INNOVATION STRATEGY TO ACHIEVE COMPETITIVE ADVANTAGE IN HOTEL KUSUMA AGROWISATA BATU Try Noviyanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang Dosen Pembimbing : Desi Tri Kurniawati, SE., MM Abstract: This study aims to analyze whether the innovation strategy at Hotel Kusuma Agrowisata Batu can create competitive advantage. The method used in this research is qualitative research. Data obtained by interview to the management of Hotel Kusuma Agrowisata Batu (Internal) and via the internet, books, articles (external), while the data collection method is case study. Analysis tools used include analysis of EFAS, IFAS Analysis, SWOT Analysis, and Analysis of Grand Strategy. IFAS and EFAS Analysis results showed that the total value of the power is greater than the total value of total weakness and opportunity greater than the total threat. In the SWOT analysis matrix generated alternative strategies SO Grand Strategy and the analysis shows Kusuma Agrowisata Batu Hotel occupies the first quadrant position which means an aggressive position. Results of the analysis showed that the innovation strategies undertaken by Hotel Kusuma Agrowisata Batu is product innovation strategy and managerial innovation. Thus it can be said that a business accommodates Kusuma Agrowisata Batu hospitality services to achieve competitive advantage. Keywords: Strategi Agresif, Strategi Inovasi, Strategi Generik, IFAS, EFAS, Matriks SWOT, Grand Strategy Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah strategi inovasi pada Hotel Kusuma Agrowisata Batu dapat menciptakan keunggulan bersaing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh berdasarkan wawancara kepada pihak manajemen Hotel Kusuma Agrowisata Batu (Internal) dan melalui internet, buku, artikel (eksternal), sedangkan metode pengumpulan datanya dalah case study. Alat analisis yang digunakan meliputi Analisis EFAS, Analisis IFAS, Analisis SWOT, dan Analisis Grand Strategy. Hasil Analisis IFAS maupun EFAS menunjukan bahwa total nilai kekuatan lebih besar dari total nilai kelemahan dan total peluang lebih besar dari total ancaman. Pada analisis matriks SWOT dihasilkan alternatif strategi SO dan pada analisis Grand Strategy menunjukan Hotel Kusuma Agrowisata Batu menempati posisis kuadran I yang berarti posisi yang agresif. Hasil analisis menunjukan bahwa strategi inovasi yang dijalankan oleh Hotel Kusuma Agrowisata Batu adalah strategi inovasi produk dan inovasi manjerial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebuah bisnis akomodasi jasa perhotelan Kusuma Agrowisata Batu dapat mencapai keunggulan bersaing. Kata Kunci : Strategi Agresif, Strategi Inovasi, Strategi Generik, IFAS, EFAS, Matriks SWOT, Grand Strategy PENDAHULUAN Kota batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Dengan letak geografis berupa pemandangan alam yang indah dan suhu udara yang sejuk dan seluruh sumber daya yang dimiliki Kota Batu, mendukung potensi daerah tersebut untuk terus tumbuh dan mengembangkan daerahnya terutama pada sektor pariwisata. Seiring berkembangnya Kota Batu, tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kota Batu juga terus meningkat dari tahun ke tahun seperti yang ditunjukan pada tabel berikut: Hotel Kusuma Agrowisata merupakan Hotel berbintang 4 (empat) dan termasuk dalam ketegori resort and convention hotel yang berlokasi di Jalan Abdul Gani Atas kota Batu. Hotel ini terletak pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan air laut dan dikelilingi oleh keindahan perkebunan apel, jeruk, strawberry, kopi, jambu, serta pemandangan Gunung Panderman, Gunung Welirang, Gunung Suket dan Gunung Anjasmoro yang sangat menunjang keindahan panorama Hotel Kusuma Agrowisata. Selain itu letak Hotel yang cukup strategis mendukung konsumen untuk dapat menikmati akses ke tempat wisata di kota Batu seperti: Jatim park, Batu secret zoo, Batu Night Spectacular (BNS), Taman Rekreasi Sengkaling, Taman Rekreasi Selecta dan tempat wisata lainnya. Sebagai resort and convention hotel, Hotel Kusuma Agrowisata memiliki area yang sangat luas (± sekitar 17 Ha), sejuk, nyaman dan dengan pemandangan alamnya yang mempesona. Selain itu Hotel Kusuma Agrowisata merupakan satusatunya hotel di kawasan Jawa Timur yang menawarkan sektor agrowisata, dimana pengunjung dapat berekreasi dan memetik buah sendiri dari pohonnya. Hotel ini juga menawarkan pelayanan cemerlang dan segala perlengkapan penting untuk menyenangkan para konsumen berupa penyediaan ruang merokok ,bar tepikolam, layanan kamar, tempat parkir mobil, fasilitas rapat, Spa, ruang fitness dan fasilitas lainnya. Hal ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang mayoritas warga perkotaan, sehingga tidak mengherankan bila hotel ini dijadikan wisatawan sebagai pilihan untuk berlibur dan bersantai. Hotel Kusuma Agrowisata dalam melaksanakan kegiatan usahanya senantiasa berinteraksi dengan lingkungan yang bersifat uncontrolable dan selalu berubah. Kondisi ini dapat menjadikan suatu peluang atau malah sebagai suatu ancaman bagi perusahaan, sebagai contoh dari sisi eksternal perusahaan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur tahun 2012 tumbuh sekitar 7,27 persen dibandingkan dengan tahun 2011 (http://jatim.bps.go.id) hal ini merupakan peluang yang cukup besar untuk mengembangkan hotel tersebut. Tantangan dari sisi eksternal ada pada tingkat kompetisi jasa perhotelan di kota Batu cukup tinggi, Bpk. Eddy Rumpoko selaku Wali Kota Batu, menegaskan, “kesempatan berinvestasi di Kota Batu masih terbuka lebar. terutama investasi di bidang perhotelan, villa, tempat hiburan, rumah makan dan perumahaan masih ada peluang”. (http://ekbis.sindonews.com) sehingga hal tersebut membuka peluang selebar-lebarnya bagi investor yang ingin mendirikan hotel di Kota Batu, Uddy Saifudin selaku ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kota Batu juga mengakui, jumlah hotel dan restauran di Kota Batu meningkat, hal itu ditandai dengan bertambahnya jumlah anggota PHRI Kota Batu, dari 60 menjadi 80 anggota memasuki tahun 2011 (http://www.antarajatim.com). Hal tersebut juga disertai dengan kenaikan Tingkat Hunian Kamar di Kota Batu dari tahun 2008 sebesar 37,19 meningkat menjadi 39,28 pada tahun 2009 dan menjadi 40,76 pada tahun 2010. Dari sisi internal perusahaan adanya fasilitas petik buah yang merupakan Inovasi produk jasa dan pembeda dari competitor masih menjadi keunggulan tersendiri bagi Hotel Kusuma Agrowisata, sedangkan tantangan dari segi internal berupa SDM yang dimiliki perusahaan, kondisi keuangan, serta tuntutan konsumen akan fasilitas yang lebih baik. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) “Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.” Sedangakan Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.” Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2008:292) membagi karakteristik jasa menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Tidak berwujud, jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman. 2. Variabilitas jasa (service variability), kulaitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa itu dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disediakan. 3. Jasa dapat musnah (service perishability), berarti jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian. Berkaitan dengan pengertian jasa tersebut karakteristik jasa erat kaitanya dengan produk yang tak berwujud, tidak tahan lama dan berubah-ubah begitu pula dengan jasa perhotelan. Saat ini usaha perhotelan di kota batu berkembang dengan cepat dan semakin menjamur. Persaingan yang semakin hebat antara penyedia jasa perhotelan belakangan ini bukan hanya disebabkan globalisasi, tetapi lebih disebabkan karena pelanggan semakin cerdas dan sadar terhadap nilai yang akan diterima. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan karena memberi pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk itu pelaku bisnis harus cepat dan tanggap dalam menyikapi hal tersebut salah satunya dengan upaya terus melakukan inovasi produk. Menurut Agus Wibisono (2011), inovasi merupakan suatu kreasi, pengembangan, dan implementasi suatu produk, proses ataupun layanan baru dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, ataupun keunggulan bersaing. Selanjutnya Ivin Tofler dalam Agus Wibisono (2011) menjelaskan alasan mengapa suatu perusahaan perlu melakukan inovasi sebagai berikut: Kesementaraan Segala sesuatu menjadi semakin singkat dan cepat, informasi begitu cepat menyebar dan mengglobal mendorong semakin cepatnya usia barang laku dipasaraan. Keanekaragaman Menjadi ajang yang sangat tepat untuk melakukan seleksi dalam banyak hal, sebagai antisipasi terhadapa banyaknya pilihan tersebut produsen barang dan jasa harus mampu menawarkan keunikan dari produknya. Kebaruan Akan menarik rasa ingin tau masyarakat atau konsumen cenderung menyukai barang baru, jika produk baru dengan teknologi baru yang lebih efektif dan ekonomis itu sudahditerima pasar, maka produk lama akan ditinggalkan oleh konsumen dan menjadi produk kuno. Dari uraian diatas tampak jelas bahwa inovasi sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang baik inovasi produk maupun inovasi manjerial. Dalam merebut pasar para competitors berusaha menghadirkan konsep baru baik jenis kamar maupun resort yang dimiliki seperti Club Bunga, Hotel Purnama dan Hotel Jambuluwuk, bahkan belakangan ini muncul competitor yang mengclaim dirinya sebagai satu-satunya hotel bintang 5 di Kota Batu yang menjadi pesaing baru bagi Hotel Kusuma Agrowisata yaitu Hotel The Singosari Resort. Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan, saat ini Hotel Kusuma Agrowisata dituntut lebih peka terhadap perubahan lingkungan baik lingkungan internal maupun eksternal, melalui strategi inovasi perusahaan dapat menemukan dan menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage) perusahaan serta penetapan strategi yang tepat guna untuk mempertahankan eksistensi perusahaan melalui Penerapan manajemen strategis. KAJIAN TEORI Manajemen Strategi Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun tak kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan (Hutabarat dan Huseini, 2006). Sedangkan manajemen strategi meneurut Pearce dan Robinson (2008:5), manajemen strategi adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Model manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger (2003:12) membagi proses manajemen strategi dalam empat tahap meliputi: pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi dan pengendalian. Menurut Fred R. David (2009:6-8) proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu: a. Tahap pertama dari proses manajemen strategi adalah formulasi strategi, termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi dan memilih strategitertentu yang akan dilaksanakan. b. Tahap kedua dari proses manajemen strategi adalah implementasi strategi, sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Implementasi strategi meliputi mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. c. Tahap ketiga dari proses manajemen strategi evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi yang meliputi meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi merupakan proses manajemen yang peluang dan ancaman eksternal perusahaan,dasar strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif Dalam Wheelen dan Hunger (2003:193) analisis situasi merupakan awal proses perusahaan perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis anatara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, di samping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strenghts (kekuatan) Grand Strategy atau strategi utama menurut Pearce dan Robisnson (2008:264) seringkali juga disebut sebagai strategi induk atau strategi bisnis, menyediakan arahan dasar bagi tindakan-tindakan strategis.Strategi ini menjadi landasan untuk usaha terkoordinasi dan berkelanjutan yang diarahkan pada pencapaian jangka panjang perusahaan. Konsep Inovasi Menurut the American Heritage Dictionary, inovasi adalah perbuatan dengan mengenalkan sesuatu yang baru dengan cara yang baru. Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah tindakan melakukan eksploitasi, pengenalan, pengembangan, dan pengimplementasian pada sesuatu dengan menggunakan ide-ide dan cara-cara yang baru sehingga lebih baik dari sebelumnya. Inovasi sebagai suatu proses yang digambarkan kegiatan yang dilakukan terusmenerus, De Jong & De hartog (2003) dalam helmi (2008) merinci mendalam proses inovasi dalam empat tahap yaitu: Melihat kesempatan, Mengeluarkan ide, Implementasi, dan Aplikasi. Menurut Lancaster dan Massingham (1993:128) yang menyebutkan tentang produk baru berdasarkan tanggapan pasar, yaitu jika pembeli atau konsumen merasa bahwa sesuatu yang ditawarkan itu berbeda dengan beberapa karakteristik (penampilan, manfaat, dan lainnya), maka dinamakan produk baru sedangkan Inovasi Manajerial Menurut Griffin (2004:400) inovasi manjerial lebih kepada mengubah praktik, proses dan struktur manajemen dari organisasi. Proses-proses yang bisa menjadi sumber inovasi antara lain terdiri dari: perencanaan strategis, capital budgeting, manajemen proyek, knowledge management, dan lainnya METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (diskriptif), menurut marzuki (2002:8) penelitian deskriptif hanya akan melukiskan keadaan obyek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Data Internal Data internal merupakan data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana dalam penelitian dilakukan.Dalam penelitian ini data internal merupakan data berupa hasil wawancara dengan pihak manajemen Hotel Kusuma Agrowisata Batu. 2. Data eksternal Data eksternal merupakan data yang didapatkan dari luar perusahaan atau organisasi dimana penelitian dilakukan. Pada penelitian ini data eksternal berupa wawancara kepada pelanggan, penduduk sekitar, studi pustaka, dan berita pada website. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case study (studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dari Hotel Kusuma Agrowisata yang kemudian masing-masing elemen diseldiki secara mendalam. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan alat analisis yaitu : Matriks IFAS, Matriks EFAS, Matrik SWOT, Analisis Matriks Grand Strategy. HASIL ANALISIS Dalam analisis matriks IFAS Total skor tertimbang yang berjumlah 3,30 pada hasil analisis IFAS, menunjukan bahwa Hotel Kusuma Agrowisata berada pada posisi internal yang kuat untuk mengatasi masalah dan kelemahan yang dihadapi perusahaan. Sedangkan dalam matriks EFAS Total skor tertimbang sebesar 3,12 yang diperoleh dari hasil analisis EFAS, menunjukan bahwa perusahaan telah memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi lingkungan eksternal perusahaan karena Hotel Kusuma Agrowisata dapat memanfaatkan peluang dan mampu menhadapi ancaman yang ada di lingkungan eksternal perusahaan. Matriks SWOT pada tabel diperoleh dari hasil matriks EFAS dan IFAS. Pada matriks peluang (opportunity) memiliki sub total lebih tinggi yaitu 1,88 daripada ancaman (threats) dengan nilai 1,24. Pada matriks IFAS skor total kekuatan (strengths) dengan nilai 2,22 lebih besar dari sub total kelemahan (weakness) yaitu 1,12. Dari hasil tersebut dapat diketahui posisi Hotel Kusuma Agrowisata berada pada posisi SO sehingga untuk mendukung strategi inovasi diperlukan: 1. Menjaga dan meningkatkan pelayan yang prima pada pelanggan. 2. Terus melakukan inovasi dan pengembangan produk (jasa), pelayanan untuk menghambat laju posisi pesaing dalam pasar. 3. Melakukan penetrasi pasar dengan menggiatkan promosi melalui berbagai macam media. Dari matriks Grand Strategy, perusahaan berada pada kuadran 1, Sehingga langkah yang perlu dilakukan perusahaan adalah fokus pada penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. PEMBAHASAN Tipe inovasi yang dilakukan oleh Hotel Kusuma Agrowisata adalah inovasi produk dan inovasi manjerial. Inovasi produk adalah suatu perubahan dalam karakteristik atau kinerja dari produk dan jasa atau penciptaan produk atau jasa yang sama sekali baru. Sedangkan inovasi manajerial yaitu suatu perubahan dalam proses manajemen dimana produk dan jasa disusun, dibangun, dan diberikan kepada konsumen. Tipe inovasi yang dilakukan Hotel Kusuma Agrowisata sebagi berikut: 1. Inovasi Produk Inovasi produk berhubungan dengan persepsi bahwa produk atau layanan eksternal yang ditawarkan sebuah perusahaan lebih inovatif dibanding dengan barang atau jasa sejenis. Dalam penelitian ini, produk yang dihasilkan merupakan inovasi yang berkesinambungan secara dinamis yaitu inovasi yang dilakukan meliputi penciptaan produk baru atau modifikasi produk yang sudah ada dalam Lena Elitan dan Lina Anatan (2009). Hotel kusuma Agrowisata Batu Produk inti Menyediakan Room dan cottage inovasi Produk non inti (fasilitas) 1.petik buah dan sayur 2.Lapangan sepak bola 3.Mempunyai tujuh convention hall 4.bermacam-macam permainan outbound Gambar 4.5 Inovasi Produk Hotel Kusuma Agrowisata 2. Inovasi Manajerial Selain inovasi produk hotel Kusuma Agrowisata juga melakukan inovasi manjerial. Inovasi manjerial merupakan inovasi yang merubah praktik manajemen yang dilakukan sekarang, sehingga akhirnya meningkatkan kinerja organisasi. Maka inovasi manjerial lebih kepada merubah praktik, proses, dan struktur manajemen dari organsasi. Inovasi manjerial yang dilakukan Hotel Kusuma Agrowisata untuk saat ini ditekankan pada bidang pemasaran.Pihak manajemen mengatakan inovasi pemasaran yang dilakukan Hotel Kusuma Agrowista dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Direct selling Saat ini pihak manajemen hotel mulai melakukan inovasi dengan mengembangkan strategi jemput bola dalam direct selling. Bagian departemen pemasaran sering melakukan company visit ke beberapa perusahaan pelanggan yang dianggap loyal mempromosikan program baru hotel serta pemberian souvenir untuk pelanggan demi membangun CRM (Customer Relationship Mangement). Sehingga diharapkan dengan adanya strategi jemput bola perusahaan akan mendapat keuntungan dengan low effort and high impact. 2. 3. Media Elektronik a. Media Televisi Pemasaran melalui media elektronik dilakukan guna menyebarkan informasi secara luas dan cepat. Inovasi pemasaran melalui media elektronik dengan cara Hotel Kusuma agrowisata bekerja sama dengan tv nasional trans 7 dan tv lokal JTV. b. Website Dihadapakan dengan persaingan yang semakin ketat mendorong Hotel Kusuma Agrowisata untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang intensif dan menarik.Hotel Kusuma Agrowisata menyediakan situs resmi yang berisi semua informasi tentanh hotel tersebut. Selain penyediaan situs hotel ini dalam pemasarannya juga bekerjasama dengan agen travel internasional via online serta website travel antara lain agoda.com, booking.com, tripadvisor.co.id, wego.com dan lainnya. Media Koran Untuk dapat menarik minat konsumen pihak manajemen hotel melakukan promosi melalui media cetak dengan penawaran paket khusus pada periode tertentu, bekerja sama dengan Koran Jawa Pos, Koran Harian Surya dan majalah Venue. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Dari hasil analisis data mengenai model temuan penelitian dan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan operasional dan pembahasan penelitian ini, dapat direkomendasikan beberapa hal dalam penerapan Strategi Inovasi yang baru bagi Hotel Kusuma Agrowisata Batu di masa mendatang sebagai berikut: a. Tempat Karaoke dalam ruangan kamar pengunjung Merupakan inovasi produk dimana pengunjung memiliki fasilitas paket karaoke di dalam kamar masing-masing, tentunya dengan peralatan sesuai standar karaoke yang disesuaikan dengan ruangan kamar dan tetap mengindahkan estetika ruangan kamar, sehingga pengunjung tidak perlu keluar kamar apabila menginginkan untuk karaoke bersama keluarga. b. Menerbitkan premium member card Inovasi dalam penerbitan member card ini bertujuan untuk mempertahankan konsumen yang loyal, kemudahankemudahan yang diberikan meliputi pemberian discount disekitar area hotel dan diluar area sebagai contoh diskon untuk kamar, diskon untuk outbond , pembelian makanan dan lainnya, sedangkan untuk diluar area hotel, pihak Hotel Kusuma Agrowisata harus bekerja sama dengan penyedia layanan jasa maupun restoran area Kota Batu dan Kota Malang sebanyak-banyaknya, misalnya diskon pada tingkat tertentu apabila pengunjung makan di restoran warung bamboo dan lainnya. c. Order by Remote Merupakan inovasi manajerial dimana tamu yang menginap dapat memesan, complain, meminta informasi dan lainnya melalui remote yang dihubungkan pada masing-masing TV Flat yang ada dikamar tamu, sistem kerjanya TV tersebut dilengkapi aplikasi tertentu sehingga tamu dapat melakukan order, complain, meminta informasi hanya dengan menggunakan remote, sebagai contoh jika tamu ingin memesan makanan maka pada TV akan muncul menu yang ada saat itu lengkap dengan rincian masakan serta gambarnya, sehingga secara otomatis hal ini memudahkan karyawan dalam menyampaikan produk mereka dan begitupula sebaliknya pada konsumen dalam menerima produk mereka. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analsis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi agresif dari sisi inovasi yang dilakukan oleh Hotel Kusuma Agrowisata Batu adalah melalui inovasi produk dan inovasi manajerial. Pada dasarnya Hotel Kusuma Agrowisata merupakan perusahaan akomodasi yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan. Inovasi produk yang dilakukan Hotel Kusuma Agrowisata berupa penambahan fasilitas utama sedangkan inovasi managerial yang dillakukan Hotel Kusuma Agrowisata adalah inovasi dalam aspek pemasaran meliputi strategi jemput bola, bekerjasama dengan agen travel internasional serta perubahan-perubahan dalam sistem promosi lainnya. 2. Keunggulan yang dapat diraih Hotel Kusuma Agrowisata melalui strategi inovasi adalah dengan menetapkan strategi diferensiasi sebagai strategi bersaing yang membedakan Hotel Kusuma Agrowisata dengan pesaing lain sehingga Hotel Kusuma Agrowisata berusaha untuk mengembangkan tawaran dan penyampaian informasi jasa dan pelayanan yang unggul. Saran-saran yang dapat dikemukakan untuk Hotel Kusuma Agrowisata adalah sebagai berikut : 1. Hotel Kusuma Agrowisata diharapakan untuk terus melakukan kegiatan inovasinya secara berkesinambungan baik dari sisi inovasi produk maupun inovasi manajerial. 2. Hotel Kusuma Agrowisata seharusnya melakukan penerapan Strategi Inovasi yang baru bagi Hotel Kusuma Agrowisata Batu di masa mendatang seperti yang dijelaskan dalam bab sebelumnya meliputi: Tempat Karaoke dalam ruangan kamar pengunjung, Menerbitkan premium member card , dan Order by Remote. 3. Dalam pelaksanaan strategi pada Hotel Kusuma Agrowisata diharapkan antar departemen melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik. 4. Untuk kedepannya sebaiknya Hotel Kusuma Agrowisata melakukan perbaikan berupa penambahan fasilititas utama dan fasilitas penunjang yaitu: penambahan AC diseluruh tipe kamar dan cottage, pnambahan tempat karaoke, penambahan Jacuzzi dan Sauna Uap, serta perluasan lahan parkir. 5. Diharapkan dalam waktu mendatang, Hotel Kusuma Agrowisata mampu mempertahankan keunggulan bersaing yang ada. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012, Kota Batu, (online), (http://www.batukota.go.id/profil/page.sej arah-kota-batu.html diakses pada tanggal 6 Desember 2012) Anonim, 2013, Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, (online), (http://jatim. bps.go.id diakses pada tanggal 20 Februari 2013) Anonim, 2012, Proyek Hotel, (online), (http://www.bisnisjatim.com/index. php/2012 /05/ 01/ proyek-hotel-di-batutumbuh-pesat-dalam-2 -tahun-terakhir/ diakses pada tanggal 20 Desember 2012) Anonim, 2013, Kota Batu buka peluang investasi, (online), (http://ekbis. sindonews.com/read/2013/02/27/34/72227 0/kota-batu-buka-peluang-investasikereta-gantung diakses pada tanggal 2 Maret 2013) Anonim, 2011, Regulasi Investasi Perhotelan di Kota Batu Belum Jelas, (online), http://www.antarajatim.com/lihat/berita/7 6445/regulasiinvestasi-perhotelan-dikota-batu-belum-jelas diakses pada tanggal 6 Desember 2013) Anonim, 2012, Tempo.Co Bisnis, (online), (http://www.tempo.co/read/fokus/2012/09 /18/2578/Tarif-Listrik- Naik-15-PersenAwal-Tahun-Depan diakses pada tanggal 8 Desember 2012) Agus Wibisono, 2011. Manajemen Inovasi, (online), (http://aguswibisono.com/2011/manajeme n-inovasi.htmldiakasespadatanggal 30 Desember 2012) David, Fred R, 2009. Manajemen Strategis, Edisi 12, Penerjemah Dono Sunardi, Salemba Empat, Jakarta. Elitan, Lena dan Lina Anatan, 2009. Manajemen Strategi Operasi : Teori dan Riset di Indonesia, CV. Alfabeta, Bandung. Glueck, William.F dan Jauch, Lawrence.R., 2006 Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan.Terjemahan.Jakarta :Erlangga Griffin ,2004, Manajemen , edisi 7, jilid 1, Jakarta: Erlangga. Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasarandan Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta, Bandung. Helmi, 2008, Proses Inovasi dan Pengolahan (online), Yogyakarta. Hunger, J.David dan Thomas L. Wheelen 1996, Manajemen Strategis, Penerjemah Julianto Agung, 2003, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Hutabarat, J dan M. Huseini. 2006. Pengantar Manajemen Strategik :Strategik di Tengah Operasional. Elex Media Komputindo. Kotler Philip, dan Armstrong Gary, 2008. Principles of Marketing.Terjemahan Bob Sabran.Erlangga. Jakarta Lancester, Geoff dan Messingham, Lester, 1993, Marketing Management, McgrawHill Book Company, England. Marzuki, 2002, Metedologi Riset, BPFE Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Nawawi, 2000, Pengertian Visi dan Misi, (online), (http://bloggergarsel.com.html diakses tanggal 30 Desember 2012) Pearce, John A. dan Richard B. Robinson, 2007, Manajemen Strategis- Formulasi, Implementasi, dan pengendalian, Edisi 10, Penerjemah Yanivi Bachtiardan Christine, 2008, Salemba Empat, Jakarta. Porter, Michael E., 1998, Strategi Bersaing (Competitive Andvantage), Penerjemah Sigit Suryanto, 2008, Karisma Publishing Group, Tangerang. Prasetyo dan Benendicta, 2004, Pengertian Visi Misi, (online), (http:// www.bloggergarsel. com/2010/05/html. diakses tanggal 29 Desember 2012) Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Public Dan Organisasi Non Profit, PT. Gramedia. Jakarta Wibisono, 2006, Pengertian Visi Misi (online), (http://www.bloggergarsel. com/2012/05/html. diaksestanggal 29 Desember 2012)