PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) E-TRAVEL Pemahaman Dasar Dasar Akuntansi Perusahaan Tour dan Travel Dilarang memperbanyak dokumen ini dalam bentuk apapun, sebagian atau keseluruhan, tanpa ijin tertulis dari penerbit. DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 2 of 36 Daftar Isi 1. TEORI DASAR AKUNTANSI ......................................................................................... 1 1.1 Siklus Akuntansi ..................................................................................................... 1 1.2 Pemahaman Persamaan Dasar Akuntansi ............................................................ 2 Basis Pencatatan Akuntansi .............................................................................................. 2 1.3 Transaksi yang mempengaruhi Aktiva .................................................................. 2 1.4 Akuntansi Kas ........................................................................................................ 5 1.5 Transaksi yang mempengaruhi Hutang ................................................................. 7 1.6 Transaksi yang mempengaruhi Modal .................................................................. 8 2. LATIHAN DASAR AKUNTANSI .................................................................................... 9 3. REKENING/PERKIRAAN ............................................................................................. 1 4. PENGGUNAAN AKTIVA TETAP ................................................................................... 6 5. JURNAL..................................................................................................................... 9 6. BUKU BESAR ........................................................................................................... 14 7. NERACA SALDO....................................................................................................... 15 8. CATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN ...................................................................... 18 9. JURNAL PENYESUAIAN ............................................................................................ 22 10. NERACA LAJUR ....................................................................................................... 26 11. LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................. 27 12. JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK ............................................................. 30 PENUTUP ........................................................................................................................ 34 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 1 of 36 1. Teori Dasar Akuntansi 1.1 Siklus Akuntansi Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. 2. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) 3. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke rekening Buku Besar. 4. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. 5. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. 6. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 2 of 36 7. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca. 1.2 Pemahaman Persamaan Dasar Akuntansi RUMUS: HARTA/AKTIVA = KEWAJIBAN/HUTANG + MODAL Aktiva = harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb. Hutang = kewajiban yang menjadi beban perusahaan. Contoh: hutang pembelian kredit Modal = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan. Contoh: Setoran modal oleh pemilik. Basis Pencatatan Akuntansi Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut. Terdapat 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual. Basis Kas Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan dikeluarkan. Basis Akrual Suatu transaksi diakui dan dicatat berdasarkan pengaruh transaksi pada saat kejadian dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. 1.3 Transaksi yang mempengaruhi Aktiva Pembellian aktiva/aset secara tunai Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp.10.000.000,secara tunai Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan bertambah senilai Rp. 10.000.000,- dan kas perusahaan berkurang sebesar Rp.10.000.000,Transaksi ini dilakukan di modul kas/bank DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 3 of 36 Jurnalnya: Debet: Aktiva Kendaraan Rp. 10.000.000 Kredit : Kas Rp. 10.000.000 Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli mesin tiket seharga Rp.5.000.000,- secara kredit. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp. 5.000.000,-dan Hutang bertambah senilai Rp. 5.000.000,-. Transaksi ini dilakukan di modul kas/bank Jurnalnya: Debet: Aktiva Peralatan Rp. 5.000.000 Kredit : Hutang Rp. 5.000.000 Penjualan aktiva/aset secara tunai Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.8.000.000,- secara tunai . Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 8.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp.8.000.000,- Transaksi ini dilakukan di modul kas/bank Jurnalnya: Debet: Kas Rp. 8.000.000 Kredit : Aktiva Kendaraan Rp. 8.000.000 Penjualan aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.15.000.000,- secara kredit Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp. 15.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp.15.000.000,Transaksi ini dilakukan di modul invoice penjualan Jurnalnya: Debet: Piutang Rp. 15.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 4 of 36 Kredit : Aktiva Kendaraan Rp. 15.000.000 Penjualan barang dagang/tiket secara tunai Contoh = suatu perusahaan menjual tiket pesawat terbang garuda seharga Rp.1.000.000,- secara tunai . Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 1.000.000,- dan penjualan perusahaan bertambah senilai Rp.1.000.000,- Transaksi ini dilakukan di modul penjualan sampai invoice Jurnalnya: Debet: Kas Rp. 1.000.000 Kredit : Penjualan Tiket Rp. 1.000.000 Penjualan barang dagang/tiket secara kredit Contoh = suatu perusahaan menjual tiket pesawat terbang garuda seharga Rp.1.000.000,- secara kredit . Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu Piutang Usaha perusahaan bertambah sebesar Rp. 1.000.000,- dan penjualan perusahaan bertambah senilai Rp.1.000.000,- Transaksi ini dilakukan di modul penjualan sampai invoice Jurnalnya: Debet: Piutang Usaha/Tiket Rp. 1.000.000 Kredit : Penjualan Tiket Rp. 1.000.000 Untuk Pembayaran Tiket dari Penjualan Kredit Jurnalnya: Debet: Kas Rp. 1.000.000 Kredit : Piutang Tiket Rp. 1.000.000 Pembayaran/Transfer uang untuk deposit Tiket Contoh = suatu perusahaan melakukan transfer uang untuk deposit maskapai penerbangan garuda agar dapat menjual tiket pesawat terbang garuda seharga Rp.10.000.000,- secara tunai . DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 5 of 36 Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu Deposit Penerbagan perusahaan bertambah sebesar Rp. 10.000.000,- dan kas/bank perusahaan berkurang senilai Rp.10.000.000,- Transaksi ini dilakukan di modul kas/bank Jurnalnya: Debet : Deposit Penerbangan Garuda Rp. 10.000.000 Kredit : Kas/Bank Rp. 10.000.000 Pembebanan HPP Tiket/Rekonsiliasi Laporan Penerbangan Maskapai Contoh = suatu perusahaan mendapat laporan akhir bulan tentang saldo deposit travel di maskapai sebesar Rp. 6.000.000 dari total Rp. 10.000.000 Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu Deposit Penerbagan perusahaan berkurang sebesar Rp. 4.000.000,- dan biaya HPP Tiket bertambah senilai Rp.4.000.000,- Transaksi ini dilakukan di jurnal umum Jurnalnya: Debet : HPP Tiket Rp. 4.000.000 Kredit : Deposit Penerbangan Garuda Rp. 4.000.000 1.4 Akuntansi Kas Pengertian Kas Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya/not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir. Rekonsiliasi Saldo Kas Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi: DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 6 of 36 Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh pihak lain. No. Item Keterangan Perlakuan 1. Setoran dalam perjalanan Perusahaan sudah mencatat penambahan kas tetapi bank belum melaporkan dalam rekening koran Saldo bank ditambah 2. Cek yang sedang beredar Perusahaan telah mencatat sebagai pengeluaran kas tetapi bank belum mencatat Saldo bank dikurangi 3. Biaya bank Bank telah mengurangi saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat Saldo kas menurut perusahaan dikurangi 4. Bunga/jasa giro Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat Saldo kas menurut perusahaan ditambah 5. Debitur perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat Saldo kas menurut perusahaan ditambah Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan. No. Item Keterangan Perlakuan 1. Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan Saldo kas menurut perusahaan terlalu besar Saldo kas menurut perusahaan dikurangi 2. Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh bank Saldo kas menurut bank terlalu besar Saldo bank dikurangi 3. Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan Saldo kas menurut perusahaan terlalu kecil Saldo kas menurut perusahaan ditambah 4. Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh bank Saldo kas menurut rekening koran terlalu kecil Saldo kas menurut RK ditambah 5. Debitur perusahaan menyetor ke rekening Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan Saldo kas menurut perusahaan ditambah DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI perusahaan di bank Hal 7 of 36 belum mencatat Dana Kas Kecil Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu: 1. Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap) Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Saldo rekening ini tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika ada pengeluaran kas kecil pengeluaran ini tidak dibuat jurnal. Jurnal pengeluaran dilakukan pada saat pengisian kembali (replenishment) yang biasanya dilakukan dengan menerbitkan cek sesuai bukti-bukti pengeluaran dari petugas kas kecil. Jika pada akhir tahun ada pengeluaran kas kecil yang belum diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran ini tentu belum dicatat, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian dengan men-debet biaya atau aset dan mengkredit rekening "Kas Kecil". Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian ini dijurnal balik (direverse), agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran tersebut konsisten dengan pembukuan pada waktu yang lain. 2. Metode Fluktual Fund (Metode Saldo TidakTetap) Penjelasan sama seperti Imprest Fund, hanya saja saldonya bisa berubah ubah 1.5 Transaksi yang mempengaruhi Hutang 1. Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp. 20.000.000,Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi hutang yaitu hutang perusahaan bertambah sebesar Rp.20.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar Rp.20.000.000,-. Jurnalnya: Debet: Peralatan Rp. 20.000.000 Kredit : Hutang Rp. 20.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Hal 8 of 36 2. Pembayaran hutang Contoh = suatu perusahaan membayar hutang sebesar Rp.20.000.000,- Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi hutang yaitu Hutang perusahaan berkurang sebesar Rp. 20.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp.20.000.000,-. Jurnalnya: Debet: Hutang Rp. 20.000.000 Kredit : Kas/Bank Rp. 20.000.000 1.6 Transaksi yang mempengaruhi Modal 1. Penambahan investasi pemilik Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 25.000.000,- ke kas perusahaan sebagai tambahan modal. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp.25.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 25.000.000,-. Jurnalnya: Debet: Kas/Bank Rp. 25.000.000 Kredit : Modal Tambahan Rp. 25.000.000 2. Pengurangan investasi pemilik Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 5.000.000,Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp.5.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp.5.000.000,-. Jurnalnya: Debet: Modal Rp. 5.000.000 Kredit : Kas/Bank Rp. 5.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI 2. Latihan Dasar Akuntansi Latihan 1 Transaksi yang mempengaruhi Aktiva: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp. 1.000.000,2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp. 100.000,Jawab: 1. …………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………. Latihan 2 Transaksi yang mempengaruhi Hutang: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp. 4.000.000,2. Pembayaran hutang senilai Rp. 100.000,Jawab: 1. …………………………………………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………………………………………….. 3. …………………………………………………………………………………………………………….. 4. …………………………………………………………………………………………………………….. Latihan 3 Transaksi yang mempengaruhi Modal: Hal 9 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR – DASAR AKUNTANSI Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Penambahan investasi oleh pemilik sebesar Rp. 3.000.000,2. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp.300.000,Jawab: 1. …………………………………………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………………………………………….. 3. …………………………………………………………………………………………………………….. 4. …………………………………………………………………………………………………………….. Hal 10 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 1 of 36 3. Rekening/Perkiraan A. PENGERTIAN Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan. Bentuk rekening/perkiraan yang paling sederhana adalah rekening/perkiraan "T", dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan. Bentuk perkiraan "T" adalah sebagai berikut: D K B. ATURAN PENCATATAN Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang sering terjadi bahwa debet diartikan sebagai penambahan dan kredit diartikan sebagai pengurangan perlu kita uraikan arti dari pendebetan dan pengkreditan. Pendebetan yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet tidak selalu berarti menambah. Pengkreditan yang dimaksud dengan mengkredit atau pengkreditan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi kredit. Mengkredit tidak selalu berarti mengurangi. C. SALDO NORMAL Saldo normal tiap-tiap rekening/perkiraan adalah sebagai berikut: Perkiraan Saldo Normal Menambah Mengurangi DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Aktiva Debet Debet Kredit Hutang Kredit Kredit Debet Modal Kredit Kredit Debet Pendapatan Kredit Kredit Debet Beban Debet Kredit Debet Hal 2 of 36 Latihan 6 Analisislah, transaksi berikut ini, perkiraan-perkiraan apa saja yang terpengaruh? 1. Pembelian tiket Garuda melalui Travel Syridink Holiday dengan tunai sebesar Rp. 600.000,2. Penjualan tiket Garuda Rp. 700.000,- yang berasal dari Travel Syridinkt Holiday 3. Penjualan tiket Lion melalui Maskapai Lion dengan tunai sebesar Rp. 800.000,4. Penjualan tiket Batavia melalui Maskapai Batavia dengan tunai sebesar Rp. 1.000.000,5. Penjualan Paket Umroh dengan tunai sebesar Rp.10.000.000,6. Pembayaran biaya gaji pegawai sebesar Rp. 200.000,7. Pembayaran biaya tranportasi pegawai sebesar Rp. 400.000,8. Penambahan investasi modal oleh pemilik sebesar Rp.25.000.000,9. Pengambilan kas oleh pemilik sebesar Rp. 500.000,- Jawab: 1. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 2. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI 3. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 4. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 5. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 6. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 7. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 8. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… 9. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit : ………………………………………………………………………… Hal 3 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 4 of 36 D. KELOMPOK REKENING/PERKIRAAN Terdapat 2 (dua) kelompok rekening/perkiraan yaitu rekening riil/permanen dan rekening nominal/sementara. Rekening Riil/Permanen Rekening-rekening yang terdapat dalam Neraca yaitu Aktiva, Hutang dan Modal. Rekening ini menyatakan posisi saldo keuangan pada Neraca. Rekening Nominal/Sementara Adalah rekening-rekening yang terdapat dalam peerhitungan Rugi Laba yaitu rekening Pendapatan dan rekening Beban. Rekening-rekening pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga saldonya nol pada awal periode akuntansi. Latihan 7 Berdasarkan data di bawah ini, kelompokkan masing-masing rekening/perkiraan ke dalam kelompok rekening riil dan kelompok rekening nominal. 1. Penjualan 2. Kas 3. Hutang Sewa 4. Beban Iklan 5. Modal 6. Piutang Dagang 7. Beban Bunga 8. Peralatan Mesin 9. Beban Penyusutan 1. Beban Gaji Bagian Administrasi 2. Perlengkapan Kantor 3. Beban Asuransi 4. Beban Pajak 5. Hutang Pajak DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI 6. Deposit Tiket Penerbangan 7. Beban Listrik, Air dan Telepon 8. Piutang Bunga 9. Persediaan 10. Beban Sewa Kantor 11. Beban Gaji Pegawai Penjualan 12. Pendapatan Bunga Jawab: Rekening Riil/Neraca Rekening Nominal/Laba Rugi …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ……………………………………….. …………………………………… ………………………………………. Hal 5 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 6 of 36 4. Penggunaan Aktiva Tetap Jika suatu aktiva tetap dapat digunakan lebih dari satu tahun maka aktiva tersebut bermanfaat untuk memperolah pendapatan selama umurnya. Untuk menghubungkan cost aktiva tetap dengan revenue yang diperoleh maka cost tersebut dicatat dan dilaporkan sebagai beban pada tahun-tahun manfaatnya. Proses ini disebut depresiasi. Dengan demikian depresiasi adalah alokasi secara sistematis dan rasional atas cost dari aktiva tetap ke tahun-tahun manfaatnya. Jurnal yang dibuat untuk melakukan depresiasi setiap tahunnya adalah mendebet akun Beban Depresiasi dan mengkredit akun Akumulasi Penyusutan. Misalkan untuk tahun 2005, perusahaan menyusutkan mesin sebesar IDR 50,000, maka jurnal yang dibuat adalah: Tgl. Akun 31 Des 2005 Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Debet Kredit 50,000 50,000 Karena setiap akhir tahun ada penyusutan, maka perkiraan Akumulasi Penyusutan akan selalu bertambah sepanjang masa manfaat aktiva. Depresiasi bukanlah teknik untuk menilai aktiva tetap dan dengan melakukan depresiasi tidaklah otomatis perusahaan menyisihkan uang untuk membeli aktiva tetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi adalah: 1. cost dari aktiva tetap, 2. umur ekonomis aktiva tetap, 3. nilai residu, dan 4. pola penggunaan aktiva tetap. 1. METODE DEPRESIASI Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu: Metode Garis Lurus (Sering dipakai umum) DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 7 of 36 Metode Saldo Menurun (Sering dipakai umum) Metode Jumlah Angka Tahun (Jarang dipakai) Metode Unit Input (Jarang dipakai) Metode Unit Output (Jarang dipakai) 1. Metode Garis Lurus Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu: 1. (cost-nilai residu) : umur Misalkan nilai sebuah peralatan yang diperoleh tahun 2005 senilai Rp 16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut: (16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00. 2. Ditentukan % penyusutan, kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut dengan cost yang disusutkan sebagai berikut: 1. Prosentase penyusutan tahunan = 100% : umur, jadi = 100% : 5 = 20%. 2. Dihitung penyusutan = 20% x (16.000.000 – 1.000.000) = Rp 3.000.000,00. 2. Metode Saldo Menurun Pertama, tentukan prosentase penyusutan, biasanya dua kali prosentase penyusutan metode garis lurus. Dengan demikian jika ada mesin umurnya 5 tahun, maka tarif/prosentase penyusutan tahunannya adalah 2 x 100% : 5 = 40%. Setelah itu ditentukan nilai buku pada awal tahun. Nilai buku adalah saldo rekening aktiva tetap dikurangi dengan saldo rekening akumulasi penyusutan. Untuk tahun pembelian, karena akumulasi penyusutannya belum ada, maka nilai bukunya adalah sebesar harga perolehannya. Selanjutnya besarnya penyusutan satu tahun dihitung dengan cara mengalikan % penyusutan dengan nilai buku. Misalkan ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 5 tahun. Penyusutan tahun 2001, 2002, dan 2003 dapat dihitung sebagai berikut: Tarif/prosentase penyusutan = 2 x (100% : 5) = 40% Penyusutan tahun 2001 = 40% x Nilai Buku = 40% x Rp 16.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 8 of 36 = Rp 6.400.000 Penyusutan tahun 2002 = 40% x Nilai buku awal tahun 2002 = 40% x (Rp 16.000.000 – Rp 6.400.000) = Rp 3.840.000 Penyusutan tahun 2003 = 40% x Nilai buku awal tahun 2003 = 40% x (16.000.000 –6.400.000 – 3.840.000) = Rp 2.304.000 Penyusutan tahunan dapat dicari dengan rumus lain yaitu menentukan Nilai Buku pada akhir tahun ke-n = cost x (1 – tarif)n = Rp 16.000.000 x (1 – 0,4) n Nilai buku akhir tahun ke-3 = Rp 16.000.000 x (1 – 0,4) 3 = Rp 16.000.000 x 0,216 = Rp 3.456.000,00. Penyusutan tahun 2004 adalah 40% x Rp 3.456.000 = Rp 1.282.600,00. DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 9 of 36 5. Jurnal A. PENGERTIAN Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan rekening yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya. B. FUNGSI Jurnal bagi suatu perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Analisis Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing. 2. Fungsi Pencatatan Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu 3. Fungsi Historis Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis. C. BENTUK Bentuk jurnal adalah sebagai berikut: Hal:…. Tanggal Rekening & Keterangan Referensi Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 10 of 36 CONTOH Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi: 1. Pada tanggal 1 Januari 2002 Tuan Cupu menyetorkan uang ke perusahaan sebesar Rp. 500.000.000,- sebagai setoran modal. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kas Kredit 500.000.000 01-01-2002 Modal, Tn Cupu (setoran modal Tn Cupu) - 500.000.000 1. Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000,- serta tunai. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kendaraan Kredit 150.000.000 05-01-2002 Kas (pembelian kendaraan) - 150.000.000 1. Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Peralatan Kredit 50.000.000 06-01-2002 Hutang Dagang (pembelian mesin tiket) - 50.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 11 of 36 1. Pada tanggal 15 Januari 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp.1.000.000,-. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Beban telepon Kredit 1.000.000 15-01-2002 Kas (membayar beban telepon) - 1.000.000 1. Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari penjualan tiket pesawat sebesar Rp. 8.000.000,-. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kas Kredit 8.000.000 18-01-2002 Pendapatan Tiket (penerimaan pendapatan tiket) - 8.000.000 1. Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Beban Asuransi Kredit 750.000 20-01-2002 Kas (membayar beban asuransi) - 750.000 1. Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menjulan tiket Garuda sebesar Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Piutang Tiket Kredit 5.000.000 21-01-2002 Pendapatan Tiket (penerimaan pendapatan tiket) - 5.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 12 of 36 Latihan 10 Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi berikut ini: 1. Tanggal 5 Maret 2002 Tuan Razor menyetorkan uang ke perusahaan sebesar Rp. 50.000.0000,- sebagai setoran modal. 2. Tanggal 7 Maret 2002 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000,- secara tunai. 3. Tanggal 15 Maret 2002 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara kredit dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-. 4. Tanggal 17 Maret 2002 dibeli mesin fotokopi seharga Rp. 30.000.000,- tunai. 5. Tanggal 20 Maret 2002 diterima pendapatan penjualan tiket sebesar Rp. 15.000.000,6. Tanggal 22 Maret 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp. 500.000,7. Tanggal 25 Maret 2002 dibayar angsuran pembelian mobil sebesar Rp.3.000.000,8. Tanggal 26 Maret 2002 diterima pendapatan tiket sebesar Rp. 10.000.000,9. Tanggal 27 Maret 2002 dijual tiket seharga Rp.25.000.000,- secara kredit. 10. Tanggal 30 Maret 2002 dibayar gaji pegawai sebesar Rp.2.000.000,Jawab: JURNAL Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 13 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 14 of 36 6. Buku Besar A. PENGERTIAN Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala. B. BENTUK Bentuk Akun Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut: Nama Rekening: Piutang Usaha Tiket No. 150.001 Debet Kredit Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat. Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet. Latihan 11 Berdasarkan soal Latihan 10 pada BAB III postinglah ke Buku Besar sebagai berikut: DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 15 of 36 7. Neraca Saldo A. PENGERTIAN Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. B. FUNGSI Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat. C. BENTUK NERACA SALDO Nama Rekening No. Rekening Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 16 of 36 Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening Neraca dan rekening Rugi Laba sebagai berikut: 1. Aktiva Lancar 2. Aktiva Tetap 3. Aktiva Lain-lain 4. Hutang Lancar 5. Hutanng Tidak Lancar 6. Ekuitas 7. Pendapatan Operasi 8. Pendapatan Non Operasi 9. Beban Operasi 10. Beban Non Operasi D. CONTOH Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut: NERACA SALDO Nama Rekening No. Rekening Debet Kredit Kas 356.250.000 - Piutang 5.000.000 Kendaraan 150.000.000 - Peralatan 50.000.000 Hutang - 50.000.000 Modal - 500.000.000 - DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Pendapatan 13.000.000 Beban Telepon 1.000.000 - Beban Asuransi 750.000 - Saldo 563.000.000 563.000.000 Latihan 12 Berdasarkan soal latihan 11 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya. Jawab: NERACA SALDO Nama Rekening No. Rekening Debet Kredit Hal 17 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 18 of 36 8. Catatan Beban Dan Pendapatan A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA Perusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut "biaya dibayar dimuka". Misalnya pada tanggal 1 Oktober 2002, perusahaan membayar Deposit Penerbangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan. Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu "pendekatan harta" dan "pendekatan beban". Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, rekening "Kas" dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada rekening yang didebet. 1. Pendekatan Harta Rekening harta yaitu "Deposit Tiket Penerbangan" didebet. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Oktober 1 Deposit Tiket Penerbangan - Kas 1.200.000 1.200.000 Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menjual tiket selama 3 tiket , sehingga tiket untuk 3 buah (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Biaya HPP Tiket” untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Des 31 Beban HPP Tiket Deposit Tiket Penerbangan - 300.000 300.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 19 of 36 2. Pendekatan Beban Rekening beban/biaya yaitu "Beban/Biaya Sewa" didebet. Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Oktober 1 Beban HPP Tiket Kas - 1.200.000 1.200.000 Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menjual tiket selama 3 buah, sehingga tiket untuk 3 buah (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Beban HPP Tiket" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Des 31 Deposit Tiket Penerbangan Beban HPP Tiket - 900.000 900.000 B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Perusahaan jasa seperti tour dan travel Haji/Umrah dapat saja suatu saat menerima uang dimuka dari calon Haji/Umrah yang pada saat itu calon Haji/Umrahnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah calon Haji/Umrah tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut "Pendapatan Diterima Dimuka". Terdapat 2 cara pencatatan atas "Pendapatan Diterima Dimuka", yaitu: Pendekatan Hutang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Tour dan Travel Syridink Holiday pada tanggal 1 Desember 2002 menjual paket Umrah Mekkah dengan total harga Rp DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 20 of 36 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 paket Umrah atas calon Haji/Umrah yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00. 1. Pendekatan Hutang Jurnal yang dibuat adalah mendebet rekening Kas dan mengkredit rekening Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Des 1 Kas - 15.000.000 Pendapatan Haji/Umrah Diterima Dimuka 15.000.000 Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena Syridink Holiday tersebut telah menerbangkan calon Haji/Umrah dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan Umrah sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga paket Umrah sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus "Pendapatan Diterima Dimuka" dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit 2002 Des 1 Pendapatan Umrah Diterima Dimuka Pendapatan Umrah - 9.000.000 9.000.000 1. Pendekatan Pendapatan Dengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002 adalah: Tanggal Rekening & Keterangan 2002 Des 1 Ref Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Kas - 15.000.000 Pendapatan Umrah 15.000.000 Pendapatan Umrah Pendapatan Umrah Diterima Dimuka - 6.000.000 6.000.000 Hal 21 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 22 of 36 9. Jurnal Penyesuaian A. PENGERTIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain. B. REKENING YANG HARUS DISESUAIKAN Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah : 1. Penyusutan/depresiasi aset tetap Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus. Contoh : Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkiCupun umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah: 90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun 10 Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit Beban depresiasi 31-12-02 Akumulasi depresiasi kendaraan (mencatat depresiasi kendaraan) 1. Beban dibayar di muka 9.000.000 9.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 23 of 36 Contoh : Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004. Pada saat membayar perusahaan menggunakan pendekatan beban. Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut: Tanggal 31-12-2002 Rekening & Keterangan Ref Debet Asuransi Dibayar di muka Kredit 500.000 Beban Asuransi - 500.000 1. Beban yang masih harus dibayar Contoh : Suatu perusahaan belum membayar gaji karyawan sebesar Rp 500.000; Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut: Tanggal 31-12-2002 Rekening & Keterangan Ref Debet Beban Gaji Hutang Gaji Kredit 500.000 - 500.000 1. Pendapatan diterima di muka Contoh : Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari. Hotel menggunakan pendekatan pendapatan. Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut: Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI 31-12-2002 Pendapatan Pendapatan diterima dimuka Hal 24 of 36 600.000 - 600.000 1. Piutang Pendapatan Contoh : Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out.. Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut: Tanggal 31-12-2002 Rekening & Keterangan Ref Debet Piutang Pendapatan Pendapatan Kredit 500.000 - 500.000 Latihan 13 Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut: 1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000; 2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000; 3. Perusahaan telah menjual tiket pesawat sebesar Rp.750.000; tetapi belum diterima pembayarannya. 4. Perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun ini sebesar Rp 10.000.000; Jawab : Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut: JURNAL PENYESUAIAN Tanggal Rekening & Keterangan Ref Debet Kredit DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 25 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 26 of 36 10. Neraca Lajur A. PENGERTIAN Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.. B. BENTUK Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom. NERACA LAJUR Perkiraan Neraca Saldo D K Penyesuain Neraca Saldo setelah Penyesuain Rugi-Laba Neraca D D D D K K K K Dalam aplikasi software travel, maka Neraca Lajur ini sudah tidak dipakai lagi, dikarenakan sistem sudah bisa menyelesaikannya. DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 27 of 36 11. Laporan Keuangan A. TUJUAN Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. B. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan perusahaan terdiri dari : 1. Laporan Laba Rugi yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2. Laporan Perubahan Modal yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik. 3. Neraca yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu. 4. Laporan Arus Kas yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri. C. CONTOH Berdasarkan contoh Neraca Lajur pada BAB VIII dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut: Travel Syridink Holiday DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI LAPORAN LABA RUGI untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002 PENDAPATAN Penjualan Travel: Penjualan Tiket Penjualan Hotel Penjualan MICE Penjualan Haji Penjualan Umrah 540.000.000,10.000.000,10.000.000,10.000.000,10.000.000,200.000.000,300.000.000,- Penjualan Lainnya 275.000.000,HPP Penjualan HPP Produk Tour Travel HPP Haji HPP Umrah 25.000.000,100.000.000,150.000.000,265.000.000,- Gross Profit Beban Administrasi Beban Marketing Beban Gaji Beban Tranportasi Beban Lainnya Net Profit Sebelum Pajak 45.000.000, 15.000.000,10.000.000,10.000.000,10.000.000,220.000.000,- Hal 28 of 36 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 29 of 36 Travel Syridink Holiday NERACA (IDR) Per 31 Desember 2002 AKTIVA 400.000.000,- Aktiva Lancar: 20.000.000,- Kas 350.000.000,- Piutang dagang 30.000.000,- Deposit Tiket Penerbangan Aktiva Tetap: Kendaraan 150.000.000 HUTANG Hutang Dagang Deposit Jamaah Umrah 100.000.000,Hutang Bank 50.000.000,- Modal Tn.Cupu 142.000.000,- Laba Ditahan 220.000.000.- Total Pasiva 542.000.000,- Ak. depr. Kendr 8.000.000 142.000.000,Total Aktiva 542.000.000,- 30.000.000,- DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 30 of 36 12. Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik A. PENGERTIAN Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol. B. JURNAL PENUTUP Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu: 1. Menutup rekening Pendapatan Rekening Debet Kredit Pendapatan Ikhtisar Rugi/Laba xxx xxx 1. Menutup rekening Beban Rekening Debet Kredit Ikhtisar Rugi/Laba Beban xxx xxx 1. Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba Rekening Debet Kredit Ikhtisar Rugi/Laba Modal/Laba Ditahan xxx 1. Menutup rekening Prive Rekening Debet Kredit xxx DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Modal Prive xxx Hal 31 of 36 xxx C. CONTOH Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan: Pendapatan……………………………………………………. Rp. 13.900.000,Beban telepon…………………………………………… Rp. 1.000.000,- Beban asuransi…………………………………………… Rp. 250.000,- Beban depresiasi…………………………………………… Rp. 9.000.000,- Beban gaji..…………………………………………………… Rp. 2.000.000,- Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut: JURNAL PENUTUP Rekening Debet Kredit Menutup Pendapatan: Pendapatan Ikhtisar Rugi/Laba 13.900.000 13.900.000 Menutup Beban: Ikhtisar Rugi/Laba Beban telepon 13.250.000 1.000.000 Beban asuransi 250.000 Beban depresiasi 9.000.000 Beban gaji 2.000.000 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 32 of 36 Menutup Ikhtisar Rugi/Laba: Ikhtisar Rugi/Laba Modal 1.650.000 1.650.000 Latihan 18 Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data sebagai berikut: Pendapatan …………………………………………………. Rp. 20.000.000,- Beban telepon ……………………………………………… Rp. 10.500.000,- Beban asuransi……………………………………………… Rp. 10.000.000,- Beban depresiasi……………………………………………… Rp. 10.000.000,Beban gaji …….……………………………………………… Rp. 40.000.000,- Beban perlengkapan………………………………………… Rp. 20.000.000,Prive…..………………………………………………………. Jawab: JURNAL PENUTUP Rekening Debet Kredit Rp. 50.000.000,- DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 33 of 36 E. REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK) Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah: 1. Hutang biaya 2. Piutang Pendapatan 3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan 4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya) Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut: No. Jenis AJP 1. Hutang Biaya 2. Piutang Bunga 3. Pendapatan Diterima Dimuka 4. Biaya Dibayar Dimuka Ayat Jurnal Penyesuaian Jurnal Balik Biaya Gaji Hutang Gaji Hutang Gaji Piutang Bunga Pendapatan Bunga 10 15 10 Biaya Gaji Pendapatan Bunga 15 Piutang Bunga Pendapatan Tiket Pendapatan Tiket DD Sewa Dibayar Dimuka Beban Sewa 20 Pendapatan Tiket DD 20 10 15 20 Pendapatan Tiket 10 15 20 Beban Sewa 90 90 Sewa Dibayar Dimuka 90 90 DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE E-TRAVEL: PEMAHAMAN DASAR-DASAR AKUNTANSI Hal 34 of 36 Penutup Demikianlah dokumen buku Dasar – dasar Pemahaman Akuntansi E-TRAVEL yang kami sampaikan ini, merupakan refleksi dari usaha terbaik kami dalam memberikan solusi manajemen informasi keuangan bagi CUSTOMER kami di Dunia Usaha dan Industri Tours & Travel. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Salam dari kami “ Comitted 2U ”