1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pola hidup masyarakat, termasuk pola makan yaitu dari pola makan yang seimbang dan alami menjadi pola makan yang monoton dan serba instan, sehingga kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan berlemak tinggi secara berlebihan semakin meningkat (Istiadi and sunarsih, 2010). Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit degeneratif, salah satu penyakit degeneratif yang melanda daerah perkotaan adalah penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2005, WHO (World Health Organization) memperkirakan penyakit kardiovaskuler telah menyebabkan kematian lebih dari 18 juta jiwa di seluruh dunia dan 44% diantaranya berusia dibawah 60 tahun (WHO, 2011). Di Indonesia penyakit kardiovaskuler berkontribusi sebanyak 30 % dari total kematian karena penyakit pada tahun 2008 (WHO, 2011). Salah satu penyakit kardiovaskular adalah penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol , dan kadar LDL-Kolesterol dalam darah, dan sering disebut hiperkolestreolemia (Zuraida et al., 2010). Pemanfaatan obat komersial dapat dilakukan, namun selain dari harganya yang mahal efek samping yang merugikan juga dapat terjadi. Efek samping merugikan yang pernah dilaporkan yaitu dapat meningkatkan kadar SGOT dan SGPT yang menyebabkan mual atau meningkatkan peningkatan tekanan darah. Hal ini membuat masyarakat memilih pengobatan alternatif dengan obat herbal melalui pemanfaatan bahan alam (Roslizawaty, 2015; Zuraida et al., 2010) Tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat antara lain yaitu manggis dan sarang semut. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan dosis 200, 400, dan 800 mg/kgBB mempunyai efek menguntungkan terhadap profil lipid pada tikus yang mendapat diet tinggi lemak (Adiputro, 2013). Sedangkan pada dosis ekstrak sarang semut (Mymercodia pendens) 1 Kombinasi Ekstrak Kulit..., Trisna Rohmiyati, Fakultas Farmasi, UMP, 2016 2 0,135 gram/kgBB, 0,27 gram/kgBB dan 0,54 gram/kgBB mempunyai efek terhadap penurunan kadar kolesterol LDL dalam darah tikus diabetes yang diinduksi alloksan (Noorya, 2013). Kombinasi ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan simvastatin dapat menurunkan kadar kolesterol total serum sedangkan pemberian tunggal esktrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) 400mg/kgBB lebih baik dari pemberian simvastatin dengan dosis 0,18/200grBB/hari (Putra, 2014). Sampai sejauh ini banyak penelitian tentang kulit manggis (Garcinia mangostana L.) maupun sarang semut (Mymercodia pendens). Namun belum pernah dilakukan penelitian kombinasi antara kulit manggis (Garciana mangostana L.) dan sarang semut (Mymercodia pendens). Disini peneliti ingin mengetahui pengaruh kombinasi kulit manggis(Garcinia mangostana L.) dan sarang semut (Mymercodia pendens) sebagai penurun kadar kolesterol. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas menarik untuk diteliti apakah kombinasi dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan ekstrak sarang semut (Mymercodia pendens) dapat memodulasi efek penurunan kadar kolesterol pada tikus jantan galur wistar. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida kombinasi ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan ekstrak sarang semut (Mymercodia pendens) dibandingkan dengan ekstrak etanol tunggal kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan ekstrak etanol tunggal sarang semut (Mymercodia pendens). Kombinasi Ekstrak Kulit..., Trisna Rohmiyati, Fakultas Farmasi, UMP, 2016 3 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan dalam dunia kesehatan dan juga dapat memperkenalkan obat tradisional pada masyarakat luas khususnya yang berkhasiat sebagai penurun kadar kolesterol. Kombinasi Ekstrak Kulit..., Trisna Rohmiyati, Fakultas Farmasi, UMP, 2016