TRANSFORMASI DATABASIS RELASIONAL KE XML

advertisement
TRANSFORMASI DATABASIS RELASIONAL KE XML
1
2
3
Adli Hazmi , Dr. Mahyuddin K.M Nasution, M.IT , Maria Elfida, ST,M.Kom
Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia
1
[email protected]
Abstrak
Transformasi adalah proses perubahan bentuk ke bentuk yang lainnya. Proses transformasi databasis dari
MySQL ke bentuk XML merupakan salah satu contoh sederhana dari proses transformasi. Kelebihan
transformasi databasis ke XML antara lain yaitu databasis jenis ini dapat ditukar/digabungkan dengan
databasis XML lainnya, pencarian yang lebih cepat, penulisan satu kali untuk banyak pemakaian,
pemisahan data dengan presentasi yang baik dan banyak lagi yang lainnya. Tetapi dari segi penggunaan
memori format XML ini membutuhkan penyimpanan yang lebih besar dari pada databasis MySQL.
Kemudian didalam perancangan sistem untuk transformasi XML ini harus diberikan pengaturan untuk
user dan password databasis MySQL tersebut, karena bisa saja databasis MySQL tersebut mempunyai
user dan password yang berbeda untuk setiap komputer.
Kata Kunci: Transformasi, Databasis, MySQL, XML
Abstract
Transformation is the process of changing the form to the other. The process of transformation from a
MySQL database into XML form is a simple example of the process of transformation. Excess
transformation to an XML database, among others, databasis this type can be exchanged / XML
databasis combined with other, faster searches, writing one time for many applications, the data splitting
with good presentation and many others. But in terms of memory usage XML format requires more
storage than the MySQL database. Then in the design of systems for XML transformation should be given
to setting the user and password of the MySQL database because the MySQL databasis may have a
different username and password for each computer.
Keywords: Transformation, Database, MySQL, XML
1.
Pendahuluan
Database adalah kumpulan dari item
data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya yang diorganisasikan berdasarkan
sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan
di hardware komputer dan dengan software
untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan
tertentu.
XML (eXtensibel Markup Language)
merupakan suatu bahasa markup yang
digunakan untuk membawa dan menyimpan
data. Pada dasarnya XML digunakan untuk
menyimpan dan memberikan informasi/data ke
suatu aplikasi. Meskipun XML merupakan
bahasa markup namun tidak sama dengan
HTML, dan XML tidak menggantikan HTML.
Perbedaan antara XML dan HTML adalah pada
tujuannya. Kalau HTML bertujuan untuk
menampilkan data, sedangkan XML bertujuan
untuk menyimpan dan membawa data. Dari sini
harus sudah dapat dipahami bahwa XML dan
HTML adalah berbeda.
Seperti halnya HTML, XML juga
menggunakan elemen yang ditandai dengan tag
pembuka (diawali dengan '<' dan diakhiri
dengan '>'), tag penutup (diawali dengan '</'
diakhiri '>') dan atribut elemen (parameter yang
dinyatakan dalam tag pembuka misal <form
name = "isidata">). Hanya bedanya, HTML
mendefinisikan dari awal tag dan atribut yang
dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita
bisa menggunakan tag dan atribut sesuai
kehendak kita.
Transformasi databasis ke XML
merupakan perubahan bentuk informasi dari
tabel, record ataupun database chema dari suatu
database kedalam bentuk format XML dengan
memberikan elemen-elemen tag yang berguna
untuk memisahkan informasi yang ada. Setelah
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
1
penulis
melakukan
penelitian,
penulis
berinisiatif mengambil judul "Transformasi
Databasis Relasional Ke XML"
1.4
Metode Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Untuk merancang suatu sistem yang dapat
melakukan proses transformasi databasis
kedalam format XML
b. Untuk mengetahui bentuk struktur
informasi dari XML setelah dilakukan
proses dari databasis?
1.5
Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang yang
telah dijelaskan sebelumnya, manfaat dari
penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
proses transformasi database kedalam bentuk
XML dalam bentuk hirarki data yang ada dalam
format XML sehingga informasinya bisa
diakses dengan berbagai media pembaca XML
2.1.2.
Model Data Jaringan
Model database jaringan merupakan
pengembangan dari model database hirarki,
dimana kelemahan yang ada pada model
database hirarki yaitu ketidakmampuannya
dalam mengelola hubungan banyak ke banyak
(Many to Many) telah dapat diatasi dengan
model database jaringan ini. (Yuhefizar. 2008)
Dalam
model
ini,
data
di
representasikan sebagai koleksi record dan
hubungan antar record direpresentasikan
sebagai pointer. Oleh karena itu model database
jaringan mampu menyatakan hubungan
(Yuhefizar. 2008):
a. Satu ke Satu (One to One, 1:1), satu
orang tua punya satu anak
b. Satu ke Banyak (One to Many, 1:M),
satu orang tua punya beberapa anak
c. Banyak ke Banyak (Many to Many,
N:M), beberapa anak punya beberapa
orang tua.
2.1.3.
2.1
Basis Data
Data adalah fakta mengenai objek,
orang, dan lain-lain. Sedangkan Informasi
adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data.
Basis data adalah kumpulan data, yang dapat
digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau
lebih organisasi yang berelasi. Data yang
disimpan menggambarkan beberapa aspek dari
suatu organisasi. Model data, adalah himpunan
deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi
untuk menyembunyikan beberapa detail dari
penyimpanan level rendah. (Asep Herman
Suyanto. 2004)
Beberapa manajemen basis data
didasarkan pada model data relasional, model
data hirarkis, atau model data jaringan.
2.1.1.
Model Data Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model
pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik.
Model ini menggunakan pola hubungan orang
tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan
dengan lingkaran atau kotak) menyatakan
sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke
simpul pada level di bawahnya disebut orang
tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu
(hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan
1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu
orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh
simpul orang tua disebuah anak. Simpul orang
tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar.
Simpul yang tidak mempunyi anak disebut
daun. Adapun hubungan antara anak dan orang
tua disebut cabang. (Asep Herman Suyanto.
2004).
Model Data Relasional
Model database relasi merupakan
model database yang paling banyak digunakan
saat ini, karena paling sederhana dan mudah
digunakan serta yang paling penting adalah
kemampuannya
dalam
mengakomodasi
berbagai kebutuhan pengelolaan database.
Sebuah database dalam model ini disusun dalam
bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris
(record) dan kolom (field), pertamuan antara
baris dengan kolom disebut item data (data
value). (Yuhefizar. 2008)
2.2
Normalisasi Databasis
Perancangan basis data menghasilkan
sekumpulan relasi yang saling berkerelasian
dalam lingkup sebuah sistem. Untuk memenuhi
batasan dalam definisi basis data mka setiap
rancangan relasi perlu diuji untuk menentukan
apakah relasi tersebut telah optimal. Pengujian
dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Jika
relasi belum optimal maka perlu dilakukan
proses normalisasi. Perwujudan normalisasi
adalah dekomposisi relasi menjadi relasi-relasi
baru yang lebih sederhana. (Edhy Susanta.
2011).
Normalisasi diartikan sebagai suatu
teknik yang menstrukturkan/ mendekomposisi
data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah
timbulnya permasalahan pengolahan data dalam
basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah
berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan
(anomallies) yang terjadi akibat adanya
kerangkapan data dalam relasi dan in-efisiensi
pengolahan. (Edhy Susanta. 2011).
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
2
Proses normalisasi menghasilkan relasi
yang optimal, yaitu:
1. Memiliki struktur record yang konsisten
secara logik
2. Memiliki struktur record yang mudha
untuk dimengerti
3. Memiliki struktur record yang sederhana
dalam pemeliharaan
4. Memiliki struktur record yang mudah
ditampilkan kembali untuk memenuhi
kebutuhan pengguna
5. Minimalisasi kerangkapan data guna
meningkatkan kinerja sistem.
2.3
Transformasi Basis Data
Transformasi basis data merupakan
tantangan bagi seorang databasee engineer. Inti
dari transformasi basis data adalah mengambil
data lama dari sebuah sistem pangkalan data
yang kemudian memasukkan data tersebut ke
pangkalan data yang baru. Tidak ada
standarisasi untuk transformasi basis data, jadi
pengguna dapat mengembankannya sendiri.
pada dasarnya, ketika pengguna membangun
aplikasi baru, perubahan-perubahan fitur dan
entitas-entitas merupakan hal yang sering
terjadi. (Marius, 2009)
Transformasi
dibutuhkan
karena
aplikasi lama yang digunakan misalnya
menggunaakn database .dbf atau .mdb atau
lainnya, sedangkan yang dibutuhkan aplikasi
baru yang akan digunakan yaitu MySQL.
Masalah akan muncul karena format basis data
lama dengan format basis data baru berbeda,
sedangkan data tetap diperlukan. Untuk
mengubah format telah tersedia banya
perangkat lunak database converter. Tidak
hanya sampai di situ, transformasi data
bukanlah sekedar mengubah format basis data
lama menjadi basis data baru yang akan
dibangun pada aplikasinya. Tugas seorang
database engineer adalah mengeliminasi
maupun menambah tabel dan/atau field sesuai
kebutuhan aplikasi. Jika ternyata ada data lama
yang sudah diperlukan, maka dapat dilakukan
eliminasi data. Sedangkan jika ada perubahanperubahan,
maka
ada
kemungkinan
penambahan tabel dan field di basis data baru.
Untuk melakukan hal ini, seorang database
engineer harus jeli dalam merancang basis data
yang baru dan mentransformasi basis data yang
ada karena kesalahan data bisa berakibat fatal.
(Marius, 2009)
menampilkan informasi di dalamnya. (Moh
Junaedi, 2003).
2.4.1
Struktur Data XML
XML dapat mengandung dua bagian
yang berupa isi/content data (analogi dengan
pengkalan data) dan Cara menampilkan data
tersebut. Maka XML membuat pertukaran data
menjadi lebih mudah. Contohnya pada
penerapan EDI (Electronic Data Interchange).
Terdapat banyak cara menampilkan data
tersebut, seperti: CSS, binding, DOM, XSSL,
dll. Prinsip dasar XML yaitu (Marius, 2009):
1. Pemisah data dengan tampilan
2. Adanya
kebebasan
membuat
tag(extensible),
artinya
user
bisa
mendefinisikan tag sendiri. Tidak seperti
pada HTML dimana tag sudah ditentukan,
kalau tidak maka browser tidak akan
membacanya. Contoh dimana user
mendefinisikan tag sendiri sesuai dengan
keperluannya adalan WML (WAP Markup
Language), CML (Chemical Markup
Language) untuk rumus kimia, dan
MathML untuk lingkungan matematika.
Ketiganya merupakan XML yang dibuat
untuk suatu domain aplikasi.
3. Pencarian (Searching) lebih tepat. (Marius,
2009)
Di dalam XML dimungkinkan juga
penggunaan DTD (Document Type Defenition)
untuk menjaga validitas dari dokumen XML
yang dibuat. Mengingat data yang akan
dikonversikan berasal dari pangkalan data,
penggunaan DTD di dalam dokumen XML juga
akan sangat menguntukngkan karena dapat
menjaga konsistensi dan integritas data, baik
dari struktur maupun tipe data yang digunakan.
Jika sebelumnya pengguna bebas menentukan
isi dari dokumen XML, maka disini isi
dokumen harus sesuai dengan struktur dari
dokumen. Apabila pengguna mendefinisikan
jumlah dan jenis field dari suatu tabel pada
database, maka setiap record harus sesuai
dengan struktur tabel tersebut. Beberapa cara
menulis aturan validasi (Marius, 2009):
a. Document Type Definition (DTD)
b. XML-Data Reduced Language (XDR) biasa
disebut format schema Microsoft
c. XML Schema Definition (XSD) biasa disebut
format schema W3C
Berikut adalah kerangka sebuah XML yang
memuat aturan DTD (Marius, 2009):
<?xml
version="1.0"
encoding="UTF-8"
standalone="yes"?>
<!DOCTYPE elemen_puncak[
<!ELEMENT elemen_puncak(elemen_caban)>
<!ELEMENT elemen_cabang(data1,data2)>
<!ELEMENT data1(#PCDATA)>
<!ELEMENT data2(#PCDATA)>
]>
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
3
<elemen_puncak>
<elemen_caban>
<data1>Isi data1</data1>
<data2>Isi data2</data2>
</elemen_cabang>
</elemen_puncak>
1. Elemen <data2> berisi data
PCDATA (Parsed Character Data)
adalah isi data (hanya ada tipe teks saja di
XML). Dari dokumen XML diatas dapat dilihat
bahwa dokumen tersebut sudah well-formed
(jumlah start-tag dan end-tag yang seimbang)
dan memenuhi aturan DTD yang dibuat. Jadi,
dokumen tersebut dapat dikatakan valid.
(Marius, 2009)
2.4.2
Kelebihan dan Kelemahan XML
XML adalah suatu markup language
yang
menyediakan
format
untuk
mendeskripsikan data terstruktur. Sehingga
pemakaian XML terutama digunakan untuk web
yang memakai database dengan ukuran besar.
XML memiliki beberapa keunggulan apabila
dibandingkan dengan HTML diantaranya:
1. Ekstensibilitas
Pengguna XML atau user bebas
menentukan tag-tag sendiri sesuai dengan
kebutuhannya..
2. Pemisahan data dengan presentasi
Pada sebuah dokumen XML, data yang
terdapat di dalamnya menerangkan data itu
sendiri
demikian
pula
tag-tagnya
menjelaskan mengenai isi datanya,
sedangkan pada HTML antara data dengan
cara browser menampilkan pada web
dicampur adukkan sehingga isi data
menjadi tidak jelas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa XML
sangat fleksibel untuk pertukaran data melalui
internet, namun terdapat beberapa kelemahan
yang ditemukan pada XML, diantaranya adalah:
1. XML
memisahkan
antara
bagian
data(content) dengan bagaimana data
ditampilkan secara terstruktur, hal ini
menyebabkan data dapat dimanipulasi oleh
siapapun yang membacanya.
2. XML berbasis teks mudah dibaca oleh
manusia
(human-readable),
maka
dokumen XML mudah untuk di-debug dan
dilewatkan melalui firewall. (Elisa
Sibarani, dkk. 2005).
2.6
MYSQL
MySQL adalah salah satu software
sistem manajemen database (DBMS) Structured
Query Language (SQL) yang bersifat open
source. SQL adalah bahasa standar untuk
mengakses database dan didefinisikan dengan
standar
ANSI/ISO
SQL.
MySQL
dikembangkan, disebarluaskan, dan didukung
oleh MySQL AB. MySQL AB adalah
perusahaan komersial yang didirikan oleh
pengembang MySQL. MySQL merupakan
aplikasi Relational Database Management
System (RDBMS) yang dapat digunakan
sebagai aplikasi client-server atau sistem
embedded. (Wahana Komputer. 2010)
a. MySQL mempunyai beberapa sifat
yang menjadikannya sebagai salah satu
software database yang banyak
digunakan oleh pemakai di seluruh
dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh
MySQL antara lain:
b. MySQL merupakan DBMS (Database
Management System)
c. Database adalah kumpulan data yang
terstruktur. Data dapat berupa daftar
belanja, kumpulan gambar, atau yang
lebih luas yaitu informasi jaringan
perusahaan. Agar dapat menambah,
mengakses, dan memproses data
tersimpan pada sebuah komputer
database, kita membutuhkan sistem
manajemen database (DBMS) seperti
MySQL Server. Sejak komputer sangat
baik dalam menangani sejumlah besar
data, sistem manejemen database
(DBMS) memainkan peran utama
dalam perhitungan baik sebagai
peralatan yang berdiri sendiri maupun
bagian sebuah aplikasi.
d. peralatan administrasi, dan jangkauan
luas API (Application Programming
Interfaces)
2.7
Visual Basic.Net
Visual basic.net adalah teknologi
pemrograman Microsoft yang dapat digunakan
untuk membuat aplikasi di lingkungan kerja
berbasis Windows. Visual basic.net merupakan
bahasa pemrograman terbaru buatan Microsoft
Corporation yang paling banyak digunakan
untuk membuat berbagai macam pemrograman.
Visual basic.net dilihat dari sejarahnya,
dikembangkan dari bahasa BASIC sehingga
aturan penulisan bahasanya pun sama dengan
bahasa BASIC. Akan tetapi, oleh karena adanya
tuntutan perkembangan teknologi maka bahasa
Visual Basic.NET memiliki beberapa tambahan
yang tidak ada di bahasa BASIC aslinya.
Bahasa VB.NET tercatat digunakan oleh para
mahasiswa hingga para praktisi programmer
profesional
karena
kemudahan
dan
keunggulannya.
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
4
1.
ANALISIS
SISTEM
DAN
PERANCANGAN
3.3
Flowchart
Didalam
pembuatan
aplikasi
transformasi basis data MySQL menjadi basis
data XML dibuat flowchart yang digunakan
untuk memudahkan pemrogram didalam
perancangan aplikasi tersebut. Flowchart yang
dibuat merupakan flowchart program yang
menampilkan alur kerja program secara umum,
untuk lebih jelasnya mengenai flowchart yang
dibuat dapat dilihat pada gambar 3.8.
pengguna memilih pengaturan user maka akan
muncul tampilan pengaturan user, disni
pengguna akan diminta untuk memasukkan
nama user dan password. Kemudian langkah
selanjutnya
pengguna
diminta
untuk
menghinputkan database/XML yang akan
ditransformasikan.
Setelah
database/XML
dipilih kemudian akan dilakukan proses
transformasi database/XML. Kemudian setelah
proses transformasi selesai maka hasil dari
transformasi teresebut akan disimpan, untuk file
XML ke MySQL maka hasil dapat dilihat pada
folder data di folder MySQL.
3.4
Diagram Use Case
Untuk
memudahkan
rancangan
program, disini juga disediakan diagram use
case. Untuk lebih jelasnya diagram use case
tersebut lihat gambar 3.9.
Login
Mengambil Database
«uses»
Pengguna
Transformasi
Database
Gambar 3.9 Diagram Use Case
3.5
Diagram Activity
Untuk menjelaskan mengenai aktifitas
dari program maka dibuat diagram activity.
Untuk lebih jelasnya mengenai rancangan
diagram activity dapat dilihat pada gambar 3.10.
Login
Gambar 3.8 Flowchart Program
Dari gambar 3.8 mengenai flowchart
program dapat dijelaskan bahwa saat program
dijalankan maka akan muncul tampilan form
login. Disini pengguna diminta memasukkan
nama pengguna dan password, kemudian
setelah pengguna melakukan verifikasi dan
apabila benar maka akan dilanjutkan kelangkah
selanjutnya tetapi apabila tidak maka pengguna
diminta untuk menginputkan kembali nama dan
password. Kemudian apabila nama pengguna
dan password benar maka akan muncul
tampilan utama program. Kemudian apabila
Ambil Database
Atur User
Proses Transformasi
Gambar 3.10 Diagram Activity
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
5
2.
IMPLEMENTASI DAN HASIL
RANCANGAN
yang masih asli (masih dalam bentuk folder
yang terdapat didalam folder mysql).
4.1
Spesifikasi Sistem
Agar sistem yang telah dirancang dapat
berjalan dengan baik atau tidak, maka perlu
dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah
kerjakan. Untuk itu di butuhkan beberapa
komponen utama mencakup perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).
Setelah pengguna memilih folder
databasis yang akan ditransformasikan maka
informasi databasis yang dipilih akan
ditampilkan pada groupbox. Informasi yang
akan ditampilkan yaitu nama databasis yang
dipilih, jumlah tabel yang terdapat pada
databasis dan besar memroi databasis mysql.
4.3
4.7
Form Pengaturan Koneksi
Form pengaturan koneksi merupakan
form yang digunakan untuk mengatur koneksi
mysql untuk nama user dan password yang akan
digunakan pada saat konek dengan database
mysql. Apabila pengguna tidak mengganti
pengaturan koneksi maka secara default nama
user yaitu "root" dan passwordnya kosong,
pengaturan ini disesuaikan dengan pengaturan
default dari mysql. Apabila pengguna ingin
mengganti pengaturan maka pengguna harus
mengisi nama user dan password kemudian
menekan tombol proses untuk menyimpan
perubahan tersebut. Setelah pengguna selesai
maka tekan tombol keluar untuk kembali ke
form utama.
Form Utama
Form utama merupakan form induk
dari semua form yang terdapat didalam aplikasi
yang dirancang. Pada form ini terdapat menumenu yang digunakan untuk menampilkan
form-form lain. Tampilan form utama dapat
dilihat sebagai berikut.
Form XML ke MySQL
Form XML ke MySQL merupakan
form
yang
digunakan
untuk
mentransformasikan file XML ke basis data
MySQL.
Untuk melakukan proses transformasi,
terlebih dahulu pilih file XML yang akan
ditransformasikan.
Setelah file XML dipilih, kemudian klik tombol
Open. Kemudian akan kembali lagi ke tampilan
form XML ke MySQL, isi dari file XML
tersebut akan ditampilkan pada textbox yang
telah disediakan pada form.
Langkah selanjutnya yaitu klik tombol
proses untuk memulai proses transformasi,
setelah proses selesai. Proses transformasi file
XML ke MySQL pun selesai dilakukan.
4.4
Form About
Form about merupakan form yang
digunakan untuk menampilkan keterangan
singkat mengenai pemrogram, dimana pada
form ini terdapat judul program, nama, nim dan
tahun ajaran dari pemrogram.
4.8
Form Hasil Transformasi
Form hasil transformasi merupakan
form yang digunakan untuk menampilkan hasil
transformasi databasis MYSQL ke XML. Hasil
transformasi yang ditampilkan merupakan
sintaks-sintaks hasil transformasi ke bentuk
XML.
4.5
4.6
Form MySQL ke XML
Form MySQL ke XML merupakan
form yang digunakan untuk melakukan
transformasi databasis dari mysql ke bentuk
XML. Pada form ini terdapat informasi
mengenai databasis yang akan ditransformasi.
Untuk
melakukan
transformasi
databasis, pengguna terlebih dahulu harus
memilih databasis mysql yang akan di
transformasikan. Untuk memilih databasis
tersebut pengguna harus menekan tombol
browse, setelah tombol ditekan akan muncul
tampilan jendela untuk memilih folder
databasis.
Databasis
yang
akan
ditransformasikan merupakan databasis mysql
5.1
Kesimpulan
Dari tugas akhir yang dibuat dengan
judul "Transformasi Databasis Relasional Ke
XML" dapat disimpulkan beberapa hal, antara
lain:
1. Dalam merancang sistem yang akan
mentransformasikan
databasis
dari
MySQL ke XML harus dibuat pengaturan
terhadap user dan password dari MySQL.
Kemudian databasis yang akan di
transformasikan merupakan databasis asli
MySQL yang masih berbentuk folder yang
terdapat dalam folder MySQL.
2. Hasil dari transformasi databasis MySQL
merupakan file XML. Pada file XML
terdapat tag-tag yang menggambarkan tagtag databasis yang dapat digunakan untuk
aplikasi lain yang menggunakan databasis
berbentuk XML. Tag-tag tersebut antara
lain
<pma:structure_schemas>,
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
6
<pma:table>, dan lain sebagainya yang
digunakan sebagai tag databasis.
[11]Yuhefizar. 2008. Dbase Management
Meng. Ms Access 2003. Jakarta. Elex
Media
Komputindo
5.2
Saran
Untuk mengembangkan penelitian ini,
penulis memberikan beberapa saran antara lain:
1. Untuk databasis yang ditransformasikan
diharapkan dapat menggunakan selain
databasis MySQL, misal untuk databasis
SQL Server ataupun Oracle.
2. Untuk
transformasi
diharapkan
menggunakan format lain yang lebih
ringan dari segi penyimpanan memori,
karena format XML membutuhkan
memori yang lebih besar dari pada format
aslinya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ariani Linda. 2004. Mapping Uml Class
And Uml Attributeonto XML Schema Using
Uml Profile. Jurnal Integral Vol 9 No 2.
[2] Darmawan. 2011. Pembuatan Program
Untuk Mengubah File Database Menjadi
XML. Semarang. Universitas Diponegoro.
[3] Herman Suyanto Asep. 2004. Basis Data
dan
DBMS.
Akses
www.asephs.web.ugm.ac.id 23/03/2014.
[4] Huda Miftakhul, Komputer Bunafit. 2010.
Membuat Aplikasi Database dengan Java,
MySQL dan Netbeans. Jakarta. Elex Media
Komputindo.
[5] Junaedi Moh. 2003. Pengantar XML. Akses
www.IlmuKomputer.com
20/03/2014
Komputer Wahana. 2010. Panduan
Aplikatif dan Solusi Membuat Aplikasi
Client Server dengan Visual Basic 2008.
Yogyakarta. Andi.
[6] Ginting Marius Indra. 2009. Analisis
Konversi Data Antara Sistem Pangkalan
Data Microsoft Excel dan Sistem
Pangkalan Data MysQL Pada Departemen
Ilmu Komputer Universitas Sumatera
Utara Menggunakan Extensible Markup
Language (XML). Medan. USU.
[7]Nugroho Adi. 2010. Rekayasa Perangkat
Lunak Berorientasi Objek dengan
Metode USDP. Yogyakarta. Andi.
[8]Sibarani Elisa, Bu'ulolo Inte, Lumbantoruan
Rosni. 2005. XML Security. Bandung.
Institut Teknologi Bandung.
[9]Sismoro Heri. 2005. Pengantar Logika
Informatika,
Algoritma,
dan
Pemrograman Komputer. Yogyakarta.
Andi.
[10]Wahana Komputer. 2006. Visual Basic.NET
2005. Semarang. ANDI
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
7
Biltek Vol. 3, No. 037 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
v
Download