Edisi 46 Tahun V 2015 MAJALAH DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG MEWUJUDKAN PETANI SEJAHTERA MELALUI PERTANIAN BERKELANJUTAN ditorial MEKANISASI KUNCI TINGKATKAN EFISIENSI T idak bisa disangkal pentingnya mekanisasi dalam kegiatan budidaya pertanian. Terlebih pemerintah telah mencanangkan target swasembada PAJALE (Padi Jagung Kedelai). Target swasembada tersebut tentu tidak mudah mengingat masih banyaknya persoalan di tingkat petani. Salah satu yang sangat penting adalah bisa dilakukannya tanam serempak dan panen serempak. Mewujudkan dua hal tersebut juga tidak mudah, yang menjadi kendala diantaranya ketersediaan sarana alsintan (Alat Mesin Pertanian). Sebagaimana diketahui saat memasuki musim tanam seringkali para petani kesulitan tenaga kerja untuk mengolah lahan. Tidak hanya tenaga kerja, ketersediaan mesin pengolah lahan (traktor) juga masih terbatas sehingga petani harus menunggu giliran setelah pengerjaan di tempat lain selesai. Inilah salah satu yang menyebabkan tanam serempak cukup sulit untuk dilakukan. Tidak hanya dalam pengolahan lahan, saat memasuki masa tanam padi, tenaga kerja untuk tanam juga sering menjadi kendala. Disamping karena jumlahnya terbatas, biaya tenaga kerja juga semakin mahal. Kebanyakan mereka yang tanam padi adalah para ibu-ibu yang sudah lanjut usia. Mereka yang lebih muda tentunya memilih pekerjaan lain yang menurut mereka lebih layak. Bekerja di toko atau menjadi pembantu rumah tangga di kota. Inilah persoalan yang dihadapi dalam pembangunan desa dan pembangunan pertanian. Tidak berhenti disitu, saat rumput mulai tumbuh diantara tanaman padi dan perlu segera dibersihkan. Sekali lagi diperlukan tenaga kerja untuk membersihkan tanaman dari gulma. Satu hektar bisa mencapai lebih dari Rp. 800 ribu untuk membersihkan rumput diantara tanaman padi. Tentu ini menambah biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan untuk budidaya padi. Kemudian saat memasuki masa panen, lagi-lagi petani harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk ngerit tanaman padinya. Per hektar biaya panen bisa mencapai lebih dari Rp. 3 juta. Melihat kondisi diatas, tenaga kerja di pertanian nampaknya semakin terbatas. Selain itu, dengan hanya mengandalkan tenaga manusia saja biaya akan semakin besar dan waktu menjai lebih lama. Oleh karena itu, ketersediaan alsintan mutlak diperlukan. Untuk budidaya padi, harus tersedia traktor untuk mengolah lahan, transplanter untuk menanam padi, power weeder untuk membersihkan gulma dan combine harvester untuk kegiatan panen. Apabila alat-alat tersebut tersedia dalam jumlah memadai, maka biaya produksi akan bisa dikurangi, dan kegiatan tanam dan panen secara serempak bisa dilakukan. Gapoktan Sumbergondang kecamatan Kabuh mampu mengisi kontrak Bulog mencapai 300 ton beras. Lebih dari Rp. 60 juta dikeluarkan untuk biaya selep beras. Dan gapoktan harus menggunakan selep dari pihak luar. Bisa dibayangkan seandainya Gapoktan Sumbergondang memiliki selep sendiri. Nilai Rp. 60 juta tentu bisa dinikmati sebagai pendapatan Gapoktan. Mengingat pentingnya efisiensi biaya usahatani, maka ketersediaan RMU (Rice Milling Unit), Dryer untuk pengering gabah, Lantai jemur dan gudang adalah sesuatu yang sangat penting. Mewujudkan pertanian yang tangguh dan handal tentunya harus dibarengi dengan mekanisasi pertanian yang memadai. Semoga… Redaksi Kepala Dinas Pertanian KETUA DEWAN REDAKSI : Sekretaris Dinas Pertanian ANGGOTA DEWAN REDAKSI : Widiono, SP, Drs. Miskan, Ir. Didik BP Wahid Rahmawan, SP. Waras Sumakno. SP, Soni. F, SP. Ir. Nusantara Widjajadi, MM. Sucipto, Kusno, SP. Tri Atmijunto, BSc. Imam Junaedi, SP. Dea Mareitha STP. Febriyanti Amd, ARSIP : Erwin Susanto Nuning Istiyowati, S.P Syafril Yudhi P, Cicik Rahmawati, Amd., Fathullah SP,Hendro Subekti, Fenny Yulanda D 1 aftar isi 2 SWASEMBADA PAJALE DISPERTA ... 3 PERBANDINGAN BIAYA TANAM PADI 4 SERANGAN OPT TURUNKAN PRODUKSI PADI MP 2015 5 MANFAAT ANEKA AGEN HAYATI 6 MANFAAT ANEKA AGEN HAYATI 7 TEGUH TITAH WICAKSONO ... 8 MENGHIDUPKAN SEMANGAT PHT ... 9 PENGUATAN KELEMBAGAAN HIPPA 10 KOMISI B DPRD KAB. JOMBANG 11 PPL SWADAYA 12 PPL SWADAYA 13 PEMBINAAN PETANI MUDA ... 14 GAPOKTAN REALISASI RP 7.9 M ... 15 PEMBINAAN KELEMBAGAAN GAPOKTAK ... 16 PENGUATAN PENYULUHAN MELALUI POSLUHDES 17 MANFAAT PUASA humus edisi 46 Tahun IV. 2015 01 D alam rangka mendukung tercapainya Swasembada Padi, Jagung, Kedelai Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menyalurkan beberapa jenis alsintan kepada kelompok-kelompok tani di Kabupaten Jombang. Diharapkan dengan adanya tambahan alsintan ini akan memperlancar kegiatan usahatani di Kabupaten Jombang. Berbagai alat mesin pertanian yang disalurkan berasal dari berbagai sumber pembiayaan. Mulai Kegiatan Refocusing APBN 2015, APBN-P 2015 dan Kegiatan APBD Kabupaten Jombang Th. 2015. Turunnya bantuan alat mesin pertanian ini tentu sesuai harapan Bapak Bupati Jombang Drs. Ec H Nyono Suharli Wihandoko. DuaTahun silam saat beliau mencanangkan gerakan tanam serempak di Kecamatan Gudo, beliau menceritakan pengalamannya saat berkunjung keluar negeri. Semua kegiatan petani didukung dengan alat mesin modern. Mulai mengolah lahan, tanam, pemupukan sampai panen semuanya dibantu dengan mesin.“ Kita berharap nantinya petani Jombang juga bisa memanfaatkan mekanisasi pertanian secara maksimal, “ katanya. Kinih arapan Pak Bupati sudah mulai bisa dirasakan oleh para petani di Kabupaten Jombang. Berbagai alat mesin pertanian baik untuk mendukung kegiatan budidaya maupun pasca panen sudah mulai di distribusikan kepada petani. “Dengan bantuan ini kita berharap bisa mendukung program tanam dan panen serempak untuk mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai, “ kata Ir. Hadi Purwantoro, MSi kepala Dinas Pertanian kabupaten Jombang saat penyerahan alsintan paket APBNP tahun 2015. Dengan adanya tambahan paket alsintan diharapkan bisa dilakukan tanam dan panen yang lebih serempak sekaligus akan meningkatkan efisiensi biaya usaha tani. Semoga… Bantuan Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Tahun 2015. 02 humus edisi 46 Tahun V. 2015 PERBANDINGAN BIAYA TANAM PADI CARA MANUAL DENGAN MEMAKAI MESIN TANAM humus edisi 46 Tahun V. 2015 03 TURUNKAN PRODUKSI PADI MP 2015 B erdasarkan data yang dikeluarkan oleh 5BPS, Musim Penghujan tahun 2015 produktifitas padi di Kabupaten Jombang mengalami penurunan. Meskipun secara umum produksi padi meningkat karena ada peningkatan luas tanam, namun dengan turunnya produktifitas tentunya ini harus menjadi perhatian. Terlebih lagi saat ini pemerintah sedang gencar menyerukan pentingnya pencapaian swasembada padi, jagung kedelai. “Penurunan produktifitas padi kita cukup menjadi perhatian Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur karena selama ini Kabupaten Jombang selalu bisa mencapai produksi dan produktifitas yang cukup baik, “ kata Kepala Seksi Sun Gram Endah Sulistyani. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Jombang, luas tanam padi tahun 2015 mengalami kenaikan 3.381 hektar dibandingkan luas tanam tahun 2014, atau mengalami kenaikan 8,45 %. Meskipun luas tanam naik, namun rata-rata produktivitas mengalami penurunan. MP Tahun 2014 produktivitas 68,01ku/ ha sementara MP tahun 2015 provitas yang dicapai 62,75 ku/ha. Namun, berdasarkan laporan terakhir dalam rapat koordinasi Kepala Dinas bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur angka penurunan produktifitas dikoreksi. Yang semula 62,75ku/ha menjadi 64 ku/ha. Jadi MP tahun 2014 dibandingkan MP tahun 2015 provitas KabupatenJombang turun1,25 ku/ha.Karena produktifitas per hektar turun, secara umum produksi padi MP tahun 2015 juga mengalami penurunan. MP Tahun 2014 256.761 ton GKG, MP Tahun 2015 menjadi 245,549 atau mengalami penurunan sekitar 11,212 ton GKG. Penurunan produksi MP Tahun 2015 langsung disikapi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.“Kita akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, dan kita masih ada waktu untuk musim Tanam Muisim Kemarau 1 dan Musim Kemarau 2 tahun 2015. Semoga hasil dari dua musim ini kita bisa mengkompensasi penurunan produksi MP Tahun 2015, “ terang Ir. Hadi Purwantoro Kepala Dinas Pertanian Kab. Jombang saat rapat kerja bersama komisi BDPRD Kab. Jombang (10/6/2015). 04 humus edisi 46 Tahun V. 2015 “Memang dari beberapa Kecamatan ada yang mengalami penurunan produksi, utamanya di wilayah Selatan. Ngoro, Mojowarno, Bareng. Termasuk di Kecamatan Bandar Kedungmulyo dan Perak. Tapi ada juga dari petani yang kita interview produksinya justru meningkat seperti di Kudu, Ngusikan, Kesamben dan Sumobito, “ kata Ir. Bambang PHS Koordinator Penyuluh Kab. Jombang. Salah satu penyebab penurunan produksi MP Tahun 2015 diduga dari meningkatnya serangan OPT (organism Pengganggu Tumbuhan). Totok Hadi Riswanto, anggota DPRD Kabupaten Jombang saat rapat kerja bersama dinas pertanian mennyampaikan banyaknya lahan padi yang terkena serangan penyakit kerdil. “ Banyak petani yang mengeluh produksinya turun karena kecenthet, tolong dinas pertanian bisa mencarikan jalan keluar. Kita lihat program pemerintah ini sudah sangat banyak, tapi para petani masih belum bisa dikatakan sejahtera, “ Apa yang disampaikanTotok ternyata sesuai dengan rekaman data di POPT Kabupaten Jombang. Berdasar kan rekap data ternyata tahun 2015 terjadi peningkatan serangan OPT utama tanaman padi. Bahkan beberapa mengalami Puso. Meskipun kejadian Puso pada tahun 2015 turun tetapi secara akumulatif serangan OPT meningkat. Keberhasilan mengendalikan OPT memang menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan produksi. PERBANDINGAN SERANGAN OPT UTAMA TANAMAN PADI TH. 2014 VS 2015 MANFAAT ANEKA AGEN HAYATI A gen Hayati sudah cukup populer di Kabupaten Jombang. Saat ini semakin banyak PPAH (Pos Pelayanan Agen hayati) yang memproduksi agen hayati. Kebanyakan petani belum terbiasa memakai agen hayati. Mereka masih terbiasa menggunakan bahanbahan kimia yang umumnya bisa bereaksi cepat. Karena itu pemakaian agen hayati secara luas masih perlu sosialisasi dan pembinaan secara lebih intensif. Berikut ini dijelaskan beberapa jenis agen hayati yang umum diproduksi oleh PPAH Kab. Jombang. 1. Bakteri Corine Adalah bakteri yang bermanfaa tuntuk menanggulangi penyakit hawar daun bakteri atau penyakit kresek pada tanaman padi. Selain itu bakteri corine ini juga efektif untuk membunuh nematoda. Cara aplikasi bakteri corine tidak jauh beda dengan aplikasi pestisida pada umumnya yaitu dengan cara disemprotkan menggunakan tangki sprayer, hanya ada beberapa perbedaan yang perludi pahami. Adapun hal-hal yang perlu di pahami dalam pengaplikasian bakteri corine tersebut adalah: A. Coryne bacterium hanya bersifat mencegah bukan mengobati tanaman padi yang telah terserang hama kresek. Oleh karena itu aplikasikan Coryne bacterium selagi tanaman padi anda belum terserang. B. Konsentari penggunaan sebenarnya belum ada penelitian yang tepat dan efisien namun berdasarkan pengalaman petani konsentrasi yang umum digunakan adalah 100-200 ml/ tangki semprot 14-17 liter (0,5-1 gelas aqua/ tangki semprot) C. Jangan dicampur dengan pestisida kimia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar bakteri corine yang kita semprotkan tidak mati. Bagaimanapun juga bakteri corine adalah mahluk hidup jadi akan mati jika dicampur pestisida kimia. D. Aplikasikan pada pagi hari sebelum jam 9. Ketika masih pagi matahari belum terik sehingga panasnya tidak membunuh bakteri corine. Bisajuga disemprotkan pada sore hari setelah jam 4. Tapi perlu diingat jangan mengaplikasikan bakteri corine ketika hari akan hujan E. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman padi. Bagian tanaman padi baik itu, malai, daun mau pun pelepah bisa saja sebagai sumber infeksi bakteri Xanthomonas penyebab penyakit kresek sehingga perlu disemprot menggunakan larutan bakteri corine. F. Lakukan aplikasi penyemprotan ketika tanaman padi berumur sekitar 15 hst dan ulangi lagi saat tanaman berumur 30 hst, 45 hstdan 60 hst. (Sumber :www.gerbangpertanian.com) humus edisi 46 Tahun V. 2015 05 2. Cendawan Metarrhizium Metarrhizium atau biasa disebut ''Muscardin Hijau'', merupakan salah satu cendawan entomophatogenik yang dapat digunakan dalam mengendalikan serangga hama.M. anisopliae bersifat parasit pada serangga dan saprofitik dalam tanah. Mycelia dan hyphebersekat terdapat di dalam atau di luar tubuh inang. Pertumbuhan dan perkembangan sangat dipengaruhi kelembaban dan suhu. Kelembaban yangtinggi dan suhu tinggi sangat mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan untuk pertumbuhan optimum diperlukan pH 6,9 – 7,4. Kelembaban 70% serta keadaanlangit yang tertutup awan. Cara masuknya cendawan M. anisopliae dapat melalui pencernakan makanan, kulit dantracea. Dengan proses sebagai berikut : konidia berkecambah membentuk pembuluh yang disebutappresoria. Pembuluh dilengkapi alat berbentuk runcing seperti jarum yang disebut infection peg.Dalam penetrasi terjadi pemasukan enzym, bahan kimia dan toksin akan menyebabkan kematian.Adapun toksin yang dihasilkan oleh cendawan ini adalah destruxin A dan B.Serangga terserang cendawan Metarrhizium anisopliaeakan menunjukan gejala serangga matidengan tubuh mengeras seperti mumi, cendawan tumbuh menutupi tubuh inang dengan warnacendawan berwarna hijau. Manfaat : Metarrhizium anisopliae dapat mengendalikan lebih dari 50 jenis s e r a n g g a , d i a n t a r a n y a d i ke m b a n g k a n p e t a n i u n t u k mengendalikan: Kumbang gandum (Anisopliae Austriaca),Hama tebu (CleanusPunctiventris), Kumbang tanduk (Oryctes Rhinocheros), tungau, wereng batang coklat,wereng hijau, walang sangit,penggerek batang, aphis sp, Myzus sp, Ulat grayak (Spodoptera sp), Uret, Ulat jengkal, dll. Efektifitas Metarrhizium anisopliaedi lapang sangat dipengaruhi oleh tingkat virulensi,viabilitas dan konsentrasi spora.Waktu aplikasi sebaiknya pada sore hari untuk menghindari sinar ultra violetyang akan menurunkan efektifitas cendawan Metarrhizium anisopliae. Adalah cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga. Beauveriabassiana secara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur Saprofit (cendawan yg hidup dan makan dr bahan organic yg sudah mati/ busuk, dapat hidup dengan subur padaka yumati yang sudah lapuk. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh - Kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik - Suhu, kelembapan - Kebiasaan makan serangga - Adanya pestisida sintetis, dan - Waktu aplikasi. - Secara umum, suhu di atas 30 °C, kelembapan tanah yang berkurang. - Adanya antifungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya. Cara cendawan Beauvariabassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk kedalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan enginfeksi inang baru.B. bassiana masuk ketubuh serangga inang melaluikulit, saluran pencernaan. Jamur yang menempel pada tubuh serangga akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulittubuh.Selanjutnya, Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga seranggamati. Miselia jamur menembus keluar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi spora. Dalam hitungan hari, serangga akan mati. Serangga yang terserangjamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih. Serangga yang telah terinfeksi B. bassiana selanjut nya akan mengkontaminasi lingkungan, baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui feses / kotorannya yang terkontaminasi. Serangga sehat kemudian akan terinfeksi. Berdasarkan hasil kajian jamur ini efektif mengendalikan hama : - walang sangit (Leptocorisaoratorius) - wereng batang coklat (Nilaparvatalugens) pada tanaman padi - hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran. Ulat api sehat dan terinfeksi Metarhizium Anisopliae 3. Cendawan Beauvariabassiana 06 humus edisi 46 Tahun V. 2015 (Sumber :organikrevolusioner.wordpress.com) TEGUH TITAH WICAKSONO PPL SWADAYA PELOPOR PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN KECAMATAN TEMBELANG U ntuk menjaga semangat pembangunan mengunakan agen hayati di tanamaannya. “ Prinsipnya berbasis potensi petani, Dinas Pertanian bagaimana bisa membuat agen hayati dengan biaya lebih murah melakukan kegiatan penyuluhan melalui tapi tidak mengurangi kualitasnya dalam mengendalikan hama temu teknis. Kegiatan ini dilaksanakan di setiap BPP dengan cara menghadirkan petugas dan pengurus Poktan dan Gapoktan penyakit tanaman, “ ujarnya. Karena kebiasaannya yang lain dari petani di sekitarnya, dalam wilayah BPP. Dalam temu teknis sebagai narasumber utama adalah untuk meningkatkan kualitas tanamannya suatu ketika teguh seringkali Teguh dijuluki petani nyeleneh. Bagaimana tidak, para PPL Swadaya yang telah menerapkan teknologi secara juga memberikannya susu, telur dan madu. “Ini untuk nutrisi nyata. “Kita berharap dengan pola seperti ini akan meningkatkan tambahan, membuat partisipasi dan kepercayaan dari para petani. Karena yang tanaman semakin bening dan berisi” menjadi materi adalah petani yang sehari-hari sudah praktek di terang Teguh “ Memang banyak sekali jenis-jenis agen hayati yang lapangan, “ kata Wahid Rahmawan PPL Kabupaten Jombang saat sudah saya coba, tapi untuk tanaman padi jenis agen hayati korin, memandu temu teknis di BPP Tembelang. Untuk temu Teknis di BPP Tembelang itu sendiri sebagai menerapkan pertanian berkelanjutan memang tidak setengah- narasumber adalah salah seorang pelaku pertanian ramah setengah, Sarjana Pertanian itu juga memproses beras sehat dan metariium sama PGPR sudah cukup, “ kata Teguh. Upaya teguh lingkungan yang juga pengelola PPAH (Pos Pelayanan Agen dipasarkannya sendiri. “ Saya tidak omong kosong, sudah saya Hayati), Teguh Titah Wicaksono. Mengawali paparannya Teguh menceritakan semula dia pasarkan. Dan bisa dibandingkan dengan beras lain. Meskipun adalah petani yang sangat mengandalkan obat-obatan kimia. Dan untuk pertama kalinya memakai pupuk organic tahun 2008, beras saya ini potongannya seperti ini, patah-patah tapi dijamin bebas racun, “ ujarnya meyakinkan. Penjelasan dari teguh ternyata banyak menarik minat sampai akhirnya sering diikutkan pelatihan tentang agen hayati para petani yang lain. Berbagai tanggapan datang menunjukkan dan pertanian organik. Belajar dari pengalaman selama ketertarikan sampai harapan bisa bermitra dan bekerjasama mengikuti pelatihan itu, akhirnya sejak 2010 teguh berhenti dalam pemasaran beras sehat. Salah satu yang menjadi kendala, memakai berbagai macam pestisida kimia. Dari situlah awal mula dia rajin melakukan berbagai beras sehat bebas pestisida yang diproduksi teguh belum diuji secara laboratorium. “ Kalau dinas punya fasilitas laboratorium macam uji coba untuk menemukan formula terbaik cara saya siap, mbayar juga gak pa-pa akan saya tempuh, asal hasil budidaya yang ramah lingkungan sekaligus hemat biaya. Tidak analisa labnya bisa segera keluar, “ harap teguh. jarang dia keluar dari standart dalam membuat atau humus edisi 46 Tahun V. 2015 07 merupakan upaya terakhir dalam mengatasi serangan hama dan penyakit.Untuk membantu petani mengetahui pestisida yang paling efektif dan relatif aman bagi manusia dan lingkungan, maka skrining (menyaring dan menguji) pestisida, pengenalan terhadap OPT, serta pemahaman terhadap pengendalian hama terpadu perlu terus disosialisasikan . Ini sesuai dengan prinsip PHT, yaitu, mendidik petani menjadi ahli PHT di lahannya sendiri. Kesadaran petani tentang pentingnya PHT ini perlu terus digugah dari waktu ke waktu. Inilah yang mendasari dikeluarkannya UU No. 12 Tahun 1992 mengenai Sistem Budidaya Tanaman (Pasal 20 ayat 1: Perlindungan tanaman pangan dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu). Sehingga, penggunaan pestisida merupakan upaya terakhir dalam mengatasi serangan hama dan penyakit. Kita harus mengedepankan pembinaan dan. peningkatan keterampilan petani untuk mampu melaksanakan tugas pengendalian hama ini secara terpadu dan mandiri. Oleh : Amin Suparmadi, SP. M.Si NIP. 19581208 198702 1 003 M enerapkan prinsip dasar PHT (Pengendalian Hama Terpadu)tidak semudah dengan apa yang kita rencanakan. Apa yang sudah kita lakukan selama ini mungkin ada kesalahan di dalam penerapannya. Atau justru perencanaan yang kita buat kurang tepat, baik waktu maupun materi yang kita berikan. Hal ini harus kita kaji kembali seperti penerapan pola tanam selama ini apakah sudah sesuai dengan kondisi lokasi daerah setempat ataukah terdapat faktor lain yang menghambat penerapan PHT itu sendiri sehingga tidak dapat berjalan maksimal. Seperti terjadinya populasi hama wereng coklat (Nilapharvata Lugen Stall) yang muncul pada beberapa daerah adalah merupakan dampak tanam padi yang terus menerus dan penggunaan berbagai macam atau jenis varietas yang ditanam. Umur tanaman yang berbeda yang didukung juga ketersediaan air, hingga yang pada akhirnya menyebabkan populasi hama terutama werengbatang coklat terus berkembang dan diikuti oleh munculnya hama utama lainnya. Contohnya terjadinya populasi hama walang sangit yang baru-baru ini meningkat kemudian hawar daun xhantomonas oryzae dan pirycularia oryzae / potong leher. Dari permasalahan tersebut sudah selayaknya kita kembali kepada prinsip PHT yang benar.Yaitu budidaya tanaman sehat, melakukan pengamatan mingguan, menjaga pelestarian lingkungan (dengan pemanfaatan agen hayati) se awal mungkin dengan harapan para petani menjadi ahli dalam penerapan PHT di lahannya sendiri. Pengendalian dilakukan dengan cara perubahan pola tanam dan penerapan kultur teknis untuk memperbaiki ekosistem. Dengan terjadinya perubahan kondisi ekosistem perkembangan populasi hama dapat ditekan dan penggunaan pestisida bisa dikurangi. Pengendalian dengan menggunakan pestisida 08 humus edisi 46 Tahun V. 2015 Belajar dari Kesalahan Masa Lalu. Dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman pangan, pengalaman masa lalu harus digunakan sebagai pelajaran berharga. Tahun 1970 merupakan awal dari revolusi hijau pestisida, pupuk sintetis, dan varietas unggul (IR5, IR8, C4, Pelita 1-1, dan Pelita 1-2), yang merupakan paket produksi. Teknologi baru ini mendorong timbulnya permasalahan wereng coklat, yaitu munculnya biotipe baru. Revolusi hijau telah mendorong petani makin bergantung pada pestisida dalam mengendalikan OPT. Kondisi ini telah menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Karena itu PHT harus bias memberikan solusi. Di satu sisi harus bias meningkatkan produksi dan sisi lain harus bisa menjaga kelangsungan ekosistem. Jadi, Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agro-ekosistem yang berwawasan lingkungan. Yang menjadi sasaran teknologi PHT adalah : 1) Produksi pertanian mantap tinggi, 2) Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) Populasi OPT dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan dan 4) Pengurangan resiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan. Dengan prinsip PHT diharapkan penerapannya berhasil meningkatkan produksi tanpa harus menggunakan pestisida. Lebih dari itu melalui PHT petani dapat mengetahui bagaimana dan kapan harus menggunakan pestisida. Hingga saat ini, harus kita akui bahwa memang masih banyak kelompoktani yang belum mengikuti SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) dan ini yang menjadi kepedulian kita untuk terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar bisa menjadi ahli dalam pengendalian hama terpadu. Metode penyuluhan sekolah lapangan lahir berdasarkan atas dua tantangan pokok, yaitu keanekaragaman ekologi dan peran petani sebagai manajer (ahli PHT) di lahannya sendiri. Upaya mengubah petani agar menjadi manajer lahannya/ahli PHT pada dasarnya merupakan pengembangan sumberdaya manusia. Agro-ekosistem PHT merupakan suatu cara pendekatan tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agro-ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. “Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan menggunakan salahsatu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup”. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa masalah dalam perlindungan tanaman antara lain berupa rnenurunnya kualitas lingkungan, residu pestisida, terbunuhnya organisme bukan sasaran, dan keracunan pada manusia. Di sisi lain, PHT merupakan konsep pengendalian OPT secara ekologis dan teknologi dengan memanfaatkan berbagai komponen pengendalian yang kompatibel dalam satu kesatuan koordinasi sistem pengendalian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Konsep PHT sejalan dengan PTT dan pertanian organik. Implementasi PHT tentu saja memerlukan dukungan berbagai pihak, antara lain petani, peneliti, penentu kebijakan, pemerhati lingkungan dan politisi. Implementasi PHT menghadapi berbagai tantangan, antara lain kelembagaan, pendidikan dan pelatihan yang berperan sebagai pakar, teknisi, praktisi, tenaga teknis, dan penyuluh PHT. PENGUATAN KELEMBAGAAN HIPPA A ir adalah kebutuhan yang sangat pokok bagi sederhana namun pada prakteknya seringkali ini menimbulkan Karena itu, keberadaan lembaga masalah. Misalnya, HIPPA di tingkat desa menjadi kurang aktif pengelola air bagi petani adalah bagian yang karena yang lebih aktif justru petugas teknis di tingkat dusun. Masalah lain diantaranya banyak kepengurusan yang juga petani. tidak bisa terpisahkan dari pembangunan pertanian. Termasuk di Kabupaten Jombang, dimana HIPPA dan G HIPPA merupakan lembaga yang berperan dalam pengelolaan air untuk kebutuhan petani. Meskipun keberadaan lembaga HIPPA G HIPPA sangat tidak jalan dikarenakan banyak hal. Pengurus yang lanjut usia atau memang tidak bisa menjaga dinamika kelembagaan. Dalam rangka meningkatkan pembinaan terhadap lembaga pengelola air, Dinas Pertanian kabupaten Jombang, melakukan penting akan tetapi, keberadaan lembaga ini seringkali luput dari serangkaian revitalisasi kelembagaan HIPPA di Kabupaten pembinaan. Karena itu wajar apabila masih banyak kesalahan Jombang. “Untuk tahun ini kita prioritaskan 15 lembaga HIPPA persepsi atau pemahaman terkait lembaga pengelola air. Salah satunya tentang posisi kelembagaan. HIPPA adalah untuk dirstrukturisasi. Kita adakan perombakan pengurus baru lembaga pengelola air ditingkat desa, dimana untuk sampai nanti menerbitkan SK Bupati sebagai dasar legalitas operasionalnya didukung kepengurusan HIPPA, “ kata Ir. dengan organ/ personil yang I m a m J u n a i d i Ke p a l a S e k s i ada dibawahnya. Diantaranya Pengelolaan Lahan dan Air saat petugas teknis di tingkat kegiatan restrukturisasi di HIPPA dusun. Namun pada Balongsari, kecamatan Megaluh. “ H I P PA i n i a k a n prakteknya seringkali para petani mengartikan bahwa petugas teknis di dusun tersebut adalah sebagai p e n g u r u s H I P PA d u s u n . Meskipun ini terkesan bertanggung jawab pada pengelolaan irigasi tersier. Jadi nanti yang mengajukan proposal untuk rehabilitasi jaringan tersier bukan Poktan atau Gapoktan tapi l e m b a g a H I P PA , t e r m a s u k humus edisi 46 Tahun V. 2015 09 pemeliharaannya, “ tambah Imam Junaidi. Berjalannya lembaga HIPPA dan G HIPPA ini sangat Masalah lain yang juga tidak kalah penting dalam pengelolaan air adalah mulai kendornya semangat gotong penting karena seringkali di lapangan timbul konflik antar petani rotong dalam perawatan saluran pengairan. Banyak kelompok dikarenakan masalah air. Masalah-masalah tentang air baik saat yang hanya mengandalkan membayar iuran sementara kegiatan kekurangan atau kelebihan (banjir) seringkali juga tidak bisa serta gotong royong mulai ditinggalkan. Disinilah yang menjadikan merta diselesaikan dengan hanya perbaikan secara fisik. pentingnya pembinaan secara terus menerus lembaga pengelola Meskipun secara fisik jaringan irigasi memadai namun apabila air. Jadi, selain Poktan, Gapoktan, P4S, dan PPAH adaHimpunan tidak ada pengaturan dan komunikasi yang baik antar petani, Petani Pemakai Air (HIPPA) yang juga harus diperhatikan dalam antar kelompok dan antar desa maka masalah seputar air akan pembangunan pertanian secara utuh. Semoga… mudah terjadi. U ntuk memberikan laporan kinerja pembangunan pertanian utamanya terkait distribusi pupuk, kepala Dinas Pertanian menghadiri rapat kerja bersama komisi B, DPRD Kab. Jombang. Ketua Komisi B, Rohmat Abidin, menyampaikan perlunya dukungan data yang lebih valid agar tidak sampai kurang. Kemudian kalau sampai terjadi kurang bagaimana langkah yang perlu dilakukan. Terus lebih jauh lagi, apakah subsidi pupuk juga benar-benar terserap untuk yang berhak. “Jadi kekurangan pupuk itu apakah karena memang jatahnya kurang atau karena kita salah dalam mengalokasikannya,” katanya. Ir. Hadi Purwantoro, MSi Kepala Dinas Pertanian menyampaikan distribusi pupuk untuk tahun 2015 secara umum, sesuai dengan jatah yang kita trima. Proses pendistribusiannya, sampai bulan Juni 2015 telah berjalan dengan lancar sesuai dengan perkiraan pupuk petani. ”Kita baru masuk bulan Juni yang memang serapannya masih tendah, serapan paling tinggi biasanya akhir tahun,” terang kepala Dinas. Berdasarkan ketarangan Kepala Dinas pertanian, serapan pupuk bersubsidi sampai bulan Mei 2015 berjalan normal. Urea sudah terserap (40,47%), ZA terserap 44,94%, SP 36 terserap 53,43 %, phonska terserap 45,56%sedangkan petrogranik sudah terserap 40,56%. Tapia da juga daerah yang serapannya tinggi. Misalnya, SP36 di Diwek sudah terserap 70, 48%), Petrogranik di Peterongan sudah terserap 100 %.Yang lain secara umum serapan normal. Selain distribusi pupuk, Kepala Dinas Menjelaskan juga tentang turunnya produksi dan produktifitas padi pada musim penghujan tahun 2015. “Kita sudah melakukan evaluasi, memang ada beberapa Kecamatan yang mengalami penurunan produksi, ada juga yang naik. Termasuk ada yang mengalami puso. Untuk yang Puso alhamdulilah sudah kita ikutkan program asuransi pertanian, “terang kepala Dinas. Dalam sesi Tanya jawab, Wakil Ketua Komisi B, H Suwanto menanyakan tentang pengairan utara Brantas 10 humus edisi 46 Tahun V. 2015 dibendung akhirnya berlebihan, sementara di Selatan Brantas banyak yang kekurangan. Seperti di kecamatan Peterongan dan Kesamben. Saya usulkan pengambilan air dari mrican bisa dikembalikan lagi ke Turi. “ Kita berharap ada koordinasi komisi B diperta dan pengairan, “ kata H Suwanto. Masalah pengelolaanirigasi juga disoroti anggota komisi B yang lain H Kartono, menurutnya suplai air dari Mrican Kanan sangat kurang. Ini sangat dirasakan oleh petani di tembelang dan Kesamben. “Koordinasi dengan pengairan perlu dilakukan agar gilir bisa dilakukan setiap minggu, “ kata Kartono Anggota dewan yang lain, Totoh H Riswanto juga menyoroti kurangnya suplai air irigasi. Terkait penurunan produksi Anggota dewan asal Kecamatan Bareng itu menyampaikan maraknya serangan penyakit kerdil utamanya di daerah selatan. “ Saya kira bantuan dari pemerintah kepada masyarakat sudah cukup banyak, tetapi belum juga bisa mengangkat kesejahteraan petani. Saat ini masalah pupuk di kecamatan Bareng, Ngoro dan Mojowarno banyak yang kosong. Tolong diperhatikan. Apa yang menjadi masalah apakah distribusi dari pabrik ke distributor yang lambat ataukah produksi dari pabrikan yang memang lambat. Kita juga perlu solusi yang nyata. Sementara kalau pupuk urea lambat, phonska bisa didorong. Karena kalau hanya mengajukan tapi barang gak ada kan percuma,” ujar Totok. Sementara itu anggota DPRD yang lain M Sifak menyampaikan harapannya satu desa bisa dipegang satu penyuluh. Kalau seperti sekarang ini saya kira masih kurang memadai. Seperti yang terjadi saat ini tantangan semakin semakin besar. Serangan OPT meningkat. Apa yang dikritisi oleh Anggota Dewan Komisi B tentang masalah pembangunan pertanian memang layak untuk disikapi secara serius. Selagi masalah – masalah tersebut belum bisa diselesaikan maka akan sulit untuk eningkatkan kesejahteraan petani. Kesiapan pupuk, kecukupan air irigasi, ketersediaan sarana prasarana, pengendalian hama dan penyakit tanaman dan adanya pendampingan yang memadai. PPL SWADAYA U ntuk mendukung pembinaan kepada petani, Poktan dan Gapoktan di Kabupaten Jombang, Dinas Pertanian merekrut dan melakukan pembinaan PPL Swadaya.Yakni PPL yang murni berasal dari unsur petani. Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Jombang terdapat 1211 Poktan yang ada dan 306 gapoktan. Sementara itu jumlah PPL yang ada yakni terdiri dari 87 tenaga PPL PNS dan 87 PPL THL dirasa kurang memadai. Sedangkan tantangan dan kebutuhan pembinaan di lapangan dirasa semakin besar, oleh karena itu diperlukan tambahan SDM yang bisa diandalkan untuk membina para petani. Untuk itulah, Dinas Pertanian membentuk PPL Swadaya, dimana pada tahun 2015 telah terbentuk sejumlah 54 PPL. “Kehadiran PPL Swadaya ini merupakan bentuk partisisipasi masyarakat untuk melakukan pembinaan dalam peningkatan SDM petani. Dan ini sudah kita resmikan, mereka telah mendapat legalitas dalam bentuk SK Bupati, “ kata Ir. Bambang PHS, Koordinator PPL Kabupaten Jombang. Keberadaan PPL swadaya tentu sangat penting, apalagi pemerintah telah menyampaikan perlunya ada satu PPL untuk satu desa. Sementara itu jumlah PPL masih jauh dari memadai. Akan tetapi, kedepan harus ada langkah lebih nyata dalam membina dan memberikan peran kepada PPL Swadaya. Sehingga keberadaannya semakin jelas. Posisi dan eksistensinya jelas. Kompeten sinya Jelas, tugas, hak dan tanggung jawabnya juga jelas. Semoga… DAFTAR PPL SWADAYA KABUPATEN JOMBANG, SESUAI DENGAN SK BUPATI NO….. humus edisi 46 Tahun V. 2015 11 12 humus edisi 46 Tahun V. 2015 pertanian di kabupaten Jombang. Selanjutnya mereka menjadi lebih terbangun kemantapan dalam berwirausahatani, “ tambah Nusantara. Karena sasarannya telah ditentukan dengan syarat dan pertimbangan yang lebih jelas, maka peserta pada pelatihan pemudatani kali ini juga makin jelas. Semua petani dan semuanya pemuda. Adapun Pembinaan Petani Muda materi yang diberikan Jaga Keberlanjutan Pembangunan Pertanian antaralain, peran dan posisi S pemudatani di Kabupaten alah satu prinsip dasar yang harus ada dalam Jombang, pertanian berkelanjutan dan membangun pembangunan adalah unsure keberlanjutan semangat wira usahatani. Sebagai fasilitator materi peran (Sustainibilitas). Atau dalam bahasa Pemudatani adalah Akhmad Jani masyhudi, sementara itu populernya sering disebut sebagai kelestarian. Ada tiga aspek M Wagi selaku pengelola P4S Mitra tani memberikan materi utama dalam konsep keberlanjutan atau kelestarian. Yakni tentang prospek pertanian organik. keberlanjutan lingkungan hidup, keberlanjutan ekonomi dan leh Teguh Titah witjaksono Pelaku wira usahapertanian keberlanjutan sosial. Sebagaimana diketahui bersama, sebagian besar organic dari kecamatan Tembelang yang juga salah seorang Materi ketiga di isio pelaku utama kegiatan pertanian adalah para petani yang PPL Swadaya kabupaten Jombang. Selama satu hari, peserta sangat antusias sudah lanjut usia. Minat para pemuda untuk terjun menekuni mengikuti jalannya pelatihan. Dari identifikasi harapan- usahatani juga sangat minim. Mensikapi hal itu, Dinas harapan peserta, mereka berhara pada pelatihan lanjutan Pertanian menyelenggarakan Pelatihan untuk pemudatani di dengan materi administrasi usaha dan teknologi informasi. Kabupaten Jombang. Pelatihan pemudatani kali ini dibuat berbeda dari Tidak hanya itu, pada sesi rencana tindak lanjut mereka juga penyelenggaraan sebelumnya. Dalam pelatihan kali ini, para peserta diambil dari ketua seksi pemudatani di masing-masing Poktan. Selainitu, peserta juga diambilkan dari kelompok kelompok terbaik di masing-masing Kecamatan berdasarkan lomba Poktan tahun 2014. Dengan pola ini diharapkan bisa sepakat untuk membentuk usaha bersama berdasarkan potensi di kelompoknya masing-masing. Semoga harapan membangun pertanian sebagaimana visi dina sbisa terwujud. Mewujudkan petani sejahtera melalui pertanian berkelanjutan. dilakukan pembinaan secara berjenjang dan berkelanjutan. Kita berharap apa yang kita lakukan bisa berjalan dalam koridor yang benar. “Secara kelembagaan para petugas Kecamatan dan Kabupaten telah melakukan penilaian terhadap seluruh kelompok tani di Kabupaten Jombang, maka pelatihan pemudatani tahun ini juga dalam rangka menindak lanjuti hasil penilaian tersebut. Dalam bentuk pembinaan terhadap Ketua Seksi pemudatani, “ kata Ir. Nusantara Wijayadi, MM Kepala Seksi kelembagaan Penyuluhan. “Pelatihan pemudatani kali ini adalah merupakan bentuk dari pelatihan dasar, sehingga akan ada pelatihan lanjutan bagi pemudatani. Melalui pelatihan kali ini kita berharap ketua seksi pemudatani yang baru saja dibentuk di masing-masing kelompok bisa memahami konsep dasar humus edisi 46 Tahun V. 2015 13 GAPOKTAN REALISASI RP 7.9 M KONTRAK DENGAN BULOG. P emasaran adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh para petani. Saat memasuki panen raya harga komoditas selalu anjlok. Hal ini dikarenakan stok barang yang melimpah sementara pelaku pasar (pembeli) hanya ada satu yakni para bakul. Inilah yang menyebabkan nilai tawar petani menjadi lemah dalam hal harga. Bakul memegang penuh kendali penentuan harga. Tentu saja tengkulak atau bakul tidak bisa disalahkan. Mereka juga melakukan usaha dengan tujuan mencari untung. Maka salah satu jalan adalah mendorong kelompoktani dalam hal ini Gabungan kelompoktani agar bisa menjadi pelaku usaha agar bisa melakukan pembelian hasil panen anggota. Salah satu peluang yang sudah dibuka oleh pemerintah adalah melalui kerjasama pemasaran gabah beras dengan Perum Bulog. Sejak tahun 2012 Dinas Pertanian kabupaten Jombang telah merintis kerjasama pemasaran gabah beras dengan perum Bulog Surabaya Selatan. Saat itu, bahkan Kabupaten Jombang adalah perintis kemitraan dengan Bulog dengan nilai realisasi sejumlah 5000 ton setara beras mampu dikirim oleh Gapoktan Kabupaten Jombang ke Bulog Surabaya Selatan. Namun karena satu dan lain hal kegiatan kerjasama dengan Bulog seperti kurang tedengar. Sampai akhirnya pada tahun 2015 kerjasama pemasaran Gabah beras dengan perum Bulog di hidupkan lagi. Diawali dengan penandatangan MoU antara Bulog Surabaya Selatan, Dinas pertanian, perwakilan gapoktan dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). MoU ini merupakan dasar bagi semua pihak agar kerjsama yang dilakukan memiliki dasar secara hukum.Penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan di Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh. Setelah MoU ditindaklanjuti dengan pembekalan lebih intensif yang diselenggarakan di Kantor Dinas pertanian dihadiri oleh perwakilan perum Bulog dan perwakilanGapoktanGapoktan mitra Bulog. “Semoga apa yang telah kita capai pada periode kemitraan pada awal dulu bisa kita lakukan lagi, untuk teman-teman Gapoktan yang baru, ini bisa menjadi pembelajaran, “ kata Ir. Hadi Purwantoro, MSi Kepala Dinas Pertanian Kab. Jombang. Dalam pertemuan ini akhirnya disepakati pembentukan Asosiasi Perberasan. Melalui asosiasi yang diketuai oleh Indarto ini diharapkan bisa memotivasi dan memantau kelancaran hubungan dengan gapoktan dengan Bulog. Melalui pertemuan di dinas tersebut juga disepakati alur pembuatan rekomendasi dari Dinas pertanian Kepada Gapoktan. “ sampai saat ini kita sudah mengeluarkan 10 rekomendasi kepada Gapoktan, “ kata Ir. Nusantara Wijayadi. Melalui pembinaan ini tergabung beberapa Gapoktan baru yang menjadi mitra Bulog selain Gapoktan-Gapoktan lain yang lebih dulu menjalani kemitraan. Dengan pengalaman Gapoktan-Gapoktan lama ditambahn Gapoktan baru, sampai pertengahan Bulan Juni 2015 terealisasi 1088 ton setara beras. Data Gapoktan Yang Realisasi Kontrak Bulog Sampai Juni 2015 Sumber : Bulog Surabaya Selatan 12 14 humus edisi 46 Tahun V. 2015 PEMBINAAN KELEMBAGAAN GAPOKTAN PERMODALAN KELOMPOK P embangunan pertanian di Jombang tidak bisa dilepaskan Dari sepuluh Gapoktan diatas yang telah memiliki alternative dari peran Lembaga Gapoktan. Sebagai komitmen untuk usaha selain simpan pinjam adalah Gapoktan Puton, Diwek dan semakin memperkuat peran lembaga Gapoktan, Dinas Gapoktan Ngampungan, Kecamatan Bareng. Melalui dana melakukan pembinaan terhadap 10 Gapoktan yang ada di PUAP mereka menjalankan usaha kios pupuk. Sebagian yang Kabupaten Jombang. “Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk lain menyampaikan, masih mengutamakan untuk mendorong peran Gapoktan dalam pemasaran hasil pertanian baik pengembangan modal bagi anggota melalui simpan pinjam. Masalah lain yang selalu disampaikan setiap pengurus secara local maupun regional. Tentu akan lebih baik apabila bisa menembus pasar nasional. “ kata Ir Nusantara Wijayadi pelaksana Gapoktan adalah harga yang selalu jatuh saat panen raya. Ini karena tengkulak menguasai penuh pembelian hasil panen dan kegiatan pembinaan Gapoktan. Adapun sasaran pembinaan tersebut antara lain adalah perdagangan hasil pertanian. Kembali lagi masalahnya, Gapoktan Gadingmangu kecamatan perak, gapoktan Kedungrejo Gapoktan tidak memiliki cukup modal untuk melakukan Kecamatan Megalul, Gapoktan Barongsawahan Kecamatan pembelian hasil panen anggota. Selain keterbatasan modal, tidak berjalannya Bandarkedungmulyo, Gapoktan Puton Kecamatan Diwek, Gapoktan Gedongombo Kecamatan Ploso, Gapoktan Sumbergondang kecamatan Kabuh, Gapoktan Ngampungan Kecamatan bareng, Gapoktan Mlaras Kecamatan Sumobito, Gapoktan Sukoiber Kecamatan Gudo dan Gapoktan Balongsari kecamatan Megaluh. Saat identifikasi permasalah di masing-masing Gapoktan, ternyata masalah utama yang dihadapi oleh setiap Gapoktan adalah pengembangan modal. Meskipun setiap Gapoktan telah mendapatkan dukungan modal PUAP namun umumnya mereka mengaku modal yang ada masih kurang. Gapoktan hanya mengandalkan pengembangan modal dari kegiatan simpan pinjam. Karena itu dari Modal 100.000.000 hanya alternative usaha di Gapoktan juga dikarenakan kurangnya sarana yang dimiliki oleh Gapoktan. Untuk melakukan pembelian dan pengolahan hasil panen padi. Sarana pokok yang harus dimiliki diantaranya lantai jemur, gudang, alat pengering dan RMU. Sebagaimana dialami oleh Gapoktan Sumbergondang Kecamatan Kabuh. Gapoktan mampu mengisi kontrak Bulog sejumlah 320 ton setara beras, namun hasilnya justru lebih banyak dimiliki oleh jasa selep dari Desa lain. “Untuk mengisi kontrakbulog 300 ton kita mengeluarkan Rp. 60 juta lebih untuk biaya selep. Nyogihno wong njobo mas, “ kata Dasianto Ketua Gapoktan Sumbergondang. Posisi Gapoktan sebagai unit bisnis petani tentu akan berkembang menjadi 3 sampai 4 juta setiap tahun. Selanjutnya semakin strategis. Namun dengan modal, sarana maka fungsi modal yang berkembang kembali digunakan untuk simpan pinjam sebagai unit bisnis akan terhambat. Oleh karena itu diperlukan kepada anggota yang baru. Karena itulah belum banyak yang bisa pembinaan yang lebih intensif agar fungsi gapoktan bisa menjalankan kegiatan usaha. berjalan lebih baik. Karena itu, saat disampaikan peluang pembiayaan melalui kredit program KKPE (Kredit Ketahan an P an gan dan Energi) dengan bunga 0,5 %/ bulan mereka sangat tertarik. “Saya berharap program kredit lunak ini benar-benar bisa kita nikmati, karena kita masih sangat membutuhkan baik untuk biaya garap juga untuk menjalankan usaha di Gapoktan. Kita siap penuhi persyaratannya, “ kata Gitari salah satu pengurus Poktan Bungkil, anggota Gapoktan Kedungrejo, Kecamatan Megaluh. humus edisi 46 Tahun V. 2015 15 PENGUATAN PENYULUHAN MELALUI POSLUHDES B erdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang S i s t e m Pe n y u l u h a n Pe r t a n i a n , Pe r i k a n a n d a n Kehutanan,Posluhdes adalah unit kerja non struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama untuk kegiatan penyuluhan di tingkat desa. Posluhdes merupakan ujung tombak pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian karena lokasinya berada di desa. Masih menurut UU No 16 tentang SP3K secara umum fungsi Posluhdes adalah : 1. Menyusun programa penyuluhan 2. Melaksanakan penyuluhan di tingkat desa 3. Menginventarisasi permasalahan dan upayapemecahannya 4. Melaksanakan proses pembelajaran 5. Menumbuh kembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan 6. Melaksanakan kegiatan musyawarah dan pertemuan teknis 7. Memfasilitasi layanan informasi, konsultasi, pendidikan,serta pelatihan Salah satu Posluhdes yang sudah berdiri di Kabupaten Jombang adalah Posluhdes Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh. Posluhdes ini didirikan untuk menjawab kebutuhan dan dinamika kegiatan di Gapoktan. Secara kebetulan, Desa juga memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan Poktan maupun Gapoktan, kemudian memberikan fasilitas salah satu ruangan di komplek Balai Desa Balongsari. Selain untuk Posluhdes, satu ruangan ukuran 5 x 5 meter di Komplek Balai Desa Balongsari itu juga digunakan sebagai Sekretariat LKMA dan Sekretariat Gapoktan Balongsari. Karena dipakai secara bersama akhirnya disepakati ruangan tersebut digunakan sebagai sekretariat bersama Posluhdes, Gapoktan dan LKMA Balongsari. Di ruangan inilah pangkalan data penyuluhan pertanian, Gapoktan dan LKMA berada. Selain itu juga digunakan sebagai sarana pertemuan rutin Gapoktan. Untuk memperkuat tujuh fungsi sebagaimana disebut diatas Sekretariat Gapoktan, LKMA dan Gapoktan Balongsari juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan koleksi berbagai buku dan sarana elektronik berupa laptop, printer serta jaringan internet. Dari ruangan inilah harapan dan cita-cita mewujudkan satu desa pertanian yang dinamis dalam pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan. Semoga… 16 humus edisi 46 Tahun V. 2015 nfa M a n f aa t P Pu ua as sa a B ulan Ramadlan 1436 H, telahtiba.Kita dituntut untuk menahan haus, lapar dan perkara lain yang membatalkan puasa. Mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari. Termasuk diharuskan juga tidak melakukan hubungan suami istri di siang hari. Puasa memiliki manfaat secara fisik, manfaat secara psikhis atau piskologis dan manfaat secara spiritual. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Baqarah : 183 : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2: 183). Taqwa adalah tujuan pelaksanaan ibadah Puasa. Inilah manfaat puasa secara spiritual. Dan bonus bagi orang yang mau menjalankan ibadah puasa adalah kesehatan. Sebagaimana salah satu hadits nabi Muhammad SAW: “..Puasalah niscaya kamu akan sehat..”. Berikut ini dijelaskan salah satu dimensi dari manfaat puasa. Yaitu manfaat puasa ditinjau dari aspekfisik. Atau dari sisi kesehatan : ManfaatPuasa 1. Meningkatkan kemampuan otak Puasa dapat meningkatkan neurotropik yang diturunkan dari otak, yang membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel-sel otak, dan pada akhirnya dapat meningkatkan fungsi otak. Penurunan jumlah hormon kortisol pada saat berpuasa yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dapat membuat seseorang menurunkan tingkat stres. 2. Membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Sakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Berpuasa memiliki dampak yang baik untuk kesehatan jantung, ketika berpuasa, tubuh melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang bagik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. 3. Menurunkan kadar kolesterol Penurunan berat badan pada saat berpuasa merupakan salah satu manfaat puasa. Sebuah penelitian di Uni Emirat Arab menyimpulkan bahwa orang yang berpuasa terjadi pengurangan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol rendah meningkatkan kesehatan jantung, sehingga dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung atau stroke. Terlebih lagi jika mengikuti program diet sehat, tingkat kolesterol pun dapat diturunkan dengan mudah. 4. Dapat berpikir lebih tajam dan lebih kreatif Puasa dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat, menurut sebuah penelitian pikiran yang melambat dapat membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa lapar ketika berpuasa merupakan masalah yang wajar apabila rasa lapar memaksa untuk berpikiran lebih tajam dan lebih kreatif. 5. Mengurangi kebiasaan buruk Berpuasa adalah salah satu cara yang tepat untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan buruk. Selama kegiatan berpuasa dapat menghentikan kebiasaan seperti merokok dan makan makanan yang manis. 6. Mengontrol berat badan Berpuasa dapat membuat tubuh untuk lebih mudah menurunkan berat badan. Tidak perlu melakukan diet yang berlebih untuk menurunkan berat badan. Dengan makan makanan secukupnya dan tetap mengonsumsi makanan yang sehat selama berpuasa. 7. Menyehatkan ginjal Ginjal berfungsi untuk sebagai saringan zat berbahaya dari yang kita makan dan minum. Fungsi ginjal akan maksimal apabila kekuatan osmosis urin dalam tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dengan berkurangnya asupan air pada saat menjalankan ibadah berpuasa, target untuk mencapai kekuatan osmosis dalam urin dapat tercapai sehingga pada akhirnya akan berdampak baik untuk kesehatan ginjal. 8. Mengeluarkan racun dalam tubuh Manfaat puasa juga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh yang menumpuk atau mendetoksifikasi. Selama berpuasa, Anda dapat mendetoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam sistem pencernaan dalam satu bulan. Ketika tubuh memakan cadangan lemak untuk mendapatkan energi, cadangan lemak akan membakar setiap racun yang berbahaya dalam tubuh. 9. Mencegah diabetes Diabetes dapat disebabkan karena tingginya kadar gula dan kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Dengan kegiatan berpuasa konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan dapat terkontrol sehingga pada akhirnya dapat mencegah diabetes dan penyakit turunannya. 10. Menyerap banyak nutrisi Metabolisme akan menjadi lebih efisien ketika berpuasa. Metabolisme yang efesien berarti jumlah nutrisi yang akan diserap dari makanan menjadi semakin besar. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan hormon adiponectin yang diproduksi oleh kombinasi antara puasa dengan sahur, sehingga memungkinkan untuk menyerap lebih banyak nutrisi. 11. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Pada saat berpuasa, tubuh akan lemas yang menurut beberapa orang akan menjadi lebih mudah sakit. Hal ini salah dan ternyata puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ketika berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit bahkan sampai 10 kali lipat dalam tubuh, hal ini dapat memberikan pengaruh yang besar dan baik terhadap sistem kekebalan tubuh, sehingga puasa dapat menghindarkan dari berbagai virus. 12. Mengatasi sakit sendi atau encok Dengan berpuasa secara teratur dapat meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh yang pada akhirnya akan membuat sakit encok sedikit demi sedikit menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral atau pembasmi bakteri dengan membaiknya radang sendi atau penyebab encok itu sendiri. Sumber: http://ayokesehatan.blogspot.com/2014/07/12manfaat-puasa-bagi-kesehatan-tubuh humus edisi 46 Tahun V. 2015 17 BUDIDAYA ANJURAN SRI , JAJAR LEGOWO PEMUPUKAN BERIMBANG PERGILIRAN VARIETAS (UNGGUL) PENGEMBALIAN BAHAN ORGANIK GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PANGAN PENGENDALIAN HAMA SECARA TERPADU GUNAKAN MOL, PESNAB, AGEN HAYATI PENGAMATAN TANAMAN SECARA BERKALA