Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar

advertisement
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillahirrabbil’alamin,
segala
kehormatan,
keberkahan,
kebahagiaan dan kebaikan dari Allah SWT yang telah menganugerahkan
kesehatan, kekuatan, dan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. INFAR
ARISPHARMA. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan nabi
besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah kepada umat manusia
sebagai tuntunan hidup menuju keselamatan dan kebahagiaan.
Dalam menulis tugas akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dan tentu saja tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu penulis
tidak menutup diri atas kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
tugas akhir ini. Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya
yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Terima kasih yang tulus kedua orang tua. Kepada ayah tercinta Daryul Ismed
dan Ibunda tersayang Liza.
Cucuran keringat dan air mata kalian telah
menjadikan ananda menjadi seorang yang berpendidikan. Ananda menyadari
tiada satupun yang dapat ananda berikan untuk membalas cucuran keringat
dan air mata kalian selain daripada doa yang selalu ananda panjatkan.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi DIII
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, selaku pembimbing sekaligus Sekretaris
Program Studi
DIII Akuntansi yang telah banyak meluangkan waktu,
memberi arahan, dan masukan yang berharga dalam penulisan Tugas Akhir
ini.
5. Pimpinan PT. Infar Arispharma beserta seluruh staf dan karyawan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Akhirulkalam, penghargaan dan terima kasih yang dalam buat semua
pihak yang telah membantu penulis selama ini baik dalam studi maupun dalam
penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, namun
bukanlah berarti melupakan. Semoga Allah SWT menilai segala amal ibadah dan
membalas dengan kebaikan dan semoga tugas akhir ini tidak menjadi hal yang
sia-sia. Amin………
Medan, 28 September2009
Hormat Penulis,
Ahmad Ridwan
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Tabel........................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat ................................................................................ 7
B. Jenis/Usaha Kegiatan ....................................................................... 8
C. Struktur Organisasi .......................................................................... 9
D. Uraian Tugas ................................................................................... 10
E. Kinerja Usaha Terkini ...................................................................... 11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Rasio Likuiditas ................................................................. 15
B. Analisis Rasio Solvabilitas ............................................................... 17
C. Analisis Rasio Rentabilitas ............................................................... 19
D. Analisis Rasio Aktivitas ................................................................... 22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 26
B. Saran................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………...29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
: Produksi PT. Infar Arispharma .......................................................... 14
: Ikhtisar Perhitungan Current Ratio .................................................... 16
: Ikhtisar Perhitungan Cash Ratio ........................................................ 16
: Ikhitisar Perhitungan Quick Ratio ...................................................... 17
: Ikhtisar Perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio ........................ 18
: Ikhtisar Perhitungan Total Debt to Equity Ratio ................................. 19
: Ikhtisar Perhitungan Long Term Debt to Equity Ratio ........................ 20
: Ikhtisar Perhitungan Net Earning Power Ratio .................................. 21
: Ikhtisar Perhitungan Rate of Return for The Owner............................ 21
: Ikhtisar Perhitungan Net Profit Margin .............................................. 22
: Ikhtisar Perhitungan Total Assets Tunover ......................................... 23
: Ikhtisar Perhitungan Working Capital Turnover................................. 24
: Ringkasan Perhitungan Rasio Keuangan PT Infar Arispharma ........... 25
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu sarana untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat dilakukan dengan
menganalisa laporan keuangan. Pada mulanya, laporan bagi suatu perusahaan
hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya
laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar
untuk dapat menentukan posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan membawa berbagai pihak
dalam merumuskan atau pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hal
keuangan.
Laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu
tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu akan tetapi nilai
sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut
dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dari dividen di masa
depan. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan adalah
hakikat dari analisis laporan keuangan sedangkan dari sudut pandang manajemen,
analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi
kondisi-kondisi di masa depan maupun yang lebih penting lagi sebagai titik awal
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
untuk melakukan perencanaan langkah-langkah yang akan meningkatkan kinerja
perusahaan d masa mendatang.
Di samping itu laporan keuangan dapat digunakan pula sebagai alat
prediksi yaitu prediksi harga saham, prediksi pembagian dividen, dan prediksi
kebangkrutan. Machfoedz, 194 menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat
memprediksi laba satu tahun ke depan sebagai alat prediksi, laporan keuangan
harus disusun secara tertib setiap tahun. Laporan keuangan perusahaan umumnya
terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi-laba. Laporan neraca menggambarkan
kondisi dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun
saat penutupan buku. Sedangkan laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang
diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam
proses pencapaian hasil tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya
pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan
selama periode tertentu.
Laporan keuangan juga pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian
banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa
yang bersifat finansial dicatat, digolongkan dan diringkaskan
dengan cara
setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk
berbagai tujuan. Analisa keuangan melibatkan penilaian terhadap keuangan di
masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk
menemukan kelemahan-kelemahan di dalam kinerja keuangan perusahaan yang
dapat menyebabkan masalah-masalah yang ada pada perusahaan yang dapat
diandalkan, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaiki, hasil-hasil yang
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
dipandang sudah cukup baik di waktu-waktu yang lalu harus dipertahankan untuk
waktu yang akan datang.
Dalam menganalisa data keuangan tersebut perlu adanya ukuran tertentu
dan ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan ialah rasio keuangan.
Rasio dalam analisa laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan
antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan
antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis
yang sederhana.
Menurut Horne (2005:234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan
untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung
berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang
mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”. Meskipun
analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan
keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur
keterbatasan
informasi
yang
membutuhkan
kehati–hatian
dalam
mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
PT. INFAR ARISPHARMA adalah sebuah perusahaan industri farmasi
yang memproduksi dan menjual berbagai jenis obat-obatan dalam bentuk cair,
puyer dan salep. Seperti perusahaan-perusahaan lain tujuan umum perusahaan ini
dalam jangka pendek adalah laba, sendagkan dalam jangka panjang adalah untuk
meningkatkan perluasan usahanya. Laba adalah merupakan gambaran prestasi
kuantitatif perusahaan dinyatakan dalam bentuk moneter. Oleh karena itu
keberhasilan suatu perusahaan secara umum diukur dengan tingkat perolehan
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
laba. Agar laba tersebut dapat direalisasi maka PT. INFAR ARISPHARMA harus
mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya dan fasilitas
yang dimiliki seefisien mungkin.
Untuk mengukur dan menilai sampai sejauhmana kemajuan ataupun
kemunduran perusahaan dalam menjalankan operasinya maka perlu diadakan
analisa terhadap laporan keuangannya. Dan ukuran yang sering digunakan dalam
analisa keuangan ialah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat utama
dalam analisa keuangan, karena dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan
mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan termasuk data-data
tentang perubahan-perubahan terjadi dalam jumlah rupiah dan persentase maka
beberapa
rasio
keuangan
akan
membantu
dalam
menganalisa
dan
menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Adapun rasio-rasio
keuangan tersebut antara lain : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Rentabilitas, Rasio Aktivitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “ANALISIS
RASIO KEUANGAN PADA PT. INFAR ARISPHARMA PERIODE 20042007”.
B. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah penelitian perlu dibuat perumusan masalah sehingga
akan memperjelas masalah yang diteliti, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
1. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek atau segera dibayar selama periode 2004– 2007 ?
2. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
modal dan kekayaan yang dimiliki periode 2004-2007 ?
3. Bagaimana aktivitas jasa dalam mengelola sumber-sumber dananya pada
periode 2004-2007 ?
4. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek atau segera dibayar selama periode 2004-2007
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada periode 2004-2007.
2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek dan jangka panjang pada periode 2004-2007.
3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada
periode 2004-2007.
4. Untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam penggunaan sumber-sumber
dananya pada periode 2004-2007.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat mempraktekkan segala
bentuk teori yang penulis peroleh di bangku kuliah.
b. Untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi jenjang
Diploma III Keuangan universitas Sumatera Utara.
2. Bagi kalangan Mahasiswa/Akademisi
Sebagai bahan informasi atau referensi untuk penilaian dan penulisan
selanjutnya terutama dalam menganalisis rasio keuangan perusahaan.
3. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
memberi informasi tentang kondisi keuangannya. Dan sebagai bahan masukan
(input) untuk menentukan kebutuhan manajemen dalam rangka pengambilan
keputusan di masa yang akan datang.
4. Bagi pihak lain
Sebagai informasi untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan
dianalisis dan dievaluasi berdasarkan rasio keuangan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
PT. INFAR ARISPHARMA pertama kali berdiri pada tahun 60-an
tepatnya pada tahun 1953 di jalan Sukaramai dengan nama Toko Obat Aris
Drawgestry dengan pendirinya yang bernama Bapak Haji Sutan Azis, kemudian
pada tahun 1968 namanya berubah menjadi apotek Arispharma dan alamatnya di
jalan Puri No. 301 Medan dan menempati Area seluas 800 meter persegi, karena
perkembangan daripada apotek Arispharma yang mengalami kemajuan maka
pada tanggal 29 Agustus 1973 apotek diubah namanya menjadi PT. INFAR
ARISPHARMA dimana nama tersebut disahkan oleh notaris yang bernama
Adlan Yulizar di Jakarta sesuai dengan akte pendirian nomor 36.
Pada saat mengajukan nama perusahaan yang akan dibuat, pemiliknya
memberikan nama Arispharma, tetapi karena nama Arispharma sudah ada pada
nama perusahaan lain, maka Departemen Perindustrian dan Perdagangan
memberikan tambahan nama lain di depan Arispharma menjadi PT. INFAR
ARISPHARMA, kata Infar tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
bergerak dibidang Industri Farmasi, dan nama Aris pada kata Arispharma adalah
menunjukkan bintang atau zodiac daripada Bapak Haji Sutan Azis yaitu Aries.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Maksud dan tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah :
1. Berusaha dalam bidang industri farmasi.
2. Memperdagangkan hasil-hasil dari usaha yaitu berupa Obat-obatan baik di
didalam negeri maupun luar negeri, serta mengimpor bahan-bahan baku, alatalat perlengkapan yang diperlukan untuk usaha tersebut. Perusahaan tersebut
dipimpin Bapak Haji Sutan Azis hingga 1987 dan pada tahun 1988 perusahaan
tersebut diambil alih oleh anaknya sendiri yaitu Bapak H. Azwir hingga
sekarang.
B. Jenis Usaha/ Kegiatan
PT. INFAR ARISPHARMA ini adalah perusahaan yang bergerak di
bidang Industri Farmasi. Perusahaan ini adalah perusahaan yang menghasilkan
obat-obatan, yang kemudian memasarkan langsung ke Konsumen. Dalam
menghasilkan obat-obatan, bahan bakunya diperoleh dari pedagang besar farmasi
bahan baku. Pedagang besar farmasi ini dibagi 2 yaitu, pedagang besar farmasi
yang menyediakan bahan baku, dan pedagang besar farmasi yang menyediakan
obat jadi. Setelah bahan obat yang akan diproduksi sudah dipesan maka bahanbahan tersebut akan diperiksa di bagian Quality Control, yaitu bagian yang
memeriksa apakah bahan-bahan yang akan dijadikan obat tersebut berkualitas
baik atau tidak. Apabila bahan baik maka akan diberi label hijau dan apabila
bahan tidak maka akan diberi label merah. Bahan yang berlabel merah akan
dikembalikan kepada pedagang penyedia bahan tersebut. Bahan-bahan yang
diberi label hijau sebelum diproduksi, kemudian dikarantikan dalam arti diperiksa
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
lebih teliti kembali dan apabila bahan-bahan akan digunakan maka bahan-bahan
tersebut akan dapat langsung disalurkan kepada bagian produksi. Setelah bahanbahan siap diproduksi menjadi obat, maka perusahaan akan memeriksa kembali
obat-obatan dan selanjutnya dapat dipasarkan kepada para langganannya. Yang
menjadi langganan daripada perusahaan adalah toko obat, Apotek, Klinik, Bidan,
Mantri, Dokter dan lainnya.
Semua jenis obat yang diproduksi oleh PT. INFAR ARISPHARMA
adalah obat yang bebas dijual dipasaran. Dengan kata lain obat tersebut dapat
dibeli dimana saja, bisa di toko obat dan di apotek tanpa memerlukan resep
Dokter. Pada umumnya obat yang di produksi oleh PT. INFAR ARISPHARMA
adalah obat batuk, obat untuk penyakit demam, obat penyakit kulit, obat sakit
kepala dan lain sebagainya.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. INFAR ARISPHARMA berbentuk organisasi
garis dimana wewenang mengalir dari atas ke bawah (Vertical), yang stiap bagian
mempunyai masing-masing pimpinan tertentu dan bertanggung jawab kepada
seorang atasan. Struktur organisasi seperti ini baik bagi Organisasi yang
kompleksitas pekerjaannya masih sangat sederhana atau dengan kata lain cocok
untuk organisasi yang berskala kecil dan menengah.
Struktur Organisasi PT. INFAR ARISPHARMA dapat dilihat pada lampiran tiga
di belakang.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
D. Uraian Tugas
Berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab pada bagian keuangan yang
terdapat dalam struktur organisasi pada PT. INFAR ARISPHARMA yaitu :
1. Komisaris
Dewan komisaris pemegang saham dan pemilik perusahaan yang memberikan
wewenang kepada direksi untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Tugas dan
tanggung jawabnya meliputi :
a) Mengawasi direksi dan dapat pula ikut serta dalam pengurusan perusahaan.
b) Memelihara atau menginspeksi pembukuan perusahaan.
c) Memberikan petunjuk atau nasehat-nasehat pada direksi.
d) Membuat persetujuan atau seluruh pengeluaran perusahaan.
e) Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasi pembukuan.
2. Direktur
Tugas dan tanggung jawab direktur meliputi :
a) Bertanggung jawab kepada Komisaris.
b) Mengawasi dasn mengkoordinir para manajer.
c) Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian
tujuan umum perusahaan.
d) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada
manajer-manajer dan menjalin hubungan yang baik dengan manajer tersebut.
e) Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan
undang-undang yang ditetapkan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
3. Manajer Keuangan
Tugas dan wewenang Manajer Keuangan meliputi :
a) Bertanggung jawab atas penggunaan keuangan perusahaan, yang meliputi
perencanaan serta pengawasan rencana belanja dan administrasi keuangan.
b) Menyajikan laporan keuangan perusahaan dalam hal penerimaan dan
pengeluaran.
c) Mengintruksikan pelaksanaan pembayaran.
4. Administrasi Umum
Tugas dan wewenang Administrasi Umum meliputi :
a) Menyusun anggaran biaya perusahaan untuk dapat dilihat, apakah perusahaan
mengalami kerugian ataupun berlaba pada suatu periode tertentu.
b) Menelaah dan mendisposisi surat-surat yang masuk untuk dilakukan
penyelesaian selanjutnya.
5. Administrasi Produksi (production administrasi)
Tugas dan wewenang produksi adalah menyusun anggaran biaya khusus untuk
produksi obat.
6. Administrasi Penjualan (sales administration)
Tugas dan wewenang administrasi penjualan adalah membantu bagian
penjualan dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi.
D. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja usaha terkini PT. INFAR ARISPHARMA sudah cukup
signifikan. Hal ini dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan, terutama
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
laporan neraca dan laporan rugi-laba. Dilihat dari laporan rugi-laba, penjualan
PT. INFAR ARISPHARMA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan tetapi
itu tidak dibarengi dengan hutang yang juga meningkat tiap tahunnya.
Dengan demikian penilaian kinerja PT. INFAR ARISPHARMA harus
melakukan perbaikan-perbaikan untuk mengevaluasi hasil-hasil dari aktivitasaktivitas yang telah dilaksanakan perusahaan, dibandingkan dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Tingkat kinerja PT. INFAR ARISPHARMA dapat
pula diketahui melalui analisis atau interprestasi terhadap laporan keuangan. Dari
hasil analisis dapat diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan,
sehingga dapat menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi di masa yang akan datang.
Sebagaimana diuraikan diatas bahwa analisis terhadap laporan keuangan,
dimana analisis yang membandingkan elemen-elemen yang terdapat dalam
neraca dan laporan rugi-laba pada suatu saat tertentu. Maka dapat pula diperoleh
gambaran mengenai kinerja PT. INFAR ARISPHARMA. Melakukan analisis dan
inteprestasi terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat dan menjadi keharusan
pula
bagi perusahaan dalam rangka untuk
mengetahui keadaan dan
perkembangan perusahaan yang bersangkutan bagi pimpinan atau manajer
perusahaan, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatankekuatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dari periode ke periode.
Sehubungan dengan itu maka pimpinan PT. INFAR ARISPHARMA
dapat mengadakan perbaikan-perbaikan, penyusunan rencana dan kebijakankebijakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dan juga untuk dapat
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
mempertahankan bahkan meningkatkan atas hasil-hasil yang telah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperluas daerah pemasaran.
Hingga
ARISPHARMA
saat
ini
daerah
pemasaran
obat-obatan
PT.
INFAR
meliputi seluruh daerah Sumatera Utara dan Aceh. Cara
pemasaran yang dilakukan oleh PT. INFAR ARISPHARMA adalah dengan cara
direct selling yaitu penjualan secara langsung oleh tenaga pemasarnya kepada
pelanggan baik itu pada apotek, toko obat, klinik dan sebagainya.
Pada awal berdirinya, perusahaan hanya memproduksi satu macam obat
saja, kemudian dari tahun ke tahun mulai bertambah, dan sampai sekarang jenis
obat yang telah diproduksi sebanyak 21 macam obat berdasarkan ukuran dan
kemasannya masing-masing. Obat-obatan yang telah dihasilkan oleh PT. INFAR
ARISPHARMA adalah :
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
TABEL 2.1
PRODUKSI PT. INFAR ARISPHARMA
NO
A
1
2
3
4
5
NAMA PRODUK
SYRUP
ARISVIT PLUS ( vitamin penambah nafsu makan)
DEXTROMETROPHAN (batuk kering/ tidak berdahak)
DEXTROMETROPHAN (batuk kering/ tidak berdahak)
KARMIZIN (obat cacing)
KARMIZIN (obat cacing)
KINISED CALSIUM (batuk, demam, sesak napas, dan
6
menambah pertumbuhan anak)
NEW KINISED (batuk, influenza untuk anak-anak)
7
OBH-BOTOL KACA (batuk berdahak)
8
OBH-BOTOL PLASTIK (batuk berdahak)
9
OBH-BOTOL KACA ( batuk berdahak)
10
PARACETAMOL MERAH (menurunkan panas)
11
PARACETAMOL HIJAU (menurunkan panas)
12
PIALGIN (gejala flu disertai batuk)
13
SUPERIN (batuk, pilek, asma)
14
SUPERIN (batuk, pilek, asma)
15
SUPERIN OBH (batuk, pilek, asma)
16
CAIRAN (obat luar)
B
ALKOHOL 70 % (antiseptik, kompres)
1
ALKOHOL 70 % (antiseptik, kompres)
2
ALKOHOL 96 % (desinfektan mencuci alat sterilis)
3
ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit)
4
ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit)
5
ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit)
6
GENTIAN VIOLET (antiseptik topical)
7
GENTIAN VIOLET (antiseptik topical)
8
PANSOL TINTURE (obat panu)
9
POVIDON IODIUM (luka di kulit)
10
POVIDON IODIUM (luka di kulit)
11
POVIDON IODIUM (luka di kulit)
12
RIVANOL OPLOSING (kompres luka)
13
RIVANOL OPLOSING (kompres luka)
14
STOPDENT (obat gigi)
15
SALEP
C
ARISDERM (gatal-gatal exim di kulit)
1
ICHTYCOL (obat bisul)
2
LEVERTRAN ZALP (luka bakar)
3
SALICYL ZWAVEL 2-4 (gatal-gatal di kulit)
4
SERBUK
D
ARIS POWDER (obat sakit kepala)
1
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA, TAHUN 2009
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
KEMASAN
60 ML
60 ML
100 ML
15 ML
30 ML
60 ML
60 ML
100 ML
100 ML
300 ML
60 ML
60 ML
60 ML
60 ML
100 ML
120 ML
100 ML
250 ML
250 ML
10 ML
15 ML
60 ML
10 ML
15 ML
15 ML
10 ML
15 ML
60 ML
100 ML
300 ML
3 ML
15 GR
1 GR
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam menganalisis laporan keuangan PT. INFAR ARISPHARMA
digunakan beberapa perhitungan antara lain dengan penggunaan Analisis Rasio
Likuiditas, Analisis Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio Rentabilitas dan Analisis
Rasio Efektivitas. Laporan keuangan yang akan dianalisis berupa neraca dan
laporan laba-rugi dari tahun 2004 hingga tahun 2007.
Rasio Keuangan PT. Infar Arispharma
A. Analisis Rasio Likuiditas
Merupakan Ratio
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek.
1) Current Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84), Current Ratio yaitu kemampuan aktiva
lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar yang dimiliki.
Current Ratio =
Aktiva Lancar
x 100%
Hutang Lancar
Cara penghitungan Current Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah
ini:
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Tabel 3.1
Current Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
2004
2005
2006
2007
Aktiva Lancar
770.500.000
801.600.000
905.250.000
963.450.000
Hutang Lancar
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
Rasio (%)
254,53
266,53
274,50
262,80
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Current Ratio pada PT.
INFAR ARISPHARMA periode tahun 2004-2007 mengalami peningkatan
meskipun pada periode 2007 sedikit menurun.
2) Cash Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84), rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas
yang tersedia dan yang disimpan di bank.
Cash Ratio =
Kas +Efek
x 100%
Hutang Lancar
Adapun cara penghitungan Cash Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.2 di
bawah ini :
Tabel 3.2
Cash Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
Kas
Efek
Hutang Lancar
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
27.000.000
31.500.000
47.250.000
55.350.000
0
0
0
0
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
8,91
10,47
14,32
15,09
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah)
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kas perusahaan masih belum
mampu untuk menutup hutang lancar. Cash Ratio PT. INFAR ARISPHARMA
periode 2004-2007 mengalami peningkatan, namun dari jumlah masing-masing
rasio pertahun belum mampu menutup hutang lancarnya.
3) Quick Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84) rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar.
Quick Ratio =
Kas + Piutang + Efek
x 100 %
Hutang Lancar
Adapun cara penghitungan Quick Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.3 di
bawah ini :
Tabel 3.3
Quick Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
Kas + Piutang + Efek
Hutang Lancar
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
339.000.000
348.500.000
394.250.000
378.350.000
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
111,98
115,87
119,55
103,20
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Quick Ratio PT. INFAR
ARISPHARMA periode 2004-2007 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin baik, karena dijamin dengan
kenaikan Kas + Piutang + Efek dari tahun ke tahun meskipun pada tahun 2007
mengalami penurunan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
B. Analisis Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
1) Total Debt to Total Assets Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan rasio total kewajiban terhadap
asset, dan rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan
menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang.
Total Debt to Total Assets Ratio =
Total Hutang
x 100 %
Total Aktiva
Adapun cara penghitungan Total Debt to Total Assets Ratio dapat dilihat
pada Tabel 3.4 di bawah ini :
Tabel 3.4
Total Debt to Total Assets Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
Total Hutang
Total Aktiva
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
1.126.587.000
1.167.670.000
1.291.722.000
1.434.696.000
26,86
25,75
26,34
25,55
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Debt to Total Assets
Ratio pada PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 menunjukkan
perusahaan mampu menutup total hutang dengan aset yang dimilikinya.
2) Total Debt to Equity Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan rasio yang menunjukkan
persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham.
Total Debt to Equity Ratio =
Total Hutang
x 100 %
Total Modal Sendiri
Adapun cara penghitungan Total Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada
Tabel 3.5 di bawah ini :
Tabel 3.5
Total Debt to Equity Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
Total Hutang
Total Modal Sendiri
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
823.874.000
866.920.000
961.947.000
1.068.095.000
36,74
34,69
34.28
34.32
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Debt to Equity Ratio
pada PT. INFAR ARISPHARMA perode 2004-2007 rasionya mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Dengan penurunan rasio tersebut menunjukkan
keuangan perusahaan semakin solvabel untuk menutup hutang dengan modal
yang dimilikinya.
3) Long Term Debt to Equity Ratio
Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
Long Term Debt to Equity Ratio =
Total Hutang Jangka Panjang
x 100 %
Total Modal Sendiri
Adapun cara penghitungan Long Term Debt to Equity Ratio dapat dilihat
pada Tabel 3.6 di bawah ini :
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Tabel 3.6
Long Term Debt to Equity Ratio
Periode 2004-2005
Tahun
Hutang jangka
panjang
Total Modal Sendiri
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
0
0
0
0
823.874.000
866.920.000
961.947.000
1.08.095.000
0
0
0
0
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 hingga
2007, hutang jangka panjang pada PT. INFAR ARISPHARMA tidak ada, maka
rasio ini tidak dapat dihitung.
C. Analisis Rasio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
1) Net Earning Power Ratio
Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan netto.
Net Earning Power Ratio =
Laba Bersih Setelah Pajak
x 100 %
Total Aktiva
Adapun cara penghitungan Net Earning Power Ratio dapat dilihat pada
Tabel 3.7 di bawah ini :
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Tabel 3.7
Net Earning Power Ratio
Periode 2004-2007
Tahun
Laba Bersih
Setelah Pajak
Total Aktiva
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
103.230.050
142.891.700
146.136.900
203.493.500
1.126.587.000
1.167.670.000
1.291.722.000
1.434.696.000
9,16
12,24
11,31
14,18
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Net Earning Power Ratio
menunjukkan bahwa perusahaan mampu menginvestasikan modalnya ke dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan meskipun ada sedikit
penurunan pada tahun 2006.
2) Rate of Return for The Owner
Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan modal sendiri
dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
Rate of Return for the Owner =
Laba Bersih Setelah Pajak
x 100 %
Jumlah Modal Sendiri
Adapun cara penghitungan Rate of Return for The Owner dapat dilihat
pada Tabel 3.8 di bawah ini :
Tabel 3.8
Rate of Return for The Owner
Periode 2004-2007
Tahun
Laba Bersih
Setelah Pajak
Total Modal Sendiri
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
103.230.050
142.891.700
146.136.900
203.439.500
760.587.000
773.292.000
864.832.000
946.531.000
13,57
18,48
16,90
21,49
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Rate of Return for The
Owner pada perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan
laba dari modal sendiri yang dimiliki karena rasio mengalami peningkatan
meskipun ada penurunan pada tahun 2006 tetapi jumlahnya tidak terlalu besar.
3) Net Profit Margin
Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin =
Penjualan Bersih Setelah Pajak
x 100 %
Penjualan Bersih
Adapun cara penghitungan Net Profit Margin dapat dilihat pada Tabel 3.9
di bawah ini :
Tabel 3.9
Net Profit Margin
Periode 2004-2007
Tahun
Laba Bersih
Setelah Pajak
Penjualan Bersih
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
103.230.050
142.891.700
146.136.900
203.439.500
1.414.872.000
1.457.000.000
1.505.820.000
1.869.3225.000
7,30
9,81
9,70
10,89
Sumber : PT.INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas Profit Margin PT. INFAR ARISPHARMA
mampu menghasilkan laba dari penjualan dan secara keseluruhan rasionya
mengalami peningkatan meskipun ada penurunan pada tahun 2006 tetapi
jumlahnya sangat sedikit.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
D. Analisis Rasio Aktivitas
Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
berputar dalam suatu periode tertentu.
1) Total Assets Turnover
Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau
kemampuan
modal
yang
diinvestasikan
untuk
menghasilkan
revenue
(pendapatan).
Total Assets Turnover =
Penjualan Netto
x 100 %
Jumlah Aktiva
Adapun cara penghitungan Total Assets Turnover dapat dilihat pada Tabel
3.10 di bawah ini :
Tabel 3.10
Total Assets Tunover
Periode 2004-2007
Tahun
Penjualan Netto
Jumlah Aktiva
Rasio (%)
2004
2005
2006
2007
1.414.872.000
1.457.000.000
1.505.820.000
1.869.3225.000
1.126.587.000
1.167.670.000
1.291.722.000
1.434.696.000
1,26
1,25
1,16
1.30
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Assets Tunover pada
PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 secara umum mengalami
penurunan meskipun pada periode 2006-2007 terjadi peningkatan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
2) Working Capital Turnover
Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan perusahaan
menggunakan modal kerja. Maksudnya setiap Rp. 1 modal kerja selama satu
tahun menghasilkan pendapatan sekian Rupiah.
Working Capital Turnover =
Penjualan Bersih
x ..... kali
Aktiva Lancar - Hutang Lancar
Adapun cara penghitungan Working Capital Turnover dapat dilihat pada
Tabel 3.11 di bawah ini :
Tabel 3.11
Working Capital Turnover
Periode 2004-2007
Tahun
Penjualan Besih
Aktiva Lancar –
Hutang Lancar
Tingkat
Perputaran
2004
2005
2006
2007
1.414.872.000
1.457.000.000
1.505.820.000
1.869.3225.000
467.787.000
500.850.000
575.475.000
596.849.000
3,02
2,91
2,62
3,13
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Working Capital Turnover
pada PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 secara umum mengalami
penurunan meskipun pada periode 2006-2007 terjadi peningkatan.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
TABEL 3.12
RINGKASAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PT INFAR ARISPHARMA
NO
1
2
3
4
KRITERIA PENILAIAN
Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
b. Cash Ratio
c. Quick Ratio
Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio
b. Total Debt to Equity Ratio
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio Rentabilitas
a. Net Earning Power Ratio
b. Rate of Return for The Owner
c. Net Profit Margin
Rasio Aktivitas
a. Total Assets Turnover
b. Working Capital Turnover
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
2004
2005
2006
2007
PERTUMBUHAN
RATA-RATA
254,53
8,91
111,98
266,53
10,47
115,87
274,50
14,32
119,55
262,80
15,09
103,20
264,59
12,19
112,65
26,86
36,74
0
25,75
34,69
0
26,34
34.28
0
25,55
34.32
0
26,125
35,00
0
9,16
13.57
7,30
12,24
18,48
9,81
11,31
16,90
9,70
14,18
21,49
10,89
11,71
17,61
9,42
1,26
3,02
1,25
2,91
1,16
2,62
1,3
3,13
1,24
2,92
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada pada bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan penelitian pada
PT. INFAR ARISPHARMA sebagai berikut :
1. Current Ratio periode tahun 2004-2007 perusahaan berada di atas 200%,
berarti aktiva lancar pada setiap tahunnya dapat menjamin seluruh hutang
lancar.
2. Quick Ratio yang dihasilkan perusahaan berada di atas 100%, berarti kas
ditambah piutang ditambah efek pada setiap tahunnya dapat menjamin seluruh
hutang lancarnya.Dengan quick ratio di atas 100% tadi maka suatu perusahaan
sudah bisa dikatakan likuid.
3. Cash Ratio yang dihasilkan masih berada dibawah 100%, yang berarti kas
dan efek pada setiap tahunnya belum dapat menjamin seluruh hutang
lancarnya.
4. Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital Assets maupun Long
Term Debt to Equity Ratio pada perusahaan ini mengalami kenaikan dan
penurunan yang tidak begitu besar dari tahun 2004-2007. Dengan penurunan
tersebut perusahaan pun masih solvabel, karena perbandingan antara jumlah
hutang dengan total modal dan total aktiva sangat tinggi, maka solvabilitas
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
perusahaan sudah mampu untuk memenuhi kewajiban jangka panjang
perusahaan.
5. Net Earning Power Ratio menunjukkan perusahaan mampu menginvestasikan
aktiva meskipun pada tahun 2006 mengalami penurunan, tetapi jumlahnya
tidak terlalu besar. Rate of Return for the Owner menunjukkan bahwa
perusahaan mampu menghasilkan laba dari modal sendiri yang dimiliki karena
secara keseluruhan rasio mengalami peningkatan meskipun pada tahun 2006
mengalami penurunan.
6. Net Profit Margin menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba
dari penjualan bersih meskipun pada tahun 2006 mengalami penurunan tetapi
jumlahnya sangat kecil sehingga secara keseluruhan rasio mengalami
peningkatan.
7. Total Asset Turn Over menunjukkan bahwa efektifitas perusahaan dalam
mengelola sumber-sumber dananya semakin menurun, kecuali pada periode
tahun 2007 yang mengalami peningkatan. Sedangkan Working Capital Turn
Over menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif dalam mengelola sumbersumber dananya dibandingkan dengan Total Asset Turn Over.
B. Saran
Di sini penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
mengadakan
perbaikan
pada
PT.
INFAR
ARISPHARMA sesuai dengan apa yang telah penulis uraikan dalam tugas akhir
ini sebagai berikut :
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
1. PT. INFAR ARISPHARMA untuk tahun yang akan datang hendaknya lebih
meningkatkan persentase Cash Ratio dengan mengurangi hutang lancar dan
memperbesar kenaikan kas. Sedangkan untuk Current Ratio dan Quick Ratio
agar terus ditingkatkan sampai batas yang dianggap cukup baik perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. PT. INFAR ARISPHARMA untuk
tahun yang akan datang
agar
mempertahankan tingkat persentase yang telah dicapai.
3.
PT. INFAR ARISPHARMA untuk tahun yang akan datang agar lebih
meningkatkan
rentabilitas ekonomi karena selama ini rata-rata rentabilitas
ekonominya.
4.
Untuk meningkatkan efektifitas dalam mengelola sumber dana yang dimiliki,
perusahaan dapat melakukan dengan menempatkan dana tersebut ke dalam
aktiva-aktiva
diharapkan
yang
mempunyai produktifitas
penjualan
bersihnya
meningkat.
tinggi,
sehingga dapat
Dengan
asumsi
bahwa
peningkatan penjualan bersih lebih tinggi bila dibandingkan dengan
peningkatan total aktiva dan modal kerja, maka rasio yang dihasilkan akan
semakin meningkat atau perputarannya semakin efektif.
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham & Houston. 2006. Dasar- dasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 10.
Salemba Empat : Jakarta
Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi:
Yogyakarta
Haryono Jusup. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Edisi 6. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat
(Kode Referensi : PSAK)
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Bumi Aksara
Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan-I. Medan : USU Press
Sundjaja, S, Ridwan & Barlian, Inge. 2002. Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi
Keempat. Jakarta : PT Frenhallindo
Sugiyono dan Eri Wibowo. 2002. Statistika Penelitian Edisi Pertama Cetakan
Pertama. Bandung : Alfabeta
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
LAMPIRAN 1
PT. INFAR ARISPHARMA
LAPORAN NERACA
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004-2007
2004
2005
2006
2007
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
- Kas
27.000.000
31.500.000
47.250.000
55.350.000
- Piutang
312.000.000
317.000.000
347.000.000
323.000.000
- Persediaan mentah
148.000.000
160.600.000
206.000.000
227.800.000
- Persediaan obat jadi
44.000.000
52.000.000
62.500.000
70.700.000
- Persediaan bahan proses
210.000.000
209.000.000
212.000.000
245.000.000
- Persediaan bahan kemas
29.500.000
31.500.000
30.500.000
41.600.000
770.500.000
801.600.000
905.250.000
963.450.000
- Tanah
212.000.000
218.500.000
232.000.000
261.500.000
- Gedung
119.000.000
121.000.000
132.500.000
166.000.000
- Mesin dan peralatan
13.400.000
17.000.000
21.750.000
31.600.000
- Alat angkut
25.270.000
29.500.000
23.600.000
38.200.000
9.967.000
14.731.000
14.898.000
15.250.000
Akumulasi depresiasi
(23.550.000)
(34.661.000)
(38.276.000)
(41.304.000)
Jumlah aktiva tetap
356.087.000
366.070.000
386.472.000
471.246.000
Jumlah aktiva lancar
AKTIVA TETAP
- Inventaris
TOTAL AKTIVA
1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.722.000 1.434.696.000
PASIVA
240.000.000
264.000.000
290.400.000
319.440.000
58.213.000
31.500.000
31.500.000
37.936.000
- Hutang pajak
4.500.000
5.250.000
7.875.000
9.225.000
Jumlah hutang
302.713.000
300.750.000
329.775.000
366.601.000
- Modal
760.587.000
773.292.000
864.832.000
946.531.000
63.287.000
93.628.000
97.115.000
121.564.000
- Hutang dagang
- Hutang biaya proses
- Laba ditahan
TOTAL PASIVA
1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.772.000 1.434.696.000
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
LAMPIRAN 2
PT. INFAR ARISPHARMA
LAPORAN RUGI LABA
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004-2007
2004
2005
2006
2007
PENDAPATAN
- Penjualan
1.414.872.000 1.457.000.000 1.505.820.000 1.869.325.000
- Harga Pokok Penjualan
769.120.500
749.300.000
764.500.000
882.550.000
- Laba Kotor
645.751.500
707.700.000
741.320.000
986.775.000
- Biaya transportasi
45.700.000
47.500.000
51.300.000
65.250.000
- Biaya pemasaran
15.113.000
15.423.000
16.350.000
22.500.000
- Biaya bahan-bahan kimia
13.310.000
14.719.000
17.790.000
25.450.000
- Biaya perlengkapan
163.817.000
159.206.000
172.140.000
227.205.000
- Biaya gaji karyawan
235.250.000
237.650.000
241.200.000
312.400.000
- Biaya listrik
15.125.000
15.785.000
16.221.000
18.716.000
- Biaya telepon
6.346.000
7.013.000
7.914.000
9.067.000
- Biaya perlengkapan kantor
7.169.000
7.298.000
8.138.000
8.680.000
- Biaya pemeliharaan aktiva tetap
6.250.000
6.725.000
7.600.000
10.652.000
15.200.000
17.250.000
18.900.000
21.150.000
Total biaya usaha
523.280.000
528.569.000
557.553.000
721.070.000
Laba bersih sebelum pajak
122.471.500
179.131.000
183.767.000
265.705.000
19.241.450
36.239.300
37.630.000
62.211.500
103.230.050
142.891.700
146.136.900
203.493.500
BIAYA USAHA
- Tunjangan hari raya
Pajak
Laba bersih sesudah pajak
SUMBER: PT INFAR ARISPHARMA, tahun 2007
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
LAMPIRAN 3
STRUKTUR ORGANISASI PT. INFAR ARISPHARMA
Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA tahun 2009
Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.
Download