remaja - TJC IA - True Jesus Church

advertisement
Tahun 1 Buku 3
REMAJA
Buku Aktivitas Murid
Kehidupan Kristen (1)
Nama Murid: ______________________
Renungan Bagi Para Murid –
Janganlah Menyerah
“Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau,
janganlah engkau menurut.” (Amsal 1:10)
“Baiklah orang bikajk mendengar dan
menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan.”
(Amsal 1:5)
Pencobaan mendesak lakukan sesuatu yang kalian
ketahui adalah salah. Pencobaan meninggalkan rasa
bersalah dan tertipu. Pencobaan membahayakan
hubungan kalian dengan Allah. Ketika dicobai, kalian
lebih baik memilih untuk pergi meningalkannya. Allah
berjanji bahwa Ia akan menyediakan jalan keluarnya.
Teguhkan diri kalian dengan Roh Kudus dan pilihlah untuk
menghindari situasi-situasi yang akan memperhadapkan
kalian dengan pencobaan-pencobaan itu. Berbuat
kesalahan hanya membawa kepada lebih banyak dosa.
(Amsal 10:16)
“Rancangan gagal
kalau tidak ada pertimbangan,
tetapi terlaksana
kalau penasihat banyak.”
(Amsal 15:22)
Daftar Isi
Tahun 1 Buku 3
llllllllllllllllll
Bacaan Kitab untuk Minggu ini
1. Matius 5-7; Kolose 1-4
2. Kisah Para Rasul 1-6,16
3. Lukas 1-7
4. Kejadian 6,18,39;
Daniel 1-4
5. Kejadian 10-17
6. Kejadian 14, Maleakhi 3;
Markus 9-10;
Lukas 16-17; Matius 26
7. Mazmur 23; Matius 28;
2 Timotius 1-4
8. Keluaran 14-20;
Bilangan 11-14,16,20
9. Kejadian 37-50
10. Matius 4-10
11. Yakobus 3;
Amsal 10,15,25,29;
Matius 12; Efesus 5;
Kolose 4
12. Matius 12-15;
1 Raja-Raja 21;
2 Raja-Raja 5;
Kisah Para Rasul 5
Bagian # 1: Umat Kristen dan
Kehidupan Pribadi
1. Apakah Allah Memelihara Diriku
2. Bagaimana Menjalani Kehidupan
yang Beriman
3. Menetapkan Tujuan
Bagian # 2: Pengawasan
4. Nilai Rohani dan Nilai Duniawi 5. Prioritas, Kepemilikan dan
Pengaturan Waktu
6. Keuangan Pribadi, Pemberian dan
Perpuluhan
Bagian # 3: Tantangan Hidup
7. Kesepian dan Rasa Tertekan
8. Perselisihan antar Pribadi
9. Mengampuni dan Melupakan
Bagian # 4: Berkata-kata
10.Mengatasi Pencobaan 11.Bersumpah, Mengutuk dan
Berkata-kata yang Tidak Senonoh
12.Dusta, Gosip dan Kebenaran 13.Ulasan
1
6
11
15
20
23
30
34
39
44
46
49
53
Kehidupan Kristen (1)
A
Topik Bagian
Bagian # 1: Umat Kristen dan Kehidupan Pribadi
Pada bagian ini, murid-murid akan diminta untuk memikirkan kasih Allah
bagi mereka dan perlunya mempertimbangkan Allah di dalam segala hal
dari kehidupan mereka. Melalui beberapa pelajaran ini, mereka akan
diingatkan bagaimana memiliki sebuah gaya hidup Kristen, yaitu berdoa
dan bersukacita.
Mereka pun akan mempertimbang-kan pentingnya melayani Tuhan
di dalam kehidupan keseharian maupun bagi perencanaan masa depan
mereka.
Bagian # 2: Pengawasan
Menjadi umat Kristen bukanlah suatu status yang sederhana. Seorang
Kristen yang sejati adalah seseorang yang menaruh prinsip-prinsip Alkitabiah
di dalam pelaksanaan kehidupannya. Ia akan mengetahui bahwa lebih
penting berpegang pada segala pengajaran dan prinsip Alkitab daripada
mematuhi dunia. Ia tidak akan menyetujui pengajaran-pengajaran Allah
bagi kenikmatan atau keuntungan di dalam dunia ini. Murid-murid kelas
Remaja merupakan mereka yang berada pada usia yang kritis, karena
banyak prinsip hidup mereka yang diuji. Ini penting bahwa menyadari status
istimewa mereka sebagai umat Allah.
Alkitab pun memberikan penga-jaran-pengajaran yang berguna
mengenai pengaturan kekayaan. Sebagai contoh, dalam Matius 19:16-22,
Yesus Kristus mengajarkan seorang pemimpin muda yang kaya mengenai
perlunya memprioritaskan Allah di tengah kekayaannya. Murid-murid
pun seharusnya menyadari bahwa semua yang mereka miliki di dunia
merupakan kasih karunia Allah dan seharusnya mereka bagikan secara
cuma-cuma pula kasih karunia itu.
B
Topik Bagian
Bagian # 3: Tantangan Hidup
Allah tidak bermaksud menjadikan umat pilihan-Nya dengan menjalani
kehidupan seperti seorang pertapa, yang tidak bergaul dengan orang lain
di dunia ini. Faktanya, saat memanggil Abraham, Allah memberitahukan
kepadanya bahwa melalui diri Abrahamlah, semua bangsa di bumi akan
diberkati (Kej. 12:3). Tetapi, bagian yang terberat dari menjalani kehidupan
di dunia sebenarnya adalah bergaul dengan sesama manusia dengan
berhasil dan sesuai dengan pengajaran Allah. Pada bagian ini, murid-murid
akan mempelajari beberapa hikmat rohani yang menjelaskan bagaimana
bergaul secara ramah dengan sesama manusia.
Bagian # 4: Berkata-kata
“Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3:2)
Ayat ini memberitahukan bahwa pengendalian lidah dapat menjadi
pelajaran terberat dalam pemeliharaan rohani kita. Dunia kita pada saat
ini penuh dengan kata-kata dusta dan yang tidak sopan. Kita harus
memancarkan terang melalui perkataan yang baik di dalam pergaulan kita
dengan sesama. Ini tidak selamanya mudah, tetapi setidaknya sebagai
orang Kristen, kita seharusnya secara sadar berusaha melakukannya setiap
kali. Pada bagian ini, murid-murid akan menyoroti pentingnya petunjuk
mengenai pelatihan mengendalikan lidah. Setidaknya, mereka akan dibuat
mengetahui tentang pentingnya pengendalian dari pancaindera tubuh yang
kecil ini.
C
Ayat Hafalan
(Januari/Februari/Maret)
1. “Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok
dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang
yang kurang percaraya?” (Mat. 6:30)
2. “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala
hal dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh
dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” (Kol. 1:10)
3. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di
dalamnya!” (Pkh. 12:1)
4. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
(Rm. 12:2)
5. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?
Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat. 16:26)
6. “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi...karena di mana hartamu berada,
di situ juga hatimu berada.” (Mat. 6:19,21)
7. “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
(Mzm. 23:4)
8. “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah.” (Ams. 15:1)
9. “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain,
apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kol. 3:13)
D
Ayat Hafalan
(Januari/Februari/Maret)
10.“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan
dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.” (Yak. 1:14-15)
11.“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan
yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia.” (Ef. 4:29)
12. “Tetapi kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya
pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Mat. 12:36-37)
E
Halaman Kosong
F
pelajaran
1
Pemahaman
Apakah Allah
Memelihara Diriku
Lembar Kerja 1
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
1. Perasaan apakah yang kalian
kira orang banyak itu miliki
tentang yang disarankan
Yesus Kristus?
Matius 6:30-33
2. Mengapa Yesus Kristus menegur
orang banyak karena mereka
kehilangan iman?
4. Hal lain apakah yang dapat kita
kejar sebagai ganti dari Kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya?
3. Mengapa kita seharusnya
lihara
ba
gi
an
y a ng
ke
te
r
h
pe
c il se k a
li
n!
pu
Al
la
memberitahukan Allah perihal
kebutuhan kita, padahal Ia
telah mengetahui apa yang kita
butuhkan?
Kejadian 21:10-20
Mudah untuk
membayangkan
bahwa kita pun tidak
berarti atau tidak
layak di hadapan Allah
untuk diperhatikan,
tetapi faktanya, Allah
memelihara kita,
bahkan bagian yang
terkecil sekalipun!
1. Bagaimana status Hagar dan Ismael lebih rendah di
dalam rumah tangga Abraham?
____________________________________________
2. Kepada siapakah
pertolongan?
Hagar
menangis
memohon
____________________________________________
3. Siapakah lagi yang menangis?
____________________________________________
4. Apakah hasil dari tangisan itu?
____________________________________________
1
pelajaran
1
Apakah Allah
Memelihara Diriku
Lembar Kerja 2
Menguji
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Kejadian
Markus 12:41-44
21:10-20
1. Perempuan manakah yang Yesus
Kristus puji sebagai perempuan
terhormat yang orang banyak
seharusnya beri perhatian
kepadanya?
2. Mengapa kalian beranggapan
bahwa Yesus Kristus memperhatikan
seorang perempuan tua itu?
Apakah yang mengejutkan kalian bahwa
Yesus Kristus memperhatikan Zakheus di
tengah kerumunan orang? Mengapa atau
mengapa tidak?
1
_________________________________
_________________________________
Apakah yang kalian kira yang membawa
pertobatan pada diri Zakheus?
2
_________________________________
_________________________________
Mengapa orang banyak merasa kesal
bahwa Yesus Kristus ingin pergi ke rumah
seorang yang berdosa, bahkan ingin
makan di sana?
1.Tangisan Hagar dan anaknya laki-laki
di padang gurun didengar oleh Allah.
Apakah yang kalian pelajari tentang
kasih karunia Allah?
2.Apakah yang Tuhan Yesus
beritahukan agar kita jangan kuatir
di dalam Matius 6:31?
3.Zakheus begitu tersentuh oleh
kasih Tuhan Yesus kepada dirinya,
sehingga ia bertekad untuk bertobat
dari segala perbuatannya yang salah.
Apakah yang ia tekad lakukan untuk
menunjukkan pertobatannya?
2
3
_________________________________
_________________________________
Jawaban apakah yang Yesus Kristus
katakan kepada orang banyak?
4
_________________________________
_________________________________
Dapatkah kalian memikirkan contoh lain
dari Alkitab yang Allah pandang sangat
tidak layak di tengah masyarakat?
5
_________________________________
_________________________________
pelajaran
1
Penerapan
Apakah Allah
Memelihara Diriku
Lembar Kerja 3
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Aku berarti, alam semesta adalah sesuatu tempat yang luas, sementara bumi
kita hanyalah seluas tahi lalat di wajah.
Aku telah menciptakanmu.
Dan dengan milyaran manusia yang mengerumuni planet kita, aku lebih tidak
berarti daripada sebutir pasir di salah satu pantai laut.
Engkau adalah anakku.
Dan dengan semua manusia yang tinggal di beberapa abad sebelumku...
Aku telah mengetahuimu sejak sebelum engkau dilahirkan.
Dan semua manusia yang akan tinggal beberapa tahun lagi setelah aku pergi.
Engkau adalah berharga bagiku.
Bagaimana Allah dapat memiliki waktu untuk memberikanku perhatian? Ia
mungkin bahkan tidak mengetahuiku ada!
Aku telah menciptakanmu dan engkau adalah anak-Ku. Engkau sama
pentingnya bagi-Ku dengan siapapun yang pernah tinggal.
Aku? Apakah engkau yakin benar-benar mengetahui diri-Ku ada?
su
ng
gu h
e
ll a h
ng
hA
a
k
me
hui k u a
ta
d
a?
Ap
a
(Penulis Tidak Diketahui)
Bagaimana penulis merasakan tentang Allah
di dalam puisi ini?
Mungkin kalian pun memikili beberapa
keraguan yang serupa seperti puisi ini. Apakah
kalian merasa yakin bahwa Allah benarbenar memelihara diri kalian? Bila demikian,
bagaimana?
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Bagaimana penulis merasakan tentang dirinya
sendiri?
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Bagaimana Allah memelihara, bahkan bagian
yang terkecil di dalam hidup kalian?
3
pelajaran
1
Lembar Kerja 4
Apakah Allah
Memelihara Diriku
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Kasih Allah
tidak akan
Meninggalkan Kita
Kadang mudah bagi kita untuk meragukan kasih Allah yang memelihara
diri kita. Kadang, kita beranggapan bahwa Allah tidak berpikir diri kita
cukup penting untuk memperoleh perhatian-Nya. Kadang, ketika halhal berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan, kita beranggapan
bahwa berkat Allah tidak menyertai kita. Tetapi, Alkitab memberitahukan
bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rm. 8:28). Berikut adalah
sebuah cerita yang membawa pesan yang mendalam mengenai kasih
Allah bagi diri kita. Ketika menderita dan merasa takut, kasih Allah
sebenarnya sedang bekerja di dalam diri kita, sekalipun berbeda dari
apa yang kita bayangkan atau harapkan!
Beberapa tahun yang lalu pada sebuah musim panas di Florida bagian selatan, seorang anak lakilaki memutuskan untuk pergi ke suatu tempat renang di belakang rumahnya. Dalam ketergesaan untuk
menyelam ke dalam air yang dingin, anak itu berlari keluar pintu belakang dan segera melepaskan kaos
kaki, sepatu dan kemejanya. Anak itu terjun ke dalam air tanpa menyadari bahwa ia sedang berenang
menuju ke tengah danau, sementara seekor buaya sedang berenang menuju pantai.
Ibunya memandang keluar dari jendela rumah dan melihat keduanya semakin mendekat. Di
tengah ketakutan itu, sang ibu segera berlari menuju danau dan memanggil anaknya sekeras mungkin.
Mendengar seruan dari sang ibu, anak itu memperoleh peringatan, sehingga berbalik ke arah ibunya.
Tetapi terlalu terlambat. Begitu ia sampai kepada ibunya, buaya itu pun menggigitnya.
Dari galangan kapal, sang ibu menarik anaknya dengan tangan, begitu pula dengan buaya yang
menggigit kaki dari sang anak. Ini awal dari situasi yang sulit di antara keduanya. Tenaga buaya tentu lebih
kuat daripada ibu anak itu, tetapi sang ibu tidak begitu saja menyerah. Ketika seorang petani mendengar
teriakan dari sang ibu, iapun berlari dari truknya untuk memberi bantuan dengan menembak buaya itu.
Akhirnya, minggu demi minggu dilaluinya di rumah sakit dan keadaan anak laki-laki itu semakin
pulih. Kakinya cacat luar biasa karena serangan ganas dari buaya dan lengannya terluka akibat goresan
kuku jari saat sang ibu berusaha mempertahankan anak yang dikasihinya. Reporter suatu surat kabarpun
barulah dapat mewawancarai anak itu setelah trauma yang dideritanya, sehingga ia dapat menunjukkan
cacatnya. Anak itu mengangkat celana panjangnya. Dan kemudian, dengan bangga, ia berkata kepada
reporter, “Tetapi lihatlah lenganku. Aku memiliki cacat yang luar biasa pada lengan pula. Aku memiliki
cacat ini, karena ibuku tidak ingin membiarkanku digigit oleh buaya.”
Kalian dan sayapun seperti anak laki-lakit itu. Kita pun memiliki cacat. Mungkin bukan berasal
dari seekor buaya atau apapun yang begitu tragis, tetapi cacat dari masa lalu. Beberapa cacat tidaklah
terlihat dan menyebabkan rasa sesal yang mendalam. Tetapi temanku, beberapa luka terjadi karena Allah
menolak membiarkanmu hilang. Di tengah pergumulanmu, Ia ada di sana untuk mempertahankanmu.
Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah mengasihi kita. Kita adalah anak-anak Allah. Ia ingin melindungi
dan memperlengkapi kita dengan segala cara. Tetapi kadang dengan bodohnya, kita melangkah ke
dalam situasi-situasi yang membahayakan diri sendiri. Kehidupan ini penuh dengan resiko – dan kita
tidak menyadari bahwa musuh sedang menanti untuk menyerang kita. Itulah saatnya situasi yang sulit
dimulai – dan bila kita memiliki cacat dari kasih-Nya pada lengan kita, itu jauh lebih baik. Ia tidak akan
membiarkan kita menjadi hilang.
1. Hal apakah di dunia ini yang mengancam
menyeret kita jauh dari hadapan Allah,
bahkan menelan kita?
2. Apakah kalian memiliki pengalaman pribadi
saat merasakan bahwa kalian dihanyutkan
oleh hal-hal di dunia ini, hingga beresiko
hampir mematikan kehidupan rohani kita?
4
3. Apakah kalian merasakan ‘tangan nekat’Allah
yang memegang erat untuk menyelamatkan
diri kalian? Bagikan pengalaman ini kepada
teman kelas.
pelajaran
1
Lembar Kerja 5
Penerapan
Apakah Allah
Memelihara Diriku
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
PERSOALAN HARIAN
SELASA
SENIN k
u
ha unt
Berusabat
berde n ibu
denga nai
menge n.
pakaia
Tidak nyontek
ketika ulangan.
JUMAT
Semua teman
inginkanku
bolos
untuk nonton
sebuah film.
RABU
KAMIS
PR
Kerjakanelesai
s
hingga ganti
sebagai n TV
menontoma.
terlalu la
SABTU
Teman hubungi
dan inginkanku
pergi jalan-jalan
daripada ke
gereja.
Sang adik
senantias
membuntua ingin
merupaka ti dan
suatu gan n
gguan.
U
MINGGanku
gink
Ayah inantunya
memb u balas
dan akiak ‘tidak’.
berter
Bagaimana Allah menolongku
SENIN
Kita berdebat, tetapi Allah inginkan aku untuk bersabar mendengarkan
perkataan ibuku dan kita.
SELASA
Aku melakukan kesalahan, gagal dalam ulangan, Allah mengajariku untuk
harus belajar dengan sungguh-sungguh.
RABU
Aku berdoa agar Allah memberikanku kekuatan untuk mengatakan ‘tidak’
kepada pencobaan.
KAMIS
Allah menolongku untuk bersabar terhadap adikku.
JUMAT
Allah menolongku untuk menjelaskan kepada teman-teman mengapa aku
harus pergi ke sekolah.
SABTU
Allah mengingatkanku untuk memiliki keyakinan di dalam iman.
MINGGU
Allah menolongku memahami kebutuhan ayahku dan tidak lagi membalas
berteriak ‘tidak’.
5
pelajaran
2
Lembar Kerja 1
Pemahaman
Bagaimana Menjalani
Kehidupan yang Beriman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Iman yang sejati adalah yang
berjalan bersama Allah di seluruh waktu
kehidupan. Ini bukan hanya pada suatu kesempatan
perubahan atau peristiwa seperti saat dibaptis atau
menerima Roh Kudus. Seorang Kristen ditandai dengan
cara ia menjalani hidupnya dan hal-hal yang ia lakukan
dalam hidup sehari-hari.Marilah kita lihat beberapa
contoh Alkitab dari kehidupan orang Kristen.
Bacalah bagian Alkitab
berikut yang berkaitan dengan
beberapa tokoh iman dan
rangkumkan apa yang mereka
perbuat di dalam kehidupan
yang beriman saat itu. Apakah
yang akan menjadi persamaan
pada masa sekarang ini untuk
kalian teladani?
Beberapa contoh dari
Perjanjian Lama
Yakub
Kej. 28:17-22
Daniel
Daud
Dan. 6:4-5,10
1 Sam. 30:7-8
Ezra
Ezr. 7:10
Beberapa contoh dari
Perjanjian Baru
Jemaat Mula-Mula
Kis. 2:44-47; 8:4; 17:11
Paulus dan Silas
Petrus dan Yohanes
6
Kis. 3:1-9
Kis. 16:25
pelajaran
2
Lembar Kerja 2
Bagaimana Menjalani
Kehidupan yang Beriman
Menguji
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
1.Apakah maksudnya mendirikan tugu
di hadapan Allah?
2.Menurut kalian, bagaimana Daniel
berdoa seperti yang dicatatkan dalam
Dan. 6:11? Alkitab mencatatkan
bahwa ia mengucapkan syukur di
dalam doanya. Bagaimana ia dapat
mengucapkan syukur pada saat
nyawanya dalam bahaya?
3.Apakah perbuatan-perbuatan yang
pantas dipuji dari jemaat mula-mula
pada zaman para rasul?
4. Menurut kalian, apakah alasan
utama dari jemaat mula-mula dapat
bertumbuh secepat itu?
5.Saat Paulus dan Silas dipenjarakan,
mereka dapat menaikkan pujian.
Menurut kalian, apakah yang ada di
dalam pikiran mereka saat menaikkan
pujian?
7
pelajaran
2
Bagaimana Menjalani
Kehidupan yang Beriman
Lembar Kerja 3
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Berikut
AN
P
A
K
k bagaimana
kutipan
yang diambil
dari buku
‘Hidup Baru
dalam Kristus’
pada halaman
49-50.
PERTANYAAN:
berdoa
Sebuah Nasihat mengenai Doa
Seorang saudara, John, menasihati: “Kamu seharusnya
berusaha untuk berdoa setiap harinya. Doa adalah hal yang
terpenting bagi setiap umat Kristen. Ketika kamu bangun
pagi, janganlah lupa untuk mengucapkan doa singkat
sebelum meninggalkan rumah. Dan sebelum tidurpun,
kamu seharusnya berlutut dan berdoa setidaknya satu
menit lamanya. Saya sendiri berusaha menyisihkan waktu
setidaknya satu menit untuk berdoa ketika bangun dari tidur
dan kira-kira lima menit sebelum tidur. Kadang memang
saya merasa begitu lelah dan tidak tahu apa yang saya
sedang doakan. Tetapi karena telah beranggapan bahwa
doa merupakan bagian dari kewajiban saya sebagai umat
Kristen, maka saya tetap melakukannya. Dan lagi, saya kira
Tuhan akan berkenan apabila kita memiliki kehidupan doa
yang konsisten. Jadi, sesibuk apapun diri kita, kita harus
selalu ingat untuk berdoa.”
1. Pelajarilah nasihat doa ini. Apakah merupakan sebuah
nasihat yang baik? Apakah hal-hal baik itu?
2. Menurut kalian, seperti apakah kehidupan doa John?
Mengenai apa sajakah isi doanya?
3. Seperti apakah kehidupan doa kalian? Bagaimana
kehidupan doa ideal kalian? Apakah keduanya
serasi?
4. Perubahan apakah yang kalian akan hasilkan untuk
memperbaiki nasihat yang diberikan oleh John?
8
pelajaran
2
Lembar Kerja 4
Sejarah Awal Manusia
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Saya tidak dapat katakan, “Bapa kami,” apabila saya
tidak dapat menyatakan suatu hubungan pribadi di dalam
kehidupan sehari-hari.
Saya tidak dapat katakan, “Yang di surga,” apabila saya
sibuk di dunia, hingga tidak menimbun harta di sana.
Saya tidak dapat katakan, “Dikuduskanlah nama-Mu,”
apabila saya, yang memanggil nama-Nya, adalah tidak
kudus.
Saya tidak dapat katakan, “Datanglah kerajaan-Mu,”
apabila saya sedang mempertanyakan, merasa benci
terhadap sesuatu atau tidak mematuhi kepada kehendakNya bagiku.
Mengenai hal apakah
kita doakan?
Saya tidak dapat katakan, “Di bumi seperti di surga,”
apabila saya tidak siap mengabdikan kehidupan pribadi
bagi pelayanan-Nya.
Apakah kita hidup
untuk hal apa yang
didoakan?
Saya tidak dapat katakan, “Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya,” apabila saya sedang
menguatirkan mata pencaharian pribadi.
Tidak semua dari antara kita
mengenal ‘Doa Bapa Kami’. Kita
Saya tidak dapat katakan, “Dan ampunilah kami akan
kesalahan kami seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami,” apabila saya
menyembunyikan rasa dendam kepada orang lain.
Saya tidak dapat katakan, “Dan janganlah membawa
kami ke dalam pencobaan,” apabila saya menempatkan
diri dengan sengaja atau tetap mempertahankan suatu
posisi yang sepertinya saya akan dicobai.
Saya tidak dapat katakan, “Tetapi lepaskan kami
dari pada yang jahat,” apabila saya tidak siap untuk
pergumulan rohani dengan senjata doa.
Saya tidak dapat katakan, “Karena Engkaulah yang
Empunya Kerajaan,” apabila saya sebagai umat-Nya
tidak mau menuruti titah dari Sang Raja.
Saya tidak dapat katakan, “Dan kuasa,” apabila saya
merasa takut terhadap apa yang manusia lakukan atau
apa yang tetangga mungkin pikirkan.
Saya tidak dapat katakan, “Dan kemuliaan,” apabila saya
mencari kemuliaan bagi diri sendiri.
Saya tidak dapat katakan, “Sampai selama-lamanya,”
apabila pemikiran saya dibatasi oleh hal-hal yang berkaitan
dengan waktu.
(Penulis Tidak Diketahui)
telah mempelajarinya dengan hati
dan dapat menghafalnya dengan
cepat tanpa ada persoalan
apapun.
Tetapi,
seberapa
banyakkah dari antara kita yang
benar-benar memeriksa isi dari
‘Doa Bapa Kami’? Pernahkah
kita memeriksa apa yang kita
doakan?
‘Doa Bapa Kami’ adalah doa
yang Tuhan Yesus pergunakan
saat
murid-murid
memohon
kepada-Nya
agar
diajarkan
bagaimana untuk berdoa (Luk.
11:1). Oleh karena itu, doa ini
pasti melebihi sesuatu bagi kita
untuk diingat dan dikatakan
dengan hafal. Ini adalah garis
besar yang mengajarkan kita
tentang apa yang seharusnya
kita doakan. Lebih penting lagi, ini
merupakan pedoman bagaimana
kita melangkah dalam hidup.
Marilah kita lihat lebih
mendalam dari doa ini. Ada
sebuah puisi yang dituliskan
sebagai sebuah cerminan dari
‘Doa Bapa Kami’.
9
pelajaran
2
Lembar Kerja 5
Bagaimana Menjalani
Kehidupan yang Beriman
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Saya tidak dapat katakan, “Bapa kami,” apabila saya
Puisi ini telah
diberikan kepada
kita hanya melalui
satu sudut pandang
saja, yaitu mengenai
apa ‘Doa Bapa Kami’
ini. Sang penulis
menerapkan ‘Doa
Bapa Kami’ kepada
satu hal apa yang
harus dipikirkan dan
dilakukan di dalam
hidup manusia.
‘Doa Bapa Kami’
pun mengajarkan
kita mengenai isi
dari doa-doa kita.
Sebagai contoh, di
dalam doa-doa kita,
kita dapat berdoa
dan merenungkan
mengenai bagaimana
kehendak Allah itu
terjadi di bumi seperti
di surga. Kita dapat
berdoa mengenai
kemajuan gereja. Kita
dapat berdoa mengenai
keputusan yang kita
akan ambil. Kita dapat
berdoa mengenai
keburukan di dalam
sifat dan gaya hidup
pribadi.
Sekarang,
marilah kita berusaha
membuat suatu
cerminan yang serupa
pada ‘Doa Bapa Kami’
seperti sang penulis
pada puisi yang ia telah
hasilkan. Lengkapilah
tiap-tiap garis doa
berikut dengan
kalimat dari muridmurid. Sebelum kita
menuliskannya, pikirkan
mengenai apa yang kita
seharusnya doakan di
dalam doa-doa kita dan
menjadi seperti apakah
seharusnya kehidupan
kita.
10
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Yang di surga,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Dikuduskanlah nama-Mu,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Datanglah kerajaan-Mu,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Di bumi seperti di surga,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Berikanlah kami pada hari ini makanan
kami yang secukupnya,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Dan ampunilah kami akan kesalahan
kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada
kami,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Dan janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Tetapi lepaskan kami dari pada yang
jahat,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Karena Engkaulah yang Empunya
Kerajaan,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Dan kuasa,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Dan kemuliaan,” apabila saya
_______________________________________________________
Saya tidak dapat katakan, “Sampai selama-lamanya,” apabila saya
_______________________________________________________
(Penulis: ________________________ – nama murid)
pelajaran
3
Lembar Kerja 1
Menetapkan Tujuan
Pemahaman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Hidup dalam Tujuan Jangka Panjang
Tujuan
memberikan kita sesuatu untuk diusahakan,
sesuatu arahan untuk dituju pada akhirnya.
Mencelikkan mata orang buta dan membantu orang miskin merupakan tujuan yang
sulit untuk dilakukan. Tetapi bagaimana dengan memikul salib? Yesus Kristus ingin
melepaskan kita dari belenggu dosa. Itu berarti bahwa Ia harus rela menanggung
dosa kita dengan mati di atas kayu salib. Ini jelas bahwa semuanya itu bukanlah tujuan
yang mudah untuk dicapai. Pikirkan mengenai beberapa pertanyaan berikut:
1. Di manakah Yesus Kristus
memberitahukan segala tujuan-Nya?
2. Orang-orang pada zaman Yesus
Kristus tidak menyadari apa yang akan
terjadi dengan diri-Nya. Menurut kalian,
apakah mereka berpikir bahwa Ia
menyatakan akan lakukan sesuatu?
3. Yesus Kristus menetapkan beberapa
tujuan yang Alkitabiah. Umat Kristen
dapat tetapkan pula beberapa tujuan
yang sama seperti yang Ia telah
tetapkan. Tujuan apakah yang mungkin
bagi sebuah pertumbuhan umat Kristen
tetapkan dari catatan Yesaya yang
Tuhan Yesus baca?
4. Berdasarkan yang kalian ingat
mengenai kehidupan Tuhan Yesus,
kesulitan apa sajakah yang Ia hadapi
dalam mencapai tujuan-Nya?
5. Izinkan murid-murid untuk menaruh
sebuah bintang pada tujuan yang
mereka kira paling diperlukan pada
zaman Yesus Kristus. Mengapa?
Berilah garis pada tujuan yang mereka
kira paling diperlukan bagi gereja pada
hari ini. Mengapa?
6. Apakah yang semuanya ini katakan
mengenai macam orang seperti Yesus
Kristus dan tujuan yang Ia miliki?
11
pelajaran
3
Lembar Kerja 2
Menetapkan Tujuan
Menguji
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Persiapan untuk Melayani Allah
Samuel melayani Tuhan dari sejak masa
kecilnya (1 Sam. 2:18-21).
1. Bagaimana masa kecil Samuel berbeda
dari anak-anak sebayanya yang lain?
2. Menurut kalian, macam kesulitan
apakah yang Samuel harus hadapi,
saat dikuduskan di hadapan Tuhan bagi
pelayanan seumur hidupnya pada usia
begitu muda?
3. Kualitas apakah yang Samuel harus
tanamkan, agar mampu melayani Allah
pada usia yang begitu mudanya dan
mempertahankannya hingga masa
dewasanya?
1. Apakah tujuan dari Tuhan Yesus di
dalam hidup-Nya berdasarkan Lukas
4:18?
2. Apakah tujuan hidup yang ditetapkan
bagi Samuel, bahkan sebelum ia
dilahirkan?
3. Kualitas penting apa sajakah sebagai
seorang pekerja Allah yang baik
yang harus dimiliki? Bagaimana
seseorang dapat dilatih dengan
kualitas seperti ini?
12
Ketika berbicara perihal tujuan, kita memikirkan
sebuah rencana. Tetapi sebenarnya, untuk
mencapai suatu tujuan, kita harus memasukkannya
ke dalam rencana dan bekerja menuju arah
tujuan itu. Dalam Alkitab, ada banyak orang yang
mempersiapkan diri ketika masih mudah bagi suatu
tujuan yang mulia – untuk melayani Allah. Marilah
kita sekarang melihat bagaimana orang-orang ini
mempersiapkan diri mereka bagi pelayanan Allah.
Daniel dan teman-temannya bertahan dari
pengaruh bangsa lain dan berhasil pada
akhirnya (Dan. 1:1,6-19).
1. Kapan Daniel dan ketiga temannya menolak
makanan raja? Dan apakah kualitas rohani
yang dinyatakan?
2. Menurut kalian, mengapa mereka dapat
mempertahankan pendirian hingga
memuliakan Allah di tengah masyarakat dari
bangsa lain?
Timotius dilatih dari sejak masa mudanya
untuk menjadi seorang pekerja Allah yang baik
(Kis. 19:22; 20:4 dan 2 Tim. 1:5).
1. Pekerjaan baik apa sajakah yang Timotius
lakukan?
2. Iman Timotius dibangun sejak ia berusia
muda. Bagaimana seorang yang muda dapat
mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang
pekerja Allah yang baik, seperti yang Timotius
perbuat?
pelajaran
3
Lembar Kerja 3
Menetapkan Tujuan
Penerapan
Menguji
Pemahaman
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Kesaksian 1
p?
alam hidu
alian di d an? Apakah
k
n
a
ju
tu
n kali
Apakah
akah tujua
iri sendiri
Seperti apmiliki tujuan bagi d an kasihi?
kalian me arangsiapa yang kali di dalam
dan bagi b lian melibatkan Allah bertemu
Apakah ka lian? Saat Saulus pertama
tujuan ka uhan Yesus untuk ah yang
“Apak
dengan T
bertanya, is. 9:6). Dalam
ia
,
a
y
n
(K
kali
perbuat?”
ncanaan,
harus aku n tujuan dan perenanyakan
menetapka alian pernah me ada dua
apakah k ini? Di sini, reja yang
pertanyaannyata dari jemaat ge ehidupan
kesaksian utuskan menjalani k
telah membagai alat Allah.
mereka se
1. Dari dua kesaksian ini, langkah penting
apakah yang melibatkan rencana dari para
jemaat bagi Allah?
2. Tidak seorangpun yang dapat menjadi
pahlawan seorang diri dalam melakukan
pekerjaan Allah. Dukungan saudara dan
saudari seiman merupakan hal penting
di dalam perencanaan kita bagi Allah.
Jelaskan peranan dari kedua saudara ini di
dalam perencanaan dari para jemaat ini.
3. Pengorbanan apakah yang kedua saudara
ini perbuat di dalam rencana mereka bagi
Allah? Menurut kalian, kesulitan apakah
yang mereka harus atasi?
Saat Kursus Teologi Singkat – National Youth
Theological Seminar – diselenggarkan, seorang saudara
sedang berdoa dan berpuasa kepada Allah mengenai
masa depannya. Ia baru saja lulus dari suatu universitas
pada tahun ini dan menyimpan banyak pertanyaan di
dalam pikirannya. Akankah ia beroleh pekerjaan? Apakah
posisi yang seharusnya ia ajukan? Kota manakah yang
seharusnya ia tempati? Akankah ia melakukan yang baik
di dalam karirnya? Selama hari-hari diselenggarakannya
kursus itu, sekalipun berdoa dan berpuasa dengan
tekun, ia belum merasakan bahwa Allah benar-benar
menyertainya, hingga suatu petang saat ia merasakan
Allah pada akhirnya berbicara dengan dirinya di dalam
doa.
Di dalam doa itu, saudara ini tiba-tiba merasakan
seperti suara Allah yang ditujukan kepada dirinya
(sekalipun ia secara jasmani tidak mendengarkan apaapa). Di dalam doanya itu, ia merasakan begitu kuatnya
bahwa Allah sedang mengajukan suatu pertanyaan
kepadanya, “Bagaimana dengan diri-Ku?” Kemudian,
barulah ia menyadari bahwa semua isi doanya ternyata
hanyalah tertuju bagi dirinya sendiri. Ia tidak memikirkan
apa yang ia ingin lakukan bagi Allah atau apa yang Allah
ingin ia lakukan melalui dirinya.
Doa itu benar-benar mengejutkan dan membuat
sadar saudara ini. Ia mulai mengetahui apa yang ia harus
lakukan. Setelah berkonsultasi dengan pendeta dan
saudara-saudari seiman, ia menemukan jawaban dari
semua pertanyaannya selama ini dan mulai melibatkan
dirinya bagi Allah di dalam rencana-Nya. Sekarang, ia
beroleh suatu pekerjaan yang baik di suatu kota yang
berjauhan dengan keluarganya dan aktif membantu
pekerjaan gereja di kota itu, karena para jemaat di sana
sungguh memerlukan lebih banyak bantuan dalam
pembangunan gereja.
Kesaksian 2
Kira-kira 20 atau 30 tahun yang lalu, Gereja
Yesus Sejati belum didirikan sebanyak seperti saat
sekarang ini. Ada dua remaja di Taiwan yang membuat
suatu kesepakatan terhadap diri mereka sendiri bahwa
saat dewasa nanti, mereka akan pergi bersama ke
Eropa, ke suatu tempat yang belum ada Gereja Yesus
Sejati dan memberitakan Injil ke sana. Mereka mulai
membawakan gagasan itu ke dalam doa. Mereka pun
benar-benar mempelajari bahasa yang dipergunakan
kelak di Eropa. Setelah lulus dari kuliah, mereka berniat
untuk melanjutkan sekolah di sana. Mereka diterima
dan belajar dengan begitu giatnya. Setelah itu, mereka
beroleh pekerjaan dan menetap di suatu rumah baru
di sana. Bersama dengan beberapa jemaat lainnya
yang pergi ke Eropa untuk belajar atau bekerja, mereka
bersama-sama melakukan pelayanan dan pemberitaan
Injil kepada barangsiapa yang ditemui. Pujilah Tuhan,
beberapa Gereja Yesus Sejati di Eropa telah didirikan
dan sejumlah jemaat mulai bertambah lebih banyak pada
tahun itu.
13
9
pelajaran
3
Lembar Kerja 4
Menetapkan Tujuan
Penerapan
Menguji
Pemahaman
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Langkah 1
Mulailah dengan menuliskan satu tujuan
rohani yang kalian akan selesaikan pada
bulan ini. Kalian mungkin akan menuliskan,
“Tujuanku adalah mempelajari lebih banyak
mengenai Alkitab,” atau “Tujuanku adalah
memiliki sebuah kehidupan doa yang lebih
baik.”
Langkah 3
Tuliskan beberapa tujuan rohani untuk
masa depan kalian – untuk tahun ini dan
tahun berikutnya atau untuk 2-3 tahun ke
depan.
Pernahkah kalian memikirkan suatu tujuan?
Pernahkah kalian menyempatkan waktu untuk
menuliskan bagaimana mencapai tujuan itu
dan mengevaluasinya?
Bila tidak, di sini ada sebuah pola
yang kalian dapat ikuti.
Langkah 2
Kalian perlu mampu mengukur tujuan dalam
beberapa cara yang nyata. Kalian perlu
menuliskan ulang tujuan kalian, bila belum
mampu mengukurnya. Sebagai contoh,
sebuah kehidupan doa yang lebih baik dapat
diukur dengan berdoa selama 10 menit lebih
awal setiap harinya atau mendoakan anggota
keluarga setiap malam sebelum pergi tidur.
Ini merupakan tujuan yang nyata, karena
dapat diukur dengan mudah. Kalian dapat
memberitahukan ketika mencapai tujuan itu.
Ingatlah untuk menuliskan tujuan kalian dalam
tindakan-tindakan yang nyata.
Langkah 4
Kalian dapat
menambahkan pertanyaan
lain yang membantu
menemukan suatu tujuan
dengan nilai-nilai rohani
yang berharga.
Evaluasi tujuan kalian, karena ini merupakan
tujuan rohani. Tanyakan kepada diri kalian
sendiri beberapa pertanyaan berikut untuk
tiap-tiap tujuan.
Langkah 5
Bagikan tujuan kalian kepada teman-teman
di kelas. Beritahukan mengenai proses
bagaimana kalian mendapatkan tujuan
yang tertulis itu dan mengevaluasinya.
Kalian boleh membagikannya pada bulan
berikutnya selama berkaitan dengan tujuan
rohani kalian.
14
4
Bila dapat mencapai tujuan ini, akankah
Yesus Kristus dimuliakan?
Apakah tujuan ini membantu diri sendiri atau
orang lain menjadi serupa dengan Yesus
Kristus?
Apakah tujuan ini merupakan suatu
tindakan nyata yang saya dapat lihat atau
ukur?
Akankah saya mengetahui ketika telah
mencapai tujuan ini?
Apakah mungkin dapat mencapai tujuan
ini?
Apakah tujuan ini berkaitan dengan pekerjaan
dari Roh Kudus?
pelajaran
4
Lembar Kerja 1
Pemahaman
Nilai Rohani dan
Nilai Duniawi
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
DISKUSIKAN...
A. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini”
Apakah maksudnya saat Paulus katakan
bahwa kita seharusnya jangan menjadi serupa
dengan dunia ini?
Hal apa sajakah di dunia hari ini yang
bertentangan dengan pengajaran-pengajaran
Allah?
Apakah kalian melihat orang-orang di sekitar
yang menjalankan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan pengajaran-pengajaran
Allah?
2. Bacalah Galatia 5:16-18. Apakah yang Alkitab
ajarkan tentang bagaimana dipimpin dan
diperbarui oleh Roh Kudus? Apakah maksud
dari ‘hidup di dalam Roh’?
C. “Dapat membedakan manakah kehendak
Allah:
Apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna”
Bacalah Yohanes 15:19. Tuhan Yesus
mengatakan bahwa bila kita membedakan diri
dari dunia, kita sepertinya akan dibenci oleh
dunia. Tekanan macam apakah yang kalian
rasakan dari teman sebaya dengan tidak
menjadi serupa terhadap perilaku mereka.
Bagaimana kalian menjaga diri untuk tidak
menjadi serupa terhadap perbuatan-perbuatan
itu, sekalipun beroleh tekanan dari teman
sebaya?
Berikan beberapa contoh dari bagaimana
seseorang dapat diperbarui oleh kehendak
Allah.
Dapatkah kalian mengingat ayat-ayat
Alkitab yang mengacu secara langsung
kepada kehendak Allah? Dengan bantuan
Konkordansi Alkitab, kita dapat melihat semua
ayat yang berkaitan dengan ‘kehendak Allah’.
Ringkaslah beberapa penemuan ayat kalian
dan bagikan itu kepada teman-teman di kelas.
Apakah yang kalian ketahui mengenai
kehendak Allah?
B “Berubahlah oleh pembaharuan budimu”
Bacalah Titus 3:5. Alkitab memberitahukan
bahwa Roh Kudus dapat memperbarui kita.
Apakah berarti bahwa setiap orang yang
telah memperoleh Roh Kudus akan dengan
sendirinya tidak menjadi serupa dengan
dunia? Adakah hal-hal yang lebih penting,
yang seseorang telah lakukan setelah
menerima Roh Kudus?
Hal apa sajakah yang kalian dapat lakukan
untuk menjadi yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna itu?
15
9
pelajaran
4
Lembar Kerja 2
Menguji
Nilai Rohani dan
Nilai Duniawi
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Dalam Matius 5:14, Tuhan Yesus mengatakan
bahwa kita adalah ‘terang dunia’. Dalam dunia yang
penuh dengan kegelapan rohani ini, kita harus
memancarkan terang Allah. Untuk melakukan hal
ini, kita tidak harus mengambil bagian dari apa yang
orang-orang belum percaya itu lakukan. “Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat
bersatu dengan gelap?” (2 Kor. 6:14) Sejak masa
lalu, para jemaat Allah telah memancarkan diri
mereka dengan menjadi berbeda dari orang-orang
pada masa itu. Hari ini, kita akan melihat beberapa
contoh mengenai hal itu.
Untuk tiap-tiap bagian Alkitab berikut,
tuliskan aktivitas dari orang-orang
yang tidak mengenal Allah.
Kemudian, sebagai suatu pelajaran
yang kontras, tuliskan pula apa yang
jemaat Allah itu perbuat.
A. Kejadian 6:1-12
Apakah yang orang-orang pada masa
itu lakukan?
Apakah yang Nuh lakukan?
B. Kejadian 18:20; 19:4-7
Apakah yang orang-orang pada masa
itu lakukan?
Apakah yang Lot lakukan?
C. Kejadian 39:6-12
Apakah yang istri Potifar lakukan?
Apakah yang Yusuf lakukan?
D. Daniel 1:3-10
Apakah yang orang-orang muda ini
lakukan di istana?
Apakah yang Daniel lakukan?
E. Daniel 3:1-6,16-18
Apakah yang orang-orang muda ini
lakukan?
Apakah yang Sadrakh, Mesakh dan
Abednego lakukan?
1. Apakah maksud dari ‘berubahlah oleh pembaharuan budimu’?
2. Rangkumlah beberapa perbuatan dosa dari orang-orang yang tidak mengenal Allah.
3. Rangkumlah perbedaan perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang yang mengenal Allah
dengan yang tidak mengenal Allah.
16
4
pelajaran
4
Lembar Kerja 3
Nilai Rohani dan
Nilai Duniawi
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Apa yang
Dunia
Katakan
VS
Apa yang
Alkitab
Katakan
p
Alice senantiasa berada di sebuah sekolah pribadi.
Tetapi setelah orangtuanya pindah ke kota, ia
didaftarkan ke sebuah SMA umum. Di kota itu, jumlah
muridnya lebih beragam dan ia berteman dengan murid
yang berlatar belakang yang berbeda. Suatu hari, ia
terkejut ketika sekelompok murid menawarkan suatu
kesempatan, agar ia mencoba sesuatu yang benarbenar menyenangkan. Mereka menyarankan bahwa
Alice dapat mencoba obat-obatan terlarang, agar
dapat bersenang-senang. Alice mengetahui bahwa
teman-temannya itu merokok, tetapi tidak pernah
terpikir bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang
lebih jauh dari pada itu! Alice pun mengetahui secara
naluri bahwa ia seharusnya tidak pernah bergabung
dengan mereka. Tetapi, mereka adalah teman-teman
terdekatnya di sekolah itu dan sekarang, ia harus
memilah hubungan pertemanan mereka. Bila ia tidak
bergabung lagi dengan mereka, mereka mungkin tidak
ingin lagi menghabiskan waktu bersamanya pada
masa yang akan datang.
Nasihat kalian kepada Sammy:
Beberapa acuan Alkitab:
Yakobus 1:15;
2 Timotius 2:22;
Pengkhotbah 12:14;
Efesus 5:15-16
Sekalipun Kitab Suci telah ditulis
lebih daripada 2000 tahun yang
lalu, tetapi masih berkaitan
dengan kehidupan kita hari ini.
Ini disebabkan ‘segala tulisan
itu diilhamkan oleh Allah’ (2 Tim.
3:16). Marilah kita lihat beberapa
situasi dari kenyataan hidup
yang orang-orang muda telah
hadapi di dalam gereja kita.
Pergunakan ayat-ayat Alkitab
yang diberikan dan tambahkan
pula beberapa acuan Alkitabiah
lainnya, sebagai suatu nasihat
agar dapat melakukan apa yang
mereka harus lakukan. (Nama
dari orang-orang muda itu boleh
diubah dan ceritanya boleh
sedikit disesuaikan.)
Nasihat kalian kepada Alice:
Beberapa acuan Alkitab:
1 Korintus 6:12,19-20; 10:23;
2 Timotius 2:22
Seperti para remaja lainnya, Sammy menghabiskan
waktunya sehabis pulang
dari sekolah dengan
melakukan chatting bersama teman-temannya. Ia
beranggapan bahwa inilah cara yang baik untuk tetap
berhubungan dengan banyak orang, terutama dengan
teman-teman di gereja, yang tidak dapat dilihatnya setiap
hari. Ia pun melakukan pertemanan dengan temanteman yang baru melalui obrolan di internet. Suatu
hari, salah seorang teman chatting-nya menyarankan,
agar ia membuka beberapa situs ‘panas’, seperti situs
pornografi. Teman ini memberitahukannya bahwa
tidak ada yang salah untuk melihat beberapa gambar
di dalam situs itu, asalkan tidak melakukan apa-apa.
Hanya melihat gambar-gambar itu sekali atau dua kali
dan itu bukanlah suatu persoalan. Di samping itu, tidak
seorangpun yang akan mengetahuinya.
(berlanjut ke halaman berikut)
17
9
pelajaran
4
Lembar Kerja 4
Nilai Rohani dan
Nilai Duniawi
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Apa yang
Dunia
Katakan
VS
Apa yang
Alkitab
Katakan
p
Diane telah mendengarkan banyak hal mengenai
mengasihi saudara-saudari seiman di dalam Kristus.
Ia tidak pernah secara serius memikirkannya hingga
seorang guru Pendidikan Agama memulai sebuah
sistem pertemanan dan Diane dipasangkan sebagai
seorang teman kepada seseorang yang ia kira bukanlah
pasangannya. Ia tidak pernah berbicara sepenuh hati
kepada saudari itu di gereja. Dari gaya berpakaian
hingga gaya berkomunikasinya, satupun tidak ada
yang membuat dirinya tertarik sedikitpun terhadapnya.
Diane tidak dapat membayangkan bagaimana dirinya
dapat menjadi seorang pendoa bagi teman yang ia
tidak sukai. Di sekolah, Diane dapat memilih siapa saja
yang ia ingin berbagi kepadanya. Tidak seorangpun
dapat memaksa seseorang untuk menjadi teman dari
orang itu. Tetapi, mungkin ia tidak dapat mengatakan
‘tidak’ kepada gurunya. Ia mulai merasakan begitu
kesal di dalam hatinya, baik kepada gurunya maupun
pasangan temannya itu.
Nasihat kalian kepada David:
Beberapa acuan Alkitab:
Keluaran 20:12;
Efesus 6:1-3
18
4
Penerapan
Sekalipun Kitab Suci telah ditulis
lebih daripada 2000 tahun yang
lalu, tetapi masih berkaitan
dengan kehidupan kita hari ini.
Ini disebabkan ‘segala tulisan
itu diilhamkan oleh Allah’ (2 Tim.
3:16). Marilah kita lihat beberapa
situasi dari kenyataan hidup
yang orang-orang muda telah
hadapi di dalam gereja kita.
Pergunakan ayat-ayat Alkitab
yang diberikan dan tambahkan
pula beberapa acuan Alkitabiah
lainnya, sebagai suatu nasihat
agar dapat melakukan apa yang
mereka harus lakukan. (Nama
dari orang-orang muda itu boleh
diubah dan ceritanya boleh
sedikit disesuaikan.)
Nasihat kalian kepada Diane:
Beberapa acuan Alkitab:
Galatia 6:2; 5:22-23;
Yohanes 13:34-35
David telah memiliki banyak persoalan dengan
orangtuanya sejak mulai masuk universitas. Orangtua
David tampak mencampuri terlalu jauh dalam urusan
pribadinya. Hal itu dapat diterima David, ketika
dirinya masih muda. Tetapi sekarang, ia telah masuk
universitas dan seyogyanya dapat mempertimbangkan
sendiri untuk menjadi dewasa. Ia tidak menyukai
ketika ibunya ingin memastikan bahwa dirinya telah
mengonsumsi sesuatu makanan yang layak untuk
dikonsumsi, sekalipun makanan itu tidak disukainya.
Ia tidak lagi suka pergi ke mal bersama dengan
orangtuanya. Bahkan ia beranggapan bahwa bahasa
Inggris mereka yang terbata-bata itu merupakan
sesuatu yang memalukan bagi dirinya. Teman-teman
di kampus memberitahukan, agar David tetap bersabar
mengenai hal itu. Suatu kali, David pergi ke kampus dan
berencana untuk pindah kampus dan meninggalkan
orangtuanya untuk selamanya.
pelajaran
4
Lembar Kerja 5
Nilai Rohani dan
Nilai Duniawi
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Di dalam dunia yang penuh persaingan, penting untuk menjadi
tangguh agar dapat mempertahankan diri. Sering kali, nilai-nilai
yang diserap dari dunia justru kita masukkan ke dalam gereja
dan ke dalam kehidupan pribadi. Sebagai akibatnya, kita menjadi
tidak berbeda lagi dengan orang-orang dunia. Kita tidak lagi
dapat memancarkan terang di dalam dunia yang gelap, karena
telah menjadi serupa dengan dunia, dengan orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Penting untuk menyadari status istimewa
kita sebagai anak-anak Allah dan yang memiliki hikmat rohani
untuk memberitahukan perbedaan antara apa yang dunia
hargai dan apa yang Allah perkenan. Di sini, ada sebuah ayat
yang menyoroti perbedaan antara ‘kuat’ yang dimaksudkan oleh
dunia dengan ‘tangguh’ yang dimaksudkan menurut pandangan
seorang Kristen.
Seorang
yang
Tangguh
Seorang yang kuat berolah raga setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuhnya,
tetapi seorang yang tangguh dalam berdoa untuk menjaga kesehatan jiwanya.
Seorang yang kuat tidak merasa takut terhadap apapun,
tetapi seorang yang tangguh menunjukkan keberanian di tengah rasa takutnya.
Seorang yang kuat tidak ingin membiarkan siapaun mengambil yang terbaik dari padanya,
tetapi seorang yang tangguh memberikan yang terbaik kepada siapapun.
Seorang yang kuat berbuat kesalahan dan menghindarinya pada masa yang akan datang,
tetapi seorang yang tangguh menyadari kesalahan hidup itu justru dapat pula menjadi
berkat-berkat Allah dan bermanfaat bagi dirinya.
Seorang yang kuat melangkah dengan mantap,
tetapi seorang yang tangguh mengenal Allah akan menopang dirinya ketika jatuh.
Seorang yang kuat memancarkan pancaran keyakinan pada wajahnya,
tetapi seorang yang tangguh memancarkan anugerah.
Seorang yang kuat percaya bahwa dirinya akan cukup tangguh untuk melakukan suatu
perjalanan,
tetapi seorang yang tangguh percaya bahwa di dalam melakukan suatu perjalanan, ia
akan menjadi tangguh.
Sekarang, tuliskan sedikitnya satu
paragraf yang menggambarkan
perbedaan antara apa yang dunia
katakan dengan apa yang Alkitab
ajarkan, seperti yang ditunjukkan
dalam ayat-ayat di atas. Kalian
boleh memikirkan tentang apa saja
yang dunia yakini tentang kekuatan.
Tentu saja, akan berbeda dengan
yang kalian ketahui dari Alkitab
untuk menjadi tangguh. Berikan pula
sebuah ayat Alkitab untuk mendukung
apa yang kalian ingin tuliskan.
!
19
9
pelajaran
5
Lembar Kerja 1
Prioritas, Kepemilikan dan
Pengaturan Waktu
Pemahaman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Bayangkan kalian memiliki seorang adik laki-laki dan
keduanya berusia kira-kira 38 atau 39 tahun. Keduanya
berekonomi mapan dengan penghasilan yang besar. Kalian
memiliki mobil yang bagus, rumah yang luas, pekerjaan
yang hebat dan tetap melakukan investasi dengan baik,
sehingga mampu memberikan persembahan persepuluhan
dalam jumlah yang besar kepada pihak gereja. Suatu kali,
sang adik tiba-tiba datang dan memberitahukan bahwa
ia mengalami kebangkrutan, hingga membutuhkan uang
yang besar untuk melunasi beberapa hutangnya. Apakah
yang kalian akan lakukan demi hubungan dengan adik
kalian itu?
PEMANASAN
Berbagai Pilihan
Memilih antara kepemilikan dan manusia (atau
antara kekayaan dan hubungan) merupakan
suatu keputusan yang berat untuk diambil. Tetapi
banyak dari antara kita menghadapi pilihan
yang macam demikian di dalam hidupnya.
Kita dapat memilih untuk mempertahankan
kepemilikan kita atau mengasihi sesama
manusia. Bagaimana kita membuat keputusan
ini? Apakah Allah peduli tentang bagaimana
kita menghargai suatu hubungan dan cara
menghargai kepemilikan kita?
Marilah kita melihat Kejadian 13:8-13
Abram adalah seorang yang bijaksana saat
menempatkan orang banyak yang sedang
mempersoalkan masalah kepemilikan.
Kapankah Abram membiarkan Lot untuk
mengambil apapun yang dia inginkan?
Apakah hadiah yang raja Sodom tawarkan
kepada Abram atas perbuatannya?
Mengapa Abram menolaknya?
Dengan melakukan demikian, bagaimana
hubungan Abram dengan raja Sodom
selanjutnya?
Apakah yang Abram persembahkan kepada
Imam Melkisedek?
Marilah kita membaca Kejadian 14:1-15:1
Setelah Abram dan Lot berpisah, Lot pergi
menikmati kehidupan di tanah terbaiknya
itu. Lalu, beberapa raja mengepung Sodom
dan merebutnya, serta menawan Lot dan
keluarganya. Setelah Lot ditawan, apakah
yang Abram lakukan?
20
4
Dengan melakukan demikian, bagaimana
hubungan Abram dengan Allah selanjutnya?
pelajaran
5
Lembar Kerja 2
Menguji
Prioritas, Kepemilikan dan
Pengaturan Waktu
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Apakah daftar prioritas kalian sejalan dengan
rencana Allah bagi kehidupan kalian?
Alkitab menerangkan dengan jelas di mana Allah
seharusnya ditaruh pada daftar prioritas kita – pada
urutan teratas. Ketika menggunakan waktu dan uang,
prioritas kita seharusnya adalah Allah, keluarga,
sekolah atau pekerjaan, lalu rekreasi. Ada beberapa
standar yang Allah ingin kita fokuskan pada uang dan
kepemilikan. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan
mengapa ayat-ayat itu penting nilai dan standarnya
untuk kita jalani.
Mengenai Kepuasan
Kita seharusnya bersyukur
kepada hal-hal yang kita
miliki. “Janganlah kamu
menjadi hamba uang dan
cukupkanlah dirimu dengan
apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfieman:
Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau” (Ibr.
13:5). Bacalah 1 Timotius
6:6-8. “Memang ibadah itu
kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
Sebab kita tidak membawa
sesuatu apa ke dalam
dunia...”
Pentingnya
Bekerja Keras
Banyak orang yang tidak
menyukai bekerja, tetapi
menginginkan segala
sesuatu. Pandangan mereka
ini adalah ‘mengapa harus
kuatir tentang hari esok,
lakukan apa saja untuk hari
ini!’ Oleh karena itu, banyak
orang pergi berkeliling untuk
membeli semua macam
barang dengan menggunakan
kartu kredit. Tetapi ingatlah,
sebagai umat Allah, Ia
menginginkan kita untuk
menyimpan hal-hal yang kita
perlukan. “Siapa mengerjakan
tanahnya, akan kenyang
dengan makanan, tetapi
siapa mengejar barang yang
sia-sia, tidak berakal budi”
(Ams. 12:11).
Prioritas
Pengaturan Uang
Kita seharusnya
menggunakan uang dengan
bijaksana dan dengan hati
yang takut akan Allah. “Dan
janganlah kamu lupa berbuat
baik dan memberi bantuan,
sebab korban-korban yang
demikianlah yang berkenan
kepada Allah” (Ibr. 13:16).
Perencanaan ke Depan
Allah menginginkan kita untuk
menjadi seorang perencana.
Apa yang kita lakukan pada
hari ini adalah dasar bagi
hari
esok.
“Serahkanlah
perbuatanmu kepada Tuhan,
maka terlaksanalah segala
rencanamu” (Ams. 16:3).
1. Mengapa Abram membiarkan Lot terlebih dahulu memilih apapun tanah yang dia
inginkan? Hal ini memberitahukan apakah perihal prioritas Abram dan imannya kepada
Allah?
2. Bagaimana Abram memastikan bahwa ia menolak tawaran apapun dari Raja Sodom?
Mengapa Abram melakukan hal itu?
3. Apakah yang Ibrani 13:5 beritahukan tentang sikap yang benar, yang seharusnya kita
miliki berkenaan dengan harta?
4. Nasihat apakah di dalam Ibrani 13:16 yang kita harus perhatikan berkenaan dengan
hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita?
21
9
pelajaran
5
Lembar Kerja 3
Prioritas, Kepemilikan dan
Pengaturan Waktu
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Suatu saat, Tolstoy memberitahukan
suatu kisah mengenai penjualan rumah
di daerah yang terpencil. Beberapa
pengusaha Rusia membuat suatu
penawaran untuk menjual semua tanah
milik seseorang yang dapat dikelilingi
dalam satu hari seharga seribu rubel
(mata uang Rusia). Orang yang berminat
harus kembali pada sore hari atau ia
akan kehilangan kesempatan itu. Setelah
mendengarkan penawaran itu, seorang
petani segera menjual segala sesuatunya
demi memperoleh keuntungan dari
pembeliannya itu. Ia memberikan seribu
rubel kepada para pengusaha dan
membuat segera berangkat. Petani itu
berjalan berkeliling sambil memandang
semua bukit yang indah, yang ingin
dimilikinya. Setelah berjalan sekian
jauhnya, ia bahkan memandang kepada
sebuah tanah yang lebih ingin dimilikinya
lagi. Ia mempercepat langkahnya untuk
menuju ke tanah itu. Senja hampir tiba
dan petani itu harus kembali. Ia mulai
berlomba untuk mencapai batas waktu
yang ditentukan, mengelilingi sebanyak
mungkin tanah secara manusiawi. Ia
berlari secepat mungkin untuk mencapai
tujuan. Akhirnya, ia tiba pula dengan tetap
waktu, tetapi langsung terjatuh mati di
atas suatu tanda. Sekarang, semua tanah
yang ia perlukan adalah sebuah lubang
kubur saja.
Pertanyaan:
1. Apakah yang kalian akan lakukan bila
diberikan kesempatan serupa?
2. Bacalah 1 Timotius 6:6-8. Menurut ayat
ini, apakah kunci dari kepuasan?
3. Apakah pemahaman kalian mengenai
kesalehan?
4. Karena Allah akan menyediakan
segala keperluan kita, baik secara
jasmani maupun rohani, bagaimana
kita seharusnya menghargai prioritas
pribadi?
5. Mengapa sikap kita terhadap
kepemilikan berpengaruh besar
terhadap hubungan kita, terutama
dengan Allah?
Allah memberikan sumber daya kepada kita karena
beberapa alasan. Yang menariknya, salah satu dari alasan
itu adalah kesenangan yang mereka berikan. Tetapi sekali
kita menginginkan kesenangan yang mereka berikan itu
melebihi daripada Sang Pemberi, kita menyembah berhala.
Apakah yang Allah katakan tentang hal itu? Marilah kita
baca Yakobus 4:4-5. Ayat ini memberitahukan bahwa Allah
tidak akan memberikan tempat yang kedua bagi yang
lain.
Pada akhirnya, alasan manusia untuk mengumpulkan
kekayaan adalah untuk meningkatkan rasa keamanan
mereka. Allah, Pencipta dan Penyedia dari segala
kekayaan, mengetahui bahwa hanya sebuah hubungan
dengan-Nyalah yang akan menyediakan keamanan yang
sejati, yang manusia cari. Seperti apa yang kita pelajari
terdahulu, pilihan Abram didasarkan pada keyakinan
dirinya dalam mempercayai Allah yang merupakan pilihan
yang paling menguntungkan yang ia buat, bahkan ketika
manfaat itu belum segera dirasakan olehnya.
22
4
Penerapan
6. Tiap-tiap orang dari antara
kita akan mati suatu hari
kelak. Apakah yang akan
menjadi milik kalian, bila
Allah memberitahukan
bahwa hari esok kalian
adalah yang terakhir?
pelajaran
6
Lembar Kerja 1
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Pemahaman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Semangat Memberi
Sebagai anak-anak Allah, kita harus
menjadi terang dunia. Ini bukan
hanya soal perilaku baik kita, tetapi
semangat berbagi yang murah hati
terhadap apa yang Allah telah berikan
kepada kita. Barangsiapa yang rela
mempersembahkan dan berbagi,
senantiasa ia akan dikenan di hadapan
Allah.
Marilah kita pelajari beberapa contoh
berikut dari Alkitab, beberapa di
antaranya, ada yang menolak untuk
berbagi kepada yang lain dengan murah
hati dan ingin dipuji.
Markus 10:17-30
Orang muda kaya yang tidak dapat
serahkan hartanya
1. Apakah jawaban Tuhan Yesus kepada
orang muda berkenaan dengan cara
untuk memperoleh hidup yang kekal?
2. Apakah Tuhan Yesus benar-benar
bermaksud mengharuskan kita miskin
untuk menjadi murid-Nya? Bila tidak
demikian, apakah yang kalian pikirkan
mengenai yang Tuhan Yesus katakan
kepada orang muda yang kaya itu?
3. Apakah ‘harta di surga’ berarti bagi
kalian?
Lukas 16:19-25
Orang kaya dan Lazarus
1. Apakah merupakan suatu dosa untuk
menjadi kaya? Bila tidak, apakah yang
salah dengan jalan orang kaya yang
memimpin hidupnya itu?
Mempersembahkan
Perpuluhan
1. Catatan pertama Alkitabiah
mengenai persembahan
perpuluhan
Kejadian 14:17-20).
Ibrani 7:14
2. Tujuan dari perpuluhan
selama zaman imam-imam
Yosua 14:3-4
Bilangan 18:21-24
Imamat 27:30
3. Pentingnya persembahan
perpuluhan di hadapan Allah
Maleakhi 3:8-9
Maleakhi 3:10
4. Dalam Perjanjian Baru,
perpuluhan tetap dijalankan
(Lukas 11:42)
Matius 26:1-13
Perempuan yang mempersembahkan
buli-buli pualam minyak narwastu
1. Seberapa mahalkah menurut kalian
harga dari buli-buli pualam minyak
narwastu yang dipersembahkan,
menurut zaman sekarang ini?
2. Apakah yang orang-orang katakan
mengenai persembahannya?
3. Apakah yang kalian katakan mengenai
persembahannya?
4. Apakah yang Yesus Kristus katakan
mengenai persembahannya?
2. Siapakah ‘Lazarus-Lazarus’ hari ini
yang kepadanya kita dapat tunjukkan
kemurahan hati?
23
9
pelajaran
6
Lembar Kerja 2
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
1. Amsal 6:6-8 – “Hai pemalas, pergilah kepada
semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak,...
ia menyediakan rotinya di musim panas dan
mengumpulkan makanannya pada waktu panen.”
Kekayaan
2. Amsal 6:10-11 – “Tidur sebentar lagi, mengantuk
sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk
tinggal berbaring – maka datanglah kemiskinan
kepadamu seperti seorang penyerbu dan kekurangan
seperti orang yang bersenjata.”
3. Amsal 26:15 – “Si pemalas mencelupkan tangannya
ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk
mengembalikannya ke mulutnya.”
4. Amsal 31:15 – “Ia bangun kalau masih malam, lalu
menyediakan makanan untuk seisi rumahnya dan
membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya
perempuan.”
5. Amsal 31:16 – “Ia membeli sebuah ladang yang
diingininya dan dari hasil tangannya kebun anggur
ditanaminya.”
6. Pengkhotbah 4:6 – “Segenggam ketenangan lebih
baik daripada dua genggam jerih payah dan usaha
menjaring angin.”
7. Pengkhotbah 10:18 – “Oleh karena kemalasan
runtuhlah atap dan oleh karena kelambanan tangan
bocorlah rumah.”
Apakah maksud dari perpuluhan?
Mengapa Allah mengharapkan perpuluhan dari umat
Israel?
Bagaimana kita dapat memberitahukan bahwa Allah
memandang perpuluhan sebagai sesuatu yang
penting?
Apakah yang Yesus Kristus perintahkan agar orang
muda kaya untuk memperoleh kehidupan yang
kekal?
Apakah yang salah dengan gaya hidup dari orang
kaya dalam perumpamaan ‘Orang yang Kaya dan
Lazarus’?
24
4
Menguji
Belajar menyimpan dan
mengatur uang dengan bijak
Ketika membicarakan perihal
kekayaan, tidak selalu berarti
tentang uang yang trilyunan rupiah.
Kekayaan adalah apa yang kita
miliki. Bacalah beberapa nasihat
berikut dari Alkitab. Kemudian,
dengan kata-kata kalian sendiri,
tuliskan tiga hal paling penting yang
kalian akan berikan kepada diri
sendiri atau teman sebaya di gereja
berkenaan dengan pengaturan
kekayaan yang baik.
pelajaran
6
Lembar Kerja 3
Bagian 1
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Seperti Apakah Tampaknya
Perencanaan Keuanganmu?
Hari ini, ketika membuka halaman-halaman dari suatu surat kabar dan majalah,
kalian akan melihat iklan-iklan dari beberapa perusahan penanaman modal yang
memberitahukan perihal perencanaan keuangan. Marilah kita membaca suatu
cerita bagaimana seorang pebisnis yang berhasil dengan suatu perencanaan
keuangannya bagi seorang nelayan miskin yang ia temui ketika sedang
berlibur.
Seorang pebisnis Amerika sedang berada di dermaga dari suatu desa di pesisir
Amerika Selatan dan saat itu, sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan sedang
berlabuh. Di dalam perahu yang kecil itu terdapat beberapa macam ikan tuna yellowfin
yang besar. Ia memuji nelayan itu karena hasil tangkapan ikannya dan menanyakan
berapa lama untuk menangkap ikan-ikan sebanyak itu.
Nelayan itu menjawab, “Hanya perlu waktu yang singkat.”
Lalu, pebisnis Amerika menanyakan mengapa nelayan itu tidak dapat tinggal lebih
lama di rumah dan dapat menangkap ikan sebanyak itu. Nelayan itu menjawab bahwa
ia harus mendukung kebutuhan keluarganya. Kemudian, pebisnis Amerika itu bertanya,
“Jadi, apakah yang kamu lakukan dengan waktu luangmu?”
Nelayan itu menjawab, “Tidur hingga larut malam, memancing, bermain dengan
anak-anak, tidur siang bersama istri dan mengelilingi desa setiap petang sambil minum
arak serta berimain gitar bersama dengan teman-teman. Saya memiliki sebuah kehidupan
yang sibuk dan yang padat.”
Setelah itu, pebisnis Amerika berkata, “Saya seorang lulusan pascasarjana bidang
bisnis (Master of Business Administration/MBA) di Harvard. Saya dapat membantu,
asalkan kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk menangkap ikan dan dari hasilnya,
belilah sebuah perahu yang lebih besar. Dengan hasil tangkapan ikan dari perahu yang
lebih besar itu, kamu dapat membeli beberapa perahu yang lain dan akhirnya, kamu
akan memiliki sebuah armada perahu untuk penangkapan ikan. Sebagai ganti menjual
hasil tangkapan ikanmu kepada seorang makelar, juallah langsung kepada seorang
pengelolah, yang pada akhirnya, bukalah sebuah pabrik pengalengan makanan. Kamu
akan mengendalikan produksi, pengelolahan dan pengirimannya...kamu akan tinggalkan
desa yang kecil ini, berpindah ke Los Angeles, bahkan ke New York City, dimana kamu
akan mengembangkan perusahaanmu sendiri. Kamu akan menjual saham perusahaanmu
kepada masyarakat luas, dimana saham itu akan diperdagangkan di New York Stock
Exchange. Kemudian, kamu akan memperoleh milyaran dolar.
“Berapa lamakah semuanya ini akan terjadi, tuan?” tanya nelayan kepada pebisnis
Amerika itu.
“Kira-kira 20 tahun atau lebih,” jawab pebisnis Amerika dengan penuh
pertimbangan.
“Milyaran dolar, hmm, lalu bagaimana selanjutnya, tuan?” tanya nelayan itu.
“Selanjutnya, kamu akan pensiun, pindah ke sebuah desa yang kecil, dimana kamu
dapat tidur hingga larut malam, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang
bersama istri dan mengelilingi desa setiap petang sambil meneguk anggur dan berimain
gitar bersama dengan teman-temanmu.”
(berlanjut ke halaman berikut)
25
9
pelajaran
6
Lembar Kerja 4
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Seperti Apakah Tampaknya
Bagian 2
Perencanaan Keuanganmu?
Setelah membaca satu kemungkinan tentang perencanaan keuangan
seperti yang ditawarkan oleh pebisnis Amerika dalam cerita ini, kalian sekarang
dapat menuliskan perencanaan keuangan masing-masing. Mungkin kebanyakan
dari kalian, masih sebagai murid-murid, yang belum memiliki perencanaan
keuangan. Tetapi dalam latihan ini, biarlah kita merencanakan sesederhana
mungkin tentang keuangan masing-masing dan bayangkan kehidupan kita
ingin tampak seperti apakah dalam 20 tahun mendatang. Buatlah suatu konsep
perencanaan keuangan bagi diri kalian pribadi untuk saat sekarang dan nanti.
Setelah itu, bagikan kepada teman-teman tentang seperti apakah tampaknya
perencanaan keuangan kalian. Di sini, ada beberapa pertanyaan yang kalian
dapat pertimbangkan:
a. Siapakah orang yang terlibat dalam perencanaan keuangan kalian – hanya
diri sendiri atau melibatkan pula orang lain, seperti anggota keluarga, Allah,
jemaat atau yang lainnya.
b. Macam aktivitas apakah yang akan membatu kalian mencapai tujuan atau
sasaran kalian itu?
c. Apakah aktivitas yang kalian rencanakan dalam pencapaian tujuan itu
berkenan di hadapan Allah?
d. Pengorbanan apakah yang kalian harus buat untuk mencapai tujuan itu?
Apakah pengorbanan itu bermanfaat?
e. Menurut kalian, apakah yang Allah akan katakan tentang rencana kalian ini
pada saat sekarang dan pada saat hari penghakiman?
Perencanaan Keuangan
26
4
pelajaran
6
Lembar Kerja 5
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Apakah kalian mengetahui siapakah
yang mengatakan kata-kata ini? Tuhan
Yesus sendiri yang mengatakannya. Ini
sulit diyakini atau diterima, bila yang
memberi itu adalah seorang yang sangat
miskin. Walaupun demikian, ada banyak
kesaksian yang bagus dari orang-orang
yang memberi, sekalipun mereka memiliki
keterbatasan dalam hal keuangan.
Marilah kita baca terlebih dahulu sebuah
contoh dari Alkitab, yaitu dalam Markus
12:41-44.
1. Seberapa banyakkah yang janda ini
berikan sebagai persembahan?
2. Mengapa Tuhan Yesus memuji tindakannya
dalam memberi persembahan?
“Adalah lebih berbahagia
memberi daripada menerima.”
(Kis. 20:35)
3. Apakah yang kalian anggap lebih penting,
nilai dari suatu persembahan atau sikap
dalam
memberikan
persembahan?
Mengapa?
Selanjutnya, marilah kita membaca
dua kejadian yang nyata, dari orangorang yang mempersembahkan sesuatu
ketika mereka sendiri sedang menghadapi
kesulitan keuangan.
Cerita A
Hudson Taylor adalah seorang pemberita Injil yang begitu terkenal, yang merintis
pekerjaan penginjilannya di Cina, yang sebelumnya belum sempat diberitakan di Cina.
Suatu hari, ia dipanggil datang ke suatu rumah penduduk di sana untuk mendoakan seorang
perempuan yang sedang sakit. Ia dipanggil, karena tidak seperti pemimpin agama lainnya,
tetapi ia justru tidak menuntut bayaran atas kunjungannya.
Perempuan yang sedang sakit itu adalah dari keluarga yang sangat miskin. Ketika
Taylor melihat kemiskinannya, ia mengambil uang satu koin dari sakunya. Setelah itu, ia
hanya memiliki uang satu koin saja. Ia tidak dapat memberikan seluruhnya uang koinnya
kepadanya! Apakah yang ia akan lakukan untuk bertahan hidup? Ia hanya memiliki dua kali
kesempatan lagi untuk menyantap makanan bagi dirinya di rumah.
Taylor berlutut berdoa bagi perempuan yang sakit itu, tetapi ia justru tidak dapat berdoa.
Ia merasakan hati nuraninya memberitahukan bahwa dirinya harus menyerahkan uang satu
koin lagi yang tertinggal di sakunya. Tetapi, bagaimana ia dapat menjalani hidupnya tanpa
memiliki uang satu koinpun? Dengan pikiran yang demikian, ia berusaha untuk berdoa,
tetapi gagal lagi. Akhirnya, ia menyerahkan uang satu koin kepada perempuan itu. Setelah
itu, ia merasakan suatu kelegaan yang luar biasa.
Pengalaman Hudson Taylor memberikan satu contoh tentang apa yang berarti untuk
menjangkau orang-orang yang miskin dan yang membutuhkan – ini adalah sesuatu yang
Allah minta dari pada kita, bahkan ketika kita sendiri adalah seorang yang miskin dan yang
membutuhkan pula.
(berlanjut ke halaman berikut)
27
9
pelajaran
6
Lembar Kerja 6
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
“Adalah lebih berbahagia
memberi daripada menerima.”
(Kis. 20:35)
Cerita B
Seorang saudari terkena suatu infeksi yang mengharuskan dirinya untuk melakukan
sebuah operasi kecil. Ia beranggapan bahwa dirinya harus dapat bertahan selama
mungkin, karena tidak memiliki asuransi yang dapat menutupi biaya pengobatan dirinya
dan tidak mampu pula untuk membayar tagihan pengobatan yang dibebankan kepadanya
dari pihak rumah sakit. Dalam keadaan yang begitu sulitnya, ia mengetahui bahwa dirinya
harus berusaha untuk melakukan sesuatu. Ada seorang teman yang menyarankan, agar ia
pergi ke sebuah rumah sakit, yang akan memberikan pengobatan pelajar dan penginapan
scara gratis sebagai bagian dari pelatihan mereka. Rumah sakit itu, bagaimanapun hanya
menerima jumlah pasien yang terbatas yang datang ke situ setiap minggunya. Adapun
waktu bagi program pengobatan gratis dimulai setiap harinya pukul 6 pagi.
Tanpa menunda lagi, saudari ini membeli tiket kereta api bawah tanah untuk pergi ke
rumah sakit itu pada keesokan harinya. Sebuah pagi yang dingin di awal musim semi, angin
yang berhembus masih terasa dingin menusuk tulang dan salju yang berada di jalanpun
belum mencair benar. Begitu tiba, pintu rumah sakitpun ternyata belum dibuka. Saudari
ini melihat bahwa ada sejumlah orang yang mengantri. Ia pun bergabung dalam antrian
itu, sambil berdoa agar Allah mengizinkannya menjadi salah seorang pasien yang diterima
dalam pengobatan gratis itu.
Setelah dua jam menunggu, nomor antrian saudari ini disebut. Ia pergi ke bagian
penerimaan pasien dengan harapan dan rasa syukur yang besar. Lalu muncullah berita
buruk baginya: Penerima pasien memberitahukan bahwa karena jumlah dokter yang
kurang memadai pada hari itu, maka ia dan pasien lainnya yang telah mengantri harus
pulang ke rumah masing-masing dan datang kembali pada keesokan harinya. Setelah
mendengar berita itu, saudari inipun terasa hancur jiwanya, hingga menangis dengan
sedihnya. Mengapa Allah mengizinkan hal ini terjadi? Mengapa ia harus menderita seperti
ini? Beberapa pikiran sedih dan ragu akan kasih Allah mengisi seluruh jiwanya, sehingga ia
menuju ke statiun kereta api itu sambil mencucurkan air mata. Ia berdoa kepada Allah, agar
dirinya tidak menjadi terlalu kecewa kepada-Nya kelak.
Ketika kereta api mulai berangkat, sepertinya saudari ini sedang berjalan melalui
sebuah perjalanan yang jauh untuk mencapai stasiun berikutnya. Ia pun mendengar suara
sayu yang sedang bernyanyi. Ia melihat bahwa suara itu berasal dari seorang pengamen
tua yang buta dan yang lemah, yang sedang bermain keyboard elektronik, sambil bernyanyi
dengan sekuat tenaga. Hatinyapun begitu terharu. Saudari ini berpikir bahwa betapa
banyaknya berkat yang ia terima, karena dirinya memiliki pekerjaan yang lebih mudah untuk
memelihara kehidupannya daripada orang tua yang lemah ini. Siapa tahu, dia mungkin
memiliki anggota keluarga yang membutuhkan makanan atau ada ibunya yang sedang sakit
atau mungkin karena kondisi pengobatan atau tagihan yang harus dihadapinya. Segera,
saudari ini mengambil semua uang koin dari dalam dompetnya dan menaruhnya ke dalam
kotak uang yang kotor di hadapan orang tua itu.
Pada kesempatan itu, penyakit infeksi dari saudari ini memang tidak meninggalkan
dirinya. Tetapi, dalam jiwanya, ia menyadari bahwa hidup itu indah, setelah ada kasih. Ia
bersyukur kepada Allah bahwa dirinya tidak menjadi kecewa dan masih memiliki sedikit
rasa belas kasih untuk memikirkan orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dengan
pikiran seperti itu, entah bagaimana, penyakitnya itu tampak lebih dapat ia tanggung.
(berlanjut ke halaman berikut)
28
4
pelajaran
6
Lembar Kerja 7
Keuangan Pribadi,
Pemberian dan Perpuluhan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
PERTANYAAN
1. Pernahkah kalian menjadi semiskin
Hudson Taylor pada saat itu, hanya
ada dua kali kesempatan menyantap
makanan di rumah dan memiliki
uang satu koin saja? Pernahkah
kalian menjadi begitu miskinnya,
hingga biaya pengobatan pun
melampaui kemampuan keuangan
kalian?
2. Kebanyakan masyarakat yang
tinggal di Amerika sekarang ini
tidaklah semiskin seperti Hudson
Taylor. Tetapi, tidaklah sulit untuk
membayangkan seperti apakah
menjadi miskin itu. Taruhlah diri
kalian dalam situasi Hudson
Taylor dan saudari itu. Kalian akan
merasakan seperti apakah?
3. Baik masalah keuangan Hudson
Taylor
maupun
saudari
itu
terpecahkan
ketika
mereka
membantu
orang-orang
dari
kesulitan
mereka.
Sekalipun
demikian, tiap-tiap dari mereka
menerima
upahnya
masingmasing. Apakah upah mereka?
4. Apakah kalian bertemu dengan
orang-orang yang miskin dan yang
membutuhkan bantuan kalian?
Siapakah mereka itu? Apakah
yang kalian dapat bantu kepada
mereka?
5. Apakah pelajaran tentang semangat
memberi yang kalian telah peroleh
dari kedua cerita itu?
29
9
pelajaran
7
Lembar Kerja 1
Pemahaman
Kesepian dan
Rasa Tertekan
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Apakah alasan Musa hingga harus melarikan diri
ke padang gurun Midian?
Adakah suatu kesempatan bagi Musa sebelum
dan sesudah menghabiskan 40 tahun di Midian
sebagai seorang gembala?
Diskusikan apa yang kalian ketahui tentang
kehidupan gembala itu. Musa adalah seorang
yang berani, yang membunuh seorang Mesir.
Setelah 40 tahun di padang gurun, ia menjadi
seorang yang begitu lembut hatinya. Seberapa
besar menurut kalian sumbangsih dalam menjadi
seorang gembala untuk mengubah pribadi Musa?
Mengapa?
Sebagian besar hidupnya, Musa merasa
kesepian. Tetapi selama masa-masa itu, iapun
banyak mendekat kepada Allah. Apakah menurut
kalian bahwa masa-masa sekarang ini akan
menjadi serupa dengan pengalaman-pengalaman
Musa di Keluaran 33 dan Ulangan 34?
Banyak tokoh di dalam Alkitab mengalami
masa-masa yang sepi. Tetapi, mereka
tidak pernah takluk kepada rasa sepi itu.
Sebaliknya, mereka justru semakin dekat
dengan Allah dan bersandar kepada-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan berbagai
pekerjaan yang besar bagi Allah. Kita akan
melihat beberapa tokoh ini dan mempelajari
hubungan mereka dengan Allah. Bacalah
acuan Alkitab berikut dan jawablah berbagai
pertanyaan yang ada.
A
NG DIRI
B. Musa
Bacalah Keluaran 2:15-22; 33:18-23;
Bilangan 12:3; Ulangan 34
TID
OR A
SE
Apakah kalian mengetahui bahwa di Amerika,
rasa tertekan merupakan penyakit yang paling
para pasien cari penanganan kesembuhannya
bagi mental mereka? Penyakit ini hampir telah
menjadi suatu persoalan bagi masyarakat luas.
Setiap tahunnya, jutaan dolar disalurkan bagi
penanganan dan penelitian penyakit ini. Mengapa
kalian beranggapan bahwa rasa tertekan sudah
menjadi sesuatu yang lazim pada hari ini?
PIAN TETAPI
K
Pemanasan
SE
...KE
A. Yakub
Bacalah Kejadian 27:41-45; 28:10-22
Apakah menurut kalian yang terdapat dalam pikiran Yakub
saat ia melarikan diri dari rumah secara tergesa-gesa?
Bahaya apakah yang Yakub mungkin hadapi pada malam
hari di padang belantara seorang diri (Kej. 28:11)?
C. Yusuf
Bacalah Kejadian 37:2; 41:46
Yusuf berusia 17 tahun saat dijual sebagai seorang budak
ke Mesir. Ia berusia 30 tahun saat menjadi seorang yang
berkuasa di Mesir. Ceritakan apa yang terjadi di dalam
kehidupan Yusuf selama 13 tahun itu.
Dalam 13 tahun lamanya sebagai seorang budak dan
narapidana, apakah yang menurut kalian Yusuf pikirkan?
Bagaimana kalian akan menggambarkan perasaan Yusuf
selama melalui tahun-tahun itu?
Bacalah Kisah Para Rasul 7:9 dan Kejadian 39:1. Apakah
menurut kalian bahwa disertai oleh Allah pasti berarti kita
berhasil dalam standar dunia? Jelaskan alasan kalian?
D. Tuhan Yesus
Matius 8:20 dan Lukas 9:58 – Apakah yang kalian pikirkan ketika membaca ayat-ayat yang mengatakan bahwa
diri Tuhan Yesus tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Apakah itu berarti menunjukkan pengertian
yang sebenarnya? Mengapa Yesus Kristus tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Apakah kalian
beranggapan bahwa Ia berada dalam suatu pengasingan?
Matius 13:53-58 – Pernahkah kalian ditinggalkan oleh teman-teman? Mungkin mereka bersenang-senang di suatu
tempat dan tidak mengajak kalian? Bahkan ketika kalian herada di sekeliling orang banyak, apakah kalian merasa
dikecualikan atau kesepian? Apakah Yesus merasakan yang sama saat penduduk sekampungnya menolak-Nya?
Bagaimana Tuhan Yesus mengatasi persoalan kesepian diri-Nya?
Matius 26:36-43 – Mengapa begitu penting bagi murid-murid untuk berdoa bersama dengan Tuhan Yesus di Taman
Getsemani? Apakah perasaan Tuhan Yesus saat Ia kembali dua kali dan menemukan murid-murid sedang tertidur?
Apakah menurut kalian Tuhan Yesus dikalahkan oleh rasa kesepian diri-Nya? Jelaskan jawaban kalian.
30
4
pelajaran
7
Menguji
Kesepian dan
Rasa Tertekan
Lembar Kerja 2
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Kesatuan adalah Kekuatan
“Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,
tetapi ada juga sahabat yang lebih karib
daripada seorang saudara” (Ams. 18:24)
Ester – Seorang diri di dalam
Daniel dan ketiga temannya
Para Rasul senantiasa
Krisis apakah yang sedang
orang-orang Yahudi hadapi saat
Ester menjadi ratu dari Raja
Ahasyweros (Xerxes)?
Dalam Daniel 1, dilema apakah
yang Daniel dan ketiga temannya
hadapi saat mereka dipilih untuk
menjadi kelompok pemuda
istimewa untuk melayani di istana
kerajaan?
Dalam beberapa contoh yang
kalian baca di atas, rasul
manakah yang dipasangkan
bersama dalam penginjilan
mereka?
istana, tetapi bersatu dengan
orang Yahudi lainnya (Est. 3:84:16)
Mengapa Ester tidak dapat
menyelamatkan orang-orangnya,
sekalipun ia adalah seorang ratu?
Apakah yang Ester minta dari
Mordekhai dan semua orang
Yahudi lainnya untuk mereka
perbuat?
Adakah situasi serupa dalam
kehidupan kita hari ini yang
menyerupai dengan situasi yang
Ester telah hadapi?
berpegang teguh pada iman
mereka di suatu tanah yang asing
(Dan. 1 dan 3)
Dalam Daniel 3, pilihan sulit
apakah yang menimpa dari ketiga
pemuda itu?
Apakah menurut kalian,
pilihan itu akan menjadi lebih
mudah bagi seseorang yang
mengalah kepada perintah
raja, bila Hananya, Misael dan
Azariah (Sadrakh, Mesakh
dan Abednego) tidak saling
berteman?
bekerja secara bersama-sama
(Kis. 3:1-8; 12-13:2)
Bacalah Markus 6:7 – mengapa
menurut kalian para pekerja itu
bekerja berpasangan (atau dalam
kelompok-kelompok)?
Apakah kerugiannya dari bekerja
seorang diri?
Apakah keuntungannya dari
bekerja seorang lainnya?
3. Kesulitan apa sajakah yang Daniel dan ketiga
temannya hadapi terhadap pendirian sebagai
orang buangan dalam tanah Babel yang
asing?
1. Bagaimana Allah menunjukkan Yakub bahwa
ia tidak seorang diri saat sedang melarikan diri
dari saudaranya?
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
4. Sebutkan dua contoh para rasul yang
berpasangan atau yang saling bekerja sama.
2. Apakah beberapa manfaat yang Musa tuai saat
menjadi seorang diri?
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
31
9
pelajaran
7
Lembar Kerja 3
Penerapan
Kesepian dan
Rasa Tertekan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Sering dikatakan bahwa pengobatan terbaik bagi beberapa persoalan adalah memahami
sebab terjadinya persoalan itu dan dengan demikian, dapat mencegahnya. Kesepian
(beragam tingkatannya) merupakan sesuatu yang orang muda maupun orang dewasa pasti
alami di sepanjang hidup mereka. Marilah kita lihat beberapa kemungkinan penyebab dari
kesepian dan sebagai seorang pelajar, sarankan cara-cara untuk membantu seseorang
yang mungkin berada dalam keadaan yang sulit. Pertama, yang telah dilakukan bagi kalian
seperti pada ilustrasi berikut.
Penyebab dari Kesepian
1.
Tidak bergabung dalam
aktivitas dari temanteman di sekolah
2.
Tidak memiliki
cukup perhatian
dan kepedulian dari
orangtua
3.
Banyak dari salah
seorang pasangan
telah memiliki pacar
4.
Apa penyebab lainnya
dari kesepian yang
kalian dapat pikirkan?
32
4
Akibat
Nasihat/Saran untuk
Mengatasi Kesepian
– Ditinggalkan dari antara
kelompok teman di
sekolah
– Tidak memiliki temanteman dekat di sekolah
untuk bergaul bersama
– Dekatilah teman-teman di
gereja. Libatkan diri kalian
sendiri dengan aktivitasaktivitas dari teman-teman
gereja dan yang diadakan
oleh gereja
– _____________________
– _____________________
– Sering merasa bosan
seorang diri di rumah
– _______________________
– _____________________
– _______________________
– _____________________
– _______________________
– Merasa seperti seseorang
yang ketinggalan dan
mengharapkan memiliki
pengalaman yang dekat
dengan seseorang yang
istimewa pula
– _______________________
– _____________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
– _______________________
pelajaran
7
Lembar Kerja 4
Penerapan
Kesepian dan
Rasa Tertekan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Kehidupan
adalah masa-masa kita
merasakan seorang diri. Bahkan ketika
memiliki sejumlah orang di samping
kita, kadang kita merasa kesepian pula.
Seolah-olah ada suatu hambatan di
dalam jiwa kita yang orang lain tidak
pernah dapat menghiburnya. Itulah
mengapa kita perlu semakin dekat
kepada Allah pada masa-masa kesepian
itu. Kita seharusnya senantiasa percaya
bahwa Allah beserta dengan kita. Berikut
adalah sebuah puisi yang mungkin telah
diketahui di antara kita. Bacalah puisi
ini dan diskusikan beberapa pertanyaan
berikut.
Jejak Kaki
di atas Pasir
Pertanyaan Diskusi:
1. Pada masa-masa apakah
dalam hidup, kalian benarbenar merasakan bahwa Allah
sedang berjalan bersama
dengan kalian berdampingan?
2. Pernah berapa kalikah dalam
hidup, kalian merasakankan
sedang berjalan seorang diri
dan Allah tidak menyertai diri
kalian? Tinjaulah kembali,
apakah kalian masih
beranggapan bahwa Allah
tidak menyertai diri kalian pada
masa-masa itu? Mengapa?
3. Motivasi apakah yang
kalian akan berikan kepada
seseorang yang merasa
kesepian di dalam kehidupan
bergereja dan kehidupan
pribadinya?
Jejak Kaki di atas Pasir
Suatu malam, seseorang bermimpi.
Ia memimpikan dirinya sedang berjalan di pantai
bersama Tuhan.
Di seberang langit sana memperlihatkan
banyak peristiwa dari hidupnya.
Tiap-tiap peristiwa, ia perhatikan ada dua pasang
jejak kaki di atas pasir;
satu pasang jejak kaki miliknya dan yang lainnya
milik Tuhan.
Ketika peristiwa terakhir dari hidupnya tampak,
Ia melihat belakang ke jejak kaki di atas pasir.
Ia perhatikan banyak kali langkah kehidupannya.
Ada satu pasang jejak kaki saja.
Ia pun perhatikan bahwa saat itu adalah masa terburuk
dan tersedih dalam hdiupnya.
Ini sungguh mengganggunya dan ia menanyakan Tuhan:
“Tuhan, Engkau katakan bahwa sekali Aku ikutimu,
Engkau akan berjalan bersama denganku
sepanjang jalan.
Tetapi aku telah perhatikan bahwa selama masa-masa
kesukaran dalam hidupku, hanya ada satu pasang
jejak kaki.
Aku tidak memahami mengapa
ketika aku paling membutuhkan-Mu,
Engkau justru meninggalkanku.”
Tuhan menjawab, “Anak-Ku, anak-Ku yang berharga,
Aku mengasihimu dan
tidak akan pernah meninggalkanmu.
Selama masa-masa pencobaan dan penderitaan,
Ketika kamu melihat hanya satu pasang jejak kaki,
saat itulah Aku justru sedang menggendong kamu.”
(Ditulis oleh Mary Stevenson)
33
9
pelajaran
8
Lembar Kerja 1
Perselisihan antar Pribadi
Pemahaman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Apakah Kalian Pernah Mengalami Kesulitan Bergaul?
Pernahkah murid-murid membaca Kitab Suci
mereka, lalu bekerja sama untuk membuat
suatu laporan bagi majalah ‘MANNA’ dengan
merangkum apa yang sebenarnya telah terjadi.
Motivasilah murid-murid untuk mempergunakan
pikiran mereka dalam mengisi beberapa celah
seperti yang mereka tuliskan dalam cerita.
Biarkan mereka menjelaskan bagaimana
perasaan dan tekanan dari umat saat mereka
menentang Musa. Biarkan mereka membacanya
hingga selesai kepada murid-murid lainnya.
Dukunglah cerita-cerita mereka dengan
penjelasan berikut.
1. Keluaran 14:11-12. Umat Israel seharusnya
bersukacita bahwa Allah telah memilih Musa
untuk memimpin mereka memasuki tanah
yang mengalirkan susu dan madu. Tetapi justru
sebaliknya, mereka mengeluh dan bersungutsungut.
2. Keluaran 15:24. Umat Israel bersungut-sungut
kepada Musa karena mereka tidak memiliki
air untuk diminum, sehingga kehilangan fokus
terhadap Allah dan meragukan penyertaan-Nya.
3. Keluaran 16:3. Umat Israel mengeluhkan perihal
mereka tidak memiliki makanan. Ini mengejutkan
bahwa umat Israel tidak bersukacita atas
kebebasan mereka di tanah yang baru, tetapi
kembali memikirkan saat-saat terdahulu di Mesir.
Apabila Allah telah sediakan air minum, Ia pun
seharusnya dapat sediakan makanan.
4. Keluaran 17:2-3. Umat Israel mengeluh dan
bersungut-sungut kepada Musa saat mereka
menghadapi kekurangan air minum. Mereka
seharusnya mengingat bagaimana Allah telah
menyediakan secara ajaib segala kebutuhan
mereka pada situasi-situasi sebelumnya.
Pada saat itu, Musa benar-benar kehilangan
kesabarannya.
5. Keluaran 20; 32. Allah menyatakan kepada suatu
bangsa, berbicara kepada mereka dengan suara
melalui guntur dan kilat yang terus-menerus
untuk menunjukkan kebesaran-Nya (Kel. 20:18)
dan memberikan Sepuluh Perintah kepada
mereka. Dalam Keluaran 32, umat Israel justru
berpaling dari hadapan Allah dan memilih untuk
menyembah kepada patung anak lembu emas.
34
4
Bila pernah, kalian tidaklah seorang diri. Seseorang
pernah berkata, “Memang tidaklah mudah untuk
mengasihi sesama manusia, yaitu orang-orang
yang saya tidak sukai. Kadang, bergaul baik dengan
orang-orang yang demikian justru dapat menjadi
sesuatu yang menyakitkan dan terdesak hingga
batas kesabaran kita.
Tetapi kalian tidaklah seorang diri. Beberapa
tokoh di Alkitab yang berjalan dengan Allah memiliki
pergumulan mereka dengan orang-orang yang
semacam itu pula. Kesabaran mereka didesak
hingga mencapai batasnya. Hari ini, kita akan
membicarakan perihal Musa, yang dipanggil oleh
Allah untuk memimpin suatu umat. Umat Israel
sering kali menentang Allah dan Musa. Bagaimana
Musa menangani orang-orang ini?
6. Bilangan 11:4,6. Di sini, umat Israel kembali
mengeluh tentang makanan mereka. Musa
benar-benar kehilangan kesabarannya dan
menanyakan alasan Allah memperlakukan
dirinya dengan buruk.
7. Bilangan 12:1-2,9-10. Kakak perempuan Musa,
Miryam, melibatkan diri bersama dengan adiknya,
Harun, untuk bersama-sama menjatuhkan Musa.
Allah begitu murka, hingga Miryam terkena
penyakit kusta.
8. Bilangan 13-14. Umat Israel tidak ingin masuk
ke tanah Kanaan setelah Musa mengutus 12
pengintai untuk menyelidiki tanah itu selama
40 hari. Jadi, Allah memberikan suatu impian
kepada mereka. Selama 40 tahun, seluruh umat
mengembara di padang gurun dengan tanpa
tujuan. Pada akhirnya, angkatan terdahulu
mati dan angkatan kemudian menikmati tanah
perjanjian. Ingatlah bahwa mengeluh dan
bersungut-sungut tidaklah diperkenan oleh
Allah.
9. Bilangan 16:3. Korah memimpin sebuah
pemberontakan. Ia dan seluruh temannya
dibinasakan oleh Allah.
10. Bilangan 20:9-10. Musa telah kehilangan seluruh
kesabarannya. Ia tidak mematuhi perintah Allah
secara terbuka dan mengambil kehormatan
Allah bagi dirinya sendiri untuk sebuah mujizat
yang telah dinyatakan kepada umat. Sebagai
akibatnya, Musa tidak dapat masuk ke tanah
Kanaan.
pelajaran
8
Lembar Kerja 2
Perselisihan antar Pribadi
Menguji
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Menanggapi Situasi-Situasi yang Bertentangan
Contoh 1 – Gideon berbicara kepada
orang-orang
hormat
Efraim
dengan
penuh
Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada
Gideon: “Apa macam perbuatanmu ini
terhadap kami! Mengapa engkau tidak
memanggil kami, ketika engkau pergi
berperang melawan orang Midian?”
Lalu mereka menyesali dia dengan
sangat. Jawabnya kepada mereka:
“Apa perbuatanku dalam hal ini, jika
dibandingkan dengan kamu? Bukankah
pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih
baik hasilnya dari panen buah anggur
kaum Abiezer? Allah telah menyerahkan
kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan
Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah
dapat kucapai, jika dibandingkan dengan
kamu?” Setelah ia berkata demikian, maka
redalah marah mereka terhadap dia (Hak.
Dapat me
tenang dan nanggapi dengan
situasi ya bijaksana di dalam
adalah san ng bertentangan
kita melihgat penting. Marilah
at dua
Alkitab
contoh
yang
berlawanan
untuk men
perbedaan getahui bagaimana
menanggap cara di dalam
dapat mem i suatu persoalan
berlainan p bawa akibat yang
ula.
8:1-3).
Contoh 2 – Yefta mempertajam persoalan dengan kata-kata yang kasar
Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata
kepada Yefta: “Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan
tidak memanggil kamu untuk maju bersama-sama kamu!” Tetapi jawab Yefta kepada
mereka: “Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani
Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari
tangan mereka. Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku,
maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu dan Tuhan
menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku
untuk berperang melawan aku?” Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead,
lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Dilead mengalahkan
suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: “Kamulah orang-orang yang
telah lari dari suku Efraim!” – kaum Gilead itu ada di tengah-tengah suku Efraim dan
suku Manasye. Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki
tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan. Apabila dari suku Efraim ada yang lari
dan berkata: “Biarkanlah aku menyeberang,” maka orang Gilead berkata kepadanya:
“Orang Efraimkah engkau?” Dan jika ia menjawab: “Bukan,” maka mereka berkata
kepadanya: “Coba katakan dahulu: Syibolet.” Jika ia berkata: Sibolet, jadi tidak dapat
mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan menyembelihnya
dekat tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu itu, tewaslah dari
suku Efraim 42.000 orang” (Hak. 12:1-6).
(berlanjut ke halaman berikut)
35
9
pelajaran
8
Lembar Kerja 3
Perselisihan antar Pribadi
Menguji
Pemahaman
lllllllllllllllllllllllllllll
Menanggapi Situasi-Situasi yang Bertentangan
Pertanyaan:
1. Siapakah menurut kalian yang paling
bijaksana dari dua hakim – Gideon
atau Yefta? Mengapa?
2. Mengapa kata-kata Gideon
menyenangkan hati dari orang-orang
Efraim?
3. Mengapa kata-kata Yefta membuat
marah orang-orang Efraim?
Dapat me
tenang dan nanggapi dengan
situasi ya bijaksana di dalam
adalah san ng bertentangan
kita melihgat penting. Marilah
at dua
Alkitab
contoh
yang
berlawanan
untuk men
perbedaan getahui bagaimana
menanggap cara di dalam
dapat mem i suatu persoalan
berlainan p bawa akibat yang
ula.
1. Saat umat Israel mengeluhkan
perihal tidak memiliki air untuk
mereka minum dalam Keluaran 15
dan 17 secara baik-baik, apakah
yang terjadi?
2. Bagaimana Miryam memberontak
terhadap Musa dan mengapa?
Apakah akibatnya?
4. Pelajaran apa sajakah yang diperoleh
dari dua contoh yang berlawanan ini?
3. Apakah yang Korah dan
keluarganya lakukan terhadap
Musa dan apakah yang terjadi
dengan diri mereka pada
akhirnya?
4. Bagaimana Gideon dan Yefta
menghadapi persoalan dari orangorang Efraim? Pelajaran apa
sajakah yang kita dapat pelajari
dari perbedaan cara yang mereka
pergunakan untuk mengatasi
persoalan dan akibat yang terjadi?
36
4
pelajaran
8
Perselisihan antar Pribadi
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Lembar Kerja 4
Studi Kasus
Bacalah skenario berikut. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan yang ada.
2
Orangtuaku tampaknya tidak memahami.
Setiap kali, aku pulang
ke rumah bersama
teman, mereka akan
menanyakan dengan
sederetan pertanyaan.
Mereka menanyakan
tentang temanku yang
ini dan temanku yang
itu. Aku tidak pernah
memiliki seorang teman
yang mereka sukai.
Mengapa mereka tidak
menghindar saja dari
persoalanku itu? Suatu
hari, aku tiba di rumah
hingga larut malam. Aku
bersenang-senang di
suatu pesta dan berbuat
sesuatu yang bodoh.
Kemudian, orangtua
meneriaki aku. Mereka
tidak memahami diriku.
Yang lebih buruk lagi,
mereka tidak akan
pernah percaya lagi
kepadaku.
Guru sekolah mengira
aku mencuri beberapa
lembar uang dari
kotak penggalangan
dana. Seseorang,
aku tidak tahu pasti,
memberitahukan guru
bahwa aku bertindak
secara ganjil dengan
berada di sekeliling kotak
penggalangan dana
pada suatu hari. Tetapi
aku tidak melakukan
apapun. Bahkan aku
tidak mengetahui
di mana mereka
menyimpan uang itu.
Sekarang, sang guru
mengawasiku setiap kali
aku bergerak. Faktanya,
teman sekolahku pun
mengawasi gerakgerikku. Aku tidak dapat
tahan lagi.
Perselisihan antar pribadi
adalah benar-benar sesuatu
hal yang sulit dihadapi.
Ketika suatu hubungan yang
terjalin rusak, karena terjadi
salah paham atau salah
penilaian, itu sungguh sangat
menyakitkan. Diskusikan
beberapa kejadian di atas
dan biarlah murid-murid
menanggapi pertanyaanpertanyaan yang ada.
2. Perilaku apakah yang
kita perlukan untuk
memulihkan perselisihan
di antara orang-orang itu?
5. Bagaimana kalian akan
memohon pertolongan
Allah, bila memiliki
persoalan-persoalan ini?
3. Gambarkan sebuah
situasi ketika kalian
memperbaiki suatu
hubungan yang telah
rusak.
1. Apakah yang kalian
akan katakan kepada
seseorang yang datang
kepada kalian dengan
persoalan ini?
4. Apakah yang kalian dapat
lakukan sebagai orang
ketiga untuk membantu
tiga kejadian ini?
6. Bagaimana kalian akan
beranggapan bahwa
Allah menginginkan kita
untuk memulihkan suatu
hubungan yang telah
rusak atau membantu
teman dalam memulihkan
hubungan merereka?
1
Teman baikku
mengira bahwa akulah
yang telah menyebarkan
rumor tentang diri dan
keluarganya. Padahal
aku tidak pernah berbuat
yang demikian, tetapi ia
tidak akan memberikan
kesempatan bagiku
untuk menjelaskannya.
Setiap kali aku
meneleponnya, ia tidak
mengangkatnya. Ketika
aku mengirimkan email,
ia tidak membalasnya.
Apakah yang aku dapat
lakukan? Di sekolah, ia
tidak mempedulikanku.
DISKUSI
3
(berlanjut ke halaman berikut)
37
9
pelajaran
8
Perselisihan antar Pribadi
Lembar Kerja 5
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Perselisihan dan Perdamaian
Alkitab merupakan pedoman
terbaik
untuk
menjalin
hubungan yang positif dengan
setiap orang. Bahkan lebih
baik daripada pedoman diri
yang tersedia di toko buku.
Bila rajin mencarinya, kita
akan
dapat
menemukan
banyak cara berkomunikasi
yang terdapat di dalam Alkitab!
Berikut adalah beberapa ayat
Alkitab yang mengajarkan kita
tentang komunikasi. Untuk
setiap ayat Alkitab, gambarkan
sebuah situasi yang kalian
telah alami atau saksikan
ketika nasihat Alkitabiah itu
dinyatakan di tempat kerja atau
telah membantu mencegah
terjadinya suatu perselisihan.
Empat pertanyaan ini mungkin
dapat
membantu
kalian
menganalisa
situasi-situasi
yang ada.
1. Berpikirlah sebelum kita berbicara,
karena sering kali, perkataan
yang terburu-buru diucapkan
justru menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman suatu komunikasi
dan sikap membela diri.
“Setiap orang hendaklah cepat untuk
mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata dan juga lambat untuk
marah.” (Yak. 1:9)
“Kaulihat orang yang cepat dengan
kata-katanya; harapan lebih banyak
bagi orang bebal daripada bagi orang
itu.” (Ams. 29:20)
2. Biarkan pihak lainnya menyelesaikan
atau menjelaskan sudut pandangnya.
Perselisihan sering kali terjadi karena
satu pihak tidak memahami tindakan
atau perkataan dari pihak lainnya dan
kesalahpahaman itu tidak dijelaskan.
“Jikalau seseorang memberi jawab
sebelum mendengar, itulah kebodohan
dan kecelaannya.” (Ams. 18:13)
3. Ketika menghadapi suatu
perselisihan, berhati-hatilah untuk
tidak mengucapkan sesuatu yang
tidak menyenangkan, yang akan
menyebabkan kita menyesalinya di
38
4
u
Bagaimana
situasinya?
u Apakah ada
‘orang ketiga’
yang terlibat?
u Apakah
akibatnya?
u Apakah yang
kalian pelajari
dari beberapa
kasus itu?
kemudian hari. Sebagai umat Kristen,
biarlah ucapan kita senantiasa ramah.
“Janganlah ada perkataan kotor
keluar dari mulutmu, tetapi
pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, dimana perlu, supaya
mereka yang mendengarnya beroleh
kasih karunia.” (Ef. 4:29)
4. Ketika menemukan suatu argumen,
adalah baik untuk segera berhenti
dan tenangkan diri sebelum
berusaha untuk menyelesaikan suatu
perselisihan dan tundalah hingga hari
esok.
“Terhormatlah seseorang, jika ia
menjauhi perbantahan, tetapi setiap
orang bodoh membiarkan amarahnya
meledak.” (Ams. 20:3)
5. Penting untuk selalu berusaha menjadi
tenang dan terkendali, sekalipun
berarti menghindari diri dari suatu
situasi dan melupakannya!
“Orang yang sabar melebihi seorang
pahlawan, orang yang menguasai
dirinya, melebihi orang yang merebut
kota.” (Ams. 16:32)
pelajaran
9
Lembar Kerja 1
Mengampuni dan
Melupakan
Pemahaman
Alkitab
lllllllllllllllllllllllllllll
Pernahkah kalian merasakan sakit hati?
Ingatlah beberapa situasi saat kalian merasakan
sakit hati. Apakah yang terjadi kemudian? Siapakah
yang membuat kalian menjadi sakit hati? Apakah
kalian berdamai dengannya? Bagaimana kalian
melakukan hal itu? Bimbinglah murid-murid dalam
menjawab semua pertanyaan itu.
Bila telah mengalami sakit hati yang
mendalam, memang tidak mudah untuk mengampuni
seseorang yang menyebabkan kepedihan itu. Di
dalam Tuhan Yesus Kristus, semua luka batin itu
dapat disembuhkan. Bila kita memandang hal-hal
dari sudut pandang yang benar dan berserah kepada
Allah untuk menghibur dan mengasihi, maka adalah
mungkin untuk mengampuni seseorang yang telah
menyakiti kita dan melupakan sakit hati yang pernah
terjadi serta terus menjalani kehidupan.
A. Ishak Mengalah terhadap
Para Tetangganya
(Baca Kej. 26:2-6,15-33)
1. Apakah yang para tetangga Ishak itu perbuat
terhadap miliknya? Mengapa mereka berbuat
sesuatu yang menyakitkan dan yang serius?
2. Siapakah para tetangga Ishak itu?
3. Seberapa banyaknya kejadian serupa yang
terjadi?
4. Mengapa menurut kalian Ishak dapat
mengampuni mereka? Bagaimana kerelaan
untuk mengampuni seseorang berkaitan
dengan salah satu tingkat iman di dalam
Allah?
B. Yusuf Mengampuni Saudaranya
(Baca Kej. 37:23-28; 47:1-6,12; 50:15-21)
1. Kejadian 37:23-28 mencatatkan bagaimana
saudara-saudara Yusuf menjualnya kepada
orang-orang Midian, yang nantinya, mereka
membawa Yusuf ke Mesir. Itu bukanlah
benar-benar bencana bagi Yusuf. Dari usia
17-30 tahun, ia adalah seorang budak dan
narapidana. Bayangkan diri kalian adalah
Yusuf, apakah kesulitan (jasmani dan
perasaan) dan kesempatan yang hilang, yang
ia alami di Mesir?
2. Bila kalian adalah salah seorang dari saudara
Yusuf, yang telah menjualnya ke Mesir,
penghukuman apakah menurut kalian, yang
pantas diberikan kepada saudara kalian itu?
3. Apakah yang Yusuf katakan kepada saudarasaudaranya dalam Kejadian 50 untuk
menunjukkan dalamnya penghormatan dirinya
bagi Allah?
Dalam Alkitab, kita melihat beberapa cerita
pengampunan dan kasih yang luar biasa.
Adakah contoh lainnya yang segera timbul
di dalam pikiran kalian?
Hari ini, kita akan melihat beberapa cerita
pengampunan ini. Bacalah beberapa catatan
Alkitab yang dikutip di sini dan
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
C. Musa Mendoakan bagi Kakak Perempuannya (Baca Bil. 12:1-6)
1. Apakah alasan Miryam dan Harun
mempersalahkan Musa telah berbuat sesuatu
yang tidak pantas?
2. Apakah Miryam dan Harun dibenarkan atas
tindakan mereka itu? Mengapa atau mengapa
tidak?
3. Bagaimana menurut kalian perasaan Musa
pada saat itu, setelah menerima tuduhan
secara terbuka dari saudara-saudaranya?
4. Apakah akibat dari tindakan mereka kepada
Musa?
5. Apakah yang Musa lakukan untuk
menunjukkan pengampunannya atas diri
mereka?
D. Tuhan Yesus Mengampuni Mereka yang Menyakiti-Nya (Baca Luk. 23:1-35)
1. Mengapa banyak orang menginginkan Tuhan
Yesus disalibkan?
2. Rangkumlah beberapa penderitaan yang
begitu menyakitkan, yang Tuhan Yesus harus
jalani.
3. Saat Tuhan Yesus berada di atas salib,
Ia mengucapkan tujuh perkataan. Semua
perkataan ini adalah penting, karena begitu
sulit diucapkan bagi-Nya selagi menderita di
atas salib. Salah satu perkataan itu adalah, “Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34).
Apakah menurut kalian dapat berbuat hal
yang sama dan mengampuni seseorang yang
menyebabkan diri kalian banyak mengalami
penderitaan?
39
9
pelajaran
9
Lembar Kerja 2
Mengampuni dan
Melupakan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
1. Apakah yang para tetangga Ishak perbuat terhadap
dirinya? Bagaimana Ishak menanggapinya?
2. Apakah yang Yusuf katakan dan lakukan saat ia bertemu
kembali dengan saudara-saudaranya setelah lebih dari
20 tahun?
3. Apakah yang Musa lakukan yang membuktikan
kelemahlembutan dirinya terhadap Miryam?
‘Mengampuni dan melupakan.’ Apakah ini
benar-benar mungkin dapat diperbuat? Kita dapat
mengampuni, tetapi tidak mudah untuk melupakan.
Firman Allah memberitahukan, “Ampunilah dan
kamu akan diampuni” (Luk. 6:37). Kata ‘ampunilah’
dalam bahasa Yunani menyatakan melepaskan.
Ketika kita mengampuni (melepaskan) orang, kita pun
akan dilepaskan pula. Yusuf menghadapi penderitaan
yang luar biasa. Kita akan menggunakan cerita Yusuf
untuk menggambarkan bagaimana ia mengampuni
saudara-saudaranya,
sehingga
melepaskan
penderitaan mereka dan dirinya sendiri.
Yusuf Dijual
Kejadian 37 menyebutkan Yusuf sebagai
seorang anak yang baik, yang tidak menyukai
kejahatan. Ayahnya begitu mengasihinya dan
membuatkan jubah yang begitu indahnya. Bukan
membawa sukacita, tetapi justru, kasih sayang
ayahnya itu menjadikan suatu ketidakharmonisan di
antara saudara-saudaranya.
Allah memberikan Yusuf dua mimpi untuk
mengungkapkan apa yang akan terjadi dengan dirinya
pada masa yang akan datang. Ini merupakan suatu
janji dari Allah, yang menunjukkan bahwa dirinya akan
memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan
saudara-saudaranya. Bukan membawa rasa hormat
dari saudara-saudaranya, tetapi mimpi-mimpi Yusuf
itu justru menyebabkan mereka membenci dirinya.
Mimpi-mimpi itu berasal dari Allah dan bukan berasal
dari dirinya sendiri. Tetapi karena Allah mengizinkan
Yusuf untuk memiliki mimpi-mimpi itu, maka saudarasaudara Yusuf menghukumnya.
Suatu hari, saudara-saudara Yusuf pergi
menggembalakan kawanan ternak. Yusuf disuruh
oleh sang ayah untuk melihat apa yang mereka
sedang lakukan. Saat saudara-saudara melihat
Yusuf datang, mereka mengatakan, “Lihat, tukang
mimpi kita itu datang! Sekarang, marilah kita bunuh
dia.” Sayangnya, dua saudara di antara mereka
memiliki rasa kasih sayang yang lebih, sehingga tidak
ingin membunuhnya. Bahkan sebaliknya, mereka
menjualnya.
Bila kalian adalah Yusuf, akankah kalian
dapat memahami semuanya ini? Tentu saja,
dalam kenangan, kita dapat mengatakan bahwa ia
seharusnya bersyukur kepada Allah, karena ia akan
menjadi seorang yang berkuasa di Mesir melalui
semuanya ini. Tetapi pada saat itu, Yusuf tidak terpikir
sama sekali apa yang akan terjadi dengan dirinya pada
hari esok. Saat Yusuf dijual, ia memohon saudarasaudaranya dengan sesak hati dan menangis (Kej.
42:21). Ia dijual seperti seekor unta.
Yusuf sebagai Budak dan Narapidana
Yusuf dibawa ke Mesir, ia dijual sebagai
seorang budak kepada Potifar. Sebagian besar
orang akan bertanya kepada Allah, “Mengapa hal ini
terjadi? Mengapa harus saya?” Yusuf seharusnya
berpikir tentang Abraham, bapa leluhurnya, kepada
siapa Allah menjanjikan suatu berkat yang besar.
Allah memberitahukan kepada Ishak bahwa akan
ada suatu kelaparan besar. Yakub bergumul dengan
Allah sendiri. Tetapi bagaimana dengan Yusuf? Bila
mempelajari Alkitab lebih mendalam, kalian akan
menemukan bahwa Allah tidak pernah menampakkan
diri-Nya kepada Yusuf ataupun berbicara kepadanya.
Di sini, kita melihat Yusuf sebagai seorang
budak, bagaimanapun, ia tidak ditundukkan oleh
perbudakan itu. Ia tidak dapat memahami mengapa
dirinya menjadi seorang budak, tetapi tetap menjalani
bagian itu. Itulah sebabnya ia mampu menjadi seorang
budak terbaik. Ia kehilangan status dari anak yang
dikasihi menjadi seorang budak, tetapi tidak dikuasai
oleh sikap sedihnya. Ia yang mengurusi rumah dari
tuannya dan berkat Allah menyertai ke manapun ia
berada.
Dalam Kejadian 39:1-2 menyatakan bahwa
Allah menyertai diri Yusuf. Tampak ada sesuatu
bertentangan di sini, sebab bila Allah menyertai Yusuf,
mengapa ia menjadi seorang budak? Tetapi ia justru
menerimanya, sekalipun tidak dapat memahami
alasannya. Yusuf menghormati Allah dan Allah
menyertainya.
Lalu, istri Potifar berusaha untuk bersetubuh
dengan Yusuf, tetapi ia menolak untuk berbuat dosa
dengannya. Sebaliknya, ia justru memfitnah Yusuf,
menuduhnya berusaha untuk mendapat keuntungan
(berlanjut ke halaman berikut)
40
4
pelajaran
9
Lembar Kerja 3
Mengampuni dan
Melupakan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
dari padanya. Yusuf kemudian dimasukkan ke dalam
penjara.
Yusuf seperti seorang yang terjatuh lagi dan
berusaha untuk bangun kembali. Pada mulanya,
saudara-saudara Yusuf menjatuhkan dirinya. Kedua
kalinya, ia terjatuh oleh rasa takutnya kepada Allah.
Tampaknya seperti semakin sulit dalam bekerja,
semakin buruk situasi yang ia alami. Ia menjadi
seorang budak tanpa melakukan kesalahan apapun.
Tetapi sekarang, ia dimasukkan ke dalam penjara
karena suatu kesalahan yang tidak perbuatnya.
Bagaimanapun, cerita ini menyatakan kembali bahwa
Tuhan menyertai Yusuf (Kej. 39:20). Yusuf tidak
memahami, tetapi ia menerima situasinya. Ia menjadi
teladan bagi narapidana lainnya, sehingga dapat
mengatasi situasinya yang tidak menyenangkan itu.
Suatu hari, Yusuf memperhatikan dua
narapidana, yaitu juru roti dan juru minuman raja,
yang terlihat sedang sedih. Ia harus dapat mengatasi
kesulitannya sendiri, agar dapat menunjukkan
perhatiannya bagi persoalan yang lain. Sebagai
contoh, bila kalian baru saja kehilangan 100 milyar
rupiah, sepertinya kalian tidak akan memperhatikan
penderitaan yang lainnya. Tetapi Yusuf memperhatikan
penderitaan dari dua narapidana ini, menunjukkan
perhatiannya dan membantu mereka dengan
mengartikan mimpi mereka.
Yusuf mengartikan mimpi juru minuman
dan memberitahukan bahwa ia akan dikembalikan
ke posisinya semula. Yusuf meminta kepada juru
minuman agar ‘mengingat kepada dirinya, apabila
keadaannya telah baik nanti, tunjukkanlah terima
kasihmu kepadaku dengan menceritakan hakaal
ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku
dari rumah ini’ (Kej. 40:14). Perhatikanlah berapa
banyak Yusuf menyebutkan kata ‘aku’ di dalam
permintaannya itu. Ia begitu ingin keluar dari penjara
dan kembali ke rumahnya; ia tidak merasa bahagia di
sana.
Setelah itu, Yusuf seharusnya beranggapan
bahwa ini adalah suatu kesempatan dari Allah bagi
dirinya untuk segera meninggalkan penjara. Karena
hanya Allahlah yang dapat memberikan hikmat
untuk mengartikan mimpi, ia mungkin beranggapan
bahwa Allah ingin menolong dirinya dari penjara.
Juru minuman menyuguhkan piala anggur kepada
Firaun setiap harinya dan akan dapat menyampaikan
permintaan Yusuf ke hadapannya. Juru minuman
adalah satu-satunya harapan bagi Yusuf untuk
bebas.
Tetapi setelah juru minuman dikeluarkan dan
dipulihkan posisi asalnya, ia tidak mengingat Yusuf
sama sekali, bahkan melupakannya (Kej. 40:23).
Tetapi sesungguhnya, hal ini menunjukkan kehendak
Allah. Adalah mustahil bahwa juru
minuman dapat melupakan Yusuf! Setiap hari, saat
ia menyuguhkan piala anggur ke hadapan Firaun,
ia pasti teringat bagaimana dirinya dapat keluar
dari penjara dan bagaimana Yusuf mengartikan
mimpinya itu. Bagaimana mungkin ia melupakan
sesuatu seperti itu? Tetapi ia melupakannya. Yusuf
menanti dua tahun di dalam penjara, mengharapkan
setiap kali pintu penjara dibukakan. Itu mungkin akan
menjadi kesempatan bagi dirinya.
Yusuf sebagai Penguasa di Mesir
Satu hari, dua hari, satu bulan, satu tahun, dua
tahun berlalu. Juru minuman melupakan Yusuf genap
dua tahun lamanya (Kej. 41:1), hingga Firaun memiliki
suatu mimpi yang menggelisahkan dirinya. Lalu, juru
minuman mengatakan bahwa ia teringat akan Yusuf
dan bahwa ia merasa bersalah (Kej. 41:9). Perkataan
dari juru minuman ini menunjukkan bahwa ia tidak
sengaja melupakan Yusuf. Ia segera memanggil
Yusuf keluar dari dalam penjara untuk mengartikan
mimpi Firaun. Kemudian, Firaun menjadikan Yusuf
sebagai penguasa untuk mengatur semua urusan di
Mesir, sebagai orang kedua di bawah Firaun.
Yusuf berusia 30 tahun saat ia menjadi
seorang yang berkuasa di Mesir (Kej. 41:46). Bila
kita beranggapan bahwa Yusuf berusia 17 tahun
saat ia dijual ke Mesir (Kej. 37:2), berarti ia menderita
13 tahun lamanya. Seberapa banyakkah ‘13 tahun’
itu yang kita dapat lakukan di dalam kehidupan?
Pernahkan kita menghabiskan waktu 13 tahun
sebagai seorang budak atau narapidana? Macam
pribadi apakah kita akan menjadi setelah melewati
pengalaman itu? Sangat sedikit orang yang mau
pergi ke penjara selama 13 tahufnf, bila mereka dapat
menjadi seorang yang berkuasa pada akhirnya.
Berusaha untuk Melupakan
Lalu, Yusuf menikah. Pernikahan merupakan
suatu kesempatan yang besar bagi kehidupan
seseorang, apalagi hingga memiliki anak-anak.
Sekarang, Yusuf memiliki dua anak. Anak yang
pertama dinamai Manasye, yang berarti ‘Allah telah
membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku
dan kepada rumah bapaku’ (Kej. 41:51). Tetapi
apakah ia benar-benar lupa? Saat Yusuf mengatakan
‘lupa,’ sesungguhnya, ia lebih mengingat semuanya.
Makin berusaha melupakan tentang suatu kejadian di
dalam kehidupan kita, justru semakin mengingatnya.
Sekalipun tidak merasa dendam terhadap kejadian
itu, kita tetap tidak akan melupakannya. Kita dapat
melupakan yang lainnya, tetapi belum tentu dapat
melupakan kejadian itu.
Bila Yusuf benar-benar telah melupakan
semua kesengsaraannya, ia belum tentu akan dapat
melupakannya. Ia menamai anak yang kedua adalah
(berlanjut ke halaman berikut)
41
9
pelajaran
9
Lembar Kerja 4
Mengampuni dan
Melupakan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Efraim, yang berarti ‘subur’. Ia ingin melupakan masa
lalunya dan mengawali suatu permulaan yang baru,
tetapi itu tidak menyelesaikan segala sesuatunya.
Sekalipun memiliki beragam penyelesaian, Yusuf
tetap tidak dapat melupakan perbuatan jahat dari
saudara-saudara dan penderitaannya selama tiga
belas tahun yang lalu itu? Tidak, Yusuf tidak dapat
melupakannya.
Langkah Yusuf untuk Bersedia Mengampuni
Dari Dendam
Saat Yusuf menjadi seorang yang berkuasa
di Mesir, kelaparan yang begitu dahsyat menimpa
seluruh dunia. Saudara-saudara Yusuf datang untuk
membeli makanan dari padanya. Yusuf berkuasa
di sana sebagai seorang mangkubumi (perdana
menteri) dan saudara-saudara Yusuf sujud di
hadapannya. Yusuf mengenang dua mimpi yang
telah diimpikan sebelumnya. Setelah 13 tahun, ia
sekarang mengenakan jubah yang megah, sementara
saudara-saudaranya masih para penggembala.
“Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya,
segeralah mereka dikenalnya” (Kej. 42:7). Sebagai
seorang mangkubumi (perdana menteri), banyak
orang yang datang kepadanya untuk membeli
makanan setiap harinya. Bila Yusuf tidak melihat
dengan seksama, bagaimana ia dapat mengenali
mereka? Sebaliknya, Yusuf justru mengenali mereka,
karena ia tidak melupakan mereka.
Yusuf berbicara kepada saudara-saudaranya
dengan kasar, katanya, “Dari mana kamu?” Tentu
saja, Yusuf mengetahui dari mana asal mereka.
Lalu, Yusuf mengenang masa lalunya, apakah ia
melupakannya? Tentu tidak, hal-hal itu belumlah
dapat dilupakannya. Yusuf masih mendendam
terhadap saudara-saudaranya. Ia berkata kepada
mereka, “Kamu ini pengintai! (Kej. 42:9). Dalam
beberapa hari, para pengintai digantung mati. Muka
berhadapan muka – saudara-saudara Yusuf ingin
membunuh dia sebelumnya.
Yusuf memasukkan mereka ke penjara tiga
hari lamanya. Tiga hari itu mungkin merupakan harihari yang paling mengerikan bagi saudara-saudara
Yusuf, sebab mereka tidak mengetahui apa yang
akan terjadi dengan diri mereka. Dalam tiga hari itu,
Yusuf pun mungkin bergumul dengan hebatnya.
Tetapi pada hari yang ketiga, Yusuf
mengeluarkan saudara-saudaranya dari dalam
penjara dan mengatakan kepada mereka, “Aku takut
akan Allah” (Kej. 42:18). Yusuf memang takut akan
Allah. Tetapi bukan berarti bahwa seorang yang
takut akan Allah tidak akan pernah marah. Seorang
yang takut akan Allah justru akan mengendalikan
dirinya dan tidak akan melukai orang banyak karena
kemarahannya itu.
Bergumul
Saat ini terjadi, hati nurani dari saudarasaudara Yusuf menuduh mereka. Mereka segera
mengingat dosa mereka karena telah menjual Yusuf
(Kej. 42:21). Setelah 22 tahun lamanya, mereka
masih dihantui oleh rasa bersalah itu.
Saudara-saudara Yusuf berbicara dalam
bahasa Ibrani dan mereka mengira Yusuf tidak
memahaminya. Tetapi Yusuf justru memahami
perkataan mereka itu. Saat Yusuf mendengar bahwa
saudara-saudaranya diserang oleh rasa bersalah
karena apa yang mereka telah perbuat terhadap
dirinya, iapun sangat terharu, sebab Yusuf takut akan
Allah. Bila Yusuf adalah seorang yang tidak bersimpati,
ia tentu akan membalas saudara-saudaranya dengan
banyak kesengsaraan.
Yusuf ‘mengundurkan diri dan menangis.’
Manusia menangis biasanya disebabkan mereka
tidak seimbang secara emosional – terlalu senang,
terlalu sedih, terlalu tertekan dan lain sebagainya.
Yusuf melepaskan beban beratnya dengan menangis.
Bagaimanapun, ia tidak dapat menghapus segala
sesuatunya. Ia masih belum dapat menghadapi
saudara-saudaranya. Ia mengundurkan diri dari
hadapan mereka untuk menangis dan setelah itu, ia
kembali ke hadapan mereka, menyediakan makanan
dan melepas mereka pulang ke rumah.
Melepaskan Beban
Saat kedua kalinya, saudara-saudara Yusuf
membawa Benyamin, adik bungsunya. Saat Yusuf
melihat Benyamin, ia segera masuk ke dalam
kamarnya untuk menangis. Saat itu, ia lebih terharu
lagi dan harus segera menahan dirinya. Setelah
menangis, ia membasuh mukanya. Setiap kali Yusuf
menangis, ia melepaskan sedikit rasa kemarahan
terhadap saudara-saudaranya. Bila kalian tidak dapat
mengampuni seseorang, kalian sebenarnya sedang
membebani diri sendiri.
Saat ketiga kalinya, Yusuf menunjukkan
siapa dirinya kepada saudara-saudaranya. Saat itu,
Yusuf tidak dapat menghindar lagi dan tidak dapat
menahan dirinya di hadapan semua orang, sehingga
ia menyuruh semua pegawainya untuk keluar
dari tempat itu. Ia tidak dapat lari ke suatu tempat
untuk menangis lagi, sehingga menyuruh semua
pegawainya untuk keluar.
‘Dan ia menangis keras-keras’ – Yusuf
menangisi saat-saat perbudakan dan penderitaannya.
Ia tidak ingin pegawainya mendengarkan tangisan
itu, tetapi semua orang akhirnya mendengarnya
pula. Orang-orang Mesir dan seisi rumah Firaun pun
mendengarnya, karena ia menangis begitu kerasnya.
(berlanjut ke halaman berikut)
42
4
pelajaran
9
Lembar Kerja 5
Mengampuni dan
Melupakan
Penerapan
Kehidupan
lllllllllllllllllllllllllllll
Yusuf telah berusaha untuk melupakannya, tetapi ia
tidak dapat. Akhirnya, Yusuf mengampuni kesalahan
saudara-saudaranya, karena ia adalah seorang yang
takut akan Allah.
Ia berkata, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah
bapa?” Saudara-saudaranya ketakutan, tetapi Yusuf
berkata kepada mereka, “Janganlah bersusah hati
dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual
aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah
Allah menyuruh aku mendahului kamu” (Kej. 45:5).
Bagaimana kita dapat mengampuni sesama? Kita
perlu memahaminya secara bertahap dan mengerti
kehendak Allah yang mengizinkan situasi-situasi
itu terjadi. Saat itu, Yusuf memahami bahwa ada
sebuah rencana Allah yang terbaik bagi dirinya.
Tetapi perwujudan itu belumlah muncul hingga tiga
atau empat kali Yusuf menangis dan dua puluh tahun
lamanya ia menderita. Ini memang tidak mudah bagi
diri Yusuf untuk melewati semuanya itu.
Yusuf menangis saat ia bertemu dengan
ayahnya dan saat sang ayah mati.
Yusuf banyak menangis dan melalui
tangisannya itu, ia mengampuni kesalahan dari
saudara-saudaranya.
Tetapi
saudara-saudara
Yusuf belum memahami benar bahwa Yusuf telah
mengampuni mereka. Setelah sang ayah mati,
mereka menjadi merasa takut. Mereka beranggapan
bahwa Yusuf tidak melukai mereka, karena sang ayah
masihlah hidup. Jadi mereka mengirim suatu pesan
kepada Yusuf atas nama sang ayah mengatakan,
“Aku memohon kepadamu. Ampunilah kiranya
kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka,
sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu” (Kej.
50:17). Yusufpun menangis kembali. Setelah itu, ia
mengatakan kata-kata penghiburan kepada saudarasaudaranya. Demikian lamanya, mereka memikul
beban itu.
Kalian harus melepaskan sesama, agar
melepaskan diri kalian sendiri. Kalian tidak dapat
melupakan kesalahan-kesalahan yang orang lain
telah perbuat kepada kalian, tetapi kalian haruslah
mengampuni dan melepaskan mereka dari rasa
bersalah itu. Bila tidak, mereka pun akan menjadi
suatu beban bagi diri kalian sendiri. Ketika kalian
mengampuni mereka, Allah pun akan mengampuni
kalian. Ketika melepaskan rasa bersalah orang lain,
kalian pun akan dilepaskan. Inilah mengapa Yusuf
menangis.
Sekarang,
pikirkan
pertanyaan berikut:
tentang
berbagai
1. Siapakah yang melukai hati kalian demikian
mendalam?
2. Apakah kalian menyimpan rasa benci?
3. Bila kalian terluka hati demikian mendalam
atau tersinggung oleh seseorang, kalian
perlu membuat suatu daftar dari semua
manfaat yang telah dihasilkan dari persoalan
yang kalian pikul selama ini. Ketika fokus
pada beberapa manfaat itu, kalian perlu
memohon agar Allah mengubah hati kalian
dengan kuasa Roh Kudus. Mohonlah
agar Allah mengubah hati kalian dari yang
penuh kebencian menjadi penuh dengan
pengampunan atas mereka yang telah
melukai hati kalian. Setelah itu, akankah
kalian menjadi bebas untuk mengalami dan
menikmati suatu hidup yang bahagia dan
yang berkelimpahan.
(Oleh Pendeta H.H. Ko Manna/Oktober-Desember 2002)
43
9
pelajaran
10
Lembar Kerja 1
Mengatasi Pencobaan
Pemahaman
llllllllllllllllllllllllll
Pemanasan
1. Apakah kalian mengetahui
bahwa
pencobaan
itu
merupakan
bagian
dari
kehidupan seseorang?
2. Mengapa berpikir bahwa hidup
kalian itu begitu dipenuhi
dengan pencobaan?
3. Tidak
seorangpun
yang
menyukai pencobaan. Manfaat
apakah yang mungkin kita
dapati dari pencobaan di
dalam kehidupan kita?
Kita menghadapi pencobaan
setiap harinya, sehingga menjadi
pribadi yang tegar. Pelajaran
hari
ini
berbicara
tentang
tiga pencobaan berat, yang
Yesus Kristus harus hadapi
dan bagaimana Ia mengatasi
semuanya itu.
1. Apakah tiga pencobaan Iblis yang
diajukan kepada Tuhan Yesus?
2. Iblis pun mempergunakan firman
Allah saat ia mencobai Tuhan Yesus –
bagaimana ia mengubah arah firman
Allah ke dalam suatu pencobaan?
3. Tuhan Yesus mengatasi berbagai
pencobaan dengan mempergunakan
firman Allah pula. Apakah ini
mengajarkan kita tentang bagaimana
melawan pencobaan?
44
4
Menguji
Bacalah Matius 4:1-11 satu ayat satu murid.
1.Taruhlah garis yang berlekuk-lekuk di bawah tiga
pencobaan Iblis yang dipergunakan terhadap Yesus
Kristus.
2. Taruhlah sebuah segitiga pada tempat setiap
pencobaan itu terjadi.
3. Lingkarilah tanggapan yang Yesus Kristus buat
terhadap pencobaan Iblis itu.
4. Berilah garis bawah pada segala sesuatu yang
memberitahukan bahwa Yesus Kristus mengetahui
firman Allah dengan baik.
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa kalian berpikir bahwa Iblis menanti hingga Yesus
Kristus telah berpuasa 40 hari lamanya untuk menyerangNya? Apakah yang kalian dapat pelajari dari hal ini?
2. Iblis tidak benar-benar menginginkan roti yang berasal dari
batu. Apakah yang ia inginkan dari pencobaan pertamanya
terhadap Tuhan Yesus?
3. Memang mudah mengetahui alasan pencobaan pertama
dari Iblis itu terhadap Tuhan Yesus. Tetapi macam
pencobaan jasmani apakah yang kalian hadapi hari ini?
4. Iblis tidak ingin melihat sebuah pertolongan yang ajaib
dalam pencobaan yang kedua. Apakah yang ia benarbenar inginkan?
5. Sebutkan pencobaan kedua yang berkaitan dengan diri
kalian pada hari ini.
6. Sekilas, pencobaan ketiga dari Iblis itu tidak berkaitan
dengan kita. Tetapi bila para remaja Kristen mau jujur,
hal apa sajakah yang kalian kira mereka lebih utamakan
daripada Allah dan di manakah mereka menaruh semuanya
itu di hadapan-Nya?
7. Pencobaan manakah menurut kalian merupakan yang
paling berat bagi Yesus Kristus? Jelaskan.
8. Apakah yang akan terjadi bila Yesus Kristus telah menyerah
terhadap pencobaan Iblis itu?
9. Bagaimana Yesus Kristus memberikan tanggapan atas
ketiga pencobaan Iblis itu?
10. Iblis mengakhiri tiap-tiap pencobaan saat Yesus Kristus
mempergunakan firman Allah. Mengapa menurut kalian ini
terjadi? Apakah yang kita dapat pelajari dari hal ini?
Allah daripada mengalah terhadap pencobaan.)
11. Bagaimana cara Yesus Kristus pergunakan firman Allah
berbeda dari cara Iblis?
12. Yesus Kristus mempergunakan firman Allah untuk
membantu diri-Nya mengatasi tantangan dari pencobaan
Iblis. Apakah ini memberitahukan kalian tentang
pemahaman Alkitab dan penghafalan?
pelajaran
10
Lembar Kerja 2
Mengatasi Pencobaan
Penerapan
Kehidupan
llllllllllllllllllllllllll
Skenario 1
Jenny sedang menuju ke sebuah acara
pesta teman-teman sekolahnya. Jenny tidak
menyangka apapun sebelumnya, tetapi
hal pertama yang ia lihat ketika memasuki
ruang pesta adalah mencium aroma dari
minuman beralkohol. “Kamu minum minuman
beralkohol?” “Tentu,” jawab teman-temannya.
Skenario 2
Renee bepergian hingga larut malam dan
menguatirkan akan apa yang orangtuanya
akan katakan. Teman sekolah Renee
telah mengatakan agar ia memberitahu
orangtuanya bahwa mereka mengalami
kemacetan lalu lintas, karena ada suatu
kecelakaan di jalan raya. Apakah yang
seharusnya Renee katakan?
Skenario 3
Nathan sedang berjalan menuju ke
pertandingan sepak bola bersama dengan
kedua temannya. Seorang dari antara
mereka melihat sebuah mobil yang kuncinya
masih menempel pada lubang kontak untuk
menyalakan mobil. “Hey,” katanya. “Marilah
kita kendarai mobil ini.” Teman yang lain
menyetujuinya dan segera masuk ke dalam
mobil itu. “Masuklah, Nathan,” kata temantemannya.
Ada empat alasan mengapa Kitab Suci
merupakan sesuatu yang berharga untuk
mengatasi pencobaan.
1. Kitab Suci memberikan kita berbagai
contoh dari tokoh-tokoh yang mengatasi
pencobaan seperti yang kita dapat ikuti
dari teladan mereka.
2. Kitab Suci memberitahukan batasanbatasan bagi tindakan kita. Membiarkan
kita mengetahui apa yang benar dan apa
yang salah.
3. Kitab Suci memberikan kita petunjuk
bagaimana
mengatasi
pencobaan,
sebagaimana menjauhkan diri dari yang
jahat dan berdoa, sehingga tidak jatuh ke
dalam pencobaan.
4. Kitab Suci memberikan kita berbagai nilai
dan sikap yang saleh, sehingga dengan
bersandar pada kuasa Roh Kudus, kita
tidak menginginkan banyak hal yang
dapat mencobai diri kita.
Mengapa kalian beranggapan bahwa Kitab
Suci adalah sesuatu yang berharga untuk
mengatasi pencobaan?
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana menurut kalian perasaan para remaja pada saatsaat seperti itu?
2. Apakah yang membuat situasi-situasi itu menjadi sulit?
3. Bagaimana menurut kalian para remaja itu dapat mengatasi
situasi-situasi seperti itu?
4. Tidak mengalah terhadap pencobaan menunjukkan
kekuatan yang sesungguhnya. Cara apa sajakah yang dapat
dipersiapkan, agar kita tidak mengalah terhadap tantangan
pencobaan yang akan dihadapi pada masa depan?
Pada hari-hari mendatang, kalian
akan dihadapi dengan beberapa
tantangan pencobaan yang
lebih berat, tanyakan beberapa
pertanyaan kepada diri kalian
sendiri:
1. Apakah sepanjang hari?
2. Di manakah kalian?
3. Siapakah di sekitar kalian?
4. Bagaimana kalian pernah
menanggapi situasi-situasi
seperti itu pada masa yang lalu?
5. Apakah mungkin untuk
meninggalkan situasi-situasi
seperti itu dan menghindarkan
diri dari pencobaan?
6. Bila tidak dapat meningalkan
situasi-situasi seperti itu,
bagaimana kalian akan
menanggapinya?
45
9
pelajaran
11
Lembar Kerja 1
Bersumpah, Mengutuk dan
Berkata-kata yang Tidak Senonoh
Menguji
Pemahaman
llllllllllllllllllllllllll
Di tempat kita hidup sekarang ini,
ada banyak sumpah di sekeliling kita. Mungkin
bukan kata-kata sumpah yang secara sengaja
terucapkan kepada seseorang selama terjadinya
suatu pertengkaran. Faktanya, bila kita mundur
dan mengamati, kita akan menemukan bahwa
banyak orang justru sering menggunakan katakata sumpah tanpa seorangpun merasa terhina
oleh karenanya. Sebagai umat
Kristen, kita mungkin menyadari
bahwa
kita
seharusnya
menghindar dari berselisih
dengan setiap orang. Tetapi,
apakah kita mengintrospeksi
diri dalam menggunakan katakata sumpah pada perkataan
sehari-hari?
Bagaimana pentingnya perkataan
dalam hubungan kita dengan
Allah dan sesama?
Bacalah Yakobus 3:2-12 dan diskusikan beberapa
pertanyaan berikut:
1. Orang yang sempurna (ayat 2)
– Apakah yang bagian ini katakan tentang orang
yang sempurna?
– Bagaimana lidah berkaitan dengan semua
aspek lainnya dari pemeliharaan kerohanian
kita? Sebagai contoh, bagaimana seseorang
yang dapat mengendalikan lidahnya, dapat
pula mengendalikan seluruh tubuhnya?
– Apakah menurut kalian mungkin menjadi
sempurna dengan pemahaman ini?
– Bila tidak, apakah menurut kalian mungkin
untuk mendekati pada standar ini?
2. Beberapa ilustrasi yang digunakan untuk
menggambarkan lidah (ayat 3-5)
– Yakobus menggunakan ilustrasi yang berbeda
untuk menggambarkan lidah.
– Apakah beberapa ilustrasi ini tepat
digunakan?
Suatu hari, seorang anak yang berusia 7
tahun pulang ke rumahnya dan bertanya kepada
ibunya, “Ibu, beritahukan apa itu ‘B-word’ dan
‘F-word’ (kata-kata umpatan yang kebanyakan
orang pergunakan pada umumnya). Semua temanteman menertawakanku, sebab aku tidak tahu apa
yang dimaksud dengan kata-kata itu.” Sang ibu
tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, kecuali
memberitahukan bahwa kata-kata itu adalah katakata yang buruk dan jangan pernah
menggunakannya.
Kejadian
ini
memberitahukan
bahwa
menggunakan kata-kata sumpah
(bahkan ketika tidak bersumpah
pada kondisi perselisihan) adalah
hal yang biasa. Tetapi sebagai
umat Kristen, kita harus menjaga
diri sendiri untuk tidak mengikuti
kebiasaan ini.
– Bagaimana lidah seperti tiap-tiap ilustrasi ini
dapat diperbandingkan?
3. Lidah adalah racun yang mematikan
(ayat 8)
– Bagaimana cara lidah dapat merusak dan
mematikan sesamanya?
– Pernahkah kalian sebelumnya merusak
sesama dengan lidah?
– Apakah akibatnya?
– Bagaimana perasaan kalian setelah kejadian
itu?
– Apakah menurut kalian telah dapat melakukan
yang lebih baik di dalam situasi yang serupa?
4. Kita menggunakan lidah untuk memuji dan
mengutuk (ayat 9-12)
– Apakah lidah kalian bagaikan mata air yang
memancarkan air yang segar dan air yang
pahit pula?
– Selain untuk memuji Allah, apakah yang kita
dapat lakukan dengaan lidah bagi manfaat
yang positif?
– Sebutkan beberapa contoh dari kata-kata
yang ramah atau berkat, yang kita dapat
pergunakan dengan lidah.
1. Sebutkan tiga ilustrasi yang dipergunakan oleh
Yakobus untuk menggambarkan lidah.
2. Dalam cara apakah lidah dapat mematikan sesama?
3. Dalam cara apakah lidah dapat dipergunakan untuk
memberkati?
46
4
pelajaran
11
Lembar Kerja 2
Me
n
Bersumpah, Mengutuk dan
Berkata-kata yang Tidak Senonoh
Kehidupan
llllllllllllllllllllllllll
gendalikan
Lidah Kita
1. Amsal 10:19
Wajarlah untuk beranggapan bahwa makin
banyak kita berbicara, semakin besar pula
kemungkinan untuk mengatakan hal-hal
yang salah. Saya terpikir satu cerita ketika
menghabiskan waktu bersama dengan temanteman. Komunikasi yang terjalin lebih sering
menyinggung topik-topik yang berkaitan
dengan sesama daripada kejadian atau hal
lainnya. Dan dalam suatu kelompok, satu
orang biasanya akan mengatakan tentang
satu hal dan yang lainnya akan melengkapi
rinciannya. Dengan demikian, dapatlah
secara mudah menjadi tidak terkendali dan
akhirnya, terjerumus ke dalam gosip. Suatu
kali, saya bersama seorang teman, yang
benar-benar mengidoalakan sesuatu dari
seseorang. Ia mulai membicarakan tentang
semua hal yang orang itu telah perbuat pada
masa yang lampau (yang tidak berkaitan
dengan kejadian masa kini). Pertama, saya
menyetujui dengan hal-hal yang ia katakan.
Lalu, saya mendapati diri ini tergabung
dalam kata-kata yang menghakimi orang itu
tanpa sepengetahuannya. Itu timbul dengan
sendirinya. Sulit untuk mengintrospeksi diri
sendiri, ketika kita berada di dalam suatu
kelompok. Jadi, cara terbaik untuk menguasai
diri adalah berapa banyakkah kita berbicara.
Makin sedikit kita berbicara, semakin kecil
pula kesempatan untuk mengatakan hal-hal
yang salah.
4.Amsal
2.
Pengkhotbah
15:1 5:1-2
3. Amsal 25:11
Penerapan
Untuk ayat-ayat berikut, tuliskan contoh di dalam
hidup yang kalian dapat terapkan dari pengajaran
Alkitab itu. Lalu, bagikan contoh kalian itu
kepada murid-murid lainnya. Contoh pertama
telah diberikan bagi murid-murid sebagai suatu
gambaran dari pekerjaan contoh lainnya.
4. Pengkhotbah 5:1-2
4. Matius
5.
Pengkhotbah
5:33-375:1-2
6. Matius 12:36-37
7. Efesus 5:4
4. Kolose
8.
Pengkhotbah
4:6
5:1-2
47
9
pelajaran
11
Lembar Kerja 3
Bersumpah, Mengutuk dan
Berkata-kata yang Tidak Senonoh
Penerapan
Kehidupan
llllllllllllllllllllllllll
Berbagai Kesaksian
Kesaksian
Jean bekerja sebagai seorang asisten
administrasi di suatu departemen dari perusahaan
kerabatnya. Pekerjaan Jean perlu berhadapan
dengan banyak pekerja dengan tingkatan
yang berbeda-beda. Seperti halnya, ia harus
menangani semua macam orang setiap harinya.
Ada beberapa pekerja yang biasanya bersikap
baik dan ramah. Tetapi ada pula yang sering
kurang sabar, sehingga membuat keinginankeinginan yang tidak masuk akal. Kadang,
ketika tekanan pekerjaan meningkat di tempat
kerjanya, para pekerja itu menjadi cepat marah
dan berkata-kata yang tidak menyenangkan.
Jean memahami bahwa sebagai seorang
Kristen, ia harus memuliakan Allah di dalam
hidupnya. Ini berarti bahwa ia harus memancarkan
terang bagi Allah dan mengagungkan nama-Nya di
atas kebanggaan dan perasaannya sendiri. Untuk
menjadi ramah di dalam perkataan dan tabah di
tengah segala macam tekanan merupakan doa
Jean dengan tekun. Di kantornya, tidak masalah
dengan siapa berhadapan, ia berusaha sebaikbaiknya untuk senantiasa menjadi sopan dan
lemah lembut di dalam perkataannya. Inilah
kewajiban dasar dari seorang Kristen.
Sedikit demi sedikit ia menyadari bahwa
cara-cara yang ramah telah menyentuh hati dari
salah seorang pekerjanya. Suatu hari, pekerja
ini datang ke hadapannya dan bertanya, “Gereja
manakah kamu biasa datangi? Bolehkah aku pergi
bersamamu ke gereja untuk beribadah?” Jean
sungguh terkejut. Ia tidak pernah memberitakan
Injil kepada pekerja ini sebelumnya. Mengapa
pekerja ini ingin pergi bersama Jean ke
gerejanya? Ketika Jean menanyakan mengapa,
pekerja ini memberitahukan bahwa ia telah
mengamati perbuatan Jean yang luar biasa dan
meyakini bahwa Jean berasal dari sebuah gereja
yang benar.
erkata-kata
B
i
a
mengen
Pertanyaan Diskusi:
1. Macam orang apakah yang tokoh ini
harus hadapi?
2. Tentang kejadian apakah atau
macam situasi apakah yang terjadi?
3. Bagaimana menurut kalian
menghadapi pikiran dari tokoh ini
ketika terjadi suatu kejadian?
4. Apakah yang tokoh ini perbuat?
5. Bagaimana tanggapan dari sesama
pada masa sekarang ini?
6. Bila merupakan suatu kesaksian
yang buruk, apakah menurut kalian
tokoh ini telah dapat melakukannya
secara berbeda?
Menuliskan kesaksian kalian sendiri
Inilah kesaksian singkat yang menunjukkan bahwa pentingnya perkataan dan perbuatan di dalam
kehidupan sehari-hari kita. Biarlah murid-murid membaca kesaksian ini dan sekarang, adalah giliran
kalian untuk berbagi sebuah kesaksian. Bila merupakan kesaksian yang bagus, kita dapat meneladani
dari padanya. Sebaliknya, bila merupakan kesaksian yang memuat beberapa kesalahan atau kejadian
yang tidak memuliakan nama Allah, kita pun dapat belajar dari padanya, agar tidak mengikuti jejak yang
sama. Saat kalian menuliskan kesaksian pribadi atau dari orang lain, perhatikanlah kepada beberapa
pertanyaan berikut. Kalian seharusnya tidak menyebutkan nama orang yang terlibat dalam kesaksian itu.
Kemudian, diskusikan bersama dengan murid-murid lainnya mengenai apa yang dapat dipelajari.
48
4
pelajaran
12
Lembar Kerja 1
Dusta, Gosip dan
Kebenaran
Pemahaman
Alkitab
llllllllllllllllllllllllll
Berdusta
– adalah suatu kejijikan bagi Allah
Kita senantiasa mendengar bahwa umat Kristen seharusnya jangan berdusta. Apakah kalian mengetahui
ayat-ayat dari Alkitab yang memberitahukan secara langsung bahwa kita seharusnya jangan berdusta
atau berdusta itu merupakan suatu kejijikan di hadapan Allah? Marilah kita melihat beberapa ayat Alkitab
yang menjadi peringatan agar kita jangan berdusta. Lalu, kita akan melihat pula beberapa kejadian di
Alkitab yang melibatkan dusta dan pelajarilah apa akibatnya.
Peringatan
Alkitab
untuk
Tidak
Berdusta
1. “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.”
(Kel. 20:16)
Apakah yang dimaksud dengan ‘mengucapkan saksi dusta’ tentang
seseorang?
______________________________________________________
Mengapa menurut kalian Allah memasukkan peringatan ini sebagai
salah satu dari Sepuluh Perintah?
______________________________________________________
Sering dikatakan bahwa enam perintah terakhir dari Sepuluh
Perintah haruslah dilakukan dalam hubungan kita terhadap sesama.
Bagaimana kalian beranggapan bahwa perintah ini berkaitan antara
interaksi umat Kristen dengan sesamanya?
______________________________________________________
2. “Enam perkara ini yang dibenci
Tuhan...seorang saksi dusta yang
menyembur-nyemburkan kebohongan
dan yang menimbulkan pertengkaran
saudara.” (Ams. 6:16-19)
Dalam bagian ini, enam perkara telah
disebutkan. Faktanya, tujuh kejijikan terhadap
Allah tidaklah terpisahkan sama sekali.
Diskusikan bagaimana semua perkara ini
berkaitan satu dengan yang lainnya.
____________________________________
Selain dari maksud ‘roti’ dari ayat ini, hal
apalagi yang kalian dapat pikirkan yang dapat
diperoleh melalui penipuan?
____________________________________
Bila kita memandang ke sekeliling dunia
sekarang ini, apakah kita melihat orang-orang
yang telah beroleh keuntungan dari hasil
penipuannya? Dapatkah kalian memberikan
beberapa contoh?
3. “Roti hasil tipuan sedap rasanya,
tetapi kemudian mulutnya penuh
dengan kerikil.” (Ams. 20:17)
_____________________________________
Pernahkah kalian melihat mulut orang-orang
ini ‘dipenuhi dengan kerikil’, yaitu menderita
karena akibat buruk dari penipuan mereka?
____________________________________
Bacalah Pengkhotbah 12:14. Apakah yang
ayat ini katakan tentang memperoleh sesuatu
dari hasil penipuan?
____________________________________
Apakah yang dimaksud dengan ‘tipu daya
pendusta-pendusta’ dan ‘yang hati nuraninya
memakai cap mereka’?
____________________________________
Dapatkah kalian memikirkan beberapa contoh
yang menggambarkan hal itu?
____________________________________
4. “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan
bahwa di waktu-waktu kemudian,
ada orang yang akan murtad, lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan oleh tipu daya pendustapendusta yang hati nuraninya memakai
cap mereka.” (1 Tim. 4:1-2)
49
9
pelajaran
12
Dusta, Gosip dan
Kebenaran
Menguji
Pemahaman
llllllllllllllllllllllllll
Lembar Kerja 2
Kejadian Dusta
di Alkitab
Izebel menjebak Nabot
Bacalah 1 Raja-Raja 21:1-24
Ular yang berdusta –
permulaan dari dosa
Bacalah Wahyu 12:9, Kejadian 3:1-7
dan Yohanes 8:44
Apakah menurut kalian hubungan
Apakah motivasi di balik dusta dari
Izebel?
Bagaimana sikap Allah terhadap dusta
yang dilakukan oleh Izebel?
antara para pendusta dengan ‘si ular
tua, yang disebut Iblis’?
Anannias dan Safira –
mendustai para rasul dan Roh Kudus
Apakah hal ini membicarakan
tentang kepelikan dari berdusta?
Bacalah Kisah Para Rasul 5:1-10
Gehazi Mendustai Elisa
Bacalah 2 Raja-Raja 5:14-27
Mengapa menurut kalian Elisa
menolak pemberian dari Naaman?
Apakah hukuman bagi Gehazi?
Apakah akibat yang diderita oleh
Gehazi sebanding dengan pemberian
yang ia terima dari Naaman?
Diperingatkan u
ntu
Tidak Bergosip k
Bacalah beberapa
Alkitab berikut da ayat
bagaimana kita dan diskusikan
menerapkan peng pat
Alkitab ini ke dala ajaran
m kehidupan
sehari-hari.
1. Efesus 4:15
2. Matius 12:36-
37
3. 2 Korintus 1:
18
4. Amsal 29:11
50
4
-19
Karena bukanlah suatu ketentuan
bahwa para jemaat harus
mempersembahkan semua yang
mereka miliki (ayat 4), mengapa
menurut kalian Ananias dan Safira
berdusta?
Dalam ayat 3 dan 9, dengan apakah
Petrus menyetarakan berdusta di
hadapan para rasul itu?
Apakah yang dapat disetarakan pada
sekarang ini dengan macam-macam
dusta yang Ananias dan Safira
katakan?
1. Bagaimana perintah ke sembilan berkaitan dengan Sepuluh
Perintah lainnya? Apakah menurut kalian akar atau
penyebab dari timbulnya dusta/kesaksian palsu?
2. Apakah yang Izebel perbuat untuk memperoleh kebun
anggur Nabot? Selain mengada-ada suatu fakta, apakah
lagi kesalahan yang diperbuat oleh Izebel?
3. Mengapa Gehazi berdusta? Adakah perumpamaan di
dalam Alkitab atau orang-orang di sekitar kalian, yang
berdusta untuk memperoleh sesuatu seperti Gehazi?
4. Siapakah yang berdusta kepada Roh Kudus?
Dalam situasi sekarang ini, apakah yang
akan dianggap berdusta kepada Roh Kudus?
5. Apakah maksud dari ‘mengatakan kebenaran
di dalam kasih’ (Ef. 4:15)?
pelajaran
12
Lembar Kerja 3
Dusta, Gosip dan
Kebenaran
Penerapan
Kehidupan
llllllllllllllllllllllllll
Kita akan melihat tiga kasus situasi dari
kehidupan nyata yang saudara-saudari
seiman di gereja telah temukan.
1. Bacalah tentang situasi-situasi yang ada.
2. Lalu, jawablah beberapa pertanyaan yang
ada.
3. Selanjutnya, Anda akan memberitahukan
murid-murid apa yang saudara-saudari
sebenarnya perbuat dan apakah yang terjadi
pada akhirnya.
4. Diskusikan jawaban kalian (2) dengan murid
lainnya.
Kasus A
Ann bekerja di suatu lembaga
riset. Ia harus melakukan penelitian
dan mengolah banyak data di dalam
pekerjaannya itu. Suatu hari, atasan Ann
memberikan suatu pekerjaan yang sangat
penting kepadanya. Bila Ann mengerjakan
pekerjaan itu dengan baik, ia pasti akan
beroleh pujian dari atasannya. Ia pun
akan makin memiliki kesempatan pada
masa depannya untuk memperoleh
pekerjaan yang lebih penting lagi dan
akan mendapatkan kenaikan gaji. Suatu
petang, ia menemukan kesalahan yang
tidak terpantau pada tahapan sebelumnya
dari pekerjaannya itu. Kesalahan itu
diperbuat oleh asistennya. Bila Ann dan
asistennya berdiam diri, tidak seorangpun
yang akan mengetahui kesalahan itu. Ann
berada di dalam suatu dilema yang besar.
Bila ia melaporkan kesalahan itu kepada
atasannya, ia harus menanggungnya
dan tidak akan beroleh suatu posisi yang
menyenangkan dari atasannya. Tetapi
ia mengetahui bahwa menyembunyikan
kesalahan yang ada bukanlah hal yang
benar untuk dilakukan.
Pertanyaan Diskusi:
Kasus B
Ketika John berada di suatu Sekolah
Menengah Atas, ia banyak menghabiskan waktu
bersama dengan teman-teman sekolahnya.
Mereka sering berada di suatu mal untuk
menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di
sana. Ia bahkan berkali-kali tidak masuk sekolah
bersama dengan mereka untuk pergi ke mal
dan menghabiskan waktu di sana. Suatu hari,
ketika pulang ke rumah dengan terlambat, John
akan memberitahu orangtuanya bahwa ia tadi
berdiskusi dengan teman-teman tentang tugas
sekolah mereka. Ketika mendapat nilai buruk,
orangtua John benar-benar menguatirkannya.
Pada mulanya, John berdusta kepada mereka
bahwa ulangan yang diadakan sekolah begitu
sulitnya dan murid-murid lainnya pun memperoleh
nilai yang buruk. Tetapi, ketika nilai buruk terulang
kembali beberapa kali, orangtua John mulai
mencurigai sesuatu. Akhirnya, mereka mengetahui
bahwa John sering tidak masuk sekolah dan
merekapun marah sekali. Ini menyebabkan
terjadinya keributan, bahkan beberapa kali, John
meninggalkan rumahnya. Kadang, ketika terjadi
keributan dapat menimbulkan pula sesuatu yang
benar-benar buruk adanya.
John pergi ke rumah temannya dan
bermalam di sana. Orangtua John begitu
menguatirkannya, tetapi selain mendoakan John,
mereka tidak mengetahui lagi bagaimana harus
membantunya.
Pertanyaan Diskusi:
1. Apakah menurut kalian cara terbaik untuk
menasihati John?
2. Bila kalian adalah seorang teman John dan
mengetahuinya situasinya, nasihat apakah
yang kalian akan berikan kepadanya?
1. Kemungkinan tanggapan apakah
dari atasan Ann, bila ia melaporkan
kesalahannya itu?
3. Bila John berada di kelas Pendidikan Agama
kalian, apakah yang kalian akan perbuat
untuk membantunya?
2. Apakah yang kalian akan lakukan, bila
berada dalam posisi Ann?
51
9
pelajaran
12
Lembar Kerja 4
Dusta, Gosip dan
Kebenaran
Penerapan
Kehidupan
llllllllllllllllllllllllll
Kasus C
Selama pertemuan di antara rekan sekerja
di gereja, suatu perselisihan terjadi. Setelah
pertemuan itu, salah seorang dari dua orang
yang sempat berselisih mulai memberitahukan
kepada banyak jemaat bahwa saudari itu
mengatakan sesuatu yang benar-benar
tidak pantas kepada dirinya, bahkan
menggunakan kata-kata yang kasar. Jemaat
yang mendengarkan dari satu sisi berita itu
dikejutkan oleh saudari yang mengatakan
hal-hal itu. Mereka mulai memberitahukan
kepada yang lainnya, tanpa memastikan
terlebih dahulu apakah yang mereka dengar
itu adalah sesuatu yang benar. Jadi pada
akhirnya, semakin banyaklah jemaat yang
mengetahui kejadian itu. Ketika suatu kabar
telah tersebar, biasanya banyak orang
yang terlibat di dalamnya. Saudari yang
mendengar hal-hal yang dikatakan kepada
dirinya, mengetahui bahwa kabar itu tidaklah
benar. Tetapi bagaimana ia membela dirinya
sendiri? Kabar itu telah tersebar ke banyak
jemaat, bahkan kepada mereka yang belum
menjadi jemaat di gereja itu. Ia merasa sakit
hati. Untuk jangka panjang, ia tidak tahu
bagaimana menghadapi jemaat di gerejanya.
Ia merasa bahwa mereka pun pemfitnah dan
mudah terkecoh untuk mempercayai hanya
dari satu sisi berita. Ia mulai meninggalkan
pelayanan gereja, karena ingin menghindari
mereka semua.
Pertanyaan
Diskusi
1. Bila kalian adalah salah seorang
yang berada pada pertemuan
itu dan mendengar gosip yang
beredar, apakah yang kalian akan
lakukan?
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
2. Bila kalian adalah salah seorang
yang mendengar satu sisi dari
berita itu, apakah yang kalian akan
lakukan?
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
4. Bagaimana kalian akan memotivasi
saudari, yang merasa ia telah
disalahpahami dan dijadikan
korban?
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
3. Bagaimana kalian akan memotivasi
saudara, yang menyebarkan satu
sisi dari beritanya saja?
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
52
4
pelajaran
13
Ujia
n
Lembar Kerja 1
at
y
A
Ulasan
llllllllllllllllllllllllll
lan
Hafa
Untuk beberapa
ayat Alkitab berikut,
tuliskan ayat-ayat hafalannya
dan jelaskan bagaimana tiap-tiap
ayat hafalan itu berkaitan dengan
kehidupan kalian sehari-hari.
Beberapa bagian dari ayat-ayat
telah diberikan sebagai petunjuk
untuk membantu kalian.
Seberapa banyakkah dari 12 pelajaran
yang kalian masih ingat?
Apakah topik utama yang kalian dapati?
Pelajaran manakah yang paling berkesan
bagi kalian?
Apakah kalian mengingat ayat hafalan?
Kolose 1:10 (Pelajaran 2)
“Sehingga hidupmu layak di hadapanNya, serta ____________________
kepada-Nya _____________________
dan kamu memberi buah dalam segala
____________________ dan bertumbuh
dalam ____________________ tentang
Allah.”
Pengkhotbah 12:1 (Pelajaran 3)
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
“Ingatkan akan ____________________
pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari
yang malang dan mendekat tahun-tahun
yang kaukatakan: _______________ _____
bagiku di dalamnya.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
Roma 12:2 (Pelajaran 4)
“Janganlah kamu menjadi
____________________, tetapi berubahlah
oleh ____________________, sehingga
kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: _____________________,
______________________ dan
______________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
(berlanjut ke halaman berikut)
53
9
pelajaran
13
Lembar Kerja 2
Ulasan
llllllllllllllllllllllllll
Matius 6:19,21 (Pelajaran 6)
“Janganlah kamu mengumpulkan
____________________; di bumi
______________________ dan
____________________ merusakkannya
dan ______________________
membongkar serta mencurinya.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
Kolose 3:13 (Pelajaran 9)
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang
lain dan ____________________ seorang
Efesus 4:29 (Pelajaran 11)
akan yang lain apabila yang seorang
“Janganlah ada ____________________
menaruh ____________________
keluar dari mulutmu, tetapi
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
pakailah perkataan yang baik untuk
____________________ kamu, kamu
membangun, di mana perlu, supaya
perbuat jugalah demikian.”
yang mendengarkannya, beroleh
_____________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
54
4
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
Berbuat Kesalahan Hanya Membawa
kepada Lebih Banyak Dosa
(Januari/Februari/Maret)
“Tetapi tiap-tiap orang dicobai
oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret dan dipikat olehnya/
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi,
ia melahirkan dosa dan
apabila dosa itu sudah matang,
ia melahirkan maut.”
(Yakobus 1:14-15)
ÿ
Diterbitkan oleh Majelis Pusat
Gereja Yesus Sejati Indonesia
Pendidikan Agama
REMAJA
Tahun 1 Buku 3
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
(2 Timotius 3:16)
True Jesus Church
General Assembly, USA
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2012
Download