konsep keperawatan maternitas

advertisement
Sejarah
- Praktik obstetrik pertama → Egypt (Mesir)
th 1500 SM
- Forceps → Peter Chamberlen (1560 – 1631)
- Modifikasi forceps → William Smellie (1697 – 1763)
- Post partum fever → Francois Mauriceau (1673 – 1709)
Semmelweis (abad 19)
- Sebelum abad 18, persalinan dibantu oleh wanita lain
yang lebih tua
- 1700 – 1800 → Praktik persalinan oleh bidan
- >1800, praktik persalinan oleh dokter dan bidan
- 1900, persalinan di rumah sakit → perawatan ibu dan
bayi
-1950 – 1960, perawat maternitas → perinatal
- 1969 → NAACOG (Nurse’s Association of the
American College of Obstetricians and
Gynecologists)
- 1992 → Berubah menjadi AWHONN (Association
of Women’s Health, Obstetric and
Neonatal Nurses)
Faktor yang mempengaruhi :
 Faktor sosial ekonomi
 Biaya
 Tekhnologi
 Pertimbangan etik
 Akuntabilitas dan liabilitas
 Perubahan peran gender dan struktur keluarga
Standar Perawatan Ibu & Bayi menurut AWHONN :
Standar I
: Praktik Keperawatan
Standar II : Pendidikan kesehatan & konseling
Standar III : Kebijakan, prosedur & protokol
Standar IV :Tanggung jawab & tanggung gugat profesional
Standar V
: Pemberdayaan tenaga perawat
Standar VI : Etik
Standar VII : Penelitian
STandar VIII : Quality Assurance
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
MATERNITAS

Pelayanan yang diberikan perawat merupakan
pelayanan yang berkelanjutan (continuity care).

Pada pelayanan maternitas, seorang perawat
melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan
filosofi keperawatan maternitas
(Sandall, 1996)

Keperawatan sbg profesi mengharuskan pelayanan
keperawatan diberikan secara profesional oleh
perawat dg kompetensi yang memenuhi standar
dan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
masyarakat menerima pelayanan dan asuhan
keperawatan yang bermutu (Hamid, 2001)

Tujuan Keperawatan maternitas  untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin serta
BBL dan membantu perkembangan keutuhan
keluarga.
Peran perawat maternitas
Advokator :
- Hak klien
- Identifikasi
Educator
Care
Provider
Researcher
Change agent
Political
activities
Filosofi keperawatan maternitas

Keperawatan maternitas berfokus pada keluarga
(family centered care)

Pengkajian melibatkan keluarga

Berorientasi kpd masyarakat (masy. sbg bagian
klg)

Berorientasi pd riset (meningkatkan berfikir
kritis)

Teori keperawatan sbg dasar asuhan keperawatan

Perawat berperan sbg advokat untuk melindung
hak-hak semua anggota klg termasuk fetus

Keperawatan maternitas berperan dengan
independensi tinggi karena selalu memberikan
pendidikan kesehatan dan konseling

Promosi kesehatan merupakan peran perawat yang
penting karena melindungi kesehatan generasi
y.a.d.

Kehamilan dapat menjadi sesuatu yg menegangkan,
dan dapat mempengaruhi kehidupan klg.

Budaya dan nilai2 agama dan kepercayaan dapat
mempengaruhi arti sakit dan berdampak pada
keluarga

Perawat berperan sebagai role model (Pillitteri,
1999)


Paradigma keperawatan maternitas ~ paradigma
keperawatan umum (manusia, lingkungan, sehat &
keperawatan )
Manusia :
- Wanita usia subur tidak hamil
- Pasangan usia subur
- Ibu hamil dan janinnya
- Wanita masa persalinan
- Wanita masa nifas s/d 6 minggu
- Bayi s/d usia 28 hari dan keluarganya

Lingkungan  Proses kehamilan, persalinan dan
masa nifas  melibatkan anggota klg dan masy.
yang memiliki nilai dan perilaku setiap individu 
lingkungan sasial dan budaya

Sehat  bersifat dinamis  perubahan fisik &
psikologis mempengaruhi kesehatan

Keperawatan  Pelayanan profesional yang
ditujukan untuk wanita usia subur (berkaitan
dengan sistem reproduksinya), wanita pada masa
perinatal dan janinnya,BBL, yang difokuskan pada
pemenuhan kebutuhan dasar melalui adaptasi
psikologi dan fisik
Falsafah keperawatan maternitas



Keperawatan maternitas memberikan asuhan
keperawatan secara holistik dengan selalu :
- Menghargai klien dan klg
- Klien dan klg berhak menentukan perawatan
untuk dirinya
Semua individu berhak utk lahir sehat & berhak
mendapatkan pelayanan yang berkualitas
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas
pertumbuhan dan perkembangan klg shg dapat
menimbulkan krisis

Peristiwa melahirkan merupakan peristiwa normal
dan sehat tetapi tetap membutuhkan adaptasi
fisik dan psikologis  memerlukan bantuan
pelayanan keperawatan yang bersifat preventif
dan promotif

Proses kelahiran  permulaan bentuk hubungan
baru & perlu pelayanan keperawatan maternitas
untuk mendorong interaksi positif dg
menggunakan sumber-sumber dlm klg.
Faktor-faktor yg mempengaruhi keberhasilan dari
kehamilan
Karateristik
Prw. By sege keturunan
ra stl lahir
Kondisi Wkt
melahirkan
Usia ibu
Trauma/sakit
Slm hamil
Infeksi dlm
kehamilan
Merokok
/miras
Kehamilan yg
Optimum & hasil
yg sehat
Jl bayi
dl klg
Terpapar
Zat toksik
Nutrisi
“KONSEP KELUARGA DALAM
KEPERAWATAN MATERNITAS”
Lilis Komariah, SKp, M. Kes, Sp. Mat
Keluarga
Adalah dua/lebih individu yg bergabung karena
Hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dalam perannya menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya (Baylon dan Maglaya)
Fungsi keluarga :
1. Fungsi Biologis
2. Fungsi ekonomi
3. Fungsi sosiolultural
4. Fungsi psikologi
5. Fungsi edukasi
Keperawatan
maternitas → >> Fungsi biologis
- Reproduksi
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memberi makan
- Mempertahankan kesehatan
- Rekreasi
Prasyarat :
- Manajemen fertilitas
- Kesehatan genetik
- Perawatan selama hamil
- Perilaku konsumsi yang sehat
- Memggunakan akal sehat dalam melakukan
perawatan
TIpe keluarga :
a. Tradisional
(keluarga inti, keluarga “dyad”, single parent,
single
adult, keluarga besar/extended family,
keluarga usila).
b. Non tradisional
(Commune family, ayah/ibu dengan anak,
keluarga
pasangan tidak kawin dengan anak, keluarga
hidup
bersama, homoseksual)
Keluarga sebagai sistem
→ bila salah satu anggota
keluarga mengalami suatu
gangguan akan mengakibatkan
gangguan pada anggota lain
Keluarga sebagai unit pelayanan kesehatan yg
effektif :
- Sbg unit dasar masyarakat & berfungsi sbg unit
dalam
pemecahan masalah
- Masalah kesehatan dalam keluarga saling terkait
→
keadaan kesehatan satu anggota mempengaruhi yg
lain
- Merupakan kekuatan dalam memberikan lingkungan
yang serasi untuk perkembangan individu
- Sbg pengambil keputusan dalam penanggulangan
masalah kesehatan
- Merupakan wadah effektif dalam menyampaikan dan
0dan mengembangkan usaha kesehatan
8 Tingkat perkembangan keluarga :
-
Keluarga dengan pasangan baru
-
Keluarga yang menanti kelahiran
-
Keluarga dengan anak pra sekolah
-
Keluarga dengan anak sekolah
-
Keluarga dengan anak remaja
-
Kelaurga dengan orang dewasa
-
Keluarga usia pertengahan
-
Keluarga dengan usia lanjut
Dalam pelayanan keperawatan maternitas yang
perlu
menjadi perhatian adalah :
1. Keluarga dengan pasangan baru
Tugas pasangan berfokus pada membina
hubungan
dengan keluarga lain, menetapkan penyesuaian
utk
menerima kehamilan dan persiapan menjadi ortu
2. Keluarga yang menanti kelahiran
Fokus perawat : penjelasan tentang kehamilan,
kelahiran, KB, pendidikan seksual
c. Respons sibling
Bervariasi sesuai usia
1 th = tidak menyadari perubahan
pada ibunya
2-4 th = mulai menyadari
perubahan
usia sekolah = ingin tahu
tentang proses kelahiran
d. Grand parent
senang dengan kelahiran cucu,
tidak terlalu
menerima karena berarti mereka
telah tua
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ANGKA
KEMATIAN IBU
ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA
(SDKI TH 2002)
Angka kematian ibu (maternal mortality rate) :
307/100.000 kelahiran hidup
Berarti :
 Setiap tahun ada 18.300 kematian ibu
 Setiap bulan ada 1.500 kematian ibu
 Setiap minggu ada 352 kematian ibu
 Setiap hari ada 50 kematian ibu
 Setiap jam ada 2 kematian ibu
Penyebab langsung kematian ibu (SKRT th 2001)
 Perdarahan (28%)
 Eklampsia (24%)
 Infeksi (11%)
 Lain-lain (11%)
 Komplikasi puerpurium (8%)
 Trauma obstetrik (5%)
 Partus macet/lama (5%)
 Abortus (5%)
 Emboli obstetrik (3%)
Penyebab tidak langsung kematian ibu :
Pemberdayaan masyarakat (demand) :
o Tingkat pendidikan ibu rendah
o Tingkat sosial ekonomi ibu rendah
o- Kedudukan & peranan wanita tidak mendukung
o- Sos bud tidak mendukung
o- Perilaku bumil tidak mendukung
o- Transportasi tidak mendukung
Cakupan dan kualitas ( supply) :
 Akses masyarakat terhadap yankes ibu rendah
 Kualitas dan effektifitas yankes ibu belum memadai
 Sistem rujukan kesehatan maternal belum mantap
Tiga terlambat :
Terlambat mengenal tanda bahaya &
mengambil keputusan
Terlambat mencapai fasilitas kesehatan
Terlambat mendapatkan pertolongan
di fasilitas kesehatan
Empat terlalu :
• Terlalu muda punya anak (<20 th) 0,3%
• Terlalu banyak melahirkan (>3 anak) 37%
• Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th) 9,4%
• Terlalu tua (>35 th) 13,9%
Fokus Dep Kes dalam penurunan AKI
jangka menengah 2005 – 2009
Menurunkan AKI menjadi 226/100.000
kelahiran hidup melalui
Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)
Family centered care



Family centered care didasarkan pada
terintegrasinya perawatan keluarga dan individu
untuk meningkatkan kesehatan individu & klg
(McKay,84)
Keluarga mempunyai kemampuan untuk membuat
keputusan ttg perawatan selama masa kelahiran,
memberikan informasi adekuat dan mendapat
dukungan profesional.
Keuntungan psikologis FCC  jangka pendek dan
panjang

Keuntungan jangka pendek  pengalaman
melahirkan yang memuaskan bagi ibu dan klg,
hubungan antara ibu, ayah, bayi dan sibling lebih
memuaskan dan OT lebih percaya diri thd
kemampuannya merawat BBL.

Keuntungangan jangka panjang adalah pola asuh
dapat berjalan lebih baik, hubungan antar anggota
klg lebih harmonis dan penuh kasih sayang
Prinsip FCC
 berfokus pada perhatian tenaga profesional
untuk mempertahankan kesehatan klien dan
keluarga selama siklus kehamilan-persalinan
dan memiliki anak.
Ciri2 Family centered care :
- Dilaksanakannya kelas edukasi antenatal dan
program pendidikan ayah bunda
- Keluarga berpartisipasi dalam proses
persalinan, kelahiran dan postpartum
- kehadiran orang terdekat dlm persalinan
- kunjungan tdk dibatasi.

Hadirnya orang terdekat pd klien yg mengalami
komplikasi /dilakukan seksio sesaria

Ruangan bersalin menyerupai suasana rumah

Tindakan prosedur ruangan dilakukan fleksibel

Kontak dini bayi dan orang tua

Adanya kebijakan rawat gabung yg fleksibel

Pemulangan dini dengan follow-up.
Traditional Care

Adanya pemisahan ibu dari klg selama proses
persalinan

Pemisahan ruangan untuk PK I dan PK II

Aktifitas ibu dibatasi selama proses persalinan

Rutin menggunakan medikasi

Rutin melakukan Episiotomi dan prosedur lain

Posisi litotomi ketika melahirkan


Tidak ada klg dekat ketika terjadi komplikasi
atau tindakan seksio caesaria
Kunjungan sibling dan klg saat postpartum
terjadwal

Rawat gabung terbatas

Tidak ada kunjungan rumah
Download