Pemahaman Dan Penggunaan Pemali Oleh Masyarakat Toraja

advertisement
PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN PEMALI OLEH
MASYARAKAT TORAJA DALAM KAITANNYA DENGAN
PERILAKU KESEHATAN
OLEH
SARTIKA PONGSILURANG
802009143
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas Psikologi Guna Memenuhi
Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN PEMALI OLEH
MASYARAKAT TORAJA DALAM KAITANNYA DENGAN
PERILAKU KESEHATAN
Sartika Pongsilurang
Aloysius L. Soesilo
Chr. Hari Soetjiningsih
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
Abstrak
Pemali adalah warisan dari leluhur berisikan larangan-larangan pada perbuatan
dan objek tertentu. Salah satu contoh kelompok masyarakat di Indonesia yang
masih mengimplementasikan budaya pemali adalah masyarakat Toraja. Terkait
hal tersebut, dua hal penting yang tidak dapat dipisahkan terkait dengan asal–usul
pemali di Toraja, adalah nenek moyang dan agama yang mereka yakini yang
dikenal dengan aluk todolo. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan pemahaman dan penggunaan pemali oleh masyarakat
Toraja dalam kaitannya dengan perilaku kesehatan. Adapun metode penelitian
yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode pengambilan data yaitu
wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan lima orang partisipan, terdiri
dari ketua adat dan masyarakat Toraja yang masih percaya dan taat terhadap
pemali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua partisipan meyakini bahwa
timbulnya penyakit tertentu disebabkan oleh pelanggaran terhadap pemali,
sehingga bagi mereka penyakit yang timbul akibat pelanggaran pemali tidak
dapat disembuhkan dengan bantuan medis melainkan dengan sebuah pengakuan
sebagai wujud penyesalan dan pertobatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ketaatan terhadap pemali dapat mencegah timbulnya penyakit, sehingga sangat
penting bagi partisipan untuk meneruskan sekaligus mempromosikan kepada
anggota keluarga dengan tujuan agar mereka tetap berada dalam kondisi yang
sehat dan normal. Pemali bagi partisipan acap kali digunakan dalam konteks
kesehatan dan ritual pemakaman.
Kata kunci : pemali, perilaku kesehatan, aluk todolo, suku toraja.
i
Abstract
Taboo is an ancestors custom prohibiting a particular practice and particular
thing or object. Torajans is one of the society in Indonesia that still applying
taboo. Related to the fact, ancestors and religion's (well known as aluk todolo)
are two important things that can not be separated from the origins of taboo in
Toraja. Based on these, the purpose of this research is to describe the
understanding and application concept of taboo in Toraja society related with
health behavior. Qualitative method is used for this research, where the sources
of data collection are interviews and observations. There are five participants,
consists of custom head and Torajans that still believe and obey the taboo. The
result show that all of the participants still believe that the origins of particular
disease is caused by taboo violation, and for them, it can not be cured with
medical treatment but through the confession as a form of penitential and
repentance. The conclusion of this research is that obedience to taboo can
prevent the onset of disease, so it is very important for participants to continue
and also promote to their family members with purpose that they would keep
them always in healthy and normal condition. Taboo for participants is often to
be used in the context of health and funeral customs.
Key word: taboo, health behavior, aluk todolo, toraja ethnic.
ii
Download