BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan penduduk di negara Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini dapat menjadi alasan yang kuat bagi perusahaan property dan real estate untuk terus mengembangkan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Menurut Koran online republika (2014) bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia bertambah empat juta tiap tahunnya, sehingga perusahaan property dan real estate mampu membantu pemerintah dalam masalah pembangunan property. Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dibidang property dan real estate dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi perusahaan karena menyangkut pemenuhan dana yang diperlukan. Salah satu cara untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan yaitu dengan bantuan eksternal, tetapi apabila perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan, maka akan sangat mengurangi ketergantungan kepada pihak luar. Hal yang harus diperhatikan perusahaan salah satunya adalah bagaimana keputusan keuangan yang menjadi dasar keberlangsungan bisnis perusahaan. Menurut Glen dan Pinto (1994), keputusan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan di anggap penting, sehingga perusahaan harus memilih antara hutang dan modal perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, pada prinsipnya perusahaan membutuhkan dana untuk 1 pengembangan bisnisnya. Dalam memutuskan kebijakan struktur modal perusahaan, manajer keuangan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan instrumen ekuitas maupun hutang untuk menjalankan usahanya (Gill et al., 2011). Struktur modal dapat mempengaruhi nilai perusahaan dengan melihat proporsi antara penggunaan hutang dan ekuitas melalui biaya modalnya. Biaya modal atau cost of capital perusahaan terdiri dalam beberapa komponen yaitu biaya modal hutang setelah pajak (cost of debt after tax), biaya modal saham biasa (cost of equity), biaya modal saham preferen (cost of preffered stock). Manajer keuangan menganalisis dan memilih sumber pendanaan dengan interest rate terendah dan bobot atau proporsi yang tepat untuk menghasilkan struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Messbacher (2004), perusahaan berusaha meminimumkan biaya modal untuk dapat memaksimasi nilai perusahaan (dalam Antwi, et al., 2012). Nilai perusahaan merupakan nilai yang mencerminkan berapa harga yang mampu dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan free cash flow (FCF) dibagi dengan weighted average cost of capital (WACC). Free cash flow dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana ketersediaan aliran kas dapat di distribusikan kepada semua investor termasuk shareholders dan debtholders (Brigham dan Ehrhardt, 2013). Ketersediaan aliran kas membuat pemegang saham akan menuntut pembagian FCF, sedangkan manajer lebih menyukai menggunakan FCF sebagai investasi jangka panjang untuk dapat 2 meningkatkan nilai perusahaan. Hak pemegang saham untuk mendapatkan kas bebas membuat para manajer harus memperoleh sumber pendanaan lain yang didapat dari berhutang kepada pihak eksternal. Keadaan ini memotivasi para manajer untuk selalu memantau kinerja karyawan perusahaan agar perusahaan tetap berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan (Jensen, 1986). Fama dan French (1998) berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan, karena direktur keuangan mengambil keputusan harus bijaksana, sehingga keputusan yang diambil dapat mempengaruhi dan berdampak pada nilai perusahaan. Keputusan pendanaan yang berasal dari dalam maupun luar tentunya akan berdampak pada nilai perusahaan, karena tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dan menimumkan biaya modal perusahaan. Selain itu dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana ekonomis untuk pembelanjaan kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Risiko yang lebih tinggi akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham. Pengembalian yang diharapkan pada perusahaan didapat dari earnings per share (EPS) yaitu jumlah pendapatan yang didapat dari tiap-tiap lembar saham biasa yang disetorkan perusahaan (Larson et al., 2001). Dalam arti lain bahwa hutang yang diberikan oleh pihak ketiga diharapkan mampu membantu perusahaan untuk 3 memperoleh laba yang maksimal dan berdampak pada EPS. Menurut Seetharaman dan Raj (2011), earnings per share yang tinggi sangat berpengaruh terhadap harga saham, dimana para investor lebih menyukai earnings per share yang tinggi karena bisa mendapatkan dividen yang tinggi. Negara Indonesia terdiri dari sembilan macam sektor yang terdiri dari beberapa industri yang berkembang dan beroperasi. Sektor industri property dan real estate merupakan salah satu sektor industri yang paling diminati masyarakat pada saat ini. Perusahaan industri property dan real estate hingga saat ini berjumlah 46 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penjelasan diatas terlihat jelas bahwa struktur modal erat kaitannya terhadap cost of capital, value of the firm, stock price, earnings per share dan net financial obligation yang mana struktur modal sebagai variabel utama yang akan di ukur dampaknya. Penelitian ini menganalisis struktur modal PT. Ciputra Development dan PT. Lippo Karawaci pada tahun 2010 sampai dengan 2014 terhadap cost of capital, value of the firm, stock price, earnings per share dan net financial obligation, selain itu peneliti juga ingin melihat perbedaan pengelolaan struktur modal pada kedua perusahaan. 1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: 4 1. Apakah capital structure pada perusahaan PT. Ciputra Development dan PT. Lippo Karawaci berpengaruh terhadap weighted average cost of capital (WACC), value of firm, stock price, earnings per share dan net financial obligation pada tahun 2010-2014? 2. Manakah diantara kedua perusahaan yang memiliki keputusan pendanaan yang lebih baik? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris yaitu: 1. Menganalisis pengaruh capital structure antara perusahaan PT. Ciputra Development dan PT. Lippo Karawaci terhadap weighted average cost of capital (WACC), value of firm, stock price, earnings per share dan net financial obligation pada tahun 2010-2014. 2. Mengidentifikasi kebijakan perusahaan yang lebih baik dengan keputusan penggunaan struktur modal. 5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Pembaca, diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan menambah wawasan pembaca dan mampu mendorong penelitian berikutnya yang lebih baik. 2. Bagi perusahaan diharapkan dapat mengetahui apakah struktur modal saat ini mampu memberikan value of firm, WACC, EPS, harga saham, dan NFO yang optimal dan jika belum perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan struktur modal yang optimal dalam melakukan pengembangan bisnis sehingga dapat mengoptimalkan value of firm, WACC, EPS, harga saham, dan NFO. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa batasan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan pada periode 2010 – 2014, karena melihat perbedaan penggunaan struktur modal. 2. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT. Ciputra Development dan PT. lippo karawaci pada tahun 2010-2014. 3. Penelitian ini hanya menguji satu sektor industri dan dua perusahaan untuk dijadikan sampel, sehingga penelitian ini belum bisa untuk menjelaskan kondisi industri yang lainnya. 6 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penelitian ini dibagi dalam lima bab. Rinciannya dijelaskan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta ruang lingkup dan batasan penelitian struktur modal PT. Ciputra Development dan PT. Lippo Karawaci terhadap weighted average cost of capital, value of firm, harga saham, earnings per share, dan net financial obligation. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dan hipotesis yang mendukung penelitian ini. Pemahaman mengenai struktur modal terhadap weighted average cost of capital, value of firm, harga saham, earnings per share, dan net financial obligation. 7 BAB 3 : METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas mengenai metode penelitian dalam penulisan ini yang terdiri dari: disain penelitian, definisi operasional, data populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengumpulan dan pengolahan data kemudian dianalisis dalam Bab IV. Hal yang dibahas dalam bab ini adalah weighted average cost of capital, value of firm, harga saham, earnings per share, dan net financial obligation yang di dapat dari keputusan penggunaan struktur modal. Pada bab ini juga membandingkan kedua perusahaan akibat menggunakan struktur modal. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh, dan saran bagi penelitian atau pengembangan penelitian selanjutnya. 8