Presiden Trump Tarik AS Keluar dari TPP,Belanda Dituntut Karena

advertisement
Nilai strategis
Turki ke India
kunjungan
Oleh: Agung Nurwijoyo
Pendahuluan
Kunjungan Turki ke India memiliki nilai strategis. Pertama,
pasca-referendum Turki terdapat transformasi politik luar
negeri Turki yang lebih multidimensional alih-alih baratsentris. Kedua, meskipun memiliki intensi untuk meningkatkan
kerjasama bidang perdagangan dimana ditargetkan mencapai USD
10 Milyar pada 2020 Turki mulai berusaha untuk menaikkan
pengaruhnya di kawasan Asia Selatan dengan tidak hanya menjadi
mitra strategis terhadap Pakistan. Jelas memberikan tantangan
penting bagi Turki khususnya dalam merespon isu kawasan yang
sensitif seperti Kashmir (IoK) dan Nuklir (NSG) terkait
hubungan antara Pakistan dan India sebagai regional-power di
Asia Selatan. Ketiga, cukup jelas bahwa kunjungan Turki ini
dalam rangka validasi power kepemimpinan Erdogan dalam
rangkaian kunjungan yang menyasar kepada kekuatan penting
global yang dimulai dari India.
Agenda Kunjungan
Selama dua hari pada 30 April – 1 Mei 2017, Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan kenegaraan ke India.
Fokus utama dalam kunjungan yang menyertakan rombongan 150
pengusaha Turki tersebut adalah peningkatan hubungan bilateral
kedua negara dan meningkatkan kerjasama ekonomi perdagangan.
India berdasarkan data IMF merupakan negara ekonomi terbaik
ke-7 di dunia dan dalam 10 tahun ke depan, diprediksi India
akan masuk dalam tiga besar negara ekonomi terbaik di dunia.
Presiden Erdogan sendiri bertemu dengan Presiden Pranab
Kumarmukherjee, Wakil Presiden Hamid Ansari dan PM Narendra
Modi. Erdogan juga menerima gelar doktor kehormatan dari Jamia
Millia Islamia (Community Islamic University) di Delhi
Selatan.
Sejarah Singkat Hubungan Turki – India
Turki dan India memiliki hubungan yang dekat dalam sejarahnya.
Sebelum era republik, Babur Shah yang seorang pengembara dari
Asia Tengah yang berkebangsaan Turk memiliki pengaruh besar
dalam bahasa, budaya, seni dan arsitektur India. di masa
Perang Balkan, misi kesehatan yang dibawa oleh Dr. Mukhtar
Ahmed Ansari terhadap pasukan Turki menunjukkan hubungan yang
telah lama ada antara India dan Turki. Disamping itu, secara
resmi Turki mengakui kemerdekaan India pada tahun 1947.
Sejak 1973, sejumlah perjanjian dan protokol disepakati kedua
belah pihak di bidang maritim, transportasi udara, kereta api,
dan pariwisata. Investasi perusahaan Turki di India meliputi
sektor telekomunikasi, konstruksi, kosmetik, besi dan baja,
konstruksi jalur pipa, produksi polyster, industri otomotif,
tekstil, keramik, dan peralatan elektronik.
Hubungan Turki dan India kembali dibuka melalui kunjungan
Presiden Turgut Ozal pada 1986 yang ditandai juga dengan
pembukaan perwakilan militer di masing-masing perwakilan baik
di India maupun di Turki. PM Atal Bihari Vajpayee melaluikan
kunjungan kenegaraan ke Turki pada September 2003 dan kembali
didorong oleh perwakilan milier antara kedua belah pihak untuk
memperkuat hubungan militer keduanya.
PM Erdogan melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada
November 2008 dimana beberapa kerjasama diperkuat khususnya
dalam bidang pertahanan. Kedua negara juga rutin melalukan
latihan perang bersama hingga saat ini.
Fakultas Aeronautika Istanbul Technical University (ITU)
mengirimkan satelit nano melalui Indian Space Research
Organization pada 2009. Saat ini, ITU mengembangkan
kerjasamanya dalam bidang teknologi luar angkara dengan
sejumlah perusahaan India.
Potensi Ekonomi
Keduanya bersepakat memacu volume dagang hingga USD 10 Milyar
pada 2020 dalam bidang teknologi informasi, infrastuktur,
farmasi, kesehatan dan pariwisata. Dalam kerjasama people-topeople keduanya bersepakat akan adanya program pertukaran
budaya pada 2017-2020 termasuk dalam news agencies dan
institusi pelatihan serta kerjasama dalam bidang hidrokarbon,
energi terbarukan khususnya energi matahari dan angin. 150
pebisnis Turki turut serta dana Turki-India Business Forum
dimana Industri Turki diundang berpartisipasi dalam proyek
infrastruktur di India dan turut dalam program “Make in
India”.
Kerjasama yang juga akan semakin kuat adalah dalam hal proyek
Southern Corridor of Asia-Europe Rail (SCAER) yang akan
menghubungkan antara Kolkata, yang diperpanjang ke Myanmar dan
Thailand. Jalurnya: Afghanistan, Banglasdesh, Bhutan, India,
Iran, Kazakhstan, Myanmar, Nepal, Pakistan, Russia dan Turki
yang sudah melakukan pembicaraan di New Delhi pada 16 Maret
2017. Trans-Asian Railway (TAR) yang secara orisinal diajukan
oleh UN Economic and Social Commission for Asia dan the
Pasific (UNESCAP) pada 1980an dan didorong kepada negara yang
bersangkutan pada 1992.
Artinya, kunjungan ini merupakan usaha mendorong peningkatan
hubungan ekonomi antara India dan Turki.
India, merupakan trading partner Turki terbesar kedua di Asia
Pasifik meskipun volume perdaganganya menurun 28% hanya USD
4,91 Milyar pada 2015-2016. Sebelumnya, volume perdagangan
tertinggi antara kedua negara dicapai di tahun 2014 sebesar
USD 7,48 Milyar. Turki sendiri hanya menempati peringkat ke 15
dalam peringkat ekspor India dan peringkat ke 42 dalam
peringkat impor India di tahun 2016.
Berdasarkan data yang dilakukan oleh Kepala Kerjasama Ekonomi
Luar Negeri Turki (DEIK / Foreign Economic Relations Board of
Turkey) Omer Cihad Vardan bahwa India sangat serius dalam
mengembangkan arena teknologi informasi dan mengekspor
software. Pelayanan call center di perusahaan global juga
dibawa India.
Beberapa sektor yang menjadi perhatian Turki diantaranya
adalah konstruksi, otomotif, infrastruktur, teknologi
informasi, makanan kemasan, dan juga sektor kesehatan dan
pariwisata.
Sebanyak 200 perusahaan India dalam bidang capital terdaftar
melakukan bisnis di Turki dalam bentuk joint venture,
perdagangan dan kantor perwakilan. Beberapa perusahaan penting
tersebut adalah GMR Infrastructures, TATA Motors, Mahindra &
Mahindra, Reliance, Ispat, the Aditya Birla Group, Tractors
and Farm Equipment Ltd, Jain Irrigation, Wipro and Dabur.
Perusahaan Turki di India juga memainkan peranan penting
dengan total investasi USD 100 juta. Turki dan India juga
merupakan anggota G20 yang memiliki potensi membangun
kerjasama dalam isu global ekonomi.
Isu Reformasi PBB
Presiden Erdogan dalam rangka reformasi DK PBB menyatakan
berulang “Dunia Lebih Besar dari Lima (Negara)” dimana Turki
menghendaki bahwa lima anggota DK PBB tidak lebih memiliki
power dibandingkan dengan keseluruhan anggota PBB dan India
memberikan dukungan tersebut terhadap Turki. Secara mendasar,
Kedua negara baik Turki maupun India memiliki ide serupa
terkait dengan “imbalance of influence”.
India juga berusaha mengamankan posisi dalam mendapatkan
posisi kursi permanen tersebut. Majelis Umum PBB memutuskan
untuk menunda pembicaraan reformasi PBB hingga pertemuan 2017
ini.
Disamping itu, Pakistan dan sejumlah negara memberikan ide
mengenai penambahan jumlah anggota dari DK PBB dari lima
menjadi 6. Hal ini yang menjadi pembicaraan dalam grup
“Uniting for Consensus” (UfC) yang diinisiasi Italia,
Pakistan, Meksiko, dan Mesir serta ikut dalam grup tersebut
Argentina, Korea Selatan, Spanyol, Turki dan Indonesia.
Sedangkan India masuk ke dalam negara-negara G4 yang
beranggotakan India, Jepang, Jerman dan Brazil yang meminta
PBB mempercepat reformasi DK agar menjadi pembahasan dalam
agenda sidang Majelis Umum PBB.
Isu Kashmir
Bagi Erdogan, dalam usaha penyelesaian masalah Kashmir atau
IoK (India-occupied Kashmir) ditawarkan solusi melalui “dialog
multilateral” dimana Turki siap turut serta dalam penyelesaian
masalah tersebut. Namun, Modi memberikan respon bahwa
penyelesaian masalah Kashmir bagi India lebih baik dilakukan
dengan cara bilateral antara India dan Pakistan. Usulan
Erdogan ini yang mendapatkan berbagai respon khususnya di
domestik India dan Pakistan. Jikapun disetujui maka Turki
berusaha untuk memperluas ekspansi pengaruhnya di kawasan Asia
Selatan dalam aspek non-ekonomi dan humaniter.
Isu
Kashmir
memang
sensitif.
Dorongan
Erdogan
agar
penyelesaian masalah Kashmir dalam level multilareal seperti
halnya isu Siprus dianggap keluar dari sisi eksklusivitas isu
ini berdasarkan Perjanjian Shimla dan Deklarasi Lahore.
Isu Terorisme
Dari kunjungan yang dilakukan Turki ke India, poin terorisme
menjadi pembicaraan khusus. PM Narendra Modi mengatakan bahwa
“no intent or goal, no reason or rationale can validate
terrorism.” Ada usaha bersama dalam upaya pemberantasan
terorisme. Dalam kunjungan tersebut, Erdogan juga secara
khusus meminta India memberikan perhatian dalam penutupan
sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan FETO.
Validasi Power Erdogan?
Kunjungan ini merupakan bentuk validasi power Erdogan pasca
kemenangan yang didapat dari referendum Turki 2017. Kunjungan
ke India ini memulai rangkaian kunjungan Erdogan ke sejumlah
kekuatan baru dunia secara berturut: India, Russia, forum One
Belt One Road bersama China, dan AS serta pertemuan NATO di
Brussels, Belgia.
Hubungan Turki dengan Barat khususnya dengan barat cenderung
tidak optimal. Ada usaha Turki untuk merubah politik luar
negerinya dari ‘barat-sentris’ menjadi ‘politik luar negeri
yang multidimensi’.
Disaat ini, India merupakan pemberhentian pertama Erdogan
sebelum kunjungan ke Russia, China dan AS. Erdogan seolah
sedang mencari validasi atas kemenangan yang dicapainya. Ada
kemiripan antara Modi dan Erdogan dimana keduanya merupakan
nasionalis-relijius, memerintah dalam demokrasi multikultural
dan negara emerging economies.
Di luar mainstream ekonomi dan perdagangan, tiga isu utama
yang mengemuka dalam relasi keduanya: pertama, seberapa besar
Pakistan berikan determinasi Turki dalam persepsi terhadap
India. Kedua, persepsi Turki terhadap Kashmir. Ketiga,
persepsi Turki dalam reformasi di institusi internasional yang
seharusnya menghasilkan hasil ideal kesertaan India dalam DK
PBB sebagai anggota permanen.
Dari posisi India juga menarik melihat relasi terhadap Isu
Genosida di Armenia dan Isu Siprus dimana sebelumnya pimpinan
Siprus melakukan kunjungan terhadap India dan berikan dukungan
India untuk masuk ke dalam Nuclear Suppliers Group (NSG).
Namun demikian, kunjungan India ke Armenia tidak berdampak
negatif terhadap hubungan bilateral Turki dan India disebabkan
posisi Turki yang mulai mengambil langkah strategis dalam
merespon isu tersebut. Begitupun dalam masalah dukungan Siprus
terhadap India.
Isu NSG sangat terkait dengan posisi Turki terhadap Pakistan.
India juga menginginkan dukungan dari Turki dalam keanggotaan
India seperti halnya dukungan Turki dalam keanggotaan di
Missile Technology Control Regime (MCTR). Keanggotaan India
dalam NSG akan mengalineasi posisi Turki terhadap China dan
akan sulit mendapatkan dukungan terhadap Pakistan.
Relasi Turki dan India di dalam aspek regional kawasan Asia
Selatan secara natural akan menyertakan keberadaan Pakistan.
Sebenarnya, relasi Turki dan Pakistan lebih memiliki nuansa
emosional dibandingkan relasi Turki dan India. Turki memiliki
hubungan jangka panjang dengan Pakistan. Media internasional
melihat hubungan Turki-Pakistan akan mampu mengganggu hubungan
antara Turki-India.
Oleh karena itu, dari kunjungan yang dilakukan oleh Turki ini
kita dapat melihat beberapa hal penting. Pertama, pascareferendum terdapat transformasi politik luar negeri Turki
yang lebih multidimensional alih-alih barat-sentris. Kedua,
meskipun memiliki intensi untuk meningkatkan kerjasama bidang
perdagangan dimana ditargetkan mencapai USD 10 Milyar pada
2020 Turki mulai berusaha untuk menaikkan pengaruhnya di
kawasan Asia Selatan dengan tidak hanya menjadi mitra
strategis terhadap Pakistan. Meskipun demikian, jelas
memberikan tantangan penting bagi Turki khususnya dalam
merespon isu kawasan yang sensitif terkait hubungan antara
Pakistan dan India sebagai regional-power di Asia Tengah.
Ketiga, cukup jelas bahwa kunjungan Turki ini dalam rangka
validasi power kepemimpinan Erdogan dalam rangkaian kunjungan
yang menyasar kepada kekuatan penting global yang dimulai dari
India.
Presiden
Trump
Keluar dari TPP
Tarik
AS
DEN HAAG, ALAMISLAMI.COM, 23/01/2017 – Presiden AS Donald
Trump hari ini menandatangani perintah eksekutif memutuskan AS
mengundurkan diri dari traktat perdagangan Trans-Pacific
Partnership (TPP). Dengan tindakan tersebut Presiden Trump
telah menepati salah satu dari janji kampanyenya.
Seremoni penandatanganan itu berlangsung di Oval Office
disaksikan antara lain oleh Wapres baru AS, Mike Pence.
Presiden Trump meyakini bahwa kebijakan yang dia ambil
merupakan ‘momen penting bagi dunia kerja di AS’. Menurut
presiden ke-45 AS itu. TPP mengacaukan kondisi lapangan kerja
di negaranya karena lowongan kerja berpindah ke negara lain.
Padahal secara normatif, kerjasama perdagangan tersebut
diharapkan menghilangkan hambatan perdagangan di antara negara
yang terlibat, misalnya dengan penurunan atau bahkan menghapus
tarif dan bea masuk komoditas. Anehnya TPP tidak menyertakan
Cina. Dan Oktober 2015 Presiden Jokowi telah menyatakan
keinginan Indonesia ikut serta dalam TPP. (BS/NL)
Sumber gambar: The White House
Belanda
Dituntut
Karena
Kejahatan Perang di Sulawesi
Selatan
DEN HAAG, ALAMISLAMI.COM — Malik (72 tahun), putra Kapten TNI
Andi Abubakar Lambogo yang dipenggal pasukan KNIL di Sulawesi
Selatan, 13 Maret 1947, menuntut pemerintah Belanda. Karena
kejahatan perang itu Malik menuntut kompensasi berupa biaya
kerohiman.
Advokat Belanda yang mendampingi Malik yang juga telah
berhasil membela pihak korban dalam proses hukum kasus-kasus
serupa, Liesbeth Zegveld, menuntut agar peradilan itu dimulai
pekan depan. Menurut Zegveld, bahwa Belanda bersalah karena
pemenggalan itu tidak sesuai hukum. ”Tindakan itu merupakan
kejahatan yang sangat memalukan,” ungkap Zegveld.
Menurut saksi mata sebagaimana yang disampaikan seorang
publisis dan fotografer Belanda, Majolein van Pagee kepada NRC
Handelsblad (21/5/2016), sekelompok pejuang Indonesia yang
dipimpin Kapten Abubakar dicegat oleh pasukan KNIL di Salu
Wajo. Dalam serangan itu, Abubakar terluka dan bersama anak
buahnya ditawan. Setelah itu dia dibunuh dan kepalanya
dipenggal. Menurut arsip militer Indonesia, kepalanya dibawa
ke Enrekang. Di sana satu per satu anak buahnya dipaksa
mencium kepala komandannya itu yang disula dengan sangkur.
Selain biaya kerohiman, Malik juga menuntut pemerintah Belanda
meminta maaf kepada bangsa Indonesia secara umum. Menurut
advokat Zegveld, dia memiliki banyak sumber bukti dari pihak
Indonesia. Untuk melengkapi tuntutannya pihak hakim dapat pula
meminta agar dilakukan kajian dari arsip di Belanda. Zegveld
juga mengharapkan tuntutan biaya kerohiman sebesar €20.000
untuk Malik agar dipenuhi oleh pengadilan, sebagaimana vonis
pengadilan dari kasus-kasus serupa sebelumnya yang dimenangkan
atas bantuannya. (BS/NL)
Keterangan foto: Raymond Westerling (1919-1987), Komandan
Depot Speciale Troepen (Pasukan Khusus) KNIL tahun 1946-1948 ©
Ministerie van Defensie
Garuda
membuka
Taiwan
Indonesia
resmi
kembali
rute
ke
TAIPEI, ALAMISLAMI.COM — Taipei, 24 April – Maskapai
penerbangan Indonesia, Garuda Indonesia, dikabarkan akan
membuka kembali rute penerbangan ke Taiwan pada awal tahun
2014 paska terjadinya penutupan kantor cabangnya di Taiwan
pada akhir tahun 2014 lalu, berdasarkan keterangan salah satu
kantor resmi Indonesia yang bertanggungjawab terhadap promosi
pariwisata.
Seorang direktur promosi Asia-Pasific untuk Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata
Indonesia, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan bahwa Garuda
Indonesia akan membuka
kembali rute penerbangan ke Taiwan setelah memiliki lebih
banyak pesawat pada tahun
2017. Ungkapnya dalam acara promosi pariwisata baru-baru ini
di Taipei.
Garuda Indonesia membuka cabangnya di Taiwan tahun 1987 tapi
kemudian menghentikan
layanannya pada tahun 2004 setelah terjadinya penurunan jumlah
wisatawan akibat wabah
SARS yang merebak pada tahun sebelumnya.
Kemudian layanan penerbangan dilanjutkan kembali untuk rute
Taipei-Jakarta pada tahun
2012 dan diputuskan untuk menutup kantor cabangnya di Taiwan
pada akhir tahun 2014 dan
mengatakan akan melayani rute penerbangan selanjutnya dengan
sistem “codeshare flight”
yang dioperasikan oleh Taiwan China Airlines.
Maskapai ini terus berjuang untuk mengembangkan bisnisnya
dengan rute Jakarta-Taipei
dengan faktor beban yang relatif rendah 64,8 persen pada 2012,
62,7 persen pada 2013 dan
63,8 persen pada 2014, menurut data yang dikumpulkan oleh
Administrasi Aeronautika Sipil
Taiwan.
Sebaliknya, EVA Air mengisi 75,6 persen kursi dan China
Airlines 74 persen kursi pada
penerbangan antara Taipei dan Jakarta pada tahun 2014.
Jumlah wisatawan Taiwan yang mengunjungi Indonesia sedikit
meningkat dalam beberapa
tahun terakhir ini, naik hingga 1.4 persen pada tahun 2015
dari tahun sebelumnya
berdasarkan keterangan badan statistik Indonesia.
Bali adalah tujuan wisata paling populer bagi wisatawan
Taiwan, kata Jemadu, tetapi ia
berharap wisatawan Taiwan akan mempertimbangkan daerah tujuan
lain di Indoensia selain
Bali. (focustaiwan/Pipit)
Politik Cerdas Diperlukan
Untuk Memperbaiki Ekonomi
TAIWAN, ALAMISLAMI.COM –Prospek dalam kesehatan ekonomi dan
keuangan Taiwan terkait langsung dengan pelayanan para pejabat
yang berada dalam instansti tersebut, sehingga menjadi penting
penempatan kandidat yang tepat untuk memastikan kemajuan
ekonomi,
keberlanjutan dan keamanan pasca pergantian
kekuasaan (pemerintahan) 20 Mei silam.
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Lin Chuan (林 全) mengumumkan
anggota cabinet termasuk dalam urusan ekonomi, keuangan, dan
pengawasan keuangan. Namun, keputusannya telah menimbulkan
penilaian yang beragam.
Di antara calon cabinet tersebut, Lin Chuan (林 全) menunjuk
Profesor Lee Chih-kung (李世光) sebagai menteri urusan ekonomi,
Wakil Menteri Keuangan Sheu Yu-jer (許 虞 哲) sebagai menteri
keuangan, dan Ketua Bursa Taipei Ding Kung-wha (丁克華) sebagai
Ketua Komisi Pengawas Keuangan (FSC).
Pengumuman Lin bahwa Lee menjadi kepala Departemen Urusan
Ekonomi datang sebagai kejutan bagi banyak orang, karena latar
belakang Lee terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
daripada isu-isu ekonomi dan perdagangan. Lee adalah chief
executive officer Menteri Sains dan Teknologi Program Energi
Nasional. Sebelumnya, Lee memainkan peran kunci di berbagai
instansi pemerintah terkait, termasuk Lembaga Sains Nasional,
Industrial Technology Research Institute dan Institute for
Information Industry.
Lin mengatakan kepada wartawan bahwa pemikiran Lee, keahlian,
kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang mengagumkan.
Namun, jelas bahwa Lee telah disadap untuk mengeksekusi
rencana presiden terpilih Tsai Ing-wen (蔡英文) untuk
pengembangan industri energi “hijau” dan budidaya startups
inovatif yang disorot selama kampanye presiden Tsai, dan
kuncinya adalah apakah ia memiliki strategi yang jelas untuk
ini.
Munculnya Lee sebagai menteri ekonomi baru mungkin
mencerminkan sebagai pendatang Partai Progresif Demokratik
untuk membuat Taiwan sebagai bangsa bebas nuklir dan karbonnetral pada tahun 2025. Pengalaman Lee sangat baik dalam
berinteraksi dengan industri lokal dan pengetahuannya tentang
berbagai bidang teknologi tinggi yang luar biasa. Namun
demikian, ketika Lee mengambil kepemimpinan , ia terikat dalam
mengalami kesulitan yang sama yang dihadapi pendahulunya,
termasuk jatuh investasi, penurunan ekspor dan upah stagnan,
serta tantangan dalam mengamankan fakta perdagangan bebas dan
mengubah struktur ekonomi dasar bangsa. Dengan kata lain, Lee
harus cakap, dibantu dengan Deputi berpengalaman dalam
menangani tuntutan isu-isu.
Ding, di sisi lain, adalah salah satu teman sekelas Lin di
Universitas Chengchi Nasional dan telah memegang posisi tinggi
di Komisi Sekuritas dan Futures, Institut Securities & Futures
dan Taiwan Depository & Clearing Corp, Ding berpengalaman
dalam menangani masalah yang berkaitan dengan modal pasar dan,
seperti kata Lin, mungkin bisa berpikir tentang kebijakan FSC
di luar pengawasan tradisional dan tugas-tugas regulasi.
Namun, kemampuan Ding untuk memahami bisnis perbankan dan
asuransi telah dipertanyakan, pada saat kebijakan FSC sedang
dikritik oleh dunia usaha yang lebih ditujukan pada pencegahan
korupsi daripada menciptakan peluang bisnis. Jika komisi ingin
mengurangi pembatasan, ini harus dilakukan oleh pejabat yang
berpengetahuan cukup luas tentang industri keuangan.
Suatu hal yang baik adalah Sheu bergeser ke pos menteri dan
dapat terus berbagi keahliannya dengan Kabinet. Dia telah
bekerja di berbagai posisi di kementerian dan biro pajak
daerah selama dekade terakhir, sehingga pengangkatannya telah
mengumpulkan penerimaan positif dari luar dan dalam pelayanan.
Namun, reformasi tertentu, seperti langkah-langkah untuk
mempromosikan paritas perpajakan dan meningkatkan keuangan
pemerintah, ditetapkan untuk tetap menantang karena oposisi
oleh kepentingan kelompok tertentu. Jika Sheu ingin
melanjutkan reformasi tersebut, ia perlu merumuskan strategi
yang lebih bisa diterapkan daripada pendahulunya.
Analisis
Isu pengisian cabinet dalam sebuah pemerintahan adalah hal
yang patut dicermati dikarenakan hal ini sangat erat kaitannya
dengan rencana pengelolaan Negara selama kepemimpinan seorang
kepala Negara.
Pemilihan orang-orang yang tepat sangat
mempengaruhi terlaksananya berbagai program pemerintahan baik
yang telah dijanjikan selama masa kampanye maupun selama
kepemimpinan ke depan. Terbukti, presiden Tsai Ing-wen (蔡英
文)
menarik Profesor Lee Chih-kung (李世光) sebagai menteri
urusan ekonomi, untuk pengembangan industri energi “hijau” dan
budidaya startups inovatif yang disorot selama kampanye
presiden Tsai.
Latar belakang kecapakan, pengalaman,
pengetahuan, dan loyalitas menjadi beberapa criteria yang
ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文)
dan Perdana Menteri Lin Chuan (林 全) untuk mengisi kebutuhan
dalam kabinetnya, terlepas apakah memiliki hubungan
kekerabatan, pertemanan atau pun tidak, baik dari kalangan
akademisi, politisi atau praktisi.
Bagaimana dengan cabinet pemerintahan Negara kita? Kenyataan
saat ini merupakan cerminan orang orang terpilih yang memegang
kendali dalam menjalankan pemerintahan saat ini. Baik atau
buruk…? Wallahu’alam. (Dira)
Dakwaan Spionase Perwira AL
AS dengan China dan Taiwan
Washington, ALAMISLAMI.COM —Mayor Edward Lin, seorang perwira
Angkatan Laut Amerika Serikat kelahiran Taiwan ini diduga
melakukan tindakan spionase dengan menyerahkan informasi
rahasia negara kepada China dan Taiwan.
Dokumen dakwaan USNI (United States Naval Institute)
menyebutkan bahwa Lin lahir di Taiwan dan menjadi warga
Amerika Serikat melalui proses naturalisasi. Keluarganya
sempat pindah dan tinggal di beberapa negara sejak usianya 14
tahun, sebelum akhirnya menetap di Amerika Serikat.
Berdasarkan surat dakwaan tesebut, disebutkan pula bahwa Lin
bertuga di kantor pusat untuk Patrol and Reconnaissance Group,
bagian yang mengawasi aktivitas pengumpulan informasi
intelejen dengan menggunakan pesawat patroli, seperti P-8A
Poseidon, pesawat pengawas P-3C Orion, dan pesawat tanpa awak
MQ-4C.
Pada dasarnya, tidak disebutkan secara spesifik nama negara
yang terlibat espionase dengan Lin dalam dokumen dakwaan
Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut. FBI dan Naval Criminal
Investigative Service menyatakan bahwa saat ini mereka masih
menginvestigasi kasus tersebut.
Lin dituding telah menyerahkan dokumen rahasia negara sebanyak
dua kali dan berupaya melakukan hal serupa sebanyak tiga kali
bagi sebuah negara asing. Selain itu, ia juga dituduh telah
terlibat dalam tindakan asusila dan prostitusi.
Lin juga pernah bertugas sebagai penghubung kongres bagi
Asisten Sekretaris dari Angkatan Laut untuk Manajemen Keuangan
dan Pengawas ketika masih di EP-3Es.
Hingga saat ini, baik Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri
China maupun Kementerian Pertahanan Taiwan belum memberikan
komentar
apapun
terhadap
laporan
tersebut.
(Taiwansun.com/Mega)
Pelajaran
dari
Skandal
Insider Trading Bioteknologi
di Taiwan
TAIWAN, ALAMISLAMI.COM — Kasus dugaan insider-trading (bisnis
lingkaran kekuasaan) OBI Pharma Inc telah diberitakan selama
berminggu-minggu dan masih jauh dari penyelesaikan, di mana
acara talk shows TV dan pemberitaaan mengambil keuntungan dari
skandal ini sehingga menjadikan tantangan bagi kepentingan
industri bioteknologi lokal dan politik ekonomi bangsa.
Sungguh ironis, dugaan ini telah menyebabkan pengunduran diri
Presiden Academia Sinica Wong Chi-huey (翁啟惠), terjadi pada
saat Presiden terpilih Tsai Ing-wen (蔡英文) dari Partai
Progresif Demokratik (DPP) menggembar-gemborkan pengembangan
bioteknologi dan industri farmasi sebagai landasan pertumbuhan
ekonomi.
Mengacu pada teori konspirasi, terutama menurut jajaran Partai
Nasionalis China (KMT), melihat kasus OBI sebagai tampilan
sempurna dari keserakahan dan korupsi yang melibatkan investor
bioteknologi tertentu, Tsai dan keluarganya.
Para anggota KMT – yang melakukan upaya untuk mendiskreditkan
Tsai atas kasus investasi Yu Chang Biologics Co selama
kampanye presidennya pada tahun 2012 – berpikir bahwa selama
mereka terus kampanye dengan cara yang merugikan, tidak peduli
apa hasilnya menurut hukum, pada akhirnya dapat merusak
legitimasi pemerintah baru di bawah Tsai.
DPP tidak ingin mengulangi kasus Yu Chang, yang melukai Tsai
dan partai. Untuk DPP, Wong perlu menjelaskan bagaimana saham
OBI yang dipegang oleh putrinya dijual sebelum hari rilis data
percobaan klinis untuk obat kanker payudara baru, dan meminta
maaf atas pernyataannya tentang kemanjuran OBI-822, padahal
hasil tes mengecewakan.
Banyak investor – yang memendam harapan baik yang tidak
realistis terhadap OBI atau yang setuju untuk investasi
berisiko dan mengabaikan peringatan – telah melihat kerugian
yang menyebabkan saham perusahaan merosot karena uji klinis
OBI-822 yang gagal. Investor OBI mungkin dapat menerima
konsekuensi dari investasi berisiko tinggi, tetapi mereka
tidak mungkin untuk menanggung kerugian jika investor lain
memiliki informasi tentang hasil uji klinis dan mampu menjual
saham OBI sebelum pengumuman hasil uji.
Untuk saat ini, Kantor Kejaksaan Shihlin Kejaksaan di Taipei
mulai melihat ke dugaan insider trading, setelah menerima
semua bahan terkait dari Komisi Pengawas Keuangan. Sebagai
masyarakat kita belajar tentang dugaan pelanggaran saham OBI
dan memunculkan potensi konflik kepentingan dari orang dalam
perusahaan, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah kasus
tersebut mencerminkan perubahan keberuntungan dalam industri
bioteknologi Taiwan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendorong
pengembangan bioteknologi sebagai cara untuk mengubah ekonomi.
Sejak legislatif meluluskan the Biotech and New Pharmaceutical
Development Act (生 技 新藥 產業 發展 條例) pada tahun 2007, pemerintah
telah meluncurkan Hsinchu Biomedical Science Park, perusahaan
modal yang dikelola negara TMF Management Co dan Supra
Integration dan Pusat Inkubasi. Selain itu, lebih dari 200
perusahaan yang terkait bioteknologi saat ini telah
mengumpulkan dana dari pemegang saham di pasar terbuka.
Namun, bisakah antusiasme serupa mengembangkan industri
triliunan-New Taiwan dollar? Akankah terjadi dibawah
pengawasan publik yang meningkat? Akankah bioteknologi masih
memiliki kesempatan untuk menjadi pilar pertumbuhan ekonomi di
bawah kerangka kebijakan Tsai? Jika kelompok investor tertentu
yang terdiri dari taipan bisnis, ilmuwan dan pelaku pasar
saham memiliki kontrol secara diam-diam, akankah mereka
memanipulasi saham bioteknologi? Mungkin saja, meskipun jaksa
perlu lebih banyak bukti untuk membuktikannya.
Apapun hasilnya dalam kasus OBI, volatilitas yang kuat pada
saham bioteknologi mungkin menjadi sesuatu dari masa lalu bagi
kebanyakan orang dan pelajaran tak terlupakan bagi investor
serakah. Meski demikian, regulator harus mengambil tindakan
disipliner terhadap mereka yang melanggar transparansi dalam
keterbukaan informasi dan ditemukan bersalah melakukan insider
trading (bisnis lingkaran kekuasaan)- demi melindungi investor
dan memastikan pembangunan jangka panjang industri.
Ringkasan
Insider-trading (bisnis lingkaran kekuasaan) telah melibatkan
Presiden terpilih Tsai Ing-wen, dan mendapatkan sorotan dari
lawan-lawan politiknya dari Partai Nasionalis China (KMT). KMT
menyebut kasus OBI sebagai tampilan sempurna dari keserakahan
dan korupsi yang melibatkan investor bioteknologi tertentu,
Tsai dan keluarganya. Disorot pula tentang peran Yu Biologics
Co yang mendanai kampanye presiden Tsai tahun 2012.
Analisis
Sekilas kasus ini mengingatkan kita akan peran-peran pebisnis
kakap dalam memenangkan pemilihan Presiden di negara kita.
Pada tingkat lebih rendah lagi, kita sedang disodori oleh
drama kedekatan penguasa Metropolitan Jakarta (gubernur
Jakarta) dengan grup Agung Podomoro Land. Karena sangat
dekatnya sang gubernur rela disebut sebagai “gubernur
Podomoro”. Cepat atau pun lambat kasus-kasus kedekatan
pengusaha dan penguasa akan terkuak sebagai kasus yang perlu
dientaskan, untuk mencegah insider-trading (bisnis lingkaran
kekuasaan) yang merugikan banyak pihak. (taipetimes.com/andi)
Partai Demokratik Liberal
(LDP)
Jepang
Bentuk
Tim
Artificial Intelligence
TOKYO, ALAMISLAMI.COM -Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang
membentuk tim khusus artificial intelligence (AI) yang akan
memberikan laporan langsung kepada president partai Shinzo
Abe, yang juga perdana menteri. Tim yang dikepalai oleh mantan
menteri pendidikan dan sains, Ryu Shionoya akan mempromosikan
penggunaan teknologi AI di Japan sebelum Golden Week 2016.
Tim akan mempelajari bagaimana mengubah hukum di Jepang
sehingga bisa menerima penggunaan Teknologi AI, termasuk mobil
tanpa pegemudi (teknologi ini sudah banyak didemonstrasikan
berhasil). Tim juga akan mempelajari bagaimana banyak orang
kehilangan pekerjaan yang diakibatkan oleh pemakaian AI ini.
(Japan News/KH)
Download