Pemerintah Bebaskan BPHTB Badan/Perwakilan Internasional

advertisement
PENERIMAAN NEGARA
Pemerintah Bebaskan BPHTB Badan/Perwakilan Internasional
Selasa, 14 September 2010
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah membebaskan pengenaan bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan (BPHTB) kepada badan atau perwakilan internasional tertentu. Ini
tertuang melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 147/PMK.07/2010 yang mulai
berlaku 27 Agustus 2010.
Kepala Biro Humas Kementerian Keuangan Harry Z Soeratin dalam keterangan
persnya yang diterima di Jakarta, pekan lalu menyebutkan, terdapat 5 kategori
badan atau perwakilan internasional yang tidak dikenakan BPHTB. Ke-5 kategori
tersebut meliputi pertama, badan-badan internasional dari Perserikatan BangsaBangsa, antara lain ADB, IMF, UNDP, dan UNICEF. Selanjutnya kedua lembaga atau
badan Kerja sama bilateral. Antara lain kerja sama teknik Negeri Belanda-Republik
Indonesia, kerja sama teknik Rusia-Republik Indonesia, dan lain-lain.
Sedangkan ketiga, badan dalam rangka Colombo Plan, yaitu antara lain Colombo
Plan Australia, Colombo Plan Canada, Colombo Plan India dan lain-lain. Keempat,
badan dalam rangka kerja sama kebudayaan yang terdiri atas antara lain kerja sama
kebudayaan Belanda-Republik Indonesia, kerja sama kebudayaan Jepang-Republik
Indonesia, dan lain-lain.
Sementara itu kelima, organisasi-organisasi asing lainnya seperti ASEAN Secretariat,
European Economic Community (EEC), The Export-Import Bank of Japan, dan lainlain.
BPHTB merupakan pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan merupakan perbuatan atau
peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan
oleh orang pribadi atau badan. Hak atas tanah adalah hak atas tanah termasuk hak
pengelolaan, beserta bangunan di atasnya. Hak atas tanah meliputi hak milik, hak
guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak milik atas satuan rumah susun atau
hak pengelolaan.
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan meliputi pemindahan hak karena
berbagai alasan dan karena pemberian hak baru. (Indra)
Download