BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja Keuangan melalui variable Debt to Equity Ratio (DER), Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Operating Cash Flow (OCF), dan Time Interest Earned Ratio (TIER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur subsektor: Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2015. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dalam bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji statistik pada variable Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham, menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Investor justru memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan tumbuh. Kondisi ini yang menyebabkan kemungkinan berkembangnya perusahaan dimasa yang akan datang yang berujung pada meningkatnya return saham. 2. Berdasarkan uji statistik pada variabel Earnings Per Share (EPS) terhadap Return Saham, menunjukkan bahwa Earnings Per Share (EPS) tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. Tidak 64 65 berpengaruhnya Earnings Per Share (EPS) terhadap Return Saham dimungkinkan karena semakin tinggi atau rendahnya EPS yang didapat oleh perusahaan maka harga saham tidak mengalami perubahan dan tidak akan mempengaruhi return saham. 3. Berdasarkan uji statistik pada variabel Return On Rquity (ROE) terhadap Return Saham, menunjukkan bahwa Return On Rquity (ROE) tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. Return On Equity ROE yang tinggi maka tingkat pengembalian modal yang diharapkan oleh para investor juga tinggi, sehingga rasio ini tidak secara langsung dapat mempengaruhi harga saham. 4. Berdasarkan uji statistik pada variabel Operating Cash Flow (OCF) terhadap Return Saham, menunjukkan bahwa Operating Cash Flow (OCF) tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. Kemampuan perusahaan dalam pengoperasian arus kas operasi baik berjalan lancer maupun tidak dalam menjalankan aktivitas perusahaannya tidak akan mempengaruhi harga saham dan return saham, sehingga investor tidak begitu mengkhawatirkan apabila arus kas operasi perusahaan tidak berjalan dengan lancar. 5. Berdasarkan uji statistik pada variable Time Interest Earned Ratio (TIER) terhadap Return Saham, menunjukkan bahwa Time Interest Earned Ratio (TIER) berpengaruh positif terhadap Return Saham. Investor lebih tertarik pada saham perusahaan dengan TIE tinggi dan akhirnya berujung pada naiknya harga saham perusahaan tersebut. 66 6. Secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh positif antara penilaian kinerja keuangan dengan variable Debt to Equity Ratio (DER), Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Operating Cash Flow (OCF), dan Time Interest Earned Ratio (TIER) terhadap Return Saham. Hal ini karena pengaruh variable Debt to Equity Ratio (DER), Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Operating Cash Flow (OCF), dan Time Interest Earned Ratio (TIER) (X5) terhadap Return Saham sebesar 34,2%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. 5.2. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu antara lain: 1. Peneliti hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur subsektor Tekstil dan Garmen. Ini menyebabkan sampel menjadi terbatas, karena hanya menggunakan perusahaan manufaktur Tekstil dan Garmen saja. 2. Periode pengamatan yang pendek, yaitu selama enam tahun (20102015), sehingga tidak mampu menggambarkan fluktuasi perubahan data penelitian. 3. Keterbatasan dalam menggunakan rasio keuangan yang hanya diwakili oleh lima rasio saja, yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Operating Cash Flow (OCF), dan Time Interest Earned Ratio (TIER). Sebab terdapat kemungkinan 67 rasio-rasio keuangan lain yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap harga saham dan return saham. 4. Penggunaan data Return Saham tahunan yang tidak tepat. Hal ini karena hal-hal yang mungkin terjadi dalam satu tahun dapat merubah harga saham, yaitu antara lain adanya pembagian deviden dan perkiraan tingkat laba perusahaan, fluktuasi nilai mata uang, pembelian terhadap saham sehingga harga saham yang naik turun dalam kurun waktu satu tahun, adanya kebijakan pemerintah terkait saham, tingkat suku bunga bank yang naik sehingga menurunkan harga saham, kondisi makro ekonomi dan politik keamanan (inflasi dan pengangguran), dan lainlain. 5.3. Saran Saran yang dapat diberikan bagi penelitian selanjutnya adalah: 1. Sebaiknya investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi sebaiknya memperhatikan variabel lain diluar DER, EPS, ROE, OCF, dan TIER sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan investasi. 2. Penelitian Selanjutnya sebaiknya tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur subsektor Tekstil dan Garmen saja. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pada semua industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 68 3. Menambahkan tahun penelitian, hendaknya melakukan penelitian dengan periode yang lebih lama. 4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan rasio-rasio keuangan lain yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian (return) saham, karena masih banyak rasio-rasio keuangan yang tidak digunakan dalam penelitian ini.