Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim, Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan dari Allah SWT yang telah menganugerahkan kesehatan, kekuatan, dan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. INFAR ARISPHARMA. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah kepada umat manusia sebagai tuntunan hidup menuju keselamatan dan kebahagiaan. Dalam menulis tugas akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan tentu saja tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu penulis tidak menutup diri atas kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Terima kasih yang tulus kedua orang tua. Kepada ayah tercinta Daryul Ismed dan Ibunda tersayang Liza. Cucuran keringat dan air mata kalian telah menjadikan ananda menjadi seorang yang berpendidikan. Ananda menyadari tiada satupun yang dapat ananda berikan untuk membalas cucuran keringat dan air mata kalian selain daripada doa yang selalu ananda panjatkan. 2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, selaku pembimbing sekaligus Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi yang telah banyak meluangkan waktu, memberi arahan, dan masukan yang berharga dalam penulisan Tugas Akhir ini. 5. Pimpinan PT. Infar Arispharma beserta seluruh staf dan karyawan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Akhirulkalam, penghargaan dan terima kasih yang dalam buat semua pihak yang telah membantu penulis selama ini baik dalam studi maupun dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, namun bukanlah berarti melupakan. Semoga Allah SWT menilai segala amal ibadah dan membalas dengan kebaikan dan semoga tugas akhir ini tidak menjadi hal yang sia-sia. Amin……… Medan, 28 September2009 Hormat Penulis, Ahmad Ridwan Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. DAFTAR ISI Kata Pengantar....................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................ iii Daftar Tabel........................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat ................................................................................ 7 B. Jenis/Usaha Kegiatan ....................................................................... 8 C. Struktur Organisasi .......................................................................... 9 D. Uraian Tugas ................................................................................... 10 E. Kinerja Usaha Terkini ...................................................................... 11 BAB III PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas ................................................................. 15 B. Analisis Rasio Solvabilitas ............................................................... 17 C. Analisis Rasio Rentabilitas ............................................................... 19 D. Analisis Rasio Aktivitas ................................................................... 22 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... 26 B. Saran................................................................................................ 27 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...29 LAMPIRAN-LAMPIRAN Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 : Produksi PT. Infar Arispharma .......................................................... 14 : Ikhtisar Perhitungan Current Ratio .................................................... 16 : Ikhtisar Perhitungan Cash Ratio ........................................................ 16 : Ikhitisar Perhitungan Quick Ratio ...................................................... 17 : Ikhtisar Perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio ........................ 18 : Ikhtisar Perhitungan Total Debt to Equity Ratio ................................. 19 : Ikhtisar Perhitungan Long Term Debt to Equity Ratio ........................ 20 : Ikhtisar Perhitungan Net Earning Power Ratio .................................. 21 : Ikhtisar Perhitungan Rate of Return for The Owner............................ 21 : Ikhtisar Perhitungan Net Profit Margin .............................................. 22 : Ikhtisar Perhitungan Total Assets Tunover ......................................... 23 : Ikhtisar Perhitungan Working Capital Turnover................................. 24 : Ringkasan Perhitungan Rasio Keuangan PT Infar Arispharma ........... 25 Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu sarana untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan. Pada mulanya, laporan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan membawa berbagai pihak dalam merumuskan atau pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hal keuangan. Laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu akan tetapi nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dari dividen di masa depan. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di masa depan maupun yang lebih penting lagi sebagai titik awal Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. untuk melakukan perencanaan langkah-langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan d masa mendatang. Di samping itu laporan keuangan dapat digunakan pula sebagai alat prediksi yaitu prediksi harga saham, prediksi pembagian dividen, dan prediksi kebangkrutan. Machfoedz, 194 menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat memprediksi laba satu tahun ke depan sebagai alat prediksi, laporan keuangan harus disusun secara tertib setiap tahun. Laporan keuangan perusahaan umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi-laba. Laporan neraca menggambarkan kondisi dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku. Sedangkan laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan juga pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang bersifat finansial dicatat, digolongkan dan diringkaskan dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan. Analisa keuangan melibatkan penilaian terhadap keuangan di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk menemukan kelemahan-kelemahan di dalam kinerja keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan masalah-masalah yang ada pada perusahaan yang dapat diandalkan, kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaiki, hasil-hasil yang Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. dipandang sudah cukup baik di waktu-waktu yang lalu harus dipertahankan untuk waktu yang akan datang. Dalam menganalisa data keuangan tersebut perlu adanya ukuran tertentu dan ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan ialah rasio keuangan. Rasio dalam analisa laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Menurut Horne (2005:234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”. Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati–hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. PT. INFAR ARISPHARMA adalah sebuah perusahaan industri farmasi yang memproduksi dan menjual berbagai jenis obat-obatan dalam bentuk cair, puyer dan salep. Seperti perusahaan-perusahaan lain tujuan umum perusahaan ini dalam jangka pendek adalah laba, sendagkan dalam jangka panjang adalah untuk meningkatkan perluasan usahanya. Laba adalah merupakan gambaran prestasi kuantitatif perusahaan dinyatakan dalam bentuk moneter. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan secara umum diukur dengan tingkat perolehan Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. laba. Agar laba tersebut dapat direalisasi maka PT. INFAR ARISPHARMA harus mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya dan fasilitas yang dimiliki seefisien mungkin. Untuk mengukur dan menilai sampai sejauhmana kemajuan ataupun kemunduran perusahaan dalam menjalankan operasinya maka perlu diadakan analisa terhadap laporan keuangannya. Dan ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan ialah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisa keuangan, karena dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kesehatan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan termasuk data-data tentang perubahan-perubahan terjadi dalam jumlah rupiah dan persentase maka beberapa rasio keuangan akan membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut antara lain : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, Rasio Aktivitas. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. INFAR ARISPHARMA PERIODE 20042007”. B. Perumusan Masalah Untuk mempermudah penelitian perlu dibuat perumusan masalah sehingga akan memperjelas masalah yang diteliti, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. 1. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau segera dibayar selama periode 2004– 2007 ? 2. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal dan kekayaan yang dimiliki periode 2004-2007 ? 3. Bagaimana aktivitas jasa dalam mengelola sumber-sumber dananya pada periode 2004-2007 ? 4. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau segera dibayar selama periode 2004-2007 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada periode 2004-2007. 2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek dan jangka panjang pada periode 2004-2007. 3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada periode 2004-2007. 4. Untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam penggunaan sumber-sumber dananya pada periode 2004-2007. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat mempraktekkan segala bentuk teori yang penulis peroleh di bangku kuliah. b. Untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi jenjang Diploma III Keuangan universitas Sumatera Utara. 2. Bagi kalangan Mahasiswa/Akademisi Sebagai bahan informasi atau referensi untuk penilaian dan penulisan selanjutnya terutama dalam menganalisis rasio keuangan perusahaan. 3. Bagi perusahaan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memberi informasi tentang kondisi keuangannya. Dan sebagai bahan masukan (input) untuk menentukan kebutuhan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan di masa yang akan datang. 4. Bagi pihak lain Sebagai informasi untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan dianalisis dan dievaluasi berdasarkan rasio keuangan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. INFAR ARISPHARMA pertama kali berdiri pada tahun 60-an tepatnya pada tahun 1953 di jalan Sukaramai dengan nama Toko Obat Aris Drawgestry dengan pendirinya yang bernama Bapak Haji Sutan Azis, kemudian pada tahun 1968 namanya berubah menjadi apotek Arispharma dan alamatnya di jalan Puri No. 301 Medan dan menempati Area seluas 800 meter persegi, karena perkembangan daripada apotek Arispharma yang mengalami kemajuan maka pada tanggal 29 Agustus 1973 apotek diubah namanya menjadi PT. INFAR ARISPHARMA dimana nama tersebut disahkan oleh notaris yang bernama Adlan Yulizar di Jakarta sesuai dengan akte pendirian nomor 36. Pada saat mengajukan nama perusahaan yang akan dibuat, pemiliknya memberikan nama Arispharma, tetapi karena nama Arispharma sudah ada pada nama perusahaan lain, maka Departemen Perindustrian dan Perdagangan memberikan tambahan nama lain di depan Arispharma menjadi PT. INFAR ARISPHARMA, kata Infar tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bergerak dibidang Industri Farmasi, dan nama Aris pada kata Arispharma adalah menunjukkan bintang atau zodiac daripada Bapak Haji Sutan Azis yaitu Aries. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Maksud dan tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah : 1. Berusaha dalam bidang industri farmasi. 2. Memperdagangkan hasil-hasil dari usaha yaitu berupa Obat-obatan baik di didalam negeri maupun luar negeri, serta mengimpor bahan-bahan baku, alatalat perlengkapan yang diperlukan untuk usaha tersebut. Perusahaan tersebut dipimpin Bapak Haji Sutan Azis hingga 1987 dan pada tahun 1988 perusahaan tersebut diambil alih oleh anaknya sendiri yaitu Bapak H. Azwir hingga sekarang. B. Jenis Usaha/ Kegiatan PT. INFAR ARISPHARMA ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Farmasi. Perusahaan ini adalah perusahaan yang menghasilkan obat-obatan, yang kemudian memasarkan langsung ke Konsumen. Dalam menghasilkan obat-obatan, bahan bakunya diperoleh dari pedagang besar farmasi bahan baku. Pedagang besar farmasi ini dibagi 2 yaitu, pedagang besar farmasi yang menyediakan bahan baku, dan pedagang besar farmasi yang menyediakan obat jadi. Setelah bahan obat yang akan diproduksi sudah dipesan maka bahanbahan tersebut akan diperiksa di bagian Quality Control, yaitu bagian yang memeriksa apakah bahan-bahan yang akan dijadikan obat tersebut berkualitas baik atau tidak. Apabila bahan baik maka akan diberi label hijau dan apabila bahan tidak maka akan diberi label merah. Bahan yang berlabel merah akan dikembalikan kepada pedagang penyedia bahan tersebut. Bahan-bahan yang diberi label hijau sebelum diproduksi, kemudian dikarantikan dalam arti diperiksa Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. lebih teliti kembali dan apabila bahan-bahan akan digunakan maka bahan-bahan tersebut akan dapat langsung disalurkan kepada bagian produksi. Setelah bahanbahan siap diproduksi menjadi obat, maka perusahaan akan memeriksa kembali obat-obatan dan selanjutnya dapat dipasarkan kepada para langganannya. Yang menjadi langganan daripada perusahaan adalah toko obat, Apotek, Klinik, Bidan, Mantri, Dokter dan lainnya. Semua jenis obat yang diproduksi oleh PT. INFAR ARISPHARMA adalah obat yang bebas dijual dipasaran. Dengan kata lain obat tersebut dapat dibeli dimana saja, bisa di toko obat dan di apotek tanpa memerlukan resep Dokter. Pada umumnya obat yang di produksi oleh PT. INFAR ARISPHARMA adalah obat batuk, obat untuk penyakit demam, obat penyakit kulit, obat sakit kepala dan lain sebagainya. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. INFAR ARISPHARMA berbentuk organisasi garis dimana wewenang mengalir dari atas ke bawah (Vertical), yang stiap bagian mempunyai masing-masing pimpinan tertentu dan bertanggung jawab kepada seorang atasan. Struktur organisasi seperti ini baik bagi Organisasi yang kompleksitas pekerjaannya masih sangat sederhana atau dengan kata lain cocok untuk organisasi yang berskala kecil dan menengah. Struktur Organisasi PT. INFAR ARISPHARMA dapat dilihat pada lampiran tiga di belakang. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. D. Uraian Tugas Berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab pada bagian keuangan yang terdapat dalam struktur organisasi pada PT. INFAR ARISPHARMA yaitu : 1. Komisaris Dewan komisaris pemegang saham dan pemilik perusahaan yang memberikan wewenang kepada direksi untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya meliputi : a) Mengawasi direksi dan dapat pula ikut serta dalam pengurusan perusahaan. b) Memelihara atau menginspeksi pembukuan perusahaan. c) Memberikan petunjuk atau nasehat-nasehat pada direksi. d) Membuat persetujuan atau seluruh pengeluaran perusahaan. e) Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasi pembukuan. 2. Direktur Tugas dan tanggung jawab direktur meliputi : a) Bertanggung jawab kepada Komisaris. b) Mengawasi dasn mengkoordinir para manajer. c) Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian tujuan umum perusahaan. d) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manajer-manajer dan menjalin hubungan yang baik dengan manajer tersebut. e) Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. 3. Manajer Keuangan Tugas dan wewenang Manajer Keuangan meliputi : a) Bertanggung jawab atas penggunaan keuangan perusahaan, yang meliputi perencanaan serta pengawasan rencana belanja dan administrasi keuangan. b) Menyajikan laporan keuangan perusahaan dalam hal penerimaan dan pengeluaran. c) Mengintruksikan pelaksanaan pembayaran. 4. Administrasi Umum Tugas dan wewenang Administrasi Umum meliputi : a) Menyusun anggaran biaya perusahaan untuk dapat dilihat, apakah perusahaan mengalami kerugian ataupun berlaba pada suatu periode tertentu. b) Menelaah dan mendisposisi surat-surat yang masuk untuk dilakukan penyelesaian selanjutnya. 5. Administrasi Produksi (production administrasi) Tugas dan wewenang produksi adalah menyusun anggaran biaya khusus untuk produksi obat. 6. Administrasi Penjualan (sales administration) Tugas dan wewenang administrasi penjualan adalah membantu bagian penjualan dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi. D. Kinerja Usaha Terkini Kinerja usaha terkini PT. INFAR ARISPHARMA sudah cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan, terutama Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. laporan neraca dan laporan rugi-laba. Dilihat dari laporan rugi-laba, penjualan PT. INFAR ARISPHARMA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan tetapi itu tidak dibarengi dengan hutang yang juga meningkat tiap tahunnya. Dengan demikian penilaian kinerja PT. INFAR ARISPHARMA harus melakukan perbaikan-perbaikan untuk mengevaluasi hasil-hasil dari aktivitasaktivitas yang telah dilaksanakan perusahaan, dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tingkat kinerja PT. INFAR ARISPHARMA dapat pula diketahui melalui analisis atau interprestasi terhadap laporan keuangan. Dari hasil analisis dapat diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi di masa yang akan datang. Sebagaimana diuraikan diatas bahwa analisis terhadap laporan keuangan, dimana analisis yang membandingkan elemen-elemen yang terdapat dalam neraca dan laporan rugi-laba pada suatu saat tertentu. Maka dapat pula diperoleh gambaran mengenai kinerja PT. INFAR ARISPHARMA. Melakukan analisis dan inteprestasi terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat dan menjadi keharusan pula bagi perusahaan dalam rangka untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan bagi pimpinan atau manajer perusahaan, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatankekuatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dari periode ke periode. Sehubungan dengan itu maka pimpinan PT. INFAR ARISPHARMA dapat mengadakan perbaikan-perbaikan, penyusunan rencana dan kebijakankebijakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dan juga untuk dapat Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. mempertahankan bahkan meningkatkan atas hasil-hasil yang telah dicapai pada periode sebelumnya dan memperluas daerah pemasaran. Hingga ARISPHARMA saat ini daerah pemasaran obat-obatan PT. INFAR meliputi seluruh daerah Sumatera Utara dan Aceh. Cara pemasaran yang dilakukan oleh PT. INFAR ARISPHARMA adalah dengan cara direct selling yaitu penjualan secara langsung oleh tenaga pemasarnya kepada pelanggan baik itu pada apotek, toko obat, klinik dan sebagainya. Pada awal berdirinya, perusahaan hanya memproduksi satu macam obat saja, kemudian dari tahun ke tahun mulai bertambah, dan sampai sekarang jenis obat yang telah diproduksi sebanyak 21 macam obat berdasarkan ukuran dan kemasannya masing-masing. Obat-obatan yang telah dihasilkan oleh PT. INFAR ARISPHARMA adalah : Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. TABEL 2.1 PRODUKSI PT. INFAR ARISPHARMA NO A 1 2 3 4 5 NAMA PRODUK SYRUP ARISVIT PLUS ( vitamin penambah nafsu makan) DEXTROMETROPHAN (batuk kering/ tidak berdahak) DEXTROMETROPHAN (batuk kering/ tidak berdahak) KARMIZIN (obat cacing) KARMIZIN (obat cacing) KINISED CALSIUM (batuk, demam, sesak napas, dan 6 menambah pertumbuhan anak) NEW KINISED (batuk, influenza untuk anak-anak) 7 OBH-BOTOL KACA (batuk berdahak) 8 OBH-BOTOL PLASTIK (batuk berdahak) 9 OBH-BOTOL KACA ( batuk berdahak) 10 PARACETAMOL MERAH (menurunkan panas) 11 PARACETAMOL HIJAU (menurunkan panas) 12 PIALGIN (gejala flu disertai batuk) 13 SUPERIN (batuk, pilek, asma) 14 SUPERIN (batuk, pilek, asma) 15 SUPERIN OBH (batuk, pilek, asma) 16 CAIRAN (obat luar) B ALKOHOL 70 % (antiseptik, kompres) 1 ALKOHOL 70 % (antiseptik, kompres) 2 ALKOHOL 96 % (desinfektan mencuci alat sterilis) 3 ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit) 4 ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit) 5 ARISTADIN SOLUTION (luka di kulit) 6 GENTIAN VIOLET (antiseptik topical) 7 GENTIAN VIOLET (antiseptik topical) 8 PANSOL TINTURE (obat panu) 9 POVIDON IODIUM (luka di kulit) 10 POVIDON IODIUM (luka di kulit) 11 POVIDON IODIUM (luka di kulit) 12 RIVANOL OPLOSING (kompres luka) 13 RIVANOL OPLOSING (kompres luka) 14 STOPDENT (obat gigi) 15 SALEP C ARISDERM (gatal-gatal exim di kulit) 1 ICHTYCOL (obat bisul) 2 LEVERTRAN ZALP (luka bakar) 3 SALICYL ZWAVEL 2-4 (gatal-gatal di kulit) 4 SERBUK D ARIS POWDER (obat sakit kepala) 1 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA, TAHUN 2009 Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. KEMASAN 60 ML 60 ML 100 ML 15 ML 30 ML 60 ML 60 ML 100 ML 100 ML 300 ML 60 ML 60 ML 60 ML 60 ML 100 ML 120 ML 100 ML 250 ML 250 ML 10 ML 15 ML 60 ML 10 ML 15 ML 15 ML 10 ML 15 ML 60 ML 100 ML 300 ML 3 ML 15 GR 1 GR BAB III PEMBAHASAN Dalam menganalisis laporan keuangan PT. INFAR ARISPHARMA digunakan beberapa perhitungan antara lain dengan penggunaan Analisis Rasio Likuiditas, Analisis Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio Rentabilitas dan Analisis Rasio Efektivitas. Laporan keuangan yang akan dianalisis berupa neraca dan laporan laba-rugi dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Rasio Keuangan PT. Infar Arispharma A. Analisis Rasio Likuiditas Merupakan Ratio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. 1) Current Ratio Menurut Syahyunan (2004:84), Current Ratio yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar Cara penghitungan Current Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini: Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Tabel 3.1 Current Ratio Periode 2004-2007 Tahun 2004 2005 2006 2007 Aktiva Lancar 770.500.000 801.600.000 905.250.000 963.450.000 Hutang Lancar 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 Rasio (%) 254,53 266,53 274,50 262,80 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Current Ratio pada PT. INFAR ARISPHARMA periode tahun 2004-2007 mengalami peningkatan meskipun pada periode 2007 sedikit menurun. 2) Cash Ratio Menurut Syahyunan (2004:84), rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank. Cash Ratio = Kas +Efek x 100% Hutang Lancar Adapun cara penghitungan Cash Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini : Tabel 3.2 Cash Ratio Periode 2004-2007 Tahun Kas Efek Hutang Lancar Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 27.000.000 31.500.000 47.250.000 55.350.000 0 0 0 0 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 8,91 10,47 14,32 15,09 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah) Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kas perusahaan masih belum mampu untuk menutup hutang lancar. Cash Ratio PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 mengalami peningkatan, namun dari jumlah masing-masing rasio pertahun belum mampu menutup hutang lancarnya. 3) Quick Ratio Menurut Syahyunan (2004:84) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Quick Ratio = Kas + Piutang + Efek x 100 % Hutang Lancar Adapun cara penghitungan Quick Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini : Tabel 3.3 Quick Ratio Periode 2004-2007 Tahun Kas + Piutang + Efek Hutang Lancar Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 339.000.000 348.500.000 394.250.000 378.350.000 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 111,98 115,87 119,55 103,20 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Quick Ratio PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin baik, karena dijamin dengan kenaikan Kas + Piutang + Efek dari tahun ke tahun meskipun pada tahun 2007 mengalami penurunan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. B. Analisis Rasio Solvabilitas Merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. 1) Total Debt to Total Assets Ratio Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan rasio total kewajiban terhadap asset, dan rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Total Debt to Total Assets Ratio = Total Hutang x 100 % Total Aktiva Adapun cara penghitungan Total Debt to Total Assets Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini : Tabel 3.4 Total Debt to Total Assets Ratio Periode 2004-2007 Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.722.000 1.434.696.000 26,86 25,75 26,34 25,55 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Debt to Total Assets Ratio pada PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 menunjukkan perusahaan mampu menutup total hutang dengan aset yang dimilikinya. 2) Total Debt to Equity Ratio Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang x 100 % Total Modal Sendiri Adapun cara penghitungan Total Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini : Tabel 3.5 Total Debt to Equity Ratio Periode 2004-2007 Tahun Total Hutang Total Modal Sendiri Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 823.874.000 866.920.000 961.947.000 1.068.095.000 36,74 34,69 34.28 34.32 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Debt to Equity Ratio pada PT. INFAR ARISPHARMA perode 2004-2007 rasionya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dengan penurunan rasio tersebut menunjukkan keuangan perusahaan semakin solvabel untuk menutup hutang dengan modal yang dimilikinya. 3) Long Term Debt to Equity Ratio Menurut Syahyunan (2004:84) merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang. Long Term Debt to Equity Ratio = Total Hutang Jangka Panjang x 100 % Total Modal Sendiri Adapun cara penghitungan Long Term Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini : Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Tabel 3.6 Long Term Debt to Equity Ratio Periode 2004-2005 Tahun Hutang jangka panjang Total Modal Sendiri Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 0 0 0 0 823.874.000 866.920.000 961.947.000 1.08.095.000 0 0 0 0 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 hingga 2007, hutang jangka panjang pada PT. INFAR ARISPHARMA tidak ada, maka rasio ini tidak dapat dihitung. C. Analisis Rasio Rentabilitas Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. 1) Net Earning Power Ratio Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Net Earning Power Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak x 100 % Total Aktiva Adapun cara penghitungan Net Earning Power Ratio dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini : Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Tabel 3.7 Net Earning Power Ratio Periode 2004-2007 Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 103.230.050 142.891.700 146.136.900 203.493.500 1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.722.000 1.434.696.000 9,16 12,24 11,31 14,18 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Net Earning Power Ratio menunjukkan bahwa perusahaan mampu menginvestasikan modalnya ke dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan meskipun ada sedikit penurunan pada tahun 2006. 2) Rate of Return for The Owner Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen dan saham biasa. Rate of Return for the Owner = Laba Bersih Setelah Pajak x 100 % Jumlah Modal Sendiri Adapun cara penghitungan Rate of Return for The Owner dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini : Tabel 3.8 Rate of Return for The Owner Periode 2004-2007 Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Total Modal Sendiri Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 103.230.050 142.891.700 146.136.900 203.439.500 760.587.000 773.292.000 864.832.000 946.531.000 13,57 18,48 16,90 21,49 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Rate of Return for The Owner pada perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dari modal sendiri yang dimiliki karena rasio mengalami peningkatan meskipun ada penurunan pada tahun 2006 tetapi jumlahnya tidak terlalu besar. 3) Net Profit Margin Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Net Profit Margin = Penjualan Bersih Setelah Pajak x 100 % Penjualan Bersih Adapun cara penghitungan Net Profit Margin dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini : Tabel 3.9 Net Profit Margin Periode 2004-2007 Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 103.230.050 142.891.700 146.136.900 203.439.500 1.414.872.000 1.457.000.000 1.505.820.000 1.869.3225.000 7,30 9,81 9,70 10,89 Sumber : PT.INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas Profit Margin PT. INFAR ARISPHARMA mampu menghasilkan laba dari penjualan dan secara keseluruhan rasionya mengalami peningkatan meskipun ada penurunan pada tahun 2006 tetapi jumlahnya sangat sedikit. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. D. Analisis Rasio Aktivitas Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu. 1) Total Assets Turnover Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue (pendapatan). Total Assets Turnover = Penjualan Netto x 100 % Jumlah Aktiva Adapun cara penghitungan Total Assets Turnover dapat dilihat pada Tabel 3.10 di bawah ini : Tabel 3.10 Total Assets Tunover Periode 2004-2007 Tahun Penjualan Netto Jumlah Aktiva Rasio (%) 2004 2005 2006 2007 1.414.872.000 1.457.000.000 1.505.820.000 1.869.3225.000 1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.722.000 1.434.696.000 1,26 1,25 1,16 1.30 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA(data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Total Assets Tunover pada PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 secara umum mengalami penurunan meskipun pada periode 2006-2007 terjadi peningkatan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. 2) Working Capital Turnover Menurut Syahyunan (2004:85) merupakan kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja. Maksudnya setiap Rp. 1 modal kerja selama satu tahun menghasilkan pendapatan sekian Rupiah. Working Capital Turnover = Penjualan Bersih x ..... kali Aktiva Lancar - Hutang Lancar Adapun cara penghitungan Working Capital Turnover dapat dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini : Tabel 3.11 Working Capital Turnover Periode 2004-2007 Tahun Penjualan Besih Aktiva Lancar – Hutang Lancar Tingkat Perputaran 2004 2005 2006 2007 1.414.872.000 1.457.000.000 1.505.820.000 1.869.3225.000 467.787.000 500.850.000 575.475.000 596.849.000 3,02 2,91 2,62 3,13 Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA (data diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Working Capital Turnover pada PT. INFAR ARISPHARMA periode 2004-2007 secara umum mengalami penurunan meskipun pada periode 2006-2007 terjadi peningkatan. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. TABEL 3.12 RINGKASAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PT INFAR ARISPHARMA NO 1 2 3 4 KRITERIA PENILAIAN Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Cash Ratio c. Quick Ratio Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Assets Ratio b. Total Debt to Equity Ratio c. Long Term Debt to Equity Ratio Rasio Rentabilitas a. Net Earning Power Ratio b. Rate of Return for The Owner c. Net Profit Margin Rasio Aktivitas a. Total Assets Turnover b. Working Capital Turnover Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. 2004 2005 2006 2007 PERTUMBUHAN RATA-RATA 254,53 8,91 111,98 266,53 10,47 115,87 274,50 14,32 119,55 262,80 15,09 103,20 264,59 12,19 112,65 26,86 36,74 0 25,75 34,69 0 26,34 34.28 0 25,55 34.32 0 26,125 35,00 0 9,16 13.57 7,30 12,24 18,48 9,81 11,31 16,90 9,70 14,18 21,49 10,89 11,71 17,61 9,42 1,26 3,02 1,25 2,91 1,16 2,62 1,3 3,13 1,24 2,92 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan penelitian pada PT. INFAR ARISPHARMA sebagai berikut : 1. Current Ratio periode tahun 2004-2007 perusahaan berada di atas 200%, berarti aktiva lancar pada setiap tahunnya dapat menjamin seluruh hutang lancar. 2. Quick Ratio yang dihasilkan perusahaan berada di atas 100%, berarti kas ditambah piutang ditambah efek pada setiap tahunnya dapat menjamin seluruh hutang lancarnya.Dengan quick ratio di atas 100% tadi maka suatu perusahaan sudah bisa dikatakan likuid. 3. Cash Ratio yang dihasilkan masih berada dibawah 100%, yang berarti kas dan efek pada setiap tahunnya belum dapat menjamin seluruh hutang lancarnya. 4. Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital Assets maupun Long Term Debt to Equity Ratio pada perusahaan ini mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak begitu besar dari tahun 2004-2007. Dengan penurunan tersebut perusahaan pun masih solvabel, karena perbandingan antara jumlah hutang dengan total modal dan total aktiva sangat tinggi, maka solvabilitas Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. perusahaan sudah mampu untuk memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan. 5. Net Earning Power Ratio menunjukkan perusahaan mampu menginvestasikan aktiva meskipun pada tahun 2006 mengalami penurunan, tetapi jumlahnya tidak terlalu besar. Rate of Return for the Owner menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dari modal sendiri yang dimiliki karena secara keseluruhan rasio mengalami peningkatan meskipun pada tahun 2006 mengalami penurunan. 6. Net Profit Margin menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dari penjualan bersih meskipun pada tahun 2006 mengalami penurunan tetapi jumlahnya sangat kecil sehingga secara keseluruhan rasio mengalami peningkatan. 7. Total Asset Turn Over menunjukkan bahwa efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber dananya semakin menurun, kecuali pada periode tahun 2007 yang mengalami peningkatan. Sedangkan Working Capital Turn Over menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif dalam mengelola sumbersumber dananya dibandingkan dengan Total Asset Turn Over. B. Saran Di sini penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan pada PT. INFAR ARISPHARMA sesuai dengan apa yang telah penulis uraikan dalam tugas akhir ini sebagai berikut : Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. 1. PT. INFAR ARISPHARMA untuk tahun yang akan datang hendaknya lebih meningkatkan persentase Cash Ratio dengan mengurangi hutang lancar dan memperbesar kenaikan kas. Sedangkan untuk Current Ratio dan Quick Ratio agar terus ditingkatkan sampai batas yang dianggap cukup baik perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. PT. INFAR ARISPHARMA untuk tahun yang akan datang agar mempertahankan tingkat persentase yang telah dicapai. 3. PT. INFAR ARISPHARMA untuk tahun yang akan datang agar lebih meningkatkan rentabilitas ekonomi karena selama ini rata-rata rentabilitas ekonominya. 4. Untuk meningkatkan efektifitas dalam mengelola sumber dana yang dimiliki, perusahaan dapat melakukan dengan menempatkan dana tersebut ke dalam aktiva-aktiva diharapkan yang mempunyai produktifitas penjualan bersihnya meningkat. tinggi, sehingga dapat Dengan asumsi bahwa peningkatan penjualan bersih lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan total aktiva dan modal kerja, maka rasio yang dihasilkan akan semakin meningkat atau perputarannya semakin efektif. Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. DAFTAR PUSTAKA Brigham & Houston. 2006. Dasar- dasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 10. Salemba Empat : Jakarta Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi: Yogyakarta Haryono Jusup. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Edisi 6. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat (Kode Referensi : PSAK) Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Bumi Aksara Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan-I. Medan : USU Press Sundjaja, S, Ridwan & Barlian, Inge. 2002. Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi Keempat. Jakarta : PT Frenhallindo Sugiyono dan Eri Wibowo. 2002. Statistika Penelitian Edisi Pertama Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. LAMPIRAN 1 PT. INFAR ARISPHARMA LAPORAN NERACA UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004-2007 2004 2005 2006 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR - Kas 27.000.000 31.500.000 47.250.000 55.350.000 - Piutang 312.000.000 317.000.000 347.000.000 323.000.000 - Persediaan mentah 148.000.000 160.600.000 206.000.000 227.800.000 - Persediaan obat jadi 44.000.000 52.000.000 62.500.000 70.700.000 - Persediaan bahan proses 210.000.000 209.000.000 212.000.000 245.000.000 - Persediaan bahan kemas 29.500.000 31.500.000 30.500.000 41.600.000 770.500.000 801.600.000 905.250.000 963.450.000 - Tanah 212.000.000 218.500.000 232.000.000 261.500.000 - Gedung 119.000.000 121.000.000 132.500.000 166.000.000 - Mesin dan peralatan 13.400.000 17.000.000 21.750.000 31.600.000 - Alat angkut 25.270.000 29.500.000 23.600.000 38.200.000 9.967.000 14.731.000 14.898.000 15.250.000 Akumulasi depresiasi (23.550.000) (34.661.000) (38.276.000) (41.304.000) Jumlah aktiva tetap 356.087.000 366.070.000 386.472.000 471.246.000 Jumlah aktiva lancar AKTIVA TETAP - Inventaris TOTAL AKTIVA 1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.722.000 1.434.696.000 PASIVA 240.000.000 264.000.000 290.400.000 319.440.000 58.213.000 31.500.000 31.500.000 37.936.000 - Hutang pajak 4.500.000 5.250.000 7.875.000 9.225.000 Jumlah hutang 302.713.000 300.750.000 329.775.000 366.601.000 - Modal 760.587.000 773.292.000 864.832.000 946.531.000 63.287.000 93.628.000 97.115.000 121.564.000 - Hutang dagang - Hutang biaya proses - Laba ditahan TOTAL PASIVA 1.126.587.000 1.167.670.000 1.291.772.000 1.434.696.000 Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. LAMPIRAN 2 PT. INFAR ARISPHARMA LAPORAN RUGI LABA UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004-2007 2004 2005 2006 2007 PENDAPATAN - Penjualan 1.414.872.000 1.457.000.000 1.505.820.000 1.869.325.000 - Harga Pokok Penjualan 769.120.500 749.300.000 764.500.000 882.550.000 - Laba Kotor 645.751.500 707.700.000 741.320.000 986.775.000 - Biaya transportasi 45.700.000 47.500.000 51.300.000 65.250.000 - Biaya pemasaran 15.113.000 15.423.000 16.350.000 22.500.000 - Biaya bahan-bahan kimia 13.310.000 14.719.000 17.790.000 25.450.000 - Biaya perlengkapan 163.817.000 159.206.000 172.140.000 227.205.000 - Biaya gaji karyawan 235.250.000 237.650.000 241.200.000 312.400.000 - Biaya listrik 15.125.000 15.785.000 16.221.000 18.716.000 - Biaya telepon 6.346.000 7.013.000 7.914.000 9.067.000 - Biaya perlengkapan kantor 7.169.000 7.298.000 8.138.000 8.680.000 - Biaya pemeliharaan aktiva tetap 6.250.000 6.725.000 7.600.000 10.652.000 15.200.000 17.250.000 18.900.000 21.150.000 Total biaya usaha 523.280.000 528.569.000 557.553.000 721.070.000 Laba bersih sebelum pajak 122.471.500 179.131.000 183.767.000 265.705.000 19.241.450 36.239.300 37.630.000 62.211.500 103.230.050 142.891.700 146.136.900 203.493.500 BIAYA USAHA - Tunjangan hari raya Pajak Laba bersih sesudah pajak SUMBER: PT INFAR ARISPHARMA, tahun 2007 Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010. LAMPIRAN 3 STRUKTUR ORGANISASI PT. INFAR ARISPHARMA Sumber : PT. INFAR ARISPHARMA tahun 2009 Ahmad Ridwan : Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Infar Arispharma, 2010.