Asas-Asas Hukum Pidana

advertisement
Asas-Asas Hukum Pidana
Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar
Hukum Indonesia
Pengertian


Perbuatan pidana (delik) adalah perbuatan
yang oleh suatu aturan hukum dilarang dan
diancam dengan pidana.
Unsur-unsur delik:




adanya perbuatan mengandung kelakuan dan
akibat
adanya hal ihwal atau keadaan yang menyertai
perbuatan.
perbuatan tersebut bersifat melawan hukum.
adanya ancaman pidana dalam UU
Hukum pidana bersifat siksaan atau penderitaan
oleh
karena
pelanggaran/kejahatan
yang
dilakukan oleh seseorang terhadap peraturan
pidana. Oleh karena itu, kepentingan yang
dilanggar dimaksud harus merupakan kepentingan
umum yang diatur oleh undang-undang.
 Definisi kepentingan umum yang harus dilindungi
oleh undang-undang, yakni:

jiwa seseorang
 badan seseorang
 kehormatan seseorang
 kesusilaan seseorang
 kemerdekaan seseorang
 harta benda seseorang

Sejarah Perkembangan
Pada zaman penjajahan Belanda peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia bercorak “dualistik”
(golongan Eropa berdasarkan S.1866:55 sedangkan
selain orang Eropa berlaku S.1872:85).
 Pada tahun 1915 dibentuk satu kodifikasi Kitab UndangUndang Hukum Pidana baru melalui S.1915:732 yang
tertera
dalam ”Wetboek
van Strafrecht voor
Nederlandsch-Indie” yang berlaku bagi seluruh penghuni
Indonesia sejak 1 Januari 1918.

Sejarah Perkembangan


Setelah Indonesia merdeka, ketentuan dalam ”Wetboek
van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie” tetap berlaku
(Pasal II Aturan Peralihan UUD NRI 1945).
Sejak tanggal 29 September 1958 berlaku Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) bagi seluruh penghuni
Indonesia dengan corak unifikasi (Undang-undang
Nomor 73 Tahun 1958 tentang Peraturan Hukum Pidana
Untuk Seluruh Indonesia).
Tujuan Hukum Pidana

Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai
melakukan perbuatan yang tidak baik.

Untuk mendidik orang yang telah melakukan
perbuatan tidak baik menjadi baik dan dapat
diterima kembali dalam kehidupan lingkungannya.

Mengatur masyarakat sedemikian rupa, sehingga
hak dan kepentingan masyarakat itu terjamin.

Menjaga ketertiban dalam masyarakat.
Asas-asas Hukum Pidana

Asas Berlakunya Hukum Pidana Menurut Waktu:

Asas Legalitas (Nullum delictum nulla poena sine praevia lege
poenali)

Asas Non-Retroaktif (undang-undang hukum pidana hanya dapat
diberlakukan bagi perbuatan atau kejadian yang akan datang)

Asas
culpabilitas
(Adanya
pidana
kesalahan/afwijzigheid van alle schuld).
karena
adanya
Asas-asas Hukum Pidana

Asas Berlakunya Hukum Pidana Menurut Tempat:

Asas Teritorial.

Asas Nasional Aktif, (Peraturan hukum pidana Indonesia berlaku
bagi setiap WNI yang melakukan tindak pidana, baik di dalam
maupun di luar negeri).

Asas Nasional Pasif, (Asas ini menyatakan bahwa peraturan
hukum pidana berlaku terhadap tindak pidana yang menyerang
kepentingan hukum negara Indonesia, baik dilakukan oleh WNI
maupun bukan WNI)

Asas Universal.
Hukum Acara Pidana

Pelaksanaan acara pidana terdiri dari tiga
tingkatan, yaitu:



Pemeriksaan pendahuluan (vooronderzoek)
Pemeriksaan dalam sidang pengadilan
(eindonderzoek)
Pelaksanaan hukuman (strafexecutie)
Asas-asas Hukum Acara Pidana






Hukum acara harus tertulis dan dikodifikasikan.
Semua putusan pengadilan harus berisi dasar-dasar
hukum (ada pertimbangan hukumnya).
Kecuali yang ditetapkan oleh undang-undang, proses
persidangan di pengadilan harus dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum.
Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan
Presumption of innocent
Equality before the law
Asas-asas Hukum Acara Pidana







Sidang pengadilan secara langsung dan lisan.
Asas akusatoir bukan inkusatoir (pelaku sebagai subjek
bukan objek).
Tersangka/terdakwa wajib mendapatkan bantuan
hukum.
Fair Trial (pengadilan yang adil dan tidak memihak).
Peradilan dilakukan oleh hakim karena jabatannya dan
tetap.
Penangkapan,
penahanan,
penggeledahan
dan
penyitaan dengan perintah tertulis.
Persidangan dengan hadirnya terdakwa, kecuali untuk
persidangan secara in abtentia.
Selesai...
Download