TRANSFORMASI DATABASIS RELASIONAL KE XML 1 2 3 Adli Hazmi , Dr. Mahyuddin K.M Nasution, M.IT , Maria Elfida, ST,M.Kom Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 [email protected] Abstrak Transformasi adalah proses perubahan bentuk ke bentuk yang lainnya. Proses transformasi databasis dari MySQL ke bentuk XML merupakan salah satu contoh sederhana dari proses transformasi. Kelebihan transformasi databasis ke XML antara lain yaitu databasis jenis ini dapat ditukar/digabungkan dengan databasis XML lainnya, pencarian yang lebih cepat, penulisan satu kali untuk banyak pemakaian, pemisahan data dengan presentasi yang baik dan banyak lagi yang lainnya. Tetapi dari segi penggunaan memori format XML ini membutuhkan penyimpanan yang lebih besar dari pada databasis MySQL. Kemudian didalam perancangan sistem untuk transformasi XML ini harus diberikan pengaturan untuk user dan password databasis MySQL tersebut, karena bisa saja databasis MySQL tersebut mempunyai user dan password yang berbeda untuk setiap komputer. Kata Kunci: Transformasi, Databasis, MySQL, XML Abstract Transformation is the process of changing the form to the other. The process of transformation from a MySQL database into XML form is a simple example of the process of transformation. Excess transformation to an XML database, among others, databasis this type can be exchanged / XML databasis combined with other, faster searches, writing one time for many applications, the data splitting with good presentation and many others. But in terms of memory usage XML format requires more storage than the MySQL database. Then in the design of systems for XML transformation should be given to setting the user and password of the MySQL database because the MySQL databasis may have a different username and password for each computer. Keywords: Transformation, Database, MySQL, XML 1. Pendahuluan Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. XML (eXtensibel Markup Language) merupakan suatu bahasa markup yang digunakan untuk membawa dan menyimpan data. Pada dasarnya XML digunakan untuk menyimpan dan memberikan informasi/data ke suatu aplikasi. Meskipun XML merupakan bahasa markup namun tidak sama dengan HTML, dan XML tidak menggantikan HTML. Perbedaan antara XML dan HTML adalah pada tujuannya. Kalau HTML bertujuan untuk menampilkan data, sedangkan XML bertujuan untuk menyimpan dan membawa data. Dari sini harus sudah dapat dipahami bahwa XML dan HTML adalah berbeda. Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali dengan '<' dan diakhiri dengan '>'), tag penutup (diawali dengan '</' diakhiri '>') dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name = "isidata">). Hanya bedanya, HTML mendefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak kita. Transformasi databasis ke XML merupakan perubahan bentuk informasi dari tabel, record ataupun database chema dari suatu database kedalam bentuk format XML dengan memberikan elemen-elemen tag yang berguna untuk memisahkan informasi yang ada. Setelah Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1 penulis melakukan penelitian, penulis berinisiatif mengambil judul "Transformasi Databasis Relasional Ke XML" 1.4 Metode Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk merancang suatu sistem yang dapat melakukan proses transformasi databasis kedalam format XML b. Untuk mengetahui bentuk struktur informasi dari XML setelah dilakukan proses dari databasis? 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses transformasi database kedalam bentuk XML dalam bentuk hirarki data yang ada dalam format XML sehingga informasinya bisa diakses dengan berbagai media pembaca XML 2.1.2. Model Data Jaringan Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini. (Yuhefizar. 2008) Dalam model ini, data di representasikan sebagai koleksi record dan hubungan antar record direpresentasikan sebagai pointer. Oleh karena itu model database jaringan mampu menyatakan hubungan (Yuhefizar. 2008): a. Satu ke Satu (One to One, 1:1), satu orang tua punya satu anak b. Satu ke Banyak (One to Many, 1:M), satu orang tua punya beberapa anak c. Banyak ke Banyak (Many to Many, N:M), beberapa anak punya beberapa orang tua. 2.1.3. 2.1 Basis Data Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Sedangkan Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Basis data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi. Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. (Asep Herman Suyanto. 2004) Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan. 2.1.1. Model Data Hirarkis Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebuah anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. (Asep Herman Suyanto. 2004). Model Data Relasional Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertamuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value). (Yuhefizar. 2008) 2.2 Normalisasi Databasis Perancangan basis data menghasilkan sekumpulan relasi yang saling berkerelasian dalam lingkup sebuah sistem. Untuk memenuhi batasan dalam definisi basis data mka setiap rancangan relasi perlu diuji untuk menentukan apakah relasi tersebut telah optimal. Pengujian dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Jika relasi belum optimal maka perlu dilakukan proses normalisasi. Perwujudan normalisasi adalah dekomposisi relasi menjadi relasi-relasi baru yang lebih sederhana. (Edhy Susanta. 2011). Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan/ mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan in-efisiensi pengolahan. (Edhy Susanta. 2011). Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2 Proses normalisasi menghasilkan relasi yang optimal, yaitu: 1. Memiliki struktur record yang konsisten secara logik 2. Memiliki struktur record yang mudha untuk dimengerti 3. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan 4. Memiliki struktur record yang mudah ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pengguna 5. Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem. 2.3 Transformasi Basis Data Transformasi basis data merupakan tantangan bagi seorang databasee engineer. Inti dari transformasi basis data adalah mengambil data lama dari sebuah sistem pangkalan data yang kemudian memasukkan data tersebut ke pangkalan data yang baru. Tidak ada standarisasi untuk transformasi basis data, jadi pengguna dapat mengembankannya sendiri. pada dasarnya, ketika pengguna membangun aplikasi baru, perubahan-perubahan fitur dan entitas-entitas merupakan hal yang sering terjadi. (Marius, 2009) Transformasi dibutuhkan karena aplikasi lama yang digunakan misalnya menggunaakn database .dbf atau .mdb atau lainnya, sedangkan yang dibutuhkan aplikasi baru yang akan digunakan yaitu MySQL. Masalah akan muncul karena format basis data lama dengan format basis data baru berbeda, sedangkan data tetap diperlukan. Untuk mengubah format telah tersedia banya perangkat lunak database converter. Tidak hanya sampai di situ, transformasi data bukanlah sekedar mengubah format basis data lama menjadi basis data baru yang akan dibangun pada aplikasinya. Tugas seorang database engineer adalah mengeliminasi maupun menambah tabel dan/atau field sesuai kebutuhan aplikasi. Jika ternyata ada data lama yang sudah diperlukan, maka dapat dilakukan eliminasi data. Sedangkan jika ada perubahanperubahan, maka ada kemungkinan penambahan tabel dan field di basis data baru. Untuk melakukan hal ini, seorang database engineer harus jeli dalam merancang basis data yang baru dan mentransformasi basis data yang ada karena kesalahan data bisa berakibat fatal. (Marius, 2009) menampilkan informasi di dalamnya. (Moh Junaedi, 2003). 2.4.1 Struktur Data XML XML dapat mengandung dua bagian yang berupa isi/content data (analogi dengan pengkalan data) dan Cara menampilkan data tersebut. Maka XML membuat pertukaran data menjadi lebih mudah. Contohnya pada penerapan EDI (Electronic Data Interchange). Terdapat banyak cara menampilkan data tersebut, seperti: CSS, binding, DOM, XSSL, dll. Prinsip dasar XML yaitu (Marius, 2009): 1. Pemisah data dengan tampilan 2. Adanya kebebasan membuat tag(extensible), artinya user bisa mendefinisikan tag sendiri. Tidak seperti pada HTML dimana tag sudah ditentukan, kalau tidak maka browser tidak akan membacanya. Contoh dimana user mendefinisikan tag sendiri sesuai dengan keperluannya adalan WML (WAP Markup Language), CML (Chemical Markup Language) untuk rumus kimia, dan MathML untuk lingkungan matematika. Ketiganya merupakan XML yang dibuat untuk suatu domain aplikasi. 3. Pencarian (Searching) lebih tepat. (Marius, 2009) Di dalam XML dimungkinkan juga penggunaan DTD (Document Type Defenition) untuk menjaga validitas dari dokumen XML yang dibuat. Mengingat data yang akan dikonversikan berasal dari pangkalan data, penggunaan DTD di dalam dokumen XML juga akan sangat menguntukngkan karena dapat menjaga konsistensi dan integritas data, baik dari struktur maupun tipe data yang digunakan. Jika sebelumnya pengguna bebas menentukan isi dari dokumen XML, maka disini isi dokumen harus sesuai dengan struktur dari dokumen. Apabila pengguna mendefinisikan jumlah dan jenis field dari suatu tabel pada database, maka setiap record harus sesuai dengan struktur tabel tersebut. Beberapa cara menulis aturan validasi (Marius, 2009): a. Document Type Definition (DTD) b. XML-Data Reduced Language (XDR) biasa disebut format schema Microsoft c. XML Schema Definition (XSD) biasa disebut format schema W3C Berikut adalah kerangka sebuah XML yang memuat aturan DTD (Marius, 2009): <?xml version="1.0" encoding="UTF-8" standalone="yes"?> <!DOCTYPE elemen_puncak[ <!ELEMENT elemen_puncak(elemen_caban)> <!ELEMENT elemen_cabang(data1,data2)> <!ELEMENT data1(#PCDATA)> <!ELEMENT data2(#PCDATA)> ]> Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3 <elemen_puncak> <elemen_caban> <data1>Isi data1</data1> <data2>Isi data2</data2> </elemen_cabang> </elemen_puncak> 1. Elemen <data2> berisi data PCDATA (Parsed Character Data) adalah isi data (hanya ada tipe teks saja di XML). Dari dokumen XML diatas dapat dilihat bahwa dokumen tersebut sudah well-formed (jumlah start-tag dan end-tag yang seimbang) dan memenuhi aturan DTD yang dibuat. Jadi, dokumen tersebut dapat dikatakan valid. (Marius, 2009) 2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan XML XML adalah suatu markup language yang menyediakan format untuk mendeskripsikan data terstruktur. Sehingga pemakaian XML terutama digunakan untuk web yang memakai database dengan ukuran besar. XML memiliki beberapa keunggulan apabila dibandingkan dengan HTML diantaranya: 1. Ekstensibilitas Pengguna XML atau user bebas menentukan tag-tag sendiri sesuai dengan kebutuhannya.. 2. Pemisahan data dengan presentasi Pada sebuah dokumen XML, data yang terdapat di dalamnya menerangkan data itu sendiri demikian pula tag-tagnya menjelaskan mengenai isi datanya, sedangkan pada HTML antara data dengan cara browser menampilkan pada web dicampur adukkan sehingga isi data menjadi tidak jelas. Tidak dapat dipungkiri bahwa XML sangat fleksibel untuk pertukaran data melalui internet, namun terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan pada XML, diantaranya adalah: 1. XML memisahkan antara bagian data(content) dengan bagaimana data ditampilkan secara terstruktur, hal ini menyebabkan data dapat dimanipulasi oleh siapapun yang membacanya. 2. XML berbasis teks mudah dibaca oleh manusia (human-readable), maka dokumen XML mudah untuk di-debug dan dilewatkan melalui firewall. (Elisa Sibarani, dkk. 2005). 2.6 MYSQL MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. MySQL dikembangkan, disebarluaskan, dan didukung oleh MySQL AB. MySQL AB adalah perusahaan komersial yang didirikan oleh pengembang MySQL. MySQL merupakan aplikasi Relational Database Management System (RDBMS) yang dapat digunakan sebagai aplikasi client-server atau sistem embedded. (Wahana Komputer. 2010) a. MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh MySQL antara lain: b. MySQL merupakan DBMS (Database Management System) c. Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, kita membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL Server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manejemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi. d. peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (Application Programming Interfaces) 2.7 Visual Basic.Net Visual basic.net adalah teknologi pemrograman Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi di lingkungan kerja berbasis Windows. Visual basic.net merupakan bahasa pemrograman terbaru buatan Microsoft Corporation yang paling banyak digunakan untuk membuat berbagai macam pemrograman. Visual basic.net dilihat dari sejarahnya, dikembangkan dari bahasa BASIC sehingga aturan penulisan bahasanya pun sama dengan bahasa BASIC. Akan tetapi, oleh karena adanya tuntutan perkembangan teknologi maka bahasa Visual Basic.NET memiliki beberapa tambahan yang tidak ada di bahasa BASIC aslinya. Bahasa VB.NET tercatat digunakan oleh para mahasiswa hingga para praktisi programmer profesional karena kemudahan dan keunggulannya. Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4 1. ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN 3.3 Flowchart Didalam pembuatan aplikasi transformasi basis data MySQL menjadi basis data XML dibuat flowchart yang digunakan untuk memudahkan pemrogram didalam perancangan aplikasi tersebut. Flowchart yang dibuat merupakan flowchart program yang menampilkan alur kerja program secara umum, untuk lebih jelasnya mengenai flowchart yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.8. pengguna memilih pengaturan user maka akan muncul tampilan pengaturan user, disni pengguna akan diminta untuk memasukkan nama user dan password. Kemudian langkah selanjutnya pengguna diminta untuk menghinputkan database/XML yang akan ditransformasikan. Setelah database/XML dipilih kemudian akan dilakukan proses transformasi database/XML. Kemudian setelah proses transformasi selesai maka hasil dari transformasi teresebut akan disimpan, untuk file XML ke MySQL maka hasil dapat dilihat pada folder data di folder MySQL. 3.4 Diagram Use Case Untuk memudahkan rancangan program, disini juga disediakan diagram use case. Untuk lebih jelasnya diagram use case tersebut lihat gambar 3.9. Login Mengambil Database «uses» Pengguna Transformasi Database Gambar 3.9 Diagram Use Case 3.5 Diagram Activity Untuk menjelaskan mengenai aktifitas dari program maka dibuat diagram activity. Untuk lebih jelasnya mengenai rancangan diagram activity dapat dilihat pada gambar 3.10. Login Gambar 3.8 Flowchart Program Dari gambar 3.8 mengenai flowchart program dapat dijelaskan bahwa saat program dijalankan maka akan muncul tampilan form login. Disini pengguna diminta memasukkan nama pengguna dan password, kemudian setelah pengguna melakukan verifikasi dan apabila benar maka akan dilanjutkan kelangkah selanjutnya tetapi apabila tidak maka pengguna diminta untuk menginputkan kembali nama dan password. Kemudian apabila nama pengguna dan password benar maka akan muncul tampilan utama program. Kemudian apabila Ambil Database Atur User Proses Transformasi Gambar 3.10 Diagram Activity Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5 2. IMPLEMENTASI DAN HASIL RANCANGAN yang masih asli (masih dalam bentuk folder yang terdapat didalam folder mysql). 4.1 Spesifikasi Sistem Agar sistem yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah kerjakan. Untuk itu di butuhkan beberapa komponen utama mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Setelah pengguna memilih folder databasis yang akan ditransformasikan maka informasi databasis yang dipilih akan ditampilkan pada groupbox. Informasi yang akan ditampilkan yaitu nama databasis yang dipilih, jumlah tabel yang terdapat pada databasis dan besar memroi databasis mysql. 4.3 4.7 Form Pengaturan Koneksi Form pengaturan koneksi merupakan form yang digunakan untuk mengatur koneksi mysql untuk nama user dan password yang akan digunakan pada saat konek dengan database mysql. Apabila pengguna tidak mengganti pengaturan koneksi maka secara default nama user yaitu "root" dan passwordnya kosong, pengaturan ini disesuaikan dengan pengaturan default dari mysql. Apabila pengguna ingin mengganti pengaturan maka pengguna harus mengisi nama user dan password kemudian menekan tombol proses untuk menyimpan perubahan tersebut. Setelah pengguna selesai maka tekan tombol keluar untuk kembali ke form utama. Form Utama Form utama merupakan form induk dari semua form yang terdapat didalam aplikasi yang dirancang. Pada form ini terdapat menumenu yang digunakan untuk menampilkan form-form lain. Tampilan form utama dapat dilihat sebagai berikut. Form XML ke MySQL Form XML ke MySQL merupakan form yang digunakan untuk mentransformasikan file XML ke basis data MySQL. Untuk melakukan proses transformasi, terlebih dahulu pilih file XML yang akan ditransformasikan. Setelah file XML dipilih, kemudian klik tombol Open. Kemudian akan kembali lagi ke tampilan form XML ke MySQL, isi dari file XML tersebut akan ditampilkan pada textbox yang telah disediakan pada form. Langkah selanjutnya yaitu klik tombol proses untuk memulai proses transformasi, setelah proses selesai. Proses transformasi file XML ke MySQL pun selesai dilakukan. 4.4 Form About Form about merupakan form yang digunakan untuk menampilkan keterangan singkat mengenai pemrogram, dimana pada form ini terdapat judul program, nama, nim dan tahun ajaran dari pemrogram. 4.8 Form Hasil Transformasi Form hasil transformasi merupakan form yang digunakan untuk menampilkan hasil transformasi databasis MYSQL ke XML. Hasil transformasi yang ditampilkan merupakan sintaks-sintaks hasil transformasi ke bentuk XML. 4.5 4.6 Form MySQL ke XML Form MySQL ke XML merupakan form yang digunakan untuk melakukan transformasi databasis dari mysql ke bentuk XML. Pada form ini terdapat informasi mengenai databasis yang akan ditransformasi. Untuk melakukan transformasi databasis, pengguna terlebih dahulu harus memilih databasis mysql yang akan di transformasikan. Untuk memilih databasis tersebut pengguna harus menekan tombol browse, setelah tombol ditekan akan muncul tampilan jendela untuk memilih folder databasis. Databasis yang akan ditransformasikan merupakan databasis mysql 5.1 Kesimpulan Dari tugas akhir yang dibuat dengan judul "Transformasi Databasis Relasional Ke XML" dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain: 1. Dalam merancang sistem yang akan mentransformasikan databasis dari MySQL ke XML harus dibuat pengaturan terhadap user dan password dari MySQL. Kemudian databasis yang akan di transformasikan merupakan databasis asli MySQL yang masih berbentuk folder yang terdapat dalam folder MySQL. 2. Hasil dari transformasi databasis MySQL merupakan file XML. Pada file XML terdapat tag-tag yang menggambarkan tagtag databasis yang dapat digunakan untuk aplikasi lain yang menggunakan databasis berbentuk XML. Tag-tag tersebut antara lain <pma:structure_schemas>, Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6 <pma:table>, dan lain sebagainya yang digunakan sebagai tag databasis. [11]Yuhefizar. 2008. Dbase Management Meng. Ms Access 2003. Jakarta. Elex Media Komputindo 5.2 Saran Untuk mengembangkan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran antara lain: 1. Untuk databasis yang ditransformasikan diharapkan dapat menggunakan selain databasis MySQL, misal untuk databasis SQL Server ataupun Oracle. 2. Untuk transformasi diharapkan menggunakan format lain yang lebih ringan dari segi penyimpanan memori, karena format XML membutuhkan memori yang lebih besar dari pada format aslinya. DAFTAR PUSTAKA [1] Ariani Linda. 2004. Mapping Uml Class And Uml Attributeonto XML Schema Using Uml Profile. Jurnal Integral Vol 9 No 2. [2] Darmawan. 2011. Pembuatan Program Untuk Mengubah File Database Menjadi XML. Semarang. Universitas Diponegoro. [3] Herman Suyanto Asep. 2004. Basis Data dan DBMS. Akses www.asephs.web.ugm.ac.id 23/03/2014. [4] Huda Miftakhul, Komputer Bunafit. 2010. Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL dan Netbeans. Jakarta. Elex Media Komputindo. [5] Junaedi Moh. 2003. Pengantar XML. Akses www.IlmuKomputer.com 20/03/2014 Komputer Wahana. 2010. Panduan Aplikatif dan Solusi Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008. Yogyakarta. Andi. [6] Ginting Marius Indra. 2009. Analisis Konversi Data Antara Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MysQL Pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Menggunakan Extensible Markup Language (XML). Medan. USU. [7]Nugroho Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta. Andi. [8]Sibarani Elisa, Bu'ulolo Inte, Lumbantoruan Rosni. 2005. XML Security. Bandung. Institut Teknologi Bandung. [9]Sismoro Heri. 2005. Pengantar Logika Informatika, Algoritma, dan Pemrograman Komputer. Yogyakarta. Andi. [10]Wahana Komputer. 2006. Visual Basic.NET 2005. Semarang. ANDI Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan 7 Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan v