HUBUNGAN SIKAP BELAJAR TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KECAMATAN PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Irnaningsih; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: [email protected]; [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) sikap belajar dengan prestasi belajar matematika; (2) sikap belajar dengan komunikasi matematis; (3) komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan sebanyak 474 orang dengan sampel sebanyak 202 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji . Sebagai persyaratan analisis dilakukan uji normalitas dengan metode Chi Kuadrat dan uji homogenitas dengan uji . Hasil analisis korelasi pada menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara: (1) sikap belajar dengan prestasi belajar matematika yaitu sebesar tetapi tidak signifikan; (2) sikap belajar dengan komunikasi matematis yaitu sebesar 0,060 tetapi tidak signifikan; (3) komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika yaitu sebesar 0,346 dan signifikan. Kata kunci: Sikap belajar, komunikasi matematis, prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Sikap belajar berkaitan dengan senang atau tidak senang, menerima atau menolak terhadap proses belajar. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013: 138) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya yaitu faktor non-intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. Maka dari itu, sikap belajar juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika. Kenyataan yang terjadi saat ini masih banyak siswa yang mendapat nilai matematika rendah, disebabkan karena tidak menyukai mata pelajaran matematika. Djaali (2007: 115) mendefinisikan “sikap belajar sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala Ekuivalen: Hubungan Sikap Belajar terhadap Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 71 ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik”. Sudjana, Nana (2011: 82) menyatakan “sikap belajar terhadap mata pelajaran matematika dapat dilihat dari bagaimana siswa memahami tujuan dan isi mata pelajaran matematika, cara siswa dalam mempelajari mata pelajaran matematika, sikap siswa terhadap guru dan sikap siswa dalam upaya memperdalam mata pelajaran matematika”. Adapun indikator sikap belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika meliputi: a) Siswa memahami tujuan dan isi mata pelajaran matematika yaitu: (1) paham dan yakin akan pentingnya tujuan dan materi pelajaran matematika, (2) kemauan untuk mempelajari matematika, dan (3) senang membaca atau mempelajari buku matematika, b) cara siswa dalam mempelajari mata pelajaran matematika yaitu keseriusan dalam mempelajari matematika, dan c) sikap siswa terhadap guru yaitu (1) cara mengajar guru matematika dan (2) interaksi guru dengan siswa. Susanto, Ahmad (2013: 213) mendefinisikan ”komunikasi matematis diartikan sebagai suatu peristiwa atau dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, di mana terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihkan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah”. Maka komunikasi matematis dapat mempengaruhi proses belajar pada peserta didik. Dengan adanya komunikasi matematis peserta didik dapat bertukar pikiran dengan temannya maupun dengan gurunya untuk memperoleh informasi, menambah wawasan dan pengetahuan. Sudjana, Nana (2010: 31) mengemukakan bahwa untuk mencapai interaksi belajar sudah barang tentu perlu, adanya komunikasi yang jelas antara guru (pengajar) dengan siswa (pelajar), sehingga terpadunya dua kegiatan, yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai dalam mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki kemampuan komunikasi matematis untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Karena di dalam diskusi saat proses belajar diperlukan adanya komunikasi matematis sebagai cara untuk berkomunikasi dengan temannya dalam memperoleh informasi dan bertukar pikiran. Adapun indikator komunikasi matematis meliputi: a) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara 72 Ekuivalen: Hubungan Sikap Belajar terhadap Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 visual, b) kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya, dan c) kemampuan menggunakan istilah, notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan model situasi. Dalam proses belajar tentu ada penilaian hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa mengalami perubahan. Penilaian terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana mencapai sasaran disebut dengan prestasi belajar. Pencapaian prestasi belajar yang optimal merupakan tujuan dari kegiatan belajar. Dari hasil nilai tes dapat dijadikan acuan untuk mengetahui apakah ada hubungan sikap belajar terhadap komunikasi matematis dan prestasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan yang positif dan signifikan antara: 1. sikap belajar dengan prestasi belajar matematika, 2. sikap belajar dengan komunikasi matematis, dan 3. Komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan expost facto. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan kurang lebih selama 10 bulan yaitu pada bulan April 2015 - Januari 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan sebanyak 474 orang dengan sampel sebanyak 202 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji . Sebagai persyaratan analisis dilakukan uji normalitas dengan metode Chi Kuadrat dan uji homogenitas dengan uji . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis kuantitatif diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Hasil analisis diperoleh korelasi 0,003 yang artinya terdapat hubungan positif yang memiliki tingkatan sangat rendah antara sikap belajar dengan prestasi belajar matematika. Harga atau 0,066 < 1,960 maka terdapat hubungan yang positif antara si- Ekuivalen: Hubungan Sikap Belajar terhadap Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 73 kap belajar dengan prestasi belajar matematika yaitu sebesar 0,003 tetapi tidak signifikan. Adanya hubungan yang positif antara sikap belajar dengan prestasi belajar matematika menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap belajar maka semakin tinggi juga prestasi belajarnya. Jika sikap belajar rendah maka akan diikuti juga dengan rendahnya prestasi belajar. Hal itu dikarenakan, dengan adanya sikap siswa yang baik dalam belajar matematika maka siswa akan lebih giat dalam belajar sehingga nilai yang diperolehnya juga akan tinggi. Hubungan tersebut tidak signifikan berarti tidak dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana sampel itu diambil, karena ada siswa yang memperoleh sikap belajar tinggi tetapi prestasinya mendapat nilai yang rendah. (2) Hasil analisis diperoleh korelasi 0,060 yang artinya terdapat hubungan positif yang memiliki tingkatan sangat rendah antara sikap belajar dengan komunikasi matematis. Harga < atau 1,261 < 1,960 maka terdapat hubungan yang positif antara sikap belajar dengan komunikasi matematis yaitu sebesar 0,060 tetapi tidak signifikan. Adanya hubungan yang positif antara sikap belajar dengan komunikasi matematis menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap belajar siswa maka semakin tinggi juga komunikasi matematisnya. Jika sikap belajar rendah maka akan diikuti juga dengan rendahnya kemampuan komunikasi matematis. Hal itu dikarenakan, dengan adanya sikap siswa yang baik dalam belajar matematika maka siswa akan lebih giat dalam belajar sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa juga akan tinggi. Hubungan tersebut tidak signifikan berarti tidak dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana sampel itu diambil, karena ada siswa yang memperoleh sikap belajar tinggi tetapi komunikasi matematisnya mendapat nilai yang rendah. (3) Hasil analisis diperoleh korelasi 0,346 yang artinya terdapat hubungan positif yang memiliki tingkatan rendah antara komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika. Harga atau 7,273 > 1,960 maka terdapat hubungan yang positif antara komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika yaitu sebesar 0,346 dan signifikan. Adanya hubu- ngan yang positif antara komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika menunjukkan bahwa semakin tinggi penguasaan siswa terhadap komunikasi matematis maka semakin tinggi juga prestasi belajarnya. Jika komunikasi matematis rendah maka akan diikuti juga dengan rendahnya prestasi belajar. Hal itu dikarenakan, dengan 74 Ekuivalen: Hubungan Sikap Belajar terhadap Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 kemampuan komunikasi matematis yang tinggi maka siswa akan lebih mudah menyelesaikan soal sehingga nilai yang diperolehnya juga akan tinggi. Hubungan tersebut signifikan berarti dapat diberlakukan ke seluruh populasi di mana sampel itu diambil. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat hubungan yang positif antara: (1) sikap belajar terhadap prestasi belajar matematika tetapi tidak signifikan, (2) sikap belajar terhadap komunikasi matematis tetapi tidak signifikan, dan (3) komunikasi matematis terhadap prestasi belajar matematika dan signifikan. Saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan gaya berpikir siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan kegiatan belajar menjadi menyenangkan. 2. Seorang guru hendaknya lebih menekankan siswa untuk meningkatkan komunikasi matematisnya sehingga prestasi belajar siswa juga baik. 3. Hasil penelitian ini ada yang tidak signifikan, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain dan dengan instrumen yang lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakatra: Rineka Cipta. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Ekuivalen: Hubungan Sikap Belajar terhadap Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 75