Responsibility of the Annual Report

advertisement
Daftar Isi
Table of Contents
2
Sekilas Bank Jasa Jakarta
Bank Jasa Jakarta at a Glance
56 Information Systems Technology
3
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
57 Human Resources
4
Laporan Presiden Komisaris
Report of the President Commissioner
59 Strategic Plan
6
Laporan Presiden Direktur
Report of the President Director
60 Significant Events
8
Visi dan Misi
Vision and Mission
62 Responsibility of the Annual Report
9
Tinjauan Keuangan
Financial Review
63 Profile of Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
64 Profile of Board of Directors
Produk & Layanan
66 Division Heads
Tanggung Jawab Sosial
67 Organization Structure
Manajemen Risiko
68 Management Team
15 Good Corporate Governance
30 Product & Services
31 Social Responsibilities
33 Risk Management
Teknologi Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
Rencana Strategis
Peristiwa Penting
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Kepala Divisi
Struktur Organisasi
Tim Manajemen
Jaringan Unit Kerja
69 Network Unit
Sekilas Bank Jasa Jakarta
Bank Jasa Jakarta at a Glance
Melalui sejarah panjang selama lebih dari 30 tahun, Bank Jasa Jakarta
telah menunjukkan komitmennya untuk senantiasa memberikan
kontribusi yang terbaik guna mendukung pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian Indonesia melalui pengelolaan
pertumbuhan bisnis yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
Through a long history for more than 30 years, Bank Jasa Jakarta
has shown the outstanding commitments which always give the best
contributions to support the economic growth and development of
Indonesia through the management of business growth which is based
on the prudential banking principle.
Selain telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yang
berkembang dengan baik, solid dan senantiasa “Sehat”, Bank Jasa
Jakarta juga telah berhasil mempertahankan predikat sebagai Bank
dengan kinerja “Sangat Bagus” selama 17 tahun berturut-turut versi
Majalah InfoBank, majalah terkemuka di bidang keuangan dan
perbankan di Indonesia. Berbagai prestasi dan penghargaan tersebut,
semakin memperkuat keyakinan dari Manajemen Bank Jasa Jakarta
untuk selalu memberikan yang terbaik kepada stakeholders.
Bank Jasa Jakarta has managed to build a reputation as well as
developed, solid and healthy and also to retain the title as a Bank
with "Very Good" performance for 17 years in InfoBank Magazine
version, the prominent magazine in finance and banking in Indonesia.
Various achievements and award, further strengthen the confidence
of the management of Bank Jasa Jakarta to always provide the best
to its stakeholders.
Didukung jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor
Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM
yang tergabung dalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kota
besar Indonesia, Bank Jasa Jakarta yakin akan dapat meningkatkan
komitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhan
finansial nasabah.
Supported by office network that consists of one Head Office, 11
Branch Offices and 3 Cash Offices and the availability of ATM network
incorporated in the Prima network spread all major cities of Indonesia,
Bank Jasa Jakarta confidently will be able to increase the commitment
to provides a service that can answer customers' financial needs.
Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, Bank
Jasa Jakarta akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada
nasabah, baik kualitas maupun kuantitas. Sesuai dengan visi Menjadi
Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya, dan didukung oleh pemegang
saham serta kerja sama diantara seluruh karyawan dan Manajemen
yang solid, Bank Jasa Jakarta yakin akan semakin sukses kedepan.
Facing the competition and challenges ahead, Bank Jasa Jakarta will
continue to improve the best services to customers, both in quality
and quantity. In accordance with the vision of To Become A Reliable
And Trustworthy Retail Bank, and supported by shareholders as
well as solid cooperation among all employees and management,
Bank Jasa Jakarta believes that it will be more successful in the future.
INFOBANK AWARD 2000
w Bank No. 1 dari 65 Bank Non Devisa
w Bank No. 2 dari 162 Bank di Indonesia
2
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
TITANIUM TROPHY
INFOBANK AWARDS 2014
Bank Berkinerja “Sangat Bagus”
Selama 17 Tahun Berturut-turut
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
jutaan Rupiah/ million Rupiah
KETERANGAN
2014
2013
2012
2011
2010
Total Aset
5.097.857
4.708.470
4.384.849
4.148.096
3.808.585
Total Assets
Kredit - Gross
3.689.916
3.484.462
3.199.916
2.830.952
2.623.735
Loan - Gross
Kredit - Netto
3.688.124
3.480.146
3.194.822
2.801.511
2.602.855
Loan - Net
NERACA
DESCRIPTION
BALANCE SHEET
CKPN
Allowance for Impairment Losses
1.791
4.316
5.094
29.441
30.880
4.127.298
3.884.661
3.565.153
3.394.405
3.101.148
Giro
494.259
427.192
385.029
377.251
310.909
Demand Deposits
Tabungan
327.130
309.090
304.524
250.045
254.402
Saving Deposits
3.305.909
3.148.379
2.875.600
2.767.109
2.535.837
837.989
763.540
790.966
689.935
652.461
Simpanan
Deposito Berjangka
Ekuitas
PERHITUNGAN LABA RUGI
Deposits :
Time Deposits
Equity
INCOME STATEMENT
Pendapatan Bunga
457.337
385.053
366.813
369.554
366.595
Interest Income
Beban Bunga
285.416
221.407
195.351
200.287
193.702
Interest Expenses
Laba Sebelum Pajak
97.487
111.773
110.092
107.414
103.751
Income Before Tax
Laba Bersih
72.848
83.276
82.476
80.768
77.566
RASIO KEUANGAN UTAMA
Net Income
FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit
26,74%
26,68 %
25,83 %
25,99 %
25,28 %
CAR with credit risk charge
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit,
23,37%
22,84 %
20,58 %
20,98 %
21,80 %
CAR with credit, operational and
NPL - Gross
0,13%
0,10 %
0,36 %
0,37 %
0,25 %
NPL - Gross
NPL - Netto
0,09%
0,02 %
0,26 %
0,31 %
0,06 %
NPL - Netto
Return on Assets (ROA)
2,04%
2,46 %
2,57 %
2,80 %
2,92 %
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
9,82%
12,26 %
13,14 %
13,34 %
14,57 %
Return on Equity (ROE)
Net Interest Margin
3,59%
3,59 %
3,97 %
4,36 %
4,76 %
Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional
79,41%
73,41 %
72,96 %
72,75 %
72,96 %
Operating Expanses/ Operating Revenues
Loan to Deposit Ratio (LDR)
89,40%
89,70 %
89,76 %
83,40 %
84,61 %
Loan to Deposit Ratio (LDR)
8,05%
8,05 %
8,05 %
8,05 %
8,05 %
operasional dan risiko pasar
market risk charge
Giro Wajib Minimum
Net Interest Margin
Reserve Requirements
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS
Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
%
PT Widya Raharja Dharma
PT Adikarta Graha
496.384
203.616
70,91 %
29,09 %
JUMLAH/ TOTAL
700.000
100,00 %
Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha.
Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
3
Laporan Presiden Komisaris
Report of the President Commissioner
“Bank Jasa Jakarta telah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermin
dari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umum mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.”
“Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, as reflected in the
achievement of the main financial indicators generally increased compared with previous
years.”
Iskandar Widyadi
Presiden Komisaris/ President Commissioner
4
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia,
laju pertumbuhan perekonomian Indonesia kembali mengalami
perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanya
tercapai 5,1%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan
ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,8%. Perlambatan
ekonomi dan kenaikan tingkat suku bunga telah mempengaruhi kinerja
perbankan nasional baik dalam ekspansi bisnis maupun profitabilitas.
Ditengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, Bank Jasa Jakarta
telah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermin
dari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umum
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Berkaitan dengan itu, Dewan Komisaris memberikan
apresiasi kepada Direksi atas upaya-upaya yang dijalankan selama
tahun 2014 dengan tetap berpedoman prinsip kehati-hatian sehingga
Bank Jasa Jakarta dapat mempertahankan tingkat kesehatan dan
sekaligus meningkatkan kinerjanya.
2014 was a year full of challenges for Indonesia, Indonesia's economic
growth rate slowed back. Indonesia's economic growth in 2014 reached
only 5.1%, lower than the previous year's economic growth, which
reached 5.8%. The economic slowdown and rising interest rates have
affected the performance of the national banking system both in
business expansion and profitability. Amid the challenging conditions,
Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, as
reflected in the achievement of the main financial indicators generally
increased compared with previous years. In connection with that, the
Board of Directors expresses appreciation to the efforts undertaken
during the year 2014 by referring to the precautionary principle so
that Bank Jasa Jakarta can maintain a level of health and at the same
time improving performance.
Pencapaian kinerja tersebut didorong oleh komitmen yang kuat untuk
terus tumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan rencana jangka
panjang (corporate plan) yang ditetapkan, dengan didukung oleh
permodalan yang kuat, pengelolaan likuiditas yang baik dan kualitas
aktiva produktif yang baik. Bank Jasa Jakarta selama ini juga terus
menekankan akan pentingnya pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik dalam setiap aktivitas usahanya, termasuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial dalam rangka memberikan berbagai manfaat
bagi masyarakat di lingkungan sekitar Bank Jasa Jakarta.
Achievement of performance was driven by a strong commitment to
continue to grow in a sustainable manner in accordance with the longterm plans (corporate plan) are set, supported by strong capital, good
liquidity management and good asset quality. Bank Jasa Jakarta
during this time also continued to emphasize the importance of the
implementation of good corporate governance in all its business
activities, including the implementation of social responsibility in order
to provide a variety of benefits to people in the neighborhood of Bank
Jasa Jakarta.
Menghadapi tahun 2015 dengan berbagai tantangan eksternal dan
internal yang harus dihadapi, Dewan Komisaris mempunyai komitmen
Facing 2015 with a variety of external and internal challenges that
must be faced, the Board is committed to continue to strengthen the
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Dewan Komisaris/ Board of Commissioner
Kiri ke kanan/ Left to Right : Mintolo Hardiyanto - Iskandar WIdyadi
untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dengan fokus pada
peningkatan penerapan manajemen risiko, good corporate governance,
dan sistem pengendalian internal.
oversight functions with a focus on improving risk management, good
corporate governance and internal control systems.
Dalam kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kami
mengucapkan terima kasih kepada para mitra usaha atas kerja
samanya dan kepada para nasabah atas kepercayaannya kepada
Bank Jasa Jakarta. Akhirnya, kami juga menyampaikan penghargaan
kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi dan
integritasnya selama ini. Dengan seluruh dukungan tersebut, kami
akan terus membangun Bank Jasa Jakarta untuk meraih pencapaian
yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.
On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners, we would
like to thank our business partners for cooperation and to our customers
for the trust to Bank Jasa Jakarta. Finally, we also express our
appreciation to the Board of Directors and all employees for their
dedication and integrity over the years. With the whole of this support,
we will continue to build the Bank Jasa Jakarta to achieve higher
performance in the coming years.
Iskandar Widyadi
Presiden Komisaris/ President Commissioner
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
5
Laporan Presiden Direktur
Report of the President Director
“Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasio kecukupan modal dengan
memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional (CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun
2014. Pencapaian CAR tersebut selain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dari
Otoritas yaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskan posisi permodalan
Bank Jasa Jakarta yang kuat.”
”On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacy ratio taking into
account credit risk, market and operational (CAR) stood at 23.37% at the end of 2014. Achieving the
CAR besides much higher than the minimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% to
below 10%, but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong.”
Handrie Wirawan
Presiden Direktur/ President Director
6
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Bank
Jasa Jakarta dapat melalui tahun 2014 yang penuh tantangan dengan capaian
kinerja yang cukup baik. Di tahun 2014, industri perbankan Indonesia
dihadapkan pada berbagai tantangan akibat perlambatan ekonomi dan
pengetatan likuiditas sehingga membatasi kapasitas pertumbuhan kredit
perbankan dan mengakibatkan peningkatan NPL. Dengan pengelolaan
likuiditas yang baik dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran
kredit, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kinerjanya yang solid
dan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholders.
Thank God we pray to the presence of God Almighty who has bestowed His
mercy and grace to us all, so that the Bank Jasa Jakarta through 2014 can
be challenging with the achievement of good performance. In the 2014,
Indonesia's banking industry faces a number of challenges due to the economic
slowdown and tightening liquidity, limiting the capacity of bank credit growth
and lead to an increase in NPL's. With good liquidity management and the
application of the principle of prudence in lending, Bank Jasa Jakarta managed
to maintain a solid performance and is able to provide added value for the
stakeholders.
Dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja usaha secara
berkelanjutan, manajemen Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada
kebijakan penerapan prinsip kehati-hatian, pengelolaan likuiditas yang baik,
kecukupan modal yang kuat dan kualitas aktiva produktif yang baik. Di tahun
2014, Bank Jasa Jakarta berhasil membukukan total aset sebesar Rp 5,09
triliun atau naik 7,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total aset
terutama didominasi oleh kredit yang mencapai Rp 3,69 triliun atau tumbuh
sebesar 5,57% dibanding tahun 2013. Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi
dengan kualitas kredit yang baik dan terjaganya likuiditas. Rasio kredit
bermasalah (Non Performing Loans-NPL) bruto tercatat pada tingkat yang
sangat rendah sebesar 0,13%, relatif sangat rendah dibandingkan rata-rata
industri perbankan, sedangkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan
to Deposit Ratio-LDR) tetap sehat di level 89,40%. Pertumbuhan total aset
juga di dukung oleh pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai
Rp 4,13 triliun atau naik 5,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
In order to maintain sustainable growth in business performance, the
management of Bank Jasa Jakarta remains guided by the policy of application
of the precautionary principle, sound liquidity management, strong capital
adequacy and good asset quality. In the year 2014, Bank Jasa Jakarta
recorded a total assets of USD 5.09 trillion by the end of 2014, up 5.7%
compared with the previous year. Total assets mainly dominated by loans
which reached Rp 3.69 trillion, or grew by 7.64% compared to 2013. The loan
growth was offset by the good credit quality and the maintenance of liquidity.
NPL (Non-Performing Loans NPL) gross recorded at a very low level of 0.13%,
is relatively low compared to the average banking industry, while the ratio of
loans to deposits (Loan to Deposit Ratio-LDR) stay healthy at the level of
89.40%. Growth in total assets was also boosted by the growth of third party
funds (DPK), which reached Rp 4.13 trillion, up 5.88% compared with the
previous year.
Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasio
kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional
(CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun 2014. Pencapaian CAR tersebut
selain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dari Otoritas
yaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskan
posisi permodalan Bank Jasa Jakarta yang kuat.
On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacy
ratio taking into account credit risk, market and operational (CAR) stood at
23.37% at the end of 2014. Achieving the CAR besides much higher than the
minimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% to below 10%,
but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong.
Di tengah tingkat persaingan dan tantangan yang dihadapi oleh sektor
perbankan Indonesia, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance-GCG) secara konsisten merupakan faktor penting
dalam memelihara kepercayaan nasabah dan stakeholders. Bank Jasa Jakarta
meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten akan memungkinkan
kinerja positif Bank terus meningkat dan berkelanjutan untuk jangka panjang.
In the middle of the level of competition and the challenges faced by the
Indonesian banking sector, the implementation of Good Corporate Governance
(GCG-GCG) is consistently an important factor in maintaining the trust of
customers and stakeholders. Bank Jasa Jakarta believes that implementing
GCG consistently will enable the Bank's positive performance continues to
increase and sustainable for the long term. The application of corporate
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh jenjang organisasi mendukung
upaya Bank Jasa Jakarta dalam mempertahankan reputasi sebagai bank
yang sehat dan solid serta sekaligus memastikan pencapaian kinerja yang
baik. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG,
Bank Jasa Jakarta secara berkala telah melakukan self-assessment untuk
mengukur pelaksanaan GCG dan berdasarkan hasil self-assessment pada
tahun 2014 pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta mendapatkan peringkat
“baik”.
governance principles at all levels of the organization to support the efforts
of Bank Jasa Jakarta in maintaining a reputation as a sound and solid bank
and simultaneously ensure the achievement of a good performance. In an
effort to maintain and improve the quality of GCG implementation, Bank Jasa
Jakarta has periodically perform a self-assessment to measure the
implementation of GCG and based on the results of the self-assessment of
GCG implementation in Bank Jasa Jakarta in 2014 resulted a "good" rating.
Bank Jasa Jakarta juga telah menerapkan manajemen risiko dan pengendalian
internal secara konsisten dan efektif, sesuai dengan kebijakan, ukuran dan
kompleksitas usaha, serta sumberdaya yang ada, untuk memenuhi segala
persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas. Dengan
sistem pengendalian internal yang cukup, Bank dapat memitigasi dampak
negatif yang dapat timbul dari risiko-risiko yang dihadapi. Melanjutkan upaya
Bank Jasa Jakarta untuk senantiasa melindungi kegiatan bisnis dan
operasionalnya, selama tahun 2014 telah dilakukan upaya-upaya meningkatkan
penerapan strategi anti fraud melalui program whistle blowing system, anti
money laundering, dan know your customer.
Bank Jasa Jakarta also has implemented a risk management and internal
control consistently and effectively, in accordance with the policy, the size
and complexity of the business, as well as available resources, to meet all
the requirements and procedures as specified by the Authority. With sufficient
internal control system, the Bank can mitigate the negative impact that may
arise from the risks faced. Bank Jasa Jakarta continuing efforts to continuously
protect business activities and operations, during 2014 has made efforts to
improve the implementation of anti-fraud strategy through whistle blowing
system, anti-money laundering and know your customer.
Sebagai bagian dari komunitas bisnis yang bertanggung jawab, maka
keberadaan Bank harus dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya dan
untuk itu Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen untuk mendukung kegiatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR)
dan hal ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang
Bank Jasa Jakarta. Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus
di bidang sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam
berbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat seperti
memberikan bantuan pada korban banjir, bantuan beras, memberikan bantuan
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin, dll.
As part of the business community that is responsible, then the existence of
the Bank should be able to provide benefits to the environment and to the
Bank Jasa Jakarta has the commitment to support Corporate Social
Responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) and this has become
an integral part of a long history of Bank Jasa Jakarta. Bank Jasa Jakarta
CSR activity has been more focus on the social field, in which the Bank Jasa
Jakarta active in various social activities to help improve the welfare of local
communities and / or alleviate the burden on society as providing aid to
victims of flooding, rice aid, providing assistance and health checks free
treatment, regular blood donors, etc.
Menghadapi tahun 2015, di tengah ketidakpastian di pasar global yang masih
berlanjut, perekonomian Indonesia diperkirakan masih berada dalam fase
konsolidasi, namun direksi dan segenap jajaran manajemen mempunyai
keyakinan yang kuat untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun-tahun
mendatang dengan mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor eksternal
dan sumberdaya yang dimiliki, dukungan permodalan yang kuat, penerapan
prinsip-prinsip GCG yang konsisten dan efektif, loyalitas nasabah, dan upayaupaya yang dilakukan dalam memberikan pelayanan perbankan yang terbaik
dan sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah.
Facing the year 2015, in the midst of the uncertainty in continuing global
markets, the Indonesian economy is estimated to be in a consolidation phase,
but the directors and all levels of management have strong confidence to
achieve better performance in the coming years taking into account the
development of external factors and resources owned, strong capital support,
the application of the principles of consistent and effective corporate governance,
customer loyalty, and efforts are made to provide the best banking services
and in accordance with customers' financial needs.
Akhir kata, atas nama Direksi Bank Jasa Jakarta, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi kepada keberhasilan dan kinerja positif Bank Jasa Jakarta sepanjang
tahun 2014. Kepercayaan dan dukungan sepenuhnya dari para nasabah,
mitra usaha, regulator, pemegang saham, dewan komisaris, karyawan dan
masyarakat, telah mendorong Bank Jasa Jakarta untuk terus tumbuh dan
berkembang secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi
stakeholders dari waktu ke waktu. Semoga semua yang telah kita capai di
tahun 2014 dapat menjadi inspirasi penting untuk memberikan yang terbaik
sehingga Bank Jasa Jakarta senantiasa menjadi Bank ritel yang Andal dan
Terpercaya di tahun-tahun mendatang.
Finally, on behalf of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta, we thank
you profusely to all those who have contributed to the success and the positive
performance of Bank Jasa Jakarta during 2014. Trust and full support from
customers, business partners, regulators, shareholders, board of directors,
employees and society, has allow Bank Jasa Jakarta to continue to grow and
develop in a sustainable and provide added value for stakeholders from time
to time. May all that we have achieved in 2014 can be an important inspiration
to provide the best that the Bank Jasa Jakarta has always been a retail bank
Reliable and Trusted in the coming years.
Handrie Wirawan
Presiden Direktur/ President Director
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
7
Visi dan Misi
Vision and Mission
Visi
Vision
Misi
Mission
Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya
To become a reliable and trustworthy retail Bank
w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsip
kehati-hatian
w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentingan
pengusaha/ masyarakat
w Meningkatkan stakeholder value
w Performing a sound banking business based on prudential principle
w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/
community
w Increasing stakeholder value
8
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Dalam menyikapi lingkungan usaha yang penuh tantangan, Bank
Jasa Jakarta terus meningkatkan pertumbuhan kredit dan dana pihak
ketiga, menerapkan program efisiensi dan produktivitas, serta
memperkuat bisnis pendukung melalui peningkatan sumber daya
manusia, pengelolaan risiko, infrastruktur, dan sistem perbankan.
In addressing the challenging business environment, Bank Jasa
Jakarta continues to promote the growth of credit and third party
funds, to implement a program of efficiency and productivity, and
strengthen business support through the improvement of human
resources, risk management, infrastructure and banking system.
Tinjauan kinerja keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan Bank
Jasa Jakarta yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia. Semua informasi dalam laporan
keuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar dan tidak
mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak
menghilangkan informasi atau fakta material. Laporan keuangan Bank
Jasa Jakarta telah diaudit oleh auditor independen KAP Hendrawinata
Eddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International dan
memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang
material.
Overview of financial performance is based on financial statements
of Bank Jasa Jakarta which have been prepared and presented in
accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. All
information in the financial statements has been fully and properly
and do not contain material information or facts that are not true, and
do not omit material information. Bank Jasa Jakarta's financial
statements have been audited by an independent auditor Hendrawinata
Eddhy KAP Siddharta & Tanzil a member of Kreston International and
obtaining an unqualified opinion in all material respects.
HASIL USAHA
Bank Jasa Jakarta membukukan hasil kinerja usaha yang positif di
tengah ketidakpastian ekonomi dan periode transisi politik yang
berlangsung pada tahun 2014. Bank Jasa Jakarta berhasil
mempertahankan posisi likuiditas yang solid dengan ditopang oleh
pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,88% menjadi Rp 4,13 triliun
pada tahun 2014 dibandingkan posisi tahun 2013 sebesar Rp 3,88
triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 5,57%
menjadi Rp 3,69 triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan posisi
OPERATING RESULTS
Bank Jasa Jakarta recorded the results of a positive business
performance in the midst of economic uncertainty and political transition
period that took place in 2014. Bank Jasa Jakarta managed to maintain
a solid liquidity position, sustained by growth in third party funds by
5,88% to Rp 4,13 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting
to Rp 3,88 trillion. Meanwhile, credit growth was recorded at 5,57%
to Rp 3,69 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting to
Rp 3,46 trillion. This credit enhancement is able to support an increase
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expenses Graphic
(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
457.337
385.053
293.151
Pendapatan bunga
Interest Income
228.747
164.186
156.306
Beban Bunga
Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih
Interest Income - Net
2013
2014
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
9
tahun 2013 sebesar Rp 3,46 triliun. Peningkatan kredit ini mampu
mendukung peningkatan total aset sehingga bertumbuh sebesar
7,64% menjadi Rp 5,09 triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan
posisi tahun 2013 sebesar Rp 4,71 triliun. Penerapan prinsip penyaluran
kredit secara hati-hati telah memungkinkan Bank Jasa Jakarta untuk
mempertahankan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL) di bawah 1% dari keseluruhan portofolio kredit. Dengan terjaganya
keseimbangan antara pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak
ketiga, Bank Jasa Jakarta berhasil menjaga rasio kredit terhadap
dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level yang
aman sebesar 89,40%, di tengah kondisi likuiditas yang ketat.
in total assets thus grew by 7,64% to Rp 5,09 trillion in 2014 compared
to the year 2013 amounting to Rp 4,71 trillion. Application of the
principle loan portfolio carefully has allowed the Bank Jasa Jakarta
to maintain the NPL (Non-Performing Loans - NPL) under 1% of the
overall loan portfolio. With the preservation of a balance between the
growth of credit portfolio and third party funds, Bank Jasa Jakarta
managed to keep the ratio of credit to deposits (Loan to Deposit Ratio
- LDR) at a safe level of 89,40%, amid tight liquidity conditions.
Pendapatan Bunga Bersih
Penghasilan bunga bersih meningkat sebesar 4,80% menjadi Rp
164,19 miliar pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar Rp 156,31 miliar. Kenaikan penghasilan bunga bersih ini
tidak berpengaruh terhadap marjin bunga bersih (NIM) yang mencapai
sebesar 3,59%. Rata-rata tingkat suku bunga kredit tahun 2014
mencapai 11,28% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2013
yang mencapai 9,06%. Sementara rata-rata tingkat suku bunga
deposito tahun 2014 mencapai 6,25% atau meningkat dibandingkan
dengan tahun 2013 yang mencapai 8,46%. Pendapatan bunga selama
tahun 2014 mencapai Rp 457,34 miliar, meningkat dibandingkan tahun
2014 yang mencapai Rp 385,05 miliar. Sementara itu, beban bunga
selama tahun 2014 mencapai Rp 293,15 miliar, juga meningkat
dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 228,74 miliar. Dengan
pencapaian profitabilitas ini, tingkat pengembalian atas aset (Return
on Assets – ROA) tercatat sebesar 2,04% dan tingkat pengembalian
atas ekuitas (Return on Equity – ROE) tercatat sebesar 9,82%.
Net Interest Income
Net interest income increased by 4,80% to Rp 164,19 billion in 2014
compared to the year 2013 amounting to Rp 156,31 billion. The
increase in net interest income have no effect on the net interest
margin (NIM), which stood at 3,59%. The average loan interest rate
in 2014 reached 11,28%, an increase compared to the year 2013
which reached 9,06%. While the average interest rate on deposits in
2014 reached 6,25%, an increase compared to the year 2013 which
reached 8,46%. Interest income for 2014 reached Rp 457,34 billion,
an increase compared to 2014 which reached Rp 385,05 billion.
Meanwhile, interest expense during 2014 reached Rp 293,15 billion,
also increased compared to the year 2013 which reached Rp 228,74
billion. With the achievement of this profitability, return on assets
(Return on Assets - ROA) reached 2,04% and return on equity (Return
on Equity - ROE) stood at 9,82%.
Pendapatan Operasional
Pendapatan Operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 12,60
miliar atau menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 28,45
miliar, sejalan dengan tidak adanya penjualan aset keuangan (surat
berharga) di tahun 2014.
Operating Income
Operating Income within 2014 reached Rp 12,60 billion or decreased
compared to the year 2013 amounting to Rp 28,45 billion, in line with
the absence of inancial assets sales (securities) in 2014.
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya
Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic
(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
87.782
82.138
75.181
53.690
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
28.448
Beban Operasional Lainnya - Bersih
Other Operating Expenses - Net
12.601
2013
10
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
2014
Beban Operasional
Beban operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 87,78 miliar atau
meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 82,14 miliar,
sejalan dengan peningkatan biaya tenaga kerja khususnya terkait
dengan kewajiban imbalan pasca kerja serta biaya-biaya lain antara
lain iuran tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pencapaian pendapatan
(beban) operasional ini berdampak pada rasio Beban Operasional
dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang mencapai 79,41%.
Operating Expenses
Operating expenses for 2014 reached USD 87,78 billion, an increase
compared to the year 2013 amounting to Rp 82,14 billion, in line with
the increase in labor costs, especially related to post-employment
benefit obligations and other expenses among others annual premium
from Financial Services Authority (FSA). Achievement of income
(expense) This operational impact on the ratio of operating expenses
compared with operating income, which reached 79,41%.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacu
kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1
Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalam portofolio
kredit. CKPN yang dibentuk Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014
mencapai Rp 1,79 miliar atau menurun dibandingkan dengan tahun
2013 yang mencapai sebesar Rp 4,32 miliar, sejalan dengan upayaupaya yang dilakukan Manajemen untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas asset sebagaimana tercermin dari pencapain rasio kredit
bermasalah pada tahun 2014 sebesar 0,13% gross atau 0,09% net.
Allowance for Impairment Losses (CKPN)
Allowance for impairment losses (CKPN) refers to the application of
IAS 50 and 55 regulations in force since 1 January 1 2010, assessed
individually or collectively in the loan portfolio. CKPN that Bank Jasa
Jakarta formed per 31 December 2014 reached Rp 1,79 billion or
decreased compared to the year 2013 which reached Rp 4,32 billion,
in line with the efforts undertaken to maintain and improve the
management of asset quality as reflected in the achievement ratio
non-performing loans in 2014 amounted to 0,13% gross or 0,09%
net.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak mencapai Rp 97,49 miliar atau menurun dari
tahun sebelumnya sebesar Rp 111,77 miliar. Selain adanya peningkatan
biaya dan penurunan pendapatan operasional sebagaimana tersebut
diatas, pencapaian ini juga merupakan konsekuensi dari pilihan strategi
bisnis yang dijalankan Bank Jasa Jakarta dengan menerapkan tingkat
suku bunga kompetitif (murah) dibandingkan dengan bank-bank lain,
ditengah kecenderungan kenaikan suku bunga dana sejalan dengan
peningkatan BI rate, dimana peningkatan pendapatan bunga tidak
sebanding dengan peningkatan biaya bunga.
Profit Before Tax
Profit before tax reached Rp 97.49 billion or decreased from previous
year of Rp 111,77 billion. In addition to an increase in costs and a
decrease in operating income as mentioned above, this achievement
is also a consequence of chosenbusiness strategy that run by Bank
Jasa Jakarta to implement a competitive interest rate (low) as compared
to other banks, amid a trend of rising interest rates of funds in line
with the increase of BI rate, where the increase of interest income not
aligned with the increment of interest cost..
POSISI KEUANGAN
Total Aktiva
Pada 31 Desember 2014, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapai
Rp 5,09 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar
Rp 4,71 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut dari sisi pasiva
didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga serta pertumbuhan ekuitas.
FINANCIAL POSITION
Ttotal Assets
On 31 December 2014, total assets of Bank Jasa Jakarta reached
Rp 5,09 trillion, an increase from the previous year of Rp 4,71 trillion.
Growth in total assets on passiva side was supported by an increase
in third party funds and equity growth.
Kredit
Pertumbuhan kredit Bank Jasa Jakarta yang mencapai 5,57% berkat
kontribusi dari semua jenis penggunaan kredit, baik kredit modal kerja,
kredit investasi maupun kredit konsumsi. Penyaluran kredit modal
kerja selama tahun 2014 mencapai Rp 827,39 miliar atau meningkat
5,81% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
Rp779,28 miliar dan untuk kredit investasi mencapai Rp 1,49 triliun
Loans
Bank Jasa Jakarta loans growth, which reached 5,57% thanks to the
contribution of all types of loan use, better working capital credit,
investment credit and consumption credit. Working capital loan portfolio
during 2014 reached Rp 827,39 billion, an increase of 5,81% when
compared to the previous year of Rp 779,28 billion and for investment
loans reached Rp 1,49 trillion, an increase of 4,90% when compared
Jenis Kredit
Type of Loan
37,05 %
Investasi
Investment
40,53 %
22,42 %
Konsumsi
Consumer
Modal Kerja
Working Capital
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
11
atau meningkat 4,90% apabila dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar 1,42 triliun. Sedangkan untuk kredit konsumsi meningkat
6,16% menjadi Rp 1,37 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yang
mencapai Rp 1,28 triliun.
to year 2013 by 1,42 trillion. As for consumer loans increased by
6,16% to Rp 1,37 trillion compared with the year 2013 which reached
Rp 1,28 trillion.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2014
ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesar
yaitu 40,53%, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja
masing-masing sebesar 37,05% dan 22,42% dari total kredit.
Based on the type of use, lending during 2014 addressed to the
Investment Credit that gives the largest contribution at 40,53%, followed
by consumption credit and working capital credit respectively 37,05%
and 22,42%.of the total loans.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2014
tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektor
rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 37,03% dari total kredit.
Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan
penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu,
untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi
sebesar 22,49% terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha
persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 7,82% dari
total kredit.
Based on economic sector, lending during 2014 grew in almost all
sectors, the portfolio of credit to the household sector accounted for
37,03% of total loans. In general, the household sector includes loans
for the purpose of the use of consumption, among others, mortgage,
car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sector
accounted for 22,49% of total loans and real estate sector, leasing
and services company contributes 7,82% of total loans.
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector
(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
Sektor Ekonomi
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Nominal
%
30.170
0,82 %
Agriculture, hunting and forestry
7.481
0,20 %
Fishing
18.623
0,50 %
Mining and excavation
327.041
8,86 %
Manufacturing
2.595
0,07 %
Electricity, gas and water
Construction
Konstruksi
144.992
3,93 %
Perdagangan Besar dan Eceran
829.768
22,49 %
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
286.819
7,77 %
Accomodation and food and baverages
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
212.114
5,75 %
Transportation, warehousing and communications
Wholesale and Retail
13.081
0,35 %
Financial Intermediary
288.676
7,82 %
Real estate, leasing services and servicing companies
Jasa Pendidikan
40.568
1,10 %
Educational services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
74.824
2,03 %
Health and social services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
45.198
1,22 %
Services in social, art culture, recreation and
Perantara Keuangan
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Perorangan Lainnya
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Rumah Tangga
Lain-lain
Total
12
Economic Sector
other individual services
928
0,03 %
1.366.515
37,03 %
523
0,01 %
3.689.916
100,00 %
Individual services to households
Households
Others
Total
Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2014 mencapai
30,83%, masing-masing untuk kredit usaha mikro sebesar 0,10%,
kredit usaha kecil sebesar 3,42% dan kredit usaha menengah 96,46%.
Lending to the SME sector in 2014 reached 30,83%, respectively for
micro loans of 0,10%, small business loans of 3,42% and 96.46%
medium-sized business loans.
Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkan
prinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil
mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah
(NPL Gross) sebesar 0,13% dan NPL Net 0,09%. Pencapaian NPL
ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan
secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi
NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Thanks to the consistency of the lending policy based on the principle
of prudence, at the end of 2014, Bank Jasa Jakarta managed to
maintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPL
gross) of 0,13% and 0,09% Net NPL. Achievement of this NPL besides
lower than the NPL of the banking industry in general, but also still
far from the maximum limit indication NPL stipulated by Bank Indonesia
at 5%.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Kualitas Kredit/ Loan Quality
(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
Keterangan
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Total Kredit yang Diberikan
2013
%
2014
%
Description
3.380.974
97,03 %
3.604.955
97,70 %
99.927
2,87 %
80.198
2,17 %
Special Mention
-
-
2.731
0,08 %
Substandard
Current
476
0,01 %
296
0,01 %
Doubtful
3.086
0,09 %
1.736
0,05 %
Loss
3.484.462
100,00 %
3.689.916
100,00 %
Total Loans
Total NPL
3.562
4.763
Total NPL
NPL (%)
0,10%
0,13%
NPL (%)
Surat Berharga
Nilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuan
investasi berupa Sertifikat Deposito Bank Indonseia, Surat Utang
Negara, Obligasi Retail Indonesia dan Surat Berharga Syariah Negara
mencapai Rp 366,38 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijual
kembali mencapai Rp 187,97 miliar. Jumlah surat berharga untuk
tujuan investasi yang sisa umur jatuh tempo lebih dari 5 tahun mencapai
Rp 50,14 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasi
tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
sebesar Rp 49,81 miliar dan sisanya dikategorikan sebagai tersedia
untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan
dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak
Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan
ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan
yang aman dan menghasilkan return yang baik.
Securities
The value of securities held by Bank Jasa Jakarta for investment
purposes in the form of Certificates of Deposit of Bank Indonseia,
Government Securities, Indonesian Retail Bond and Shariah Securities
reached Rp 366,38 billion and securities purchased for resale to
Rp187,97 billion. Number of securities for investment purposes that
the remaining life of the maturity over 5 years to reach Rp 50,14 billion.
Of the total securities for investment purposes, which are categorized
as held to maturity amounted to Rp 49,81 billion and the rest are
categorized as available for sale. Investing in these securities in
accordance with the policy defined by Management, Third Party Funds
that have been collected but not yet fully disbursed to credit, temporarily
placed in secure financial instruments and generate a good return.
Penghimpunan Dana
Di masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakarta
yang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga pada
akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 4, 13 triliun, meningkat 5,88%
dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kenaikan Dana Pihak
Ketiga tersebut didorong oleh Giro yang meningkat 13,57%, Tabungan
yang meningkat 5,51% dan Deposito yang meningkat 4,77%.
Fund Raising
In times of economic slowdown, Bank Jasa Jakarta funding success
to maintained position with third-party funds at the end of 2014 stood
at Rp 4,13 trillion, an increase of 5,88% compared to the previous
year. The increase in third party funds are driven by demand deposits
increased by 13,57%, which increased 5,51% Savings and deposits
increased 4,77%.
Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi
80,10% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan
masing-masing 11,97% dan 7,93%. Sementara berdasarkan jangka
waktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.
Based on its composition, time deposits contributed 80,10% to the
total third party funds, followed by demand and saving deposits
respectively 11,97% and 7,93%. While based on the time period, has
not been a shift in the composition of the majority of the funding.
Komposisi/ Composition
11,97 %
Deposito Berjangka/ Time Deposits
7,93 %
80,10 %
Giro/ Demand Deposits
Tabungan/ Saving Deposits
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
13
Ekuitas
Total ekuitas per akhir 2014 mencapai Rp 837,99 miliar atau meningkat
dari periode sebelumnya sebesar Rp 763,54 miliar. Peningkatan
ekuitas disebabkan oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuan
laba bersih tahun 2014.
Equity
Total equity at the end of 2014 reached Rp 837,99 billion, an increase
from the previous period amounting to Rp 763,54 billion. The increase
in equity due to the increase in retained earnings due to the recognition
of net profit in 2014.
KPMM
Rasio kecukupan modal / kewajiban penyediaan modal minimum
(Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional mencapai 23,36% meningkat
dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 22,84%.
Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yang
dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 9% -< 10%
Capital Adequacy Ratio - CAR
The capital adequacy ratio after taking into account credit risk, market
risk and operational risk reached 23,36% increase compared with the
previous period to reach 22,84%. Achievement of CAR is still far
above the minimum level required by Bank Indonesia in the amount
of 9% - < 10%.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkan
dan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah.
Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salah
satu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah dan
memudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredit
yang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untuk
meningkatkan good governance dan mendorong persaingan yang
sehat dalam industry perbankan antara lain melalui terciptanya disiplin
pasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2014
untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 12,10% dan untuk kredit KPR
maupun non KPR sebesar 11,85%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakarta
dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/atau website Bank
Jasa Jakarta.
Prime Lending Rate (SBDK)
Bank Indonesia requires all Commercial Banks conducting conventional
business in Indonesia to report on and publish Prime Lending Rate
(SBDK) in Rupiah. The application of the transparency of information
on the prime lending rate is one attempt to provide clarity to customers
and facilitate customers in assessing the benefits and costs of loans
offered by the bank. In addition, the prime lending rate also seeks to
improve good governance and encourage healthy competition in the
banking industry, among others, through the creation of market
discipline (market discipline) better. SBDK per December 2014 for
corporate and retail loans amounted to 12,10% and for mortgage and
non-mortgage loans amounted to 11,85%. Bank Jasa Jakarta SBDK
information can be found in publications in every office and/ or the
website of Bank Jasa Jakarta.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai
Rp 38,873 miliar atau hanya 4,90 % dari Modal Bank atau 1,05% dari
total kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih di
bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar
10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait
tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
Legal Lending Limit (LLL)
LLL of parties related to the Bank, its oustanding reached Rp 38,873
billion or just 4,90% of Bank Capital or 1,05% of total loans. Attainment
percentage is still below the maximum limit set by Bank Indonesia at
10% of the entire capital and loans to related parties are classified in
the category of CURRENT.
Perayaan akhir tahun 2014 dengan seluruh karyawan
End of year 2014 celebration with all employees
14
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam upaya untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin
ketat, tantangan bisnis dan risiko yang semakin kompleks, maka
kebutuhan akan pentingnya praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance-GCG) dirasakan semakin meningkat.
Bank Jasa Jakarta meyakini akan arti penting dari penerapan GCG
ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja Bank,
melindungi kepentingan Stakeholdeers, meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan.
In an effort to deal with the increasingly fierce competition, business
challenges and risks are become complex, the need for the Good
Corporate Governance (GCG)practice become important. Bank Jasa
Jakarta convinced of the importance of the implementation of GCG
as one means to improve the Bank's performance, protect the interests
of Stakeholders, improve compliance with the legislation in force and
long-term business growth on an ongoing basis.
Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan
sistem perbankan yang sehat dengan senantiasa berpedoman pada
penerapan prinsip-prinsip GCG. Langkah yang dilakukan bukan hanya
sekedar pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, namun upaya yang terus menerus untuk melakukan
penyempurnaan kualitas penerapan GCG berpedoman pada prinsipprinsip GCG yang didukung oleh sistem pengendalian intern dan
manajemen risiko yang baik.
Bank Jasa Jakarta has a high commitment to run a sound banking
system to always be guided by the application of the principles of
GCG. Steps taken not merely compliance with statutory provisions
in force, but the continuous efforts to make improvements based on
the quality of GCG implementation of corporate governance principles
are supported by a system of internal control and risk management.
Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah melakukan self
assessment atas pelaksanaan GCG sesuai dengan ketentuan berlaku
yang mencakup 3 aspek utama yaitu:
• Governance Structure;
• Governance Process;
• Governance Outcome.
During 2014, the Bank Jasa Jakarta has done a self assessment on
GCG implementation in accordance with the applicable provisions of
which include three main aspects, namely:
• Governance Structure;
• Governance Process;
• Governance Outcome.
Penilaian terhadap 3 aspek utama tersebut diatas dilakukan terhadap
11 faktor penilaian, yang terdiri dari:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
4. Penanganan benturan kepentingan;
5. Penerapan fungsi kepatuhan;
6. Penerapan fungsi audit intern;
7. Penerapan fungsi audit ekstern;
8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian intern;
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar;
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan
pelaksanaan GCG, dan
11. Rencana strategis bank.
Assessment of the three main aspects mentioned above carried out
on 11 assessment factors, which consist of:
1. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of
Commissioners;
2. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of
Directors;
3. Completion and implementation of the tasks of the Committee;
4. Handling of conflicts of interest;
5. Implementation of compliance;
6. Implementation of internal audit function;
7. Application external audit function;
8. implementation of risk management including internal control;
9. Provision of funds to related parties and large exposures;
10. Transparency of financial and non financial condition, GCG, and
11 Bank's strategic plan.
Hasil self assessment atas pelaksanaan GCG selama semester I dan
II tahun 2014, menghasilkan peringkat 2 atau “Baik”. Hal ini memberikan
gambaran bahwa manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukan
penerapan GCG yang secara umum “Baik” sebagaimana tercermin
dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila
terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara
The results of the implementation of GCG self assessment during the
semester I and II in 2014, shows the rank 2 or "Good". This illustrates
that the management of Bank Jasa Jakarta has made GCG
implementation in general "Good" as reflected in adequate compliance
with the principles of GCG. If there is a weakness in the application
of the principles of good corporate governance, the general weakness
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
15
16
umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan
perbaikan oleh manajemen Bank Jasa Jakarta.
is not significant and can immediately be repaired by Bank Jasa
Jakarta management.
Berdasarkan self assessment terhadap aspek governance structure,
governance proces dan governance outcome pada masing-masing
faktor penilaian pelaksanaan GCG, secara umum dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Aspek Governance Structure, tata kelola pada seluruh faktor
penilaian pelaksanaan GCG sudah lengkap dan memadai.
2. Aspek Governance Process, tata kelola pada sebagian besar
faktor penilaian pelaksanaan GCG sudah efektif yang didukung
oleh struktur dan infrastruktur yang memadai.
3. Aspek Governance Outcome, tata kelola pada sebagian besar
faktor penilaian pelaksanaan GCG telah berkualitas yang dihasilkan
dari aspek governance process yang sebagian besar efektif dengan
didukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai.
Based on self-assessment of aspects of governance structure,
governance proces and governance outcomes at each assessment
factor GCG implementation, can generally be summarized as follows:
1. Aspects of Governance Structure, governance of the entire GCG
implementation assessment factors is complete and adequate.
2. Aspects Process Governance, governance in the majority of
assessment factors have been effective GCG implementation that
is supported by the structure and adequate infrastructure.
3. Aspects of Governance Outcome, governance at most a factor
of quality assessment GCG implementation has been generated
from the aspect of governance effective process that largely
supported by the structure and adequate infrastructure.
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi
perusahaan yang berfungsi sebagai forum bagi para pemegang saham
untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.
Dalam RUPS, para pemegang saham menggunakan haknya,
mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam proses
pengambilan keputusan.
A. General Meeting of Shareholders (AGM)
General Meeting of Shareholders (AGM) is the highest organ of the
company that serves as a forum for shareholders to take decisions
related to the company. In the AGM, the shareholders exercise their
rights, express opinions and vote in the decision-making process.
Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 5 kali RUPS yang terdiri
dari 1 kali RUPS Tahunan dan 4 kali RUPS Luar Biasa terkait dengan
pengangkatan direktur baru, pembagian tugas direksi, pemberhentian
komisaris independen dan pembagian dividen/penyetoran modal.
Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara
yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2013
serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan
Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang
telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013.
3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2013
sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai
Cadangan dan sisanya sebesar Rp 77.276.194.932,- (tujuh puluh
tujuh milyar dua ratus tujuh puluh enam juta seratus sembilan
puluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh dua Rupiah) disimpan
dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Presiden Komisaris
Perseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi
(bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada Dewan
Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku
2014.
5. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy, Siddharta
& Tanzil untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai
dengan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan.
During 2014, the AGM has been held five times consisting of 1 times
the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of
4 times associated with the appointment of a new director, division
of duties of directors, independent directors dismissal and payment
of dividend / capital injection. Some important decisions relating to
the Annual General Meeting are as follows:
1. Approved the Annual Report of the Board of Directors for the fiscal
year ended 31 December 2013.
2. Approve and authorize the Company's Annual Calculations for
the fiscal year ended 31 December 2013 were audited by Public
Accounting & Tamara Tjahjadi which overall is listed in the Annual
Report 2013 as well as provide liability release and discharge
(acquit et de charge) to members of the Board of Directors and
Commissioners for management and supervision that have been
implemented in the year ended 31 December 2013.
3. To determine the net profit for the fiscal year 2013 by
Rp 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) is stored as a reserve and
the remaining Rp 77,276,194,932, - (seventy seven billion two
hundred and seventy six million one hundred and ninety four
thousand nine hundred and thirty-two Rupiah) stored in retained
earnings to strengthen the Company's capital.
4. Providing power and authority to the President of Commissioners
to determine the magnitude of the amount of production services
(bonus), honorarium, salary and other benefits to the Board of
Commissioners, Directors and Employees of the Company for
the Financial Year 2014.
5. Appoint Public Accountant Office Hendrawinata Eddy, Siddharta
& Tanzil to audit the financial statements of the Company for the
fiscal year ended 31 December 2014 in accordance with the
recommendation of the Audit Committee.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
B. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang memiliki tugas
pokok untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam
menjalankan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi
serta memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta.
B. Board of Commissioners
Board of Commissioners is the organ of a company that has a
fundamental duty to supervise the Board of Directors in running the
company and provide advice to the Board and ensure the
implementation of GCG principles in every business activity of Bank
Jasa Jakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memiliki
Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang senantiasa direview secara
periodik dan apabila dianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuan
perundangan yang berlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris terakhir dikinikan pada 15 November 2013.
In performing its duties, the Board of Commissioners has Guidelines
and Rules Work always be reviewed periodically and, if deemed
necessary, subject to the provisions of existing law. Working Charter
of the Board of Commissioners last updated on 15 November 2013.
Sehubungan dengan adanya perubahan susunan Dewan Komisaris,
maka pengajuan calon Komisaris Independen baru masih dalam
proses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan sehingga susunan
Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta sampai dengan 31 Desember
2014, terdiri dari:
Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi
Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto
Komisaris Independen : Randy Hartanto Lie )*
)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.
In relation with composition change of the Board of Commissioners,
the proposal of a new independent Commissioner candidate is still
on process of fit and proper test at the Financial Services Authority,
so up to 31 December 2014 the composition of the Board of
Commissioners of Bank Jasa Jakarta consisted of:
President Commissioner
: Iskandar Widyadi
Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto
Independent Commissioner : Randy Hartanto Lie )*
) * = Resign per 29 August 2014.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta telah memenuhi
persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan Undangundang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor
11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia
nomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
& Proper Test). Terkait dengan independensi, Komisaris Independen
Bank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan hubungan keluarga
sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen. Selain itu, anggota Dewan Komisaris
juga tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris,
Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/ perusahaan bukan
lembaga keuangan lainnya.
All members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta
has qualified to become members of the Board of Commissioners in
accordance with the Limited Liability Company Act, Bank Indonesia
Regulation number 11/1/PBI/2009 concerning Commercial Bank and
Bank Indonesia Regulation number 12/23/PBI/2010 on Fit and Proper
Test. Related to the independency, Independent Commissioner of
Bank Jasa Jakarta does not have a financial relationship, relationship
management, stock ownership relationships and family relationship
to the second degree with members of the Board of Commissioners,
members of the Board of Directors and/ or Controlling Shareholders
or relationship with Bank Jasa Jakarta, which could affect ability to
act independently. In addition, members of the Board of Commissioners
also not concurrent positions as members of the Board of
Commissioners, Board of Directors, or Executive Officer in other non
financial institution/ corporation as stipulated in applicable regulations.
Dewan Komisaris selain memastikan dilaksanakannya ketentuanketentuan Anggaran Dasar Bank, juga mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan terkait
pelaksanaan GCG, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perbankan,
dan Peraturan Regulator. Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris antara lain meliputi:
1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Bank Jasa
Jakarta, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberi
nasihat kepada Direksi. Pengawasan oleh Dewan Komisaris
dilakukan untuk kepentingan Bank Jasa Jakarta sesuai dengan
maksud dan tujuan berdasarkan ketentuan pada Anggaran Dasar
Bank Jasa Jakarta.
2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta.
Board of Commissioners in addition to ensuring the implementation
of the provisions of Articles of Association of the Bank, also have a
duty and responsibility to comply with the legislation in force in
Indonesia, including but not limited to rules regarding the implementation
of GCG, Limited Liability Company Act, Banking, and Bank Indonesia
Regulation, In practice, duties and responsibilities of the Board of
Commissioners include the following:
1. Conducting oversight of the policy management of Bank Jasa
Jakarta, the road maintenance in general, and to advise the Board
of Directors. Oversight by the Board of Commissioners conducted
for the benefit of Bank Jasa Jakarta in accordance with the intent
and purpose based on the provisions of the Articles of Association
of Bank Jasa Jakarta.
2. Ensuring the implementation of the implementation of corporate
governance principles in every business activity of Bank Jasa
Jakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
17
18
3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis Bank Jasa Jakarta.
4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Eksternal,
hasil pengawasan pihak otoritas yaitu Otoritas Jasa Keuangan
dan Bank Indonesia.
5. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan,
dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta.
6. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi dan Nominasi, dan memastikan bahwa Komite-Komite
tersebut telah menjalankan tugasnya secara efektif.
3. Directing, monitor and evaluate the implementation of the strategic
policy of Bank Jasa Jakarta.
4. Ensuring that the Board of Directors has followed up on audit
findings and recommendations of the Internal Audit Task Force,
external auditor,the result of authority supervision that is the
Financial Services Authority and the Bank of Indonesia.
5. To inform the Financial Services Authority / Bank Indonesia within
7 (seven) days after the violation of laws and regulations found
in finance and banking, and state or estimate the circumstances
that can jeopardize business continuity Bank Jasa Jakarta.
6. Forming Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Remuneration and Nomination Committee, and ensuring that the
Committees have been performing their duties effectively.
Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun
2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 8 kali rapat. Segala
keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukan
secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta
diadministrasikan dengan baik.
Board of Commissioners meetings are held regularly and during 2014,
the Board of Commissioners has held 8 meetings. All decisions taken
in the meeting of the Board of Commissioners conducted consensus
and made the minutes of meetings and well administered.
C. Direksi
Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok
melakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan
sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki Pedoman dan
Tata Tertib Kerja yang senantiasa direview secara periodik dan apabila
dianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang
berlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terakhir dikinikan pada
2 Mei 2014.
C. Directors
The Board of Directors is the organ of the company which has the
principal task of doing maintenance to the interests and objectives of
the company in accordance with the aims and objectives of the
company under the provisions of the Articles of Association and the
applicable laws and regulations. In performing its duties, the Board
of Directors has had a Charter Working constantly reviewed periodically
and, if deemed necessary, subject to the provisions of existing law.
Guidelines and Rules of Work of Directors last updated on May 2,
2014.
Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 berjumlah
5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut:
Presiden Direktur
: Handrie Wirawan
Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata
Wakil Presiden Direktur II : Lisawati
Direktur
: Krisna Chandra
Direktur Kepatuhan
: Suroso
Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per December
31, 2014 amounted to 5 people, with the members as follows:
President Director
: Handrie Wirawan
Vice President Director I : Emanuela Tanubrata
Vice President Director II : Lisawati
Director
: Krisna Chandra
Compliance Director
: Suroso
Seluruh anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah memenuhi persyaratan
sebagai anggota Direksi sesuai dengan Undang-undang Perseroan
Terbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/1/PBI/2009 tentang
Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 12/23/PBI/2010
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test). Terkait
dengan independensi, seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga
sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi lainnya dan/ atau pemegang saham pengendali atau
hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Selain itu, seluruh
anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain,
perusahaan dan/ atau lembaga lain.
All members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta has
qualified to become members of the Board of Directors in accordance
with the Limited Liability Company Act, Bank Indonesia Regulation
number 11/1/PBI/2009 on Commercial Banks and Bank Indonesia
Regulation number 12/23 / PBI / 2010 on Test Capability and Proper
(Fit & Proper Test). Associated with independence, all members of
the Board of Directors does not have the financial, management,
share ownership, family relationship to the second degree with
members of the Board of Commissioners, Directors and / or controlling
shareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, which
could affect its ability to act independent. In addition, all members of
the Board of Directors do not hold positions as members of the Board
of Commissioners, members of the Board of Directors or Executive
Officer at another bank, company and/ or other institutions.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Dewan Direksi dan Komisaris/ Board of Directors and Commissioners
Kiri ke kanan/ Left to Right : Krisna Chandra - Mintolo Hardiyanto - Lisawati - Iskandar Widyadi - Handrie Wirawan - Emanuela Tanubrata - Suroso
Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada
suatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% saham
dari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, Lembaga
Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan
di dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
All members of the Board of Directors either individually or together
do not have more than 25% of paid-up capital of another company
and share ownership exceeds 5% of the paid up capital stock of the
Bank Jasa Jakarta, another Bank, Non-Bank Financial Institutions,
and the company Other domiciled inside or outside the country, in
compliance with applicable regulations.
Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan
pengembangan GCG di Bank Jasa Jakarta dan Direksi juga menjamin
keberlangsungan usaha Bank Jasa Jakarta untuk jangka panjang,
pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target usaha, serta
pelaksanaan prinsip kehati-hatian Bank demi kepentingan para
stakeholder secara keseluruhan. Pelaksanaan tugas Direksi tersebut
antara lain:
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi di Bank dan untuk itu Direksi wajib membentuk:
• Satuan Kerja Audit Internal.
• Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen
Risiko.
• Satuan Kerja Kepatuhan.
4. Menciptakan struktur pengendalian internal dan menjamin
terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatan
manajemen.
5. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan
Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan.
In general, the Board of Directors is responsible for the implementation
and development of GCG at Bank Jasa Jakarta and also ensure the
sustainability of Directors of the Bank Jasa Jakarta for the long term,
achieving the level of performance in accordance with the business
targets, as well as the implementation of the precautionary principle
in the interests of stakeholders Bank as a whole , Execution of duties
of Directors include:
1. Directors have full responsibility for performing their duties for the
benefit of the Bank in achieving its goals and objectives.
2. Board of Directors shall manage the Bank in accordance with the
authority and responsibilities as stipulated in the Articles of
Association, Guidelines and Rules of Work of Directors and the
applicable laws and regulations.
3. Board of Directors shall implement the GCG principles in all
business activities of the Bank at all levels of the organization in
the Bank and to the Board of Directors shall establish:
• Internal Audit Unit.
• Risk Management Unit and Risk Management Committee.
• Compliance Unit.
4. Creating internal control structure and ensuring the internal
audit function at all levels of management.
5. Board of Directors shall follow up audit findings and
recommendations of the Internall Audit Task Force, external auditor,
Bank Indonesia supervision result/ Financial Services Authority.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
19
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2014, Direksi
telah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil
dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan
dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
6. Accounting for performance of duties and responsibilities to the
shareholders through the General Meeting of Shareholders.
Board of Directors Meeting held on a regular basis and during 2014,
the Board of Directors has held 12 meetings. All decisions taken in
the meeting of the Board of Directors conducted consensus and made
the minutes of meetings and well administered.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang Perseroan yang
berlaku, Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dan
tanggung jawab jelas sesuai fungsi masing-masing. Hubungan kerja
yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi Bank dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan GCG
diwujudkan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Masing-masing Pedoman
dan Tata Tertib Kerja tersebut menjelaskan tugas dan tanggung jawab,
etika kerja, wewenang, kewajiban dan hak serta tata tertib kerja yang
bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
D. Relationship between Board of Commissioners and Board of
Directors
n accordance with the Articles of Association and the Company Act
in force, the Board of Commissioners and Board of Directors who
have the authority and clear responsibility fit to each function.A good
working relationship between the Board of Commissioners and Board
of Directors of the Bank in carrying out its duties and responsibilities
in accordance with GCG embodied in the Charter of the Board of
Commissioners Work and Employment Guidelinesand Rules of the
Board of Directors. Each of these Guidelines and Rules of Work
explains the duties and responsibilities, work ethic, powers, obligations
and rights also work rules that are binding upon every member of the
Board of Commissioners and Board of Directors.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara
berkala dan selama tahun 2014, telah diselenggarakan 12 kali rapat.
Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors
are held regularly and during 2014 has held 12 meetings.
Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan
dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
All decisions taken in the Joint Meeting of the Board of Commissioners
and the Board of Directors conducted consensus and made the
minutes of meetings and well administered.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting
Komisaris/ Direksi
Commissioners/ Directors
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Rapat Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Rapat Gabungan
Joint Meeting of BOC & BOD
Hadir
Presence
Jadwal
Schedule
Hadir
Presence
Jadwal
Schedule
Hadir
Presence
Jadwal
Schedule
Iskandar Widyadi
-
-
8
8
10
12
Mintolo Hardiyanto
-
-
8
8
12
12
Randy Hartanto Lie
-
7
8
5
12
Komisaris/ Commissioners
Direksi/ Directors
20
Handrie Wirawan
12
12
-
-
12
12
Emanuela Tanubrata
11
12
-
-
11
12
Lisawati
10
12
-
-
12
12
Krisna Chandra
11
12
-
-
11
12
Suroso
8
12
8
12
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
E. Komite-Komite
Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi
secara aktif berperan sesuai dengan fungsinya untuk mendukung
penerapan GCG.
E. Committees
The Committee is responsible to the Board of Commissioners
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration &
Nomination Committee is actively act in accordance with its function
to support the implementation of GCG.
Komite Audit
Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan
Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporan
keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit
internal dan eksternal, implementasi GCG serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari:
Ketua
: Mintolo Hardiyanto
Anggota : Julianti Tatan
Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.
Randy Hartanto Lie )*
)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.
The Audit Committee
The Audit Committee is a committee established to assist the Board
in order to support the effective implementation of duties and oversight
on matters related to financial reporting, internal control systems, the
implementation of internal and external audit functions, GCG
implementation and compliance with laws and regulations that applies.
The composition of the Audit Committee consists of:
Chairman : Mintolo Hardiyanto
Members : Julianti Tatan
Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.
Randy Hartanto Lie )*
)* = Resign per 29 August 2014.
Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensi
anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keanggotaan Komite Audit terdiri dari
seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang
anggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua)
orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
keuangan/akuntansi dan perbankan. Seluruh anggota Komite memiliki
komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai
bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelola
yang sehat.
Composition, membership requirements, expertise and independence
of audit committee members have complied with Bank Indonesia/
Financial Services Authority (FSA). Audit Committee consists of an
Independent Commissioner as Chairman and three (3) independent
members, namely an Independent Commissioner and 2 (two)
independent party with expertise in finance / accounting and banking.
All members of the Committee have the commitment and high integrity,
ability and expertise for the field work to support the implementation
of sound governance.
Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen
All members of the Audit Committee is an independent party, which
does not have the financial, management, share ownership and / or
family relationship with members of the Board of Commissioners,
members of the Board of Directors and / or Controlling Shareholders
or business relationship with Bank Jasa Jakarta which could affect its
ability to act independently
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan
tanggung jawab antara lain:
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka
melaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan Standar Audit yang berlaku.
c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi
yang berlaku.
d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atas
jasa yang diberikannya.
e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI,
Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
In carrying out its functions, the Audit Committee has duties and
responsibilities include:
1. Monitoring and evaluation of the planning and conduct of audits
and monitoring of the follow-up results of the audit in order to
assess the adequacy of internal controls, including the adequacy
of the financial reporting process. In order to do this task, the
Audit Committee monitoring and evaluating of:
a. Implementation Internal Audit Unit (SKAI).
b. Conformity audit by the Office of Public Accountants Auditing
Standards applicable.
c. Compliance Financial Statements with the applicable accounting
standards.
d. Providing independent opinion in the event of disagreements
between management and public accounting firm for services
rendered.
e. Implementation of follow-up by the Board of Directors on the
findings of SKAI, Public Accountant and results of monitoring
the Financial Services Authority.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
21
22
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang
akan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/atau pihak
otoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan
informasi keuangan Bank Jasa Jakarta.
3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuan
lain yang berlaku.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan pada
independensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCG
yang efektif dan berkelanjutan.
2. Reviewing other financial information that will be issued by Bank
Jasa Jakarta to the public and/ or authorities such as projections,
and other statements relating to financial information of Bank Jasa
Jakarta.
3. Reviewing the compliance of Bank Jasa Jakarta against the
legislation in the field of banking and other applicable provisions.
4. Provide recommendations to the Board on the appointment of
public accounting firm, which is based on the independence and
scope of the assignment to be submitted to the General Meeting
of Shareholders.
5. Reviewing and monitoring the implementation of effective and
sustainable GCG.
Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1
(satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat. Komite Audit berwenang mengakses dokumen,
data dan informasi tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya
Bank serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif serta Akuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komite
terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
The Audit Committee held a meeting at least once in 1 (one) month
and the decision of committee meetings is done by consensus. The
Audit Committee is authorized to access documents, data and
information about employees, funds, assets and resources as well as
the Bank is authorized to invite each Commissioner, the Board of
Directors and Executive Officers as well as the External Auditor to
attend the Committee meeting related duties and responsibilities of
the Audit Committee.
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk guna mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang
berhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank Jasa
Jakarta. Komite Pemantau Risiko ini dibentuk untuk memastikan
bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta.
Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari:
Ketua
: Randy Hartanto Lie )*
Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.
Julianti Tatan
Mintolo Hardiyanto
)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.
Risk Monitoring Committee
Risk Monitoring Committee is a committee established to support the
implementation of the tasks and responsibilities of the Board of
Commissioners relating to the implementation of Risk Management
in Bank Jasa Jakarta. Risk Monitoring Committee is established to
ensure that the risk management framework has provided adequate
protection against all risks Bank Jasa Jakarta.
The composition of the Risk Oversight Committee consists of:
Chairman : Randy Hartanto Lie )*
Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.
Julianti Tatan
Mintolo Hardiyanto
)* = Resign per 29 August 2014.
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite
Pemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank
Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut, Anggota Komite Pemantau
Risiko harus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris
Independen yang bertindak sebagai ketua, seorang Pihak Independen
yang memiliki keahlian di bidang keuangan, dan seorang Pihak
Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen,
yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen
Membership, composition, as well as the independence of the members
of the Risk Monitoring Committee has met the above-mentioned Bank
Indonesia Regulation. Under these provisions, Member of Risk
Monitoring Committee should at least consist of an independent
commissioner who acts as chairman, an independent party with
expertise in finance, and an independent party with expertise in the
field of risk management. All members of the Risk Monitoring Committee
is an independent party, which does not have the financial,
management, share ownership and/ or family relationship with members
of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors
and / or Controlling Shareholders or business relationship with Bank
Jasa Jakarta which could affect its ability to act independent
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawab
secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalah
memantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaan
Risk Monitoring Committee carry out the duties and responsibilities
professionally and independently without any interference from any
party that does not comply with the legislation. The main duties and
responsibilities of the Risk Oversight Committee is to monitor the
implementation of the principles and practices of risk management
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
risiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan,antara
lain:
1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas
pengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko
dan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakan
dengan baik.
2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikan
rekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan:
• Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
under a risk management framework that has been established,
among others:
1. Assist and provide recommendations to the Board in order to
improve the effectiveness of supervisory duties and responsibilities
in the field of risk management and ensuring that risk management
policies implemented properly.
2. In relation to the process to be able to provide recommendations
Risk Monitoring Committee should do:
• Evaluation of consistency between risk management policies
with the implementation of the policy.
• Monitoring and evaluating the implementation of the Risk
Management Committee and Risk Management Unit.
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya
sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat.
Risk Oversight Committee convene at least once in 1 (one) month
and the decision of committee meetings is done by consensus.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk
membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab
pengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi
Direksi/ Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
ketenagakerjaan.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari:
Ketua
: Mintolo Hardiyanto
Anggota : Iskandar Widyadi
Ahmad Ampera
Remuneration and Nomination Committee
Remuneration and Nomination Committee is a committee established
to assist the BOC implement policy implementation oversight
responsibilities of the Nomination and Remuneration of Directors/
Board of Commissioners and employees in accordance with the
Articles of Association and the Regulation of Bank Indonesia and
labor regulations.
The composition of the Remuneration and Nomination Committee
consists of:
Chairman : Mintolo Hardiyanto
Members : Iskandar Widyadi
Ahmad Ampera
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi tersebut di atas telah memenuhi Peraturan
Bank Indonesia, dimana jumlah Komite Remunerasi dan Nominasi
terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan
seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia
(SDM) atau wakil dari karyawan. Komite Remunerasi dan Nominasi
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan
independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Membership, composition, as well as the independence of the members
of the Remuneration and Nomination mentioned above have met the
Regulation of Bank Indonesia, where the number of Remuneration
and Nomination Committee consists of an independent commissioner,
a commissioner and an Executive Officer in charge of Human
Resources (HR) or representative of the employees , Remuneration
and Nomination Committee duties and responsibilities professionally
and independently, without any interference from any party that does
not comply with the legislation.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat formulasi
kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk anggota Dewan Komisaris,
Direktur dan Pihak Independen Komite di bawah Dewan Komisaris.
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan
Nominasi, antara lain:
Remuneration and Nomination Committee is responsible for the
formulation of selection criteria and nomination procedures for members
of the Board of Commissioners, Directors and Independent Party
Committee under the Board of Commissioners. In general, duties and
responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee,
among others:
Bidang Remunerasi
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan
secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris.
Remuneration
1. To evaluate the remuneration policy and provide recommendations
to the Board regarding:
a. Remuneration policy for the Board of Commissioners, the
Board of Directors to be submitted to the General Meeting of
Shareholders.
b. Remuneration policy for executive officers and employees as
a whole to be submitted to the Board of Directors.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
23
2. Komite wajib menjalankan prosedur Remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Dewan Komisaris sebagai
berikut:
a. Menyusun struktur Remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif
dan tunjangan yang bersifat tetap dan variabel.
b. Menyusun besaran dan kebijakan atas struktur Remunerasi.
c. Remuneration policy for the members of the Committee of the
Board of Commissioners.
2. Remuneration Committee shall carry out procedures for members
of the Board of Commissioners, Board of Directors and Committees
of the Board of Commissioners as follows:
a. Develop Remuneration structure in the form of salaries,
honoraria, incentives and benefits are fixed and variable.
b. Develop amount and the policy on remuneration structures.
Bidang Nominasi
1. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai:
a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite.
2. Komite menentukan kriteria untuk diimplementasikan dalam
mengidentifikasi para calon, mereview dan menyetujui nominasi,
dan dalam melakukan hal tersebut Komite akan menerapkan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris wajib mematuhi peraturan, perundangundangan serta prinsip-prinsip lainnya yang berlaku sesuai
dengan ketentuan regulator Bank.
b. Komite harus merasa yakin bahwa setiap calon mampu dan
layak untuk jabatan atau kedudukan yang bersangkutan dan
merupakan calon terbaik dan yang paling memenuhi syarat
untuk posisi atau kedudukan tersebut dengan mempertimbangkan
catatan riwayat calon, umur, pengalaman, kemampuan dan
faktor-faktor relevan lainnya.
Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya
3 (tiga) kali dalam setahun.
Nominations
1. Evaluate and provide recommendations to the Board regarding:
a. Systems and procedures and/ or replacement of members of
the Board of Commissioners and Board of Directors to be
submitted to the General Meeting of Shareholders (AGM).
b. Candidates for the Board of Commissioners and Board of
Directors to be submitted to the General Meeting of
Shareholders (AGM).
c. Independent Party candidate who will become a member of
the Committee.
2. Committee determines the criteria to be implemented in identifying
the candidates, reviewing and approving nominations, and in
doing so the Committee will apply the following principles:
a. BoC must comply with regulations, legislation and other
principles that apply in accordance with the provisions of the
Bank regulator.
b. Committee should feel confident that every able and worthy
candidate for the post or position in question and is the best
candidate and the most qualified for the position or the position
by considering the history records of candidates, age,
experience, ability and other relevant factors.
Kepala Divisi/ Division Heads
Kiri ke kanan/ Left to Right
Ahmad Ampera - Irwani Anjarmulya - Lie Njoek Lan - Budi Widyadi
24
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Committee meetings held as needed at least 3 (three) times a year.
Komite Eksekutif
Komite Eksekutif adalah komite yang dibentuk untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi dibantu oleh
6 Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikan opini objektif
kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan
tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk
oleh Direksi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas
dan tanggung jawabnya.
Executive Committee
The Executive Committee is a committee that was formed to support
the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of
Directors. The Board of Directors is assisted by six Executive Committee
that all the duty to give an objective opinion to the Board and help
improve the effectiveness of the Board of Directors task systematically.
Executive Committee members are appointed by the Board of Directors
and to contribute in accordance with their duties and responsibilities.
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO)
ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapai
tingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risiko
likuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakan
dan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. Secara umum,
fungsi dari ALCO ini adalah menetapkan dan mengevaluasi kebijakan
dan strategi terkait dengan:
• Pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, memenuhi kebutuhan likuiditas Bank
Jasa Jakarta.
• Risiko pasar khususnya risiko suku bunga.
• Harga untuk produk-produk dana, pinjaman, dan rekening antar
kantor.
• Penataan portofolio investasi.
• Penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga
untuk mencapai yang optimum.
Asset Liability Committee (ALCO)
ALCO is a permanent committee under the Board of Directors with
the mission of reaching the level of profitability of Bank Jasa Jakarta
optimum as well as liquidity risk and market risk control, through the
establishment of policies and strategies of the assets and liabilities
of Bank Jasa Jakarta. In general, this is a function of ALCO establishes
and evaluate policies and strategies related to:
• Liquidity management to maintain liquidity in accordance with
applicable regulations, meet the liquidity needs of the Bank Jasa
Jakarta.
• Market risk, especially interest rate risk.
• Prices for products funds, loans and inter-office accounts.
• Structuring an investment portfolio.
• Structuring the balance sheet structure by anticipating changes
in interest rates to achieve the optimum.
Komite Kebijakan Perkreditan Bank
Komite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk mengarahkan pemberian
kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka
pencapaian target perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Secara umum, fungsi Komite Kebijakan Perkreditan ini, antara lain:
• Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan,
terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam
perkreditan.
• Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan
agar dapat dilaksanakan secara konsisten.
• Memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
Bank Credit Policy Committee
Credit Policy Committee was formed to direct lending through credit
policy formulation in order to achieve the target of credit in accordance
with the precautionary principle. In general, the function of this Credit
Policy Committee, among others:
• Assist Directors in formulating credit policy, especially with regard
to the principle of prudence in lending.
• Monitor and evaluate the implementation of credit policies to be
implemented consistently.
• Monitor progress and condition of credit portfolio.
Komite Kredit
Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi
dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang
ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank
Jasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dan
senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum,
fungsi Komite Kredit antara lain:
• Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit
yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yang
disajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
• Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yang
diajukan.
• Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secara
jujur, obyektif, cermat, dan seksama.
Credit Committee
Credit committee formed to assist the Board of Directors in evaluating
and / or provide a credit decision within the limits of authority stipulated
Board of Directors as stipulated in the Articles of Association of Bank
Jasa Jakarta with due regard to the development of business and
always be guided by the precautionary principle. In general, the
function of the Credit Committee, among others:
• Provide guidance and if necessary credit more comprehensive
analysis related to the adequacy of the information presented to
be used in decision making.
• Giving consideration of a draft decision proposed credit.
• Providing professionally lending decisions in an honest, objective,
accurate and thorough.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang memutuskan dan
memantau rencana strategis TI termasuk memantau arah
Information Technology Committee
Information Technology Committee is authorized to decide and monitor
the IT strategic plan, including monitoring the direction of IT development
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
25
26
perkembangan TI sesuai dengan rencana strategis TI dan Rencana
Bisnis Bank. Secara umum, fungsi Komite Pengarah Teknologi Informasi
ini, antara lain:
• Memberikan rekomendasi kepada Direksi atas rencana strategis
TI agar sejalan dengan rencana strategis kegiatan bisnis Bank
Jasa Jakarta.
• Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan investasi pada
sektor TI yang dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya
tujuan bisnis Bank Jasa Jakarta.
• Mereview dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis
untuk meminimalkan risiko atas investasi Bank Jasa Jakarta pada
sektor TI.
• Mereview dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan
dan prosedur TI yang utama.
in accordance with the strategic plan of IT and Business Plan Bank.
In general, the function of this Information Technology Committee:
• Provide recommendations to the Board of Directors on strategic
IT plan in line with the strategic plan of the business activities of
Bank Jasa Jakarta.
• Review and provide recommendations on the investment feasibility
of the IT sector, which can contribute to the achievement of
business goals Bank Jasa Jakarta.
• Reviewing and recommending strategic steps to minimize the risk
on investment Bank Jasa Jakarta in the IT sector.
• Review and provide recommendations on the formulation of
policies and procedures for main IT.
Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwa
kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan
yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Secara
umum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain:
• Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen
risiko.
• Menyempurnakan penerapan manajamen risiko berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang
efektif.
Risk Management Committee
Risk Management Committee (KMR) was formed to ensure that the
risk management framework has provided adequate protection against
all risks Bank Jasa Jakarta. In general, the function of the Risk
Management Committee, among others:
• Formulate policies, strategies and guidelines for risk management.
• Improving the implementation of risk management based on the
evaluation of the implementation process and effective risk
management systems.
Komite Personalia
Komite Personalia dibentuk untuk membantu direksi dalam pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personalia
ini, antara lain:
• Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan
strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilai
perusahaan, kode etik, serta kebijakan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh regulator.
• Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputi
perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performance
management, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yang
kompetitif.
Personnel Committee
Personnel Committee was formed to assist director in the management
of Human Resources (HR). In general, the function of the Personnel
Committee, among others:
• Ensuring HR strategy and policy alignment with the strategy and
objectives of the company, including the company's values, code
of ethics, as well as policies and regulations issued by the regulator.
• Improving the HR management, which includes HR planning,
recruitment, development, performance management, talent
management, as well as a competitive remuneration system.
F. Fungsi Kepatuhan
Mempertimbangkan bahwa industri perbankan merupakan salah satu
industri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) dan
meningkatnya kompleksitas perkembangan kegiatan usaha Bank,
maka akan berdampak pada peningkatan eksposur risiko yang dihadapi
Bank, salah satunya adalah risiko kepatuhan. Untuk mengelola dan
memitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuk
salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan. Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan tersebut, Bank telah memiliki Satuan
Kerja Kepatuhan yang memiliki fungsi ex-ante dengan melakukan
tindakan, antara lain:
• Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua
tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.
• Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank Jasa
Jakarta;
• Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta
F. Compliance Function
Considering that the banking industry is one industry that is laden
with provisions (highly regulated industry) and the increasing complexity
of the development of the Bank's business activities, it will have an
impact on increased risk exposure faced by the Bank, one of which
is a compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, the
Bank Jasa Jakarta has appointed one member of the Board of Directors
as Director in charge of the compliance function. To assist the Director
in charge of the implementation of the tasks of the compliance function,
Compliance Unit has been set up which has the function of ex-ante
by taking action, among others:
• Realize the implementation of a culture of compliance at all levels
of the organization and business activities of Bank Jasa Jakarta.
• Manage Compliance Risks faced by the Bank Jasa Jakarta;
• Ensure that policies, regulations, systems, and procedures and
business activities conducted by the Bank Jasa Jakarta are in
accordance with the regulatory provisions and legislation in force.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
•
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta telah
sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Memastikan kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap komitmen
yang dibuat oleh Perusahaan kepada regulator.
•
Ensure compliance with Bank Jasa Jakarta against the
commitments made by the Company to the regulator.
Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatan
pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT), pengelolaan system anti-fraud serta
memantau implementasi Good Corporate Governance. Selama tahun
2014, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain:
• Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya
Kepatuhan.
• Melakukan analisa dampak atas ketentuan baru terhadap
operasional
Bank Jasa Jakarta dan penyesuaian atas manual, kebijakan dan
prosedur internal yang diperlukan.
• Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan
profil risiko kepatuhan setiap triwulan, dalam rangka mengelola
risiko kepatuhan.
• Melakukan review dan memberikan pendapat atas rencana produk
dan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akan
dibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Memberikan kajian atas penerbitan ketentuan internal yang akan
diterbitkan.
• Menindaklanjuti komitmen Bank Jasa Jakarta kepada OJK, BI
dan regulator lainnya.
• Melakukan koordinasi dalam rangka penilaian terhadap Tingkat
Kesehatan Bank berbasis Risiko.
In addition, the Compliance Unit also manages the activities of the
implementation of the Anti-Money Laundering and Combating the
Financing of Terrorism (AML and CFT), anti-fraud management system
and monitor the implementation of Good Corporate Governance.
During 2014, the activities of the compliance function is performed,
among others:
• Doing measures to encourage the creation of Culture of
Compliance.
• Conduct analysis on the impact of new regulations on the operations
of the Bank Jasa Jakarta and adjustment to manuals, internal
policies and procedures required.
• Conduct compliance risk assessment and prepare a report of
compliance risk profile on a quarterly basis, in order to manage
compliance risk.
• To review and provide an opinion on the plan of new products
and activities, to ensure that the product to be made and new
activities that will be conducted in compliance with applicable
regulations.
• Provide a review of publishing internal regulations to be published.
• Following Bank Jasa Jakarta's commitment to the FSA, the central
bank and other regulators.
• Coordination within the framework of the assessment of risk based
Bank Soundness.
Selama tahun 2014, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercermin
pada kondisi sebagai berikut:
• Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup
risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional per Desember
2014 adalah 23,37% berada di atas ketentuan Bank Indonesia
yaitu 9% sampai dengan kurang dari 10% (KPMM berdasarkan
profil risiko Bank Jasa Jakarta yaitu peringkat 2).
• Rasio NPL (net) per Desember 2014 adalah 0,09% jauh dibawah
batas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimal
sebesar 5%.
• Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait,
maupun kepada kelompok usaha.
• Giro Wajib Minimum Rupiah Primer per Desember 2014 sebesar
8,05% dan Sekunder sebesar 10,83% sudah sesuai dengan
ketentuan BI mengenai GWM Rupiah.
• Komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan
regulator lainnya telah dipenuhi dengan baik.
• Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Audit Eksternal dan Otoritas,
bersifat administratif dan tidak signifikan sehingga tidak
mengganggu kelangsungan usaha bank
During 2014, the Bank Jasa Jakarta compliance indicators are reflected
in the following conditions:
• Capital Adequacy Ratio (CAR) include credit risk, market risk and
operational risk per December 2014 was 23,37% is above the
Bank Indonesia regulation which is 9% up to less than 10% (CAR
based on the risk profile of Bank Jasa Jakarta is ranked 2nd) ,
• NPL ratio (net) per December 2014 was 0,09%, well below the
legal limit provisions of Bank Indonesia maximum of 5%.
• There is no violation or exceedances of the Lending Limit (LLL),
either to related parties, as well as to the business group.
• Primary Statutory amount per December 2014 was 8,05% and
Secondary amounted 10,83 % is in conformity with the provisions
of BI on rupiah statutory reserves.
• Commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesia
and other regulators are met as well.
• Internal Audit findings, external audir, authority, are administrative
and not significant so as not to interfere the continuity of bank
business.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikan
G. Internal Audit Unit (SKAI)
Internal Audit Function in Bank Jasa Jakarta conducted by the Internal
Audit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value and
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
27
28
nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melalui
kegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalam
melaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupan
dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata
kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank Jasa
Jakarta yang membutuhkan.
improve the operations of the Bank Jasa Jakarta through auditing and
consulting an independent and objective. In carrying out its functions,
Internal Audit assessing the adequacy and effectiveness of risk
management, internal control, governance, and provide consultation
for internal party requiring Bank Jasa Jakarta.
SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional dan
Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur
dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan
Komite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, Komite
Audit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu diperlukan, diluar
pertemuan yang dilakukan secara berkala.
SKAI has acted independently of the operational units and the Head
of Internal Audit reports directly to the President and can communicate
directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee.
SKAI meeting with the President, the Audit Committee and the
Commissioner can be done at any time required, outside meetings
are conducted regularly.
Dalam pelaksanaan audit, SKAI senantiasa berpedoman pada Manual
Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana yang telah ditetapkan
dan telah disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Intern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku.
Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut:
• Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis
risiko dan melaporkan realisasinya.
• Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian
internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan dan
efektivitasnya.
• Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.
• Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang
kegiatan yang diperiksa.
• Melaksanakan investigasi/ pemeriksaan khusus berdasarkan
permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerja
atau adanya indikasi tertentu.
• Memantau dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah
dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.
In the audit, SKAI always be guided by the Working Manual and the
Internal Audit Charter as issued and has been prepared based Standard
Bank Internal Audit Function of Bank Indonesia and other applicable
provisions. In general, the main duties of SKAI, among others, as
follows:
• Develop and implement a risk-based annual audit plan and report
on its realization.
• Testing and evaluating the risk management processes, internal
controls and governance processes to assess the adequacy and
effectiveness.
• Assessment on credit quality.
• Provide recommendations for improvements and information on
the activities examined.
• Investigating/ special inspection based on request from the Board
of Commissioners, Audit Committee, Board of Directors, other
working units or certain indications.
• Monitoring, analyzing and reporting
• implementation of the follow-up has been done auditee on audit
recommendations.
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannya
terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya
sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal
terlaksana tahun 2014.
The effectiveness of the implementation of the Internal Audit function
and its compliance with the Internal Audit Standards Bank (SPFAIB)
be reviewed by independent external party at least once in 3 (three)
years. The review carried out last by external parties in 2014.
Evaluasi Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern di Bank Jasa Jakarta merupakan sistem
pengendalian yang dirancang agar kegiatan operasional Bank Jasa
Jakarta dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Sistem
pengendalian intern yang sudah dilakukan dimaksudkan untuk
memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku,
tersedianya informasi keuangan dan manajemen, kegiatan usaha
Bank dilakukan secara efisien dan efektif serta mengidentifikasi
kelemahan yang terjadi secara dini.
Evaluation of Internal Control
Internal control systems in Bank Jasa Jakarta is a control system that
is designed so that the operations of Bank Jasa Jakarta can be run
in a healthy, safe and controlled. Internal control system has been
carried out is intended to ensure the Bank's compliance with applicable
regulations, the availability of financial information and management,
banking activities are performed efficiently and effectively and to
identify weaknesses that occur early.
Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki peran
dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan
sistem pengendalian internal Bank Jasa Jakarta. Sistem pengendalian
internal selama ini telah diterapkan secara efektif yang disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan
usaha Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada persyaratan dan
tata cara sebagaimana ditetapkan ketentuan perundang-undangan
All management and employees of Bank Jasa Jakarta has a role and
responsibility in improving the quality and implementation of internal
control systems Bank Jasa Jakarta. Internal control system has been
implemented effectively tailored to the objectives, business policy,
size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta,
based on the requirements and procedures as specified statutory
provisions in force and refers to the measures and actions as follows:
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
yang berlaku serta mengacu pada langkah dan tindakan sebagai
berikut:
• Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional
dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.
Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR), Unit Kerja Internal Control, Satuan Kerja Kepatuhan
(SKK) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
• SKAI dan Unit Kerja Internal Control telah melakukan review
secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan
operasional Bank Jasa Jakarta secara berkala dan hasil review
tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
•
•
A clear separation of functions between operational unit with a
working unit performing control functions. Control functions
performed by the Risk Management Unit (SKMR), Internal Control
Unit, Compliance Unit (SKK) and the Internal Audit Unit (SKAI).
Internal Audit and Internal Control Work Unit has conducted
independent and objective review of the procedures and operations
of the Bank Jasa Jakarta regularly and the results of these reviews
have been submitted to the Board of Directors and Board of
Commissioners.
Tuntutan Hukum
Selama tahun 2014, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari
pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank Jasa
Jakarta.
Lawsuit
During 2014, there was no significant lawsuits from third parties that
may affect the business activities of Bank Jasa Jakarta.
Penunjukan Auditor Independen
Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS
Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy
Siddharta & Tanzil dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengaudit
laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir
31 Desember 2014. KAP yang telah ditunjuk telah menyampaikan
hasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secara
tepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standard
profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup
audit yang ditetapkan.
Appointment of Independent Auditor
Commissioner based on the authority granted by the Annual General
Meeting has appointed the public accounting firm Hendrawinata Eddy
Siddharta & Tanzil and appoint its Public Accountant to audit the
financial statements of Bank Jasa Jakarta for the fiscal year ended
31 December 2014. KAP appointed has submitted the results of the
audit and management letter to Bank Jasa Jakarta on a timely basis,
and have been working independently, meet the professional standards
of public accountants and labor agreements as well as the scope of
the audit are set.
Pihak Berelasi
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan
yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi2010). Jenis transaksi dan saldo
dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan
atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihakpihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas
laporan keuangan yang diaudit (catatan 29).
Related Parties
In its efforts, the Bank entered into transactions with related parties.
The definition of related parties used is in accordance with that
stipulated in IAS 7 (Revision 2010). Types of transactions and balances
with related parties, whether implemented or not the terms or conditions
of the same normal to parties who are not related parties are disclosed
in the notes to the audited financial statements (note 29).
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2014
sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
Subsequent Event
There are no events after the balance sheet date December 31, 2014
until the publication of this annual report which have a significant
effect on the continuity of the Bank.
Penghargaan kepada karyawan dengan masa bakti 20 dan 25 tahun
Award to employees with period of tenure 20 and 25 years
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
29
Produk & Layanan
Products & Services
Strategi Bank Jasa Jakarta dalam pelayanan nasabah bertumpu pada
core competence yang dimiliki berupa jaringan unit kerja, produk dan
layanan, sumber daya manusia dan customer base. Menyadari bahwa
aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci
pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank
Jasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yang
senantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produk
Bank didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah.
Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuai
dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur
dan modifikasi produk dan jasa layanan.
The level of competition increases along with the aggressive foreign
and regional players in the Indonesian banking industry, Bank Jasa
Jakarta encouraged to evaluate and improve continually the products
and services based on understanding customers' needs. Efforts to
improve the products and services according to customer needs, such
as additional features and modifications on products and services.
Products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:
Produk Simpanan
• Giro
• Tabungan Jasa
• Tabungan Sejahtera
• Deposito
• Sertifikat Deposito
Funding Products
• Current Account
• Jasa Saving
• Sejahtera Saving
• Time Deposits
• Certificate of Deposits
Kredit
• Kredit Rekening Koran
• Kredit Aksep
• Kredit Persekot
• Kredit Pemilikan Mobil
• Kredit Pemilikan Rumah
• Bank Garansi
Credits
• Current Account
• Credit Acceptance
• Advance Credit
• Car Loans
• Housing Loans
• Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing
• Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions
• Foreign Exchange
Jasa Layanan
• Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
• Transfer/ Kliring/ Inkaso
• Pembayaran tagihan listrik dan telepon
• Pembayaran pajak
Services
• Automatic Teller Machine (ATM)
• Transfers/ Clearings/ Collections
• Payment points of Electricity and Telephone Bills
• Tax payment
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibilities
Bank Jasa Jakarta menyadari dirinya merupakan bagian masyarakat
dan oleh sebab itu Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk senantiasa
turut aktif berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidang
sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagai
kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat.
Selama tahun 2014, berbagai program sosial kemasyarakatan yang
telah dilaksanakan antara lain :
• Partisipasi dalam pemberian bantuan pengadaan truck sampah
untuk Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung upaya dalam
mengatasi kebersihan dan banjir di DKI Jakarta, yang
dikoordinasikan oleh PERPIT (Perhimpunan Pengusaha Indonesia
Tionghoa).
• Partisipasi dalam pemberian bantuan untuk korban banjir yang
terjadi di Jakarta yang dikoordinasi oleh PERBANAS (Perhimpunan
Bank Nasional).
• Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakat
sekitarnya dalam rangka perayaan ulang tahun ke-30 bagi Bank
Jasa Jakarta (1984-2014) bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan
Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yang
meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obatobatan tersebut telah melayani ±500 warga masyarakat.
• Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan
kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di
Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen,
karyawan dan nasabah.
• Pembagian Beras kepada para warga di sekitar wilayah Kantor
Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri
dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank
Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu
meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan
bahan pokok.
Bank Jasa Jakarta found himself a part of society and therefore the
Bank Jasa Jakarta is committed to continuously participate actively
contributing to the welfare of the surrounding community. Bank Jasa
Jakarta CSR activity has been more focus on the social field, in which
the Bank Jasa Jakarta active in various social activities to help improve
the welfare of local communities and /or alleviate the burden on
society. During 2014, various social programs that have been
implemented include, among others:
• Participation in aid procurement garbage truck for the city gov
ernment to support the efforts in addressing sanitation and flood
in Jakarta, which is coordinated by PERPIT (Chinese Indonesian
Enterpreneur Association).
• Participation in the provision of assistance to victims of the floods
that occurred in Jakarta, which is coordinated by PERBANAS
(Association of National Bank).
• Free medical services for the residents and the surrounding
community in celebration of the 30th anniversary of Bank Jasa
Jakarta (1984-2014) in collaboration with YKPMI (Yayasan Kasih
Peduli Indonesian Society). Treatment services which include GP
services, dentists and administration of these drugs has been
serving ± 500 residents.
• Cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) perform regular
blood donation every 3 months at the Head Office of Bank Jasa
Jakarta that involve management, employees and customers.
• Division of Rice to the residents in the area around the Central
Office Bank Jasa Jakarta on Jl. Tiang Bendera III No.26-32,
Jakarta. The event was held two weeks before Idul Fitri and is an
annual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 with the intention
to help ease the burden on citizens face of rising prices of basic
needs.
Kegiatan donor darah rutin
Regular blood donation activities
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
31
Kegiatan donor darah rutin
Regular blood donation activities
Pengobatan gratis untuk warga sekitar
Free medical treatment for the surrounding residents
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar menjelang Hari Raya Idul Fitri
CSR activity through rice distribution for the surrounding community prior to Eid al-Fitr festival
32
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Manajemen Risiko
Risk Management
Penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif dan konsisten
telah mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank Jasa Jakarta
secara berkelanjutan, solid dan prudent serta mampu memberikan
nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Di tengah masa konsolidasi
perekonomian Indonesia dan transisi kepemimpinan nasional pada
tahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah mampu menerapkan kebijakan
manajemen risiko secara efektif yang dirancang untuk memastikan
posisi likuiditas yang solid, mempertahankan kualitas kredit dan
memperkuat posisi permodalan Bank, disamping terus memberikan
perhatian terhadap Risiko Operasional. Bank Jasa Jakarta senantiasa
berpedoman pada parameter risk appetite yang konservatif dan
mengendalikan pertumbuhan kredit dengan meningkatkan standar
penyaluran kredit dan manajemen suku bunga yang kompetitif.
Application of risk management framework that effectively and
consistently been able to support business growth in a sustainable
Bank Jasa Jakarta, solid and prudent and able to provide added value
for stakeholders. In the midst of the Indonesian economy and the
consolidation of national leadership transition in 2014, Bank Jasa
Jakarta has been able to implement effective risk management policies
are designed to ensure a solid liquidity position, maintaining credit
quality and strengthen the Bank's capital position, while continuing
to give attention to the Operational Risk , Bank Jasa Jakarta always
be guided by the parameters conservative risk appetite and controlling
credit growth by increasing lending standards and a competitive
interest rate management.
Penerapan manajemen risiko telah menjadi tanggung jawab bersama
seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta. Kesadaran
akan risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjang
organisasi sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
budaya kerja di Bank Jasa Jakarta. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga
mempersiapkan upaya mitigasi risiko untuk meminimalisasi tingkat
kerugian sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan.
Tingkat risiko yang ada terus dipantau secara periodik dan secara
keseluruhan proses manajemen risiko dijalankan berdasarkan pada
penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Berkat
penerapan proses manajemen risiko yang efektif pada seluruh aktivitas
usaha, berdasarkan hasil self-assesment, pada tahun 2014 tingkat
risiko komposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkat
risiko komposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren
“low to moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko
“satisfactory.”
Application of risk management has become a shared responsibility
of all management and employees of Bank Jasa Jakarta. Awareness
of risk (risk awareness) continues to be embedded in every level of
the organization so that it becomes an integral part of the work culture
in Bank Jasa Jakarta. In addition, Bank Jasa Jakarta also prepare
risk mitigation measures to minimize the extent of losses in accordance
with the risk appetite and risk tolerance set. The level of risk that is
continuously monitored periodically and overall risk management
process is executed based on the application of the principles of Good
Corporate Governance (GCG). Thanks to the implementation of an
effective risk management processes in all business activities, based
on the results of self-assessment, in 2014 the level of Bank Jasa
Jakarta composite risk is "low to moderate". The composite risk level
is the result of an assessment of inherent risk "low to moderate" and
the quality of risk management assessment "satisfactory."
Peringkat Risiko Inheren
Inherent Risk Rating
Peringkat Kualitas
Manajemen Risiko
Risk Management Quality Rank
Peringkat Tingkat Risiko
Risk Level Rank
Risiko Kredit/ Credit Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Pasar/ Market Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Operasional/ Operation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Hukum/ Legal Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Strategik/ Strategic Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low
Satisfactory
1
Low to Moderate
Satisfactory
2
Profil Risiko
Risk Profile
Risiko Reputasi/ Reputation Risk
Peringkat Komposit/ Composit Rank
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
33
PERMODALAN
Struktur Permodalan
Komposisi permodalan Bank Jasa Jakarta sampai dengan posisi 31
Desember 2014 terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap, yang
secara keseluruhan dapat dirinci sebagai berikut:
CAPITAL
Capital Structure
Composition of Bank Jasa Jakarta capital up to the position of 31
December 2014 consists of core capital and supplementary capital,
which as a whole can be broken down as follows:
Sesuai dengan PBI No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMR
mencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan sebesar
6%. Sementara itu, Rasio Modal Inti Utama dibandingkan dengan
ATMR juga mencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan
sebesar 4,5%.
In accordance with regulation 15/12/PBI/2013 concerning the Minimum
Capital Requirement for Commercial Banks, compared RWA Core
Capital Ratio reached 22,29%, far higher than the set at 6%. Meanwhile,
the Main Core Capital Ratio compared to the RWA also reached
22,29%, far higher than the set at 4,5%.
Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimana
tersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Bank yang merupakan perbandingan antara Modal dengan ATMR
(Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), mencapai 23,37%.
With the composition of capital (core capital + supplementary) as
mentioned above, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank is
a comparison between the Capital to RWA (Risk Weighted Assets),
reached 23,37%.
MODAL INTI/ CORE CAPITAL
MODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL
- Modal Disetor/ Issued capital/ Paid in capital
- Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital
- Faktor Penambah/ Addition Factor
- Cadangan Umum/ General Reserve
- Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit (100%)
- Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year (50%)
- Faktor Pengurang/ Deduction Factor
- Selisih kurang PPA dan CKPN/
Negative differences between regulatory provision and
allowance for impairmant losses
- PPA Aset Non Produktif
Regulatory provision on non productive assets
TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITAL
MODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL
TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL
MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL
- Cadangan UmumAset Produktif(max 1,25% ATMR)
General Allowance for Productive Assets (max 1,25% of RWA)
TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAP
TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY
ATMR (Kredit, Pasar & Operasional)
Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation)
95.383
36.000
22.959
36.424
39.014
39.014
756.369
756.369
36.165
792.534
3.391.883
KPMM
Minimum Capital Adequacy
23,37 %
MODAL INTI UTAMA/ ATMR
MAIN CORE CAPITAL/ RWA
22,29 %
MODAL INTI/ ATMR
CORE CAPITAL/ RWA
22,29 %
Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkat
sejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik yang
bersumber dari laba. Modal inti per Desember 2014 memberikan
kontribusi yang sangat dominan sebesar 95,43% terhadap total modal
Bank Jasa Jakarta dan komponen modal ini bersifat permanen
sehingga memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk
melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan
(sustainable growth) sesuai sasaran jangka panjang yang telah
ditetapkan.
34
700.000
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
The core capital growth from year to year continues to increase in
line with efforts to increase capital organically through the addition of
profit. Core capital per December 2014 contributed very dominant for
95,43% of the total capital of Bank Jasa Jakarta and permanent
component of this capital so as to provide an opportunity for the Bank
Jasa Jakarta to expand the business and continue to grow in a
sustainable (sustainable growth) appropriate term goals a
predetermined length.
Kecukupan Permodalan
Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwa
Bank Jasa Jakarta memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi
pengembangan ekspansi usaha saat ini dan memastikan pertumbuhan
berkelanjutan di masa mendatang; dan untuk memenuhi ketentuan
kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Capital adequacy
Capital management policy aims to ensure that the Bank Jasa Jakarta
has strong capital to support the development strategy of the current
business expansion and ensure sustainable growth in the future; and
to comply with capital adequacy set by the regulator.
Sehubungan dengan rencana kedepan untuk mencapai Bank Umum
Kegiatan Usaha (BUKU) kategori 2, maka permodalan yang ada saat
ini akan terus ditingkatkan disesuaikan dengan skala dan kompleksitas
usaha Bank. Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan:
w Menjaga Tingkat KPMM (CAR)
Berdasarkan self assessment, KPMM/CAR Per Desember 2014
mencapai 23,37% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko
pasar dan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR ini
mencerminkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yang
sehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan
tersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk
melakukan ekspansi usaha yang lebih besar.
In connection with future plans to achieve Commercial Bank Business
Activities (BUKU) category 2, the existing capital will be improved
tailored to the scale and complexity of the Bank. Efforts to realize that,
among other things:
w Maintaining CAR rate
Based on self-assessment, CAR As of December 2014 reached
23,367 (after taking into account credit risk, market risk and
operational risk). Achievement of the KPMM/ CAR reflects that
the Bank Jasa Jakarta is healthy banks and the position ratio far
exceeds the provisions of Bank Jasa Jakarta still has the ability
to do larger business expansion.
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
Disclosure of Quantitative Bank Capital Structure
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Keterangan/ Description
I
31 Desember 2014
KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENT
A. Modal Inti/ Core Capital
1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital
2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital
3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument
4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor
5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest
756.369
700.000
56.369
-
B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital
1. Level Atas (Upper Tier 2)
2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor
36.165
36.165
-
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction Factor
Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure
-
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI
RISIKO PASAR
ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION
II
-
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)
TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)
792.534
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG
DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)
TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL
FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)
IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK
V
792.534
2.963.788
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
353.083
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK
A. Metode Standar/ Standardized Method
B. Model Internal/ Internal Method
75.012
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL
DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]
MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET
RISK [III : (IV + V + VI)]
23.37%
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
35
36
Bank Jasa Jakarta kedepan akan senantiasa berupaya untuk
mengelola Bank Jasa Jakarta ini berdasarkan asas kehati-hatian
(prudential banking) sehingga posisi KPMM/ CAR selalu berada
pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuan permodalan dalam
perbankan Indonesia, Manajemen akan segera menyusun
perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut.
w Pertumbuhan Modal secara Organik
Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan
organik melalui peningkatan laba, antara lain:
- Menjalankan fungsi intermediari baik penyaluran kredit maupun
penghimpunan dana secara optimal.
- Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secara
konsisten.
- Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai
dengan prinsip kehati-hatian.
- Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagai
penyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasi
efisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaan
infrastruktur, dll.
Bank Jasa Jakarta, the future will always strive to manage the Bank
Jasa Jakarta is based on the principle of prudence (prudential banking)
so that the position of KPMM/ CAR always be at a reasonable level
and in accordance with applicable regulations. If there is a change in
the Indonesian banking capital requirements, Management will soon
be planning to comply with applicable regulations.
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen
Risiko
Penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risiko
termasuk permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia,
No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan
Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan
kepada Bank Indonesia. Secara umum, pedoman penerapan
manajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No.
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.
11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dimana Penerapan Manajemen
Risiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management
Application of the principles of risk management and risk exposure,
including capital refers to Bank Indonesia Circular Letter
No. 14/35/DPNP dated 10 December 2012 regarding Bank Annual
General Report and Specific Annual Report Submitted to Bank
Indonesia. In general, guidelines for implementation of risk management
services based on the PBI Jakarta 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003
concerning Application of Risk Management for Commercial Banks
as amended by Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009,
where the implementation of risk management is done through four
(4) main activities:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jasa Jakarta telah memahami
risiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta dan memberikan arahan
yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta
mengembangkan budaya Manajemen Risiko. Dewan Komisaris
bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan
berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup tingkat
toleransi Bank terhadap risiko.
1. Active Supervision Board of Commissioners and Board of
Directors
Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Jasa Jakarta
have understood the risks faced by the Bank Jasa Jakarta and provide
clear direction, monitoring and mitigation actively and develop a culture
of Risk Management. Board of Commissioners is responsible for
approval and periodic review of strategies and policies that cover risk
tolerance level of the Bank to risk.
Direksi Bank Jasa Jakarta telah menetapkan struktur organisasi yang
mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung
jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit
kerja manajemen risiko. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebut
dengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan
strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasi
penerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Secara berkala, Direktur
(yang membawahkan fungsi kepatuhan) melakukan evaluasi terhadap
akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem
informasi manajemen risiko, dan kebijakan prosedur serta limit risiko.
Directors of Bank Jasa Jakarta has established an organizational
structure that reflects clearly the limits of authority, responsibility and
functions, as well as the independence of business units with risk
management units. In addition, the Directors are also responsible for
implementing the strategy and the risk policy in a way describe and
communicate the risk policy and strategy, monitor and control risks
and evaluate the implementation of policies and strategies intended.
Periodically, the Director (in charge of the compliance function) to
evaluate the accuracy of risk assessment methodology, the adequacy
of risk management information system implementation, policy
proceduresand risk limits.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
w Organic Capital Growth
Several attempts were made to increase organic growth through
an increase in profit, among others:
- Running intermediary function both lending and fund raising
optimally.
- Efforts to repair and maintain the asset quality consistently.
- Placement of funds in productive assets selectively in
accordance with the precautionary principle.
- Increased productivity and work efficiency through improvement
of business processes, system procedures, evaluation of the
efficiency and productivity of each unit of work, provision of
infrastructure, etc.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Bank Jasa Jakarta telah memiliki struktur organisasi yang memadai
untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian
internal yang baik antara lain Satuan Kerja Audit Inter, Satuan Kerja
Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite Manajemen
Risiko. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki kebijakan
pengelolaan risiko yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang
disusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan,
kemampuan SDM dan risk appetite.
2. Policies, Procedures, and Limit Review
Bank Jasa Jakarta already have adequate organizational structure to
support the implementation of risk management and good internal
control, among others, Internal Audit, Risk Management Unit, Unit
Compliance and Risk Management Committee. In addition, Bank Jasa
Jakarta also has a risk management policy contained in the Business
Plan prepared in accordance with the vision, mission, business strategy,
capital adequacy, human resource capacity and risk appetite.
Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala dan disesuaikan dengan
perkembangan/ perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal.
Selama ini, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko telah
didokumentasikan secara tertulis dan lengkap serta direview secara
berkala. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, Bank Jasa Jakarta
telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi Bank
Jasa Jakarta secara keseluruhan yang mencakup arah pengembangan
bisnis dan penetapan strategi tersebut telah memperhitungkan
dampaknya terhadap permodalan Bank, antara lain proyeksi
permodalan dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
The policy is reviewed regularly and adjusted to the developments/
changes, both internal and external. During this time, policies,
procedures and risk limits have been documented in writing and
complete and reviewed periodically. In conducting its business activities,
Bank Jasa Jakarta has prepared a Business Plan of the Bank Jasa
Jakarta to discuss the Bank's strategy as a whole that includes
business development direction and determination of the strategy has
taken into account the impact on the capital of the Bank, among
others, projected capital and the Capital Adequacy Ratio (CAR).
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Disclosure of Net Receivable Based on Region
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
2
3
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
DKI Jakarta
Jawa Barat
Western Java
Banten
Lainnya
Others
Total
941.487
-
-
-
941.487
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
363.277
-
-
-
363.277
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
444.393
106.832
25.629
-
576.854
6
Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
391.401
130.936
50.878
6.928
580.143
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
602.274
122.342
71.664
7.872
804.152
9
Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
1.314.860
248.904
89.533
88.073
1.741.370
3.198
62
5
-
3.265
87.419
-
-
-
87.419
-
-
-
-
-
4.148.309
609.076
237.709
102.873
5.097.967
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
10 Claims on Past Due Exposures
Aset Lainnya
11 Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
12 Sharia Exposures (if any)
Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
37
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan,
dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen
Risiko
Bank Jasa Jakarta melakukan proses identifikasi dan pengukuran
risiko terhadap setiap kegiatan yang mengandung risiko. Identifikasi
Risiko yang dilakukan mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan
dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan
timbulnya Risiko serta dampaknya. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga
telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai,
meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauan
terhadap eksposur risiko, adanya sistem informasi yang disesuaikan
dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank
dan tindak lanjut perbaikan/ penyempurnaan. Dalam pelaksanaannya,
Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang
komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risiko
serta membangun sistem pengendalian internal yang handal.
3 Process Identification, Measurement, Monitoring, and Control
Risk, and Risk Management Information System Adequacy
Bank Jasa Jakarta undertake the process of identifying and measuring
the risk against any risky behaviors. Risk identification is carried out
covering all the Bank's business activities and conducted in order to
analyze the source and the possibility of a risk and impact. In addition,
Bank Jasa Jakarta also has a monitoring system adequate risk
exposures, including their functions independently monitoring the risk
exposure, information system tailored to the characteristics, activities
and complexity of the Bank's business activities and follow-up repair/
improvement. In practice, the Risk Management Unit building a
comprehensive process to identify, measure, monitor and control risks
and to submit a report on the level of risk and build a reliable internal
control system.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Disclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract
jutaan Rupiah/ million Rupiah
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah
1 Claims on Government/ Sovereign
< 1 tahun
< 1 year
> 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun
> 1 - 3 years > 3 - 5 years
> 5 tahun
> 5 years
Non Kontraktual
Non Contractual
Total
941.487
-
-
-
-
941.487
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
-
-
363.277
-
-
-
-
363.277
85
32.209
164.315
380.245
-
576.854
678
39.256
130.855
409.354
-
580.143
-
-
-
-
-
-
36.798
644.845
102.772
19.737
-
804.152
6.566
1.193.487
132.998
408.319
-
1.741.370
58
3.117
90
-
-
3.265
87.419
-
-
-
-
87.419
-
-
-
-
-
-
1.436.368
1.912.914
531.030
1.217.655
-
5.097.967
Tagihan Kepada Bank
4 Claims on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
5 Claims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersial
6 Claims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/Pensiunan
7 Claims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi
9 Claims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
10 Claims on Past Due Exposures
Aset Lainnya
11 Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
12 Sharia Exposures (if any)
Total
38
31 Desember 2014
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
4. Sistem Pengendalian Intern
Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan sistem pengendalian intern
dalam penerapan Manajemen Risiko Bank dengan mengacu pada
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, antara lain melalui
penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhan
kebijakan, prosedur dan limit. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah
menetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari
satuan kerja operasional pada satuan kerja yang melaksanakan fungsi
pengendalian dan secara berkala mengevaluasi kebijakan, kerangka
dan prosedur operasional Bank disesuaikan dengan perkembangan
eksposur Risiko Bank, perubahan pasar, metode pengukuran, dan
pengelolaan Risiko. SKAI dan Unit Kerja Internal Control Bank Jasa
Jakarta melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai,
mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atas
hasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit.
4. Internal Control System
Bank Jasa Jakarta has implemented internal control system in the
application of Risk Management Bank with reference to the policies
and procedures that have been established, including through the
establishment of the authority and responsibility of monitoring
compliance with policies, procedures and limits. In addition, Bank
Jasa Jakarta also have established reporting lines and a clear
separation of the functions of the operational unit to the unit performing
the function of controlling and periodically evaluate the policies,
frameworks and operating procedures adapted to the development
of the Bank The Bank's risk exposures, market changes, the method
of measurement, and risk management. Internal Audit and Internal
Control Unit of Bank Jasa Jakarta conduct periodic audits with adequate
coverage, documenting audit findings and management responses
to the audit results, as well as follow-up review of the audit findings.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
1. Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debitur
atau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola dan
membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredit
tumbuh sebesar 5,57% dengan rasio kredit bermasalah gross (Gross
Non Performing Loan) membaik menjadi 0,13% dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk minimum menjadi
Rp 1,79 miliar.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
1. Credit Risk
Credit risk is the risk arising from the failure of borrowers or
counterparties to meet their obligations to the Bank. During 2014, the
Bank Jasa Jakarta successfully manage and limit its credit risk well,
where the loan portfolio grew by 5,57% with a ratio of gross nonperforming loans (Gross non-performing loans) improved to 0,13%
and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) formed minimum
to Rp 1,79 billion.
Tata Kelola dan Organisasi
Bank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risiko
kredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokoh
dengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit,
Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasi
semua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsi
antara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya,
Governance and Organization
Bank Jasa Jakarta has developed a process of effective credit risk
management in order to support the principle of a solid credit with
strong internal controls. In managing credit risk, the Bank Jasa Jakarta
implement centralized policies that centralize all the credit decision
process at the Central Office. To maintain and improve the quality of
credit, the credit process has separated the functions of the marketing
business unit with the unit of credit analysis. Furthermore, the credit
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah
Disclosure of Receiveables and Allowances by Region
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No
1
Tagihan
Receivables
2
31 Desember 2014
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Lainnya
Others
Total
2.757.700
609.111
237.745
102.873
3.707.429
Tagihan yang mengalami penurunan nilai
Impaired receivables
-
-
-
-
-
a. Belum jatuh tempo
a. Non past due
-
-
-
-
-
b. Telah jatuh tempo
b. Past due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual
Allowances for impairment losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Allowances for impairment losses - Collective
1.671
68
49
3
1.791
5
Tagihan yang dihapus buku
Claims written off
-
-
-
-
-
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
39
proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum
bersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai dengan
limit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaian
risiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untuk
pinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.
Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas
portofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan Perkreditan
Bank (KPB)sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.
approval process performed in the Credit Committee is a forum with
officials authorized to decide in accordance with the credit limit set.
The Bank also has developed a credit risk assessment using the
Internal Customer Risk Rating for loans in large amount as determined
by the Board of Directors. In order to support the business targets
while maintaining the quality of the portfolio, the Bank Jasa Jakarta
already have a Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy related
to lending activities.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi
Disclosure of Net Receiveable by Economic Sector
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
Tagihan
Kepada
Entitas
Sektor
Publik
Claims on
Government/
Sovereign
Claims on
Public
Sector
Entities
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No
Tagihan
Kepada Bank
Pembangunan
Multilateral
dan Lembaga
Internasional
Tagihan
Kepada
Bank
Kredit
Beragun
Rumah
Tinggal
Kredit
Beragun
Properti
Komersial
Kredit
Pegawai/
Pensiunan
Tagihan
Kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil
dan
Portofolio
Ritel
Tagihan
Kepada
Korporasi
Tagihan
Yang Telah
Jatuh
Tempo
Aset
Lainnya
Claims on
Multilateral
Development
Banks and
International
Entitirs
Claims on
Banks
Claims
Secured by
Residential
Property
Claims
Secured by
Commercial
Real Estate
Claims on
Pension
Loans
Claims on
Micro, Small
and Retail
Portfolio
Claims on
Corporate
Claims on
Past Due
Exposures
Other
Assets
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
14.310
-
3.487
12.536
-
-
2
Perikanan
Fishing
-
-
-
-
-
1.017
-
213
6.277
-
-
3
Pertambangan dan penggalian
Mining and excavation
-
-
-
-
-
6.302
-
2.829
9.602
-
-
4
Industri pengolahan
Processing Industry
-
-
-
-
-
62.490
-
48.209
215.304
2.601
-
5
Listrik, gas dan air
Electricity, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
323
2.280
-
-
6
Konstruksi
Construction
-
-
-
-
-
24.912
-
21.683
98.832
149
-
7
Perdagangan besar dan eceran
Wholesale and retail trade
-
-
-
-
-
187.765
-
118.214
526.732
259
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Provision of accomodation and food and water supply
-
-
-
-
-
19.841
-
4.281
263.503
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Transportation, warehousing and communications
-
-
-
-
-
16.404
-
37.193
159.469
44
-
10
Perantara keuangan
Transitional finance
-
-
-
-
-
371
-
3.615
7.470
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Real estate, rental busines and services company
-
-
-
-
-
74.266
-
33.497
181.981
58
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib
Government administration, the defense and
compulsory social security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
Educational services
-
-
-
-
-
24.946
-
974
14.862
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Health and social services
-
-
-
-
-
9.641
-
2.730
62.450
71
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Community, sociocultural, entertainment and
other individual services
-
-
-
-
-
23.604
-
5.611
16.178
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Individual services which serve households
-
-
-
-
-
-
-
309
622
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra
internasional lainnya
International agency and other extra
international agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha
Credit recipients not industrial origin
-
-
-
-
576,328
112.496
-
520.984
163.272
83
-
20
Lainnya
Others
941.487
-
-
363.277
526
1.778
-
-
-
-
-
941.487
-
-
363.277
576.854
580.143
-
804.152
1.741.370
3.265
-
Total
40
Tagihan
Kepada
Pemerintah
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan
Receivables
Tagihan Yang Mengalami
Penurunan Nilai
Impaired Receivables
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
(CKPN) - Individual
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
(CKPN) - Kolektif
Tagihan
Yang
Dihapusbuku
Allowance for
Impairment
Losses - Collective
Claims
Written off
Belum
Jatuh Tempo
Non
Past Due
Telah
Jatuh Tempo
Past Due
Allowance for
Impairment
Losses - Individual
30.333
-
-
-
3
-
7.513
-
-
-
5
-
18.736
-
-
-
5
-
328.715
-
-
-
23
-
2.603
-
-
-
1
-
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
2
Perikanan
Fishing
3
Pertambangan dan penggalian
Mining and excavation
4
Industri pengolahan
Processing Industry
5
Listrik, gas dan air
Electricity, gas and water
6
Konstruksi
Construction
145.648
-
-
-
79
-
7
Perdagangan besar dan eceran
Wholesale and retail trade
833.764
-
-
-
831
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Provision of accomodation and food and water supply
287.626
-
-
-
28
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Transportation, warehousing and communications
213.329
-
-
-
238
-
10
Perantara keuangan
Transitional finance
13.127
-
-
-
1
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Real estate, rental busines and services company
289.965
-
-
-
183
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib
Government administration, the defense and
compulsory social security
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
Educational services
40.791
-
-
-
13
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Health and social services
75.133
-
-
-
244
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Community, sociocultural, entertainment and
other individual services
45.393
-
-
-
3
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Individual services which serve households
930
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra
internasional lainnya
International agency and other extra
international agency
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha
Credit recipients not industrial origin
1.373.297
-
-
-
134
-
20
Lainnya
Others
526
-
-
-
-
-
3.707.429
-
-
-
1.791
-
Total
-
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
41
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Bank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakah
pembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif.
Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuangan
yang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai.
Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuangan
yang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunan
nilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilai
secara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Allowance for Impairment Losses
Bank Jasa Jakarta has established guidelines to determine whether
the establishment of CKPN done individually or collectively. Individually
established CKPN performed for financial assets.Collectively
established CKPN performed for financial assets that are individually
insignificant but impaired value. The same establishment aldo performed
for financial assets individually assessed but no objective evidence
of impairment.
Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individu
dilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga
efektif awal aset keuangan.
CKPN calculation methods individually for impairment by comparing
the carrying amount of financial assets with a current value obtained
from Discounted Cash Flows, the estimated future cash flows,
discounted at the original effective interest rate of financial assets.
Metode perhitungan penurunan nilai secara kolektif dilakukan dengan
mengestimasi berdasarkan kerugian historis dari aset-aset yang dinilai
secara kolektif tersebut. Bank menggunakan metode statistik Migration
Analysis Method dengan menggunakan data historis hingga 3 tahun
ke belakang.
Method of calculating collective impairment is done by estimating
based on the historical loss of assets is assessed collectively. The
Bank uses statistical methods Migration Analysis Method by using
historical data of up to 3 years back.
Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPA
terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadangan
umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk
Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan Aset
Non-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungan
cadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagai
pengurang.
Other than forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculate the PPA
on Earning Assets and Non-Earning Assets in the form of general
reserves and special reserves. Calculation of general reserves for
Earning Assets and special reserves for Earning Assets and NonEarning Assets refers to the provisions of Bank Indonesia and reserve
calculations have included collateral factors that are recognized as
a deduction.
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Disclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
CKPN Individual
Allowance for
impairment losses individual
CKPN Kolektif
Allowance for
impairment losses Collective
1.282
3.034
(1.282)
157
-
157
(1.282)
-
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
Allowance for impairment losses used to claims written off during the year
-
(1.400)
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
Other allowance/ reversal during the year
-
-
-
1.791
1 Saldo awal CKPN
Allowance for impairment losses beginning balance
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)
- Pembentukan CKPN pada periode berjalan
- Additional allowance for impairment losses during the year
- Pemulihan CKPN pada periode berjalan
- Reversal for impairment losses during the year
Saldo Akhir CKPN
Allowance for impairment losses ending balance
42
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar
Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran Bank
Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan
Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk risiko kredit dengan
menggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umum
perhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh
lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur
dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22
Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang
diakui Bank Indonesia. Penggunaan peringkat dalam perhitungan
ATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepada
Pemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi.
Credit Risk Standard Approach Disclosure
In calculating the Risk-Weighted Assets (RWA) credit risk, the Bank
refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated 18
February 2011 dregarding the Guideline Calculation of Credit Risk
Weighted Assets by Using the Standard Approach. RWA for credit
risk using the Basel II Standard Approach, general calculation is based
on the ratings issued by rating agencies acknowledged by Bank
Indonesia as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No.
13/31/DPNP dated 22 December 2011 regarding Agencies and rating
recognized by Bank Indonesia. The use of ratings in the calculation
of credit risk RWA is only used for a type of bill to another State
Governments, Public Sector Entities, Multilateral Development Banks
and International Institutions particular, the Bank and the Corporation.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk
dalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi:
• Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi
dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk
posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar
dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai factor pengurang
modal.
• Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak
lawan.
• Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan
yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen
Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are included
in the calculation of standard credit RWA include:
• Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies
in administrative account transactions, but excluding the trading
book positions that have been calculated in market risk RWA and
inclusion that has been taken into account as a factor deduction
from capital.
• Exposures pose a credit risk due to the failure of the counterparty.
• Exposure sales and purchases of financial instruments that could
pose a credit risk as a result of settlement failure
Kategori Portofolio yang Menggunakan Peringkat
Berdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapa
kategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagian
berdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debitur
Bank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobot
risiko 100%.
Using Portfolio Category Ranking
Under the standardized approach, RWA calculations for some
categories of the portfolio based on external ratings and partly based
on the risk weights. However, since the whole of the debtor Bank Jasa
Jakarta does not have a rating so as to obtain a 100% risk weight.
Lembaga Peringkat yang Digunakan
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP tanggal
30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank
Indonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia,
Fitch, Moody’s dan S&P.Oleh karena seluruh debitur Bank tidak
memenuhi ekternal rating, maka Bank menggunakan rating dari
lembaga pemeringkat tersebut.
Institutions Rating
Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP dated 30
October 2009, the rating agency recognized by Bank Indonesia,
among others, Valuation, Indonesia Fitch, Moody's Indonesia, Fitch,
Moody's and S&P. Because of all Bank’s debtor does not fulfill external
rating, therefore the Bank uses ratings from those rating agencies.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat
transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri
maupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memiliki
eksposur risiko kredit.
Disclosure of counterparty credit risk (Counterparty Credit Risk)
Counterparty credit risk is credit risk arising from transactions with
the counterparty (counterparties) from treasury transactions and nontreasury transactions and in this case the Bank does not have exposure
to credit risk.
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan
Standar
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal
18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko
Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakarta
mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi
kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknik
MRK.
Application of Credit Risk Mitigation Techniques with Standard
Approach
In accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP,
dated 18 February 2011, regarding Guidelines for calculation of RWA
for Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakarta
recognizes the existence of collateral, warranties, guarantees, or
credit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referred
MRK techniques.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
43
Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk
menilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yang
harus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan
agunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal,
serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.
Bank Jasa Jakarta set of policies, procedures and processes to assess
and manage the collateral, among others, collateral coverage is to
be met, those who carry out the assessment and inspection of collateral,
rules and procedures for both internal and external assessment, as
well as the frequency of assessment based on the type of collateral.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
Disclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Nilai Mitigasi
Risiko Kredit (MRK)
Tagihan Bersih
setelah MRK
Credit Risk
Mitigation (CRM)
Net Receivable
After CRM
187.965
-
-
-
Tagihan Bersih
Net Receivable
1
Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claims on Public Sector Entities
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portfolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
-
-
-
-
187.965
-
-
-
Total
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia
Activities in developing and training of human resources
44
ATMR setelah MRK
RWA After CRM
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individu
Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Lembaga
Pemeringkat
Rating Agencies
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
31 Desember 2014
Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
AAA
AA+ - s.d AAAA+ - to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
F1+ s.d F1
F1+ to F1
F2
F3
< F3
Moody's
Aaa
Aa1 s.d Aa3
Aa1 to Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3
A1 to A3 Baa1 to Baa3 Ba1 to Ba3 B1 to B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
AAA (idn)
AA+(idn)
s.d
AA-(idn)
A+(idn)
s.d
A-(idn)
BBB+(idn)
s.d
BB-(idn)
BB+(idn)
s.d
BB-(idn)
B+(idn)
s.d
B-(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
AA+(idn)
to
AA-(idn)
A+(idn)
to
A-(idn)
BBB+(idn)
to
BBB-(idn)
BB+(idn)
to
BB-(idn)
B+(idn)
to
B-(idn)
F1+(idn)
to
F1(idn)
[Idr]AA+
s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+
s.d
[Idr]A-
[Idr]BBB+
s.d
[Idr]BBB-
[Idr]BB+
s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+
s.d
[Idr]B-
[Idr]A1+ [Idr]A2+
s.d
s.d
[Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+
s.d
[Idr] A3
[Idr]AA+
to
[Idr]AA-
[Idr]A+
to
[Idr]A-
[Idr]BBB+
to
[Idr]BBB-
[Idr]BB+
to
[Idr]BB-
[Idr]B+
to
[Idr]B-
[Idr]A1+ [Idr]A2+
to
to
[Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+
to
[Idr] A3
idAA+
s.d
idAA-
idA+
s.d
id A-
id BBB+
s.d
id BBB-
id BB+
s.d
id BB-
id B+
s.d
id B-
idAA+
to
idAA-
idA+
to
id A-
id BBB+
to
id BBB-
id BB+
to
id BB-
id B+
to
id B-
PT. Fitch Ratings
Indonesia
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
idAAA
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
1
Tagihan Kepada
Pemerintah
Claims on
Government/
Sovereign
2
Tagihan Kepada
Entitas Sektor Publik
Claim on Public
Sector Entities
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
Standard and Poor's
< B-(idn)
< [Idr]B-
F1+(idn)
s.d
F1(idn) F2(idn)
< idB-
idA1
idA2
Tanpa Peringkat
Unrated
Total
< [Idr]A3
idA3 s.d id A4 < idA4
idA3 to id A4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
941.487
941.487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Multilateral
dan Lembaga
Internasional
Claims on Multilateral
Development Banks
and International
Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
363.277
363.277
5
Kredit Beragun
Rumah Tinggal
Claims Secured by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
576.854
576.854
Kredit Beragun
Properti Komersial
Claims Secured by
Commercial
Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
580.143
580.143
7
Kredit Pegawai/
Pensiunan
Claims on Pension
Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada
Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio
Ritel
Claims on Micro,
Small and Retail
Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
804.152
804.152
9
Tagihan kepada
Korporasi
Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.741.370
1.741.370
10
Tagihan yang Telah
Jatuh Tempo
Claims on Past Due
Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.265
3.265
11
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
87.419
87.419
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.097.967
5.097.967
6
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
45
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Receivable After Credit Risk Mitigation
0%
35%
40%
45% 50%
75%
100%
ATMR
RWA
Beban Modal
Capital Charge
A
1
Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures
Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
363.277
-
-
-
-
-
-
-
-
72.655
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
-
-
576.318
536
-
-
-
-
-
-
201.926
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
4.486
-
-
-
-
-
-
575.657
-
-
575.657
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
8.075
-
-
-
-
-
796.077
-
-
-
597.058
-
364.219
-
-
-
-
-
-
1.377.151
-
-
1.377.151
-
550
-
-
-
-
-
-
-
2.715
-
4.073
-
9
Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Past Due Exposures
11
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
536
-
-
796.077
2.715
-
2.828.519
-
Total Eksposur Neraca
Total Balance Sheet Exposures
B
1
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi
pada Transaksi Rekening Administratif
Commitment and Contigencies Liabilities
Exposures on Administrative Account
Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
377.330
363.277 576.318
1.952.808
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
64
-
-
64
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
580
-
-
-
-
-
13.488
-
-
-
10.116
-
6.402
-
-
-
-
-
-
67.978
-
-
67.978
-
9
Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.982
-
-
-
-
-
13.488
68.042
-
-
78.158
-
Total Eksposur TRA
Total Exposures on Administrative Account
46
20%
Lainnya
150% Others
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Receivable After Credit Risk Mitigation
ATMR
RWA
Beban Modal
Capital Charge
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
Others
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C
1
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan
Bersih
Asuransi
Kredit
Credit
Insurance
Bagian Yang
Tidak Dijamin
Agunan
Collateral
Garansi
Guarantee
941.487
-
-
-
-
941.487
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
363.277
-
-
-
-
363.277
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
576.854
-
-
-
-
576.854
6 Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
580.143
-
-
-
4.486
575.657
-
-
-
-
-
-
804.152
-
-
-
8.075
796.077
1.741.370
-
-
-
364.219
1.377.151
3.265
-
-
-
550
2.715
87.419
-
-
-
-
87.419
-
-
-
-
-
-
5.097.967
-
-
-
377.330
4.720.637
Net
Receivable
A Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures
1 Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan
Claims on Pension Loans
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya
Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures
Lainnya
Others
Unsecured
Portion
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
47
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan
Bersih
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Net
Receivable
Agunan
Collateral
Garansi
Guarantee
Bagian Yang
Tidak Dijamin
Lainnya
Others
Unsecured
Portion
B Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative Account
1 Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
64
-
-
-
-
64
-
-
-
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
14.068
-
-
-
580
13.488
9 Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
74.380
-
-
-
6.402
67.978
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
88.512
-
-
-
6.982
81.530
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5 Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
5.186.479
-
-
-
384.312
4.802.167
6 Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan
Claims on Pension Loans
Total Eksposur Rekening Administratif
Total Exposures on Administrative Account
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Total (A + B + C)
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Total Measurement of Credit Risk
No
48
Asuransi
Kredit
Credit
Insurance
Keterangan/ Description
1
Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk
2
Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
2.963.788
39.014
Eksposur Sekuritisasi
Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 tidak memiliki eksposur
sekuritisasi asset.
Bank Jasa Jakarta tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko
kredit akibat kegagalan setelmen dan sekuritisasi.
Securitization Exposure
Bank Jasa Jakarta 31 December 2014 did not have exposure to the
securitization of assets.
Bank Jasa Jakarta does not have exposures that give rise to credit
risk as a result of settlement failure and securitization.
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual
Calculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Asset Disclosure in Balance Sheet
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
1 Tagihan Kepada Pemerintah
Claims on Government/ Sovereign
Tagihan Bersih
Net Receivable
ATMR Sebelum MRK
RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK
RWA After CRM
941.487
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claim on Public Sector Entities
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Banks
363.277
72.655
72.655
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims Secured by Residential Property
576.854
201.926
201.926
6 Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Commercial Real Estate
580.143
580.143
575.657
-
-
-
804.152
603.114
597.058
1.741.370
1.741.370
1.377.151
3.265
4.898
4.073
87.419
-
57.110
5.097.967
3.204.106
2.885.630
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan
Claims on Pension Loans
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya
Other Assets
Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
49
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia
Activities in developing and training of human resources
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Exposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
ATMR Sebelum MRK
RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK
RWA After CRM
Tagihan Kepada Pemerintah
1 Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
3 Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank
4 Claims on Banks
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal
5 Claims Secured by Residential Property
-
-
-
64
64
64
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
8 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
14.068
10.551
10.116
Tagihan kepada Korporasi
9 Claims on Corporates
74.380
74.380
67.978
-
-
-
88.512
84.995
78.158
Kredit Beragun Properti Komersial
6 Claims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan
7 Claims on Pension Loans
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
10 Claims on Past Due Exposures
Total
50
Tagihan Bersih
Net Receivable
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
2. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan
variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan
harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank.
Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan
suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing
dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga
yang dipelihara.
2. Market Risks
Market risk is the risk caused by movements in market variables, such
as interest rates, foreign exchange rates and market prices are directly
related to the Bank's portfolio. Several factors cause occurs among
others, market risk of interest rate movements both funds and credits
associated with the repricing policy and including fluctuations in the
market price on the securities portfolio were maintained.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan suku
bunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis
dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikan
integrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga
dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risiko
Bank.
Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for
ensuring that the risk management of the exchange rate and interest
rates in line with the strategic objectives, scale, business characteristics
and risk profile of the exchange rate and interest rate Bank, including
ensuring the integration of risk management of exchange rate and
interest rates with other risks that may impact on the Bank's risk
position.
Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerja
Treasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermin
di Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga pada
Pedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasar
dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan dengan
menggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga
menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui
evaluasi stress testing secara berkala.
Overall securities portfolio managed by the Treasury unit. Systems
and associated procedures in addition to market risk is reflected in
the Guidelines and Risk Management Policy but also in the Operations
Manual and Procedures Treasury. Measurement of market risk of
fluctuations in interest rates and currency exchange rate performed
using standard methods conducted by the Risk Management Unit
(SKMR). In addition, Bank Jasa Jakarta also apply repricing gap to
manage interest rate risk through periodic evaluation of stress testing.
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
Market Risk Disclosure Using Standardized Approach
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Jenis Risiko
Risk Type
Beban Modal
Capital Charge
ATMR
RWA
6.001
6.001
75.012
75.012
2 Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk
-
-
3 Risiko Ekuitas/ Equity Risk
-
-
4 Risiko Komoditas/ Commodity Risk
-
-
5 Risiko Option/ Option Risk
-
-
6.001
75.012
1 Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk
a. Risiko Spesifik/ Specific Risk
b. Risiko Umum/ General Risk
Total
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
Disclosure of Operational Risk Quantitative
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Pendekatan Yang Digunakan
Approach Used
1 Pendekatan Indikator Dasar
Basic Indicator Approach
Total
Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun terakhir)
Gross Income
(Average last 3 years)
Beban Modal
Capital Charge
188.311
28.247
353.083
188.311
28.247
353.083
ATMR
RWA
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
51
3. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank.
3. Operational Risk
Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/ or
failed internal processes, human error, system failure or external
factors affecting the operations of the Bank.
Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemen
risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan
profil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenis
dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.
Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring adequate
risk management in accordance with the characteristics, complexity
and risk profile of Bank Jasa Jakarta, as well as a good understanding
of the type and level of risk inherent in the Bank's business activities.
Operational risk management is done through several steps, among
others:
• Risk Identification, the process is performed by each unit of work
associated with a potential risk in every activity undertaken.
• Measurement and monitoring, the process is carried out by the
Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach and
the process of self assessment risk profile.
• Control, this process is done through improvement of systems
and procedures related to operational activities.
Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan,
antara lain:
• Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit
kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yang
dilakukan.
• Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic Indicator
Approach dan proses self assessment profil risiko.
• Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan system
dan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk
menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur
risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan
proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk
awareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selain
telah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP)
tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.
Operational risk management is performed aiming to reduce losses
due to operational risk, operational risk exposures understanding in
achieving the targets in the work unit, internal process improvements
on an ongoing basis and to improve risk awareness. Additionally, in
an effort to mitigate operational risk, in addition to systems and
procedures have been prepared Business Continuity Plan (BCP) but
also be tested periodically the implementation of the BCP.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo
dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan,
likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit
kepada debitur.
4. Liquidity Risk
Liquidity risk is the potential loss arising from the inability of the Bank
to meet maturing liabilities from sources of financing cash flows and/
or of high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting
the activities and financial condition of the Bank. The Bank's liquidity
is affected by the funding structure, asset liquidity, liabilities to the
counterparty and credit commitments to borrowers.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan
tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas
Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko
likuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada
posisi likuiditas Bank.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadap
pengelolaan risiko likuititas ini. Sistem dan prosedur terkait dengan
risiko likuiditas antara lain tercermin dalam kebijakan dan pedoman
manajemen risiko, PODP Treasuri, dan lainnya.
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primary
reserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secara
kualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapan
manajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan
dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan
ketentuan internal.
52
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for
ensuring that the application of liquidity risk management in accordance
with the strategic objectives, scale, characteristics of the business
and the Bank's liquidity risk profile, including ensuring integration of
liquidity risk management application with other risks that may impact
the Bank's liquidity position.
Liquidity risk management performed by the unit treasury and Risk
Management Unit monitors the risk management of this likuititas.
Systems and procedures related to liquidity risk as reflected in the
policies and guidelines for risk management, PODP Treasury.
Liquidity risk is measured through various indicators, among others,
primary reserve, secondary reserve and the loan to deposit ratio and
qualitatively done through an assessment of the quality of risk
management of liquidity. Liquidity risk control is done by setting limits
which refers to the regulator and internal regulations.
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah
Disclosure of Rupiah Maturity Profile
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
NERACA
BALANCE SHEET
Aset
A Assets
Kas
1 Cash
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo
Balance
< 1 bulan
< 1 month
> 1 - 3 bulan
> 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan
> 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan
> 6 - 12 months
> 12 bulan
> 12 months
I
30.337
30.337
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia
Placement to Bank Indonesia
436.944
427.007
9.937
-
-
-
3
Penempatan pada bank lain
Interbank placement
363.277
363.277
-
-
-
-
4
Surat Berharga
Securities
316.579
-
-
-
80.255
236.324
5
Kredit yang diberikan
Loan to customer
3.689.916
62.107
112.117
218.643
656.687
2.640.362
6
Tagihan lainnya
Other assets
187.964
176.198
11.766
-
-
-
7
Lain-lain
Other
40.427
38.409
-
-
-
2.018
5.065.444
1.097.335
133.820
218.643
736.942
2.878.704
Total Aset
Total Assets
Kewajiban
B Liabilities
1
Dana Pihak Ketiga
Deposits of non bank customers
4.127.299
3.321.164
738.502
67.523
89
21
2
Kewajiban pada Bank Indonesia
Deposits of Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain
Deposits of banks
70.458
70.458
-
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan
Debt securities issued
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima
Borrowings
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya
Other liabilities
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain
Other
30.084
30.084
-
-
-
-
4.227.841
3.421.706
738.502
67.523
89
21
837.603
(2.324.371)
(604.682)
151.120
736.853
2.878.683
Total Kewajiban
Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
Difference of Asset and Liabilities
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
53
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah
Disclosure of Rupiah Maturity Profile
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2014
No
Kategori Portofolio
Portfolio Category
1
REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE ACCOUNT
Tagihan Rekening Administratif
Administrative account receivable
Komitmen
Commitment
2
Kontijensi
Contigency
II
A
Total Tagihan Rekening Administratif
Total Administrative Account Receivable
< 1 bulan
< 1 month
> 1 - 3 bulan
> 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan
> 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan
> 6 - 12 months
> 12 bulan
> 12 months
430.116
32.155
68.477
87.431
242.053
-
-
-
-
-
-
-
430.116
32.155
68.477
87.431
242.053
-
-
-
-
-
-
-
B
Kewajiban Rekening Administratif
Administrative Account Payable
1
Komitmen
Commitment
2
Kontijensi
Contigency
4.979
2.668
634
305
1.372
-
Total Kewajiban Rekening Administratif
Total Administrative Account Payable
4.979
2.668
634
305
1.372
-
425.137
29.487
67.843
87.126
240.681
-
1.262.740
(2.294.884)
(536.839)
238.246
977.534
2.878.683
-
(2.294.884)
(2.831.723)
(2.593.477)
(1.615.943)
1.262.740
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam
Rekening Administratif
Difference of Administrative Account
Receivable and Payable
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
Cummulative Difference
54
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo
Balance
5. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan
aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak
dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna.
5. Legal Risk
Legal risk is the risk arising from the weakness of the judicial aspect,
the lawsuits, the absence of legislation that support, or the weakness
of non-compliance with the terms of the engagement as legitimate
and binding contract of collateral that are not perfect.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi,
Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) di
kantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankan
kegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerja
Hukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
mengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalam
melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikan
ketentuan hukum yang berlaku.
In order to control the legal risks that may occur, Bank Jasa Jakarta
has formed a working unit of Law (Legal) at the headquarters of Bank
Jasa Jakarta to support the running of banking activities and mitigate
the legal risks. Legal work units (Legal) have a duty and responsibility
to safeguard the legal intere sts of Bank Jasa Jakarta in carrying out
banking activities with regard to the provisions of applicable law.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian
terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank.
Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya.
In the management of legal risk, the Bank constantly reviewing legal
documents and identify weaknesses that could lead to legal issues
for the Bank. In addition, the Bank continues to comply with any
regulations and laws that apply in conducting any business activities.
Legal risk management process is done through assessment/
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/
assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau
penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu,
unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak
dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
assessment in the form of juridical studies on new products and
activities or adding / changing features new products and activities.
In addition, legal units conducting reviews of the contracts and
agreements between the Bank and other parties.
6. Risiko Stratejik
Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan
di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi
oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.
6. Strategic Risk
Strategic risk is the potential loss caused by changes in the external
environment that can not be accommodated or anticipated by the
Bank with the existing strategy and policy.
Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko stratejik yang
mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik sebagaimana
tercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.
In an effort to control potential strategic risk that may occur, the Board
of Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank's
Business Plan which has been approved by the Board of
Commissioners.
Pengelolaan risiko stratejik dibawah pengawasan aktif Presiden
Direktur dan telah dirumuskan strategi dan anggaran jangka pendek
dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan
yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuang
dalam corporate plan dan business plan.
In a strategic risk management under the active supervision of the
President Director and Bank Jasa Jakarta has tried to formulate a
strategy and short and long-term budget, taking into account the
various financial scenarios that may occur at a later date as stated
in the corporate plan and business plan.
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana
bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target
dengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.
Mechanisms to measure progress of the business plan set out by
comparing the target with the realization of the business on a monthly,
quarterly and semi-annually.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak
mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan intern.
7. Compliance Risk
Compliance risk is the potential loss caused banks do not comply
with or implement legislation and internal rules.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan
dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembali
aspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yang
mencurigakan atau yang tidak wajar.
In compliance risk management, Bank Compliance Director, assisted
by the Compliance Unit, regularly reviewing compliance aspects of
the Bank, including suspicious transactions or unusual.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan Kerja
Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa
aktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhan
terkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikan
kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventif
melalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlah
tertentu, review kegiatan usaha bank, dll.
In the framework of the effectiveness of the implementation of the
compliance function, Compliance Unit perform compliance risk
management process in the form of activities include the provision of
opinions/ analysis of compliance associated with the development of
policies and procedures to ensure compliance with applicable
regulations, review prevention through assessment of compliance
with the loan application in the amount of particular, review the business
of banks, etc.
8. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan,
prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dan
keyakinan dari stakeholders.
8. Reputation Risk
Reputation risk is the risk that due to policies, procedures, and actions
that may damage the Bank's trust and confidence of stakeholders.
In the management of reputation risk, the Bank in addition to maintaining
good communication within the scope of internal and external, but
also deal with any complaint immediately by an authorized parts and
providing appropriate solutions to improve quality of service.
Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasi
yang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menangani
setiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang dan
menyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
55
Teknologi Sistem Informasi
Information Systems Technology
56
Infrastruktur teknologi informasi yang andal adalah prasyarat utama
untuk mendukung pesatnya peningkatan volume transaksi nasabah.
Untuk itu, Bank Jasa Jakarta senantiasa meningkatkan infrastruktur
Teknologi Informasi guna mengimbangi kebutuhan nasabah yang
terus berkembang. Kapasitas jaringan dan perangkat keras yang
mendukung proses sistem perbankan inti, terus ditingkatkan dalam
mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Reliable information technology infrastructure is a major prerequisite
to support the rapid increase in the volume of customer transactions.
To that end, the Bank Jasa Jakarta continually improve the IT
infrastructure in order to keep pace with the evolving needs of
customers. Network capacity and hardware that support the core
banking system, to be increased in support of sustainable business
development.
Bank Jasa Jakarta selama ini telah menerapkan sistem komunikasi
redundant berkapasitas cukup untuk menjaga ketersediaan dan
keandalan jaringan perbankan. Redundansi jaringan merupakan aspek
penting dari sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta untuk
mengoperasikan jaringan infrastruktur yang andal dan berkinerja
secara real-time. Redundansi jaringan diharapkan dapat memitigasi
kegagalan sistem dan memungkinkan pemulihan jaringan secara
otomatis atas suatu kerusakan peralatan tanpa menyebabkan gangguan
sistem atau kehilangan data.
Bank Jasa Jakarta has been implementing redundant communication
systems with a capacity sufficient to maintain the availability and
reliability of the banking network. Network redundancy is an important
aspect of information technology systems Bank Jasa Jakarta to operate
a network infrastructure that is reliable and performs in real-time.
Network redundancy is expected to mitigate the failure of the system
and allows recovery on a network automatically without causing
damage to equipment or loss of data system disorders.
Bank akan terus melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalam
hal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkah
tersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan
kelangsungan, keamanan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologi
informasi Bank. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksi
perbankan secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank. Tahap
berikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitektur
teknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank sebagai
bank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatan
kualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksi
maupun penyaluran kredit.
The Bank will continue to complement the information technology
infrastructure in terms of system, network, data center, and various
other aspects. Such a move is important as part of efforts to improve
sustainability, security, reliability and scalability of the Bank’s information
technology systems. Maintain and enhance the overall banking system
will remain the focus of the Bank. The next phase, evaluation and
further improvements to the information technology architecture will
support the Bank's business strategy as a bank that prioritizes customer
relations and improvement of service quality, both in banking activities
and lending transactions.
Sasaran strategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datang
diharapkan dapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamis
sesuai dengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yang
memadai. Beberapa langkah strategi tersebut antara lain:
• Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem TI serta infrastruktur
TI untuk mendukung layanan yang optimal kepada nasabah,
antara lain melalui pengembangan program/ aplikasi perbankan
untuk kelancaran operasional.
• Peningkatan produktivitas dan kapabilitas operasional, antara lain
melalui peningkatan kompetensi dan ketrampilan SDM TSI,
peningkatan koordinasi dengan Vendor TSI terkait dengan problem
solving dan ketentuan baru, dll.
• Penyempurnaan tata kelola, kebijakan dan prosedur, untuk
kelancaran operasi.
• Otomasi dan efisiensi penyusunan pelaporan dengan memanfaatkan
program MIS yang ada secara optimal.
• Evaluasi dan pengembangan Arsitektur Teknologi Informasi sesuai
dengan skala dan kompleksitas usaha Bank, termasuk evaluasi
core banking system.
Information Technology strategic target in the future is expected to
connect the information technology dynamically according to business
needs based on adequate quality standards. Some steps of the
strategy include:
• Increased capacity and capability of IT systems and IT infrastructure
to support optimal service to customers, among others through
the development of programs / banking application for smooth
operation.
• Increased productivity and operational capabilities, inter alia by
improving the competence and skills of TSI human resources,
improved coordination with the TSI Vendor associated with problem
solving and new provisions, etc.
• Completion of governance, policies and procedures, for smooth
operation.
• Automation and efficiency of the preparation of reporting by
leveraging existing MIS program optimally.
• Architecture evaluation and development of information technology
in accordance with the scale and complexity of the Bank, including
the evaluation of core banking system.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek penting
dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung strategi
bisnis Bank Jasa Jakarta. Untuk itu, Bank senantiasa berupaya dalam
meningkatkan kapabilitas dan kemampuan sumber daya manusia.
Bank kedepan secara sistematis akan mencanangkan programprogram peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas. Unit Kerja SDM bertanggung jawab terhadap
perencanaan, rekrutmen, pembinaan, pengembangan SDM, termasuk
namun tidak terbatas pada pengelolaan penggajian (payroll), evaluasi
dan penetapan career path, performance appraisal, dll. Dengan
demikian, program pengembangan SDM diharapkan dapat
dilaksanakan secara berkesinambungan yang bertujuan agar tercipta
SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akan
memberikan nilai tambah sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Qualified human resources is an important aspect in maintaining a
competitive advantage and support the Bank Jasa Jakarta's business
strategy. To that end, the Bank strives to improve the capability and
capacity of human resources. Bank ahead will systematically launched
programs to improve the Human Resources (HR), both in terms of
quantity and quality. HR Work Unit is responsible for the planning,
recruitment, development, human resource development, including
but not limited to the management of payroll (payroll), evaluation and
determination of career path, performance appraisal, etc. Thus, human
resources development program is expected to be implemented on
an ongoing basis that aim to create quality human resources and
reliable in all aspects so that it will provide added value as a measure
of business success.
Sesuai dengan Corporate Plan Bank, upaya pengembangan SDM
kedepan yang senantiasa dilakukan adalah transformasi budaya di
berbagai aspek, berupa:
a. Aspek Kepemimpinan
Melalui pengembangan kemampuan kepemimpinan dan peran/ fungsi
supervisor.
In accordance with the Bank's Corporate Plan, the efforts of human
resource development of the future are always made is a cultural
transformation in various aspects, such as:
a. Aspects of Leadership
Through the development of leadership skills and role / function
supervisor.
b. Aspek Manajemen
Melalui pengembangan kemampuan dan ketrampilan, menjaga tingkat
kinerja yang tinggi dan meningkatkan produktivitas dan inovasi.
b. Management Aspects
Through the development of capabilities and skills, maintain high
levels of performance and increase productivity and innovation.
c. Aspek Komunikasi
Melalui peningkatan sosialisasi kebijakan, strategi, system dan prosedur
yang telah ditetapkan ke seluruh karyawan agar mempunyai kesamaan
persepsi dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
c. Aspect Communications
Through increased socialization of policies, strategies, systems and
procedures have been established to all employees in order to have
a common perception and action in order to achieve company goals.
d. Aspek Inovasi
Melalui pengembangan kemampuan untuk berinovasi dan merespon
secara cepat terhadap kebutuhan nasabah.
d. Aspects of Innovation
Through the development of the ability to innovate and respond quickly
to customers' needs.
Bank Jasa Jakarta menyelenggarakan berbagai program pelatihan
dan pengembangan yang dirancang untuk membekali karyawan
dengan keahlian yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada nasabah serta membangun budaya kerja sesuai
dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Bank Jasa Jakarta.
Melalui kombinasi program in-house dan eksternal, pengembangan
SDM difokuskan pada program pelatihan operasional perbankan,
layanan nasabah, kredit dan pemasaran, pengendalian internal dan
manajemen risiko. Program tersebut disusun sejalan dengan arahan
strategis Bank. Melalui program-program pelatihan yang komprehensif,
Bank Jasa Jakarta bertekad untuk terus mengembangkan Sumber
Daya Manusia yang dimilikinya dalam mewujudkan visinya sebagai
Bank yang andal dan terpercaya.
Bank Jasa Jakarta organizes various training and development
programs are designed to equip employees with the skills required
in order to provide optimal service to customers and to build a culture
of work in accordance with the values that grow and thrive in Bank
Jasa Jakarta. Through a combination of in-house programs and
external, human resource development program focused on training
programs in banking operations, customer service, credit and marketing,
internal control and risk management. Such programs are prepared
in line with the strategic direction of the Bank. Through training
programs are comprehensive, Bank Jasa Jakarta are determined to
continue to develop its human resources in realizing its vision as the
Bank is reliable and trustworthy.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
57
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition
2013
Keterangan
2014
Description
Jumlah/
Amount
%
Jumlah/
Amount
%
Jenjang Jabatan
Direksi
Manajer
Supervisor
Staff
Jumlah
4
37
13
263
317
1,26 %
11,67 %
4,10 %
82,97 %
100,00 %
5
33
14
236
288
1,74 %
11,46 %
4,86 %
81,94 %
100,00 %
Rank Title
Director
Manager
Supervisor
Staff
Total
Jenjang Pendidikan
Pasca Sarjana
Sarjana
Akademi
SLTA
SLTP dan Lain-lain
Jumlah
11
101
43
150
12
317
3,47 %
31,86 %
13,56 %
47,32 %
3,79 %
100,00 %
9
95
36
137
11
288
3,13 %
32,99 %
12,50 %
47,57 %
3,82 %
100,00 %
Education Level
Post Graduate
Graduate
Diploma
High School
Elementary and others
Total
Kelompok Usia
s/d 30 tahun
31 s/d 40 tahun
41 s/d 50 tahun
50 tahun ke atas
Jumlah
90
124
77
26
317
28,39 %
39,12 %
24,29 %
8,20 %
100,00 %
68
122
66
32
288
23,61 %
42,36 %
22,92 %
11,11 %
100,00 %
Age Group
up to 30 years
31 - 40 years old
41 - 50 years old
over 50 years
Total
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat
yang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen
risiko. Per 31 Desember 2014, pengurus bank dan pejabat yang telah
mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
In accordance with applicable regulations, Bank’ Management and
related officers have obligation to obtain certification of risk management.
As of 31 December 2014, the management and related officers who
have attended risk management certification program as follows :
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition
Sertifikasi
Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
Komisaris
-
-
-
2
2
Direksi
-
-
-
5
5
Directors
Divisi
-
-
4
-
4
Divisions
Supervisor
6
21
18
-
45
Supervisors
Staff
39
22
6
-
67
Staffs
Total
45
43
28
7
123
Total
Total
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia
Activities in developing and training of human resources
58
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Risk Management
Certification
Commissioners
Rencana Strategis
Strategic Plan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 diprediksi akan
mencapai 5,4 – 5,8% dengan inflasi yang diprediksikan berada di
tingkat yang lebih tinggi terkait dampak kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan tariff listrik. Sementara itu, suku bunga acuan Bank
Indonesia akan mengikuti kebijakan pengendalian moneter dan
kemungkinan akan menyesuaikan sebagai respon juga atas kebijakan
suku bunga the Fed. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa
selama ini quantitative easing telah membuat aliran likuiditas dalam
jumlah besar masuk ke Negara-negara berkembang dan mendorong
pertumbuhan ekonomi mereka. Namun dengan kondisi ekonomi
Amerika Serikat yang membaik, maka kenaikan suku bunga the Fed
akan menghentikan atau membalik arah aliran likuiditas kembali ke
Negara asalnya.
Indonesia's economic growth in 2015 is predicted to reach 5,4 – 5,8%,
with inflation predicted to be at a higher level related to the impact of
rising prices of fuel oil (BBM) and electricity tariffs. Meanwhile, Bank
Indonesia benchmark interest rate will follow monetary control policy
and enable to adjust in response to the Fed's interest rate policy. As
is well known that during this quantitative easing has made huge
amounts of liquidity flows into the developing countries and encourage
their economic growth. But with the US economy is improving, then
the interest rate hikes the Fed will stop or reverse the direction of flow
of liquidity returning to their country of origin.
Mempertimbangkan keseluruhan konstelasi ekonomi global dan
domestik yang masih penuh tantangan tersebut, kebijakan Bank Jasa
Jakarta kedepan akan tetap fokus pada upaya-upaya untuk
mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank Jasa Jakarta
memiliki keyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan harapan
yang lebih baik, melalui penetapan target dan memanfaatkan potensi
dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja
terbaik, dengan mendasarkan pada 4 perspektif utama, yaitu:
• Perspektif Keuangan
- Meningkatkan nilai perusahaan (company value) dengan
pencapaian kinerja yang berkelanjutan (sustainable growth).
- Mempertahankan tingkat profitabilitas Bank.
- Menjaga Kualitas Aktiva Produktif (NPL) yang rendah.
- Meningkatkan fee based income.
• Perspektif Nasabah
- Meningkatkan penyaluran kredit di sektor ritel melalui produk
KMK, KPM, KPR, Kredit Investasi, dll.
- Meningkatkan penghimpunan dana untuk mendukung
penyaluran kredit dengan pemeliharaan tingkat likuiditas yang
baik dan stabil.
- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
• Perspektif Proses Bisnis Internal
- Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
- Menyempurnakan kebijakan, system dan prosedur sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko
serta sekaligus untuk peningkatan efisiensi, efektifitas dan
produktivitas.
• Perspektif Pengembangan
- Meningkatkan inovasi dan produktivitas karyawan melalui
proses pelatihan, pendidikan, workshop, lokakarya dan pola
pengembangan SDM lainnya.
Consider the overall constellation of global and domestic economy
are still full of challenges, Bank Jasa Jakarta future policy will remain
focused on efforts to achieve sustainable growth. Bank Jasa Jakarta
has a positive confidence to move forward with a better hope, through
setting targets and exploit the potential of the banking and business
opportunities that exist to achieve the best performance, with bases
on four main perspectives, namely:
• Financial Perspective
- Increase the value of the company (company value) to the
achievement of sustained performance (sustainable growth).
- Maintaining the level of profitability of the Bank.
- Keeping Assets Quality (NPL) is low.
- Increase fee-based income.
• Customer Perspective
- Increase lending in the retail sector through product KMK,
car loan, mortgage, investment credit, etc.
- Increase funding to support lending to the maintenance of
good liquidity and stable.
- Improving the quality of service to customers.
• Internal Business Process Perspective
- Improving the implementation of Good Corporate Governance
(GCG)
- Improving policies, systems and procedures in accordance
with the principles of prudence and risk management as well
as simultaneously for improved efficiency, effectiveness and
productivity.
• Development Perspective
- Improve innovation and productivity of employees through
training, education, workshops, workshops and other patterns
of human resource development.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
59
Peristiwa Penting
Significant Events
26 April 2014 - Perayaan Ulang Tahun ke 30 Bank Jasa Jakarta dengan nasabah
26 April 2014 - Bank Jasa Jakarta 30th anniversary celebration with customers
18 Juli 2014
Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa Titanium
Trophy Infobank Awards 2014 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama
17 tahun berturut-turut.
18 July 2014
Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2014 from Infobank
Magazine on the achievement of "Very Good" performance for 17 consecutive years.
60
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
2 September 2014
Bank Jasa Jakarta menerima “10 Years Loyalty Award” dari PT Rintis Sejahtera atas
kerjasama yang telah berjalan dengan sangat baik selama lebih dari 10 tahun, terkait
dengan pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
2 September 2014
Bank Jasa Jakarta received “10 Years Loyalty Award” from PT Rintis Sejahtera for
10 years of excellent cooperation in Automated Teller Machine (ATM) service.
24 September 2014
Bank Jasa Jakarta menerima Banking Efficiency Award 2014 dengan performa efisien
untuk kategori Bank Non Devisa.
24 September 2014
Bank Jasa Jakarta received Banking Efficiency Award 2014 for efficient performance
for the category Non-Foreign Exchange Commercial Bank.
17 Oktober 2014
Bank Jasa Jakarta menerima Indonesia Banking Award 2014 untuk kategori BUKU 1
yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group dan Indonesia Banking School
17 October 2014
Bank Jasa Jakarta received Indonesia Banking Award 2014 for the category BUKU
1 which held by Tempo Media Group and Indonesia Banking School
8 Desember 2014
Diadakan Bank Jasa Jakarta dan Hino Customer Gathering Night yang terselenggara
atas kerjasama PT Bypassindo Jayaindah dengan Bank Jasa Jakarta.
8 December 2014
Bank Jasa Jakarta and Hino Customer Gathering Night was held in cooperation with
PT Jayaindah Bypassindo and Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
61
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility of the Annual Report
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain
yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa
Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
This annual report together with the financial statements and related
information, is the responsibility of the management of PT Bank Jasa
Jakarta and has been approved by the Board of Commissioners and
Board of Directors to affix their respective signatures below:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Iskandar Widyadi
Presiden Komisaris
President Commissioner
Mintolo Hardiyanto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direksi/ Board of Directors
Handrie Wirawan
Presiden Direktur
President Director
Emanuela Tanubrata
Wakil Presiden Direktur I
Vice President Director I
62
Lisawati
Wakil Presiden Direktur II
Vice President Director II
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Krisna Chandra
Direktur Operasional
Operational Director
Suroso
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
ISKANDAR WIDYADI
Presiden Komisaris/ President Commissioner
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984.
Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun
1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat
sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang
perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank
International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih
kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya dirubah namanya menjadi
PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT
Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started
his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin.
Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a
Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank
Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed
its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta.
MINTOLO HARDIYANTO, SE
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 70 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen
Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan
pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan
dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965
sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior
di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono &
Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 70 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner
of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University
in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business
Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various
domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until
retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision
Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa
Jakarta in October 2001.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
63
Profil Direksi
Profile of Board of Directors
HANDRIE WIRAWAN
Presiden Direktur/ President Director
Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak
tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung
dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984.
An Indonesian national, 63 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started
his career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, SH
Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta
sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta.
Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan
jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General
Manager dan Direktur Kredit.
An Indonesian national, 50 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004.
Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa
Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting
from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
64
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
LISAWATI, SE, MBA, MM
Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II
Warga Negara Indonesia, 61 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak
awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister
Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karir
dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun
1975-1981 menjabat sebagai Kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai
Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai
dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai
jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil
Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini
Jakarta sejak awal tahun 2009.
An Indonesian national, 61 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009.
Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance
and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started
her career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975
to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directors
of PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has
held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary
General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009.
KRISNA CHANDRA, SE, MM
Direktur/ Director
Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun
2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperoleh
gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali
karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya
Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager.
Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat
sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai
tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 52 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since
2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Direcror. Obtained the Bachelor degree at the
Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta.
Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing
Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his
career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became
a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank
Jasa Jakarta in 2006.
SUROSO, SE, SH, MAk
Direktur Kepatuhan/ Compliance irector
Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April
2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun
2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2
dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejak
tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala
Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga Direktur
Kepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 46 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since
April 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career at
Bank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor,
Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary then
Compliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
65
Kepala Divisi
Division Heads
BUDI WIDYADI
Warga Negara Indonesia, 38 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejak
tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dan
tahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan.
An Indonesian national, 38 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. He
started his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head of
Credit.
AHMAD AMPERA
Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009.
Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro
& Rekan. Berga-bung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan
jabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional.
An Indonesian national, 53 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He began
his career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his career
in public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989
held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-Operation
Division.
IRWANI ANJARMULYA
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulai
karirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari
Account Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkan
karir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hingga
Asisten Direksi Kredit& Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources.
An Indonesian national, 51 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his career
at Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, Marketing
Coordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi as
Head of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then Assistant
Directors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.
LIE NJOEK LAN
Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawali
karirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama Upaya
Sakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 dengan
menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga Corporate
Secretary.
An Indonesian national, 47 years old, served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterd
her career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as Corporate
Secretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held various
positions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.
66
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
KOMITE PEMANTAU RESIKO
Garis pertanggungjawaban
BAGIAN REMEDIAL
BAGIAN MIS &
IMPAIRMENT
BAGIAN UMUM &
PERSONALIA
BAGIAN ADMINISTRASI
KANTOR CABANG
PEMBANTU/ KAS
BAGIAN APRAISAL
BAGIAN DOKUMEN
KREDIT
BAGIAN HUKUM
DIVISI KREDIT
BAGIAN ANALISA
KREDIT
BAGIAN TREASURI
BAGIAN PENYELESAIAN
TRANSAKSI
BAGIAN ACCOUNTING
NON OPERASIONAL
BAGIAN PENGEMB.
SDM
BAGIAN TSI
BAGIAN MARKETING
DIVISI MARKETING &
TREASURI
KOMITE
EKSEKUTIF
BAGIAN OPERASIONAL
BIRO DIREKSI
WAKIL PRESIDEN
DIREKTUR I
BAGIAN INTERNAL
CONTROL
DIVISI OPERASIONAL &
UMUM
DIREKTUR
PRESIDEN DIREKTUR
BAGIAN APU PPT
SATUAN KERJA
KEPATUHAN
WAKIL PRESIDEN
DIREKTUR II
DEWAN KOMISARIS
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan
BAGIAN SISDUR &
LITBANG
SATUAN KERJA
MANAJEMEN RISIKO
DIREKTUR
SK/025/DIROP/IV/2014 16 April 2014
Catatan :
SKAI
KOMITE AUDIT
KOMITE NOMINASI & REMUNERASI
RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM
Struktur Organisasi
Organization Structure
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
67
Tim Manajemen
Management Team
Kepala Divisi Marketing & Treasuri
Kepala Divisi Kredit
Kepala Divisi Operasional & Umum
Kepala Biro Direksi
Head of Marketing & Treasury Division
Head of Credit Division
Head of Operation & General Affairs Division
Corporate Secretary
Budi Widyadi
Irwani Anjarmulya
Ahmad Ampera
Lie Njoek Lan
Koordinator Wilayah
Regional Managers
Flaviana Suryani
Iwan Kurnia
Linggawaty Widjaja
Kepala Bagian Treasuri
Kepala Bagian Hukum
Kepala Bagian Administrasi
Kepala Bagian Operasional
Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi
Kepala Bagian Umum dan Personalia
Kepala Bagian TSI
Kepala Satuan Kerja Audit Intern
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Head of Treasury Department
Head of Legal Department
Head of Administration Department
Head of Operation Department
Head of Transaction Settlement Department
Head of General Affairs & HR Department
Head of IT Department
Head of Audit Intern Task Force
Head of ComplianceTask Force
Head of Risk Management Task Force
Mimi Suwandi
Lim Ai Siang
Dorina
Anna Djuwita Tanzil
Honny Lilik
Suryati Tan
William Saputra
Paulus Sudirman
Andriana Susanto
Suryadi Karnadi
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers
Mangga Dua
Tanah Abang
Kelapa Gading
Fatmawati
Gajah Mada
Glodok Plaza
68
:
:
:
:
:
:
Bobby Indra Gunawan
Helda Farida
Hendryanto Tanuwidjaja
Teuku Surya Djajasyah
Franky Yusman
Efendi Djon
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Kebon Jeruk
Matraman
Muara Karang
Bumi Serpong Damai
Cimone
:
:
:
:
:
Emily Patricia
Arief Setia Budi
Jan Singgih Putra
Linggawaty Widjaja
Sadeli Setiawan
Jaringan Unit Kerja
Network Unit
Kantor Pusat/ Head Office
Jl. Tiang Bendera III No. 26-32
Jakarta 11230
Phone : (021) 6902611
Fax : (021) 6902619 & 6902031
Email : [email protected]
Web : www.bjj.co.id
Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points
KCP Mangga Dua
Komplek Pertokoan Mangga Dua
Blok C4 No. 2
Jakarta 14430
Phone : 021 - 6011401
Fax : 021 - 6120335
KCP Fatmawati
Pertokoan Duta Mas
Blok A1 No. 6
Jl. RS. Fatmawati No. 39
Jakarta 12150
Phone : 021 - 7210560
Fax : 021 - 7210562
KCP Tanah Abang
Pertokoan Tanah Abang Bukit
Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36
Jakarta 10250
Phone : 021 - 3156608
Fax : 021 - 3156925
KCP Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 27E-F
Jakarta 11140
Phone : 021 - 6332668
Fax : 021 - 6332659
KCP Kelapa Gading
Jl. Raya Boulevard Barat
Blok LC7 No. 46
Kelapa Gading Barat
Jakarta 14240
Phone : 021 - 4529050
Fax : 021 - 4529459
KCP Glodok Plaza
Pertokoan Glodok Plaza
Blok H No. 37-38
Jakarta 11180
Phone : 021 - 6280202
Fax : 021 - 6280203
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
69
KCP Kebon Jeruk
Komplek Sastra Graha No. 6
Jl. Raya Perjuangan Kav. 21
Jakarta 11530
Phone : 021 - 5329511
Fax : 021 - 5329512
KCP BSD
Ruko Golden Boulevard
Blok B No. 1 & 2
Jl. Pahlawan Seribu
Tangerang 15322
Phone : 021 - 5376999
Fax : 021 - 53151899
KCP Matraman
Komp. Mitra Matraman
Blok A1 No. 11-12
Jl. Matraman Raya No. 148
Jakarta 13140
Phone : 021 - 85918033
Fax : 021 - 85918032
KCP Cimone
Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55
Cimone, Tangerang
Phone : 021 - 55770145
Fax : 021 - 55770143
KCP Muara Karang
Muara Karang Raya
No. 8 Blok CC 5 S
Jakarta 14450
Phone : 021 - 6626677
Fax : 021 - 6626611
Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiri
All office operates in its own building
Kantor Kas RS. Gading Pluit
Jl. Boulevard Timur Raya
Kelapa Gading
Jakarta 14250
Phone : 021 - 45866450
Fax : 021 - 45866448
70
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014
Kantor Kas Sentul
Lobby Gedung SICC
Jl. Jend. Sudirman
Sentul City, Bogor
Phone : 021 - 87950628
Fax : 021 - 87950726
Kantor Kas Bandara Benda Permai
Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai
Jl. Raya Perancis No. 68
Benda, Tangerang
Phone : 021 - 55911178
Fax : 021 - 55911176
Download