BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perencanaan sebuah fondasi untuk suatu konstruksi bangunan gedung atau untuk kontruksi lainnya dapat dipergunakan beberapa macam jenis fondasi. Pemilihan jenis fondasi dapat di dasarkan pada fungsi bangunan di atasnya yang akan di tumpu fondasi tersebut, besarnya beban dan berat suatu bangunan di atasnya dan keadaan tanah di sekitar dimana bangunan tersebut akan didirikan. Dari beberapa jenis fondasi yang dapat dipergunakan salah satunya adalah penggunaan fondasi tiang pancang. Fondasi tiang pancang dapat dipergunakan pada fondasi suatu bangunan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan yang akan ditumpu, atau apabila tanah keras yang memiliki daya dukung tanah yang cukup untuk memikul berat bangunan namun letak letak daya dukung tanah tersebut sangat dalam. Fondasi tiang pancang ini berfungsi untuk memindahkan atau menyalurkan beban dari struktur diatasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang lebih dalam (Sardjono, 1988). Permasalahan yang terjadi di lapangan pada daerah yang padat penduduk ataupun pada daerah yang sedang berkembang dengan jenis tanah di daerah tersebut yaitu tanah kohesif atau tanah lempung adalah ketika daerah tersebut sedang banyak dilakukan pembangunan gedung-gedung tinggi dengan kondisi tanah keras disekitar sangat dalam dan banyak dipergunakannya fondasi tiang pancang sebagai penumpu dan penyalur beban bangunan diatas fondasi tersebut ke lapisan tanah yang lebih dalam. Masalah yang sering terjadi adalah pada proses pemancangan memiliki suatu kendala yaitu pengaruh getaran pemancangan pada bangunan atau struktur existing di sekitar pelaksanaan pemancangan dan pengaruh kebisingan pekerjaan pemancangan pada lingkungan sekitar. 1 2 Pada penelitian ini akan melakukan sebuah pengujian yaitu proses penanaman fondasi tiang tidak dipancang menggunakan alat drop hammer namun tanah yang akan ditanam fondasi tiang di bor terlebih dahulu sebelum tiang tersebut dimasukkan kedalam tanah. Karena diameter tanah yang akan di bor lebih besar besar dari diameter fondasi tiang, maka di sela-sela rongga antara tanah dan fondasi tiang di isi dengan sebuah pasta, pasta tersebut dinamakan pasta epoxy. Pasta epoxy merupakan campuran dari tanah sisa galian, semen portland, epoxy, dan air. pasta epoxy digunakan sebagai penahan gaya gesek fondasi pada arah vertikal, sebagai stabilitas fondasi dan mensejajarkan posisi fondasi tiang sesuai yang direncanakan akibat diameter fondasi dan diameter lubang tanah yang tidak seragam. Pengujian yang akan dilakukan yaitu dengan membuat sebuah tiang mini (mini pile) fondasi tiang yang berbentuk bulat (spun pile) yang akan ditanam pada tanah lempung yang yang terlebih dahulu di lubangi sebelum penanaman tiang dan pasta friksi. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui waktu yang dibutuhkan pasta epoxy untuk mendapatkan gaya gesek maksimal pada mata tanam yang ditentukan. 2. Mengatahui gaya gesek tiang searah vertikal dengan kedalaman variabel fondasi tiang kelompok. 3. Mengetahui pengaruh panjang tiang fondasi terhadap tahanan gesek satuan tiang searah vertikal (fs) dengan menggunakan campuran pasta epoxy. C. Rumusan Masalah Campuran pasta epoxy yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah lempung berlanau yang lolos saringan no.40, semen portland, air dan epoxy yang digunakan untuk menambah kekuatan gaya gesek tiang searah vertikal. Permasalahannya adalah mencari waktu penanaman yang sesuai untuk mendapatkan nilai gaya gesek yang maksimal dan besar tahanan gesek tiang 3 tersebut. Perlu diteliti berapa besar kekuatan tiang untuk menahan gaya gesek searah vertikal. Oleh karena itu perlu dilakukan suatau percobaan dengan membuat suatu variabel fondasi tiang kelompok dengan diamater tiang yang sama agar bisa diketahui seberapa besar gaya yang ditimbulkan dengan kedalaman fondasi kelompok yang berbeda. D. Batasan Masalah Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Tanah yang digunakan untuk campuran pasta epoxy yaitu tanah lempung berlanau dengan kondisi disturb yang diambil dari desa Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. 2. Komposisi pasta epoxy yang digunakan yaitu tanah lempung berlanau lolos saringan no.40, semen, air dan epoxy. 3. Fondasi tiang dibuat dengan skala 1:100. 4. Diameter fondasi yang digunakan adalah 5 cm dan variabel panjang tiang kelompok adalah 15 cm, 20 cm dan 25 cm. 5. Kadar air tanah undisturb yaitu 31,255 %. 6. Nilai kepadatan tanah dilapangan yaitu ɣb = 1,77 gr/cm3 dan ɣd = 1,34 gr/cm3. 7. Jarak antar tiang adalah 3d atau 15 cm. 8. Diameter lubang fondasi adalah diameter fondasi yang digunakan ditambah dengan 10% dari diameter fondasi. 9. Uji tarik fondasi dilakukan dengan alat uji tarik dengan kapasitas 4,5 KN. Pengujian dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam pelaksaan pekerjaan fondasi tiang pancang (spun pile) guna mengetahui gaya 4 gesek tiang searah vertikal, umur penanaman fondasi sampai mendapatkan hasil yang maksimal, dan kekuatan gesek (friction) pada tiang. F. Keaslian Penelitian Beberapa penitian yang terkait dalam penelitian ini antara lain: 1. Rahmadika (2015) tentang Pengaruh Kadar Campuran Semen Terhadap Faktor Gesek Tiang dengan Perkuatan Pasta Friksi, 2. Huda (2015) tentang Pengaruh Panjang Tiang Fondasi Terhadap Tahanan Gesek Satuan Dengan Campuran Tanah dan Semen, 3. Kusuma (2015) tentang Besar Gaya Satuan pada Tiang dengan Campuran Tanah dan Semen dengan Variabel Diameter Fondasi (Skala Laboratorium), 4. Pradipta (2014) tentang Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung pada tahanan Gesek Tiang, 5. Pradiptya (2012) tentang Uji Tarik pada Tiang untuk Menentukan Modulus Gesek Tiang. 6. Riharjo (2005) tentang Uji Kapasitas Tarik pada Model Fondasi Apung. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka penelitian dengan judul Uji Gaya Gesek Arah vertikal Kelompok Tiang dengan Variabel Kelompok Tiang (Skala Laboratorium) Menggunakan Perkuatan Pasta Tanah, Semen, Air dan Epoxy dinyatakan belum pernah dilakukan dan diteliti sebelumnya. Tugas Akhir ini merupakan karya sendiri yang penelitiannya dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.