penyusunan indeks keberlanjutan pembangunan infrastruktur

advertisement
PENYUSUNAN INDEKS KEBERLANJUTAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG SDA
TAHUN ANGGARAN 2014
A.
Latar Belakang
Infrastruktur Pekerjaan Umum bidang sumber daya air sangat erat kaitannya
dengan aspek sosial dan lingkungan, yang harus diperhatikan dengan baik agar
tercapai
pembangunan
berkelanjutan.
Mulai
dari
tahan
perencanaan,
pembangunan sampai pada tahap operasi/pemeliharaan harus dilaksanakan
secara secara berkelanjutan agar dapat memberi manfaat bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Di Kementerian PU, kajian mengenai
aspek keberlanjutan secara sosial, ekonomi dan lingkungan (sosekling) bidang
SDA menjadi tanggung jawab Balai Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi
dan Lingkungan Bidang SDA. Mengacu kepada Peraturan Menteri No.
21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum tugas Balai Litbang Sosekling Bidang SDA adalah
melaksanakan penelitian dan pengembangan aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan bidang sumber daya air.
Agar keberlanjutan pembangunan infrastruktur sumber daya air dapat tercapai,
perlu dilakukan pengembangan indeks keberlanjutan (sustainability index).
Indeks yang tersusun dapat dimanfaatkan untuk mendukung target-target
nasional di bidang pembangunan infrastruktur. Hal ini penting karena
pembangunan yang berkelanjutan adalah salah satu dari empat fokus RPJM 20102014, yang kemudian diturunkan dalam Renstra PU 2010-2014. Selain itu,
sejumlah peraturan negara juga mewajibkan pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan, seperti UU no. 6 tahun 2007 yang mengamanatkan bahwa alokasi
pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lingkungan agar
pembangunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Hal senada juga
tercantum dalam UU no. 32 tahun 2009 mengenai Perlindungan Lingkungan Hidup
yang menyebutkan bahwa “kebijakan, rencana dan/atau program pembangunan
harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian lingkungan hidup dan
mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan”.
B.
Pertanyaan Penelitian
Kebutuhan
indeks
mengenai
standar
keberlanjutan
infrastruktur
terus
berkembang, termasuk juga infrastruktur Sumber Daya Air. Hal tersebut terkait
erat dengan kompleksnya masalah kebijakan dan jumlah data yang tersedia. Dari
segi kebijakan, sudah banyak peraturan yang mensyaratkan agar pembangunan
infrastruktur dilakukan secara berkelanjutan. Sementara dari sisi ketersediaan
data, jumlahnya masih sangat terbatas. Untuk mengantisipasi keterbatasan
tersebut, perlu dilakukan penyusunan indeks keberlanjutan infrastruktur bidang
SDA. Ke depannya, Indeks keberlanjutan ini dapat digunakan untuk mengukur
indeks untuk mengevaluasi keberlanjutan suatu infrastruktur SDA. Dalam
penelitian ini, pendekatan yang dipakai untuk menyusun indeks keberlanjutan
waduk yang berkelanjutan menggunakan empat dimensi, yaitu ekologi, ekonomi,
sosial dan institusional. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:
1. Bagaimana cara menyusun penilaian indeks keberlanjutan infrastruktur
SDA?
2. Bagaimana strategi pengelolaan infrastruktur SDA yang tepat untuk
meningkatkan status keberlanjutan?
C.
Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk menyusun perhitungan indeks keberlanjutan
infrastruktur SDA sehingga dapat diketahui status eksisting keberlanjutannya.
Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menilai keberlanjutan waduk di
beberapa wilayah Indonesia. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk
1) Menilai indeks keberlanjutan multidimensi waduk pada dimensi ekologi,
ekonomi, sosial, dan institusional.
2) Menganalisis
strategi
pengelolaan
waduk
dengan
identifikasi
atribut/peubah yang sensitif berpengaruh pada sistem keberlanjutan
waduk
D.
Keluaran
Penelitian ini akan menghasilkan 2 (dua) buah naskah kebijakan, namun untuk
output riil berupa model. Dua NK/model ini berisi:
1. Perhitungan indeks keberlanjutan waduk
2. Analisis strategi pengelolaan waduk untuk meningkatkan status
keberlanjutan.
E.
Lokasi
Kegiatan penelitian ini dilakukan di:
1. Waduk Jatiluhur, Jawa Barat
2. Waduk Batutegi, Lampung
3. Waduk Bili-bili, Sulawesi Selatan
F.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat membantu instansi Ditjen SDA, Dinas PSDA
provinsi dan stakeholder lain, serta dapat menjadi pertimbangan bagi satminkal di
lingkungan Pekerjaan Umum maupun instansi lain.
--end
Download