BAB II PEMBAHASAN 1.1 Struktur Eksterna Otak Pada umumnya, batang otak digunakan sebagai istilah untuk medulla oblongata (mielensefalon), pons (metensefalon), dan otak tengah (mesensefalon). Pons dan medulla oblongata bersama-sama juga disebut sebagai otak belakang (rombensefalon). Batang otak memanjang dari persilangan traktus piramidalis ke atas ke tingkat traktus optikus, dan pada perjalanannya dari kiasma ke korpis genikulatum lateral, melingkupi krura serebri otak tengah. Sebuah sulkus horizontal menandai sambungan pontoserebelar. Sulkus yang serupa terdapat pada tempat di mana pedunkulus otak tengah bertemu dengan tepi rostral dari pons. Sisi dorsal batang otak hanya dapat dilihat setelah mengangkat serebelum yang memperlihatkan dua tunggul yang agak besar dari massa serat yang menghubungkan batang otak dengan serebelum. Massa ini dibagi menjadi tiga kelompok. Pedunkel serebelar superior menghubungkan serebelum dan otak tengah. Kebanyakan serat-seratnya meninggalkan nucleus dentatum dan nucleus serebelar lainnya, menyeberang garis tengah pada sambungan pons dan otak tengah, dan terutama berhubungan dengan nucleus ruber kontralateral. Pendukel serebelar medial membawa serat pontoserebelar dari neuron bagian kontralateral basis pons. Neuron-neuron ini adalah penerima impuls dari berkas serat kortikopontin, yang berjalan kebawah melalui kapsula interna. Jadi, neuron ini adalah neuron kedua dari sambungan antara korteks serebral dan serebelar. Pendukel serebelar inferior membawa serat asenden ke korteks serebelar. 1.2 Medula Oblongata Struktur ini panjangnya sekita 2,5 cm sampai 3 cm. Struktur longitudinal, meninggi, seperti tongkat pada setiap sisi sulkus medianus adalah pyramid. Struktur ini dibangun dari traktus kortikospinalis desenden; sehingga jaras motorik ini juga disebut sebagai traktus piramidalis. Pada otak tengah, traktus ini berjalan melalui bagian tengah pendukel bersama-sama dengan berkas serat kortikopontin. Pada pons, traktrus ini berjalan melalui basis dan tersembunyi bila dipandang dari luar oleh nucleipontis dan serat-serat yang menyeberang, yang mengelilingi traktus itu. tetapi pada medulla oblongata, seperti juga piramida traktus ini letaknya superficial, membuatnya menjadi rentan di bawah kondisi tertentu. Nukleus olivarius inferior merupakan tetangga alami dari pyramid. Nucleus ini terpisah dari pyramid oleh sulki anterior lateral atau ventrolateral. Saraf hipoglosus keluar dari sulki ini dengan beberapa rootlets di sepanjang permukaan oliva inferior. Saraf Hipoglosus (XII) dan abdusens (VI), troklearis (IV), dan okulumotorius (III), berhubungan erat dengan radiks motorik anterior dari medulla spinalis. Nukleusnya berkembang dari lempeng basal dari mana kornu anterior medulla spinalis juga berasal. Nukleus-nukleus ini secara khas terletak pada masing-masing sisi garis tengah, dekat ventrikel keempat dan akuaduktus. Beberapa saraf kranialis dapat terlihat pada pandangan latelar medulla oblongata. Yang paling kaudal adalah saraf asesorius (XI), yang terbentuk dari sejumlah rootlets kecil. Beberapa dari rootlets ini berasal dari medulla spinalis bagian servikalis, sehingga bagian servikal saraf tersebut harus berjalan naik melalui foramen magnum untuk mengambil rootlets medular. Kemudian berjalan saraf vagus (X) dan glosofaringeus (IX). Pada sudut sambungan pontomedular, yang juga disebut sebagai sudut serebelopontin, saraf vestibulokoklearis (VIII) memasuki batang otak. Sisi dorsal dari medulla oblongata memperlihatkan tiga protuberansia yang terletak secara simetris pada setiap sisi garis tengah. Yang paling lateral disebut tuberkulum sinereum. Tuberkulum ini berasal dari nucleus spinalis dan traktus saraf trigemminus dibawahnya. Penonjolan ini disebabkan oleh nucleus kuneatus yang segera diikuti oleh nucleus grasilis. Struktur-strukturini mebentuk batas kaudal dari lantai ventrikel keempat, yang karena bentuknya, juga disebut sebagai fosa romboideus. Di sini, batas antara medulla oblongata dan pons, secara kasar ditandai oleh stria medular yang berjalan menyeberang lantai ventrikel keempat. Serat-serat bermielin ini adalah akson nucleus arkuata. Perluasan ke kaudal dari nucleus basis pons ini, membentuk separuh kerangka yang mengelilingi traktus piramidalis. Serat-serat ini berjalan ke dorsal dekat dengan garis tengah, dan setelah mencapai ventrikel keempat, memasuki pendukel serebelar inferior. Di bawah stria ini dan ke masing-masing sisi garis tengah, terdapat trigonum saraf vagus dan hipoglosus. Lebih ke latera;. Penggelembungan ringan dihasilkan oleh nucleus vestibularis. Dekat ujung kaudal ventrikel keempat, area postrema membentuk peninggian kecil bilateral. Ini pada tingkat foramen magendie. Foramen Luschka terletak pada sudut pontomedular, tepat di bawah saraf vestibulokoklearis. 1.3 Pons Istilah pons (jembatan) diciptakan oleh Varolio (1543-1575) karena di ventral struktur ini menghubungkan dua hemisfer serebelar dan menjembatani ventrikel keempat. Protrusi seperti perut dihasilkan oleh basis pons. Di sini, serat kortikopontin berakhir secara ipsilateral pada neuron nucleus pontin (neuron kedua), akson yang menyeberangi garis tengah dan berlanjut ke korteks serebelar kontralateral. Basis juga mengandung traktus piramidalis pada setiap sisi garis tengah. Sulkus longitudinal yang dangkal, membagi basis pons menjadi dua secara simetris. Sulkus ini tidak disebabkan oleh arteri basilaris; tetapi agaknya, peninggian masing-masing sisi garis tengah disebabkan oleh traktus piramidalis terputus akibat lesi, akan terjadi infark yang menghancurkan kapsula interna, bagian distal dari traktus menjadi atrofi dan peninggian ipsilateral dari pons menghilang. Pada medulla oblongata, pyramid ipsilateral menjadi kecil dan atrofi. Di lateral, serat-serat tranversal dari basis pons membentuk pedunkel pontin. Tunggul dari saraf trigeminus (V) terletak apda bagian rostral pedunkel, dimana serat muncul dari basis pons. Kebanyakan serat-serat adalah sensorik dan datang dari neuron Gasseri ganglion trigeminalis. Berkas serat motorik kecil yang melekat ke bagian dorsal tunggul saraf dan mensuplai otot-otot pengunyah, berasal dari tegmentum pons, seperti juga saraf abdusens (VI) dan saraf fasialis (VII). Saraf-saraf ini muncul dari sambungan pontomendular: saraf abdusens dekat garis tengah dan antara pons dan pyramid, sedangkan saraf fasialis lebih lateral di depan saraf vestibule-auditorius. Jika dilihat dari belakang daerah pons berlanjut dari tingkat stria medular ke saraf troklearis (IV). Di atas stria medular dan pada setiap sisi garis tengah, terdapat peninggian sirkumskripta dari lantai ventrikel keempat, yang disebabkan oleh internal knee dari serat-serat saraf fasialis. 1.4 Otak Tengah Secara sisi ventralnya, otak tengah ditandai secara khas oleh pendukel serebri yang terdiri dari traktus serat kortikopontin dan kortikospinal, pada waktu meninggalkan kapsula interna pada setiap sisi posterior ke tingkat korpus mamilare. Di antara pendukel-pendukel ada fosa interpendunkularis. Saraf okulomotorius (III) muncul dari otak tengah pada setiap sisi garis tengah bagian kaudal dari fosa. Saraf troklearis (IV) berbeda dari semua saraf kranialis dalam dua hal: (1) saraf troklearis muncul dari sisi dorsal otak tengah, dan (2) saraf troklearis menyilang pada bagian rostral velum medular superior, tepat sebelum meninggalkan otang tengah. Saraf-saraf berbelok memutari sisi dorsal dan lateral dari sambungan pontomesensefalik dan berlajut ke lateral dari pendukel serebral, dalam perjalannya ke sinus kavernosus. Saraf-saraf ini berjalan di bawah tingkat tepi tentorium. Tektum, atau atap dari otak tengah, dibentuk oleh lempeng kuadrigeminal, yang dibagi menjadi dua kolikuli superior menerima rangsangan optic, dan kolikuli inferior rangsangan akustik. 1.5 Saraf Kranialis Klasifikasi fungsional dari saraf kranialis lebih rumit, karena beberapa dari saraf tersebut berhubungan dengan organ sensorik khusus yang sangat tinggi, dan melayani fungsi seperti penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecapan. Saraf-saraf kranialis lainnya adalah brankiomerik (V, VI, IX, X dan XI), dan serat eferennya mempersarafi otot yang berasal dari arkus brankialis. Tipe serat-serat di bawah ini, ditemukan pada saraf kranialis: 1. serat aferen somatic (mengirim rasa nyeri, suhu, raba, tekanan, dan propioseptif melalui reseptor pada kulit, sendi, tendon, dan lain-lain) 2. serat otonom (visceral) aferen, mengirim impuls (nyeri) dari visera 3. a) serat somatic aferen special, mengirim impuls dari reseptor special (mata, telinga) b) serat visceral aferen special, mengirim impuls pengecapan dan penciuman. 4. Serat somatic eferen umum, mempersarafi otot-otot skelet (III, IV, VI, XII) 5. Serat eferen visceral, mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar parasimpatik seperti juga simpatik. 6. Serat eferen brankiomerik special, mempersarafi otot-otot yang berasal dari arkus brankialis (V untuk otot-otot dari arkus pertama, VII untuk otot-otot dari arkus kedua, IX untuk otot-otot dari arkus ketiga, X dan XI untuk otot-otot dari arkus keempat dan selanjutnya) 1.5.1 Sistem Olfaktorius (I) Dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius, sistem ini terdiri dari bagian berikut: mukosa olfaktorius pada bagian atas kavum nasal; fila olfaktoria; bulbus olfaktorius; traktus olfaktorius; korteks pada lobus temporal unkus dan area subkalosal pada sisi medial lobus orbitalis. Mukosa olfaktorius menutupi daerah seluas kurang lebih 2 cm2 pada atap tiap kavum nasi dan meluas kea rah konka nasalis superior dan septum nasi. Sel sensorik kecil dan sel-sel penunjuanganya, tersebar pada epitel olfaktori khusus kelas tinggi. Kelenjar Bowman juga terletak di sini, menghasilkan cairan serosa, yang juga disebut mucus olfaktoeius, dan bahan aromatic mungkin menjadi larutan. Sel-sel sensorik merupakan neuron bipolar. Prosesus perifernya berakhir pada permukaan epitel dalam bentuk rambut-rambut olfaktorius pendek. Prosesus sentralis lebih halus. Beratus-ratus prosesus sentralis bergabung membentuk fasikulus yang tidak bermielin, yaitu filum olfaktorius. Pada setiap sisi lebih kurang terdapat 20 filum; yang berjalan melalui foramen dalam lempeng kribiformis tulang etmoidalis dan ber hubungan dengan bulbus olfaktorius. Filum tersebut adalah pendahulu dari saraf olfaktorius, dan dipercaya mempunyai kecepatan konduksi yang paling lambat dari semua saraf. Bulbus olfaktorius adalah bagian yang menonjol dari otak. Merupakan tempat dari sinaps atau dendrit sel mitral yang rumit, sel tufted dan sel granular. Jadi, sel olfaktorius bipolar adalah neuron pertama dalam sistem penciuman, sel mitral dan sel tufted dari bulbus olfaktorius mewakili neuron kedua. Akson dari neuron-neuron ini membangun traktus olfaktorius, yang pada tiap sisi terletak dari girus rekti di atas sulkus olfaktorius. Di depan subtansi anterior yang berlubang-lubang, dimana pembuluh darah korpus striatum keluar dan masuk, traktus olfaktorius membentuk trigonum olfaktorius, dan setiap traktus memecah ke dalam stria medial dan lateral. Serat stria lateral berlanjut di atas limen insula (sambungan korteks orbital dan insula) ke giri semilunaris dan ambient ke dalam amigdala. Di sini, neuron ketiga dimulai, yang meluas ke bagian anterior girus parahipokampus, mewakili area Brodmann 28. Daerah ini merupakan region kortikal dari lapangan proyeksi dan daerah asosiasi dari sistem olfaktorius. Akson stria medialis bersambung dengan daerah di bawah rostrum korpus kalosum dan dengan area septalis di depan komisura anterior. Ini merupakan komisura paleokorteks, yang menghubungkan kedua daerah olfaktorius dan membawa serat yang berkomunikasi dengan sistem limbic. Juga menghubungkan giri temporalis medialis dan sebagian giri temporalis inferior dari hemisfer tersebut. Sistem olfaktorius adalah satu-satunya sistem saensorik di mana impuls mencapai korteks tanpa dihubungkan lebih dahulu ketalamus. Interkoneksi sentralnya kompleks dan beberapa tidak sepenuhnya dimengerti. Bau yang mencetuskan nafsu makan, menginduksi reflex salvias, sedangkan bau yang amis mencetuskan mual, dan muntah. Reaksi ini berhubungan dengan emosi. Penciuman dapat menyenangkan atau menjijikan. Serat utama yang berhubungan dengan daerah otonom adalah berkas otak depan medial dan stria medularis thalamus. Berkas otak depan medial terdiri dari serat-serat yang muncul dari region olfaktorius basalis, region periamigdaloid dan nucleus septalis. Pada perjalanannya melalui hipotalamus, beberapa serat berakhir pada nucleus hipotalamik. Kebanyakan serat berlanjut ke dalam batang otak dan berhubungan dengan daerah otonom pada formasio retikularis dan dengan nucleus salivatorius dan nucleus dorsalis saraf vagus. Stria talamikus medialis bersinaps dalam nucleus habenularis. Traktus habenulopedunkularis berlanjut dari nucleus nucleus ini ke nucleus inpendukularis dank e nucleus tegmentalis, kemudian jauh ke bawah, ke pusat otonom formasio retikularis batang otak. 1.5.2 Sistem Optik (II, III, IV, VI) Jaras Penglihatan Retina merupakan reseptor dari impuls penglihatan. Retina mewakili ke depan dari otak dan secara penting terdiri dari tiga lapisan neuron. Traktus serat yang berjalan naik dari mata ke kiasma disebut saraf optikus. Setelah saraf tiba pada kiasma, separuh dari seratnya yang berasal dari separuh sisi nasal retina, menyeberang melalui kiasma ke sisi yang berlawanan. Separuh lainnya, yang berasal dari separuh sisi temporal retina, terus berjalan ipsilateral. Di belakang kiasma, semua bergabung dengan serat yang menyeberang dari mata kontralateral dan membentuk traktus optikus. Setiap traktus berakhir pada korpus genikulata lateralnya. Pada saraf optikus, traktus dan juga pada radiasio optika, yang berasal dari neuron baru dalam korpus genikulatum lateral, serat-serat tersusun dalam urutan retinotopik yang sempurna, yang juga ditemukan pada korteks penglihatan atau korteks kalkarina. 1.5.3 Pergerakan Mata (III, IV, VI) Otot-otot dari setiap mata, dipersarafi oleh saraf okulomotorius (III), troklearis (IV) dan abdusens (VI). Nucleus dari tiga pasang saraf ini, terletak pada masing-masing sisi garis tengah dari tegmentum otak tengah dan pons bagian bawah, dekat akuaduktus dan ventrikel keempat. Saraf Okulomotorius (III) Nucleus saraf okulomotoris terletak sebagian di depan subtansia grisea periakuaduktal dan sebagian lagi di dalam subtansia grisea. Nucleus motorik bertanggung jawab untuk persarafan otot-otot rektus medialis, superios, dan inferior, otot oblikus inferior dan otot levator palpebra superior. Pada setiap nucleus, neuron bertanggung jawab untuk setiap otot, membentuk kolumna. Beberapa akson dari motor neuron bertanggung jawab untuk otot-otot eksterna yang menyeberang pada tingkay nucleus. Bersama dengan akson yang tidak menyeberang dan serat parasimpatik, akson ini berayun di sekeliling dan melalui nucleus rubra pada perjalanan ke dinding lateral bawah dari fosa interpedunkularis, di mana semuanya bergabung dan muncul sebagai saraf okulomotorius. Kedua saraf berjalan di antara arteri serebri posterior dan arteri serebelaris superior. Pada perjalanannya ke orbita, kedua saraf pertama-tama berjalan melalui spasium subarakanoid dari sisterna basalis dan kemudian melalui spasium subdural. Di mana masing-masing serat menyeberangi ligamentum sfenopetrosal sebelum memasuki sinus kavernosus, dan menjadi rentan terhadap tekanan yang disebabkan oleh herniasi unkus. Setelah melewati sinus, saraf memasuki orbita melalui fisura orbita superior. Kemudian, serat parasimpatik meninggalkan saraf dan bergabung dengan ganglion siliar, di mana serat preganglionik dihubungkan ke serat postganglionic pendek yang mempersarafi otot-otot mata interna. Setelah memasuki orbita, serat somatic saraf okulomorius terbagi menjadi dua cabanga, cabang atas atau dorsal berlanjut ke levator palpebra superior dan otot rektus superior. Cabang bawah atau ventral mempersarafi rektus medial dan inferior dan otot oblikus inferior. Saraf Troklearis (IV) Nucleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depan subtansia grisea periakuaduktal, dan segera berada di bawah nucleus saraf okulomotoris. Radiks interna membentuk lingkaran di sekeliling bagian lateral subtansia grisea sentralis dan meyilang dibelakang akuaduktus di dalam velum medularis superior, membran tipis yang membentuk lektum ventrikel keempat rostralis. Setelah menyeberang, saraf tersebut meninggalkan otak tengah di bawah kolikulus inferior. Saraf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang otak. Dalam perjalanan ventralnya ke sinus kavernosus, saraf-saraf tersebut pertama-tama melewati fisura pontosereberalis rostralis dan kemudian berlanjut di bawah tepi tentorium ke sinus kavernosus, dan dari sana ke dalam orbita disertai oleh saraf okulomotorius. Saraf troklearis mempersarafi otot oblikus superior, untuk menggerakkan mata ke bawah, ke dalam, dan abduksi dalam derajat kecil. Paralisis otot ini menyebabkan deviasi mata yang sakit ke atas dan sedikit ke dalam kea rah mata yang sehat. Deviasi ini terutama terlihat jika mata yang terlibat melihat ke bawah dan ke dalam, pada arah mata normal. Saraf Abdusens (VI) Nucleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi pons bagian bawah dekat medulla oblongata, dan segera terletak di bawah lantai ventrikel keempat. Krus interna saraf fasialis (VII) berjalan di antara nucleus saraf VI dan ventrikel keempat. Serat radiks dari abdusens, berlanjut melalui basis pons di setiap sisi garis tengah, dan muncul sebagai saraf dari sambungan pontomedular tepat di atas pyramid. Dari sini, kedua saraf berjalan ke atas melalui spasium subaraknoid pada masing-masing sisi arteri basilaris. Kemudian berjalan melalui spasium subdural di depan klivus, melubangi dura, dan bergabung dengan dua saraf motorik dalam sinus kavernosus. Di sini saraf-saraf tersebut berhubungan erat dengan cabang pertama dan kedua saraf trigeminus dan dengan arteri karotis interna, yang juga berjalan melalui sinus kavernosus. Saraf-saraf tersebut juga tidak berjalan jauh dari bagian lateral sinus sphenoid dan sinus etmoidalis. 1.5.4 Saraf Trigeminus (V) Saraf trigeminus bersifat campuran: bagian mayornya membawa serat sensorik dari wajah, dan bagian yang lebih kecil membawa serat motorik untuk otot-otot pengunyah. Bagian sensorik berasal dari ganglion trigeminalis yang berkaitan dengan ganglion spinalis dan mengandung selsel ganglion pseudounipolar. Akson-akson perifer dari sel-sel ini berhubungan dengan reseptor untuk raba, diskriminasi, tekanan, nyeri, dan suhu. Prosesus sentral memasuki pons dan berakhir dalam nucleus sensorik utama (raba, diskriminasi) dan nucleus spinalis (nyeri, suhu) dari saraf. Satu aspek dari nucleus traktus mesensefalik trigeminus menunjukkan gambaran khusus dari saraf. Neuron dari nucleus ini berhubungan dengan neuron ganglion spinalis. Jadi, nucleus dapat dianggap sebagai ganglion yang dikatakan berpindah tempat ke dalam batang otak. Akson-akson dari sel-selnya berhubungan dengan reseptor perifer dalam gelendong otot dari otot pengunyah dan dengan reseptor yang berespons terhadap tekanan. Tiga nucleus meliputi daerah yang luas, yang berjalan dari medulla spinalis bagian servikalis ke atas ke otak tengah. Ganglion Gasseri berhenti pada sulkus yang dangkal dari apeks rostral tulang petrosa, di luar bagian lateral dari sinus cavernous. Akson perifer dari neuron ganglionik membentuk tiga bagian mayor: a. Saraf oftalmikus, yang berjalan melewati fisura orbita superior b. Saraf maksilaris, yang menuju ke foramen rotundum c. Saraf mandibularis, yang berlanjut melalui foramen ovale Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit dahi dan wajah, mukosa mulut, hidung, dan sinus; gigi maksilar dan mandibular; dan daerah luas dari dura dalam fosa kranii anterior dan tengah. Untuk telinga, saraf ke-5 hanya melaporkan dari bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius menerima persarafan sensorik dari saraf intermediate, glosofaringeus dan vagus. Saraf mandibularis, di antara impuls-impuls lain, membawa impuls propioseptif dari otot-otot pengunyah dan dari atap mulut untuk mengendalikan kekuatan menggigit. Di dalam pons, serat saraf membawa rasa nyeri dan suhu, berlanjut kea rah kaudal sebagai trakus trigeminus spinal. Traktus ini berakhir pada nucleus spinalis dari saraf, yang berlanjut ke bawah sejauh medulla spinalis atas. Di sini traktus menggambarkan perpanjangan cranial dari zona Lissauer dan substansia gelatinosa kornu posterior, yang menerima rasa nyeri dari segmen servikal paling atas. Bagian kaudal dari nucleus spinalis memperlihatkan beberapa pola somatotopik. Bagian yang terendah menerima serat rasa nyeri dari saraf oftalmikus. Lebih cranial,tiba serat dari saraf maksilaris, saraf ini diikuti oleh serat dari saraf mandibularis. Serat saraf VII (saraf intermediet) dan IX serta X mengirimkan impuls nyeri dari telinga, sepertiga posterior lidah, faring, dan laring, bergabung dengan traktus spinalis dari saraf trigeminus. Segmen tengah dan segmen cranial dari nucleus spinalis barangkali menerima serat aferen yang mengirimkan impuls tekanan dan raba. Dianggap bahwa segmen tengah menerima serat rasa nyeri yang berasal dari pulpa gigi. Fungsi dari daerah nucleus ini memerlukan penjelasan lebih lanjut. Serat neuron kedua dari nucleus spinalis menyebar sewaktu menyeberang ke sisi yang berlawanan, di mana neuron berlanjut melalui tegmentum pons ke thalamus, bersama-sama dengan traktus spinotalamikus lateral. Serat berakhir dalam nucleus posteromedial ventralis dari thalamus. Nucleus sensorik utama dari saraf V mengisi daerah sirkumskripta tegmentum dorsolateral dari pons. Nucleus ini menerima impuls aferen dari rasa raba, diskriminasi, dan tekanan, yang pada medulla spinalis, dikirim oleh funikuli posterior. Serat neuron kedua dalam nucleus ini juga menyeberang ke sisi lain dari nucleus posteromedial ventral dari thalamus. Neuron ketiga dari jaras trigeminalis terletak pada thalamus, mengirimkan akson-aksonnya melalui ekstremitas posterior dari kapsula interna ke sepertiga bawah girus postsentralis. Bagian motorik atau bagian minor dari saraf trigeminus mempunyai nucleus di dalam tegmentum pontin, terletak di sebelah medial dari nucleus sensorik utama. Saraf motorik meninggalkan tengkorak bersama dengan saraf mandibularis. Saraf motorik ini mempersarafi otot masseter, pterigoideus temporalis, lateralis, dan medialis, milohioideus, digastrikus anterior dan otot tensor veli palatine. 1.5.5 Saraf Fasialis atau Intermediat (VII) Saraf fasialis yang sebenarnya Nucleus motorik terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medulla oblongata. Sewaktu masih di tegmentum pons, akson dari neuron pertama-tama berjalan ke arah sudut pontosereberal, di mana akson ini muncul pada sambungan pontomedular tepat di depan saraf kranialis VIII. Krus dari saraf fasialis memberikan kolikulus fasialis pada lantai ventrikel keempat tepat di atas striae medular horizontal. Saraf intermediate muncul di antara saraf fasialis dan akustikus, dan ketiganya semua (fasiatis, intermediate, dan vestibulokoklearis) berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna. Di dalam kanalis, saraf fasialis dan intermediate berpisah dari saraf kranialis VIII dan terus ke lateral dalam kranalis fasialis, kemudian ke atas ke tingkat ganglion genikulatum. Di sini kanalis fasialis membuat belokan tajam ke arah kaudal. Karena saraf fasialis mengikuti kanalis, maka saraf fasialis juga ikut berbelok, yang disebut sebagai krus eksterna atau krus luar dari saraf fasialis. Pada ujung akhir fasialis, saraf fasialis meninggalkan cranium melalui foramen stilomastoideus. Dari titik ini, serat motorik menyebar di atas wajah. Dalam melakukan penyebaran itu, beberapa melubangi glandula paroitis. Otot-otot yang dipersarafi oleh saraf VII, melayani ekspresi fasial dan berasal dari arkus brankialis kedua. Otot-otot orbikularis oris dan okuli, buksinator, oksipital, frontal, stapedius, stilohioideus, digastrikus posterior dan plastima, termasuk dalam kelompok ini. Nucleus motorik dari saraf fasialis merupakan bagian dari beberapa arkus reflex. Reflex kornea sebelumnya telah disebutkan. Impuls optic juga tiba pada nucleus dari kolikulus superior melalui traktus tektobulbaris, menyebabkan penutupan kelopak mata jika terdapat cahaya yang cukup terang (reflex berkedip). Impuls akustik mencapai nucleus melalui nucleus dorsalis badan trapezoid. Tergantung pada intensitas suara, arkus reflex ini menghasilkan relaksasi atau tegangan otot stapedius. Persarafan supranuklear dari otot-otot dahi, terletak pada kedua hemisfer serebri, sedangkan otot wajah sisanya mendapat persarafan hanya dari girus presentralis kontralateral. Akibatnya, gangguan unilateral dari traktus kortikonuklear oleh suatu lesi, seperti misalnya infark, membiarkan persarafan otot frontalis tetap utuh. Tetapi jika sebuah lesi melibatkan nucleus atau saraf perifer, semua otot fasial ipsilateral mengalami kelumpuhan. 1.5.6 Sistem Auditorius (VIII) Sistem auditorius terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Yang akan dibicarakan sekarang, terbatas pada telinga dalam, yang terdiri dari koklea, mengandung organ korti, dan saraf akustikus atau koklearis dan hubungannya di dalam sistem saraf pusat. Gelombang suara yang masuk dari telinga luarm dirubah menjadi gerakan mekanis oleh osikel auditorius dari telinga tengah, dan pada gilirannya diubah menjadi gelombang tekanan dari perilimfe, pada waktu stapes menggetarkan fenestra ovalis. Gelombang tekanan dari perilimfe menggetarkan dua setengah putara koklea melalui skala vestibule ke helikotrema, dan kemudian berjalan turun melalui skala timpani ke fenestra rotundum. Gelombang tekanan ini menghasilkan getaran pada membrane basilar, menyebabkan stimulasi sel rambut dari organ korti. Gelombang ini adalah reseptor sensorik khusus yang mampu mengubah gelombang mekanis menjadi potensial aksi elektris. Ganglion spiralis terletak dalam kanalis spiraslis dari organ Korti. Cabang perifer sel bipolar dari ganglion ini berhubungan dengan sel sensorik di dalam organ Korti. Akson sentral dari ganglion ini membentuk saraf koklearis, yang bergabung dengan saraf vestibularis pada perjalanannya melalui meatus akustikus interna ke arah sudut pontoserebelaris. Di sana, kedua saraf tersebut memasuki batang otak tepat di belakang pendukel sereberal inferior. Beberapa serat saraf koklearis, berakhir pada nucleus koklearis ventralis dan lainnya pada nucleus koklearis dirsalis. Neuron kedua menghantarkan impuls melalui jaras yang berbeda dan dengan beberapa interupsi di sentral dari kolikulus inferior dan korpus genikulatum medial. Akson yang berasal dari nucleus koklearis ventral menyeberang garis tengah sebagai serat ‘trapezoid’. Beberapa serat tersebut pada titik ini menghantarkan impuls ke neuron dari nucleus korpus trapezoid; yang lainnya menghantarkan impuls ke neuron dalam nucleus olivarius superior, dalam nucleus lemniskus lateralis atau dalam formasio retikularis. Kemudian impuls akustik berjalan melalui lemniskus lateral ke rostral ke kolikulus inferior, dan beberapa dari impuls ini kemungkinan berjalan langsung ke korpus genikulatum medial. Akson dari nucleus koklearis dorsal berjalan di dorsal dari pedunkel sereberalis inferior ke sisi yang berlawanan, sebagian sebagai stria medulares, sebagian melalui formasio retikularis. Akhirnya, mereka bergabung dengan serat yang datang dari nucleus koklearis ventral dalam lemnikus lateralis dan menyertainya ke kolikulus inferior. Satu kelompok dari serat-serat ini berjalan ipsilaterall oleh karena itu gangguan pada satu lemnikus lateralis tidak menyebabkan tuli unilateral. Lebih mungkin terjadi penurunan daya pendengaran pada telinga sisi yang lain dan beberapa kegagalan dalam mengenal arah datangnya suara. Dimulai pada kolikulus inferior, neuron baru berhubungan dengan korpus genikulatum medial dari thalamus. Dari sini, impuls akustik berjalan melalui radiasio akustik melalui ekstremitas posterior ventral dari kapsula interna ke lapangan kortikal primer dalam konvulasi tranversal temporal Heschl. Pada pejalanannya dari organ korti ke korteks, serat jaras auditorius melewati empat sampai enam stasiun penyambung. Pada titik ini serat memberikan kolateral yang merupakan bagian dari arkus reflex. Beberapa kolateral berhubungan dengan serebelum. Yang lainnya berjalan sepanjang berkas longitudinalis medialis ke nucleus otot mata dan merupakan sarana dalamgerakan mata konjugat ke arah suara. Ada juga serat lain yang berjalan melalui kolikulus superior dan inferior ke nucleus pretektalis dan melalui traktus tektobularis ke nucleus berbagai saraf kranialis dan sel-sel motorik kornu anterior dalam medulla spinalis bagian servikal. Hubungan yang disebut terakhir, bertanggung jawab untuk menolehkan kepala ke arah atau menjauh dari sumber kepala. Impuls kolateral ke dalam sistem aktivasi asenden formasio retikularis melayani kesadaran. Beberapa impuls berjalan turun melalui lemnikus lateralis ke neuron interkalasi yang mempunyai pengaruh regulator, pada tegangan membrane basilar. Dianggap bahwa neuron ini memungkinkan telinga untuk memusatkan perhatian pada frekuensi suara tertentu secara simultan menghambat frekuensi yang berdekatan. 1.5.7 Sistem Vestibular atau Keseimbangan (VIII) Untuk mempertahankan keseimbangan dibutuhkan tiga sistem: sistem vestibular, sistem propiosepsi dari otot dan sendi dan sistem optikal. Organ reseptor mempertahankan keseimbangan tubuh dan terletak dalam utrikulus, sakulus dan dalam ampula kanalis semisirkularis. Pada kedua utrikuli dan sakuli, organ reseptor adalah maculae staticae. Macula dari utrikulus mengisi lantai utrikulus, sejajar dengan basis cranium. Macula sakulus mengisi dinding medial dari sakulus dalam posisi vertical. Sel rambut dari masing-masing macula tertanam dalam membrane gelatinosa yang berisi otolit dan dikelilingi oleh sel-sel penunjang. Reseptor ini mengirim impuls static secara sentral dan memberikan informasi tentang posisi dari kepala dalam ruangan; impuls ini juga mempengaruhi tonus otot. Tiga kanalis semisirkularis dihubungkan dengan utrikulus. Setiap ujung yang melebar atau ampula mengandung suatu reseptor yang disebut Krista. Sel rambut dari setiap Krista ampularis tertanam dalam materi gelatinosa yang membentuk kupula tinggi, yang tidak mengandung otolit. Sel rambut dari Krista sensitive terhadap pergerakan endolimfe di dalam kanalis semisirkularis. Semua itu adalah reseptor kinetic. Impuls yang dihasilkan oleh reseptor dalam labirin merupakan stimuli pada arkus reflex yang mengatur otot-otot mata, leher, dan tubuh sedemikian rupa sehingga keseimbangan dapat dipertahankan tanpa tergantung posisi atau gerakan kepala. Ganglion vestibularis terletak dalam meatus akustikus interna dan mengandung sel bipolar. Semua serat perifernya berhubungan dengan reseptor dalam apparatus vestibularis, dan seratserat sentralnya membentuk saraf vestibularis. Bersama dengan saraf kklearis, saraf vestibularis berjalan melewati meatus akustikus interna ke arah sudut pontosereberalis, dimana saraf vestibular memasuki batang otak pada sambungan pontomedular dalam pejalanannya ke nucleus vestibularis dekat lantai ventrikel keempat. Serat saraf vestibularis terbagi sebelum berakhir pada kelompok sel nucleus vestibularis, dari sini neuron kedua berlanjut. Pola anatomi yang tepat dari serat aferen dan eferen dalam nucleus ini belum jelas secara sepenuhnya. Beberapa serat dari saraf vestibularis mengirimkan impuls secara langsung melalui traktus jukstarestiformis, yang terletak dekat pedunkel serebelaris inferior dan berjalan ke lobus flokulonodular dari serebelum. Stimuli eferen dari nucleus fastigialis Russel kembali ke nucleus vestibularis, dan melalui saraf vestibularis ke sel rambut dari labirin menggunakan pengaruh regulator, terutama inhibisi. Arkiserebelum juga menerima serat sekunder dari nucleus vestibularis superior, medial dan inferior. Arkiserebelum mengembalikan stimuli eferen secara langsung ke kompleks nucleus vestibularis dan ke neuron motorik spinalis melalui hubungan serebeloretikularis dan retikulospinalis. Dalam nucleus vestibularis lateral, berasal traktus vestibulospinalis lateral yang penting. Traktus ini berjalan turun ipsilateral dalam funikulus anterior ke motoneuron spinalis gama dan alfa, sejauh segmen sakralis. Traktus ini mempunyai pengaruh yang mempermudah reflex ekstensor dan menjaga tonus otot cukup tinggi pada seluruh tubuh untuk mempertahankan keseimbangan. Serat nucleus vestibularis medial bergabung dengan fasikulus longitudinalis medialis pada masing-masing sisi, berhubungan dengan sel-sel motorik dari kornu anterior segmen servikalis, dan berjalan turun sebagai traktus vestibulospinalis medial ke dalam bagian rostral medulla spinalis bagian torakalis. Serat-serat ini terletak dekat sulkus medianus anterior dari medulla spinalis bagian torakalis. Serat-serat ini membentuk fasikulus sulkomarginalis, yang berjalan turun dan berakhir dalam bagian rostral medulla spinalis bagian torakalis. Serat-serat ini mempengaruhi tonus otot leher, sesuai dengan berbagai posisi dari kepala, dan mungkin juga merupakan bagian dari arkus reflex yang membantu mempertahankan keseimbangan dengan memulai gerakan kompensasi dari lengan. Bersama dengan bagian flokulonodular dari serebelum, nucleus vestibularis membentuk kompleks yang sangat penting untuk keseimbangan dan tonus otot-otot skeletal. Ada sistem tambahan yang melayani keseimbangan, spinoserebelaris dan serebroserebelaris. Semua nucleus vestibularis, dihubungkan dengan nucleus saraf motorik ocular oleh fasikulus longitudinalis medialis. Beberapa serat terlihat berhubungan dengan nucleus interstisial cajal dan nucleus Darkschewitsch dann berlanjut ke thalamus. 1.5.8 Sistem Vagus (VII Intermediat, IX, X, Kranial XI) Saraf Glosofaringeus (IX) Saraf glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan cranium melalui foramen jugularis. Pada foramen tersebut, saraf IX mempunyai dua ganglion, ganglion intrakranialis superior dan ganglion intrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stiloglosal, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal saraf berlanjut ke basis lidah dan mensarafi mukosa faring, tonsik dan sepertiga posterior lidah. Saraf ini mempunyai cabang-cabang sebagai berikut: a. Saraf timpanikus, berasal dari ganglion ekstrakranialis inferior, melewati telinga tengah dan pleksus timpanikus (Jacobson), berlanjut melalui saraf petrosus minor dan ganglion otikum ke glandula parotis. Merupakan saraf sensorik untuk telinga tengah dan tuba eustakius b. Cabang stilofaringeal, mensarafi otot stilofaringeal c. Cabang faringeal, bersama dengan cabang saraf vagus membentuk pleskus faringeal. Semua mempersarafi otot-otot serat lintang dari faring. d. Cabang sinus karotikus, semua menyertai arteri karotis interna ke sinus karotikus dan ke glomus karotikum e. Cabang lingualis, semua mengambil impuls pengecapan dari sepertiga posterior lidah. 1.5.9 Saraf Vagus (X) Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion, ganglion superior atau jugularis dan ganglion inferior atau nodosum. Keduanya terletak pada daerah foramen jugularis. Saraf vagus mewakili arkus brankialis ke empat dan selanjutnya. Kaudal dari ganglion inferior, saraf ini berjalan turun sepanjang arteri karotis interna dan arteri karotis komunis dan tiba di mediastinum melalui aperture torakalis superior. Saraf kanan berjalan di atas arteri subklavia dan yang kiri berjalan di atas arkus aortikus dan di belakang radiks paru. Dari titik tersebut kedua saraf sangat dekat dengan esophagus, serat saraf kanan melekat pada sisi posterior dan serat saraf kiri melekat ke sisi anterior esophagus. Cabang terminal berjalan dengan esophagus ke dalam rongga abdomen melalui hiatus esophagus diafragmatik. 1.5.10 Saraf Asesorius (XI) Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranalis. Radiks kranali adalah akson dari neuron dalam nucleus ambiguous yang terletak dekat dengan neuron dari saraf vagus. Nucleus Ambiguus Nucleus ambiguous terdiri dari motoneuron saraf glosofaringeus, vagus dan asesorius cranial. Nucleus ini menerima impuls supranuklear dari kedua hemisfer serebri melalui traktus kortikonuklear. Oleh karena itu, gangguan unilateral dari serat sentral tidak memberikan gangguan fungsi yang nyata. Akson dari nucleus, menyertai saraf glosofaringeus, vagus dan asesorius kranialis dan mempersarafi otot palatum mole, otot faring, laring dan otot lurik bagianrostral esophagus. Nukeus ambiguous menerima impuls aferen dari nucleus spinal trigeminus dan dari nucleus traktus solitaries. Nukleus ini merupakan bagian dari arkus reflex yang berasal dari mukosa traktus respiratorius dan digestivus, dan mencetuskan batuk dan muntah. Saraf asesorius Spinalis Bagian spinal dari saraf asesorius berasal dari kolumna sel kornu anterior ventrolateral. Akson pertama-tama berjalan naik dalam funikulus lateral untuk satu sampai dua segmen sebelum meninggalkan medulla spinalis di lateral dan dorsal dari ligamentum dentatum. Beberapa radiks yang terletak di antara segmen anterior dan radiks posterior bergabung untuk membentuk batang bersama. Di rostral, batang berjalan melalui foramen magnum ke dalam cranium dan bersatu dengan bagian kranialis dari saraf; saraf kemudian meninggalkan cranium melalui foramen jugularis. Saraf asesorius cranial menjadi bagian dari saraf vagus, dansaraf asesorius spinalis sekarang disebut sebagai ramus eksternus. Cabang eksterna ini berjalan turun pada leher dan memberikan persarafan motorik ke otot sternokleidomastoideus dan trapezius. 1.5.11 Saraf Hipoglosus (XII) Nucleus saraf hipoglosus terletak pada medulla oblongata bawah pada setiap sisi garis tengah dan dekat lantai ventrikel keempat, dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Setiap nucleus terbuat dari beberapa kelompok motoneuron, dan setiap kelompok mempersarafi otot lidahnya masing-masing. Sesuai dengan perkembangan, neuron identik denganmotoneuron pada kornu anterior spinalis. Hipoglosus adalah saraf eferen somatic. Aksonnya berjalan di ventral ke arah sulkus lateral anterior di antara olive inferior dan pyramid. Di sana akson menuju permukaan dalam berkas tipis multiple yang segera bersatu untuk membentuk saraf. Saraf meninggalkan cranium melalui kanalisnya sendiri, yaitu kanalis hipoglosi, di atas tepi lateral foramen magnum. Di dalam leher, saraf berjalan di antara arteri karotis interna disertai oleh serat tiga segmen atas. Serat-serat ini tidak bersatu dengan saraf hipoglosus, tetapi segera berpisah dan mempersarafi otot tulang hioideus. Saraf hipoglosus mempersarafi otot lidah: stiloglosus, hioglosus dan genioglosus. Persarafan volunteer berjalan melalui traktus kortikonuklear yang datang dari korteks presentralis, menyertai traktus kortikospinalis pada perjalanannya melalui kapsula interna. Nucleus hipoglosus menerima impuls terutama dari traktus kortikonuklearis kontra-lateral. Sebagai tambahan, serat aferen dari formasio retikularis, nucleus nucleus traktus tektospinalis, dan dari arkus reflex yang melayani menelan, mengunyah, mengisap dan menjilat.