Daftar Isi Table of Contents 2 Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance 56 Information Systems Technology 3 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 57 Human Resources 4 Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner 59 Strategic Plan 6 Laporan Presiden Direktur Report of the President Director 60 Significant Events 8 Visi dan Misi Vision and Mission 62 Responsibility of the Annual Report 9 Tinjauan Keuangan Financial Review 63 Profile of Board of Commissioners Tata Kelola Perusahaan 64 Profile of Board of Directors Produk & Layanan 66 Division Heads Tanggung Jawab Sosial 67 Organization Structure Manajemen Risiko 68 Management Team 15 Good Corporate Governance 30 Product & Services 31 Social Responsibilities 33 Risk Management Teknologi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rencana Strategis Peristiwa Penting Tanggung Jawab Laporan Tahunan Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Kepala Divisi Struktur Organisasi Tim Manajemen Jaringan Unit Kerja 69 Network Unit Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance Melalui sejarah panjang selama lebih dari 30 tahun, Bank Jasa Jakarta telah menunjukkan komitmennya untuk senantiasa memberikan kontribusi yang terbaik guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia melalui pengelolaan pertumbuhan bisnis yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Through a long history for more than 30 years, Bank Jasa Jakarta has shown the outstanding commitments which always give the best contributions to support the economic growth and development of Indonesia through the management of business growth which is based on the prudential banking principle. Selain telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yang berkembang dengan baik, solid dan senantiasa “Sehat”, Bank Jasa Jakarta juga telah berhasil mempertahankan predikat sebagai Bank dengan kinerja “Sangat Bagus” selama 17 tahun berturut-turut versi Majalah InfoBank, majalah terkemuka di bidang keuangan dan perbankan di Indonesia. Berbagai prestasi dan penghargaan tersebut, semakin memperkuat keyakinan dari Manajemen Bank Jasa Jakarta untuk selalu memberikan yang terbaik kepada stakeholders. Bank Jasa Jakarta has managed to build a reputation as well as developed, solid and healthy and also to retain the title as a Bank with "Very Good" performance for 17 years in InfoBank Magazine version, the prominent magazine in finance and banking in Indonesia. Various achievements and award, further strengthen the confidence of the management of Bank Jasa Jakarta to always provide the best to its stakeholders. Didukung jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kota besar Indonesia, Bank Jasa Jakarta yakin akan dapat meningkatkan komitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhan finansial nasabah. Supported by office network that consists of one Head Office, 11 Branch Offices and 3 Cash Offices and the availability of ATM network incorporated in the Prima network spread all major cities of Indonesia, Bank Jasa Jakarta confidently will be able to increase the commitment to provides a service that can answer customers' financial needs. Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada nasabah, baik kualitas maupun kuantitas. Sesuai dengan visi Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya, dan didukung oleh pemegang saham serta kerja sama diantara seluruh karyawan dan Manajemen yang solid, Bank Jasa Jakarta yakin akan semakin sukses kedepan. Facing the competition and challenges ahead, Bank Jasa Jakarta will continue to improve the best services to customers, both in quality and quantity. In accordance with the vision of To Become A Reliable And Trustworthy Retail Bank, and supported by shareholders as well as solid cooperation among all employees and management, Bank Jasa Jakarta believes that it will be more successful in the future. INFOBANK AWARD 2000 w Bank No. 1 dari 65 Bank Non Devisa w Bank No. 2 dari 162 Bank di Indonesia 2 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 TITANIUM TROPHY INFOBANK AWARDS 2014 Bank Berkinerja “Sangat Bagus” Selama 17 Tahun Berturut-turut Ikhtisar Keuangan Financial Highlights jutaan Rupiah/ million Rupiah KETERANGAN 2014 2013 2012 2011 2010 Total Aset 5.097.857 4.708.470 4.384.849 4.148.096 3.808.585 Total Assets Kredit - Gross 3.689.916 3.484.462 3.199.916 2.830.952 2.623.735 Loan - Gross Kredit - Netto 3.688.124 3.480.146 3.194.822 2.801.511 2.602.855 Loan - Net NERACA DESCRIPTION BALANCE SHEET CKPN Allowance for Impairment Losses 1.791 4.316 5.094 29.441 30.880 4.127.298 3.884.661 3.565.153 3.394.405 3.101.148 Giro 494.259 427.192 385.029 377.251 310.909 Demand Deposits Tabungan 327.130 309.090 304.524 250.045 254.402 Saving Deposits 3.305.909 3.148.379 2.875.600 2.767.109 2.535.837 837.989 763.540 790.966 689.935 652.461 Simpanan Deposito Berjangka Ekuitas PERHITUNGAN LABA RUGI Deposits : Time Deposits Equity INCOME STATEMENT Pendapatan Bunga 457.337 385.053 366.813 369.554 366.595 Interest Income Beban Bunga 285.416 221.407 195.351 200.287 193.702 Interest Expenses Laba Sebelum Pajak 97.487 111.773 110.092 107.414 103.751 Income Before Tax Laba Bersih 72.848 83.276 82.476 80.768 77.566 RASIO KEUANGAN UTAMA Net Income FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS CAR dengan memperhitungkan risiko kredit 26,74% 26,68 % 25,83 % 25,99 % 25,28 % CAR with credit risk charge CAR dengan memperhitungkan risiko kredit, 23,37% 22,84 % 20,58 % 20,98 % 21,80 % CAR with credit, operational and NPL - Gross 0,13% 0,10 % 0,36 % 0,37 % 0,25 % NPL - Gross NPL - Netto 0,09% 0,02 % 0,26 % 0,31 % 0,06 % NPL - Netto Return on Assets (ROA) 2,04% 2,46 % 2,57 % 2,80 % 2,92 % Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) 9,82% 12,26 % 13,14 % 13,34 % 14,57 % Return on Equity (ROE) Net Interest Margin 3,59% 3,59 % 3,97 % 4,36 % 4,76 % Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional 79,41% 73,41 % 72,96 % 72,75 % 72,96 % Operating Expanses/ Operating Revenues Loan to Deposit Ratio (LDR) 89,40% 89,70 % 89,76 % 83,40 % 84,61 % Loan to Deposit Ratio (LDR) 8,05% 8,05 % 8,05 % 8,05 % 8,05 % operasional dan risiko pasar market risk charge Giro Wajib Minimum Net Interest Margin Reserve Requirements PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description Jumlah Saham/ Total Shares % PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha 496.384 203.616 70,91 % 29,09 % JUMLAH/ TOTAL 700.000 100,00 % Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 3 Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner “Bank Jasa Jakarta telah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermin dari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umum mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.” “Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, as reflected in the achievement of the main financial indicators generally increased compared with previous years.” Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner 4 Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholders, Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia kembali mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanya tercapai 5,1%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,8%. Perlambatan ekonomi dan kenaikan tingkat suku bunga telah mempengaruhi kinerja perbankan nasional baik dalam ekspansi bisnis maupun profitabilitas. Ditengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermin dari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umum mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berkaitan dengan itu, Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi atas upaya-upaya yang dijalankan selama tahun 2014 dengan tetap berpedoman prinsip kehati-hatian sehingga Bank Jasa Jakarta dapat mempertahankan tingkat kesehatan dan sekaligus meningkatkan kinerjanya. 2014 was a year full of challenges for Indonesia, Indonesia's economic growth rate slowed back. Indonesia's economic growth in 2014 reached only 5.1%, lower than the previous year's economic growth, which reached 5.8%. The economic slowdown and rising interest rates have affected the performance of the national banking system both in business expansion and profitability. Amid the challenging conditions, Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, as reflected in the achievement of the main financial indicators generally increased compared with previous years. In connection with that, the Board of Directors expresses appreciation to the efforts undertaken during the year 2014 by referring to the precautionary principle so that Bank Jasa Jakarta can maintain a level of health and at the same time improving performance. Pencapaian kinerja tersebut didorong oleh komitmen yang kuat untuk terus tumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan rencana jangka panjang (corporate plan) yang ditetapkan, dengan didukung oleh permodalan yang kuat, pengelolaan likuiditas yang baik dan kualitas aktiva produktif yang baik. Bank Jasa Jakarta selama ini juga terus menekankan akan pentingnya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap aktivitas usahanya, termasuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam rangka memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat di lingkungan sekitar Bank Jasa Jakarta. Achievement of performance was driven by a strong commitment to continue to grow in a sustainable manner in accordance with the longterm plans (corporate plan) are set, supported by strong capital, good liquidity management and good asset quality. Bank Jasa Jakarta during this time also continued to emphasize the importance of the implementation of good corporate governance in all its business activities, including the implementation of social responsibility in order to provide a variety of benefits to people in the neighborhood of Bank Jasa Jakarta. Menghadapi tahun 2015 dengan berbagai tantangan eksternal dan internal yang harus dihadapi, Dewan Komisaris mempunyai komitmen Facing 2015 with a variety of external and internal challenges that must be faced, the Board is committed to continue to strengthen the ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Dewan Komisaris/ Board of Commissioner Kiri ke kanan/ Left to Right : Mintolo Hardiyanto - Iskandar WIdyadi untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dengan fokus pada peningkatan penerapan manajemen risiko, good corporate governance, dan sistem pengendalian internal. oversight functions with a focus on improving risk management, good corporate governance and internal control systems. Dalam kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada para mitra usaha atas kerja samanya dan kepada para nasabah atas kepercayaannya kepada Bank Jasa Jakarta. Akhirnya, kami juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi dan integritasnya selama ini. Dengan seluruh dukungan tersebut, kami akan terus membangun Bank Jasa Jakarta untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang. On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to thank our business partners for cooperation and to our customers for the trust to Bank Jasa Jakarta. Finally, we also express our appreciation to the Board of Directors and all employees for their dedication and integrity over the years. With the whole of this support, we will continue to build the Bank Jasa Jakarta to achieve higher performance in the coming years. Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 5 Laporan Presiden Direktur Report of the President Director “Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional (CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun 2014. Pencapaian CAR tersebut selain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dari Otoritas yaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskan posisi permodalan Bank Jasa Jakarta yang kuat.” ”On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacy ratio taking into account credit risk, market and operational (CAR) stood at 23.37% at the end of 2014. Achieving the CAR besides much higher than the minimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% to below 10%, but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong.” Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director 6 Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholders, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Bank Jasa Jakarta dapat melalui tahun 2014 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang cukup baik. Di tahun 2014, industri perbankan Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan akibat perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas sehingga membatasi kapasitas pertumbuhan kredit perbankan dan mengakibatkan peningkatan NPL. Dengan pengelolaan likuiditas yang baik dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kinerjanya yang solid dan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholders. Thank God we pray to the presence of God Almighty who has bestowed His mercy and grace to us all, so that the Bank Jasa Jakarta through 2014 can be challenging with the achievement of good performance. In the 2014, Indonesia's banking industry faces a number of challenges due to the economic slowdown and tightening liquidity, limiting the capacity of bank credit growth and lead to an increase in NPL's. With good liquidity management and the application of the principle of prudence in lending, Bank Jasa Jakarta managed to maintain a solid performance and is able to provide added value for the stakeholders. Dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja usaha secara berkelanjutan, manajemen Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada kebijakan penerapan prinsip kehati-hatian, pengelolaan likuiditas yang baik, kecukupan modal yang kuat dan kualitas aktiva produktif yang baik. Di tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil membukukan total aset sebesar Rp 5,09 triliun atau naik 7,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total aset terutama didominasi oleh kredit yang mencapai Rp 3,69 triliun atau tumbuh sebesar 5,57% dibanding tahun 2013. Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan kualitas kredit yang baik dan terjaganya likuiditas. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans-NPL) bruto tercatat pada tingkat yang sangat rendah sebesar 0,13%, relatif sangat rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan, sedangkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio-LDR) tetap sehat di level 89,40%. Pertumbuhan total aset juga di dukung oleh pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 4,13 triliun atau naik 5,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. In order to maintain sustainable growth in business performance, the management of Bank Jasa Jakarta remains guided by the policy of application of the precautionary principle, sound liquidity management, strong capital adequacy and good asset quality. In the year 2014, Bank Jasa Jakarta recorded a total assets of USD 5.09 trillion by the end of 2014, up 5.7% compared with the previous year. Total assets mainly dominated by loans which reached Rp 3.69 trillion, or grew by 7.64% compared to 2013. The loan growth was offset by the good credit quality and the maintenance of liquidity. NPL (Non-Performing Loans NPL) gross recorded at a very low level of 0.13%, is relatively low compared to the average banking industry, while the ratio of loans to deposits (Loan to Deposit Ratio-LDR) stay healthy at the level of 89.40%. Growth in total assets was also boosted by the growth of third party funds (DPK), which reached Rp 4.13 trillion, up 5.88% compared with the previous year. Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional (CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun 2014. Pencapaian CAR tersebut selain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dari Otoritas yaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskan posisi permodalan Bank Jasa Jakarta yang kuat. On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacy ratio taking into account credit risk, market and operational (CAR) stood at 23.37% at the end of 2014. Achieving the CAR besides much higher than the minimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% to below 10%, but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong. Di tengah tingkat persaingan dan tantangan yang dihadapi oleh sektor perbankan Indonesia, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG) secara konsisten merupakan faktor penting dalam memelihara kepercayaan nasabah dan stakeholders. Bank Jasa Jakarta meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten akan memungkinkan kinerja positif Bank terus meningkat dan berkelanjutan untuk jangka panjang. In the middle of the level of competition and the challenges faced by the Indonesian banking sector, the implementation of Good Corporate Governance (GCG-GCG) is consistently an important factor in maintaining the trust of customers and stakeholders. Bank Jasa Jakarta believes that implementing GCG consistently will enable the Bank's positive performance continues to increase and sustainable for the long term. The application of corporate ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh jenjang organisasi mendukung upaya Bank Jasa Jakarta dalam mempertahankan reputasi sebagai bank yang sehat dan solid serta sekaligus memastikan pencapaian kinerja yang baik. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG, Bank Jasa Jakarta secara berkala telah melakukan self-assessment untuk mengukur pelaksanaan GCG dan berdasarkan hasil self-assessment pada tahun 2014 pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta mendapatkan peringkat “baik”. governance principles at all levels of the organization to support the efforts of Bank Jasa Jakarta in maintaining a reputation as a sound and solid bank and simultaneously ensure the achievement of a good performance. In an effort to maintain and improve the quality of GCG implementation, Bank Jasa Jakarta has periodically perform a self-assessment to measure the implementation of GCG and based on the results of the self-assessment of GCG implementation in Bank Jasa Jakarta in 2014 resulted a "good" rating. Bank Jasa Jakarta juga telah menerapkan manajemen risiko dan pengendalian internal secara konsisten dan efektif, sesuai dengan kebijakan, ukuran dan kompleksitas usaha, serta sumberdaya yang ada, untuk memenuhi segala persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas. Dengan sistem pengendalian internal yang cukup, Bank dapat memitigasi dampak negatif yang dapat timbul dari risiko-risiko yang dihadapi. Melanjutkan upaya Bank Jasa Jakarta untuk senantiasa melindungi kegiatan bisnis dan operasionalnya, selama tahun 2014 telah dilakukan upaya-upaya meningkatkan penerapan strategi anti fraud melalui program whistle blowing system, anti money laundering, dan know your customer. Bank Jasa Jakarta also has implemented a risk management and internal control consistently and effectively, in accordance with the policy, the size and complexity of the business, as well as available resources, to meet all the requirements and procedures as specified by the Authority. With sufficient internal control system, the Bank can mitigate the negative impact that may arise from the risks faced. Bank Jasa Jakarta continuing efforts to continuously protect business activities and operations, during 2014 has made efforts to improve the implementation of anti-fraud strategy through whistle blowing system, anti-money laundering and know your customer. Sebagai bagian dari komunitas bisnis yang bertanggung jawab, maka keberadaan Bank harus dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya dan untuk itu Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen untuk mendukung kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) dan hal ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang Bank Jasa Jakarta. Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidang sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat seperti memberikan bantuan pada korban banjir, bantuan beras, memberikan bantuan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin, dll. As part of the business community that is responsible, then the existence of the Bank should be able to provide benefits to the environment and to the Bank Jasa Jakarta has the commitment to support Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) and this has become an integral part of a long history of Bank Jasa Jakarta. Bank Jasa Jakarta CSR activity has been more focus on the social field, in which the Bank Jasa Jakarta active in various social activities to help improve the welfare of local communities and / or alleviate the burden on society as providing aid to victims of flooding, rice aid, providing assistance and health checks free treatment, regular blood donors, etc. Menghadapi tahun 2015, di tengah ketidakpastian di pasar global yang masih berlanjut, perekonomian Indonesia diperkirakan masih berada dalam fase konsolidasi, namun direksi dan segenap jajaran manajemen mempunyai keyakinan yang kuat untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun-tahun mendatang dengan mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor eksternal dan sumberdaya yang dimiliki, dukungan permodalan yang kuat, penerapan prinsip-prinsip GCG yang konsisten dan efektif, loyalitas nasabah, dan upayaupaya yang dilakukan dalam memberikan pelayanan perbankan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah. Facing the year 2015, in the midst of the uncertainty in continuing global markets, the Indonesian economy is estimated to be in a consolidation phase, but the directors and all levels of management have strong confidence to achieve better performance in the coming years taking into account the development of external factors and resources owned, strong capital support, the application of the principles of consistent and effective corporate governance, customer loyalty, and efforts are made to provide the best banking services and in accordance with customers' financial needs. Akhir kata, atas nama Direksi Bank Jasa Jakarta, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi kepada keberhasilan dan kinerja positif Bank Jasa Jakarta sepanjang tahun 2014. Kepercayaan dan dukungan sepenuhnya dari para nasabah, mitra usaha, regulator, pemegang saham, dewan komisaris, karyawan dan masyarakat, telah mendorong Bank Jasa Jakarta untuk terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders dari waktu ke waktu. Semoga semua yang telah kita capai di tahun 2014 dapat menjadi inspirasi penting untuk memberikan yang terbaik sehingga Bank Jasa Jakarta senantiasa menjadi Bank ritel yang Andal dan Terpercaya di tahun-tahun mendatang. Finally, on behalf of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta, we thank you profusely to all those who have contributed to the success and the positive performance of Bank Jasa Jakarta during 2014. Trust and full support from customers, business partners, regulators, shareholders, board of directors, employees and society, has allow Bank Jasa Jakarta to continue to grow and develop in a sustainable and provide added value for stakeholders from time to time. May all that we have achieved in 2014 can be an important inspiration to provide the best that the Bank Jasa Jakarta has always been a retail bank Reliable and Trusted in the coming years. Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 7 Visi dan Misi Vision and Mission Visi Vision Misi Mission Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya To become a reliable and trustworthy retail Bank w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentingan pengusaha/ masyarakat w Meningkatkan stakeholder value w Performing a sound banking business based on prudential principle w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/ community w Increasing stakeholder value 8 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Tinjauan Keuangan Financial Review Dalam menyikapi lingkungan usaha yang penuh tantangan, Bank Jasa Jakarta terus meningkatkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, menerapkan program efisiensi dan produktivitas, serta memperkuat bisnis pendukung melalui peningkatan sumber daya manusia, pengelolaan risiko, infrastruktur, dan sistem perbankan. In addressing the challenging business environment, Bank Jasa Jakarta continues to promote the growth of credit and third party funds, to implement a program of efficiency and productivity, and strengthen business support through the improvement of human resources, risk management, infrastructure and banking system. Tinjauan kinerja keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan Bank Jasa Jakarta yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Semua informasi dalam laporan keuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar dan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. Laporan keuangan Bank Jasa Jakarta telah diaudit oleh auditor independen KAP Hendrawinata Eddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International dan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material. Overview of financial performance is based on financial statements of Bank Jasa Jakarta which have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. All information in the financial statements has been fully and properly and do not contain material information or facts that are not true, and do not omit material information. Bank Jasa Jakarta's financial statements have been audited by an independent auditor Hendrawinata Eddhy KAP Siddharta & Tanzil a member of Kreston International and obtaining an unqualified opinion in all material respects. HASIL USAHA Bank Jasa Jakarta membukukan hasil kinerja usaha yang positif di tengah ketidakpastian ekonomi dan periode transisi politik yang berlangsung pada tahun 2014. Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan posisi likuiditas yang solid dengan ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,88% menjadi Rp 4,13 triliun pada tahun 2014 dibandingkan posisi tahun 2013 sebesar Rp 3,88 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 5,57% menjadi Rp 3,69 triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan posisi OPERATING RESULTS Bank Jasa Jakarta recorded the results of a positive business performance in the midst of economic uncertainty and political transition period that took place in 2014. Bank Jasa Jakarta managed to maintain a solid liquidity position, sustained by growth in third party funds by 5,88% to Rp 4,13 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting to Rp 3,88 trillion. Meanwhile, credit growth was recorded at 5,57% to Rp 3,69 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting to Rp 3,46 trillion. This credit enhancement is able to support an increase Grafik Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 457.337 385.053 293.151 Pendapatan bunga Interest Income 228.747 164.186 156.306 Beban Bunga Interest Expenses Pendapatan Bunga - Bersih Interest Income - Net 2013 2014 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 9 tahun 2013 sebesar Rp 3,46 triliun. Peningkatan kredit ini mampu mendukung peningkatan total aset sehingga bertumbuh sebesar 7,64% menjadi Rp 5,09 triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan posisi tahun 2013 sebesar Rp 4,71 triliun. Penerapan prinsip penyaluran kredit secara hati-hati telah memungkinkan Bank Jasa Jakarta untuk mempertahankan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL) di bawah 1% dari keseluruhan portofolio kredit. Dengan terjaganya keseimbangan antara pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga, Bank Jasa Jakarta berhasil menjaga rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level yang aman sebesar 89,40%, di tengah kondisi likuiditas yang ketat. in total assets thus grew by 7,64% to Rp 5,09 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting to Rp 4,71 trillion. Application of the principle loan portfolio carefully has allowed the Bank Jasa Jakarta to maintain the NPL (Non-Performing Loans - NPL) under 1% of the overall loan portfolio. With the preservation of a balance between the growth of credit portfolio and third party funds, Bank Jasa Jakarta managed to keep the ratio of credit to deposits (Loan to Deposit Ratio - LDR) at a safe level of 89,40%, amid tight liquidity conditions. Pendapatan Bunga Bersih Penghasilan bunga bersih meningkat sebesar 4,80% menjadi Rp 164,19 miliar pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 156,31 miliar. Kenaikan penghasilan bunga bersih ini tidak berpengaruh terhadap marjin bunga bersih (NIM) yang mencapai sebesar 3,59%. Rata-rata tingkat suku bunga kredit tahun 2014 mencapai 11,28% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 9,06%. Sementara rata-rata tingkat suku bunga deposito tahun 2014 mencapai 6,25% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 8,46%. Pendapatan bunga selama tahun 2014 mencapai Rp 457,34 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 385,05 miliar. Sementara itu, beban bunga selama tahun 2014 mencapai Rp 293,15 miliar, juga meningkat dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 228,74 miliar. Dengan pencapaian profitabilitas ini, tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA) tercatat sebesar 2,04% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) tercatat sebesar 9,82%. Net Interest Income Net interest income increased by 4,80% to Rp 164,19 billion in 2014 compared to the year 2013 amounting to Rp 156,31 billion. The increase in net interest income have no effect on the net interest margin (NIM), which stood at 3,59%. The average loan interest rate in 2014 reached 11,28%, an increase compared to the year 2013 which reached 9,06%. While the average interest rate on deposits in 2014 reached 6,25%, an increase compared to the year 2013 which reached 8,46%. Interest income for 2014 reached Rp 457,34 billion, an increase compared to 2014 which reached Rp 385,05 billion. Meanwhile, interest expense during 2014 reached Rp 293,15 billion, also increased compared to the year 2013 which reached Rp 228,74 billion. With the achievement of this profitability, return on assets (Return on Assets - ROA) reached 2,04% and return on equity (Return on Equity - ROE) stood at 9,82%. Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 12,60 miliar atau menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 28,45 miliar, sejalan dengan tidak adanya penjualan aset keuangan (surat berharga) di tahun 2014. Operating Income Operating Income within 2014 reached Rp 12,60 billion or decreased compared to the year 2013 amounting to Rp 28,45 billion, in line with the absence of inancial assets sales (securities) in 2014. Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 87.782 82.138 75.181 53.690 Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses 28.448 Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expenses - Net 12.601 2013 10 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 2014 Beban Operasional Beban operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 87,78 miliar atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 82,14 miliar, sejalan dengan peningkatan biaya tenaga kerja khususnya terkait dengan kewajiban imbalan pasca kerja serta biaya-biaya lain antara lain iuran tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pencapaian pendapatan (beban) operasional ini berdampak pada rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang mencapai 79,41%. Operating Expenses Operating expenses for 2014 reached USD 87,78 billion, an increase compared to the year 2013 amounting to Rp 82,14 billion, in line with the increase in labor costs, especially related to post-employment benefit obligations and other expenses among others annual premium from Financial Services Authority (FSA). Achievement of income (expense) This operational impact on the ratio of operating expenses compared with operating income, which reached 79,41%. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacu kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1 Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalam portofolio kredit. CKPN yang dibentuk Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 mencapai Rp 1,79 miliar atau menurun dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai sebesar Rp 4,32 miliar, sejalan dengan upayaupaya yang dilakukan Manajemen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas asset sebagaimana tercermin dari pencapain rasio kredit bermasalah pada tahun 2014 sebesar 0,13% gross atau 0,09% net. Allowance for Impairment Losses (CKPN) Allowance for impairment losses (CKPN) refers to the application of IAS 50 and 55 regulations in force since 1 January 1 2010, assessed individually or collectively in the loan portfolio. CKPN that Bank Jasa Jakarta formed per 31 December 2014 reached Rp 1,79 billion or decreased compared to the year 2013 which reached Rp 4,32 billion, in line with the efforts undertaken to maintain and improve the management of asset quality as reflected in the achievement ratio non-performing loans in 2014 amounted to 0,13% gross or 0,09% net. Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mencapai Rp 97,49 miliar atau menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 111,77 miliar. Selain adanya peningkatan biaya dan penurunan pendapatan operasional sebagaimana tersebut diatas, pencapaian ini juga merupakan konsekuensi dari pilihan strategi bisnis yang dijalankan Bank Jasa Jakarta dengan menerapkan tingkat suku bunga kompetitif (murah) dibandingkan dengan bank-bank lain, ditengah kecenderungan kenaikan suku bunga dana sejalan dengan peningkatan BI rate, dimana peningkatan pendapatan bunga tidak sebanding dengan peningkatan biaya bunga. Profit Before Tax Profit before tax reached Rp 97.49 billion or decreased from previous year of Rp 111,77 billion. In addition to an increase in costs and a decrease in operating income as mentioned above, this achievement is also a consequence of chosenbusiness strategy that run by Bank Jasa Jakarta to implement a competitive interest rate (low) as compared to other banks, amid a trend of rising interest rates of funds in line with the increase of BI rate, where the increase of interest income not aligned with the increment of interest cost.. POSISI KEUANGAN Total Aktiva Pada 31 Desember 2014, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 5,09 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 4,71 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut dari sisi pasiva didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga serta pertumbuhan ekuitas. FINANCIAL POSITION Ttotal Assets On 31 December 2014, total assets of Bank Jasa Jakarta reached Rp 5,09 trillion, an increase from the previous year of Rp 4,71 trillion. Growth in total assets on passiva side was supported by an increase in third party funds and equity growth. Kredit Pertumbuhan kredit Bank Jasa Jakarta yang mencapai 5,57% berkat kontribusi dari semua jenis penggunaan kredit, baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi. Penyaluran kredit modal kerja selama tahun 2014 mencapai Rp 827,39 miliar atau meningkat 5,81% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp779,28 miliar dan untuk kredit investasi mencapai Rp 1,49 triliun Loans Bank Jasa Jakarta loans growth, which reached 5,57% thanks to the contribution of all types of loan use, better working capital credit, investment credit and consumption credit. Working capital loan portfolio during 2014 reached Rp 827,39 billion, an increase of 5,81% when compared to the previous year of Rp 779,28 billion and for investment loans reached Rp 1,49 trillion, an increase of 4,90% when compared Jenis Kredit Type of Loan 37,05 % Investasi Investment 40,53 % 22,42 % Konsumsi Consumer Modal Kerja Working Capital ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 11 atau meningkat 4,90% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,42 triliun. Sedangkan untuk kredit konsumsi meningkat 6,16% menjadi Rp 1,37 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai Rp 1,28 triliun. to year 2013 by 1,42 trillion. As for consumer loans increased by 6,16% to Rp 1,37 trillion compared with the year 2013 which reached Rp 1,28 trillion. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2014 ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesar yaitu 40,53%, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar 37,05% dan 22,42% dari total kredit. Based on the type of use, lending during 2014 addressed to the Investment Credit that gives the largest contribution at 40,53%, followed by consumption credit and working capital credit respectively 37,05% and 22,42%.of the total loans. Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2014 tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektor rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 37,03% dari total kredit. Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu, untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi sebesar 22,49% terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 7,82% dari total kredit. Based on economic sector, lending during 2014 grew in almost all sectors, the portfolio of credit to the household sector accounted for 37,03% of total loans. In general, the household sector includes loans for the purpose of the use of consumption, among others, mortgage, car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sector accounted for 22,49% of total loans and real estate sector, leasing and services company contributes 7,82% of total loans. Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (jutaan Rupiah/ million Rupiah) Sektor Ekonomi Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Nominal % 30.170 0,82 % Agriculture, hunting and forestry 7.481 0,20 % Fishing 18.623 0,50 % Mining and excavation 327.041 8,86 % Manufacturing 2.595 0,07 % Electricity, gas and water Construction Konstruksi 144.992 3,93 % Perdagangan Besar dan Eceran 829.768 22,49 % Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 286.819 7,77 % Accomodation and food and baverages Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 212.114 5,75 % Transportation, warehousing and communications Wholesale and Retail 13.081 0,35 % Financial Intermediary 288.676 7,82 % Real estate, leasing services and servicing companies Jasa Pendidikan 40.568 1,10 % Educational services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 74.824 2,03 % Health and social services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan 45.198 1,22 % Services in social, art culture, recreation and Perantara Keuangan Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Rumah Tangga Lain-lain Total 12 Economic Sector other individual services 928 0,03 % 1.366.515 37,03 % 523 0,01 % 3.689.916 100,00 % Individual services to households Households Others Total Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2014 mencapai 30,83%, masing-masing untuk kredit usaha mikro sebesar 0,10%, kredit usaha kecil sebesar 3,42% dan kredit usaha menengah 96,46%. Lending to the SME sector in 2014 reached 30,83%, respectively for micro loans of 0,10%, small business loans of 3,42% and 96.46% medium-sized business loans. Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 0,13% dan NPL Net 0,09%. Pencapaian NPL ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%. Thanks to the consistency of the lending policy based on the principle of prudence, at the end of 2014, Bank Jasa Jakarta managed to maintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPL gross) of 0,13% and 0,09% Net NPL. Achievement of this NPL besides lower than the NPL of the banking industry in general, but also still far from the maximum limit indication NPL stipulated by Bank Indonesia at 5%. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Kualitas Kredit/ Loan Quality (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Keterangan Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total Kredit yang Diberikan 2013 % 2014 % Description 3.380.974 97,03 % 3.604.955 97,70 % 99.927 2,87 % 80.198 2,17 % Special Mention - - 2.731 0,08 % Substandard Current 476 0,01 % 296 0,01 % Doubtful 3.086 0,09 % 1.736 0,05 % Loss 3.484.462 100,00 % 3.689.916 100,00 % Total Loans Total NPL 3.562 4.763 Total NPL NPL (%) 0,10% 0,13% NPL (%) Surat Berharga Nilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuan investasi berupa Sertifikat Deposito Bank Indonseia, Surat Utang Negara, Obligasi Retail Indonesia dan Surat Berharga Syariah Negara mencapai Rp 366,38 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali mencapai Rp 187,97 miliar. Jumlah surat berharga untuk tujuan investasi yang sisa umur jatuh tempo lebih dari 5 tahun mencapai Rp 50,14 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasi tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 49,81 miliar dan sisanya dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik. Securities The value of securities held by Bank Jasa Jakarta for investment purposes in the form of Certificates of Deposit of Bank Indonseia, Government Securities, Indonesian Retail Bond and Shariah Securities reached Rp 366,38 billion and securities purchased for resale to Rp187,97 billion. Number of securities for investment purposes that the remaining life of the maturity over 5 years to reach Rp 50,14 billion. Of the total securities for investment purposes, which are categorized as held to maturity amounted to Rp 49,81 billion and the rest are categorized as available for sale. Investing in these securities in accordance with the policy defined by Management, Third Party Funds that have been collected but not yet fully disbursed to credit, temporarily placed in secure financial instruments and generate a good return. Penghimpunan Dana Di masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakarta yang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 4, 13 triliun, meningkat 5,88% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kenaikan Dana Pihak Ketiga tersebut didorong oleh Giro yang meningkat 13,57%, Tabungan yang meningkat 5,51% dan Deposito yang meningkat 4,77%. Fund Raising In times of economic slowdown, Bank Jasa Jakarta funding success to maintained position with third-party funds at the end of 2014 stood at Rp 4,13 trillion, an increase of 5,88% compared to the previous year. The increase in third party funds are driven by demand deposits increased by 13,57%, which increased 5,51% Savings and deposits increased 4,77%. Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi 80,10% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan masing-masing 11,97% dan 7,93%. Sementara berdasarkan jangka waktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan. Based on its composition, time deposits contributed 80,10% to the total third party funds, followed by demand and saving deposits respectively 11,97% and 7,93%. While based on the time period, has not been a shift in the composition of the majority of the funding. Komposisi/ Composition 11,97 % Deposito Berjangka/ Time Deposits 7,93 % 80,10 % Giro/ Demand Deposits Tabungan/ Saving Deposits ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 13 Ekuitas Total ekuitas per akhir 2014 mencapai Rp 837,99 miliar atau meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp 763,54 miliar. Peningkatan ekuitas disebabkan oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuan laba bersih tahun 2014. Equity Total equity at the end of 2014 reached Rp 837,99 billion, an increase from the previous period amounting to Rp 763,54 billion. The increase in equity due to the increase in retained earnings due to the recognition of net profit in 2014. KPMM Rasio kecukupan modal / kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional mencapai 23,36% meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 22,84%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 9% -< 10% Capital Adequacy Ratio - CAR The capital adequacy ratio after taking into account credit risk, market risk and operational risk reached 23,36% increase compared with the previous period to reach 22,84%. Achievement of CAR is still far above the minimum level required by Bank Indonesia in the amount of 9% - < 10%. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkan dan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah. Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salah satu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah dan memudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredit yang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untuk meningkatkan good governance dan mendorong persaingan yang sehat dalam industry perbankan antara lain melalui terciptanya disiplin pasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2014 untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 12,10% dan untuk kredit KPR maupun non KPR sebesar 11,85%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakarta dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/atau website Bank Jasa Jakarta. Prime Lending Rate (SBDK) Bank Indonesia requires all Commercial Banks conducting conventional business in Indonesia to report on and publish Prime Lending Rate (SBDK) in Rupiah. The application of the transparency of information on the prime lending rate is one attempt to provide clarity to customers and facilitate customers in assessing the benefits and costs of loans offered by the bank. In addition, the prime lending rate also seeks to improve good governance and encourage healthy competition in the banking industry, among others, through the creation of market discipline (market discipline) better. SBDK per December 2014 for corporate and retail loans amounted to 12,10% and for mortgage and non-mortgage loans amounted to 11,85%. Bank Jasa Jakarta SBDK information can be found in publications in every office and/ or the website of Bank Jasa Jakarta. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai Rp 38,873 miliar atau hanya 4,90 % dari Modal Bank atau 1,05% dari total kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR. Legal Lending Limit (LLL) LLL of parties related to the Bank, its oustanding reached Rp 38,873 billion or just 4,90% of Bank Capital or 1,05% of total loans. Attainment percentage is still below the maximum limit set by Bank Indonesia at 10% of the entire capital and loans to related parties are classified in the category of CURRENT. Perayaan akhir tahun 2014 dengan seluruh karyawan End of year 2014 celebration with all employees 14 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dalam upaya untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat, tantangan bisnis dan risiko yang semakin kompleks, maka kebutuhan akan pentingnya praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG) dirasakan semakin meningkat. Bank Jasa Jakarta meyakini akan arti penting dari penerapan GCG ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan Stakeholdeers, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan. In an effort to deal with the increasingly fierce competition, business challenges and risks are become complex, the need for the Good Corporate Governance (GCG)practice become important. Bank Jasa Jakarta convinced of the importance of the implementation of GCG as one means to improve the Bank's performance, protect the interests of Stakeholders, improve compliance with the legislation in force and long-term business growth on an ongoing basis. Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan sistem perbankan yang sehat dengan senantiasa berpedoman pada penerapan prinsip-prinsip GCG. Langkah yang dilakukan bukan hanya sekedar pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, namun upaya yang terus menerus untuk melakukan penyempurnaan kualitas penerapan GCG berpedoman pada prinsipprinsip GCG yang didukung oleh sistem pengendalian intern dan manajemen risiko yang baik. Bank Jasa Jakarta has a high commitment to run a sound banking system to always be guided by the application of the principles of GCG. Steps taken not merely compliance with statutory provisions in force, but the continuous efforts to make improvements based on the quality of GCG implementation of corporate governance principles are supported by a system of internal control and risk management. Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah melakukan self assessment atas pelaksanaan GCG sesuai dengan ketentuan berlaku yang mencakup 3 aspek utama yaitu: • Governance Structure; • Governance Process; • Governance Outcome. During 2014, the Bank Jasa Jakarta has done a self assessment on GCG implementation in accordance with the applicable provisions of which include three main aspects, namely: • Governance Structure; • Governance Process; • Governance Outcome. Penilaian terhadap 3 aspek utama tersebut diatas dilakukan terhadap 11 faktor penilaian, yang terdiri dari: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; 4. Penanganan benturan kepentingan; 5. Penerapan fungsi kepatuhan; 6. Penerapan fungsi audit intern; 7. Penerapan fungsi audit ekstern; 8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian intern; 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG, dan 11. Rencana strategis bank. Assessment of the three main aspects mentioned above carried out on 11 assessment factors, which consist of: 1. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners; 2. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors; 3. Completion and implementation of the tasks of the Committee; 4. Handling of conflicts of interest; 5. Implementation of compliance; 6. Implementation of internal audit function; 7. Application external audit function; 8. implementation of risk management including internal control; 9. Provision of funds to related parties and large exposures; 10. Transparency of financial and non financial condition, GCG, and 11 Bank's strategic plan. Hasil self assessment atas pelaksanaan GCG selama semester I dan II tahun 2014, menghasilkan peringkat 2 atau “Baik”. Hal ini memberikan gambaran bahwa manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukan penerapan GCG yang secara umum “Baik” sebagaimana tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara The results of the implementation of GCG self assessment during the semester I and II in 2014, shows the rank 2 or "Good". This illustrates that the management of Bank Jasa Jakarta has made GCG implementation in general "Good" as reflected in adequate compliance with the principles of GCG. If there is a weakness in the application of the principles of good corporate governance, the general weakness ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 15 16 umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank Jasa Jakarta. is not significant and can immediately be repaired by Bank Jasa Jakarta management. Berdasarkan self assessment terhadap aspek governance structure, governance proces dan governance outcome pada masing-masing faktor penilaian pelaksanaan GCG, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aspek Governance Structure, tata kelola pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan GCG sudah lengkap dan memadai. 2. Aspek Governance Process, tata kelola pada sebagian besar faktor penilaian pelaksanaan GCG sudah efektif yang didukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai. 3. Aspek Governance Outcome, tata kelola pada sebagian besar faktor penilaian pelaksanaan GCG telah berkualitas yang dihasilkan dari aspek governance process yang sebagian besar efektif dengan didukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai. Based on self-assessment of aspects of governance structure, governance proces and governance outcomes at each assessment factor GCG implementation, can generally be summarized as follows: 1. Aspects of Governance Structure, governance of the entire GCG implementation assessment factors is complete and adequate. 2. Aspects Process Governance, governance in the majority of assessment factors have been effective GCG implementation that is supported by the structure and adequate infrastructure. 3. Aspects of Governance Outcome, governance at most a factor of quality assessment GCG implementation has been generated from the aspect of governance effective process that largely supported by the structure and adequate infrastructure. A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi perusahaan yang berfungsi sebagai forum bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam RUPS, para pemegang saham menggunakan haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam proses pengambilan keputusan. A. General Meeting of Shareholders (AGM) General Meeting of Shareholders (AGM) is the highest organ of the company that serves as a forum for shareholders to take decisions related to the company. In the AGM, the shareholders exercise their rights, express opinions and vote in the decision-making process. Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 5 kali RUPS yang terdiri dari 1 kali RUPS Tahunan dan 4 kali RUPS Luar Biasa terkait dengan pengangkatan direktur baru, pembagian tugas direksi, pemberhentian komisaris independen dan pembagian dividen/penyetoran modal. Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2013 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sisanya sebesar Rp 77.276.194.932,- (tujuh puluh tujuh milyar dua ratus tujuh puluh enam juta seratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh dua Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan. 4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Presiden Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi (bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku 2014. 5. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy, Siddharta & Tanzil untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan. During 2014, the AGM has been held five times consisting of 1 times the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of 4 times associated with the appointment of a new director, division of duties of directors, independent directors dismissal and payment of dividend / capital injection. Some important decisions relating to the Annual General Meeting are as follows: 1. Approved the Annual Report of the Board of Directors for the fiscal year ended 31 December 2013. 2. Approve and authorize the Company's Annual Calculations for the fiscal year ended 31 December 2013 were audited by Public Accounting & Tamara Tjahjadi which overall is listed in the Annual Report 2013 as well as provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors and Commissioners for management and supervision that have been implemented in the year ended 31 December 2013. 3. To determine the net profit for the fiscal year 2013 by Rp 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) is stored as a reserve and the remaining Rp 77,276,194,932, - (seventy seven billion two hundred and seventy six million one hundred and ninety four thousand nine hundred and thirty-two Rupiah) stored in retained earnings to strengthen the Company's capital. 4. Providing power and authority to the President of Commissioners to determine the magnitude of the amount of production services (bonus), honorarium, salary and other benefits to the Board of Commissioners, Directors and Employees of the Company for the Financial Year 2014. 5. Appoint Public Accountant Office Hendrawinata Eddy, Siddharta & Tanzil to audit the financial statements of the Company for the fiscal year ended 31 December 2014 in accordance with the recommendation of the Audit Committee. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta. B. Board of Commissioners Board of Commissioners is the organ of a company that has a fundamental duty to supervise the Board of Directors in running the company and provide advice to the Board and ensure the implementation of GCG principles in every business activity of Bank Jasa Jakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang senantiasa direview secara periodik dan apabila dianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris terakhir dikinikan pada 15 November 2013. In performing its duties, the Board of Commissioners has Guidelines and Rules Work always be reviewed periodically and, if deemed necessary, subject to the provisions of existing law. Working Charter of the Board of Commissioners last updated on 15 November 2013. Sehubungan dengan adanya perubahan susunan Dewan Komisaris, maka pengajuan calon Komisaris Independen baru masih dalam proses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan sehingga susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta sampai dengan 31 Desember 2014, terdiri dari: Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen : Randy Hartanto Lie )* )* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014. In relation with composition change of the Board of Commissioners, the proposal of a new independent Commissioner candidate is still on process of fit and proper test at the Financial Services Authority, so up to 31 December 2014 the composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta consisted of: President Commissioner : Iskandar Widyadi Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto Independent Commissioner : Randy Hartanto Lie )* ) * = Resign per 29 August 2014. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan Undangundang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test). Terkait dengan independensi, Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan lainnya. All members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta has qualified to become members of the Board of Commissioners in accordance with the Limited Liability Company Act, Bank Indonesia Regulation number 11/1/PBI/2009 concerning Commercial Bank and Bank Indonesia Regulation number 12/23/PBI/2010 on Fit and Proper Test. Related to the independency, Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta does not have a financial relationship, relationship management, stock ownership relationships and family relationship to the second degree with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/ or Controlling Shareholders or relationship with Bank Jasa Jakarta, which could affect ability to act independently. In addition, members of the Board of Commissioners also not concurrent positions as members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or Executive Officer in other non financial institution/ corporation as stipulated in applicable regulations. Dewan Komisaris selain memastikan dilaksanakannya ketentuanketentuan Anggaran Dasar Bank, juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan terkait pelaksanaan GCG, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perbankan, dan Peraturan Regulator. Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain meliputi: 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Bank Jasa Jakarta, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan untuk kepentingan Bank Jasa Jakarta sesuai dengan maksud dan tujuan berdasarkan ketentuan pada Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta. 2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta. Board of Commissioners in addition to ensuring the implementation of the provisions of Articles of Association of the Bank, also have a duty and responsibility to comply with the legislation in force in Indonesia, including but not limited to rules regarding the implementation of GCG, Limited Liability Company Act, Banking, and Bank Indonesia Regulation, In practice, duties and responsibilities of the Board of Commissioners include the following: 1. Conducting oversight of the policy management of Bank Jasa Jakarta, the road maintenance in general, and to advise the Board of Directors. Oversight by the Board of Commissioners conducted for the benefit of Bank Jasa Jakarta in accordance with the intent and purpose based on the provisions of the Articles of Association of Bank Jasa Jakarta. 2. Ensuring the implementation of the implementation of corporate governance principles in every business activity of Bank Jasa Jakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 17 18 3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Jasa Jakarta. 4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Eksternal, hasil pengawasan pihak otoritas yaitu Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. 5. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta. 6. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, dan memastikan bahwa Komite-Komite tersebut telah menjalankan tugasnya secara efektif. 3. Directing, monitor and evaluate the implementation of the strategic policy of Bank Jasa Jakarta. 4. Ensuring that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations of the Internal Audit Task Force, external auditor,the result of authority supervision that is the Financial Services Authority and the Bank of Indonesia. 5. To inform the Financial Services Authority / Bank Indonesia within 7 (seven) days after the violation of laws and regulations found in finance and banking, and state or estimate the circumstances that can jeopardize business continuity Bank Jasa Jakarta. 6. Forming Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee, and ensuring that the Committees have been performing their duties effectively. Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 8 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik. Board of Commissioners meetings are held regularly and during 2014, the Board of Commissioners has held 8 meetings. All decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners conducted consensus and made the minutes of meetings and well administered. C. Direksi Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok melakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang senantiasa direview secara periodik dan apabila dianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terakhir dikinikan pada 2 Mei 2014. C. Directors The Board of Directors is the organ of the company which has the principal task of doing maintenance to the interests and objectives of the company in accordance with the aims and objectives of the company under the provisions of the Articles of Association and the applicable laws and regulations. In performing its duties, the Board of Directors has had a Charter Working constantly reviewed periodically and, if deemed necessary, subject to the provisions of existing law. Guidelines and Rules of Work of Directors last updated on May 2, 2014. Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 berjumlah 5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut: Presiden Direktur : Handrie Wirawan Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur II : Lisawati Direktur : Krisna Chandra Direktur Kepatuhan : Suroso Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per December 31, 2014 amounted to 5 people, with the members as follows: President Director : Handrie Wirawan Vice President Director I : Emanuela Tanubrata Vice President Director II : Lisawati Director : Krisna Chandra Compliance Director : Suroso Seluruh anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test). Terkait dengan independensi, seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/ atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selain itu, seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain, perusahaan dan/ atau lembaga lain. All members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta has qualified to become members of the Board of Directors in accordance with the Limited Liability Company Act, Bank Indonesia Regulation number 11/1/PBI/2009 on Commercial Banks and Bank Indonesia Regulation number 12/23 / PBI / 2010 on Test Capability and Proper (Fit & Proper Test). Associated with independence, all members of the Board of Directors does not have the financial, management, share ownership, family relationship to the second degree with members of the Board of Commissioners, Directors and / or controlling shareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, which could affect its ability to act independent. In addition, all members of the Board of Directors do not hold positions as members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors or Executive Officer at another bank, company and/ or other institutions. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Dewan Direksi dan Komisaris/ Board of Directors and Commissioners Kiri ke kanan/ Left to Right : Krisna Chandra - Mintolo Hardiyanto - Lisawati - Iskandar Widyadi - Handrie Wirawan - Emanuela Tanubrata - Suroso Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% saham dari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. All members of the Board of Directors either individually or together do not have more than 25% of paid-up capital of another company and share ownership exceeds 5% of the paid up capital stock of the Bank Jasa Jakarta, another Bank, Non-Bank Financial Institutions, and the company Other domiciled inside or outside the country, in compliance with applicable regulations. Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengembangan GCG di Bank Jasa Jakarta dan Direksi juga menjamin keberlangsungan usaha Bank Jasa Jakarta untuk jangka panjang, pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target usaha, serta pelaksanaan prinsip kehati-hatian Bank demi kepentingan para stakeholder secara keseluruhan. Pelaksanaan tugas Direksi tersebut antara lain: 1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya. 2. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi di Bank dan untuk itu Direksi wajib membentuk: • Satuan Kerja Audit Internal. • Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko. • Satuan Kerja Kepatuhan. 4. Menciptakan struktur pengendalian internal dan menjamin terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatan manajemen. 5. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. In general, the Board of Directors is responsible for the implementation and development of GCG at Bank Jasa Jakarta and also ensure the sustainability of Directors of the Bank Jasa Jakarta for the long term, achieving the level of performance in accordance with the business targets, as well as the implementation of the precautionary principle in the interests of stakeholders Bank as a whole , Execution of duties of Directors include: 1. Directors have full responsibility for performing their duties for the benefit of the Bank in achieving its goals and objectives. 2. Board of Directors shall manage the Bank in accordance with the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association, Guidelines and Rules of Work of Directors and the applicable laws and regulations. 3. Board of Directors shall implement the GCG principles in all business activities of the Bank at all levels of the organization in the Bank and to the Board of Directors shall establish: • Internal Audit Unit. • Risk Management Unit and Risk Management Committee. • Compliance Unit. 4. Creating internal control structure and ensuring the internal audit function at all levels of management. 5. Board of Directors shall follow up audit findings and recommendations of the Internall Audit Task Force, external auditor, Bank Indonesia supervision result/ Financial Services Authority. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 19 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2014, Direksi telah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik. 6. Accounting for performance of duties and responsibilities to the shareholders through the General Meeting of Shareholders. Board of Directors Meeting held on a regular basis and during 2014, the Board of Directors has held 12 meetings. All decisions taken in the meeting of the Board of Directors conducted consensus and made the minutes of meetings and well administered. D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang Perseroan yang berlaku, Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab jelas sesuai fungsi masing-masing. Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi Bank dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan GCG diwujudkan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Masing-masing Pedoman dan Tata Tertib Kerja tersebut menjelaskan tugas dan tanggung jawab, etika kerja, wewenang, kewajiban dan hak serta tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi. D. Relationship between Board of Commissioners and Board of Directors n accordance with the Articles of Association and the Company Act in force, the Board of Commissioners and Board of Directors who have the authority and clear responsibility fit to each function.A good working relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank in carrying out its duties and responsibilities in accordance with GCG embodied in the Charter of the Board of Commissioners Work and Employment Guidelinesand Rules of the Board of Directors. Each of these Guidelines and Rules of Work explains the duties and responsibilities, work ethic, powers, obligations and rights also work rules that are binding upon every member of the Board of Commissioners and Board of Directors. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2014, telah diselenggarakan 12 kali rapat. Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors are held regularly and during 2014 has held 12 meetings. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik. All decisions taken in the Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors conducted consensus and made the minutes of meetings and well administered. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors Rapat Direksi Board of Directors Meeting Rapat Komisaris Board of Commissioners Meeting Rapat Gabungan Joint Meeting of BOC & BOD Hadir Presence Jadwal Schedule Hadir Presence Jadwal Schedule Hadir Presence Jadwal Schedule Iskandar Widyadi - - 8 8 10 12 Mintolo Hardiyanto - - 8 8 12 12 Randy Hartanto Lie - 7 8 5 12 Komisaris/ Commissioners Direksi/ Directors 20 Handrie Wirawan 12 12 - - 12 12 Emanuela Tanubrata 11 12 - - 11 12 Lisawati 10 12 - - 12 12 Krisna Chandra 11 12 - - 11 12 Suroso 8 12 8 12 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi secara aktif berperan sesuai dengan fungsinya untuk mendukung penerapan GCG. E. Committees The Committee is responsible to the Board of Commissioners Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration & Nomination Committee is actively act in accordance with its function to support the implementation of GCG. Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan eksternal, implementasi GCG serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Julianti Tatan Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc. Randy Hartanto Lie )* )* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014. The Audit Committee The Audit Committee is a committee established to assist the Board in order to support the effective implementation of duties and oversight on matters related to financial reporting, internal control systems, the implementation of internal and external audit functions, GCG implementation and compliance with laws and regulations that applies. The composition of the Audit Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Julianti Tatan Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc. Randy Hartanto Lie )* )* = Resign per 29 August 2014. Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keanggotaan Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan/akuntansi dan perbankan. Seluruh anggota Komite memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelola yang sehat. Composition, membership requirements, expertise and independence of audit committee members have complied with Bank Indonesia/ Financial Services Authority (FSA). Audit Committee consists of an Independent Commissioner as Chairman and three (3) independent members, namely an Independent Commissioner and 2 (two) independent party with expertise in finance / accounting and banking. All members of the Committee have the commitment and high integrity, ability and expertise for the field work to support the implementation of sound governance. Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen All members of the Audit Committee is an independent party, which does not have the financial, management, share ownership and / or family relationship with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and / or Controlling Shareholders or business relationship with Bank Jasa Jakarta which could affect its ability to act independently Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku. c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku. d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. In carrying out its functions, the Audit Committee has duties and responsibilities include: 1. Monitoring and evaluation of the planning and conduct of audits and monitoring of the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. In order to do this task, the Audit Committee monitoring and evaluating of: a. Implementation Internal Audit Unit (SKAI). b. Conformity audit by the Office of Public Accountants Auditing Standards applicable. c. Compliance Financial Statements with the applicable accounting standards. d. Providing independent opinion in the event of disagreements between management and public accounting firm for services rendered. e. Implementation of follow-up by the Board of Directors on the findings of SKAI, Public Accountant and results of monitoring the Financial Services Authority. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 21 22 2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang akan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/atau pihak otoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank Jasa Jakarta. 3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuan lain yang berlaku. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan pada independensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCG yang efektif dan berkelanjutan. 2. Reviewing other financial information that will be issued by Bank Jasa Jakarta to the public and/ or authorities such as projections, and other statements relating to financial information of Bank Jasa Jakarta. 3. Reviewing the compliance of Bank Jasa Jakarta against the legislation in the field of banking and other applicable provisions. 4. Provide recommendations to the Board on the appointment of public accounting firm, which is based on the independence and scope of the assignment to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 5. Reviewing and monitoring the implementation of effective and sustainable GCG. Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Komite Audit berwenang mengakses dokumen, data dan informasi tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif serta Akuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komite terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. The Audit Committee held a meeting at least once in 1 (one) month and the decision of committee meetings is done by consensus. The Audit Committee is authorized to access documents, data and information about employees, funds, assets and resources as well as the Bank is authorized to invite each Commissioner, the Board of Directors and Executive Officers as well as the External Auditor to attend the Committee meeting related duties and responsibilities of the Audit Committee. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank Jasa Jakarta. Komite Pemantau Risiko ini dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari: Ketua : Randy Hartanto Lie )* Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto )* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014. Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee is a committee established to support the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners relating to the implementation of Risk Management in Bank Jasa Jakarta. Risk Monitoring Committee is established to ensure that the risk management framework has provided adequate protection against all risks Bank Jasa Jakarta. The composition of the Risk Oversight Committee consists of: Chairman : Randy Hartanto Lie )* Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto )* = Resign per 29 August 2014. Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut, Anggota Komite Pemantau Risiko harus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua, seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, dan seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen Membership, composition, as well as the independence of the members of the Risk Monitoring Committee has met the above-mentioned Bank Indonesia Regulation. Under these provisions, Member of Risk Monitoring Committee should at least consist of an independent commissioner who acts as chairman, an independent party with expertise in finance, and an independent party with expertise in the field of risk management. All members of the Risk Monitoring Committee is an independent party, which does not have the financial, management, share ownership and/ or family relationship with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and / or Controlling Shareholders or business relationship with Bank Jasa Jakarta which could affect its ability to act independent Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalah memantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaan Risk Monitoring Committee carry out the duties and responsibilities professionally and independently without any interference from any party that does not comply with the legislation. The main duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee is to monitor the implementation of the principles and practices of risk management ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 risiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan,antara lain: 1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko dan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik. 2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikan rekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan: • Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. under a risk management framework that has been established, among others: 1. Assist and provide recommendations to the Board in order to improve the effectiveness of supervisory duties and responsibilities in the field of risk management and ensuring that risk management policies implemented properly. 2. In relation to the process to be able to provide recommendations Risk Monitoring Committee should do: • Evaluation of consistency between risk management policies with the implementation of the policy. • Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee and Risk Management Unit. Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Risk Oversight Committee convene at least once in 1 (one) month and the decision of committee meetings is done by consensus. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi Direksi/ Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan ketenagakerjaan. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee is a committee established to assist the BOC implement policy implementation oversight responsibilities of the Nomination and Remuneration of Directors/ Board of Commissioners and employees in accordance with the Articles of Association and the Regulation of Bank Indonesia and labor regulations. The composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia, dimana jumlah Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM) atau wakil dari karyawan. Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Membership, composition, as well as the independence of the members of the Remuneration and Nomination mentioned above have met the Regulation of Bank Indonesia, where the number of Remuneration and Nomination Committee consists of an independent commissioner, a commissioner and an Executive Officer in charge of Human Resources (HR) or representative of the employees , Remuneration and Nomination Committee duties and responsibilities professionally and independently, without any interference from any party that does not comply with the legislation. Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat formulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direktur dan Pihak Independen Komite di bawah Dewan Komisaris. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain: Remuneration and Nomination Committee is responsible for the formulation of selection criteria and nomination procedures for members of the Board of Commissioners, Directors and Independent Party Committee under the Board of Commissioners. In general, duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee, among others: Bidang Remunerasi 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris. Remuneration 1. To evaluate the remuneration policy and provide recommendations to the Board regarding: a. Remuneration policy for the Board of Commissioners, the Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. b. Remuneration policy for executive officers and employees as a whole to be submitted to the Board of Directors. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 23 2. Komite wajib menjalankan prosedur Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Dewan Komisaris sebagai berikut: a. Menyusun struktur Remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif dan tunjangan yang bersifat tetap dan variabel. b. Menyusun besaran dan kebijakan atas struktur Remunerasi. c. Remuneration policy for the members of the Committee of the Board of Commissioners. 2. Remuneration Committee shall carry out procedures for members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Committees of the Board of Commissioners as follows: a. Develop Remuneration structure in the form of salaries, honoraria, incentives and benefits are fixed and variable. b. Develop amount and the policy on remuneration structures. Bidang Nominasi 1. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite. 2. Komite menentukan kriteria untuk diimplementasikan dalam mengidentifikasi para calon, mereview dan menyetujui nominasi, dan dalam melakukan hal tersebut Komite akan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Dewan Komisaris wajib mematuhi peraturan, perundangundangan serta prinsip-prinsip lainnya yang berlaku sesuai dengan ketentuan regulator Bank. b. Komite harus merasa yakin bahwa setiap calon mampu dan layak untuk jabatan atau kedudukan yang bersangkutan dan merupakan calon terbaik dan yang paling memenuhi syarat untuk posisi atau kedudukan tersebut dengan mempertimbangkan catatan riwayat calon, umur, pengalaman, kemampuan dan faktor-faktor relevan lainnya. Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun. Nominations 1. Evaluate and provide recommendations to the Board regarding: a. Systems and procedures and/ or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (AGM). b. Candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (AGM). c. Independent Party candidate who will become a member of the Committee. 2. Committee determines the criteria to be implemented in identifying the candidates, reviewing and approving nominations, and in doing so the Committee will apply the following principles: a. BoC must comply with regulations, legislation and other principles that apply in accordance with the provisions of the Bank regulator. b. Committee should feel confident that every able and worthy candidate for the post or position in question and is the best candidate and the most qualified for the position or the position by considering the history records of candidates, age, experience, ability and other relevant factors. Kepala Divisi/ Division Heads Kiri ke kanan/ Left to Right Ahmad Ampera - Irwani Anjarmulya - Lie Njoek Lan - Budi Widyadi 24 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Committee meetings held as needed at least 3 (three) times a year. Komite Eksekutif Komite Eksekutif adalah komite yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi dibantu oleh 6 Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikan opini objektif kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Executive Committee The Executive Committee is a committee that was formed to support the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors. The Board of Directors is assisted by six Executive Committee that all the duty to give an objective opinion to the Board and help improve the effectiveness of the Board of Directors task systematically. Executive Committee members are appointed by the Board of Directors and to contribute in accordance with their duties and responsibilities. Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO) ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risiko likuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakan dan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. Secara umum, fungsi dari ALCO ini adalah menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi terkait dengan: • Pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memenuhi kebutuhan likuiditas Bank Jasa Jakarta. • Risiko pasar khususnya risiko suku bunga. • Harga untuk produk-produk dana, pinjaman, dan rekening antar kantor. • Penataan portofolio investasi. • Penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga untuk mencapai yang optimum. Asset Liability Committee (ALCO) ALCO is a permanent committee under the Board of Directors with the mission of reaching the level of profitability of Bank Jasa Jakarta optimum as well as liquidity risk and market risk control, through the establishment of policies and strategies of the assets and liabilities of Bank Jasa Jakarta. In general, this is a function of ALCO establishes and evaluate policies and strategies related to: • Liquidity management to maintain liquidity in accordance with applicable regulations, meet the liquidity needs of the Bank Jasa Jakarta. • Market risk, especially interest rate risk. • Prices for products funds, loans and inter-office accounts. • Structuring an investment portfolio. • Structuring the balance sheet structure by anticipating changes in interest rates to achieve the optimum. Komite Kebijakan Perkreditan Bank Komite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk mengarahkan pemberian kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Secara umum, fungsi Komite Kebijakan Perkreditan ini, antara lain: • Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. • Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten. • Memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan. Bank Credit Policy Committee Credit Policy Committee was formed to direct lending through credit policy formulation in order to achieve the target of credit in accordance with the precautionary principle. In general, the function of this Credit Policy Committee, among others: • Assist Directors in formulating credit policy, especially with regard to the principle of prudence in lending. • Monitor and evaluate the implementation of credit policies to be implemented consistently. • Monitor progress and condition of credit portfolio. Komite Kredit Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dan senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum, fungsi Komite Kredit antara lain: • Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yang disajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. • Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yang diajukan. • Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secara jujur, obyektif, cermat, dan seksama. Credit Committee Credit committee formed to assist the Board of Directors in evaluating and / or provide a credit decision within the limits of authority stipulated Board of Directors as stipulated in the Articles of Association of Bank Jasa Jakarta with due regard to the development of business and always be guided by the precautionary principle. In general, the function of the Credit Committee, among others: • Provide guidance and if necessary credit more comprehensive analysis related to the adequacy of the information presented to be used in decision making. • Giving consideration of a draft decision proposed credit. • Providing professionally lending decisions in an honest, objective, accurate and thorough. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang memutuskan dan memantau rencana strategis TI termasuk memantau arah Information Technology Committee Information Technology Committee is authorized to decide and monitor the IT strategic plan, including monitoring the direction of IT development ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 25 26 perkembangan TI sesuai dengan rencana strategis TI dan Rencana Bisnis Bank. Secara umum, fungsi Komite Pengarah Teknologi Informasi ini, antara lain: • Memberikan rekomendasi kepada Direksi atas rencana strategis TI agar sejalan dengan rencana strategis kegiatan bisnis Bank Jasa Jakarta. • Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan investasi pada sektor TI yang dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank Jasa Jakarta. • Mereview dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko atas investasi Bank Jasa Jakarta pada sektor TI. • Mereview dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama. in accordance with the strategic plan of IT and Business Plan Bank. In general, the function of this Information Technology Committee: • Provide recommendations to the Board of Directors on strategic IT plan in line with the strategic plan of the business activities of Bank Jasa Jakarta. • Review and provide recommendations on the investment feasibility of the IT sector, which can contribute to the achievement of business goals Bank Jasa Jakarta. • Reviewing and recommending strategic steps to minimize the risk on investment Bank Jasa Jakarta in the IT sector. • Review and provide recommendations on the formulation of policies and procedures for main IT. Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Secara umum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain: • Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko. • Menyempurnakan penerapan manajamen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif. Risk Management Committee Risk Management Committee (KMR) was formed to ensure that the risk management framework has provided adequate protection against all risks Bank Jasa Jakarta. In general, the function of the Risk Management Committee, among others: • Formulate policies, strategies and guidelines for risk management. • Improving the implementation of risk management based on the evaluation of the implementation process and effective risk management systems. Komite Personalia Komite Personalia dibentuk untuk membantu direksi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personalia ini, antara lain: • Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilai perusahaan, kode etik, serta kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh regulator. • Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputi perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performance management, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yang kompetitif. Personnel Committee Personnel Committee was formed to assist director in the management of Human Resources (HR). In general, the function of the Personnel Committee, among others: • Ensuring HR strategy and policy alignment with the strategy and objectives of the company, including the company's values, code of ethics, as well as policies and regulations issued by the regulator. • Improving the HR management, which includes HR planning, recruitment, development, performance management, talent management, as well as a competitive remuneration system. F. Fungsi Kepatuhan Mempertimbangkan bahwa industri perbankan merupakan salah satu industri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) dan meningkatnya kompleksitas perkembangan kegiatan usaha Bank, maka akan berdampak pada peningkatan eksposur risiko yang dihadapi Bank, salah satunya adalah risiko kepatuhan. Untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan tersebut, Bank telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang memiliki fungsi ex-ante dengan melakukan tindakan, antara lain: • Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. • Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank Jasa Jakarta; • Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta F. Compliance Function Considering that the banking industry is one industry that is laden with provisions (highly regulated industry) and the increasing complexity of the development of the Bank's business activities, it will have an impact on increased risk exposure faced by the Bank, one of which is a compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, the Bank Jasa Jakarta has appointed one member of the Board of Directors as Director in charge of the compliance function. To assist the Director in charge of the implementation of the tasks of the compliance function, Compliance Unit has been set up which has the function of ex-ante by taking action, among others: • Realize the implementation of a culture of compliance at all levels of the organization and business activities of Bank Jasa Jakarta. • Manage Compliance Risks faced by the Bank Jasa Jakarta; • Ensure that policies, regulations, systems, and procedures and business activities conducted by the Bank Jasa Jakarta are in accordance with the regulatory provisions and legislation in force. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 • kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Memastikan kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap komitmen yang dibuat oleh Perusahaan kepada regulator. • Ensure compliance with Bank Jasa Jakarta against the commitments made by the Company to the regulator. Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatan pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), pengelolaan system anti-fraud serta memantau implementasi Good Corporate Governance. Selama tahun 2014, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain: • Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan. • Melakukan analisa dampak atas ketentuan baru terhadap operasional Bank Jasa Jakarta dan penyesuaian atas manual, kebijakan dan prosedur internal yang diperlukan. • Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan setiap triwulan, dalam rangka mengelola risiko kepatuhan. • Melakukan review dan memberikan pendapat atas rencana produk dan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akan dibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Memberikan kajian atas penerbitan ketentuan internal yang akan diterbitkan. • Menindaklanjuti komitmen Bank Jasa Jakarta kepada OJK, BI dan regulator lainnya. • Melakukan koordinasi dalam rangka penilaian terhadap Tingkat Kesehatan Bank berbasis Risiko. In addition, the Compliance Unit also manages the activities of the implementation of the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML and CFT), anti-fraud management system and monitor the implementation of Good Corporate Governance. During 2014, the activities of the compliance function is performed, among others: • Doing measures to encourage the creation of Culture of Compliance. • Conduct analysis on the impact of new regulations on the operations of the Bank Jasa Jakarta and adjustment to manuals, internal policies and procedures required. • Conduct compliance risk assessment and prepare a report of compliance risk profile on a quarterly basis, in order to manage compliance risk. • To review and provide an opinion on the plan of new products and activities, to ensure that the product to be made and new activities that will be conducted in compliance with applicable regulations. • Provide a review of publishing internal regulations to be published. • Following Bank Jasa Jakarta's commitment to the FSA, the central bank and other regulators. • Coordination within the framework of the assessment of risk based Bank Soundness. Selama tahun 2014, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercermin pada kondisi sebagai berikut: • Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional per Desember 2014 adalah 23,37% berada di atas ketentuan Bank Indonesia yaitu 9% sampai dengan kurang dari 10% (KPMM berdasarkan profil risiko Bank Jasa Jakarta yaitu peringkat 2). • Rasio NPL (net) per Desember 2014 adalah 0,09% jauh dibawah batas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimal sebesar 5%. • Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait, maupun kepada kelompok usaha. • Giro Wajib Minimum Rupiah Primer per Desember 2014 sebesar 8,05% dan Sekunder sebesar 10,83% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Rupiah. • Komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya telah dipenuhi dengan baik. • Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Audit Eksternal dan Otoritas, bersifat administratif dan tidak signifikan sehingga tidak mengganggu kelangsungan usaha bank During 2014, the Bank Jasa Jakarta compliance indicators are reflected in the following conditions: • Capital Adequacy Ratio (CAR) include credit risk, market risk and operational risk per December 2014 was 23,37% is above the Bank Indonesia regulation which is 9% up to less than 10% (CAR based on the risk profile of Bank Jasa Jakarta is ranked 2nd) , • NPL ratio (net) per December 2014 was 0,09%, well below the legal limit provisions of Bank Indonesia maximum of 5%. • There is no violation or exceedances of the Lending Limit (LLL), either to related parties, as well as to the business group. • Primary Statutory amount per December 2014 was 8,05% and Secondary amounted 10,83 % is in conformity with the provisions of BI on rupiah statutory reserves. • Commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesia and other regulators are met as well. • Internal Audit findings, external audir, authority, are administrative and not significant so as not to interfere the continuity of bank business. G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikan G. Internal Audit Unit (SKAI) Internal Audit Function in Bank Jasa Jakarta conducted by the Internal Audit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value and ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 27 28 nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melalui kegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalam melaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank Jasa Jakarta yang membutuhkan. improve the operations of the Bank Jasa Jakarta through auditing and consulting an independent and objective. In carrying out its functions, Internal Audit assessing the adequacy and effectiveness of risk management, internal control, governance, and provide consultation for internal party requiring Bank Jasa Jakarta. SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional dan Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, Komite Audit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu diperlukan, diluar pertemuan yang dilakukan secara berkala. SKAI has acted independently of the operational units and the Head of Internal Audit reports directly to the President and can communicate directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee. SKAI meeting with the President, the Audit Committee and the Commissioner can be done at any time required, outside meetings are conducted regularly. Dalam pelaksanaan audit, SKAI senantiasa berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana yang telah ditetapkan dan telah disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku. Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya. • Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya. • Melaksanakan pengkajian kualitas kredit. • Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa. • Melaksanakan investigasi/ pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu. • Memantau dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit. In the audit, SKAI always be guided by the Working Manual and the Internal Audit Charter as issued and has been prepared based Standard Bank Internal Audit Function of Bank Indonesia and other applicable provisions. In general, the main duties of SKAI, among others, as follows: • Develop and implement a risk-based annual audit plan and report on its realization. • Testing and evaluating the risk management processes, internal controls and governance processes to assess the adequacy and effectiveness. • Assessment on credit quality. • Provide recommendations for improvements and information on the activities examined. • Investigating/ special inspection based on request from the Board of Commissioners, Audit Committee, Board of Directors, other working units or certain indications. • Monitoring, analyzing and reporting • implementation of the follow-up has been done auditee on audit recommendations. Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal terlaksana tahun 2014. The effectiveness of the implementation of the Internal Audit function and its compliance with the Internal Audit Standards Bank (SPFAIB) be reviewed by independent external party at least once in 3 (three) years. The review carried out last by external parties in 2014. Evaluasi Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern di Bank Jasa Jakarta merupakan sistem pengendalian yang dirancang agar kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Sistem pengendalian intern yang sudah dilakukan dimaksudkan untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku, tersedianya informasi keuangan dan manajemen, kegiatan usaha Bank dilakukan secara efisien dan efektif serta mengidentifikasi kelemahan yang terjadi secara dini. Evaluation of Internal Control Internal control systems in Bank Jasa Jakarta is a control system that is designed so that the operations of Bank Jasa Jakarta can be run in a healthy, safe and controlled. Internal control system has been carried out is intended to ensure the Bank's compliance with applicable regulations, the availability of financial information and management, banking activities are performed efficiently and effectively and to identify weaknesses that occur early. Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal Bank Jasa Jakarta. Sistem pengendalian internal selama ini telah diterapkan secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan ketentuan perundang-undangan All management and employees of Bank Jasa Jakarta has a role and responsibility in improving the quality and implementation of internal control systems Bank Jasa Jakarta. Internal control system has been implemented effectively tailored to the objectives, business policy, size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta, based on the requirements and procedures as specified statutory provisions in force and refers to the measures and actions as follows: ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 yang berlaku serta mengacu pada langkah dan tindakan sebagai berikut: • Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Unit Kerja Internal Control, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). • SKAI dan Unit Kerja Internal Control telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta secara berkala dan hasil review tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. • • A clear separation of functions between operational unit with a working unit performing control functions. Control functions performed by the Risk Management Unit (SKMR), Internal Control Unit, Compliance Unit (SKK) and the Internal Audit Unit (SKAI). Internal Audit and Internal Control Work Unit has conducted independent and objective review of the procedures and operations of the Bank Jasa Jakarta regularly and the results of these reviews have been submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners. Tuntutan Hukum Selama tahun 2014, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. Lawsuit During 2014, there was no significant lawsuits from third parties that may affect the business activities of Bank Jasa Jakarta. Penunjukan Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. KAP yang telah ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secara tepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. Appointment of Independent Auditor Commissioner based on the authority granted by the Annual General Meeting has appointed the public accounting firm Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil and appoint its Public Accountant to audit the financial statements of Bank Jasa Jakarta for the fiscal year ended 31 December 2014. KAP appointed has submitted the results of the audit and management letter to Bank Jasa Jakarta on a timely basis, and have been working independently, meet the professional standards of public accountants and labor agreements as well as the scope of the audit are set. Pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi2010). Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihakpihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan yang diaudit (catatan 29). Related Parties In its efforts, the Bank entered into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with that stipulated in IAS 7 (Revision 2010). Types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not the terms or conditions of the same normal to parties who are not related parties are disclosed in the notes to the audited financial statements (note 29). Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2014 sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank. Subsequent Event There are no events after the balance sheet date December 31, 2014 until the publication of this annual report which have a significant effect on the continuity of the Bank. Penghargaan kepada karyawan dengan masa bakti 20 dan 25 tahun Award to employees with period of tenure 20 and 25 years ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 29 Produk & Layanan Products & Services Strategi Bank Jasa Jakarta dalam pelayanan nasabah bertumpu pada core competence yang dimiliki berupa jaringan unit kerja, produk dan layanan, sumber daya manusia dan customer base. Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank Jasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yang senantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produk Bank didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan. The level of competition increases along with the aggressive foreign and regional players in the Indonesian banking industry, Bank Jasa Jakarta encouraged to evaluate and improve continually the products and services based on understanding customers' needs. Efforts to improve the products and services according to customer needs, such as additional features and modifications on products and services. Products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include: Produk Simpanan • Giro • Tabungan Jasa • Tabungan Sejahtera • Deposito • Sertifikat Deposito Funding Products • Current Account • Jasa Saving • Sejahtera Saving • Time Deposits • Certificate of Deposits Kredit • Kredit Rekening Koran • Kredit Aksep • Kredit Persekot • Kredit Pemilikan Mobil • Kredit Pemilikan Rumah • Bank Garansi Credits • Current Account • Credit Acceptance • Advance Credit • Car Loans • Housing Loans • Bank Guarantee Transaksi Valuta Asing • Jual Beli Mata Uang Asing Foreign Exchange Transactions • Foreign Exchange Jasa Layanan • Anjungan Tunai Mandiri (ATM) • Transfer/ Kliring/ Inkaso • Pembayaran tagihan listrik dan telepon • Pembayaran pajak Services • Automatic Teller Machine (ATM) • Transfers/ Clearings/ Collections • Payment points of Electricity and Telephone Bills • Tax payment Tanggung Jawab Sosial Social Responsibilities Bank Jasa Jakarta menyadari dirinya merupakan bagian masyarakat dan oleh sebab itu Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk senantiasa turut aktif berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidang sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat. Selama tahun 2014, berbagai program sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan antara lain : • Partisipasi dalam pemberian bantuan pengadaan truck sampah untuk Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung upaya dalam mengatasi kebersihan dan banjir di DKI Jakarta, yang dikoordinasikan oleh PERPIT (Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa). • Partisipasi dalam pemberian bantuan untuk korban banjir yang terjadi di Jakarta yang dikoordinasi oleh PERBANAS (Perhimpunan Bank Nasional). • Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakat sekitarnya dalam rangka perayaan ulang tahun ke-30 bagi Bank Jasa Jakarta (1984-2014) bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yang meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obatobatan tersebut telah melayani ±500 warga masyarakat. • Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah. • Pembagian Beras kepada para warga di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Bank Jasa Jakarta found himself a part of society and therefore the Bank Jasa Jakarta is committed to continuously participate actively contributing to the welfare of the surrounding community. Bank Jasa Jakarta CSR activity has been more focus on the social field, in which the Bank Jasa Jakarta active in various social activities to help improve the welfare of local communities and /or alleviate the burden on society. During 2014, various social programs that have been implemented include, among others: • Participation in aid procurement garbage truck for the city gov ernment to support the efforts in addressing sanitation and flood in Jakarta, which is coordinated by PERPIT (Chinese Indonesian Enterpreneur Association). • Participation in the provision of assistance to victims of the floods that occurred in Jakarta, which is coordinated by PERBANAS (Association of National Bank). • Free medical services for the residents and the surrounding community in celebration of the 30th anniversary of Bank Jasa Jakarta (1984-2014) in collaboration with YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Indonesian Society). Treatment services which include GP services, dentists and administration of these drugs has been serving ± 500 residents. • Cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) perform regular blood donation every 3 months at the Head Office of Bank Jasa Jakarta that involve management, employees and customers. • Division of Rice to the residents in the area around the Central Office Bank Jasa Jakarta on Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. The event was held two weeks before Idul Fitri and is an annual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 with the intention to help ease the burden on citizens face of rising prices of basic needs. Kegiatan donor darah rutin Regular blood donation activities ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 31 Kegiatan donor darah rutin Regular blood donation activities Pengobatan gratis untuk warga sekitar Free medical treatment for the surrounding residents Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar menjelang Hari Raya Idul Fitri CSR activity through rice distribution for the surrounding community prior to Eid al-Fitr festival 32 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Manajemen Risiko Risk Management Penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif dan konsisten telah mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank Jasa Jakarta secara berkelanjutan, solid dan prudent serta mampu memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Di tengah masa konsolidasi perekonomian Indonesia dan transisi kepemimpinan nasional pada tahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah mampu menerapkan kebijakan manajemen risiko secara efektif yang dirancang untuk memastikan posisi likuiditas yang solid, mempertahankan kualitas kredit dan memperkuat posisi permodalan Bank, disamping terus memberikan perhatian terhadap Risiko Operasional. Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada parameter risk appetite yang konservatif dan mengendalikan pertumbuhan kredit dengan meningkatkan standar penyaluran kredit dan manajemen suku bunga yang kompetitif. Application of risk management framework that effectively and consistently been able to support business growth in a sustainable Bank Jasa Jakarta, solid and prudent and able to provide added value for stakeholders. In the midst of the Indonesian economy and the consolidation of national leadership transition in 2014, Bank Jasa Jakarta has been able to implement effective risk management policies are designed to ensure a solid liquidity position, maintaining credit quality and strengthen the Bank's capital position, while continuing to give attention to the Operational Risk , Bank Jasa Jakarta always be guided by the parameters conservative risk appetite and controlling credit growth by increasing lending standards and a competitive interest rate management. Penerapan manajemen risiko telah menjadi tanggung jawab bersama seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta. Kesadaran akan risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjang organisasi sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kerja di Bank Jasa Jakarta. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga mempersiapkan upaya mitigasi risiko untuk meminimalisasi tingkat kerugian sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan. Tingkat risiko yang ada terus dipantau secara periodik dan secara keseluruhan proses manajemen risiko dijalankan berdasarkan pada penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Berkat penerapan proses manajemen risiko yang efektif pada seluruh aktivitas usaha, berdasarkan hasil self-assesment, pada tahun 2014 tingkat risiko komposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkat risiko komposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren “low to moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory.” Application of risk management has become a shared responsibility of all management and employees of Bank Jasa Jakarta. Awareness of risk (risk awareness) continues to be embedded in every level of the organization so that it becomes an integral part of the work culture in Bank Jasa Jakarta. In addition, Bank Jasa Jakarta also prepare risk mitigation measures to minimize the extent of losses in accordance with the risk appetite and risk tolerance set. The level of risk that is continuously monitored periodically and overall risk management process is executed based on the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG). Thanks to the implementation of an effective risk management processes in all business activities, based on the results of self-assessment, in 2014 the level of Bank Jasa Jakarta composite risk is "low to moderate". The composite risk level is the result of an assessment of inherent risk "low to moderate" and the quality of risk management assessment "satisfactory." Peringkat Risiko Inheren Inherent Risk Rating Peringkat Kualitas Manajemen Risiko Risk Management Quality Rank Peringkat Tingkat Risiko Risk Level Rank Risiko Kredit/ Credit Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Pasar/ Market Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Operasional/ Operation Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Hukum/ Legal Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Strategik/ Strategic Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk Low to Moderate Satisfactory 2 Low Satisfactory 1 Low to Moderate Satisfactory 2 Profil Risiko Risk Profile Risiko Reputasi/ Reputation Risk Peringkat Komposit/ Composit Rank ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 33 PERMODALAN Struktur Permodalan Komposisi permodalan Bank Jasa Jakarta sampai dengan posisi 31 Desember 2014 terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap, yang secara keseluruhan dapat dirinci sebagai berikut: CAPITAL Capital Structure Composition of Bank Jasa Jakarta capital up to the position of 31 December 2014 consists of core capital and supplementary capital, which as a whole can be broken down as follows: Sesuai dengan PBI No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMR mencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan sebesar 6%. Sementara itu, Rasio Modal Inti Utama dibandingkan dengan ATMR juga mencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan sebesar 4,5%. In accordance with regulation 15/12/PBI/2013 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, compared RWA Core Capital Ratio reached 22,29%, far higher than the set at 6%. Meanwhile, the Main Core Capital Ratio compared to the RWA also reached 22,29%, far higher than the set at 4,5%. Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimana tersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank yang merupakan perbandingan antara Modal dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), mencapai 23,37%. With the composition of capital (core capital + supplementary) as mentioned above, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank is a comparison between the Capital to RWA (Risk Weighted Assets), reached 23,37%. MODAL INTI/ CORE CAPITAL MODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL - Modal Disetor/ Issued capital/ Paid in capital - Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital - Faktor Penambah/ Addition Factor - Cadangan Umum/ General Reserve - Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit (100%) - Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year (50%) - Faktor Pengurang/ Deduction Factor - Selisih kurang PPA dan CKPN/ Negative differences between regulatory provision and allowance for impairmant losses - PPA Aset Non Produktif Regulatory provision on non productive assets TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITAL MODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL - Cadangan UmumAset Produktif(max 1,25% ATMR) General Allowance for Productive Assets (max 1,25% of RWA) TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAP TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY ATMR (Kredit, Pasar & Operasional) Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation) 95.383 36.000 22.959 36.424 39.014 39.014 756.369 756.369 36.165 792.534 3.391.883 KPMM Minimum Capital Adequacy 23,37 % MODAL INTI UTAMA/ ATMR MAIN CORE CAPITAL/ RWA 22,29 % MODAL INTI/ ATMR CORE CAPITAL/ RWA 22,29 % Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkat sejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik yang bersumber dari laba. Modal inti per Desember 2014 memberikan kontribusi yang sangat dominan sebesar 95,43% terhadap total modal Bank Jasa Jakarta dan komponen modal ini bersifat permanen sehingga memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth) sesuai sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan. 34 700.000 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 The core capital growth from year to year continues to increase in line with efforts to increase capital organically through the addition of profit. Core capital per December 2014 contributed very dominant for 95,43% of the total capital of Bank Jasa Jakarta and permanent component of this capital so as to provide an opportunity for the Bank Jasa Jakarta to expand the business and continue to grow in a sustainable (sustainable growth) appropriate term goals a predetermined length. Kecukupan Permodalan Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang; dan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator. Capital adequacy Capital management policy aims to ensure that the Bank Jasa Jakarta has strong capital to support the development strategy of the current business expansion and ensure sustainable growth in the future; and to comply with capital adequacy set by the regulator. Sehubungan dengan rencana kedepan untuk mencapai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) kategori 2, maka permodalan yang ada saat ini akan terus ditingkatkan disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha Bank. Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan: w Menjaga Tingkat KPMM (CAR) Berdasarkan self assessment, KPMM/CAR Per Desember 2014 mencapai 23,37% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR ini mencerminkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yang sehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha yang lebih besar. In connection with future plans to achieve Commercial Bank Business Activities (BUKU) category 2, the existing capital will be improved tailored to the scale and complexity of the Bank. Efforts to realize that, among other things: w Maintaining CAR rate Based on self-assessment, CAR As of December 2014 reached 23,367 (after taking into account credit risk, market risk and operational risk). Achievement of the KPMM/ CAR reflects that the Bank Jasa Jakarta is healthy banks and the position ratio far exceeds the provisions of Bank Jasa Jakarta still has the ability to do larger business expansion. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Disclosure of Quantitative Bank Capital Structure jutaan Rupiah/ million Rupiah Keterangan/ Description I 31 Desember 2014 KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENT A. Modal Inti/ Core Capital 1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital 2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital 3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor 5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest 756.369 700.000 56.369 - B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor 36.165 36.165 - C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure - D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3) - E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION II - TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C) 792.534 III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E) IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK V 792.534 2.963.788 ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK 353.083 VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK A. Metode Standar/ Standardized Method B. Model Internal/ Internal Method 75.012 VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)] 23.37% ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 35 36 Bank Jasa Jakarta kedepan akan senantiasa berupaya untuk mengelola Bank Jasa Jakarta ini berdasarkan asas kehati-hatian (prudential banking) sehingga posisi KPMM/ CAR selalu berada pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuan permodalan dalam perbankan Indonesia, Manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. w Pertumbuhan Modal secara Organik Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan organik melalui peningkatan laba, antara lain: - Menjalankan fungsi intermediari baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana secara optimal. - Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secara konsisten. - Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. - Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagai penyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasi efisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaan infrastruktur, dll. Bank Jasa Jakarta, the future will always strive to manage the Bank Jasa Jakarta is based on the principle of prudence (prudential banking) so that the position of KPMM/ CAR always be at a reasonable level and in accordance with applicable regulations. If there is a change in the Indonesian banking capital requirements, Management will soon be planning to comply with applicable regulations. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risiko termasuk permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia, No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Secara umum, pedoman penerapan manajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dimana Penerapan Manajemen Risiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu: Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Application of the principles of risk management and risk exposure, including capital refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 14/35/DPNP dated 10 December 2012 regarding Bank Annual General Report and Specific Annual Report Submitted to Bank Indonesia. In general, guidelines for implementation of risk management services based on the PBI Jakarta 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks as amended by Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009, where the implementation of risk management is done through four (4) main activities: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jasa Jakarta telah memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya Manajemen Risiko. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup tingkat toleransi Bank terhadap risiko. 1. Active Supervision Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Jasa Jakarta have understood the risks faced by the Bank Jasa Jakarta and provide clear direction, monitoring and mitigation actively and develop a culture of Risk Management. Board of Commissioners is responsible for approval and periodic review of strategies and policies that cover risk tolerance level of the Bank to risk. Direksi Bank Jasa Jakarta telah menetapkan struktur organisasi yang mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit kerja manajemen risiko. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebut dengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Secara berkala, Direktur (yang membawahkan fungsi kepatuhan) melakukan evaluasi terhadap akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen risiko, dan kebijakan prosedur serta limit risiko. Directors of Bank Jasa Jakarta has established an organizational structure that reflects clearly the limits of authority, responsibility and functions, as well as the independence of business units with risk management units. In addition, the Directors are also responsible for implementing the strategy and the risk policy in a way describe and communicate the risk policy and strategy, monitor and control risks and evaluate the implementation of policies and strategies intended. Periodically, the Director (in charge of the compliance function) to evaluate the accuracy of risk assessment methodology, the adequacy of risk management information system implementation, policy proceduresand risk limits. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 w Organic Capital Growth Several attempts were made to increase organic growth through an increase in profit, among others: - Running intermediary function both lending and fund raising optimally. - Efforts to repair and maintain the asset quality consistently. - Placement of funds in productive assets selectively in accordance with the precautionary principle. - Increased productivity and work efficiency through improvement of business processes, system procedures, evaluation of the efficiency and productivity of each unit of work, provision of infrastructure, etc. 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Bank Jasa Jakarta telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik antara lain Satuan Kerja Audit Inter, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang disusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan SDM dan risk appetite. 2. Policies, Procedures, and Limit Review Bank Jasa Jakarta already have adequate organizational structure to support the implementation of risk management and good internal control, among others, Internal Audit, Risk Management Unit, Unit Compliance and Risk Management Committee. In addition, Bank Jasa Jakarta also has a risk management policy contained in the Business Plan prepared in accordance with the vision, mission, business strategy, capital adequacy, human resource capacity and risk appetite. Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal. Selama ini, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko telah didokumentasikan secara tertulis dan lengkap serta direview secara berkala. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, Bank Jasa Jakarta telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi Bank Jasa Jakarta secara keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis dan penetapan strategi tersebut telah memperhitungkan dampaknya terhadap permodalan Bank, antara lain proyeksi permodalan dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). The policy is reviewed regularly and adjusted to the developments/ changes, both internal and external. During this time, policies, procedures and risk limits have been documented in writing and complete and reviewed periodically. In conducting its business activities, Bank Jasa Jakarta has prepared a Business Plan of the Bank Jasa Jakarta to discuss the Bank's strategy as a whole that includes business development direction and determination of the strategy has taken into account the impact on the capital of the Bank, among others, projected capital and the Capital Adequacy Ratio (CAR). Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Disclosure of Net Receivable Based on Region Kategori Portofolio Portfolio Category No 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign 2 3 jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 DKI Jakarta Jawa Barat Western Java Banten Lainnya Others Total 941.487 - - - 941.487 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 363.277 - - - 363.277 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 444.393 106.832 25.629 - 576.854 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 391.401 130.936 50.878 6.928 580.143 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Claims on Pension Loans - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 602.274 122.342 71.664 7.872 804.152 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 1.314.860 248.904 89.533 88.073 1.741.370 3.198 62 5 - 3.265 87.419 - - - 87.419 - - - - - 4.148.309 609.076 237.709 102.873 5.097.967 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 37 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank Jasa Jakarta melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko terhadap setiap kegiatan yang mengandung risiko. Identifikasi Risiko yang dilakukan mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya Risiko serta dampaknya. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai, meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko, adanya sistem informasi yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank dan tindak lanjut perbaikan/ penyempurnaan. Dalam pelaksanaannya, Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risiko serta membangun sistem pengendalian internal yang handal. 3 Process Identification, Measurement, Monitoring, and Control Risk, and Risk Management Information System Adequacy Bank Jasa Jakarta undertake the process of identifying and measuring the risk against any risky behaviors. Risk identification is carried out covering all the Bank's business activities and conducted in order to analyze the source and the possibility of a risk and impact. In addition, Bank Jasa Jakarta also has a monitoring system adequate risk exposures, including their functions independently monitoring the risk exposure, information system tailored to the characteristics, activities and complexity of the Bank's business activities and follow-up repair/ improvement. In practice, the Risk Management Unit building a comprehensive process to identify, measure, monitor and control risks and to submit a report on the level of risk and build a reliable internal control system. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Disclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract jutaan Rupiah/ million Rupiah No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign < 1 tahun < 1 year > 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 1 - 3 years > 3 - 5 years > 5 tahun > 5 years Non Kontraktual Non Contractual Total 941.487 - - - - 941.487 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities - - - - - - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - 363.277 - - - - 363.277 85 32.209 164.315 380.245 - 576.854 678 39.256 130.855 409.354 - 580.143 - - - - - - 36.798 644.845 102.772 19.737 - 804.152 6.566 1.193.487 132.998 408.319 - 1.741.370 58 3.117 90 - - 3.265 87.419 - - - - 87.419 - - - - - - 1.436.368 1.912.914 531.030 1.217.655 - 5.097.967 Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan 7 Claims on Pension Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total 38 31 Desember 2014 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 4. Sistem Pengendalian Intern Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan sistem pengendalian intern dalam penerapan Manajemen Risiko Bank dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, antara lain melalui penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah menetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional pada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian dan secara berkala mengevaluasi kebijakan, kerangka dan prosedur operasional Bank disesuaikan dengan perkembangan eksposur Risiko Bank, perubahan pasar, metode pengukuran, dan pengelolaan Risiko. SKAI dan Unit Kerja Internal Control Bank Jasa Jakarta melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai, mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atas hasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit. 4. Internal Control System Bank Jasa Jakarta has implemented internal control system in the application of Risk Management Bank with reference to the policies and procedures that have been established, including through the establishment of the authority and responsibility of monitoring compliance with policies, procedures and limits. In addition, Bank Jasa Jakarta also have established reporting lines and a clear separation of the functions of the operational unit to the unit performing the function of controlling and periodically evaluate the policies, frameworks and operating procedures adapted to the development of the Bank The Bank's risk exposures, market changes, the method of measurement, and risk management. Internal Audit and Internal Control Unit of Bank Jasa Jakarta conduct periodic audits with adequate coverage, documenting audit findings and management responses to the audit results, as well as follow-up review of the audit findings. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debitur atau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredit tumbuh sebesar 5,57% dengan rasio kredit bermasalah gross (Gross Non Performing Loan) membaik menjadi 0,13% dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk minimum menjadi Rp 1,79 miliar. IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT 1. Credit Risk Credit risk is the risk arising from the failure of borrowers or counterparties to meet their obligations to the Bank. During 2014, the Bank Jasa Jakarta successfully manage and limit its credit risk well, where the loan portfolio grew by 5,57% with a ratio of gross nonperforming loans (Gross non-performing loans) improved to 0,13% and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) formed minimum to Rp 1,79 billion. Tata Kelola dan Organisasi Bank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risiko kredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokoh dengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit, Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasi semua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsi antara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya, Governance and Organization Bank Jasa Jakarta has developed a process of effective credit risk management in order to support the principle of a solid credit with strong internal controls. In managing credit risk, the Bank Jasa Jakarta implement centralized policies that centralize all the credit decision process at the Central Office. To maintain and improve the quality of credit, the credit process has separated the functions of the marketing business unit with the unit of credit analysis. Furthermore, the credit Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Disclosure of Receiveables and Allowances by Region jutaan Rupiah/ million Rupiah Kategori Portofolio Portfolio Category No 1 Tagihan Receivables 2 31 Desember 2014 DKI Jakarta Banten Jawa Barat Lainnya Others Total 2.757.700 609.111 237.745 102.873 3.707.429 Tagihan yang mengalami penurunan nilai Impaired receivables - - - - - a. Belum jatuh tempo a. Non past due - - - - - b. Telah jatuh tempo b. Past due - - - - - 3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowances for impairment losses - Individual - - - - - 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowances for impairment losses - Collective 1.671 68 49 3 1.791 5 Tagihan yang dihapus buku Claims written off - - - - - ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 39 proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaian risiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untuk pinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB)sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan. approval process performed in the Credit Committee is a forum with officials authorized to decide in accordance with the credit limit set. The Bank also has developed a credit risk assessment using the Internal Customer Risk Rating for loans in large amount as determined by the Board of Directors. In order to support the business targets while maintaining the quality of the portfolio, the Bank Jasa Jakarta already have a Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy related to lending activities. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Net Receiveable by Economic Sector jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Government/ Sovereign Claims on Public Sector Entities Kategori Portofolio Portfolio Category No Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/ Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Claims on Multilateral Development Banks and International Entitirs Claims on Banks Claims Secured by Residential Property Claims Secured by Commercial Real Estate Claims on Pension Loans Claims on Micro, Small and Retail Portfolio Claims on Corporate Claims on Past Due Exposures Other Assets 1 Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry - - - - - 14.310 - 3.487 12.536 - - 2 Perikanan Fishing - - - - - 1.017 - 213 6.277 - - 3 Pertambangan dan penggalian Mining and excavation - - - - - 6.302 - 2.829 9.602 - - 4 Industri pengolahan Processing Industry - - - - - 62.490 - 48.209 215.304 2.601 - 5 Listrik, gas dan air Electricity, gas and water - - - - - - - 323 2.280 - - 6 Konstruksi Construction - - - - - 24.912 - 21.683 98.832 149 - 7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade - - - - - 187.765 - 118.214 526.732 259 - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply - - - - - 19.841 - 4.281 263.503 - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications - - - - - 16.404 - 37.193 159.469 44 - 10 Perantara keuangan Transitional finance - - - - - 371 - 3.615 7.470 - - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company - - - - - 74.266 - 33.497 181.981 58 - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security - - - - - - - - - - - 13 Jasa pendidikan Educational services - - - - - 24.946 - 974 14.862 - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services - - - - - 9.641 - 2.730 62.450 71 - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services - - - - - 23.604 - 5.611 16.178 - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households - - - - - - - 309 622 - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency - - - - - - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin - - - - 576,328 112.496 - 520.984 163.272 83 - 20 Lainnya Others 941.487 - - 363.277 526 1.778 - - - - - 941.487 - - 363.277 576.854 580.143 - 804.152 1.741.370 3.265 - Total 40 Tagihan Kepada Pemerintah ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Receivables Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Tagihan Yang Dihapusbuku Allowance for Impairment Losses - Collective Claims Written off Belum Jatuh Tempo Non Past Due Telah Jatuh Tempo Past Due Allowance for Impairment Losses - Individual 30.333 - - - 3 - 7.513 - - - 5 - 18.736 - - - 5 - 328.715 - - - 23 - 2.603 - - - 1 - 1 Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry 2 Perikanan Fishing 3 Pertambangan dan penggalian Mining and excavation 4 Industri pengolahan Processing Industry 5 Listrik, gas dan air Electricity, gas and water 6 Konstruksi Construction 145.648 - - - 79 - 7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade 833.764 - - - 831 - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply 287.626 - - - 28 - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications 213.329 - - - 238 - 10 Perantara keuangan Transitional finance 13.127 - - - 1 - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company 289.965 - - - 183 - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security - - - - - 13 Jasa pendidikan Educational services 40.791 - - - 13 - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services 75.133 - - - 244 - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services 45.393 - - - 3 - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households 930 - - - - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin 1.373.297 - - - 134 - 20 Lainnya Others 526 - - - - - 3.707.429 - - - 1.791 - Total - ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 41 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakah pembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif. Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuangan yang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai. Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuangan yang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunan nilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilai secara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Allowance for Impairment Losses Bank Jasa Jakarta has established guidelines to determine whether the establishment of CKPN done individually or collectively. Individually established CKPN performed for financial assets.Collectively established CKPN performed for financial assets that are individually insignificant but impaired value. The same establishment aldo performed for financial assets individually assessed but no objective evidence of impairment. Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individu dilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengan nilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan. CKPN calculation methods individually for impairment by comparing the carrying amount of financial assets with a current value obtained from Discounted Cash Flows, the estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate of financial assets. Metode perhitungan penurunan nilai secara kolektif dilakukan dengan mengestimasi berdasarkan kerugian historis dari aset-aset yang dinilai secara kolektif tersebut. Bank menggunakan metode statistik Migration Analysis Method dengan menggunakan data historis hingga 3 tahun ke belakang. Method of calculating collective impairment is done by estimating based on the historical loss of assets is assessed collectively. The Bank uses statistical methods Migration Analysis Method by using historical data of up to 3 years back. Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPA terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan Aset Non-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungan cadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagai pengurang. Other than forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculate the PPA on Earning Assets and Non-Earning Assets in the form of general reserves and special reserves. Calculation of general reserves for Earning Assets and special reserves for Earning Assets and NonEarning Assets refers to the provisions of Bank Indonesia and reserve calculations have included collateral factors that are recognized as a deduction. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Disclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category CKPN Individual Allowance for impairment losses individual CKPN Kolektif Allowance for impairment losses Collective 1.282 3.034 (1.282) 157 - 157 (1.282) - 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used to claims written off during the year - (1.400) 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other allowance/ reversal during the year - - - 1.791 1 Saldo awal CKPN Allowance for impairment losses beginning balance 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net) - Pembentukan CKPN pada periode berjalan - Additional allowance for impairment losses during the year - Pemulihan CKPN pada periode berjalan - Reversal for impairment losses during the year Saldo Akhir CKPN Allowance for impairment losses ending balance 42 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank Indonesia. Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepada Pemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi. Credit Risk Standard Approach Disclosure In calculating the Risk-Weighted Assets (RWA) credit risk, the Bank refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated 18 February 2011 dregarding the Guideline Calculation of Credit Risk Weighted Assets by Using the Standard Approach. RWA for credit risk using the Basel II Standard Approach, general calculation is based on the ratings issued by rating agencies acknowledged by Bank Indonesia as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No. 13/31/DPNP dated 22 December 2011 regarding Agencies and rating recognized by Bank Indonesia. The use of ratings in the calculation of credit risk RWA is only used for a type of bill to another State Governments, Public Sector Entities, Multilateral Development Banks and International Institutions particular, the Bank and the Corporation. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi: • Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai factor pengurang modal. • Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. • Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are included in the calculation of standard credit RWA include: • Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative account transactions, but excluding the trading book positions that have been calculated in market risk RWA and inclusion that has been taken into account as a factor deduction from capital. • Exposures pose a credit risk due to the failure of the counterparty. • Exposure sales and purchases of financial instruments that could pose a credit risk as a result of settlement failure Kategori Portofolio yang Menggunakan Peringkat Berdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapa kategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagian berdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debitur Bank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobot risiko 100%. Using Portfolio Category Ranking Under the standardized approach, RWA calculations for some categories of the portfolio based on external ratings and partly based on the risk weights. However, since the whole of the debtor Bank Jasa Jakarta does not have a rating so as to obtain a 100% risk weight. Lembaga Peringkat yang Digunakan Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP tanggal 30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia, Fitch, Moody’s dan S&P.Oleh karena seluruh debitur Bank tidak memenuhi ekternal rating, maka Bank menggunakan rating dari lembaga pemeringkat tersebut. Institutions Rating Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP dated 30 October 2009, the rating agency recognized by Bank Indonesia, among others, Valuation, Indonesia Fitch, Moody's Indonesia, Fitch, Moody's and S&P. Because of all Bank’s debtor does not fulfill external rating, therefore the Bank uses ratings from those rating agencies. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memiliki eksposur risiko kredit. Disclosure of counterparty credit risk (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk is credit risk arising from transactions with the counterparty (counterparties) from treasury transactions and nontreasury transactions and in this case the Bank does not have exposure to credit risk. Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakarta mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknik MRK. Application of Credit Risk Mitigation Techniques with Standard Approach In accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP, dated 18 February 2011, regarding Guidelines for calculation of RWA for Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakarta recognizes the existence of collateral, warranties, guarantees, or credit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referred MRK techniques. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 43 Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yang harus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal, serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan. Bank Jasa Jakarta set of policies, procedures and processes to assess and manage the collateral, among others, collateral coverage is to be met, those who carry out the assessment and inspection of collateral, rules and procedures for both internal and external assessment, as well as the frequency of assessment based on the type of collateral. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category Nilai Mitigasi Risiko Kredit (MRK) Tagihan Bersih setelah MRK Credit Risk Mitigation (CRM) Net Receivable After CRM 187.965 - - - Tagihan Bersih Net Receivable 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entities - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates - - - - 187.965 - - - Total Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources 44 ATMR setelah MRK RWA After CRM ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individu Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale jutaan Rupiah/ million Rupiah Lembaga Pemeringkat Rating Agencies No Kategori Portofolio Portfolio Category 31 Desember 2014 Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating AAA AA+ - s.d AAAA+ - to AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3 Fitch Rating AAA AA+ s.d AAAA+ to AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B- < B- F1+ s.d F1 F1+ to F1 F2 F3 < F3 Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 Aa1 to Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 A1 to A3 Baa1 to Baa3 Ba1 to Ba3 B1 to B3 < B3 P-1 P-2 P-3 < P-3 AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) F3(idn) < F3(idn) AA+(idn) to AA-(idn) A+(idn) to A-(idn) BBB+(idn) to BBB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn) B+(idn) to B-(idn) F1+(idn) to F1(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- [Idr]A1+ [Idr]A2+ s.d s.d [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 [Idr]AA+ to [Idr]AA- [Idr]A+ to [Idr]A- [Idr]BBB+ to [Idr]BBB- [Idr]BB+ to [Idr]BB- [Idr]B+ to [Idr]B- [Idr]A1+ [Idr]A2+ to to [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3+ to [Idr] A3 idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- idAA+ to idAA- idA+ to id A- id BBB+ to id BBB- id BB+ to id BB- id B+ to id B- PT. Fitch Ratings Indonesia [Idr]AAA PT ICRA Indonesia idAAA PT Pemeringkat Efek Indonesia 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating Standard and Poor's < B-(idn) < [Idr]B- F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) < idB- idA1 idA2 Tanpa Peringkat Unrated Total < [Idr]A3 idA3 s.d id A4 < idA4 idA3 to id A4 - - - - - - - - - - - - 941.487 941.487 - - - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - - - - - - - - - 363.277 363.277 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - 576.854 576.854 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - - - 580.143 580.143 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans - - - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio - - - - - - - - - - - - 804.152 804.152 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates - - - - - - - - - - - - 1.741.370 1.741.370 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures - - - - - - - - - - - - 3.265 3.265 11 Aset Lainnya Other Assets - - - - - - - - - - - - 87.419 87.419 Total - - - - - - - - - - - - 5.097.967 5.097.967 6 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 45 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation 0% 35% 40% 45% 50% 75% 100% ATMR RWA Beban Modal Capital Charge A 1 Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - 363.277 - - - - - - - - 72.655 - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property - - 576.318 536 - - - - - - 201.926 - 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 4.486 - - - - - - 575.657 - - 575.657 - 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 8.075 - - - - - 796.077 - - - 597.058 - 364.219 - - - - - - 1.377.151 - - 1.377.151 - 550 - - - - - - - 2.715 - 4.073 - 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets - - - - - - - - - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) - - - - - - - - - - - - 536 - - 796.077 2.715 - 2.828.519 - Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposures B 1 Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Commitment and Contigencies Liabilities Exposures on Administrative Account Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign 377.330 363.277 576.318 1.952.808 - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - 64 - - 64 - 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 580 - - - - - 13.488 - - - 10.116 - 6.402 - - - - - - 67.978 - - 67.978 - 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures - - - - - - - - - - - - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) - - - - - - - - - - - - 6.982 - - - - - 13.488 68.042 - - 78.158 - Total Eksposur TRA Total Exposures on Administrative Account 46 20% Lainnya 150% Others ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 Kategori Portofolio Portfolio Category No Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation ATMR RWA Beban Modal Capital Charge 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya Others Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - - - - - - - - - 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio - - - - - - - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates - - - - - - - - - - - - 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) - - - - - - - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - C 1 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by Tagihan Bersih Asuransi Kredit Credit Insurance Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Collateral Garansi Guarantee 941.487 - - - - 941.487 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 363.277 - - - - 363.277 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 576.854 - - - - 576.854 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 580.143 - - - 4.486 575.657 - - - - - - 804.152 - - - 8.075 796.077 1.741.370 - - - 364.219 1.377.151 3.265 - - - 550 2.715 87.419 - - - - 87.419 - - - - - - 5.097.967 - - - 377.330 4.720.637 Net Receivable A Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures Lainnya Others Unsecured Portion ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 47 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by Tagihan Bersih Kategori Portofolio Portfolio Category Net Receivable Agunan Collateral Garansi Guarantee Bagian Yang Tidak Dijamin Lainnya Others Unsecured Portion B Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative Account 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property - - - - - - 64 - - - - 64 - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 14.068 - - - 580 13.488 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 74.380 - - - 6.402 67.978 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures - - - - - - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) - - - - - - 88.512 - - - 6.982 81.530 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks - - - - - - Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates - - - - - - 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) - - - - - - 5.186.479 - - - 384.312 4.802.167 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans Total Eksposur Rekening Administratif Total Exposures on Administrative Account Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A + B + C) Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Total Measurement of Credit Risk No 48 Asuransi Kredit Credit Insurance Keterangan/ Description 1 Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk 2 Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 2.963.788 39.014 Eksposur Sekuritisasi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset. Bank Jasa Jakarta tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen dan sekuritisasi. Securitization Exposure Bank Jasa Jakarta 31 December 2014 did not have exposure to the securitization of assets. Bank Jasa Jakarta does not have exposures that give rise to credit risk as a result of settlement failure and securitization. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Calculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Asset Disclosure in Balance Sheet jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign Tagihan Bersih Net Receivable ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM ATMR Setelah MRK RWA After CRM 941.487 - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 363.277 72.655 72.655 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 576.854 201.926 201.926 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 580.143 580.143 575.657 - - - 804.152 603.114 597.058 1.741.370 1.741.370 1.377.151 3.265 4.898 4.073 87.419 - 57.110 5.097.967 3.204.106 2.885.630 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets Total ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 49 Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Exposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM ATMR Setelah MRK RWA After CRM Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign - - - Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities - - - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Claims on Multilateral Development Banks and International Entities - - - Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks - - - Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property - - - 64 64 64 - - - Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 14.068 10.551 10.116 Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates 74.380 74.380 67.978 - - - 88.512 84.995 78.158 Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/ Pensiunan 7 Claims on Pension Loans Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Total 50 Tagihan Bersih Net Receivable ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 2. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga yang dipelihara. 2. Market Risks Market risk is the risk caused by movements in market variables, such as interest rates, foreign exchange rates and market prices are directly related to the Bank's portfolio. Several factors cause occurs among others, market risk of interest rate movements both funds and credits associated with the repricing policy and including fluctuations in the market price on the securities portfolio were maintained. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risiko Bank. Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for ensuring that the risk management of the exchange rate and interest rates in line with the strategic objectives, scale, business characteristics and risk profile of the exchange rate and interest rate Bank, including ensuring the integration of risk management of exchange rate and interest rates with other risks that may impact on the Bank's risk position. Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerja Treasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermin di Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga pada Pedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasar dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan dengan menggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui evaluasi stress testing secara berkala. Overall securities portfolio managed by the Treasury unit. Systems and associated procedures in addition to market risk is reflected in the Guidelines and Risk Management Policy but also in the Operations Manual and Procedures Treasury. Measurement of market risk of fluctuations in interest rates and currency exchange rate performed using standard methods conducted by the Risk Management Unit (SKMR). In addition, Bank Jasa Jakarta also apply repricing gap to manage interest rate risk through periodic evaluation of stress testing. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Market Risk Disclosure Using Standardized Approach jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Jenis Risiko Risk Type Beban Modal Capital Charge ATMR RWA 6.001 6.001 75.012 75.012 2 Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk - - 3 Risiko Ekuitas/ Equity Risk - - 4 Risiko Komoditas/ Commodity Risk - - 5 Risiko Option/ Option Risk - - 6.001 75.012 1 Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik/ Specific Risk b. Risiko Umum/ General Risk Total Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Disclosure of Operational Risk Quantitative jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Pendekatan Yang Digunakan Approach Used 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average last 3 years) Beban Modal Capital Charge 188.311 28.247 353.083 188.311 28.247 353.083 ATMR RWA ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 51 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. 3. Operational Risk Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/ or failed internal processes, human error, system failure or external factors affecting the operations of the Bank. Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank. Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring adequate risk management in accordance with the characteristics, complexity and risk profile of Bank Jasa Jakarta, as well as a good understanding of the type and level of risk inherent in the Bank's business activities. Operational risk management is done through several steps, among others: • Risk Identification, the process is performed by each unit of work associated with a potential risk in every activity undertaken. • Measurement and monitoring, the process is carried out by the Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach and the process of self assessment risk profile. • Control, this process is done through improvement of systems and procedures related to operational activities. Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain: • Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yang dilakukan. • Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic Indicator Approach dan proses self assessment profil risiko. • Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan system dan prosedur terkait dengan kegiatan operasional. Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk awareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selain telah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP) tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP. Operational risk management is performed aiming to reduce losses due to operational risk, operational risk exposures understanding in achieving the targets in the work unit, internal process improvements on an ongoing basis and to improve risk awareness. Additionally, in an effort to mitigate operational risk, in addition to systems and procedures have been prepared Business Continuity Plan (BCP) but also be tested periodically the implementation of the BCP. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. 4. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential loss arising from the inability of the Bank to meet maturing liabilities from sources of financing cash flows and/ or of high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the activities and financial condition of the Bank. The Bank's liquidity is affected by the funding structure, asset liquidity, liabilities to the counterparty and credit commitments to borrowers. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri dan Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko likuititas ini. Sistem dan prosedur terkait dengan risiko likuiditas antara lain tercermin dalam kebijakan dan pedoman manajemen risiko, PODP Treasuri, dan lainnya. Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primary reserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secara kualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan ketentuan internal. 52 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for ensuring that the application of liquidity risk management in accordance with the strategic objectives, scale, characteristics of the business and the Bank's liquidity risk profile, including ensuring integration of liquidity risk management application with other risks that may impact the Bank's liquidity position. Liquidity risk management performed by the unit treasury and Risk Management Unit monitors the risk management of this likuititas. Systems and procedures related to liquidity risk as reflected in the policies and guidelines for risk management, PODP Treasury. Liquidity risk is measured through various indicators, among others, primary reserve, secondary reserve and the loan to deposit ratio and qualitatively done through an assessment of the quality of risk management of liquidity. Liquidity risk control is done by setting limits which refers to the regulator and internal regulations. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category NERACA BALANCE SHEET Aset A Assets Kas 1 Cash Jatuh Tempo/ Maturity Saldo Balance < 1 bulan < 1 month > 1 - 3 bulan > 1 - 3 months > 3 - 6 bulan > 3 - 6 months > 6 - 12 bulan > 6 - 12 months > 12 bulan > 12 months I 30.337 30.337 - - - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia 436.944 427.007 9.937 - - - 3 Penempatan pada bank lain Interbank placement 363.277 363.277 - - - - 4 Surat Berharga Securities 316.579 - - - 80.255 236.324 5 Kredit yang diberikan Loan to customer 3.689.916 62.107 112.117 218.643 656.687 2.640.362 6 Tagihan lainnya Other assets 187.964 176.198 11.766 - - - 7 Lain-lain Other 40.427 38.409 - - - 2.018 5.065.444 1.097.335 133.820 218.643 736.942 2.878.704 Total Aset Total Assets Kewajiban B Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga Deposits of non bank customers 4.127.299 3.321.164 738.502 67.523 89 21 2 Kewajiban pada Bank Indonesia Deposits of Bank Indonesia - - - - - - 3 Kewajiban pada bank lain Deposits of banks 70.458 70.458 - - - - 4 Surat Berharga yang Diterbitkan Debt securities issued - - - - - - 5 Pinjaman yang Diterima Borrowings - - - - - - 6 Kewajiban lainnya Other liabilities - - - - - - 7 Lain-lain Other 30.084 30.084 - - - - 4.227.841 3.421.706 738.502 67.523 89 21 837.603 (2.324.371) (604.682) 151.120 736.853 2.878.683 Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Asset and Liabilities ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 53 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category 1 REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT Tagihan Rekening Administratif Administrative account receivable Komitmen Commitment 2 Kontijensi Contigency II A Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivable < 1 bulan < 1 month > 1 - 3 bulan > 1 - 3 months > 3 - 6 bulan > 3 - 6 months > 6 - 12 bulan > 6 - 12 months > 12 bulan > 12 months 430.116 32.155 68.477 87.431 242.053 - - - - - - - 430.116 32.155 68.477 87.431 242.053 - - - - - - - B Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Payable 1 Komitmen Commitment 2 Kontijensi Contigency 4.979 2.668 634 305 1.372 - Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Payable 4.979 2.668 634 305 1.372 - 425.137 29.487 67.843 87.126 240.681 - 1.262.740 (2.294.884) (536.839) 238.246 977.534 2.878.683 - (2.294.884) (2.831.723) (2.593.477) (1.615.943) 1.262.740 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Administrative Account Receivable and Payable Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Difference 54 Jatuh Tempo/ Maturity Saldo Balance 5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. 5. Legal Risk Legal risk is the risk arising from the weakness of the judicial aspect, the lawsuits, the absence of legislation that support, or the weakness of non-compliance with the terms of the engagement as legitimate and binding contract of collateral that are not perfect. Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi, Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) di kantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankan kegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerja Hukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalam melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku. In order to control the legal risks that may occur, Bank Jasa Jakarta has formed a working unit of Law (Legal) at the headquarters of Bank Jasa Jakarta to support the running of banking activities and mitigate the legal risks. Legal work units (Legal) have a duty and responsibility to safeguard the legal intere sts of Bank Jasa Jakarta in carrying out banking activities with regard to the provisions of applicable law. Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank. Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya. In the management of legal risk, the Bank constantly reviewing legal documents and identify weaknesses that could lead to legal issues for the Bank. In addition, the Bank continues to comply with any regulations and laws that apply in conducting any business activities. Legal risk management process is done through assessment/ ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/ assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu, unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain. assessment in the form of juridical studies on new products and activities or adding / changing features new products and activities. In addition, legal units conducting reviews of the contracts and agreements between the Bank and other parties. 6. Risiko Stratejik Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada. 6. Strategic Risk Strategic risk is the potential loss caused by changes in the external environment that can not be accommodated or anticipated by the Bank with the existing strategy and policy. Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. In an effort to control potential strategic risk that may occur, the Board of Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank's Business Plan which has been approved by the Board of Commissioners. Pengelolaan risiko stratejik dibawah pengawasan aktif Presiden Direktur dan telah dirumuskan strategi dan anggaran jangka pendek dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuang dalam corporate plan dan business plan. In a strategic risk management under the active supervision of the President Director and Bank Jasa Jakarta has tried to formulate a strategy and short and long-term budget, taking into account the various financial scenarios that may occur at a later date as stated in the corporate plan and business plan. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran. Mechanisms to measure progress of the business plan set out by comparing the target with the realization of the business on a monthly, quarterly and semi-annually. 7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern. 7. Compliance Risk Compliance risk is the potential loss caused banks do not comply with or implement legislation and internal rules. Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yang mencurigakan atau yang tidak wajar. In compliance risk management, Bank Compliance Director, assisted by the Compliance Unit, regularly reviewing compliance aspects of the Bank, including suspicious transactions or unusual. Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhan terkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventif melalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlah tertentu, review kegiatan usaha bank, dll. In the framework of the effectiveness of the implementation of the compliance function, Compliance Unit perform compliance risk management process in the form of activities include the provision of opinions/ analysis of compliance associated with the development of policies and procedures to ensure compliance with applicable regulations, review prevention through assessment of compliance with the loan application in the amount of particular, review the business of banks, etc. 8. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan, prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders. 8. Reputation Risk Reputation risk is the risk that due to policies, procedures, and actions that may damage the Bank's trust and confidence of stakeholders. In the management of reputation risk, the Bank in addition to maintaining good communication within the scope of internal and external, but also deal with any complaint immediately by an authorized parts and providing appropriate solutions to improve quality of service. Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasi yang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menangani setiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang dan menyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 55 Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology 56 Infrastruktur teknologi informasi yang andal adalah prasyarat utama untuk mendukung pesatnya peningkatan volume transaksi nasabah. Untuk itu, Bank Jasa Jakarta senantiasa meningkatkan infrastruktur Teknologi Informasi guna mengimbangi kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Kapasitas jaringan dan perangkat keras yang mendukung proses sistem perbankan inti, terus ditingkatkan dalam mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Reliable information technology infrastructure is a major prerequisite to support the rapid increase in the volume of customer transactions. To that end, the Bank Jasa Jakarta continually improve the IT infrastructure in order to keep pace with the evolving needs of customers. Network capacity and hardware that support the core banking system, to be increased in support of sustainable business development. Bank Jasa Jakarta selama ini telah menerapkan sistem komunikasi redundant berkapasitas cukup untuk menjaga ketersediaan dan keandalan jaringan perbankan. Redundansi jaringan merupakan aspek penting dari sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta untuk mengoperasikan jaringan infrastruktur yang andal dan berkinerja secara real-time. Redundansi jaringan diharapkan dapat memitigasi kegagalan sistem dan memungkinkan pemulihan jaringan secara otomatis atas suatu kerusakan peralatan tanpa menyebabkan gangguan sistem atau kehilangan data. Bank Jasa Jakarta has been implementing redundant communication systems with a capacity sufficient to maintain the availability and reliability of the banking network. Network redundancy is an important aspect of information technology systems Bank Jasa Jakarta to operate a network infrastructure that is reliable and performs in real-time. Network redundancy is expected to mitigate the failure of the system and allows recovery on a network automatically without causing damage to equipment or loss of data system disorders. Bank akan terus melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalam hal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkah tersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kelangsungan, keamanan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologi informasi Bank. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksi perbankan secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank. Tahap berikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitektur teknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank sebagai bank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatan kualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksi maupun penyaluran kredit. The Bank will continue to complement the information technology infrastructure in terms of system, network, data center, and various other aspects. Such a move is important as part of efforts to improve sustainability, security, reliability and scalability of the Bank’s information technology systems. Maintain and enhance the overall banking system will remain the focus of the Bank. The next phase, evaluation and further improvements to the information technology architecture will support the Bank's business strategy as a bank that prioritizes customer relations and improvement of service quality, both in banking activities and lending transactions. Sasaran strategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datang diharapkan dapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamis sesuai dengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yang memadai. Beberapa langkah strategi tersebut antara lain: • Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem TI serta infrastruktur TI untuk mendukung layanan yang optimal kepada nasabah, antara lain melalui pengembangan program/ aplikasi perbankan untuk kelancaran operasional. • Peningkatan produktivitas dan kapabilitas operasional, antara lain melalui peningkatan kompetensi dan ketrampilan SDM TSI, peningkatan koordinasi dengan Vendor TSI terkait dengan problem solving dan ketentuan baru, dll. • Penyempurnaan tata kelola, kebijakan dan prosedur, untuk kelancaran operasi. • Otomasi dan efisiensi penyusunan pelaporan dengan memanfaatkan program MIS yang ada secara optimal. • Evaluasi dan pengembangan Arsitektur Teknologi Informasi sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank, termasuk evaluasi core banking system. Information Technology strategic target in the future is expected to connect the information technology dynamically according to business needs based on adequate quality standards. Some steps of the strategy include: • Increased capacity and capability of IT systems and IT infrastructure to support optimal service to customers, among others through the development of programs / banking application for smooth operation. • Increased productivity and operational capabilities, inter alia by improving the competence and skills of TSI human resources, improved coordination with the TSI Vendor associated with problem solving and new provisions, etc. • Completion of governance, policies and procedures, for smooth operation. • Automation and efficiency of the preparation of reporting by leveraging existing MIS program optimally. • Architecture evaluation and development of information technology in accordance with the scale and complexity of the Bank, including the evaluation of core banking system. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Sumber Daya Manusia Human Resources Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung strategi bisnis Bank Jasa Jakarta. Untuk itu, Bank senantiasa berupaya dalam meningkatkan kapabilitas dan kemampuan sumber daya manusia. Bank kedepan secara sistematis akan mencanangkan programprogram peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Unit Kerja SDM bertanggung jawab terhadap perencanaan, rekrutmen, pembinaan, pengembangan SDM, termasuk namun tidak terbatas pada pengelolaan penggajian (payroll), evaluasi dan penetapan career path, performance appraisal, dll. Dengan demikian, program pengembangan SDM diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan yang bertujuan agar tercipta SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akan memberikan nilai tambah sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Qualified human resources is an important aspect in maintaining a competitive advantage and support the Bank Jasa Jakarta's business strategy. To that end, the Bank strives to improve the capability and capacity of human resources. Bank ahead will systematically launched programs to improve the Human Resources (HR), both in terms of quantity and quality. HR Work Unit is responsible for the planning, recruitment, development, human resource development, including but not limited to the management of payroll (payroll), evaluation and determination of career path, performance appraisal, etc. Thus, human resources development program is expected to be implemented on an ongoing basis that aim to create quality human resources and reliable in all aspects so that it will provide added value as a measure of business success. Sesuai dengan Corporate Plan Bank, upaya pengembangan SDM kedepan yang senantiasa dilakukan adalah transformasi budaya di berbagai aspek, berupa: a. Aspek Kepemimpinan Melalui pengembangan kemampuan kepemimpinan dan peran/ fungsi supervisor. In accordance with the Bank's Corporate Plan, the efforts of human resource development of the future are always made is a cultural transformation in various aspects, such as: a. Aspects of Leadership Through the development of leadership skills and role / function supervisor. b. Aspek Manajemen Melalui pengembangan kemampuan dan ketrampilan, menjaga tingkat kinerja yang tinggi dan meningkatkan produktivitas dan inovasi. b. Management Aspects Through the development of capabilities and skills, maintain high levels of performance and increase productivity and innovation. c. Aspek Komunikasi Melalui peningkatan sosialisasi kebijakan, strategi, system dan prosedur yang telah ditetapkan ke seluruh karyawan agar mempunyai kesamaan persepsi dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. c. Aspect Communications Through increased socialization of policies, strategies, systems and procedures have been established to all employees in order to have a common perception and action in order to achieve company goals. d. Aspek Inovasi Melalui pengembangan kemampuan untuk berinovasi dan merespon secara cepat terhadap kebutuhan nasabah. d. Aspects of Innovation Through the development of the ability to innovate and respond quickly to customers' needs. Bank Jasa Jakarta menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pengembangan yang dirancang untuk membekali karyawan dengan keahlian yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah serta membangun budaya kerja sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Bank Jasa Jakarta. Melalui kombinasi program in-house dan eksternal, pengembangan SDM difokuskan pada program pelatihan operasional perbankan, layanan nasabah, kredit dan pemasaran, pengendalian internal dan manajemen risiko. Program tersebut disusun sejalan dengan arahan strategis Bank. Melalui program-program pelatihan yang komprehensif, Bank Jasa Jakarta bertekad untuk terus mengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya dalam mewujudkan visinya sebagai Bank yang andal dan terpercaya. Bank Jasa Jakarta organizes various training and development programs are designed to equip employees with the skills required in order to provide optimal service to customers and to build a culture of work in accordance with the values that grow and thrive in Bank Jasa Jakarta. Through a combination of in-house programs and external, human resource development program focused on training programs in banking operations, customer service, credit and marketing, internal control and risk management. Such programs are prepared in line with the strategic direction of the Bank. Through training programs are comprehensive, Bank Jasa Jakarta are determined to continue to develop its human resources in realizing its vision as the Bank is reliable and trustworthy. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 57 Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition 2013 Keterangan 2014 Description Jumlah/ Amount % Jumlah/ Amount % Jenjang Jabatan Direksi Manajer Supervisor Staff Jumlah 4 37 13 263 317 1,26 % 11,67 % 4,10 % 82,97 % 100,00 % 5 33 14 236 288 1,74 % 11,46 % 4,86 % 81,94 % 100,00 % Rank Title Director Manager Supervisor Staff Total Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah 11 101 43 150 12 317 3,47 % 31,86 % 13,56 % 47,32 % 3,79 % 100,00 % 9 95 36 137 11 288 3,13 % 32,99 % 12,50 % 47,57 % 3,82 % 100,00 % Education Level Post Graduate Graduate Diploma High School Elementary and others Total Kelompok Usia s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah 90 124 77 26 317 28,39 % 39,12 % 24,29 % 8,20 % 100,00 % 68 122 66 32 288 23,61 % 42,36 % 22,92 % 11,11 % 100,00 % Age Group up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2014, pengurus bank dan pejabat yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: In accordance with applicable regulations, Bank’ Management and related officers have obligation to obtain certification of risk management. As of 31 December 2014, the management and related officers who have attended risk management certification program as follows : Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Sertifikasi Manajemen Resiko Level 1 Level 2 Level 3 Executive Komisaris - - - 2 2 Direksi - - - 5 5 Directors Divisi - - 4 - 4 Divisions Supervisor 6 21 18 - 45 Supervisors Staff 39 22 6 - 67 Staffs Total 45 43 28 7 123 Total Total Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources 58 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Risk Management Certification Commissioners Rencana Strategis Strategic Plan Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 diprediksi akan mencapai 5,4 – 5,8% dengan inflasi yang diprediksikan berada di tingkat yang lebih tinggi terkait dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tariff listrik. Sementara itu, suku bunga acuan Bank Indonesia akan mengikuti kebijakan pengendalian moneter dan kemungkinan akan menyesuaikan sebagai respon juga atas kebijakan suku bunga the Fed. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa selama ini quantitative easing telah membuat aliran likuiditas dalam jumlah besar masuk ke Negara-negara berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi mereka. Namun dengan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang membaik, maka kenaikan suku bunga the Fed akan menghentikan atau membalik arah aliran likuiditas kembali ke Negara asalnya. Indonesia's economic growth in 2015 is predicted to reach 5,4 – 5,8%, with inflation predicted to be at a higher level related to the impact of rising prices of fuel oil (BBM) and electricity tariffs. Meanwhile, Bank Indonesia benchmark interest rate will follow monetary control policy and enable to adjust in response to the Fed's interest rate policy. As is well known that during this quantitative easing has made huge amounts of liquidity flows into the developing countries and encourage their economic growth. But with the US economy is improving, then the interest rate hikes the Fed will stop or reverse the direction of flow of liquidity returning to their country of origin. Mempertimbangkan keseluruhan konstelasi ekonomi global dan domestik yang masih penuh tantangan tersebut, kebijakan Bank Jasa Jakarta kedepan akan tetap fokus pada upaya-upaya untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan harapan yang lebih baik, melalui penetapan target dan memanfaatkan potensi dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik, dengan mendasarkan pada 4 perspektif utama, yaitu: • Perspektif Keuangan - Meningkatkan nilai perusahaan (company value) dengan pencapaian kinerja yang berkelanjutan (sustainable growth). - Mempertahankan tingkat profitabilitas Bank. - Menjaga Kualitas Aktiva Produktif (NPL) yang rendah. - Meningkatkan fee based income. • Perspektif Nasabah - Meningkatkan penyaluran kredit di sektor ritel melalui produk KMK, KPM, KPR, Kredit Investasi, dll. - Meningkatkan penghimpunan dana untuk mendukung penyaluran kredit dengan pemeliharaan tingkat likuiditas yang baik dan stabil. - Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. • Perspektif Proses Bisnis Internal - Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) - Menyempurnakan kebijakan, system dan prosedur sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko serta sekaligus untuk peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktivitas. • Perspektif Pengembangan - Meningkatkan inovasi dan produktivitas karyawan melalui proses pelatihan, pendidikan, workshop, lokakarya dan pola pengembangan SDM lainnya. Consider the overall constellation of global and domestic economy are still full of challenges, Bank Jasa Jakarta future policy will remain focused on efforts to achieve sustainable growth. Bank Jasa Jakarta has a positive confidence to move forward with a better hope, through setting targets and exploit the potential of the banking and business opportunities that exist to achieve the best performance, with bases on four main perspectives, namely: • Financial Perspective - Increase the value of the company (company value) to the achievement of sustained performance (sustainable growth). - Maintaining the level of profitability of the Bank. - Keeping Assets Quality (NPL) is low. - Increase fee-based income. • Customer Perspective - Increase lending in the retail sector through product KMK, car loan, mortgage, investment credit, etc. - Increase funding to support lending to the maintenance of good liquidity and stable. - Improving the quality of service to customers. • Internal Business Process Perspective - Improving the implementation of Good Corporate Governance (GCG) - Improving policies, systems and procedures in accordance with the principles of prudence and risk management as well as simultaneously for improved efficiency, effectiveness and productivity. • Development Perspective - Improve innovation and productivity of employees through training, education, workshops, workshops and other patterns of human resource development. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 59 Peristiwa Penting Significant Events 26 April 2014 - Perayaan Ulang Tahun ke 30 Bank Jasa Jakarta dengan nasabah 26 April 2014 - Bank Jasa Jakarta 30th anniversary celebration with customers 18 Juli 2014 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa Titanium Trophy Infobank Awards 2014 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama 17 tahun berturut-turut. 18 July 2014 Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2014 from Infobank Magazine on the achievement of "Very Good" performance for 17 consecutive years. 60 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 2 September 2014 Bank Jasa Jakarta menerima “10 Years Loyalty Award” dari PT Rintis Sejahtera atas kerjasama yang telah berjalan dengan sangat baik selama lebih dari 10 tahun, terkait dengan pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 2 September 2014 Bank Jasa Jakarta received “10 Years Loyalty Award” from PT Rintis Sejahtera for 10 years of excellent cooperation in Automated Teller Machine (ATM) service. 24 September 2014 Bank Jasa Jakarta menerima Banking Efficiency Award 2014 dengan performa efisien untuk kategori Bank Non Devisa. 24 September 2014 Bank Jasa Jakarta received Banking Efficiency Award 2014 for efficient performance for the category Non-Foreign Exchange Commercial Bank. 17 Oktober 2014 Bank Jasa Jakarta menerima Indonesia Banking Award 2014 untuk kategori BUKU 1 yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group dan Indonesia Banking School 17 October 2014 Bank Jasa Jakarta received Indonesia Banking Award 2014 for the category BUKU 1 which held by Tempo Media Group and Indonesia Banking School 8 Desember 2014 Diadakan Bank Jasa Jakarta dan Hino Customer Gathering Night yang terselenggara atas kerjasama PT Bypassindo Jayaindah dengan Bank Jasa Jakarta. 8 December 2014 Bank Jasa Jakarta and Hino Customer Gathering Night was held in cooperation with PT Jayaindah Bypassindo and Bank Jasa Jakarta. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 61 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility of the Annual Report Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini: This annual report together with the financial statements and related information, is the responsibility of the management of PT Bank Jasa Jakarta and has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors to affix their respective signatures below: Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi/ Board of Directors Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur I Vice President Director I 62 Lisawati Wakil Presiden Direktur II Vice President Director II ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Krisna Chandra Direktur Operasional Operational Director Suroso Direktur Kepatuhan Compliance Director Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya dirubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta. MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 70 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 70 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 63 Profil Direksi Profile of Board of Directors HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. An Indonesian national, 63 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984. EMANUELA TANUBRATA, SH Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 50 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director. 64 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 LISAWATI, SE, MBA, MM Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 61 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat sebagai Kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 61 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975 to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directors of PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009. KRISNA CHANDRA, SE, MM Direktur/ Director Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 52 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Direcror. Obtained the Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank Jasa Jakarta in 2006. SUROSO, SE, SH, MAk Direktur Kepatuhan/ Compliance irector Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April 2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2 dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejak tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga Direktur Kepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 46 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since April 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career at Bank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor, Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary then Compliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta. ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 65 Kepala Divisi Division Heads BUDI WIDYADI Warga Negara Indonesia, 38 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dan tahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan. An Indonesian national, 38 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. He started his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head of Credit. AHMAD AMPERA Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro & Rekan. Berga-bung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional. An Indonesian national, 53 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He began his career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his career in public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989 held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-Operation Division. IRWANI ANJARMULYA Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulai karirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Account Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkan karir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hingga Asisten Direksi Kredit& Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources. An Indonesian national, 51 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his career at Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, Marketing Coordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi as Head of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then Assistant Directors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009. LIE NJOEK LAN Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama Upaya Sakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga Corporate Secretary. An Indonesian national, 47 years old, served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterd her career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as Corporate Secretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held various positions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary. 66 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 KOMITE PEMANTAU RESIKO Garis pertanggungjawaban BAGIAN REMEDIAL BAGIAN MIS & IMPAIRMENT BAGIAN UMUM & PERSONALIA BAGIAN ADMINISTRASI KANTOR CABANG PEMBANTU/ KAS BAGIAN APRAISAL BAGIAN DOKUMEN KREDIT BAGIAN HUKUM DIVISI KREDIT BAGIAN ANALISA KREDIT BAGIAN TREASURI BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BAGIAN ACCOUNTING NON OPERASIONAL BAGIAN PENGEMB. SDM BAGIAN TSI BAGIAN MARKETING DIVISI MARKETING & TREASURI KOMITE EKSEKUTIF BAGIAN OPERASIONAL BIRO DIREKSI WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I BAGIAN INTERNAL CONTROL DIVISI OPERASIONAL & UMUM DIREKTUR PRESIDEN DIREKTUR BAGIAN APU PPT SATUAN KERJA KEPATUHAN WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II DEWAN KOMISARIS Garis Komunikasi/ penyampaian laporan BAGIAN SISDUR & LITBANG SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO DIREKTUR SK/025/DIROP/IV/2014 16 April 2014 Catatan : SKAI KOMITE AUDIT KOMITE NOMINASI & REMUNERASI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Struktur Organisasi Organization Structure ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 67 Tim Manajemen Management Team Kepala Divisi Marketing & Treasuri Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Operasional & Umum Kepala Biro Direksi Head of Marketing & Treasury Division Head of Credit Division Head of Operation & General Affairs Division Corporate Secretary Budi Widyadi Irwani Anjarmulya Ahmad Ampera Lie Njoek Lan Koordinator Wilayah Regional Managers Flaviana Suryani Iwan Kurnia Linggawaty Widjaja Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Operasional Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian TSI Kepala Satuan Kerja Audit Intern Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Head of Treasury Department Head of Legal Department Head of Administration Department Head of Operation Department Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs & HR Department Head of IT Department Head of Audit Intern Task Force Head of ComplianceTask Force Head of Risk Management Task Force Mimi Suwandi Lim Ai Siang Dorina Anna Djuwita Tanzil Honny Lilik Suryati Tan William Saputra Paulus Sudirman Andriana Susanto Suryadi Karnadi Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Mangga Dua Tanah Abang Kelapa Gading Fatmawati Gajah Mada Glodok Plaza 68 : : : : : : Bobby Indra Gunawan Helda Farida Hendryanto Tanuwidjaja Teuku Surya Djajasyah Franky Yusman Efendi Djon ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Kebon Jeruk Matraman Muara Karang Bumi Serpong Damai Cimone : : : : : Emily Patricia Arief Setia Budi Jan Singgih Putra Linggawaty Widjaja Sadeli Setiawan Jaringan Unit Kerja Network Unit Kantor Pusat/ Head Office Jl. Tiang Bendera III No. 26-32 Jakarta 11230 Phone : (021) 6902611 Fax : (021) 6902619 & 6902031 Email : [email protected] Web : www.bjj.co.id Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2 Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335 KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta 12150 Phone : 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562 KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36 Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925 KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F Jakarta 11140 Phone : 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659 KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459 KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 69 KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21 Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512 KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899 KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032 KCP Cimone Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55 Cimone, Tangerang Phone : 021 - 55770145 Fax : 021 - 55770143 KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611 Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiri All office operates in its own building Kantor Kas RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448 70 ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 Kantor Kas Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726 Kantor Kas Bandara Benda Permai Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai Jl. Raya Perancis No. 68 Benda, Tangerang Phone : 021 - 55911178 Fax : 021 - 55911176