32 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian

advertisement
BAB 3
OBJEK PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah kompetensi dalam penerapan
sistem pengendalian internal yang efektif pada layanan jasa Pegadaian Syariah, yang
berkantor di Jalan Kramat RayaNo.162 Jakarta Pusat. PT.Pegadaian (Persero) merupakan
satu-satunya lembaga keuangan non-bank di Indonesia yang menerapkan sistem
pembiayaan sesuai dengan slogannya yaitu “Menyelesaikan Masalah Tanpa
Masalah” yang berarti penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan
target sasaran adalah masyarakat golongan lemah dengan cara yang mudah, cepat,
aman, dan hemat. Kini, PT.Pegadaian (Persero) telah meraih banyak penghargaan.
3.2 Gambaran Umum Pegadaian
3.2.1 Sejarah Singkat Pegadaian
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)
mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan
kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada
tanggal 20 Agustus
1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda
(1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi
keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah
Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk,
pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan
kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode
32
liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan
kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata
banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya
pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan cultur stelsel
dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya
kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan
perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No.
131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan
monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama
di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari
ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang
terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat
Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan
yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun
Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang
disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang
yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian
sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus
memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian
dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan
33
Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah
Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status,
yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan
PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan
PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi
Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011,
bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat Pegadaian semakin
dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service
obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan
dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas
lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market
leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat
menengah kebawah.
34
Misi
•
Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
•
Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri
menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
•
Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.
3.2.2 Budaya Perusahaan
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi, maka telah ditetapkan budaya
perusahaan yang harus dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh
insan pegadaian. Pegadaian Syariah Kramat Raya menekankan pada Strategi
Operasional Pelayanan (SOP) dalam penerapan kegiatan operasionalnya. Perusahaan
menggunakan budaya mengenai SOP tersebut yang dinamakan dengan sebutan
“INTAN”. Maksud tentang budaya perusahaan “INTAN” adalah untuk memperkuat
nilai-nilai budaya perusahaan serta memberi makna agar lebih dipahami dengan baik
juga dihayati dan dijalankan secara konsisten dalam keseharian oleh seluruh jajaran
insan pegadaian.
35
Budaya perusahaan diaktualisme dalam bentuk simbol/maskot si“INTAN”
yang bermakna :
Inovatif : Berinisiatif, Kreatif dan Produktif,
•
Berorientasi pada solusi
Nilai Moral Tinggi : Taat beribadah, Jujur dan
•
Berpikir positif
Terampil
•
: Kompeten dibidangnya, Selalu
mengembangkan diri
Adi
•
Layanan : Peka dan cepat tanggap,
Empatik, santun dan ramah
Nuansa Citra : Memiliki sense of belonging,
•
Peduli nama baik perusahaan
Makna yang terkandung dalam maskot si“INTAN”
Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal batu
hitam sudah puluhan tahun, intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang
diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya
menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk
menjadi batu yang sangat cemerlang (brilliant). Dengan kecemerlangan itulah
kemudian dia disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga
pada setiap insan Pegadaian.
Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap
seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja.
Rompi warna hijau memberi makna keteduhan sebagai insan Pegadaian.
3.2.3 Bidang Usaha
PT.Pegadaian (Persero) bergerak pada bidang usaha pembiayaan untuk
masyarakat menengah ke bawah. Pegadaian didirikan untuk memenuhi kebutuhan
dana masyarakat dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pegadaian
36
menawarkan dan menyediakan berbagai produk dan pelayanan yang dapat dipilih
oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
3.2.4 Produk – Produk
PT.Pegadaian (Persero) menyediakan produk dan jasa untuk masyarakat.
Produk tersebut adalah :
•
Gadai Konvensional
1. KCA (Kredit Cepat Aman)
2. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
3. KREASI (Kredit Angsuran dengan Sistem Fiducia)
4. KRASIDA (Kredit Angsuran dengan Sistem Gadai)
5. KRISTA (Kredit Usaha Rumah Tangga)
6. KREMADA (Kredit Perumahan Rakyat)
7. INVESTA (Investasi Harta Berharga Milik Anda)
8. KUCICA (Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman)
9. KAGUM (Kredit Aneka Guna untuk Umum)
10. JASA TAKSIRAN
11. JASA TITIPAN
12. PERSEWAAN GEDUNG
3.2.5 Struktur Organisasi PT.Pegadaian (Persero)
Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda tergantung
pada tujuan dan operasi perusahaan. Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung
jawab personel-personel yang terlibat dalam Pegadaian :
37
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT.Pegadaian
Direktur Operasi
JM Usaha Gadai
JM Usaha Syariah
JM Usaha Lain
Men.Usaha Rahn
Men.Usaha Gadai
Men.Usaha Lain
Asmen 1
Asmen 2
Asmen 1
Asmen 2
Men.Usaha non
Rahn
Asmen Operasi
Asmen Umum
Inspektur Pusat
Inspektur
Wilayah
Asmen 1
Asmen 2
Asmen 1
Asmen 2
Investigator
Pemeriksa
Teknologi
Informasi
Kanwil Perum Pegadaian
Cab.Pegadaian Konvensional
SPI
Cab.Pegadaian Syariah
Asmen Operasi
Pemeriksa
Asmen Umum
Sumber : PT.Pegadaian (Persero)
Masing-masing tingkatan mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
1. Direktur Operasi
Tugas dan tanggung jawab Direktur Operasi adalah :
a. Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai.
b. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi
kegiatan pembinaan operasional.
2. General Manajer
Tugas dan tanggung jawab General Manajer adalah :
38
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan
penyusunan rencana kerja dan anggaran.
b. Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai.
3. Manajer
Tugas dan tanggung jawab Manajer adalah :
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengawasi
kegiatan pembinaan operasional.
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan asisten manajer.
4. Asisten Manajer
Tugas dan tanggung jawab Asisten Manajer adalah :
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan
pemgembangan dan pemasaran usaha gadai.
5. Kantor Wilayah Perum Pegadaian
Tugas dan tanggung jawab Kanwil Perum Pegadaian adalah :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan.
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan cabang konvensional dan
cabang syariah.
6. Asisten Manajer Operasi
Tugas dan tanggung jawab Asisten Manajer Operasi adalah :
a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pegawai.
b. Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai.
7. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Tugas pokoknya adalah :
39
a. Meyakini/memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggung jawabnya telah
memiliki rencana kerja tahunan yang berpedoman pada RJP perusahaan atau
ketentuan lain yang telah ditetapkan direksi
b. Meyakini/memastikan tersusunnya kebijakan, sistem dan prosedur dibidang
pengawasan internal.
c. Meyakini/memastikan bahwa sistem pengendalian internal sudah berjalan
secara efektif.
d. Meyakini/memastikan bahwa pengelolaan pengawasaan meliputi perencanaan
pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, pemberian rekomendasi, serta
monitoring tindak lanjut telah dilaksanakan dengan baik.
e. Meyakini/memastikaan pengawasaan telah dilakukan untuk seluruh fungsi
perusahaan diantaranya pengawasan kegiatan oprasional, keuangan, teknologi
informasi dan kegiatan perusahaan lainnya serta memberikan saran dan
rekomendasi.
Masing-masing jabatan mempunyaif ungsi yaitu menyelenggarakan, merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasional, sehingga
menjadi usaha yang tumbuh dan berkembang baik secara kelembagaan maupun
produk-produk yang dikelola serta melaksanakan kegiatan pemasaran.
3.3 Pegadaian Syariah
3.3.1 Lahirnya Pegadaian Syariah
Keberadaan Pegadaian Syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan
dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Disamping itu, juga
dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah
40
pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Pegadaian Syariah Dewi
Sartika Jakarta merupakan salah satu Pegadaian Syariah yang pertama kali
beroperasi di Indonesia.
Hadirnya Pegadaian Syariah sebagai sebuah lembaga keuangan formal
yang berbentuk unit dari PT.Pegadaian (Persero) di Indonesia merupakan hal yang
menggembirakan. Pegadaian Syariah bertugas meyalurkan pembiayaan dalam
bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan
berdasarkan hukum gadai syariah.
Sampai saat ini, baru ada lima lembaga keuangan yang tertarik untuk
membuka Pegadaian Syariah. PT.Pegadaian (Persero) adalah salah satu lembaga
yang tertarik untuk membuka produk berbasis syariah ini. Bekerja sama dengan
Bank Muamalat, pada awal September 2003 diluncurkan gadai berbasis syariah
bernama Pegadaian Syariah. Karakteristik dari Pegadaian Syariah adalah tidak ada
pungutan berbentuk bunga. Dalam konteks ini, uang ditempatkan sebagai alat
tukar, bukan sebagai komoditi yang diperjualbelikan. Tetapi, mengambil
keuntungan dari hasil imbalan jasa yang ditawarkan.
Sedangkan empat lainnya adalah Perbankan Syariah yang membuka kantor
pegadaian sendiri, yaitu Unit Layanan Gadai Bank Syariah Mandiri, Bank
Danamon, BNI Syariah, dan Bank Jabar Syariah.
Bank Muamalat Indonesia (BMI) bekerja sama dengan Pegadaian yang
berbentuk aliansi (musyarakah). BMI sebagai penyandang dana, sedangkan
Pegadaian sebagai pelaksana operasionalnya.
Bank Syariah Mandiri mengeluarkan jasa gadai dengan mendirikan Gadai
Emas Syariah Mandiri. Pada dasarnya gadai emas syariah dengan konvensional
tidak berbeda jauh dalam bentuk pelayanannya, yang membedakan hanyalah pada
41
pegenaan biaya. Pada gadai emas konvensional, biaya adalah bunga yang bersifat
akumulatif. Sedangkan biaya gadai syariah hanya ditetapkan sekali dan dibayar
dimuka.
Namun demikian, dari sisi jaringan, jumlah kantor Pegadaian Syariah saat
ini sudah ada 9 kantor wilayah dan 22 Pegadaian Unit Layanan Syariah (PULS),
terutama di kota-kota besar di Indonesia, dan 10 kantor gadai syariah. Ke-22 PULS
merupakan Pegadaian Syariah yang dibentuk oleh PT.Pegadaian (Persero) dan
BMI, dan direncanakan akan dibuka 40 jaringan kantor PULS, yang mengkonversi
cabang gadai konvensional menjadi gadai syariah di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, jumlah Pegadaian Syariah baik yang berbentuk PULS
maupun Unit Layanan Syariah Bank-Bank Syariah baru sekitar 2,9% dibandingkan
dengan total jaringan kantor Pegadaian yang berjumlah 739 cabang, yang tersebar
diseluruh Indonesia.
3.3.2 Produk – Produk
Pegadaian Syariah menyediakan produk dan jasa untuk masyarakat. Produk
tersebut adalah :
•
Gadai Syariah
1. RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah)
2. ARRUM ( Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah)
3. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi
Karyawan)
3.3.3 Operasional Pegadaian Syariah
Implementasi operasi Pegadaian Syariah hampir sama dengan Pegadaian
42
Konvensional. Seperti halnya Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah juga
menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Prosedur untuk
memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana, masyarakat hanya menunjukkan
bukti identitas diri dan barang bergerak sebaga jaminan, lalu uang pinjaman padat
diperoleh dalam waktu yang tidak relatif lama (kurang lebih 15 menitsaja).
Begitupun untuk melunasi pinjaman, nasabah cukup dengan menyerahkan sejumlah
uang dan surat bukti rahn saja dengan waktu proses yang juga singkat.
Pegadaian Syariah akan menjawab segala kebutuhan transaksi gadai yang
disesuaikan dengan syariah, untuk solusi dalam pendanaan ini yang sangat cepat,
praktis dan menentramkan.
Cepat: hanya memerlukan waktu 15 menit kebutuhan dana anda akan
terpenuhi.
Praktis : tidak perlu membuka rekening ataupun prosedur lain yang akan
memberatkan para nasabahnya. Nasabah cukup membawa barangbarang berharga yang dimilikinya, saat itu juga anda akan
mendapatkan dana yang dibutuhkan dengan jangka waktu hingga
120 hari dan anda masih memerlukan dana pinjamantersebut, maka
pinjaman anda dapat diperpanjang tapi dengan syarat harus
membayar
sewa
simpan
dan
pemeliharaan
serta
biaya
administrasi.
Menentramkan : sumber dana didapatkan berasal dari sumber danayang
disesuaikan dengan syariah, proses gadai tersebut berlandaskan
pada prinsip syariah, serta didukung oleh petugas-petugas
darioutlet dengan nuansa islami sehingga lebih syar’i dan
menetramkan.
43
3.3.4 Struktur Organisasi Pegadaian Syariah
Pegadaian Unit Layanan Syariah (PULS) adalah suatu uni torganisasi dari
PT.Pegadaian (Persero) yang berada dibawah binaan divisi Usaha Lain.Unitin
imerupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari
usaha gadai konvensional. Dengan pemisahan dari kegiatan konvensional ini, maka
sebagai konsekuensinya perlu dibentuk Kantor Cabang Layanan Gadai Syariah yang
mandiri namun untuk sementara waktu masih dibina oleh Pimpinan Wilayah
Pegadaian sesuai tempat kedudukan Kantor Cabang tersebut.
Untuk memberikan gambaran yang lebihjelas, berikut ini adalah uraian tugas
dan tanggung jawab personel-personel yang terlibat dalam organisasi Pegadaian
Unit Layanan Syariah (PULS), seperti :
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Pegadaian Syariah
Direksi Perum Pegadaian
JM Usaha Inti
JM Usaha Lain
Manajer Unit Layanan
Syariah
Pinwil Perum Pegadaian
Pincab Perum Pegadaian
Pincab Unit Layanan
Gadai Syariah
44
Sumber : PT.Pegadaian (Persero)
Masing-masing tingkatan mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :
1. Manajer Kantor Cabang Pegadaian Unit Layanan Syariah (PULS)
Tugas pokoknya adalah :
a. Sebagai pimpinan pelaksana teknis dari perusahaan yang berhadapan
langsung dengan masyarakat.
b. Bertanggung jawab langsung kepada PimpinanWilayah (Pinwil)
2. PimpinanWilayah
Tugas pokoknya adalah :
a. Pembinaan atas pengoperasian gadai syariah dilapangan.
3. Manajer PULS Pusat
Tugas pokoknya adalah :
a. Koordinator teknis pengoperasian PULS hingga sampai pembuatan laporan
keuangan PULS konsolidasise-Indonesia.
4. General Manajer Usaha Lain
Tugas pokoknya adalah :
a. Pengatu rkebijakan umum operasional gadai syariah dan mengintegrasikan
kegiatanPULS dengan unit bisnis lain sehingga membentuks inergi yang
menguntungkan perusahaan.
5. Direksi Pegadaian
Tugas pokoknya adalah :
a. Penanggung jawab keberhasilan seluruh unit bisnis perusahaan.
b. Penentu kebijakan strategis sekaligus mengendalikan kegiatan bisnis agar
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
45
3.4 Proses Pemberian Gadai Kepada Rahin
1) Nasabah (Rahin) diwajibkan mengisi form gadai terlebih dahulu sebagai syarat
untuk mengajukan peminjaman dana.
2) Pihak kasir (Murtahin) akan meminta KTP asli dan jenis emas (Marhun) yang
akan digadaikan. Kemudian kasir (Murtahin) memberikan emas (Marhun)
kepada penaksir untuk diperiksa keaslian dari emas tersebut, lalu menimbang
besaran gram-nya, dan yang terakhir mengecek taksiran emas menurut pasaran
melalui komputer.
3) Setelah mengetahui berapa harga taksirannya, maka kasir (Murtahin) akan
menjelaskan jumlah pembiayaan yang dapat dibiayakan dan meminta
persetujuan dari Nasabah (Rahin) mengenai berapakah jumlah biaya yang
dibutuhkan dan berapa lama jangka waktu gadainya.
Ket : harga taksiran, perhitungan pembiayaan, serta biaya-biaya lain akan
dijelaskan di subbab 4.2 (a)
4) Setelah ada persetujuan antara kedua belah pihak, maka nasabah (Rahin)
menandatangani surat bukti gadai (Rahn).
5)
Pihak kasir (Murtahin) akan memberikan uang tunai sebesar yang telah
disepakati.
6) Setelah tiba waktunya penebusan barang kembali seperti yang telah disepakati
diawal, maka nasabah (Rahin) wajib memberikan surat bukti gadai (Rahn) dan
KTP kepada kasir (Murtahin) sebagai tanda penebusan.
46
7) Pihak kasir (Murtahin) akan meminta bagian gudang untuk diambilkan emas
dari brankas, setelah itu kasir (Murtahin) menjelaskan berapa biaya yang harus
dikeluarkan nasabah (Rahin).
Ket : perhitungan biaya sewa (ijarah) serta jumlah keseluruhan yang
harus dibayarkan akan dijelaskan di subbab 4.2 (b)
8) Dan yang terakhir, nasabah (Rahin) membayar sejumlah biaya tersebut, dan
menandatangani dokumen bahwa transaksi gadai telah berakhir.
3.5 Kelemahan-Kelemahan yang Terkait Dengan SPI
Selama proses gadai berlangsung, peneliti menemukan bahwa masih terdapat
kelemahan dalam control environment yang terkait dengan SPI. Kelemahankelemahan itu seperti :
•
Tidak adanya petugas yang mengawasi jalannya proses gadai, sehingga
memberikan kesempatan bagi pihak internal perusahaan itu sendiri untuk
melakukan kecurangan.
•
Petugas gudang tidak selalu mengunci kembali brankas/kluis setelah barang
itu masuk ataupun keluar. Penguncian dilakukan setelah jam kerja perusahaan
berakhir.
•
Brankas/kluis yang digunakan masih menggunakan sistem yang lama, yaitu
hanya mengandalkan kunci-kunci atau password sebagai modifikasinya.
•
Satuan keamanan yang ada pada perusahaan belum efektif sehingga
memungkinkan terjadinya resiko perampokan seperti yang sudah dialami oleh
kantor pegadaian di daerah lain..
•
Penggunaan alat peringatan tanda bahaya belum cukup memadai, untuk
mencegah terjadinya resiko perampokan yang dilakukan oleh pihak eksternal.
47
48
Download