PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN PEMBAGIAN DEVIDEN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD Nikenasih Binatari M.Si1 Rosita Kusumawati M.Sc2, Ade Latif. S.Si3 Abstrak Perubahan harga saham, baik saat harga saham mengalami kenaikan maupun penurunan harga, dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Salah satu instrumen investasi yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham adalah opsi saham. Selain itu, opsi saham juga dapat digunakan untuk meminimalkan jumlah kerugian yang mungkin diderita investor. Salah satu kunci untuk memperoleh keuntungan dari opsi saham tipe adalah ketepatan penentuan harga eksekusi dari opsi saham. Model Black-Scholes merupakan model yang telah digunakan secara luas sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah penentuan harga eksekusi dari opsi saham. Asumsi model ini adalah saham tidak memberikan pembagian deviden, tidak ada biaya transaksi, suku bunga bebas resiko, serta perubahan harga saham mengikuti pola random. Sementara itu, sebagian besar opsi saham yang diperjualbelikan pada kenyataannya membayarkan deviden. Dikarenakan opsi saham yang paing banyak diperdagangkan adalah opsi saham tipe Amerika maka tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model Black-Scholes harga opsi saham tipe Amerika dengan pembagian deviden dan selanjutnya, mendekati solusi dari model tersebut dengan finite element method. Kata kunci : Opsi tipe Amerika, dividen, Black-Scholes, FEM. 1. PENDAHULUAN Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di waktu mendatang. Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah uang yang diinvestasikan maupun dengan banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, tetapi juga ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif alternatif instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan investor untuk berinvestasi. Adanya pasar modal, investasi tidak hanya dapat dilakukan pada aktiva riil (real assets), seperti membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran distribusi, dan sebagainya. Investasi juga dapat dilakukan pada aktiva finansial (financial assets), atau sekuritas seperti membeli sertifikat deposito, commercial paper, saham, obligasi atau sertifikat reksadana (Suad Husnan 2001:3). Salah satu instrumen investasi yang telah banyak digunakan investor adalah saham. Saham sendiri berupa selembar kertas yang menunjukkan hak untuk memperoleh bagian dari keuntungan sekaligus kepemilikan atas perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Tujuan perusahaan menerbitkan saham adalah untuk memperoleh modal pengembangan usaha. 1 Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 3 Alumni Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 2 Perusahaan menawarkan sahamnya kepada investor melalui IPO (Initial Public Offering) di pasar primer. Setelah saham menjadi milik investor, saham dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder. Investor memperoleh keuntungan atau kerugian dari selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk oleh adanya perubahan harga saham pada perdagangan saham di bursa saham. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, beberapa diantaranya adalah faktor-faktor eksternal seperti kondisi politik, ekonomi, keamanan, psikologis pasar. Faktor-faktor tersebut sulit diprediksi dan sebagai akibatnya harga saham berubah-ubah secara acak. Apabila harga saham turun hingga titik nol, investor akan kehilangan seluruh investasi yang dikeluarkan untuk membeli saham. Perubahan harga saham, baik saat harga saham mengalami kenaikan maupun penurunan harga, dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Salah satu instrumen investasi yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham adalah opsi saham. Selain itu, opsi saham juga dapat digunakan untuk meminimalkan jumlah kerugian yang mungkin diderita investor. Menurut Pham (2007:5), opsi saham didefinisikan sebagai perjanjian atau kontrak antara penjual opsi saham dengan pembeli opsi saham dimana penjual menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi saham untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Berdasarkan periode waktu penggunaannya, opsi saham dikelompokkan menjadi dua, yaitu opsi saham tipe Amerika dan opsi saham tipe Eropa. Opsi saham tipe Amerika adalah opsi saham yang dapat dieksekusi sebelum waktu kadaluwarsa atau pada waktu kadaluwarsa. Opsi saham tipe Eropa adalah opsi saham yang bisa dieksekusi hanya pada waktu kadaluwarsa. Opsi saham yang paling banyak diperdagangkan pada bursa opsi saham adalah opsi saham tipe Amerika (Hull, 2006:5). Hal ini disebabkan fleksibilitas waktu penggunan opsi saham tipe Amerika sehingga memungkinkan investor memperoleh keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan opsi saham tipe Eropa. Investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pada setiap situasi pasar apabila tepat memilih strategi berinvestasi pada kontrak opsi saham. Kunci untuk memperoleh keuntungan dari opsi saham tipe Amerika adalah ketepatan penentuan harga dan batas eksekusi opsi saham. Belum ditemukan rumusan eksplisit untuk menentukan harga dan batas eksekusi opsi saham tipe Amerika. Pada bursa opsi saham, beberapa metode aproksimasi digunakan untuk menentukan harga opsi saham tipe Amerika (Kang et al, 2008:271). Salah satu alternatif penentuan harga dan batas eksekusi opsi saham tipe Amerika yang tepat agar keuntungan maksimal serta terhindar dari resiko kerugian adalah dengan membangun model matematis opsi saham tipe Amerika. Model Black-Scholes merupakan model yang telah digunakan secara luas sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Nama Black-Scholes diambil dari nama penemu model tersebut, yakni Fisher Black dan Myron Scholes. Asumsi model ini adalah saham tidak memberikan pembagian deviden, tidak ada biaya transaksi, suku bunga bebas resiko, serta perubahan harga saham mengikuti pola random. Sementara itu, sebagian besar opsi saham saham yang diperjualbelikan pada kenyataannya membayarkan deviden. Oleh karena itu, model Black-Scholes yang akan dibahas disini adalah tipe Amerika dengan pembagian deviden. Berbagai macam metode numerik sudah lazim digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial, salah satunya adalah Metode Element Hingga (Finite Elements Method) disingkat FEM. Sesuai dengan fungsinya, metode ini dapat dibandingkan dengan metode-metode lain seperti Metode Beda Hingga (Finite Differences Method) disingkat FDM, Metode Volume Hingga (Finite Volume Method) atau dengan Metode Spektral (Spectral Method). Pembeda FEM dengan metode-metode lainnya adalah penggunaan kombinasi dari dua metode, yakni metode variasional dan polinominal aproksimasi (Gunzburger dan Peterson, 2009:2). FEM memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan metode numerik lain, seperti FDM. Diantara kelebihan FEM adalah mudah diaplikasikan pada syarat batas bebas yang ada pada opsi saham tipe Amerika, selain itu perhitungan solusi meliputi seluruh domain termasuk titik terisolasi yang biasa ada apabila menggunakan FDM (Topper, 2007:3). 2. PEMBAHASAN Berbagai model telah dikembangkan untuk menentukan harga teoritis opsi. Model Black–Scholes adalah model yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes pada tahun 1973 untuk menentukan harga opsi tipe Eropa berupa persamaan diferensial parsial berorder dua. Pengembangan model Black-Scholes terus dilakukan sehingga dapat digunakan untuk menentukan harga opsi tipe Amerika, dan memenuhi asumsi-asumsi yang semakin mendekati keadaan sebenarnya. Asumsi-asumsi yang digunakan pada model Black-Scholes adalah sebagai berikut : i. Volatilitas dan rata-rata pertumbuhan harga saham konstan. Asumsi yang digunakan adalah volatilitas dan rata-rata pertumbuhan harga saham konstan sepanjang umur opsi. ii. Perubahan harga saham bersifat acak Asumsi yang digunakan adalah perubahan harga saham bersifat acak mengikuti gerakan Brown. iii. Suku bunga bebas resiko konstan Model Black-Scholes menggunakan dua asumsi terkait suku bunga bebas resiko. Pertama, suku bunga pinjaman dan pemberian pinjaman adalah sama. Asumsi kedua adalah suku bunga bersifat konstan dan berlaku sama sepanjang umur opsi. iv. Perdagangan opsi tidak dipungut pajak dan biaya transaksi Asumsi yang digunakan adalah pada perdagangan opsi tidak dipungut pajak ataupun biaya transaksi yang meliputi komisi dan spread pada proses perdagangan saham dan opsi, serta biaya-biaya lain terkait perdagangan opsi. v. Tidak ada peluang arbitrase bebas resiko Asumsi ini digunakan pada model Black-Scholes untuk membangun portofolio cegah resiko yang memuat kontrak opsi dengan saham sebagai aset yang mendasari. vi. Pembagian dividen bersifat kontinu sepanjang umur opsi Asumsi yang digunakan adalah dividen dibagikan dengan proporsi tertentu secara konstan dan kontinu sepanjang umur opsi. Perdagangan opsi bersifat kontinu Perdagangan opsi diasumsikan dapat dilaksanakan tidak hanya pada jam-jam perdagangan, namun dapat dilaksanakan sewaktu-waktu. Asumsi ini memungkinkan opsi tipe Amerika dapat dieksekusi sewaktu-waktu sepanjang umur opsi dengan mengabaikan jam-jam perdagangan opsi. Dari asumsi pertama, kedua, keenam dan ketujuh, model harga saham yang memenuhi asumsi-asumsi tersebut adalah model harga saham dS dt d W (1) S dengan, S merupakan fungsi harga saham atas waktu t , dan µ merupakan rata-rata pertumbuhan harga saham persatuan waktu , σ volatilitas harga saham, W merupakan gerakan Brown, dan q adalah proporsi deviden yang dibayarkan . Harga opsi dinyatakan sebagai fungsi atas harga saham S dan waktu t . Misalkan fungsi V merupakan fungsi harga opsi, dan T merupakan batas umur opsi, daerah asal fungsi V adalah Dv {( S , t ) : 0 S , 0 t T } . Fungsi V diasumsikan terdifirensial dua kali terhadap S , dan satu kali terhadap t. Apabila S memenuhi Persamaan (1), maka menurut Lemma Itô diperoleh V V 1 2 2 2 V V d V ( q) S S dt S d W (2) 2 S t 2 S S Dalam pembentukan model Black-Scholes, unsur stokastik pada Persamaan (2) dihilangkan dengan membentuk portofolio berdasarkan strategi cegah resiko. Dibentuk portofolio bernilai V lembar. yang memuat penjualan satu kontrak opsi dan pembelian saham sebanyak S Berdasarkan strategi tersebut, nilai portofolio pada saat t sebesar V V S (3) S Dan dari asumsi keenam model Black-Scholes di atas diperoleh perubahan nilai portofolio dalam waktu singkat adalah, V V d d V dS qS dt (4) S S Subtitusi Persamaan (2) ke Persamaan (4), sehingga diperoleh V V d d V dS qS dt S S S V V V V V 1 2 2 2 V dS qS dt (5) d W ( q) S S dt 2 S S S S t 2 S Selanjutnya subtitusi Persamaan (1) ke Persamaan (5), diperoleh V 1 2 2 2 V V S qS dt (6) 2 t 2 S S Diketahui laju perubahan nilai portofolio proporsional dengan nilai awal portofolio, dengan konstanta proporsi sebesar tingkat suku bunga bebas resiko konstan r. Sehingga dari persamaan (3) dapat diperoleh, V d r V S dt (7) S Opsi dapat dieksekusi lebih awal yang mengakibatkan pertumbuhan nilai portofolio yang memuat opsi menjadi lebih besar atau sama dengan portofolio yang diinvestasikan ke instrumen bebas resiko dan berkembang sepanjang sisa umur opsi. Dari pilihan tersebut dan persamaan (6) dan (7) dapat diperoleh hubungan di bawah ini, V 1 2 2 2 V V V S qS dt r V S dt 2 S S S t 2 V 1 2 2 2 V V S (r q) S r V 0 (8) 2 t 2 S S Untuk menyelesaikan Model Black–Scholes Opsi Tipe Amerikadiperlukan kajian lanjutan mengenai syarat batas dan nilai awal opsi tipe Amerika. Nilai awal dan Syarat Batas Opsi Tipe Amerika Didefinisikan C ( S , t ) dan P ( S , t ) berturut-turut sebagai harga opsi beli dan opsi jual pada saat t dan harga saham S . 1. Nilai awal dan Syarat Batas Opsi Beli Tipe Amerika Batas eksekusi opsi beli Sc t dapat didefinisikan sebagai Sc (t ) inf{S | C (S , t ) S E} Misalkan fungsi harga opsi V, disubtitusi dengan fungsi harga opsi jual C, sehingga harga opsi beli memiliki daerah asal Dv. Dv dibagi menjadi kedalam dua daerah oleh batas eksekusi, yakni daerah kelanjutan (continuation region) dan daerah eksekusi (exercise region). Harga opsi beli pada Dv dijelaskan pada persamaan Persamaan Jamshidian opsi beli tipe Amerikayaitu C 1 2 2 2C C S (r q) S rC (qS rE ) H (S Sc (t )) 2 t 2 S S Dengan H fungsi heaviside. Selain batas eksekusi, nilai awal dan syarat batas yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a) Pada saat tanggal kadaluwarsa, harga opsi beli memenuhi C (S , T ) max( S E,0), 0 S Smax b) Pada saat harga saham sama dengan nol, maka harga opsi beli mencapai titik terendah yakni nol. C (0, t ) 0, 0 t T c) Pada saat harga saham mencapai harga maksimal, maka harga opsi beli mencapai titik tertinggi yakni, C ( Smax , t ) Smax E, 0 t T Masalah nilai awal dan syarat batas Opsi Beli tipe Amerika adalah C 1 2 2 2C C S (r q) S rC (qS rE ) H (S Sc (t )) 2 t 2 S S C (S , T ) max( S E,0), 0 S Smax Sc (t ) inf{S | C ( S , t ) S E} Sc (T ) E C (0, t ) 0, 0 t T untuk ( S , t ) D . C ( Smax , t ) Smax E, 0 t T 2. (9) Nilai awal dan Syarat Batas Opsi Jual Tipe Amerika Batas eksekusi opsi jual S p t dapat didefinisikan sebagai SP (t ) sup{S | P( S , t ) E S} Misalkan fungsi harga opsi V, disubtitusi dengan fungsi harga opsi jual P, sehingga harga opsi jual memiliki daerah asal Dv. Dv dibagi menjadi kedalam dua daerah oleh batas eksekusi, yakni daerah kelanjutan (continuation region) dan daerah eksekusi (exercise region). Harga opsi jual pada Dv dijelaskan pada persamaan Persamaan Jamshidian opsi jual tipe Amerika yaitu P 1 2 2 2 P P S (r q) S rP (rE qS ) H ( S S P (t )) 2 t 2 S S Selain batas eksekusi, nilai awal dan syarat batas yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a) Pada saat tanggal kadaluwarsa, harga opsi jual memenuhi P(S , T ) max( E S ,0), 0 S Smax b) Pada saat harga saham sama dengan nol, maka harga opsi jual mencapai titik maksimal yakni sebesar harga eksekusi E. P(0, t ) E , 0 t T c) Pada saat harga saham mencapai harga maksimal, maka harga opsi jual sama dengan nol. P(Smax , t ) 0, 0 t T Masalah nilai awal dan syarat batas Opsi Jual tipe Amerika adalah P 1 2 2 2 P P S (r q) S rP (qS rE ) H ( Sc (t ) S ) 2 t 2 S S S p (t ) sup{S | P( S , t ) E S} P(S , T ) max( E S ,0), S p (T ) E 0 S Smax P(0, t ) E , 0 t T untuk ( S , t ) D . P(Smax , t ) 0, 0 t T (10) Penyelesaian Model Black-Scholes dengan Pembagian Deviden Menggunakan FEM Finite Element Methods (FEM) adalah suatu teknik untuk mencari solusi hampiran dari masalah nilai awal dan syarat batas. Pada metode ini, langkah awal penentuan solusi adalah merubah masalah nilai awal dan syarat batas ke bentuk weak formulation, kemudian dilanjutkan dengan membagi domain solusi menjadi sejumlah berhingga subdomain. Langkah diakhiri dengan mencari solusi hampiran pada setiap subdomain yang diasumsikan sebagai anggota ruang fungsi tertentu. Misalkan (0, Smax ) dan V H 01 (0, S max ) adalah ruang Hibert. Diasumsikan solusi Sistem (3.44) merupakan elemen dari ruang V . Agar memenuhi syarat batas Dirichlet homogeny pada V , dilakukan transformasi pada harga opsi beli C ( S , t ) sebagai berikut, U (S , t ) y(S ) C (S , t ) dimana y(S ) Smax E S. Smax Akibatnya, Sistem (9) menjadi U 1 2 2 2U U S (r q ) S rU F ( S , Sc (t )) 2 t 2 S S Sc (t ) inf{S | U (S , t ) U (S , T )} U (S , T ) y(s) max(S E,0), 0 S Smax Sc (T ) E U (0, t ) 0, 0 t T U ( Smax , t ) 0 untuk . Didefinisikan operator diferensial (12) 1 2 L 2 S 2 2 (r q ) rI . 2 S S Akibatnya diperoleh persamaan U L U F ( S , Sc (t )) . t (13) Diberikan operasi hasil kali , dalam dalam ruang L2 (0, SM ) yang didefinisikan dengan u, v u(S ), v(S ) [0, Smax ] Smax 0 u(S )v(S )dS Mengalikan Persamaan (13) dengan fungsi tes v V , diperoleh U , v LU , v F, v . t (14) Hasil operasi L U , v dijabarkan sebagai berikut, LU , v 2 2 S U v U . ,S (r q 2 ) S ,v r U,v S S S (15) Permasalahan pada Persamaan (13) menjadi mencari U V yang memenuhi Persamaan (15) untuk v V . Diberikan N , M , domain t akan dibagi menjadi N subdomain sedangkan domain S akan dibagi menjadi M subdomain. Misalkan ukuran tiap interval subdomain t adalah k dan ukuran tiap interval subdomain S adalah h , akibatnya diperoleh k T dan N S . Dipilih Vh sebagai subruang V yang terdiri dari polinominal-polinominal h max M berderajat satu, kontinu sepotong-sepotong dan jumlahnya berhingga. Subruang Vh terdiri dari semua fungsi v yang memenuhi v[ Si1 ,Si ] P1 ([Si 1 , Si ]), v(0) v(SM ) 0 , v C[Si 1 , Si ] Pembagian ruang V menjadi subruang Vh mengakibatkan permasalahan pada Persamaan (14) berubah menjadi mencari uh Vh sedemikian sehingga uh , vh Luuh , vh F , vh , t untuk vh Vh . Subruang Vh memiliki basis (16) i ( S )i 1 M 1 , sehingga Vh span{1 ,..., M 1} . Fungsi i adalah fungsi “hat” dimana i ( S j ) ij untuk setiap i dan j , dengan ij delta kronecker. Fungsi u hj merupakan elemen subruang Vh , sehingga u hj merupakan kombinasi linier dari basis Vh , yakni M 1 uhj ( S ) i ji ( S ), (17) i 1 Solusi Persamaan (16) pada saat t j cukup dengan menentukan nilai i j pada Persamaan (17). Dalam notasi vektor, i j dapat dinyatakan sebagai T j 1j , 2j ,..., Mj 1 . 1. Perhitungan pada saat t N Batas eksekusi numerik S cN , diperoleh dari batas eksekusi pada saat T , yakni Sc (T ) E . Agar lebih memudahkan perhitungan, digunakan titik nodal Sl sedemikian sehingga ScN Sl dimana Sl 1 Sc (T ) Sl , l 0,1, 2,..., M . Pemilihan ini didasarkan pada | Sc (T ) ScN | h . Pada saat T harga U ( S , T ) dapat dihitung menggunakan Persamaan (1.15), sedangkan solusi hampiran uhN dicari dengan memililih uhN sebagai proyeksi orthogonal dari U ( S , T ) di ruang Vh . Didefinisikan uhN sebagai M 1 uhN ( S ) iN i ( S ) . (18) i 1 Akibat dari U ( S , T ) V , dengan Teorema Proyeksi Orthogonal diperoleh persamaan M 1 U ( , T ) iNi , l 0 . i 1 (19) 2. Perhitungan pada saat t N 1 Turunan parsial U tehadap t dihampiri menggunakan rumus selisih mundur dua titik Euler. Hampiran turunan U terhadap t pada saat t N 1 didefinisikan dengan U ( S , t N 1 ) U ( S , t N ) U ( S , t N 1 ) . (20) t k Subtitusi hampiran turunan U terhadap t pada Persamaan (20) ke Persamaan (14) diperoleh uhN 1 uhN ( S ) k L uhN ( S ) kF ( S , S cN ) , (21) dengan u hN 1 adalah solusi hampiran U N 1 ( S ) V pada subruang Vh . Dipilih fungsi i Vh sebagai fungsi tes, dan mengalikannya ke kedua ruas Persamaan (21), diperoleh uhN 1 , i uhN k L uhN kF ( S , ScN ), i uhN i uhN k 2 2 (1 kr ) u , i S ,S k (r q ) S , i 2 S S S N h k F ( S , ScN ), i . (22) Akibat dari N 1 h u M 1 , i Nj 1 j , i , j 1 maka uhN 1 , i dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni uhN 1 , i A . Matriks A memiliki entri-entri i , i 2h h h , i 1 , i , i 1 , 1 3 6 6 Bagian ruas kanan Persamaan (22) yakni uhN i uhN k 2 2 (1 kr ) u , i S ,S k (r q ) S , i 2 S S S N h dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, misalkan matriks B bij dengan entri k 2 bij (1 kr ) j , i S j ,S i 2 S S k (r q 2 ) S Didefinisikan j S , i . fi N k F ( S , ScN ), i , untuk i 1, 2,..., M 1 . Ada tiga kemungkinan harga Si terkait dengan S cN , akibanya nilai f i N menjadi fi N k F1 , i [ S S ] i 1, i 1, k F1 , i [ S S ] k F2 , i i 1, i , k F2 , i [ S S ] i 1, i 1, dengan Si ScN [ Si , Si 1, ] Si ScN Si ScN F1 qS ( E Smax ) Smax F2 qS ( E Smax ) (qS rE ) . Smax Diperoleh fi N qE Si ScN k q hSi , Smax 2 qEhSi rEh hSi h N k q , Si S c 6 Smax 2 2 k qE hS rEh , Si ScN i Smax Misalkan f N merupakan vektor kolom sedemikian sehingga T f N f1N , f 2N ,..., f MN1 . Persamaan (1.29) menjadi A N 1 B N f N . (23) Matriks A merupakan matriks tridiagonal dominan, sehingga Persamaan (23) dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai macam metode eliminasi. Batas ekseskusi pada saat t N 1 ditentukan dengan mendefinisikan parameter relaksasi yang dikaitkan dengan k dan h , didefinisikan sebagai maks min k 2 k h ,104 ,108 . Batas ekseskusi numerik ditentukan sebagai berikut, ScN 1 min Si ScN | uhN 1 ( Si ) U (T , S ) . 1i M 1 3. Perhitungan pada saat t j , j N 2,...,1, 0 Solusi hampiran U j ( S ) dihitung dengan skema yang hampir sama dengan perhitungan pada saat t N 1 . Perbedaannya terletak pada penggunaan skema tiga titik untuk hampiran turunan U terhadap t di titik t j (Kang et al, 2008:279). Persamaan (14) menjadi uhj 2 ( S ) uhj ( S ) 1 L uhj 2 ( S ) L uhj ( S ) F ( S , Scj 1 ) 2k 2 (24) dimana uhj 2 dan Scj 1 telah diketahui nilainya dari perhitungan sebelumnya. Dari Persamaan (24) diperoleh ( I k L )uhj ( S ) ( I k L )uhj 2 ( S ) 2kF ( S , S cj 1 ) . (25) Dipilih fungsi i Vh sebagai fungsi test dan mengalikan i pada kedua ruas Persamaan (25) diperoleh ( I k L )uhj , i ( I k L )uhj 2 , i 2kF ( S , Scj 1 ), i . Subtitusi Persamaan (22) ke Persamaan (25) diperoleh (1 kr ) uhj , i j 2 h (1 kr ) u u j u j k 2 S h , S i k (r q 2 ) S h , i 2 S S S uhj 2 i uhj 2 k 2 2 , i S ,S k (r q ) S , i 2 S S S (1 kr ) uhj 2 , i u j 2 u j 2 k 2 S h , S i k (r q 2 ) S h , i 2 S S S 2k F ( S , Scj 1 ), i . (26) Ruas kiri Persamaan (26) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni (1 kr ) uhj , i u j u j k 2 S h , S i k (r q 2 ) S h , i 2 S S S 2 uhj , i (1 kr ) uhj , i k (r q 2 ) S u j k 2 S h ,S i 2 S S uhj , i S 2 A B j . Sedangkan ruas kanan Persamaan (26) menjadi (1 kr ) uhj 2 , i u j 2 u j 2 k 2 S h , S i k (r q 2 ) S h , i 2 S S S 2k F ( S , Scj 1 ), i B j 2 2 f j 1 T dengan j 1j , 2j ,..., Mj 1 , untuk j N 2,..., 2,1, 0 . Misalkan f j 1 f1 j 1 , f 2j 1 ,..., f Mj 11 T dimana qE Si Scj 2 k q hSi , S max 2 qEhSi rEh hSi h j 1 j 2 fi k q , Si S c 6 Smax 2 2 k qE hS rEh , Si Scj 2 i Smax Persamaan (26) akan menjadi (2 A B) j B j 2 2 f untuk j 1 (27) j N 2,...,1, 0 . Persamaan (27) dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai metode eliminasi sehingga diperoleh nilai j . Solusi hampiran uh0 ( S ) dan harga opsi pada saat t 0 adalah C ( Si , 0) y ( Si ) uh0 ( Si ) Batas eksekusi pada saat j N 2,...,1, 0 ditentukan sebagai berikut, Scj min Si Scj 1 | uhj ( Si ) uhj 1 ( Si ) . 1i M 1 Penentuan harga dan batas eksekusi pada opsi jual dapat dilakukan secara analog. Transformasi harga opsi jual P menjadi W ( S , t ) y P ( S ) P( S , t ) dimana yP ( S ) E Smax S . Smax B. Simulasi Numerik Dibentuk algoritma untuk menentukan harga opsi dan batas eksekusi opsi beli tipe Amerika. Algoritma 3.1 Untuk menentukan harga opsi beli C (0, S ) dan batas eksekusi opsi beli S c tipe Amerika Input : E , T , r , q, , M , N Output : C (0, S ) dan S ci atau pesan “error” Langkah-langkah : 1. Hitung : 1) uhN 2) S cN 2. Hitung : 1) u hN 1 2) S cN 1 3. FOR j N 2,...,1, 0 DO 1) u hj 2) S cj 3) Hitung C (0, S ) 4. C (0, S ) C ( S1 ), C ( S 2 ),..., C ( S M 1 ) T 5. STOP Perhitungan numerik untuk harga dan batas eksekusi opsi tipe Amerika berdasarkan Algoritma 3.1 dan Algoritma 3.2, menggunakan software Matlab R2010a pada komputer dengan spesifikasi CPU P4 2.4GHz, RAM 2040MB. 1. Hasil Perhitungan Numerik Opsi Beli Diperoleh suatu kasus dimana diketahui parameter-parameter input perhitungan sebagai sebagai berikut : T 1 , 0.32 , r 0.1, q 0.05 E 10 . Dipilih M 365 dan N 365 . Sebagian hasil perhitungan harga dan batas eksekusi opsi beli pada saat t 0 , disajikan pada Tabel 1 berikut, Tabel 1. Hasil perhitungan numerik opsi beli S C Sc 14.0000 15.0548 15.5342 16.0137 1.1400 1.5775 1.7994 2.0355 21.4795 Dari Tabel 1, diperoleh harga opsi sebesar $1.8 (dengan pembulatan). untuk harga saham $15.5. Gambar 1 memperlihatkan mesh hasil perhitungan numerik harga opsi beli di seluruh domain D , sedangkan Gambar 2 memperlihatkan batas eksekusi opsi beli Gambar 1. Mesh hasil numerik harga opsi beli Pada Gambar 1, fungsi payoff opsi beli ditunjukan dengan kurva berwarna hitam. Dapat dilihat bahwa harga opsi beli lebih besar atau sama dengan nilai fungsi payoff opsi beli. Selain itu, harga opsi beli monoton naik terhadap harga saham, dan monoton turun terhadap waktu. Pada saat t 0 , kurva harga opsi beli berupa kurva lengkung. Semakin mendekati tanggal kadaluwarsa kurva harga opsi beli memiliki bentuk mendekati kurva fungsi payoff opsi beli, sedangkan pada saat t T , kurva harga opsi beli merepresentasikan fungsi payoff opsi beli. 22 Batas Eksekusi (Sc) 21 20 19 18 17 16 0 50 100 150 200 Waktu (t) 250 300 350 400 Gambar 2. Plot hasil numerik batas eksekusi opsi beli Pada domain waktu terdapat 365 titik nodal, sedangkan umur opsi selama satu tahun. Akibatnya, setiap titik nodal pada domain waktu menunjukkan satu satuan hari. Pada Gambar 2, dapat dilihat perilaku monoton turun dari batas eksekusi opsi beli terhadap waktu, dapat dilihat pada hari opsi akan dibeli ( t 0 ) sampai opsi berumur 217 hari ( t 217 ), batas eksekusi opsi bernilai $21.5 (dengan pembulatan). Selanjutnya batas eksekusi opsi akan terus turun sampai titik terendah, yakni pada tanggal kadaluwarsa opsi ( t 365 ) sebesar $16. 2. Hasil Perhitungan Numerik Opsi Jual Misalkan pada tanggal 7 Juni 2012 suatu kontrak opsi jual tipe Amerika atas saham perusahaan ABC dijual seharga $6 dengan masa berlaku opsi selama satu tahun dan harga eksekusi sebesar $16. Harga saham perusahaan ABC pada tanggal 7 Juni 2012 sebesar $15.5. Diasumsikan perusahaan ABC membagikan dividen secara kontinu dengan proporsi konstan sebesar 5%. Dari data historis diketahui harga saham perusahaan ABC memiliki volatilitas sebesar 0.32, sedangkan suku bunga bebas resiko diketahui sebesar 10%. Dari data tersebut diketahui parameter-parameter untuk input perhitungan sebagai berikut : T 1 , 0.32 , r 0.1, q 0.05 E 10 . Dipilih M 365 dan N 365 . Sebagian hasil perhitungan yang diperoleh, disajikan pada Tabel 2 berikut, Tabel 2. Hasil perhitungan numerik opsi jual S C SP 14.0000 15.0548 15.5342 16.0137 6.0298 5.5420 5.3335 5.1327 2.9726 Dari hasil perhitungan yang disajikan pada Tabel 2, diperoleh harga opsi sebesar $5.3 (dengan pembulatan). Oleh karena itu, investor sebaiknya tidak membeli opsi karena harga opsi di pasar seharga $6, lebih mahal dari harga opsi hasil perhitungan $5.3. Cputime dari perhitungan menggunakan Algoritma 3.1 adalah 2.0588 detik. Selanjutnya, Gambar 3 memperlihatkan mesh hasil perhitungan numerik harga opsi jual di seluruh domain D . Gambar 3. Mesh hasil numerik harga opsi jual Pada Gambar 3, fungsi payoff opsi jual ditunjukan dengan kurva berwarna hitam. Dapat dilihat bahwa harga opsi jual lebih besar atau sama dengan nilai fungsi payoff opsi jual. Selain itu, harga opsi jual monoton turun terhadap harga saham, dan monoton naik terhadap waktu. Pada saat t 0 , kurva harga opsi jual berupa kurva lengkung. Selanjutnya, semakin mendekati tanggal kadaluwarsa kurva harga opsi jual memilki bentuk mendekati kurva fungsi payoff opsi jual, sedangkan pada saat t T , kurva harga opsi jual merepresentasikan fungsi payoff opsi jual. 16 14 Batas Eksekusi (Sp) 12 10 8 6 4 2 0 50 100 150 200 Waktu (t) 250 300 350 400 Gambar 4. Plot hasil numerik batas eksekusi opsi jual Pada domain waktu terdapat 365 titik nodal, sedangkan umur opsi selama satu tahun. Akibatnya, setiap titik nodal pada domain waktu menunjukkan satu satuan hari. Pada Gambar 4, dapat dilihat perilaku monoton naik dari batas eksekusi opsi jual terhadap waktu, pada hari opsi akan dibel ( t 0 ) sampai opsi berumur 332 hari ( t 332 ), batas eksekusi opsi bernilai $3 (dengan pembulatan). Selanjutnya batas eksekusi opsi akan terus naik sampai titik tertinggi, yakni pada tanggal kadaluwarsa opsi ( t 365 ) sebesar $16. 3. KESIMPULAN 1. Penentuan batas eksekusi opsi tipe Amerika model Black-Scholes menggunakan Finite Elements Method dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut : a. Memformulasikan batas eksekusi opsi secara matematis berdasarkan sifat-sifat yang telah diketahui. b. Memilih parameter relaksasi untuk mengubah formula batas eksekusi opsi yang telah diperoleh menjadi formula batas eksekusi opsi numerik. c. Menentukan batas eksekusi opsi numerik sepanjang umur opsi. 2. Penentuan harga opsi tipe Amerika model Black-Scholes menggunakan Finite Elements Method dibagi menjadi beberapa tahap berikut : a. Memodelkan opsi tipe Amerika berdasarkan kerangka pemodelan Black-Scholes. Model yang diperoleh berupa sistem persamaan yang terdiri atas persamaan diferensial parsial orde dua nonhomogen, nilai awal dan syarat batas. b. Mengasumsikan solusi dari sistem sebagai anggota ruang Hilbert. Trasnformasi sistem agar solusi memenuhi syarat keanggotaan ruang Hilbert. Mengubah model ke bentuk weak formulation. c. Mencari solusi hampiran sistem pada subruang berdimensi hingga dengan basis fungsi hat. 4. DAFTAR PUSTAKA Gunzburger, Max.D dan Peterson, Janet.S. 2009. Finite Element Methods. Jurnal. Hull, John. 2006. Option, Futures, and Other Derivative Securities. New Jersey: Prentice Hall. Kang, S. Kim dan T. Kwon, Y. 2008. Finite Element Methods for The Price and The Free Boundary of American Call and Put Option. J.KSIAM Vol 12, No.4. Pham, Keith. 2007. Finite Element Modelling of Multi-Asset Barrier options. Desertasi, University of Reading. Topper, Jürgen. 2005. Option Pricing with Finite Element. Wilmott Magazine.