up aramitra - PT Paramitra Alfa Sekuritas

advertisement
PARAMITRA
niaidridrnfinarftseurwwwnafinanIaf7400333sekuyah
U
FOKUS PAGI
Kamis, 26 Mei 2016
www.paramitra.com
Market Review
IDX Summary
IHSG kembali menguat dan menembus resisten 4,760 dengan
berakhir di level 4,772.97 atau menguat 62.19 poin (1.32%).
Total transaksi tercatat sebesar Rp 5 triliun dengan asing
membukukan net buy sebesar Rp 338 miliar. Kenaikan IHSG
kemarin juga seiring dengan bursa-bursa Asia yang menguat.
Secara teknikal, penguatan kemarin sekaligus mematahkan
downtrend channel IHSG sehingga berpotensi mengalami
pembalikan tren, namun dengan kondisi IHSG harus mampu
bertahan diatas support 4,760. Indikator pendukungnya
antara lain saham-saham bluechips menjadi motor
penggerak, serta asing yang kembali masuk dengan net buy
yang cukup besar. Namun pelaku pasar hendaknya tetap
harus waspada mengingat volatilitas nilai tukar rupiah akhirakhir ini setiap saat bisa menjadi sentimen negatif bagi bursa
saham. Dalam jangka waktu dekat IHSG diperkirakan akan
kembali menguji resisten 4,800 dengan rentang perdagangan
diperkirakan akan berada di kisaran 4,680-4,825.
P
Watchlist Stock
Ticker
IHSG
ADHI
WSKT
ADRO
PTBA
PWON
BBRI
BMRI
SMGR
ASII
GGRM
Call
Trade Buy
Trade Buy
Trade Buy
Trade Buy
Trade Buy
Hold
Trade Buy
Spec Buy
Trade Buy
Spec Buy
S1
4720
2300
2100
665
6225
490
9500
9050
8750
6225
65000
R1
Last
4822
2650
2550
790
6700
520
10050
9300
9800
6650
74000
4772
2530
2510
680
6475
525
9925
9075
8825
6575
71000
Global Highlights
Sectoral Performance
Source: IDX
admin
Source: IDX
SoS: Sell On Strength; BOW: Buy On Weakness; Spec Buy: SpeculativeBuy
AGRI
MINING
BASIC-IND
MISC-IND
CONSUMER
PROPERTY
INFRASTRUC
FINANCE
TRADE
MANUFACTUR
▼
Last
+/-
Δ( %)
1,741.89
949.13
400.05
1,123.28
2,343.88
500.54
1,071.11
654.79
831.12
1,262.86
13.78
16.70
5.74
27.18
25.27
10.13
18.35
6.39
6.41
17.18
0.80
1.79
1.45
2.48
1.09
2.07
1.74
0.99
0.78
1.38
HANGSENG
Last
20,368.05
+/537.62
Δ (%)
2.71
NIKKEI
16,757.35
258.59
1.57
6,262.85
43.59
0.70
17,851.51
145.46
0.82
FTSE 100
DOW JONES
EIDO
22.28
0.30
1.36
Gold
1,224.35
-2.86
-0.23
Oil (WTI)
49.69
1.07
2.20
Coal CS 57 (i)
47.77
-0.09
-0.19
CPO (RM)
2,545
53.00
2.13
USD/IDR
13, 637.00
-1.00
-0.01
Source: Bloomberg
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS
INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
Corporate News
WTON: Kontrak Baru Rp 1.3 Triliun
PT Wika Beton Tbk menargetkan kontrak baru Rp 4.3
triliun tahun ini yang didorong oleh besarnya peluang
proyek-proyek yang dapat dikerjakan perseroan.
Sementara itu, perseroan hingga April 2016
membukukan kontrak baru sebesar Rp 1.3 triliun atau
30.2% dari total target. Managemen perseroan
menambahkan sebagian besar kontrak baru yang
diperoleh hingga April berasal dari proyek BUMN,
kontrak dari induk perseroan 13% dan proyek
pemerintah 9%. Sedangkan kontrak dari swasta masih
minim. Selain itu, perseroan sedang membidik proyek
perkeretaapian, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Cilacap fase II, proyek jembatan, proyek gedung, dan
lain-lain. Perseroan juga membentuk lini bisnis baru yang
menerapkan
metode
pemancangan
terbaru,
memproduksi produk precast untuk bangunan gedung
dan memproduksi produk ginder berteknologi tinggi.
(Kontan)
SSMS: R&D Rp 40 Miliar
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk di tengah tekanan harga
CPO, menganggarkan research and development Rp40
miliar untuk memberikan produk sawit value added
sehingga dapat mengkatalisasi tekanan yang ada.
Melalui research and development, perseroan
mengembangkan pupuk yang bisa membuat tandan buah
segar (TBS) memiliki massa yang lebih berat. Sehingga,
rerata oil extraction rate (OER) sawitnya meningkat
menjadi sekitar 24.3% dari sebelumnya 23.2%. Dengan
OER yang lebih tinggi maka harganya pun juga lebih baik.
Sementara itu, perseroan menganggarkan capex Rp 450
miliar tahun ini. (Kontan)
DVLA: Target Pertumbuhan Laba 28.22%
PT Darya Varia Laboratoria Tbk. tahun ini menargetkan
pertumbuhan penjualan dan laba sama dengan pada
tahun lalu yang masing-masing sebesar 18.4% dan
28.44%. Managemen perseroan menambahkan untuk
merealisasikan target tersebut perseroan berfokus
memperkuat brand dan memperluas penetrasi pasar
obat generik pada program Jaminan Kesehatan Nasional.
Sementara itu, pada tahun lalu, kontribusi JKN terhadap
total pendapatan perseroan mencapai 15%. Sementara
itu, untuk memperkuat brand perseroan melakukan
promosi pemasaran dan penjualan. Pada periode 1Q2016
penjualan perseroan mencapai Rp 379 miliar, naik 11%
dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 342
miliar. Perseroan juga membukukan laba 1Q2016 turun
5.4% menjadi Rp 56.57 miliar dari Rp 59.84 miliar pada
periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, promosi pada pemasaran dan penjualan
mendorong beban pokok penjualan naik hampir 8%
menjadi Rp 172.3 miliar dari Rp 159.5 miliar pada
kurun waktu yang sama tahun lalu. Selain itu, pada
2016 pihaknya hanya akan menganggarkan belanja
modal sebesar Rp 41 miliar. Belanja modal akan
dipergunakan perseroan untuk pemeliharaan alat
produksi, perbaikan kapasitas produksi untuk
pemenuhan persyaratan cara pembuatan obat yang
baik. Dari total belanja modal tersebut Rp 13 miliar
hingga Rp 14 miliar untuk CPOB, Rp 22 miliar untuk
memperbarui peralatan kantor, dan sisanya untuk
perbaikan kondisi pekerja. (Bisnis.com)
KINO: Belanja Modal Rp 250 Miliar
PT Kino Indonesia Tbk. tahun ini menganggarkan
belanja modal hingga Rp 250 miliar, naik dua kali lipat
dari yang dianggarkan tahun lalu Rp 120 miliar.
Anggaran belanja modal berasal dari dana yang
diperoleh melalui initial public offering pada akhir
tahun lalu dengan total hingga Rp 793 miliar.
Perseroan berencana menggunakan dana tersebut
untuk membeli peralatan kantor baru, memperkuat
distribusi, pengembangan produk baru, kemudian
ekspansi kapasitas produksi, dan membangun pabrik.
Terkait dengan pembangunan pabrik, perseroan saat
ini memiliki 45 hektare lahan industri dengan enam
pabrik.
Adapun untuk memperkuat distribusi
perseroan menargetkan pertumbuhan jaringan
distributor 9% hingga 10% per tahun. Saat ini
perseroan memiliki 1.1 juta outlet di Indonesia dengan
30 pusat distribusi. Ditargetkan pada 2020 perseroan
akan memiliki 1.4 juta jaringan outlet. Sedangkan
untuk pengembangan produk baru , perseroan tahun
ini menargetkan untuk mulai memasarkan 70 jenis baik
brand baru maupun diversifikasi varian dari merek
yang sudah ada. Sementara itu, tahun ini perseroan
menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 11%
dengan kenaikan laba bersih hingga 35%. Pada 1Q2016
perseroan membukukan Rp 860.5 miliar naik sekitar
11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp
771.3 miliar. Selain itu, perseroan mencatatkan laba
1Q2016 sebesar Rp 71.7 miliar, naik Rp73.9% dibanding
periode sama tahun lalu Rp 41.2 miliar. Perseroan juga
mengumumkan akan memasuki produk jamu, dengan
mengakuisisi 33 brand dan 1 hak cipta dari perusahaan
jamu Dua Putri Dewi dengan nilai akuisisi sebsar Rp 29
miliar. (Bisnis.com & Perseroan)
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS
INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
Sectoral Highlights
Makro: Pada 2030 Indonesia Diperkirakan Akan Memiliki PDB Terbesar Ke 7 Dunia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo melihat Indonesia berpeluang menjadi negara dengan nilai
ekonomi terbesar ketujuh pada tahun 2030 mendatang. Agus mengatakan, saat ini Indonesia berada di urutan ke17 di antara 20 negara dengan ekonomi terbesar. Lebih lanjut menurutnya, untuk mengejar peluang tersebut,
Indonesia harus bisa menjaga stabilitas sistem keuangan dan makro ekonominya. Dengan begitu, Indonesia bisa
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Agus mengatakan jika pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan dapat dijaga, maka di 2030 Indonesia bisa mencapai predikat nomor tujuh terbesar di dunia.
Bahkan produk domestik bruto Indonesia bisa mendekati USD 4 triliun, yang sekarang USD 1 triliun. Lebih lanjut
menurut Agus, pertumbuhan yang berkelanjutan bisa dicapai apabila Indonesia melakukan reformasi struktural
dengan mengelola manajemen energi dan pangan dengan baik. (Kontan)
Perbankan: Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Kredit Bisa Dua Digit
Bank Indonesia (BI) mengakui perbankan masih lambat menyalurkan kredit, karena permintaan kredit tidak besar
di tengah perlambatan ekonomi. Alhasil, bank memilih untuk memarkir dana mereka di BI sebagai cadangan untuk
menghadapi permintaan kredit di semester II-2016. Namun, BI meyakini pada semester II akan lebih baik dan
penyaluran kredit single digit akan menjadi double digit. BI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7.95% per April
2016 atau turun 75 bps dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8.70%. Bank Sentral memprediksi
pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 10%-13%. Nah, untuk mendorong permintaan kredit, BI akan mengeluarkan
aturan makroprudensial seperti pelonggaran loan to value (LTV) dan penghapusan larangan inden untuk kredit
perumahan kedua, serta rencana menaikan batas batas rasio loan to funding ratio (LFR). (Kontan)
Economic Calendar This Week
Date
Mon, May 23rd
Mon, May 23rd
Mon, May 23rd
Tue, May 24th
Thu, May 26th
Thu, May 26th
Thu, May 26th
Country
JPN
JPN
EUR
USA
JPN
USA
USA
Event
Imports YoY (Apr)
Nikkei Manufacturing PMI Plash (May)
Markit Manufacturing PMI Plash (May)
New Home Sales (Apr)
Reuters Tankan Index (May)
Durable Goods Orders MoM (Apr)
Initial Jobless Claims (21/May)
Actual
-23.3%
47.6
51.5
619K
2
Forecast
50.1
51.8
531K
0.2%
278K
Previous
-19%
48.2
51.7
531K
10
0.2%
278K
(
PT. Paramitra Alfa Sekuritas
Cyber 2 Tower 20th Floor, Suite 2001
Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13
Jakarta 12950
Telp: 3002-6700, Fax: 3002-6910
Website: www.paramitra.com
Research Division
Putu Yani Arini (Head of Research)
Mohamad Adityo Nugroho
ext 106 [email protected]
ext 111 [email protected]
Equity Sales Division
Ricky Bujung (Head of Equity)
Teguh Prabowo
Aron
Parman
Andriyana
ext 162-167
ext 157-168
ext 156
ext 166-159-169
ext 161
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
Disclaimer:
The information herein has been compiled by PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra), from sources that we believe are reliable, but no representation or warranty, is
expressed or implied, and as to its accuracy or completeness. All opinions and estimates included in this document constitute our judgment as of this date and are subject
to change without notice. This information is not an offer to sell or buy any securities. Neither Paramitra nor its affiliates and employees accept any liabilities whatsoever
for any loss arising from any use of this information. Members of Paramitra and its affiliates and employees may from time to time have a position in or with the securities
mentioned herein. PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra) generates mechanical trading system signals, and not investment advice nor should it be construed as such.
The information contained in this report is based on material we believe to be reliable; however, we do not represent that it is accurate, current, complete, or error free.
Assumptions, estimates and opinions contained in this report constitute our judgement as of the date of the document and are subject to change without notice.Any
projections are based on a number of assumptions as to market conditions and there can be no guarantee that any projected results will be achieved. Past performance is
not a guarantee of future results. PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES
INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY,
COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS
INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
Download