81 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya yang beralamat di jalan Jimerto no 25-27 Surabaya dan pada pada Badan Koordinasi Pelayanan Penanaman Modal Surabaya 2. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pendapatan asli daerah kota Surabaya, mengetahui efektifitas belanja daerah, dan untuk mengetahui kontribusi pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah serta pertumbuhan investasi daerah pemerintah kota Surabaya 3. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan cara menganalisis efektivitas dan efisiensi pendapatan asli daerah dan belanja daerah, menganalisis kontribusi pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah dan investasi daerah dan menganalisis pertumbuhan investasi daerah pemerintah kota Surabaya 4. Efektifitas PAD pada tahun 2009 menunjukan hasil yang cukup efektif yaitu berkisar antara 90%-99% . Hal ini dikarenakan realisisasi PAD 81 82 hampir mendekati target yang telah ditentukan. Pada tahun 2010-2011 PAD yang dihasilkan kota Surabaya mengalami penurunan karena hanya dapat menghasilkan realisasi PAD berkisar antara 75%-89% , angka tersebut menunjukkan bahwa PAD kurang efektif dalam kontribusinya terhadap pendapatan daerah tetapi pada tahun 2012 pemerintah kota Surabaya dapat meningkatkan kinerjanya dalam peningkatan PAD sehingga pada tahun realisasi PAD dapat kembali cukup efektif dengan persentase efektifitas sebesar 97,37% 5. Rasio efektifitas belanja dari periode tahun 2009-2012 secara global berkisar antara 72%-84%. Hampir setiap tahun anggaran belanja daerah lebih besar dari pada realisasi belanja daerahnya 6. Kontribusi PAD dalam kemampuannya membiayai total belanja daerah kota Surabaya pada periode tahun 2009-2010 memang kurang. PAD hanya mampu memberi kontribusi <50% dari total belanja daerah. Tetapi pada tahun 2011-2012 Surabaya mulai dapat meningkatkan hasil PAD sehingga mampu memberikan kontribusi sebesar >50% dari total belanja daerah. 7. Pertumbuhan investasi PMDN kota Surabaya pada periode tahun 20092012 setiap tahunnya mengalami peningkatan nilai investasi seiring dengan peningkatan PAD kota Surabaya periode waktu tersebut. Nilai investasi terbesar terdapat pada tahun 2012 yang mencapai 4 triliun rupiah dengan jumlah proyek sebanyak 9 proyek. Hal ini menjelaskan bahwa PAD yang meningkat diikuti dengan peningkatan investasi 83 PMDN. Hal ini perlu untuk tetap ditingkatkan untuk mempertahankan iklim investasi di Surabaya. 5.2 Saran Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan investasi daerah diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Intensifikasi, dilaksanakan antara lain dengan cara sebagai berikut : a. Melaksanakan tertib pelaksanaan pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak, tertib dalam pemungutan kepada wajib pajak, tertib dalam administrasi serta tertib dalam penyetoran b. Melaksanakan secara optimal pemungutan pajak dan retribusi daerah sesuai dengan potensi yang obyektif berdasarkan peraturan yang berlaku c. Melakukan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pemungutan pendapatan asli daerah oleh aparatur d. Membentuk tim satuan tugas (satgas) pada dinas terkait yang bertugas mengawasi pemungutan di lapangan oleh petugas e. Memberikan intensif (rangsangan) secara khusus pada aparat pengelola PAD yang dapat melampaui penerimaan dari target yang telah ditetapkan f. Mengadakan pendekatan persuasive kepada wajib pajak agar memenuhi kewajiban melalui kegiatan penyuluhan 84 g. Melakukan langkah-langkah pengendalian lain guna menghindari timbulnya penyimpangan terhadap pelaksanaan peraturan daerah mengenai pengelolaan maupun penetapan pajak dan retribusi 2. Ekstensifikasi , dilaksanakan antara lain dengan cara sebagai berikut : a. Menyusun program kebijakan strategi pengembangan dan menggali obyek pungutan baru yang potensial dengan lebih memprioritaskan kepada retribusi daerah utnuk ditetapkan dan dijabarkan dalam peraturan daerah b. Meninjau kembali ketentuan tarif dan pengembangan sasaran sesuai dengan peraturan daerah yang ada dan mengkaji ulang peraturan daerah untuk dilakukan perubahan c. Mengadakan studi banding ke daerah lain guna mendapatkan informasi terhadap jenis-jenis penerimaan pajak dan retribusi lain yang memungkinkan untuk dikembangkan Sedangkan untuk meningkatkan investasi daerah tentunya harus meningkatkan kualitas daerahnya. Kualitas daerah bisa dilihat dari kualitas sumber daya manusianya dan kemampuan keuangan daerahnya. Salah satu caranya yaitu dengan peningkatan otonomi daerah yang dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah, promosi pengenalan potensi Surabaya kepada investor, merumuskan kebijakan investasi, menjaga stabilitas politik dan keamanan, meningkatkan kualitas sumber daya mempermudah ijin penanaman modal bagi investor. manusianya dan