Tahun 1 Buku 3 REMAJA Buku Aktivitas Murid Kehidupan Kristen (1) Nama Murid: ______________________ Renungan Bagi Para Murid – Janganlah Menyerah “Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.” (Amsal 1:10) “Baiklah orang bikajk mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1:5) Pencobaan mendesak lakukan sesuatu yang kalian ketahui adalah salah. Pencobaan meninggalkan rasa bersalah dan tertipu. Pencobaan membahayakan hubungan kalian dengan Allah. Ketika dicobai, kalian lebih baik memilih untuk pergi meningalkannya. Allah berjanji bahwa Ia akan menyediakan jalan keluarnya. Teguhkan diri kalian dengan Roh Kudus dan pilihlah untuk menghindari situasi-situasi yang akan memperhadapkan kalian dengan pencobaan-pencobaan itu. Berbuat kesalahan hanya membawa kepada lebih banyak dosa. (Amsal 10:16) “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.” (Amsal 15:22) Daftar Isi Tahun 1 Buku 3 llllllllllllllllll Bacaan Kitab untuk Minggu ini 1. Matius 5-7; Kolose 1-4 2. Kisah Para Rasul 1-6,16 3. Lukas 1-7 4. Kejadian 6,18,39; Daniel 1-4 5. Kejadian 10-17 6. Kejadian 14, Maleakhi 3; Markus 9-10; Lukas 16-17; Matius 26 7. Mazmur 23; Matius 28; 2 Timotius 1-4 8. Keluaran 14-20; Bilangan 11-14,16,20 9. Kejadian 37-50 10. Matius 4-10 11. Yakobus 3; Amsal 10,15,25,29; Matius 12; Efesus 5; Kolose 4 12. Matius 12-15; 1 Raja-Raja 21; 2 Raja-Raja 5; Kisah Para Rasul 5 Bagian # 1: Umat Kristen dan Kehidupan Pribadi 1. Apakah Allah Memelihara Diriku 2. Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Beriman 3. Menetapkan Tujuan Bagian # 2: Pengawasan 4. Nilai Rohani dan Nilai Duniawi 5. Prioritas, Kepemilikan dan Pengaturan Waktu 6. Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Bagian # 3: Tantangan Hidup 7. Kesepian dan Rasa Tertekan 8. Perselisihan antar Pribadi 9. Mengampuni dan Melupakan Bagian # 4: Berkata-kata 10.Mengatasi Pencobaan 11.Bersumpah, Mengutuk dan Berkata-kata yang Tidak Senonoh 12.Dusta, Gosip dan Kebenaran 13.Ulasan 1 6 11 15 20 23 30 34 39 44 46 49 53 Kehidupan Kristen (1) A Topik Bagian Bagian # 1: Umat Kristen dan Kehidupan Pribadi Pada bagian ini, murid-murid akan diminta untuk memikirkan kasih Allah bagi mereka dan perlunya mempertimbangkan Allah di dalam segala hal dari kehidupan mereka. Melalui beberapa pelajaran ini, mereka akan diingatkan bagaimana memiliki sebuah gaya hidup Kristen, yaitu berdoa dan bersukacita. Mereka pun akan mempertimbang-kan pentingnya melayani Tuhan di dalam kehidupan keseharian maupun bagi perencanaan masa depan mereka. Bagian # 2: Pengawasan Menjadi umat Kristen bukanlah suatu status yang sederhana. Seorang Kristen yang sejati adalah seseorang yang menaruh prinsip-prinsip Alkitabiah di dalam pelaksanaan kehidupannya. Ia akan mengetahui bahwa lebih penting berpegang pada segala pengajaran dan prinsip Alkitab daripada mematuhi dunia. Ia tidak akan menyetujui pengajaran-pengajaran Allah bagi kenikmatan atau keuntungan di dalam dunia ini. Murid-murid kelas Remaja merupakan mereka yang berada pada usia yang kritis, karena banyak prinsip hidup mereka yang diuji. Ini penting bahwa menyadari status istimewa mereka sebagai umat Allah. Alkitab pun memberikan penga-jaran-pengajaran yang berguna mengenai pengaturan kekayaan. Sebagai contoh, dalam Matius 19:16-22, Yesus Kristus mengajarkan seorang pemimpin muda yang kaya mengenai perlunya memprioritaskan Allah di tengah kekayaannya. Murid-murid pun seharusnya menyadari bahwa semua yang mereka miliki di dunia merupakan kasih karunia Allah dan seharusnya mereka bagikan secara cuma-cuma pula kasih karunia itu. B Topik Bagian Bagian # 3: Tantangan Hidup Allah tidak bermaksud menjadikan umat pilihan-Nya dengan menjalani kehidupan seperti seorang pertapa, yang tidak bergaul dengan orang lain di dunia ini. Faktanya, saat memanggil Abraham, Allah memberitahukan kepadanya bahwa melalui diri Abrahamlah, semua bangsa di bumi akan diberkati (Kej. 12:3). Tetapi, bagian yang terberat dari menjalani kehidupan di dunia sebenarnya adalah bergaul dengan sesama manusia dengan berhasil dan sesuai dengan pengajaran Allah. Pada bagian ini, murid-murid akan mempelajari beberapa hikmat rohani yang menjelaskan bagaimana bergaul secara ramah dengan sesama manusia. Bagian # 4: Berkata-kata “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3:2) Ayat ini memberitahukan bahwa pengendalian lidah dapat menjadi pelajaran terberat dalam pemeliharaan rohani kita. Dunia kita pada saat ini penuh dengan kata-kata dusta dan yang tidak sopan. Kita harus memancarkan terang melalui perkataan yang baik di dalam pergaulan kita dengan sesama. Ini tidak selamanya mudah, tetapi setidaknya sebagai orang Kristen, kita seharusnya secara sadar berusaha melakukannya setiap kali. Pada bagian ini, murid-murid akan menyoroti pentingnya petunjuk mengenai pelatihan mengendalikan lidah. Setidaknya, mereka akan dibuat mengetahui tentang pentingnya pengendalian dari pancaindera tubuh yang kecil ini. C Ayat Hafalan (Januari/Februari/Maret) 1. “Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaraya?” (Mat. 6:30) 2. “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” (Kol. 1:10) 3. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!” (Pkh. 12:1) 4. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm. 12:2) 5. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat. 16:26) 6. “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi...karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Mat. 6:19,21) 7. “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mzm. 23:4) 8. “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Ams. 15:1) 9. “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kol. 3:13) D Ayat Hafalan (Januari/Februari/Maret) 10.“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.” (Yak. 1:14-15) 11.“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Ef. 4:29) 12. “Tetapi kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Mat. 12:36-37) E Halaman Kosong F pelajaran 1 Pemahaman Apakah Allah Memelihara Diriku Lembar Kerja 1 Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll 1. Perasaan apakah yang kalian kira orang banyak itu miliki tentang yang disarankan Yesus Kristus? Matius 6:30-33 2. Mengapa Yesus Kristus menegur orang banyak karena mereka kehilangan iman? 4. Hal lain apakah yang dapat kita kejar sebagai ganti dari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya? 3. Mengapa kita seharusnya lihara ba gi an y a ng ke te r h pe c il se k a li n! pu Al la memberitahukan Allah perihal kebutuhan kita, padahal Ia telah mengetahui apa yang kita butuhkan? Kejadian 21:10-20 Mudah untuk membayangkan bahwa kita pun tidak berarti atau tidak layak di hadapan Allah untuk diperhatikan, tetapi faktanya, Allah memelihara kita, bahkan bagian yang terkecil sekalipun! 1. Bagaimana status Hagar dan Ismael lebih rendah di dalam rumah tangga Abraham? ____________________________________________ 2. Kepada siapakah pertolongan? Hagar menangis memohon ____________________________________________ 3. Siapakah lagi yang menangis? ____________________________________________ 4. Apakah hasil dari tangisan itu? ____________________________________________ 1 pelajaran 1 Apakah Allah Memelihara Diriku Lembar Kerja 2 Menguji Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Kejadian Markus 12:41-44 21:10-20 1. Perempuan manakah yang Yesus Kristus puji sebagai perempuan terhormat yang orang banyak seharusnya beri perhatian kepadanya? 2. Mengapa kalian beranggapan bahwa Yesus Kristus memperhatikan seorang perempuan tua itu? Apakah yang mengejutkan kalian bahwa Yesus Kristus memperhatikan Zakheus di tengah kerumunan orang? Mengapa atau mengapa tidak? 1 _________________________________ _________________________________ Apakah yang kalian kira yang membawa pertobatan pada diri Zakheus? 2 _________________________________ _________________________________ Mengapa orang banyak merasa kesal bahwa Yesus Kristus ingin pergi ke rumah seorang yang berdosa, bahkan ingin makan di sana? 1.Tangisan Hagar dan anaknya laki-laki di padang gurun didengar oleh Allah. Apakah yang kalian pelajari tentang kasih karunia Allah? 2.Apakah yang Tuhan Yesus beritahukan agar kita jangan kuatir di dalam Matius 6:31? 3.Zakheus begitu tersentuh oleh kasih Tuhan Yesus kepada dirinya, sehingga ia bertekad untuk bertobat dari segala perbuatannya yang salah. Apakah yang ia tekad lakukan untuk menunjukkan pertobatannya? 2 3 _________________________________ _________________________________ Jawaban apakah yang Yesus Kristus katakan kepada orang banyak? 4 _________________________________ _________________________________ Dapatkah kalian memikirkan contoh lain dari Alkitab yang Allah pandang sangat tidak layak di tengah masyarakat? 5 _________________________________ _________________________________ pelajaran 1 Penerapan Apakah Allah Memelihara Diriku Lembar Kerja 3 Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Aku berarti, alam semesta adalah sesuatu tempat yang luas, sementara bumi kita hanyalah seluas tahi lalat di wajah. Aku telah menciptakanmu. Dan dengan milyaran manusia yang mengerumuni planet kita, aku lebih tidak berarti daripada sebutir pasir di salah satu pantai laut. Engkau adalah anakku. Dan dengan semua manusia yang tinggal di beberapa abad sebelumku... Aku telah mengetahuimu sejak sebelum engkau dilahirkan. Dan semua manusia yang akan tinggal beberapa tahun lagi setelah aku pergi. Engkau adalah berharga bagiku. Bagaimana Allah dapat memiliki waktu untuk memberikanku perhatian? Ia mungkin bahkan tidak mengetahuiku ada! Aku telah menciptakanmu dan engkau adalah anak-Ku. Engkau sama pentingnya bagi-Ku dengan siapapun yang pernah tinggal. Aku? Apakah engkau yakin benar-benar mengetahui diri-Ku ada? su ng gu h e ll a h ng hA a k me hui k u a ta d a? Ap a (Penulis Tidak Diketahui) Bagaimana penulis merasakan tentang Allah di dalam puisi ini? Mungkin kalian pun memikili beberapa keraguan yang serupa seperti puisi ini. Apakah kalian merasa yakin bahwa Allah benarbenar memelihara diri kalian? Bila demikian, bagaimana? ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ Bagaimana penulis merasakan tentang dirinya sendiri? ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________ Bagaimana Allah memelihara, bahkan bagian yang terkecil di dalam hidup kalian? 3 pelajaran 1 Lembar Kerja 4 Apakah Allah Memelihara Diriku Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Kasih Allah tidak akan Meninggalkan Kita Kadang mudah bagi kita untuk meragukan kasih Allah yang memelihara diri kita. Kadang, kita beranggapan bahwa Allah tidak berpikir diri kita cukup penting untuk memperoleh perhatian-Nya. Kadang, ketika halhal berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan, kita beranggapan bahwa berkat Allah tidak menyertai kita. Tetapi, Alkitab memberitahukan bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rm. 8:28). Berikut adalah sebuah cerita yang membawa pesan yang mendalam mengenai kasih Allah bagi diri kita. Ketika menderita dan merasa takut, kasih Allah sebenarnya sedang bekerja di dalam diri kita, sekalipun berbeda dari apa yang kita bayangkan atau harapkan! Beberapa tahun yang lalu pada sebuah musim panas di Florida bagian selatan, seorang anak lakilaki memutuskan untuk pergi ke suatu tempat renang di belakang rumahnya. Dalam ketergesaan untuk menyelam ke dalam air yang dingin, anak itu berlari keluar pintu belakang dan segera melepaskan kaos kaki, sepatu dan kemejanya. Anak itu terjun ke dalam air tanpa menyadari bahwa ia sedang berenang menuju ke tengah danau, sementara seekor buaya sedang berenang menuju pantai. Ibunya memandang keluar dari jendela rumah dan melihat keduanya semakin mendekat. Di tengah ketakutan itu, sang ibu segera berlari menuju danau dan memanggil anaknya sekeras mungkin. Mendengar seruan dari sang ibu, anak itu memperoleh peringatan, sehingga berbalik ke arah ibunya. Tetapi terlalu terlambat. Begitu ia sampai kepada ibunya, buaya itu pun menggigitnya. Dari galangan kapal, sang ibu menarik anaknya dengan tangan, begitu pula dengan buaya yang menggigit kaki dari sang anak. Ini awal dari situasi yang sulit di antara keduanya. Tenaga buaya tentu lebih kuat daripada ibu anak itu, tetapi sang ibu tidak begitu saja menyerah. Ketika seorang petani mendengar teriakan dari sang ibu, iapun berlari dari truknya untuk memberi bantuan dengan menembak buaya itu. Akhirnya, minggu demi minggu dilaluinya di rumah sakit dan keadaan anak laki-laki itu semakin pulih. Kakinya cacat luar biasa karena serangan ganas dari buaya dan lengannya terluka akibat goresan kuku jari saat sang ibu berusaha mempertahankan anak yang dikasihinya. Reporter suatu surat kabarpun barulah dapat mewawancarai anak itu setelah trauma yang dideritanya, sehingga ia dapat menunjukkan cacatnya. Anak itu mengangkat celana panjangnya. Dan kemudian, dengan bangga, ia berkata kepada reporter, “Tetapi lihatlah lenganku. Aku memiliki cacat yang luar biasa pada lengan pula. Aku memiliki cacat ini, karena ibuku tidak ingin membiarkanku digigit oleh buaya.” Kalian dan sayapun seperti anak laki-lakit itu. Kita pun memiliki cacat. Mungkin bukan berasal dari seekor buaya atau apapun yang begitu tragis, tetapi cacat dari masa lalu. Beberapa cacat tidaklah terlihat dan menyebabkan rasa sesal yang mendalam. Tetapi temanku, beberapa luka terjadi karena Allah menolak membiarkanmu hilang. Di tengah pergumulanmu, Ia ada di sana untuk mempertahankanmu. Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah mengasihi kita. Kita adalah anak-anak Allah. Ia ingin melindungi dan memperlengkapi kita dengan segala cara. Tetapi kadang dengan bodohnya, kita melangkah ke dalam situasi-situasi yang membahayakan diri sendiri. Kehidupan ini penuh dengan resiko – dan kita tidak menyadari bahwa musuh sedang menanti untuk menyerang kita. Itulah saatnya situasi yang sulit dimulai – dan bila kita memiliki cacat dari kasih-Nya pada lengan kita, itu jauh lebih baik. Ia tidak akan membiarkan kita menjadi hilang. 1. Hal apakah di dunia ini yang mengancam menyeret kita jauh dari hadapan Allah, bahkan menelan kita? 2. Apakah kalian memiliki pengalaman pribadi saat merasakan bahwa kalian dihanyutkan oleh hal-hal di dunia ini, hingga beresiko hampir mematikan kehidupan rohani kita? 4 3. Apakah kalian merasakan ‘tangan nekat’Allah yang memegang erat untuk menyelamatkan diri kalian? Bagikan pengalaman ini kepada teman kelas. pelajaran 1 Lembar Kerja 5 Penerapan Apakah Allah Memelihara Diriku Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll PERSOALAN HARIAN SELASA SENIN k u ha unt Berusabat berde n ibu denga nai menge n. pakaia Tidak nyontek ketika ulangan. JUMAT Semua teman inginkanku bolos untuk nonton sebuah film. RABU KAMIS PR Kerjakanelesai s hingga ganti sebagai n TV menontoma. terlalu la SABTU Teman hubungi dan inginkanku pergi jalan-jalan daripada ke gereja. Sang adik senantias membuntua ingin merupaka ti dan suatu gan n gguan. U MINGGanku gink Ayah inantunya memb u balas dan akiak ‘tidak’. berter Bagaimana Allah menolongku SENIN Kita berdebat, tetapi Allah inginkan aku untuk bersabar mendengarkan perkataan ibuku dan kita. SELASA Aku melakukan kesalahan, gagal dalam ulangan, Allah mengajariku untuk harus belajar dengan sungguh-sungguh. RABU Aku berdoa agar Allah memberikanku kekuatan untuk mengatakan ‘tidak’ kepada pencobaan. KAMIS Allah menolongku untuk bersabar terhadap adikku. JUMAT Allah menolongku untuk menjelaskan kepada teman-teman mengapa aku harus pergi ke sekolah. SABTU Allah mengingatkanku untuk memiliki keyakinan di dalam iman. MINGGU Allah menolongku memahami kebutuhan ayahku dan tidak lagi membalas berteriak ‘tidak’. 5 pelajaran 2 Lembar Kerja 1 Pemahaman Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Beriman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Iman yang sejati adalah yang berjalan bersama Allah di seluruh waktu kehidupan. Ini bukan hanya pada suatu kesempatan perubahan atau peristiwa seperti saat dibaptis atau menerima Roh Kudus. Seorang Kristen ditandai dengan cara ia menjalani hidupnya dan hal-hal yang ia lakukan dalam hidup sehari-hari.Marilah kita lihat beberapa contoh Alkitab dari kehidupan orang Kristen. Bacalah bagian Alkitab berikut yang berkaitan dengan beberapa tokoh iman dan rangkumkan apa yang mereka perbuat di dalam kehidupan yang beriman saat itu. Apakah yang akan menjadi persamaan pada masa sekarang ini untuk kalian teladani? Beberapa contoh dari Perjanjian Lama Yakub Kej. 28:17-22 Daniel Daud Dan. 6:4-5,10 1 Sam. 30:7-8 Ezra Ezr. 7:10 Beberapa contoh dari Perjanjian Baru Jemaat Mula-Mula Kis. 2:44-47; 8:4; 17:11 Paulus dan Silas Petrus dan Yohanes 6 Kis. 3:1-9 Kis. 16:25 pelajaran 2 Lembar Kerja 2 Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Beriman Menguji Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll 1.Apakah maksudnya mendirikan tugu di hadapan Allah? 2.Menurut kalian, bagaimana Daniel berdoa seperti yang dicatatkan dalam Dan. 6:11? Alkitab mencatatkan bahwa ia mengucapkan syukur di dalam doanya. Bagaimana ia dapat mengucapkan syukur pada saat nyawanya dalam bahaya? 3.Apakah perbuatan-perbuatan yang pantas dipuji dari jemaat mula-mula pada zaman para rasul? 4. Menurut kalian, apakah alasan utama dari jemaat mula-mula dapat bertumbuh secepat itu? 5.Saat Paulus dan Silas dipenjarakan, mereka dapat menaikkan pujian. Menurut kalian, apakah yang ada di dalam pikiran mereka saat menaikkan pujian? 7 pelajaran 2 Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Beriman Lembar Kerja 3 Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Berikut AN P A K k bagaimana kutipan yang diambil dari buku ‘Hidup Baru dalam Kristus’ pada halaman 49-50. PERTANYAAN: berdoa Sebuah Nasihat mengenai Doa Seorang saudara, John, menasihati: “Kamu seharusnya berusaha untuk berdoa setiap harinya. Doa adalah hal yang terpenting bagi setiap umat Kristen. Ketika kamu bangun pagi, janganlah lupa untuk mengucapkan doa singkat sebelum meninggalkan rumah. Dan sebelum tidurpun, kamu seharusnya berlutut dan berdoa setidaknya satu menit lamanya. Saya sendiri berusaha menyisihkan waktu setidaknya satu menit untuk berdoa ketika bangun dari tidur dan kira-kira lima menit sebelum tidur. Kadang memang saya merasa begitu lelah dan tidak tahu apa yang saya sedang doakan. Tetapi karena telah beranggapan bahwa doa merupakan bagian dari kewajiban saya sebagai umat Kristen, maka saya tetap melakukannya. Dan lagi, saya kira Tuhan akan berkenan apabila kita memiliki kehidupan doa yang konsisten. Jadi, sesibuk apapun diri kita, kita harus selalu ingat untuk berdoa.” 1. Pelajarilah nasihat doa ini. Apakah merupakan sebuah nasihat yang baik? Apakah hal-hal baik itu? 2. Menurut kalian, seperti apakah kehidupan doa John? Mengenai apa sajakah isi doanya? 3. Seperti apakah kehidupan doa kalian? Bagaimana kehidupan doa ideal kalian? Apakah keduanya serasi? 4. Perubahan apakah yang kalian akan hasilkan untuk memperbaiki nasihat yang diberikan oleh John? 8 pelajaran 2 Lembar Kerja 4 Sejarah Awal Manusia Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Saya tidak dapat katakan, “Bapa kami,” apabila saya tidak dapat menyatakan suatu hubungan pribadi di dalam kehidupan sehari-hari. Saya tidak dapat katakan, “Yang di surga,” apabila saya sibuk di dunia, hingga tidak menimbun harta di sana. Saya tidak dapat katakan, “Dikuduskanlah nama-Mu,” apabila saya, yang memanggil nama-Nya, adalah tidak kudus. Saya tidak dapat katakan, “Datanglah kerajaan-Mu,” apabila saya sedang mempertanyakan, merasa benci terhadap sesuatu atau tidak mematuhi kepada kehendakNya bagiku. Mengenai hal apakah kita doakan? Saya tidak dapat katakan, “Di bumi seperti di surga,” apabila saya tidak siap mengabdikan kehidupan pribadi bagi pelayanan-Nya. Apakah kita hidup untuk hal apa yang didoakan? Saya tidak dapat katakan, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,” apabila saya sedang menguatirkan mata pencaharian pribadi. Tidak semua dari antara kita mengenal ‘Doa Bapa Kami’. Kita Saya tidak dapat katakan, “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” apabila saya menyembunyikan rasa dendam kepada orang lain. Saya tidak dapat katakan, “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,” apabila saya menempatkan diri dengan sengaja atau tetap mempertahankan suatu posisi yang sepertinya saya akan dicobai. Saya tidak dapat katakan, “Tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat,” apabila saya tidak siap untuk pergumulan rohani dengan senjata doa. Saya tidak dapat katakan, “Karena Engkaulah yang Empunya Kerajaan,” apabila saya sebagai umat-Nya tidak mau menuruti titah dari Sang Raja. Saya tidak dapat katakan, “Dan kuasa,” apabila saya merasa takut terhadap apa yang manusia lakukan atau apa yang tetangga mungkin pikirkan. Saya tidak dapat katakan, “Dan kemuliaan,” apabila saya mencari kemuliaan bagi diri sendiri. Saya tidak dapat katakan, “Sampai selama-lamanya,” apabila pemikiran saya dibatasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan waktu. (Penulis Tidak Diketahui) telah mempelajarinya dengan hati dan dapat menghafalnya dengan cepat tanpa ada persoalan apapun. Tetapi, seberapa banyakkah dari antara kita yang benar-benar memeriksa isi dari ‘Doa Bapa Kami’? Pernahkah kita memeriksa apa yang kita doakan? ‘Doa Bapa Kami’ adalah doa yang Tuhan Yesus pergunakan saat murid-murid memohon kepada-Nya agar diajarkan bagaimana untuk berdoa (Luk. 11:1). Oleh karena itu, doa ini pasti melebihi sesuatu bagi kita untuk diingat dan dikatakan dengan hafal. Ini adalah garis besar yang mengajarkan kita tentang apa yang seharusnya kita doakan. Lebih penting lagi, ini merupakan pedoman bagaimana kita melangkah dalam hidup. Marilah kita lihat lebih mendalam dari doa ini. Ada sebuah puisi yang dituliskan sebagai sebuah cerminan dari ‘Doa Bapa Kami’. 9 pelajaran 2 Lembar Kerja 5 Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Beriman Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Saya tidak dapat katakan, “Bapa kami,” apabila saya Puisi ini telah diberikan kepada kita hanya melalui satu sudut pandang saja, yaitu mengenai apa ‘Doa Bapa Kami’ ini. Sang penulis menerapkan ‘Doa Bapa Kami’ kepada satu hal apa yang harus dipikirkan dan dilakukan di dalam hidup manusia. ‘Doa Bapa Kami’ pun mengajarkan kita mengenai isi dari doa-doa kita. Sebagai contoh, di dalam doa-doa kita, kita dapat berdoa dan merenungkan mengenai bagaimana kehendak Allah itu terjadi di bumi seperti di surga. Kita dapat berdoa mengenai kemajuan gereja. Kita dapat berdoa mengenai keputusan yang kita akan ambil. Kita dapat berdoa mengenai keburukan di dalam sifat dan gaya hidup pribadi. Sekarang, marilah kita berusaha membuat suatu cerminan yang serupa pada ‘Doa Bapa Kami’ seperti sang penulis pada puisi yang ia telah hasilkan. Lengkapilah tiap-tiap garis doa berikut dengan kalimat dari muridmurid. Sebelum kita menuliskannya, pikirkan mengenai apa yang kita seharusnya doakan di dalam doa-doa kita dan menjadi seperti apakah seharusnya kehidupan kita. 10 _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Yang di surga,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Dikuduskanlah nama-Mu,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Datanglah kerajaan-Mu,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Di bumi seperti di surga,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Karena Engkaulah yang Empunya Kerajaan,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Dan kuasa,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Dan kemuliaan,” apabila saya _______________________________________________________ Saya tidak dapat katakan, “Sampai selama-lamanya,” apabila saya _______________________________________________________ (Penulis: ________________________ – nama murid) pelajaran 3 Lembar Kerja 1 Menetapkan Tujuan Pemahaman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Hidup dalam Tujuan Jangka Panjang Tujuan memberikan kita sesuatu untuk diusahakan, sesuatu arahan untuk dituju pada akhirnya. Mencelikkan mata orang buta dan membantu orang miskin merupakan tujuan yang sulit untuk dilakukan. Tetapi bagaimana dengan memikul salib? Yesus Kristus ingin melepaskan kita dari belenggu dosa. Itu berarti bahwa Ia harus rela menanggung dosa kita dengan mati di atas kayu salib. Ini jelas bahwa semuanya itu bukanlah tujuan yang mudah untuk dicapai. Pikirkan mengenai beberapa pertanyaan berikut: 1. Di manakah Yesus Kristus memberitahukan segala tujuan-Nya? 2. Orang-orang pada zaman Yesus Kristus tidak menyadari apa yang akan terjadi dengan diri-Nya. Menurut kalian, apakah mereka berpikir bahwa Ia menyatakan akan lakukan sesuatu? 3. Yesus Kristus menetapkan beberapa tujuan yang Alkitabiah. Umat Kristen dapat tetapkan pula beberapa tujuan yang sama seperti yang Ia telah tetapkan. Tujuan apakah yang mungkin bagi sebuah pertumbuhan umat Kristen tetapkan dari catatan Yesaya yang Tuhan Yesus baca? 4. Berdasarkan yang kalian ingat mengenai kehidupan Tuhan Yesus, kesulitan apa sajakah yang Ia hadapi dalam mencapai tujuan-Nya? 5. Izinkan murid-murid untuk menaruh sebuah bintang pada tujuan yang mereka kira paling diperlukan pada zaman Yesus Kristus. Mengapa? Berilah garis pada tujuan yang mereka kira paling diperlukan bagi gereja pada hari ini. Mengapa? 6. Apakah yang semuanya ini katakan mengenai macam orang seperti Yesus Kristus dan tujuan yang Ia miliki? 11 pelajaran 3 Lembar Kerja 2 Menetapkan Tujuan Menguji Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Persiapan untuk Melayani Allah Samuel melayani Tuhan dari sejak masa kecilnya (1 Sam. 2:18-21). 1. Bagaimana masa kecil Samuel berbeda dari anak-anak sebayanya yang lain? 2. Menurut kalian, macam kesulitan apakah yang Samuel harus hadapi, saat dikuduskan di hadapan Tuhan bagi pelayanan seumur hidupnya pada usia begitu muda? 3. Kualitas apakah yang Samuel harus tanamkan, agar mampu melayani Allah pada usia yang begitu mudanya dan mempertahankannya hingga masa dewasanya? 1. Apakah tujuan dari Tuhan Yesus di dalam hidup-Nya berdasarkan Lukas 4:18? 2. Apakah tujuan hidup yang ditetapkan bagi Samuel, bahkan sebelum ia dilahirkan? 3. Kualitas penting apa sajakah sebagai seorang pekerja Allah yang baik yang harus dimiliki? Bagaimana seseorang dapat dilatih dengan kualitas seperti ini? 12 Ketika berbicara perihal tujuan, kita memikirkan sebuah rencana. Tetapi sebenarnya, untuk mencapai suatu tujuan, kita harus memasukkannya ke dalam rencana dan bekerja menuju arah tujuan itu. Dalam Alkitab, ada banyak orang yang mempersiapkan diri ketika masih mudah bagi suatu tujuan yang mulia – untuk melayani Allah. Marilah kita sekarang melihat bagaimana orang-orang ini mempersiapkan diri mereka bagi pelayanan Allah. Daniel dan teman-temannya bertahan dari pengaruh bangsa lain dan berhasil pada akhirnya (Dan. 1:1,6-19). 1. Kapan Daniel dan ketiga temannya menolak makanan raja? Dan apakah kualitas rohani yang dinyatakan? 2. Menurut kalian, mengapa mereka dapat mempertahankan pendirian hingga memuliakan Allah di tengah masyarakat dari bangsa lain? Timotius dilatih dari sejak masa mudanya untuk menjadi seorang pekerja Allah yang baik (Kis. 19:22; 20:4 dan 2 Tim. 1:5). 1. Pekerjaan baik apa sajakah yang Timotius lakukan? 2. Iman Timotius dibangun sejak ia berusia muda. Bagaimana seorang yang muda dapat mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang pekerja Allah yang baik, seperti yang Timotius perbuat? pelajaran 3 Lembar Kerja 3 Menetapkan Tujuan Penerapan Menguji Pemahaman Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Kesaksian 1 p? alam hidu alian di d an? Apakah k n a ju tu n kali Apakah akah tujua iri sendiri Seperti apmiliki tujuan bagi d an kasihi? kalian me arangsiapa yang kali di dalam dan bagi b lian melibatkan Allah bertemu Apakah ka lian? Saat Saulus pertama tujuan ka uhan Yesus untuk ah yang “Apak dengan T bertanya, is. 9:6). Dalam ia , a y n (K kali perbuat?” ncanaan, harus aku n tujuan dan perenanyakan menetapka alian pernah me ada dua apakah k ini? Di sini, reja yang pertanyaannyata dari jemaat ge ehidupan kesaksian utuskan menjalani k telah membagai alat Allah. mereka se 1. Dari dua kesaksian ini, langkah penting apakah yang melibatkan rencana dari para jemaat bagi Allah? 2. Tidak seorangpun yang dapat menjadi pahlawan seorang diri dalam melakukan pekerjaan Allah. Dukungan saudara dan saudari seiman merupakan hal penting di dalam perencanaan kita bagi Allah. Jelaskan peranan dari kedua saudara ini di dalam perencanaan dari para jemaat ini. 3. Pengorbanan apakah yang kedua saudara ini perbuat di dalam rencana mereka bagi Allah? Menurut kalian, kesulitan apakah yang mereka harus atasi? Saat Kursus Teologi Singkat – National Youth Theological Seminar – diselenggarkan, seorang saudara sedang berdoa dan berpuasa kepada Allah mengenai masa depannya. Ia baru saja lulus dari suatu universitas pada tahun ini dan menyimpan banyak pertanyaan di dalam pikirannya. Akankah ia beroleh pekerjaan? Apakah posisi yang seharusnya ia ajukan? Kota manakah yang seharusnya ia tempati? Akankah ia melakukan yang baik di dalam karirnya? Selama hari-hari diselenggarakannya kursus itu, sekalipun berdoa dan berpuasa dengan tekun, ia belum merasakan bahwa Allah benar-benar menyertainya, hingga suatu petang saat ia merasakan Allah pada akhirnya berbicara dengan dirinya di dalam doa. Di dalam doa itu, saudara ini tiba-tiba merasakan seperti suara Allah yang ditujukan kepada dirinya (sekalipun ia secara jasmani tidak mendengarkan apaapa). Di dalam doanya itu, ia merasakan begitu kuatnya bahwa Allah sedang mengajukan suatu pertanyaan kepadanya, “Bagaimana dengan diri-Ku?” Kemudian, barulah ia menyadari bahwa semua isi doanya ternyata hanyalah tertuju bagi dirinya sendiri. Ia tidak memikirkan apa yang ia ingin lakukan bagi Allah atau apa yang Allah ingin ia lakukan melalui dirinya. Doa itu benar-benar mengejutkan dan membuat sadar saudara ini. Ia mulai mengetahui apa yang ia harus lakukan. Setelah berkonsultasi dengan pendeta dan saudara-saudari seiman, ia menemukan jawaban dari semua pertanyaannya selama ini dan mulai melibatkan dirinya bagi Allah di dalam rencana-Nya. Sekarang, ia beroleh suatu pekerjaan yang baik di suatu kota yang berjauhan dengan keluarganya dan aktif membantu pekerjaan gereja di kota itu, karena para jemaat di sana sungguh memerlukan lebih banyak bantuan dalam pembangunan gereja. Kesaksian 2 Kira-kira 20 atau 30 tahun yang lalu, Gereja Yesus Sejati belum didirikan sebanyak seperti saat sekarang ini. Ada dua remaja di Taiwan yang membuat suatu kesepakatan terhadap diri mereka sendiri bahwa saat dewasa nanti, mereka akan pergi bersama ke Eropa, ke suatu tempat yang belum ada Gereja Yesus Sejati dan memberitakan Injil ke sana. Mereka mulai membawakan gagasan itu ke dalam doa. Mereka pun benar-benar mempelajari bahasa yang dipergunakan kelak di Eropa. Setelah lulus dari kuliah, mereka berniat untuk melanjutkan sekolah di sana. Mereka diterima dan belajar dengan begitu giatnya. Setelah itu, mereka beroleh pekerjaan dan menetap di suatu rumah baru di sana. Bersama dengan beberapa jemaat lainnya yang pergi ke Eropa untuk belajar atau bekerja, mereka bersama-sama melakukan pelayanan dan pemberitaan Injil kepada barangsiapa yang ditemui. Pujilah Tuhan, beberapa Gereja Yesus Sejati di Eropa telah didirikan dan sejumlah jemaat mulai bertambah lebih banyak pada tahun itu. 13 9 pelajaran 3 Lembar Kerja 4 Menetapkan Tujuan Penerapan Menguji Pemahaman Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Langkah 1 Mulailah dengan menuliskan satu tujuan rohani yang kalian akan selesaikan pada bulan ini. Kalian mungkin akan menuliskan, “Tujuanku adalah mempelajari lebih banyak mengenai Alkitab,” atau “Tujuanku adalah memiliki sebuah kehidupan doa yang lebih baik.” Langkah 3 Tuliskan beberapa tujuan rohani untuk masa depan kalian – untuk tahun ini dan tahun berikutnya atau untuk 2-3 tahun ke depan. Pernahkah kalian memikirkan suatu tujuan? Pernahkah kalian menyempatkan waktu untuk menuliskan bagaimana mencapai tujuan itu dan mengevaluasinya? Bila tidak, di sini ada sebuah pola yang kalian dapat ikuti. Langkah 2 Kalian perlu mampu mengukur tujuan dalam beberapa cara yang nyata. Kalian perlu menuliskan ulang tujuan kalian, bila belum mampu mengukurnya. Sebagai contoh, sebuah kehidupan doa yang lebih baik dapat diukur dengan berdoa selama 10 menit lebih awal setiap harinya atau mendoakan anggota keluarga setiap malam sebelum pergi tidur. Ini merupakan tujuan yang nyata, karena dapat diukur dengan mudah. Kalian dapat memberitahukan ketika mencapai tujuan itu. Ingatlah untuk menuliskan tujuan kalian dalam tindakan-tindakan yang nyata. Langkah 4 Kalian dapat menambahkan pertanyaan lain yang membantu menemukan suatu tujuan dengan nilai-nilai rohani yang berharga. Evaluasi tujuan kalian, karena ini merupakan tujuan rohani. Tanyakan kepada diri kalian sendiri beberapa pertanyaan berikut untuk tiap-tiap tujuan. Langkah 5 Bagikan tujuan kalian kepada teman-teman di kelas. Beritahukan mengenai proses bagaimana kalian mendapatkan tujuan yang tertulis itu dan mengevaluasinya. Kalian boleh membagikannya pada bulan berikutnya selama berkaitan dengan tujuan rohani kalian. 14 4 Bila dapat mencapai tujuan ini, akankah Yesus Kristus dimuliakan? Apakah tujuan ini membantu diri sendiri atau orang lain menjadi serupa dengan Yesus Kristus? Apakah tujuan ini merupakan suatu tindakan nyata yang saya dapat lihat atau ukur? Akankah saya mengetahui ketika telah mencapai tujuan ini? Apakah mungkin dapat mencapai tujuan ini? Apakah tujuan ini berkaitan dengan pekerjaan dari Roh Kudus? pelajaran 4 Lembar Kerja 1 Pemahaman Nilai Rohani dan Nilai Duniawi Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll DISKUSIKAN... A. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini” Apakah maksudnya saat Paulus katakan bahwa kita seharusnya jangan menjadi serupa dengan dunia ini? Hal apa sajakah di dunia hari ini yang bertentangan dengan pengajaran-pengajaran Allah? Apakah kalian melihat orang-orang di sekitar yang menjalankan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan pengajaran-pengajaran Allah? 2. Bacalah Galatia 5:16-18. Apakah yang Alkitab ajarkan tentang bagaimana dipimpin dan diperbarui oleh Roh Kudus? Apakah maksud dari ‘hidup di dalam Roh’? C. “Dapat membedakan manakah kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Bacalah Yohanes 15:19. Tuhan Yesus mengatakan bahwa bila kita membedakan diri dari dunia, kita sepertinya akan dibenci oleh dunia. Tekanan macam apakah yang kalian rasakan dari teman sebaya dengan tidak menjadi serupa terhadap perilaku mereka. Bagaimana kalian menjaga diri untuk tidak menjadi serupa terhadap perbuatan-perbuatan itu, sekalipun beroleh tekanan dari teman sebaya? Berikan beberapa contoh dari bagaimana seseorang dapat diperbarui oleh kehendak Allah. Dapatkah kalian mengingat ayat-ayat Alkitab yang mengacu secara langsung kepada kehendak Allah? Dengan bantuan Konkordansi Alkitab, kita dapat melihat semua ayat yang berkaitan dengan ‘kehendak Allah’. Ringkaslah beberapa penemuan ayat kalian dan bagikan itu kepada teman-teman di kelas. Apakah yang kalian ketahui mengenai kehendak Allah? B “Berubahlah oleh pembaharuan budimu” Bacalah Titus 3:5. Alkitab memberitahukan bahwa Roh Kudus dapat memperbarui kita. Apakah berarti bahwa setiap orang yang telah memperoleh Roh Kudus akan dengan sendirinya tidak menjadi serupa dengan dunia? Adakah hal-hal yang lebih penting, yang seseorang telah lakukan setelah menerima Roh Kudus? Hal apa sajakah yang kalian dapat lakukan untuk menjadi yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna itu? 15 9 pelajaran 4 Lembar Kerja 2 Menguji Nilai Rohani dan Nilai Duniawi Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Dalam Matius 5:14, Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita adalah ‘terang dunia’. Dalam dunia yang penuh dengan kegelapan rohani ini, kita harus memancarkan terang Allah. Untuk melakukan hal ini, kita tidak harus mengambil bagian dari apa yang orang-orang belum percaya itu lakukan. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Kor. 6:14) Sejak masa lalu, para jemaat Allah telah memancarkan diri mereka dengan menjadi berbeda dari orang-orang pada masa itu. Hari ini, kita akan melihat beberapa contoh mengenai hal itu. Untuk tiap-tiap bagian Alkitab berikut, tuliskan aktivitas dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kemudian, sebagai suatu pelajaran yang kontras, tuliskan pula apa yang jemaat Allah itu perbuat. A. Kejadian 6:1-12 Apakah yang orang-orang pada masa itu lakukan? Apakah yang Nuh lakukan? B. Kejadian 18:20; 19:4-7 Apakah yang orang-orang pada masa itu lakukan? Apakah yang Lot lakukan? C. Kejadian 39:6-12 Apakah yang istri Potifar lakukan? Apakah yang Yusuf lakukan? D. Daniel 1:3-10 Apakah yang orang-orang muda ini lakukan di istana? Apakah yang Daniel lakukan? E. Daniel 3:1-6,16-18 Apakah yang orang-orang muda ini lakukan? Apakah yang Sadrakh, Mesakh dan Abednego lakukan? 1. Apakah maksud dari ‘berubahlah oleh pembaharuan budimu’? 2. Rangkumlah beberapa perbuatan dosa dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. 3. Rangkumlah perbedaan perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang yang mengenal Allah dengan yang tidak mengenal Allah. 16 4 pelajaran 4 Lembar Kerja 3 Nilai Rohani dan Nilai Duniawi Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Apa yang Dunia Katakan VS Apa yang Alkitab Katakan p Alice senantiasa berada di sebuah sekolah pribadi. Tetapi setelah orangtuanya pindah ke kota, ia didaftarkan ke sebuah SMA umum. Di kota itu, jumlah muridnya lebih beragam dan ia berteman dengan murid yang berlatar belakang yang berbeda. Suatu hari, ia terkejut ketika sekelompok murid menawarkan suatu kesempatan, agar ia mencoba sesuatu yang benarbenar menyenangkan. Mereka menyarankan bahwa Alice dapat mencoba obat-obatan terlarang, agar dapat bersenang-senang. Alice mengetahui bahwa teman-temannya itu merokok, tetapi tidak pernah terpikir bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang lebih jauh dari pada itu! Alice pun mengetahui secara naluri bahwa ia seharusnya tidak pernah bergabung dengan mereka. Tetapi, mereka adalah teman-teman terdekatnya di sekolah itu dan sekarang, ia harus memilah hubungan pertemanan mereka. Bila ia tidak bergabung lagi dengan mereka, mereka mungkin tidak ingin lagi menghabiskan waktu bersamanya pada masa yang akan datang. Nasihat kalian kepada Sammy: Beberapa acuan Alkitab: Yakobus 1:15; 2 Timotius 2:22; Pengkhotbah 12:14; Efesus 5:15-16 Sekalipun Kitab Suci telah ditulis lebih daripada 2000 tahun yang lalu, tetapi masih berkaitan dengan kehidupan kita hari ini. Ini disebabkan ‘segala tulisan itu diilhamkan oleh Allah’ (2 Tim. 3:16). Marilah kita lihat beberapa situasi dari kenyataan hidup yang orang-orang muda telah hadapi di dalam gereja kita. Pergunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan dan tambahkan pula beberapa acuan Alkitabiah lainnya, sebagai suatu nasihat agar dapat melakukan apa yang mereka harus lakukan. (Nama dari orang-orang muda itu boleh diubah dan ceritanya boleh sedikit disesuaikan.) Nasihat kalian kepada Alice: Beberapa acuan Alkitab: 1 Korintus 6:12,19-20; 10:23; 2 Timotius 2:22 Seperti para remaja lainnya, Sammy menghabiskan waktunya sehabis pulang dari sekolah dengan melakukan chatting bersama teman-temannya. Ia beranggapan bahwa inilah cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan banyak orang, terutama dengan teman-teman di gereja, yang tidak dapat dilihatnya setiap hari. Ia pun melakukan pertemanan dengan temanteman yang baru melalui obrolan di internet. Suatu hari, salah seorang teman chatting-nya menyarankan, agar ia membuka beberapa situs ‘panas’, seperti situs pornografi. Teman ini memberitahukannya bahwa tidak ada yang salah untuk melihat beberapa gambar di dalam situs itu, asalkan tidak melakukan apa-apa. Hanya melihat gambar-gambar itu sekali atau dua kali dan itu bukanlah suatu persoalan. Di samping itu, tidak seorangpun yang akan mengetahuinya. (berlanjut ke halaman berikut) 17 9 pelajaran 4 Lembar Kerja 4 Nilai Rohani dan Nilai Duniawi Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Apa yang Dunia Katakan VS Apa yang Alkitab Katakan p Diane telah mendengarkan banyak hal mengenai mengasihi saudara-saudari seiman di dalam Kristus. Ia tidak pernah secara serius memikirkannya hingga seorang guru Pendidikan Agama memulai sebuah sistem pertemanan dan Diane dipasangkan sebagai seorang teman kepada seseorang yang ia kira bukanlah pasangannya. Ia tidak pernah berbicara sepenuh hati kepada saudari itu di gereja. Dari gaya berpakaian hingga gaya berkomunikasinya, satupun tidak ada yang membuat dirinya tertarik sedikitpun terhadapnya. Diane tidak dapat membayangkan bagaimana dirinya dapat menjadi seorang pendoa bagi teman yang ia tidak sukai. Di sekolah, Diane dapat memilih siapa saja yang ia ingin berbagi kepadanya. Tidak seorangpun dapat memaksa seseorang untuk menjadi teman dari orang itu. Tetapi, mungkin ia tidak dapat mengatakan ‘tidak’ kepada gurunya. Ia mulai merasakan begitu kesal di dalam hatinya, baik kepada gurunya maupun pasangan temannya itu. Nasihat kalian kepada David: Beberapa acuan Alkitab: Keluaran 20:12; Efesus 6:1-3 18 4 Penerapan Sekalipun Kitab Suci telah ditulis lebih daripada 2000 tahun yang lalu, tetapi masih berkaitan dengan kehidupan kita hari ini. Ini disebabkan ‘segala tulisan itu diilhamkan oleh Allah’ (2 Tim. 3:16). Marilah kita lihat beberapa situasi dari kenyataan hidup yang orang-orang muda telah hadapi di dalam gereja kita. Pergunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan dan tambahkan pula beberapa acuan Alkitabiah lainnya, sebagai suatu nasihat agar dapat melakukan apa yang mereka harus lakukan. (Nama dari orang-orang muda itu boleh diubah dan ceritanya boleh sedikit disesuaikan.) Nasihat kalian kepada Diane: Beberapa acuan Alkitab: Galatia 6:2; 5:22-23; Yohanes 13:34-35 David telah memiliki banyak persoalan dengan orangtuanya sejak mulai masuk universitas. Orangtua David tampak mencampuri terlalu jauh dalam urusan pribadinya. Hal itu dapat diterima David, ketika dirinya masih muda. Tetapi sekarang, ia telah masuk universitas dan seyogyanya dapat mempertimbangkan sendiri untuk menjadi dewasa. Ia tidak menyukai ketika ibunya ingin memastikan bahwa dirinya telah mengonsumsi sesuatu makanan yang layak untuk dikonsumsi, sekalipun makanan itu tidak disukainya. Ia tidak lagi suka pergi ke mal bersama dengan orangtuanya. Bahkan ia beranggapan bahwa bahasa Inggris mereka yang terbata-bata itu merupakan sesuatu yang memalukan bagi dirinya. Teman-teman di kampus memberitahukan, agar David tetap bersabar mengenai hal itu. Suatu kali, David pergi ke kampus dan berencana untuk pindah kampus dan meninggalkan orangtuanya untuk selamanya. pelajaran 4 Lembar Kerja 5 Nilai Rohani dan Nilai Duniawi Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Di dalam dunia yang penuh persaingan, penting untuk menjadi tangguh agar dapat mempertahankan diri. Sering kali, nilai-nilai yang diserap dari dunia justru kita masukkan ke dalam gereja dan ke dalam kehidupan pribadi. Sebagai akibatnya, kita menjadi tidak berbeda lagi dengan orang-orang dunia. Kita tidak lagi dapat memancarkan terang di dalam dunia yang gelap, karena telah menjadi serupa dengan dunia, dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Penting untuk menyadari status istimewa kita sebagai anak-anak Allah dan yang memiliki hikmat rohani untuk memberitahukan perbedaan antara apa yang dunia hargai dan apa yang Allah perkenan. Di sini, ada sebuah ayat yang menyoroti perbedaan antara ‘kuat’ yang dimaksudkan oleh dunia dengan ‘tangguh’ yang dimaksudkan menurut pandangan seorang Kristen. Seorang yang Tangguh Seorang yang kuat berolah raga setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuhnya, tetapi seorang yang tangguh dalam berdoa untuk menjaga kesehatan jiwanya. Seorang yang kuat tidak merasa takut terhadap apapun, tetapi seorang yang tangguh menunjukkan keberanian di tengah rasa takutnya. Seorang yang kuat tidak ingin membiarkan siapaun mengambil yang terbaik dari padanya, tetapi seorang yang tangguh memberikan yang terbaik kepada siapapun. Seorang yang kuat berbuat kesalahan dan menghindarinya pada masa yang akan datang, tetapi seorang yang tangguh menyadari kesalahan hidup itu justru dapat pula menjadi berkat-berkat Allah dan bermanfaat bagi dirinya. Seorang yang kuat melangkah dengan mantap, tetapi seorang yang tangguh mengenal Allah akan menopang dirinya ketika jatuh. Seorang yang kuat memancarkan pancaran keyakinan pada wajahnya, tetapi seorang yang tangguh memancarkan anugerah. Seorang yang kuat percaya bahwa dirinya akan cukup tangguh untuk melakukan suatu perjalanan, tetapi seorang yang tangguh percaya bahwa di dalam melakukan suatu perjalanan, ia akan menjadi tangguh. Sekarang, tuliskan sedikitnya satu paragraf yang menggambarkan perbedaan antara apa yang dunia katakan dengan apa yang Alkitab ajarkan, seperti yang ditunjukkan dalam ayat-ayat di atas. Kalian boleh memikirkan tentang apa saja yang dunia yakini tentang kekuatan. Tentu saja, akan berbeda dengan yang kalian ketahui dari Alkitab untuk menjadi tangguh. Berikan pula sebuah ayat Alkitab untuk mendukung apa yang kalian ingin tuliskan. ! 19 9 pelajaran 5 Lembar Kerja 1 Prioritas, Kepemilikan dan Pengaturan Waktu Pemahaman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Bayangkan kalian memiliki seorang adik laki-laki dan keduanya berusia kira-kira 38 atau 39 tahun. Keduanya berekonomi mapan dengan penghasilan yang besar. Kalian memiliki mobil yang bagus, rumah yang luas, pekerjaan yang hebat dan tetap melakukan investasi dengan baik, sehingga mampu memberikan persembahan persepuluhan dalam jumlah yang besar kepada pihak gereja. Suatu kali, sang adik tiba-tiba datang dan memberitahukan bahwa ia mengalami kebangkrutan, hingga membutuhkan uang yang besar untuk melunasi beberapa hutangnya. Apakah yang kalian akan lakukan demi hubungan dengan adik kalian itu? PEMANASAN Berbagai Pilihan Memilih antara kepemilikan dan manusia (atau antara kekayaan dan hubungan) merupakan suatu keputusan yang berat untuk diambil. Tetapi banyak dari antara kita menghadapi pilihan yang macam demikian di dalam hidupnya. Kita dapat memilih untuk mempertahankan kepemilikan kita atau mengasihi sesama manusia. Bagaimana kita membuat keputusan ini? Apakah Allah peduli tentang bagaimana kita menghargai suatu hubungan dan cara menghargai kepemilikan kita? Marilah kita melihat Kejadian 13:8-13 Abram adalah seorang yang bijaksana saat menempatkan orang banyak yang sedang mempersoalkan masalah kepemilikan. Kapankah Abram membiarkan Lot untuk mengambil apapun yang dia inginkan? Apakah hadiah yang raja Sodom tawarkan kepada Abram atas perbuatannya? Mengapa Abram menolaknya? Dengan melakukan demikian, bagaimana hubungan Abram dengan raja Sodom selanjutnya? Apakah yang Abram persembahkan kepada Imam Melkisedek? Marilah kita membaca Kejadian 14:1-15:1 Setelah Abram dan Lot berpisah, Lot pergi menikmati kehidupan di tanah terbaiknya itu. Lalu, beberapa raja mengepung Sodom dan merebutnya, serta menawan Lot dan keluarganya. Setelah Lot ditawan, apakah yang Abram lakukan? 20 4 Dengan melakukan demikian, bagaimana hubungan Abram dengan Allah selanjutnya? pelajaran 5 Lembar Kerja 2 Menguji Prioritas, Kepemilikan dan Pengaturan Waktu Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Apakah daftar prioritas kalian sejalan dengan rencana Allah bagi kehidupan kalian? Alkitab menerangkan dengan jelas di mana Allah seharusnya ditaruh pada daftar prioritas kita – pada urutan teratas. Ketika menggunakan waktu dan uang, prioritas kita seharusnya adalah Allah, keluarga, sekolah atau pekerjaan, lalu rekreasi. Ada beberapa standar yang Allah ingin kita fokuskan pada uang dan kepemilikan. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan mengapa ayat-ayat itu penting nilai dan standarnya untuk kita jalani. Mengenai Kepuasan Kita seharusnya bersyukur kepada hal-hal yang kita miliki. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfieman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibr. 13:5). Bacalah 1 Timotius 6:6-8. “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia...” Pentingnya Bekerja Keras Banyak orang yang tidak menyukai bekerja, tetapi menginginkan segala sesuatu. Pandangan mereka ini adalah ‘mengapa harus kuatir tentang hari esok, lakukan apa saja untuk hari ini!’ Oleh karena itu, banyak orang pergi berkeliling untuk membeli semua macam barang dengan menggunakan kartu kredit. Tetapi ingatlah, sebagai umat Allah, Ia menginginkan kita untuk menyimpan hal-hal yang kita perlukan. “Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi” (Ams. 12:11). Prioritas Pengaturan Uang Kita seharusnya menggunakan uang dengan bijaksana dan dengan hati yang takut akan Allah. “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibr. 13:16). Perencanaan ke Depan Allah menginginkan kita untuk menjadi seorang perencana. Apa yang kita lakukan pada hari ini adalah dasar bagi hari esok. “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Ams. 16:3). 1. Mengapa Abram membiarkan Lot terlebih dahulu memilih apapun tanah yang dia inginkan? Hal ini memberitahukan apakah perihal prioritas Abram dan imannya kepada Allah? 2. Bagaimana Abram memastikan bahwa ia menolak tawaran apapun dari Raja Sodom? Mengapa Abram melakukan hal itu? 3. Apakah yang Ibrani 13:5 beritahukan tentang sikap yang benar, yang seharusnya kita miliki berkenaan dengan harta? 4. Nasihat apakah di dalam Ibrani 13:16 yang kita harus perhatikan berkenaan dengan hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita? 21 9 pelajaran 5 Lembar Kerja 3 Prioritas, Kepemilikan dan Pengaturan Waktu Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Suatu saat, Tolstoy memberitahukan suatu kisah mengenai penjualan rumah di daerah yang terpencil. Beberapa pengusaha Rusia membuat suatu penawaran untuk menjual semua tanah milik seseorang yang dapat dikelilingi dalam satu hari seharga seribu rubel (mata uang Rusia). Orang yang berminat harus kembali pada sore hari atau ia akan kehilangan kesempatan itu. Setelah mendengarkan penawaran itu, seorang petani segera menjual segala sesuatunya demi memperoleh keuntungan dari pembeliannya itu. Ia memberikan seribu rubel kepada para pengusaha dan membuat segera berangkat. Petani itu berjalan berkeliling sambil memandang semua bukit yang indah, yang ingin dimilikinya. Setelah berjalan sekian jauhnya, ia bahkan memandang kepada sebuah tanah yang lebih ingin dimilikinya lagi. Ia mempercepat langkahnya untuk menuju ke tanah itu. Senja hampir tiba dan petani itu harus kembali. Ia mulai berlomba untuk mencapai batas waktu yang ditentukan, mengelilingi sebanyak mungkin tanah secara manusiawi. Ia berlari secepat mungkin untuk mencapai tujuan. Akhirnya, ia tiba pula dengan tetap waktu, tetapi langsung terjatuh mati di atas suatu tanda. Sekarang, semua tanah yang ia perlukan adalah sebuah lubang kubur saja. Pertanyaan: 1. Apakah yang kalian akan lakukan bila diberikan kesempatan serupa? 2. Bacalah 1 Timotius 6:6-8. Menurut ayat ini, apakah kunci dari kepuasan? 3. Apakah pemahaman kalian mengenai kesalehan? 4. Karena Allah akan menyediakan segala keperluan kita, baik secara jasmani maupun rohani, bagaimana kita seharusnya menghargai prioritas pribadi? 5. Mengapa sikap kita terhadap kepemilikan berpengaruh besar terhadap hubungan kita, terutama dengan Allah? Allah memberikan sumber daya kepada kita karena beberapa alasan. Yang menariknya, salah satu dari alasan itu adalah kesenangan yang mereka berikan. Tetapi sekali kita menginginkan kesenangan yang mereka berikan itu melebihi daripada Sang Pemberi, kita menyembah berhala. Apakah yang Allah katakan tentang hal itu? Marilah kita baca Yakobus 4:4-5. Ayat ini memberitahukan bahwa Allah tidak akan memberikan tempat yang kedua bagi yang lain. Pada akhirnya, alasan manusia untuk mengumpulkan kekayaan adalah untuk meningkatkan rasa keamanan mereka. Allah, Pencipta dan Penyedia dari segala kekayaan, mengetahui bahwa hanya sebuah hubungan dengan-Nyalah yang akan menyediakan keamanan yang sejati, yang manusia cari. Seperti apa yang kita pelajari terdahulu, pilihan Abram didasarkan pada keyakinan dirinya dalam mempercayai Allah yang merupakan pilihan yang paling menguntungkan yang ia buat, bahkan ketika manfaat itu belum segera dirasakan olehnya. 22 4 Penerapan 6. Tiap-tiap orang dari antara kita akan mati suatu hari kelak. Apakah yang akan menjadi milik kalian, bila Allah memberitahukan bahwa hari esok kalian adalah yang terakhir? pelajaran 6 Lembar Kerja 1 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Pemahaman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Semangat Memberi Sebagai anak-anak Allah, kita harus menjadi terang dunia. Ini bukan hanya soal perilaku baik kita, tetapi semangat berbagi yang murah hati terhadap apa yang Allah telah berikan kepada kita. Barangsiapa yang rela mempersembahkan dan berbagi, senantiasa ia akan dikenan di hadapan Allah. Marilah kita pelajari beberapa contoh berikut dari Alkitab, beberapa di antaranya, ada yang menolak untuk berbagi kepada yang lain dengan murah hati dan ingin dipuji. Markus 10:17-30 Orang muda kaya yang tidak dapat serahkan hartanya 1. Apakah jawaban Tuhan Yesus kepada orang muda berkenaan dengan cara untuk memperoleh hidup yang kekal? 2. Apakah Tuhan Yesus benar-benar bermaksud mengharuskan kita miskin untuk menjadi murid-Nya? Bila tidak demikian, apakah yang kalian pikirkan mengenai yang Tuhan Yesus katakan kepada orang muda yang kaya itu? 3. Apakah ‘harta di surga’ berarti bagi kalian? Lukas 16:19-25 Orang kaya dan Lazarus 1. Apakah merupakan suatu dosa untuk menjadi kaya? Bila tidak, apakah yang salah dengan jalan orang kaya yang memimpin hidupnya itu? Mempersembahkan Perpuluhan 1. Catatan pertama Alkitabiah mengenai persembahan perpuluhan Kejadian 14:17-20). Ibrani 7:14 2. Tujuan dari perpuluhan selama zaman imam-imam Yosua 14:3-4 Bilangan 18:21-24 Imamat 27:30 3. Pentingnya persembahan perpuluhan di hadapan Allah Maleakhi 3:8-9 Maleakhi 3:10 4. Dalam Perjanjian Baru, perpuluhan tetap dijalankan (Lukas 11:42) Matius 26:1-13 Perempuan yang mempersembahkan buli-buli pualam minyak narwastu 1. Seberapa mahalkah menurut kalian harga dari buli-buli pualam minyak narwastu yang dipersembahkan, menurut zaman sekarang ini? 2. Apakah yang orang-orang katakan mengenai persembahannya? 3. Apakah yang kalian katakan mengenai persembahannya? 4. Apakah yang Yesus Kristus katakan mengenai persembahannya? 2. Siapakah ‘Lazarus-Lazarus’ hari ini yang kepadanya kita dapat tunjukkan kemurahan hati? 23 9 pelajaran 6 Lembar Kerja 2 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll 1. Amsal 6:6-8 – “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak,... ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Kekayaan 2. Amsal 6:10-11 – “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring – maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” 3. Amsal 26:15 – “Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.” 4. Amsal 31:15 – “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” 5. Amsal 31:16 – “Ia membeli sebuah ladang yang diingininya dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.” 6. Pengkhotbah 4:6 – “Segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.” 7. Pengkhotbah 10:18 – “Oleh karena kemalasan runtuhlah atap dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.” Apakah maksud dari perpuluhan? Mengapa Allah mengharapkan perpuluhan dari umat Israel? Bagaimana kita dapat memberitahukan bahwa Allah memandang perpuluhan sebagai sesuatu yang penting? Apakah yang Yesus Kristus perintahkan agar orang muda kaya untuk memperoleh kehidupan yang kekal? Apakah yang salah dengan gaya hidup dari orang kaya dalam perumpamaan ‘Orang yang Kaya dan Lazarus’? 24 4 Menguji Belajar menyimpan dan mengatur uang dengan bijak Ketika membicarakan perihal kekayaan, tidak selalu berarti tentang uang yang trilyunan rupiah. Kekayaan adalah apa yang kita miliki. Bacalah beberapa nasihat berikut dari Alkitab. Kemudian, dengan kata-kata kalian sendiri, tuliskan tiga hal paling penting yang kalian akan berikan kepada diri sendiri atau teman sebaya di gereja berkenaan dengan pengaturan kekayaan yang baik. pelajaran 6 Lembar Kerja 3 Bagian 1 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Seperti Apakah Tampaknya Perencanaan Keuanganmu? Hari ini, ketika membuka halaman-halaman dari suatu surat kabar dan majalah, kalian akan melihat iklan-iklan dari beberapa perusahan penanaman modal yang memberitahukan perihal perencanaan keuangan. Marilah kita membaca suatu cerita bagaimana seorang pebisnis yang berhasil dengan suatu perencanaan keuangannya bagi seorang nelayan miskin yang ia temui ketika sedang berlibur. Seorang pebisnis Amerika sedang berada di dermaga dari suatu desa di pesisir Amerika Selatan dan saat itu, sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan sedang berlabuh. Di dalam perahu yang kecil itu terdapat beberapa macam ikan tuna yellowfin yang besar. Ia memuji nelayan itu karena hasil tangkapan ikannya dan menanyakan berapa lama untuk menangkap ikan-ikan sebanyak itu. Nelayan itu menjawab, “Hanya perlu waktu yang singkat.” Lalu, pebisnis Amerika menanyakan mengapa nelayan itu tidak dapat tinggal lebih lama di rumah dan dapat menangkap ikan sebanyak itu. Nelayan itu menjawab bahwa ia harus mendukung kebutuhan keluarganya. Kemudian, pebisnis Amerika itu bertanya, “Jadi, apakah yang kamu lakukan dengan waktu luangmu?” Nelayan itu menjawab, “Tidur hingga larut malam, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang bersama istri dan mengelilingi desa setiap petang sambil minum arak serta berimain gitar bersama dengan teman-teman. Saya memiliki sebuah kehidupan yang sibuk dan yang padat.” Setelah itu, pebisnis Amerika berkata, “Saya seorang lulusan pascasarjana bidang bisnis (Master of Business Administration/MBA) di Harvard. Saya dapat membantu, asalkan kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk menangkap ikan dan dari hasilnya, belilah sebuah perahu yang lebih besar. Dengan hasil tangkapan ikan dari perahu yang lebih besar itu, kamu dapat membeli beberapa perahu yang lain dan akhirnya, kamu akan memiliki sebuah armada perahu untuk penangkapan ikan. Sebagai ganti menjual hasil tangkapan ikanmu kepada seorang makelar, juallah langsung kepada seorang pengelolah, yang pada akhirnya, bukalah sebuah pabrik pengalengan makanan. Kamu akan mengendalikan produksi, pengelolahan dan pengirimannya...kamu akan tinggalkan desa yang kecil ini, berpindah ke Los Angeles, bahkan ke New York City, dimana kamu akan mengembangkan perusahaanmu sendiri. Kamu akan menjual saham perusahaanmu kepada masyarakat luas, dimana saham itu akan diperdagangkan di New York Stock Exchange. Kemudian, kamu akan memperoleh milyaran dolar. “Berapa lamakah semuanya ini akan terjadi, tuan?” tanya nelayan kepada pebisnis Amerika itu. “Kira-kira 20 tahun atau lebih,” jawab pebisnis Amerika dengan penuh pertimbangan. “Milyaran dolar, hmm, lalu bagaimana selanjutnya, tuan?” tanya nelayan itu. “Selanjutnya, kamu akan pensiun, pindah ke sebuah desa yang kecil, dimana kamu dapat tidur hingga larut malam, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang bersama istri dan mengelilingi desa setiap petang sambil meneguk anggur dan berimain gitar bersama dengan teman-temanmu.” (berlanjut ke halaman berikut) 25 9 pelajaran 6 Lembar Kerja 4 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Seperti Apakah Tampaknya Bagian 2 Perencanaan Keuanganmu? Setelah membaca satu kemungkinan tentang perencanaan keuangan seperti yang ditawarkan oleh pebisnis Amerika dalam cerita ini, kalian sekarang dapat menuliskan perencanaan keuangan masing-masing. Mungkin kebanyakan dari kalian, masih sebagai murid-murid, yang belum memiliki perencanaan keuangan. Tetapi dalam latihan ini, biarlah kita merencanakan sesederhana mungkin tentang keuangan masing-masing dan bayangkan kehidupan kita ingin tampak seperti apakah dalam 20 tahun mendatang. Buatlah suatu konsep perencanaan keuangan bagi diri kalian pribadi untuk saat sekarang dan nanti. Setelah itu, bagikan kepada teman-teman tentang seperti apakah tampaknya perencanaan keuangan kalian. Di sini, ada beberapa pertanyaan yang kalian dapat pertimbangkan: a. Siapakah orang yang terlibat dalam perencanaan keuangan kalian – hanya diri sendiri atau melibatkan pula orang lain, seperti anggota keluarga, Allah, jemaat atau yang lainnya. b. Macam aktivitas apakah yang akan membatu kalian mencapai tujuan atau sasaran kalian itu? c. Apakah aktivitas yang kalian rencanakan dalam pencapaian tujuan itu berkenan di hadapan Allah? d. Pengorbanan apakah yang kalian harus buat untuk mencapai tujuan itu? Apakah pengorbanan itu bermanfaat? e. Menurut kalian, apakah yang Allah akan katakan tentang rencana kalian ini pada saat sekarang dan pada saat hari penghakiman? Perencanaan Keuangan 26 4 pelajaran 6 Lembar Kerja 5 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Apakah kalian mengetahui siapakah yang mengatakan kata-kata ini? Tuhan Yesus sendiri yang mengatakannya. Ini sulit diyakini atau diterima, bila yang memberi itu adalah seorang yang sangat miskin. Walaupun demikian, ada banyak kesaksian yang bagus dari orang-orang yang memberi, sekalipun mereka memiliki keterbatasan dalam hal keuangan. Marilah kita baca terlebih dahulu sebuah contoh dari Alkitab, yaitu dalam Markus 12:41-44. 1. Seberapa banyakkah yang janda ini berikan sebagai persembahan? 2. Mengapa Tuhan Yesus memuji tindakannya dalam memberi persembahan? “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis. 20:35) 3. Apakah yang kalian anggap lebih penting, nilai dari suatu persembahan atau sikap dalam memberikan persembahan? Mengapa? Selanjutnya, marilah kita membaca dua kejadian yang nyata, dari orangorang yang mempersembahkan sesuatu ketika mereka sendiri sedang menghadapi kesulitan keuangan. Cerita A Hudson Taylor adalah seorang pemberita Injil yang begitu terkenal, yang merintis pekerjaan penginjilannya di Cina, yang sebelumnya belum sempat diberitakan di Cina. Suatu hari, ia dipanggil datang ke suatu rumah penduduk di sana untuk mendoakan seorang perempuan yang sedang sakit. Ia dipanggil, karena tidak seperti pemimpin agama lainnya, tetapi ia justru tidak menuntut bayaran atas kunjungannya. Perempuan yang sedang sakit itu adalah dari keluarga yang sangat miskin. Ketika Taylor melihat kemiskinannya, ia mengambil uang satu koin dari sakunya. Setelah itu, ia hanya memiliki uang satu koin saja. Ia tidak dapat memberikan seluruhnya uang koinnya kepadanya! Apakah yang ia akan lakukan untuk bertahan hidup? Ia hanya memiliki dua kali kesempatan lagi untuk menyantap makanan bagi dirinya di rumah. Taylor berlutut berdoa bagi perempuan yang sakit itu, tetapi ia justru tidak dapat berdoa. Ia merasakan hati nuraninya memberitahukan bahwa dirinya harus menyerahkan uang satu koin lagi yang tertinggal di sakunya. Tetapi, bagaimana ia dapat menjalani hidupnya tanpa memiliki uang satu koinpun? Dengan pikiran yang demikian, ia berusaha untuk berdoa, tetapi gagal lagi. Akhirnya, ia menyerahkan uang satu koin kepada perempuan itu. Setelah itu, ia merasakan suatu kelegaan yang luar biasa. Pengalaman Hudson Taylor memberikan satu contoh tentang apa yang berarti untuk menjangkau orang-orang yang miskin dan yang membutuhkan – ini adalah sesuatu yang Allah minta dari pada kita, bahkan ketika kita sendiri adalah seorang yang miskin dan yang membutuhkan pula. (berlanjut ke halaman berikut) 27 9 pelajaran 6 Lembar Kerja 6 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis. 20:35) Cerita B Seorang saudari terkena suatu infeksi yang mengharuskan dirinya untuk melakukan sebuah operasi kecil. Ia beranggapan bahwa dirinya harus dapat bertahan selama mungkin, karena tidak memiliki asuransi yang dapat menutupi biaya pengobatan dirinya dan tidak mampu pula untuk membayar tagihan pengobatan yang dibebankan kepadanya dari pihak rumah sakit. Dalam keadaan yang begitu sulitnya, ia mengetahui bahwa dirinya harus berusaha untuk melakukan sesuatu. Ada seorang teman yang menyarankan, agar ia pergi ke sebuah rumah sakit, yang akan memberikan pengobatan pelajar dan penginapan scara gratis sebagai bagian dari pelatihan mereka. Rumah sakit itu, bagaimanapun hanya menerima jumlah pasien yang terbatas yang datang ke situ setiap minggunya. Adapun waktu bagi program pengobatan gratis dimulai setiap harinya pukul 6 pagi. Tanpa menunda lagi, saudari ini membeli tiket kereta api bawah tanah untuk pergi ke rumah sakit itu pada keesokan harinya. Sebuah pagi yang dingin di awal musim semi, angin yang berhembus masih terasa dingin menusuk tulang dan salju yang berada di jalanpun belum mencair benar. Begitu tiba, pintu rumah sakitpun ternyata belum dibuka. Saudari ini melihat bahwa ada sejumlah orang yang mengantri. Ia pun bergabung dalam antrian itu, sambil berdoa agar Allah mengizinkannya menjadi salah seorang pasien yang diterima dalam pengobatan gratis itu. Setelah dua jam menunggu, nomor antrian saudari ini disebut. Ia pergi ke bagian penerimaan pasien dengan harapan dan rasa syukur yang besar. Lalu muncullah berita buruk baginya: Penerima pasien memberitahukan bahwa karena jumlah dokter yang kurang memadai pada hari itu, maka ia dan pasien lainnya yang telah mengantri harus pulang ke rumah masing-masing dan datang kembali pada keesokan harinya. Setelah mendengar berita itu, saudari inipun terasa hancur jiwanya, hingga menangis dengan sedihnya. Mengapa Allah mengizinkan hal ini terjadi? Mengapa ia harus menderita seperti ini? Beberapa pikiran sedih dan ragu akan kasih Allah mengisi seluruh jiwanya, sehingga ia menuju ke statiun kereta api itu sambil mencucurkan air mata. Ia berdoa kepada Allah, agar dirinya tidak menjadi terlalu kecewa kepada-Nya kelak. Ketika kereta api mulai berangkat, sepertinya saudari ini sedang berjalan melalui sebuah perjalanan yang jauh untuk mencapai stasiun berikutnya. Ia pun mendengar suara sayu yang sedang bernyanyi. Ia melihat bahwa suara itu berasal dari seorang pengamen tua yang buta dan yang lemah, yang sedang bermain keyboard elektronik, sambil bernyanyi dengan sekuat tenaga. Hatinyapun begitu terharu. Saudari ini berpikir bahwa betapa banyaknya berkat yang ia terima, karena dirinya memiliki pekerjaan yang lebih mudah untuk memelihara kehidupannya daripada orang tua yang lemah ini. Siapa tahu, dia mungkin memiliki anggota keluarga yang membutuhkan makanan atau ada ibunya yang sedang sakit atau mungkin karena kondisi pengobatan atau tagihan yang harus dihadapinya. Segera, saudari ini mengambil semua uang koin dari dalam dompetnya dan menaruhnya ke dalam kotak uang yang kotor di hadapan orang tua itu. Pada kesempatan itu, penyakit infeksi dari saudari ini memang tidak meninggalkan dirinya. Tetapi, dalam jiwanya, ia menyadari bahwa hidup itu indah, setelah ada kasih. Ia bersyukur kepada Allah bahwa dirinya tidak menjadi kecewa dan masih memiliki sedikit rasa belas kasih untuk memikirkan orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dengan pikiran seperti itu, entah bagaimana, penyakitnya itu tampak lebih dapat ia tanggung. (berlanjut ke halaman berikut) 28 4 pelajaran 6 Lembar Kerja 7 Keuangan Pribadi, Pemberian dan Perpuluhan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll PERTANYAAN 1. Pernahkah kalian menjadi semiskin Hudson Taylor pada saat itu, hanya ada dua kali kesempatan menyantap makanan di rumah dan memiliki uang satu koin saja? Pernahkah kalian menjadi begitu miskinnya, hingga biaya pengobatan pun melampaui kemampuan keuangan kalian? 2. Kebanyakan masyarakat yang tinggal di Amerika sekarang ini tidaklah semiskin seperti Hudson Taylor. Tetapi, tidaklah sulit untuk membayangkan seperti apakah menjadi miskin itu. Taruhlah diri kalian dalam situasi Hudson Taylor dan saudari itu. Kalian akan merasakan seperti apakah? 3. Baik masalah keuangan Hudson Taylor maupun saudari itu terpecahkan ketika mereka membantu orang-orang dari kesulitan mereka. Sekalipun demikian, tiap-tiap dari mereka menerima upahnya masingmasing. Apakah upah mereka? 4. Apakah kalian bertemu dengan orang-orang yang miskin dan yang membutuhkan bantuan kalian? Siapakah mereka itu? Apakah yang kalian dapat bantu kepada mereka? 5. Apakah pelajaran tentang semangat memberi yang kalian telah peroleh dari kedua cerita itu? 29 9 pelajaran 7 Lembar Kerja 1 Pemahaman Kesepian dan Rasa Tertekan Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Apakah alasan Musa hingga harus melarikan diri ke padang gurun Midian? Adakah suatu kesempatan bagi Musa sebelum dan sesudah menghabiskan 40 tahun di Midian sebagai seorang gembala? Diskusikan apa yang kalian ketahui tentang kehidupan gembala itu. Musa adalah seorang yang berani, yang membunuh seorang Mesir. Setelah 40 tahun di padang gurun, ia menjadi seorang yang begitu lembut hatinya. Seberapa besar menurut kalian sumbangsih dalam menjadi seorang gembala untuk mengubah pribadi Musa? Mengapa? Sebagian besar hidupnya, Musa merasa kesepian. Tetapi selama masa-masa itu, iapun banyak mendekat kepada Allah. Apakah menurut kalian bahwa masa-masa sekarang ini akan menjadi serupa dengan pengalaman-pengalaman Musa di Keluaran 33 dan Ulangan 34? Banyak tokoh di dalam Alkitab mengalami masa-masa yang sepi. Tetapi, mereka tidak pernah takluk kepada rasa sepi itu. Sebaliknya, mereka justru semakin dekat dengan Allah dan bersandar kepada-Nya, sehingga dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan yang besar bagi Allah. Kita akan melihat beberapa tokoh ini dan mempelajari hubungan mereka dengan Allah. Bacalah acuan Alkitab berikut dan jawablah berbagai pertanyaan yang ada. A NG DIRI B. Musa Bacalah Keluaran 2:15-22; 33:18-23; Bilangan 12:3; Ulangan 34 TID OR A SE Apakah kalian mengetahui bahwa di Amerika, rasa tertekan merupakan penyakit yang paling para pasien cari penanganan kesembuhannya bagi mental mereka? Penyakit ini hampir telah menjadi suatu persoalan bagi masyarakat luas. Setiap tahunnya, jutaan dolar disalurkan bagi penanganan dan penelitian penyakit ini. Mengapa kalian beranggapan bahwa rasa tertekan sudah menjadi sesuatu yang lazim pada hari ini? PIAN TETAPI K Pemanasan SE ...KE A. Yakub Bacalah Kejadian 27:41-45; 28:10-22 Apakah menurut kalian yang terdapat dalam pikiran Yakub saat ia melarikan diri dari rumah secara tergesa-gesa? Bahaya apakah yang Yakub mungkin hadapi pada malam hari di padang belantara seorang diri (Kej. 28:11)? C. Yusuf Bacalah Kejadian 37:2; 41:46 Yusuf berusia 17 tahun saat dijual sebagai seorang budak ke Mesir. Ia berusia 30 tahun saat menjadi seorang yang berkuasa di Mesir. Ceritakan apa yang terjadi di dalam kehidupan Yusuf selama 13 tahun itu. Dalam 13 tahun lamanya sebagai seorang budak dan narapidana, apakah yang menurut kalian Yusuf pikirkan? Bagaimana kalian akan menggambarkan perasaan Yusuf selama melalui tahun-tahun itu? Bacalah Kisah Para Rasul 7:9 dan Kejadian 39:1. Apakah menurut kalian bahwa disertai oleh Allah pasti berarti kita berhasil dalam standar dunia? Jelaskan alasan kalian? D. Tuhan Yesus Matius 8:20 dan Lukas 9:58 – Apakah yang kalian pikirkan ketika membaca ayat-ayat yang mengatakan bahwa diri Tuhan Yesus tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Apakah itu berarti menunjukkan pengertian yang sebenarnya? Mengapa Yesus Kristus tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Apakah kalian beranggapan bahwa Ia berada dalam suatu pengasingan? Matius 13:53-58 – Pernahkah kalian ditinggalkan oleh teman-teman? Mungkin mereka bersenang-senang di suatu tempat dan tidak mengajak kalian? Bahkan ketika kalian herada di sekeliling orang banyak, apakah kalian merasa dikecualikan atau kesepian? Apakah Yesus merasakan yang sama saat penduduk sekampungnya menolak-Nya? Bagaimana Tuhan Yesus mengatasi persoalan kesepian diri-Nya? Matius 26:36-43 – Mengapa begitu penting bagi murid-murid untuk berdoa bersama dengan Tuhan Yesus di Taman Getsemani? Apakah perasaan Tuhan Yesus saat Ia kembali dua kali dan menemukan murid-murid sedang tertidur? Apakah menurut kalian Tuhan Yesus dikalahkan oleh rasa kesepian diri-Nya? Jelaskan jawaban kalian. 30 4 pelajaran 7 Menguji Kesepian dan Rasa Tertekan Lembar Kerja 2 Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Kesatuan adalah Kekuatan “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara” (Ams. 18:24) Ester – Seorang diri di dalam Daniel dan ketiga temannya Para Rasul senantiasa Krisis apakah yang sedang orang-orang Yahudi hadapi saat Ester menjadi ratu dari Raja Ahasyweros (Xerxes)? Dalam Daniel 1, dilema apakah yang Daniel dan ketiga temannya hadapi saat mereka dipilih untuk menjadi kelompok pemuda istimewa untuk melayani di istana kerajaan? Dalam beberapa contoh yang kalian baca di atas, rasul manakah yang dipasangkan bersama dalam penginjilan mereka? istana, tetapi bersatu dengan orang Yahudi lainnya (Est. 3:84:16) Mengapa Ester tidak dapat menyelamatkan orang-orangnya, sekalipun ia adalah seorang ratu? Apakah yang Ester minta dari Mordekhai dan semua orang Yahudi lainnya untuk mereka perbuat? Adakah situasi serupa dalam kehidupan kita hari ini yang menyerupai dengan situasi yang Ester telah hadapi? berpegang teguh pada iman mereka di suatu tanah yang asing (Dan. 1 dan 3) Dalam Daniel 3, pilihan sulit apakah yang menimpa dari ketiga pemuda itu? Apakah menurut kalian, pilihan itu akan menjadi lebih mudah bagi seseorang yang mengalah kepada perintah raja, bila Hananya, Misael dan Azariah (Sadrakh, Mesakh dan Abednego) tidak saling berteman? bekerja secara bersama-sama (Kis. 3:1-8; 12-13:2) Bacalah Markus 6:7 – mengapa menurut kalian para pekerja itu bekerja berpasangan (atau dalam kelompok-kelompok)? Apakah kerugiannya dari bekerja seorang diri? Apakah keuntungannya dari bekerja seorang lainnya? 3. Kesulitan apa sajakah yang Daniel dan ketiga temannya hadapi terhadap pendirian sebagai orang buangan dalam tanah Babel yang asing? 1. Bagaimana Allah menunjukkan Yakub bahwa ia tidak seorang diri saat sedang melarikan diri dari saudaranya? _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ 4. Sebutkan dua contoh para rasul yang berpasangan atau yang saling bekerja sama. 2. Apakah beberapa manfaat yang Musa tuai saat menjadi seorang diri? _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ 31 9 pelajaran 7 Lembar Kerja 3 Penerapan Kesepian dan Rasa Tertekan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Sering dikatakan bahwa pengobatan terbaik bagi beberapa persoalan adalah memahami sebab terjadinya persoalan itu dan dengan demikian, dapat mencegahnya. Kesepian (beragam tingkatannya) merupakan sesuatu yang orang muda maupun orang dewasa pasti alami di sepanjang hidup mereka. Marilah kita lihat beberapa kemungkinan penyebab dari kesepian dan sebagai seorang pelajar, sarankan cara-cara untuk membantu seseorang yang mungkin berada dalam keadaan yang sulit. Pertama, yang telah dilakukan bagi kalian seperti pada ilustrasi berikut. Penyebab dari Kesepian 1. Tidak bergabung dalam aktivitas dari temanteman di sekolah 2. Tidak memiliki cukup perhatian dan kepedulian dari orangtua 3. Banyak dari salah seorang pasangan telah memiliki pacar 4. Apa penyebab lainnya dari kesepian yang kalian dapat pikirkan? 32 4 Akibat Nasihat/Saran untuk Mengatasi Kesepian – Ditinggalkan dari antara kelompok teman di sekolah – Tidak memiliki temanteman dekat di sekolah untuk bergaul bersama – Dekatilah teman-teman di gereja. Libatkan diri kalian sendiri dengan aktivitasaktivitas dari teman-teman gereja dan yang diadakan oleh gereja – _____________________ – _____________________ – Sering merasa bosan seorang diri di rumah – _______________________ – _____________________ – _______________________ – _____________________ – _______________________ – Merasa seperti seseorang yang ketinggalan dan mengharapkan memiliki pengalaman yang dekat dengan seseorang yang istimewa pula – _______________________ – _____________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ – _______________________ pelajaran 7 Lembar Kerja 4 Penerapan Kesepian dan Rasa Tertekan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Kehidupan adalah masa-masa kita merasakan seorang diri. Bahkan ketika memiliki sejumlah orang di samping kita, kadang kita merasa kesepian pula. Seolah-olah ada suatu hambatan di dalam jiwa kita yang orang lain tidak pernah dapat menghiburnya. Itulah mengapa kita perlu semakin dekat kepada Allah pada masa-masa kesepian itu. Kita seharusnya senantiasa percaya bahwa Allah beserta dengan kita. Berikut adalah sebuah puisi yang mungkin telah diketahui di antara kita. Bacalah puisi ini dan diskusikan beberapa pertanyaan berikut. Jejak Kaki di atas Pasir Pertanyaan Diskusi: 1. Pada masa-masa apakah dalam hidup, kalian benarbenar merasakan bahwa Allah sedang berjalan bersama dengan kalian berdampingan? 2. Pernah berapa kalikah dalam hidup, kalian merasakankan sedang berjalan seorang diri dan Allah tidak menyertai diri kalian? Tinjaulah kembali, apakah kalian masih beranggapan bahwa Allah tidak menyertai diri kalian pada masa-masa itu? Mengapa? 3. Motivasi apakah yang kalian akan berikan kepada seseorang yang merasa kesepian di dalam kehidupan bergereja dan kehidupan pribadinya? Jejak Kaki di atas Pasir Suatu malam, seseorang bermimpi. Ia memimpikan dirinya sedang berjalan di pantai bersama Tuhan. Di seberang langit sana memperlihatkan banyak peristiwa dari hidupnya. Tiap-tiap peristiwa, ia perhatikan ada dua pasang jejak kaki di atas pasir; satu pasang jejak kaki miliknya dan yang lainnya milik Tuhan. Ketika peristiwa terakhir dari hidupnya tampak, Ia melihat belakang ke jejak kaki di atas pasir. Ia perhatikan banyak kali langkah kehidupannya. Ada satu pasang jejak kaki saja. Ia pun perhatikan bahwa saat itu adalah masa terburuk dan tersedih dalam hdiupnya. Ini sungguh mengganggunya dan ia menanyakan Tuhan: “Tuhan, Engkau katakan bahwa sekali Aku ikutimu, Engkau akan berjalan bersama denganku sepanjang jalan. Tetapi aku telah perhatikan bahwa selama masa-masa kesukaran dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kaki. Aku tidak memahami mengapa ketika aku paling membutuhkan-Mu, Engkau justru meninggalkanku.” Tuhan menjawab, “Anak-Ku, anak-Ku yang berharga, Aku mengasihimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Selama masa-masa pencobaan dan penderitaan, Ketika kamu melihat hanya satu pasang jejak kaki, saat itulah Aku justru sedang menggendong kamu.” (Ditulis oleh Mary Stevenson) 33 9 pelajaran 8 Lembar Kerja 1 Perselisihan antar Pribadi Pemahaman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Apakah Kalian Pernah Mengalami Kesulitan Bergaul? Pernahkah murid-murid membaca Kitab Suci mereka, lalu bekerja sama untuk membuat suatu laporan bagi majalah ‘MANNA’ dengan merangkum apa yang sebenarnya telah terjadi. Motivasilah murid-murid untuk mempergunakan pikiran mereka dalam mengisi beberapa celah seperti yang mereka tuliskan dalam cerita. Biarkan mereka menjelaskan bagaimana perasaan dan tekanan dari umat saat mereka menentang Musa. Biarkan mereka membacanya hingga selesai kepada murid-murid lainnya. Dukunglah cerita-cerita mereka dengan penjelasan berikut. 1. Keluaran 14:11-12. Umat Israel seharusnya bersukacita bahwa Allah telah memilih Musa untuk memimpin mereka memasuki tanah yang mengalirkan susu dan madu. Tetapi justru sebaliknya, mereka mengeluh dan bersungutsungut. 2. Keluaran 15:24. Umat Israel bersungut-sungut kepada Musa karena mereka tidak memiliki air untuk diminum, sehingga kehilangan fokus terhadap Allah dan meragukan penyertaan-Nya. 3. Keluaran 16:3. Umat Israel mengeluhkan perihal mereka tidak memiliki makanan. Ini mengejutkan bahwa umat Israel tidak bersukacita atas kebebasan mereka di tanah yang baru, tetapi kembali memikirkan saat-saat terdahulu di Mesir. Apabila Allah telah sediakan air minum, Ia pun seharusnya dapat sediakan makanan. 4. Keluaran 17:2-3. Umat Israel mengeluh dan bersungut-sungut kepada Musa saat mereka menghadapi kekurangan air minum. Mereka seharusnya mengingat bagaimana Allah telah menyediakan secara ajaib segala kebutuhan mereka pada situasi-situasi sebelumnya. Pada saat itu, Musa benar-benar kehilangan kesabarannya. 5. Keluaran 20; 32. Allah menyatakan kepada suatu bangsa, berbicara kepada mereka dengan suara melalui guntur dan kilat yang terus-menerus untuk menunjukkan kebesaran-Nya (Kel. 20:18) dan memberikan Sepuluh Perintah kepada mereka. Dalam Keluaran 32, umat Israel justru berpaling dari hadapan Allah dan memilih untuk menyembah kepada patung anak lembu emas. 34 4 Bila pernah, kalian tidaklah seorang diri. Seseorang pernah berkata, “Memang tidaklah mudah untuk mengasihi sesama manusia, yaitu orang-orang yang saya tidak sukai. Kadang, bergaul baik dengan orang-orang yang demikian justru dapat menjadi sesuatu yang menyakitkan dan terdesak hingga batas kesabaran kita. Tetapi kalian tidaklah seorang diri. Beberapa tokoh di Alkitab yang berjalan dengan Allah memiliki pergumulan mereka dengan orang-orang yang semacam itu pula. Kesabaran mereka didesak hingga mencapai batasnya. Hari ini, kita akan membicarakan perihal Musa, yang dipanggil oleh Allah untuk memimpin suatu umat. Umat Israel sering kali menentang Allah dan Musa. Bagaimana Musa menangani orang-orang ini? 6. Bilangan 11:4,6. Di sini, umat Israel kembali mengeluh tentang makanan mereka. Musa benar-benar kehilangan kesabarannya dan menanyakan alasan Allah memperlakukan dirinya dengan buruk. 7. Bilangan 12:1-2,9-10. Kakak perempuan Musa, Miryam, melibatkan diri bersama dengan adiknya, Harun, untuk bersama-sama menjatuhkan Musa. Allah begitu murka, hingga Miryam terkena penyakit kusta. 8. Bilangan 13-14. Umat Israel tidak ingin masuk ke tanah Kanaan setelah Musa mengutus 12 pengintai untuk menyelidiki tanah itu selama 40 hari. Jadi, Allah memberikan suatu impian kepada mereka. Selama 40 tahun, seluruh umat mengembara di padang gurun dengan tanpa tujuan. Pada akhirnya, angkatan terdahulu mati dan angkatan kemudian menikmati tanah perjanjian. Ingatlah bahwa mengeluh dan bersungut-sungut tidaklah diperkenan oleh Allah. 9. Bilangan 16:3. Korah memimpin sebuah pemberontakan. Ia dan seluruh temannya dibinasakan oleh Allah. 10. Bilangan 20:9-10. Musa telah kehilangan seluruh kesabarannya. Ia tidak mematuhi perintah Allah secara terbuka dan mengambil kehormatan Allah bagi dirinya sendiri untuk sebuah mujizat yang telah dinyatakan kepada umat. Sebagai akibatnya, Musa tidak dapat masuk ke tanah Kanaan. pelajaran 8 Lembar Kerja 2 Perselisihan antar Pribadi Menguji Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Menanggapi Situasi-Situasi yang Bertentangan Contoh 1 – Gideon berbicara kepada orang-orang hormat Efraim dengan penuh Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada Gideon: “Apa macam perbuatanmu ini terhadap kami! Mengapa engkau tidak memanggil kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian?” Lalu mereka menyesali dia dengan sangat. Jawabnya kepada mereka: “Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer? Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan dengan kamu?” Setelah ia berkata demikian, maka redalah marah mereka terhadap dia (Hak. Dapat me tenang dan nanggapi dengan situasi ya bijaksana di dalam adalah san ng bertentangan kita melihgat penting. Marilah at dua Alkitab contoh yang berlawanan untuk men perbedaan getahui bagaimana menanggap cara di dalam dapat mem i suatu persoalan berlainan p bawa akibat yang ula. 8:1-3). Contoh 2 – Yefta mempertajam persoalan dengan kata-kata yang kasar Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata kepada Yefta: “Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kamu untuk maju bersama-sama kamu!” Tetapi jawab Yefta kepada mereka: “Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan mereka. Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?” Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead, lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Dilead mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: “Kamulah orang-orang yang telah lari dari suku Efraim!” – kaum Gilead itu ada di tengah-tengah suku Efraim dan suku Manasye. Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan. Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: “Biarkanlah aku menyeberang,” maka orang Gilead berkata kepadanya: “Orang Efraimkah engkau?” Dan jika ia menjawab: “Bukan,” maka mereka berkata kepadanya: “Coba katakan dahulu: Syibolet.” Jika ia berkata: Sibolet, jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan menyembelihnya dekat tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu itu, tewaslah dari suku Efraim 42.000 orang” (Hak. 12:1-6). (berlanjut ke halaman berikut) 35 9 pelajaran 8 Lembar Kerja 3 Perselisihan antar Pribadi Menguji Pemahaman lllllllllllllllllllllllllllll Menanggapi Situasi-Situasi yang Bertentangan Pertanyaan: 1. Siapakah menurut kalian yang paling bijaksana dari dua hakim – Gideon atau Yefta? Mengapa? 2. Mengapa kata-kata Gideon menyenangkan hati dari orang-orang Efraim? 3. Mengapa kata-kata Yefta membuat marah orang-orang Efraim? Dapat me tenang dan nanggapi dengan situasi ya bijaksana di dalam adalah san ng bertentangan kita melihgat penting. Marilah at dua Alkitab contoh yang berlawanan untuk men perbedaan getahui bagaimana menanggap cara di dalam dapat mem i suatu persoalan berlainan p bawa akibat yang ula. 1. Saat umat Israel mengeluhkan perihal tidak memiliki air untuk mereka minum dalam Keluaran 15 dan 17 secara baik-baik, apakah yang terjadi? 2. Bagaimana Miryam memberontak terhadap Musa dan mengapa? Apakah akibatnya? 4. Pelajaran apa sajakah yang diperoleh dari dua contoh yang berlawanan ini? 3. Apakah yang Korah dan keluarganya lakukan terhadap Musa dan apakah yang terjadi dengan diri mereka pada akhirnya? 4. Bagaimana Gideon dan Yefta menghadapi persoalan dari orangorang Efraim? Pelajaran apa sajakah yang kita dapat pelajari dari perbedaan cara yang mereka pergunakan untuk mengatasi persoalan dan akibat yang terjadi? 36 4 pelajaran 8 Perselisihan antar Pribadi Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Lembar Kerja 4 Studi Kasus Bacalah skenario berikut. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan yang ada. 2 Orangtuaku tampaknya tidak memahami. Setiap kali, aku pulang ke rumah bersama teman, mereka akan menanyakan dengan sederetan pertanyaan. Mereka menanyakan tentang temanku yang ini dan temanku yang itu. Aku tidak pernah memiliki seorang teman yang mereka sukai. Mengapa mereka tidak menghindar saja dari persoalanku itu? Suatu hari, aku tiba di rumah hingga larut malam. Aku bersenang-senang di suatu pesta dan berbuat sesuatu yang bodoh. Kemudian, orangtua meneriaki aku. Mereka tidak memahami diriku. Yang lebih buruk lagi, mereka tidak akan pernah percaya lagi kepadaku. Guru sekolah mengira aku mencuri beberapa lembar uang dari kotak penggalangan dana. Seseorang, aku tidak tahu pasti, memberitahukan guru bahwa aku bertindak secara ganjil dengan berada di sekeliling kotak penggalangan dana pada suatu hari. Tetapi aku tidak melakukan apapun. Bahkan aku tidak mengetahui di mana mereka menyimpan uang itu. Sekarang, sang guru mengawasiku setiap kali aku bergerak. Faktanya, teman sekolahku pun mengawasi gerakgerikku. Aku tidak dapat tahan lagi. Perselisihan antar pribadi adalah benar-benar sesuatu hal yang sulit dihadapi. Ketika suatu hubungan yang terjalin rusak, karena terjadi salah paham atau salah penilaian, itu sungguh sangat menyakitkan. Diskusikan beberapa kejadian di atas dan biarlah murid-murid menanggapi pertanyaanpertanyaan yang ada. 2. Perilaku apakah yang kita perlukan untuk memulihkan perselisihan di antara orang-orang itu? 5. Bagaimana kalian akan memohon pertolongan Allah, bila memiliki persoalan-persoalan ini? 3. Gambarkan sebuah situasi ketika kalian memperbaiki suatu hubungan yang telah rusak. 1. Apakah yang kalian akan katakan kepada seseorang yang datang kepada kalian dengan persoalan ini? 4. Apakah yang kalian dapat lakukan sebagai orang ketiga untuk membantu tiga kejadian ini? 6. Bagaimana kalian akan beranggapan bahwa Allah menginginkan kita untuk memulihkan suatu hubungan yang telah rusak atau membantu teman dalam memulihkan hubungan merereka? 1 Teman baikku mengira bahwa akulah yang telah menyebarkan rumor tentang diri dan keluarganya. Padahal aku tidak pernah berbuat yang demikian, tetapi ia tidak akan memberikan kesempatan bagiku untuk menjelaskannya. Setiap kali aku meneleponnya, ia tidak mengangkatnya. Ketika aku mengirimkan email, ia tidak membalasnya. Apakah yang aku dapat lakukan? Di sekolah, ia tidak mempedulikanku. DISKUSI 3 (berlanjut ke halaman berikut) 37 9 pelajaran 8 Perselisihan antar Pribadi Lembar Kerja 5 Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Perselisihan dan Perdamaian Alkitab merupakan pedoman terbaik untuk menjalin hubungan yang positif dengan setiap orang. Bahkan lebih baik daripada pedoman diri yang tersedia di toko buku. Bila rajin mencarinya, kita akan dapat menemukan banyak cara berkomunikasi yang terdapat di dalam Alkitab! Berikut adalah beberapa ayat Alkitab yang mengajarkan kita tentang komunikasi. Untuk setiap ayat Alkitab, gambarkan sebuah situasi yang kalian telah alami atau saksikan ketika nasihat Alkitabiah itu dinyatakan di tempat kerja atau telah membantu mencegah terjadinya suatu perselisihan. Empat pertanyaan ini mungkin dapat membantu kalian menganalisa situasi-situasi yang ada. 1. Berpikirlah sebelum kita berbicara, karena sering kali, perkataan yang terburu-buru diucapkan justru menyebabkan terjadinya kesalahpahaman suatu komunikasi dan sikap membela diri. “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah.” (Yak. 1:9) “Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal daripada bagi orang itu.” (Ams. 29:20) 2. Biarkan pihak lainnya menyelesaikan atau menjelaskan sudut pandangnya. Perselisihan sering kali terjadi karena satu pihak tidak memahami tindakan atau perkataan dari pihak lainnya dan kesalahpahaman itu tidak dijelaskan. “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.” (Ams. 18:13) 3. Ketika menghadapi suatu perselisihan, berhati-hatilah untuk tidak mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan, yang akan menyebabkan kita menyesalinya di 38 4 u Bagaimana situasinya? u Apakah ada ‘orang ketiga’ yang terlibat? u Apakah akibatnya? u Apakah yang kalian pelajari dari beberapa kasus itu? kemudian hari. Sebagai umat Kristen, biarlah ucapan kita senantiasa ramah. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.” (Ef. 4:29) 4. Ketika menemukan suatu argumen, adalah baik untuk segera berhenti dan tenangkan diri sebelum berusaha untuk menyelesaikan suatu perselisihan dan tundalah hingga hari esok. “Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.” (Ams. 20:3) 5. Penting untuk selalu berusaha menjadi tenang dan terkendali, sekalipun berarti menghindari diri dari suatu situasi dan melupakannya! “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Ams. 16:32) pelajaran 9 Lembar Kerja 1 Mengampuni dan Melupakan Pemahaman Alkitab lllllllllllllllllllllllllllll Pernahkah kalian merasakan sakit hati? Ingatlah beberapa situasi saat kalian merasakan sakit hati. Apakah yang terjadi kemudian? Siapakah yang membuat kalian menjadi sakit hati? Apakah kalian berdamai dengannya? Bagaimana kalian melakukan hal itu? Bimbinglah murid-murid dalam menjawab semua pertanyaan itu. Bila telah mengalami sakit hati yang mendalam, memang tidak mudah untuk mengampuni seseorang yang menyebabkan kepedihan itu. Di dalam Tuhan Yesus Kristus, semua luka batin itu dapat disembuhkan. Bila kita memandang hal-hal dari sudut pandang yang benar dan berserah kepada Allah untuk menghibur dan mengasihi, maka adalah mungkin untuk mengampuni seseorang yang telah menyakiti kita dan melupakan sakit hati yang pernah terjadi serta terus menjalani kehidupan. A. Ishak Mengalah terhadap Para Tetangganya (Baca Kej. 26:2-6,15-33) 1. Apakah yang para tetangga Ishak itu perbuat terhadap miliknya? Mengapa mereka berbuat sesuatu yang menyakitkan dan yang serius? 2. Siapakah para tetangga Ishak itu? 3. Seberapa banyaknya kejadian serupa yang terjadi? 4. Mengapa menurut kalian Ishak dapat mengampuni mereka? Bagaimana kerelaan untuk mengampuni seseorang berkaitan dengan salah satu tingkat iman di dalam Allah? B. Yusuf Mengampuni Saudaranya (Baca Kej. 37:23-28; 47:1-6,12; 50:15-21) 1. Kejadian 37:23-28 mencatatkan bagaimana saudara-saudara Yusuf menjualnya kepada orang-orang Midian, yang nantinya, mereka membawa Yusuf ke Mesir. Itu bukanlah benar-benar bencana bagi Yusuf. Dari usia 17-30 tahun, ia adalah seorang budak dan narapidana. Bayangkan diri kalian adalah Yusuf, apakah kesulitan (jasmani dan perasaan) dan kesempatan yang hilang, yang ia alami di Mesir? 2. Bila kalian adalah salah seorang dari saudara Yusuf, yang telah menjualnya ke Mesir, penghukuman apakah menurut kalian, yang pantas diberikan kepada saudara kalian itu? 3. Apakah yang Yusuf katakan kepada saudarasaudaranya dalam Kejadian 50 untuk menunjukkan dalamnya penghormatan dirinya bagi Allah? Dalam Alkitab, kita melihat beberapa cerita pengampunan dan kasih yang luar biasa. Adakah contoh lainnya yang segera timbul di dalam pikiran kalian? Hari ini, kita akan melihat beberapa cerita pengampunan ini. Bacalah beberapa catatan Alkitab yang dikutip di sini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. C. Musa Mendoakan bagi Kakak Perempuannya (Baca Bil. 12:1-6) 1. Apakah alasan Miryam dan Harun mempersalahkan Musa telah berbuat sesuatu yang tidak pantas? 2. Apakah Miryam dan Harun dibenarkan atas tindakan mereka itu? Mengapa atau mengapa tidak? 3. Bagaimana menurut kalian perasaan Musa pada saat itu, setelah menerima tuduhan secara terbuka dari saudara-saudaranya? 4. Apakah akibat dari tindakan mereka kepada Musa? 5. Apakah yang Musa lakukan untuk menunjukkan pengampunannya atas diri mereka? D. Tuhan Yesus Mengampuni Mereka yang Menyakiti-Nya (Baca Luk. 23:1-35) 1. Mengapa banyak orang menginginkan Tuhan Yesus disalibkan? 2. Rangkumlah beberapa penderitaan yang begitu menyakitkan, yang Tuhan Yesus harus jalani. 3. Saat Tuhan Yesus berada di atas salib, Ia mengucapkan tujuh perkataan. Semua perkataan ini adalah penting, karena begitu sulit diucapkan bagi-Nya selagi menderita di atas salib. Salah satu perkataan itu adalah, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Apakah menurut kalian dapat berbuat hal yang sama dan mengampuni seseorang yang menyebabkan diri kalian banyak mengalami penderitaan? 39 9 pelajaran 9 Lembar Kerja 2 Mengampuni dan Melupakan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll 1. Apakah yang para tetangga Ishak perbuat terhadap dirinya? Bagaimana Ishak menanggapinya? 2. Apakah yang Yusuf katakan dan lakukan saat ia bertemu kembali dengan saudara-saudaranya setelah lebih dari 20 tahun? 3. Apakah yang Musa lakukan yang membuktikan kelemahlembutan dirinya terhadap Miryam? ‘Mengampuni dan melupakan.’ Apakah ini benar-benar mungkin dapat diperbuat? Kita dapat mengampuni, tetapi tidak mudah untuk melupakan. Firman Allah memberitahukan, “Ampunilah dan kamu akan diampuni” (Luk. 6:37). Kata ‘ampunilah’ dalam bahasa Yunani menyatakan melepaskan. Ketika kita mengampuni (melepaskan) orang, kita pun akan dilepaskan pula. Yusuf menghadapi penderitaan yang luar biasa. Kita akan menggunakan cerita Yusuf untuk menggambarkan bagaimana ia mengampuni saudara-saudaranya, sehingga melepaskan penderitaan mereka dan dirinya sendiri. Yusuf Dijual Kejadian 37 menyebutkan Yusuf sebagai seorang anak yang baik, yang tidak menyukai kejahatan. Ayahnya begitu mengasihinya dan membuatkan jubah yang begitu indahnya. Bukan membawa sukacita, tetapi justru, kasih sayang ayahnya itu menjadikan suatu ketidakharmonisan di antara saudara-saudaranya. Allah memberikan Yusuf dua mimpi untuk mengungkapkan apa yang akan terjadi dengan dirinya pada masa yang akan datang. Ini merupakan suatu janji dari Allah, yang menunjukkan bahwa dirinya akan memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Bukan membawa rasa hormat dari saudara-saudaranya, tetapi mimpi-mimpi Yusuf itu justru menyebabkan mereka membenci dirinya. Mimpi-mimpi itu berasal dari Allah dan bukan berasal dari dirinya sendiri. Tetapi karena Allah mengizinkan Yusuf untuk memiliki mimpi-mimpi itu, maka saudarasaudara Yusuf menghukumnya. Suatu hari, saudara-saudara Yusuf pergi menggembalakan kawanan ternak. Yusuf disuruh oleh sang ayah untuk melihat apa yang mereka sedang lakukan. Saat saudara-saudara melihat Yusuf datang, mereka mengatakan, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang, marilah kita bunuh dia.” Sayangnya, dua saudara di antara mereka memiliki rasa kasih sayang yang lebih, sehingga tidak ingin membunuhnya. Bahkan sebaliknya, mereka menjualnya. Bila kalian adalah Yusuf, akankah kalian dapat memahami semuanya ini? Tentu saja, dalam kenangan, kita dapat mengatakan bahwa ia seharusnya bersyukur kepada Allah, karena ia akan menjadi seorang yang berkuasa di Mesir melalui semuanya ini. Tetapi pada saat itu, Yusuf tidak terpikir sama sekali apa yang akan terjadi dengan dirinya pada hari esok. Saat Yusuf dijual, ia memohon saudarasaudaranya dengan sesak hati dan menangis (Kej. 42:21). Ia dijual seperti seekor unta. Yusuf sebagai Budak dan Narapidana Yusuf dibawa ke Mesir, ia dijual sebagai seorang budak kepada Potifar. Sebagian besar orang akan bertanya kepada Allah, “Mengapa hal ini terjadi? Mengapa harus saya?” Yusuf seharusnya berpikir tentang Abraham, bapa leluhurnya, kepada siapa Allah menjanjikan suatu berkat yang besar. Allah memberitahukan kepada Ishak bahwa akan ada suatu kelaparan besar. Yakub bergumul dengan Allah sendiri. Tetapi bagaimana dengan Yusuf? Bila mempelajari Alkitab lebih mendalam, kalian akan menemukan bahwa Allah tidak pernah menampakkan diri-Nya kepada Yusuf ataupun berbicara kepadanya. Di sini, kita melihat Yusuf sebagai seorang budak, bagaimanapun, ia tidak ditundukkan oleh perbudakan itu. Ia tidak dapat memahami mengapa dirinya menjadi seorang budak, tetapi tetap menjalani bagian itu. Itulah sebabnya ia mampu menjadi seorang budak terbaik. Ia kehilangan status dari anak yang dikasihi menjadi seorang budak, tetapi tidak dikuasai oleh sikap sedihnya. Ia yang mengurusi rumah dari tuannya dan berkat Allah menyertai ke manapun ia berada. Dalam Kejadian 39:1-2 menyatakan bahwa Allah menyertai diri Yusuf. Tampak ada sesuatu bertentangan di sini, sebab bila Allah menyertai Yusuf, mengapa ia menjadi seorang budak? Tetapi ia justru menerimanya, sekalipun tidak dapat memahami alasannya. Yusuf menghormati Allah dan Allah menyertainya. Lalu, istri Potifar berusaha untuk bersetubuh dengan Yusuf, tetapi ia menolak untuk berbuat dosa dengannya. Sebaliknya, ia justru memfitnah Yusuf, menuduhnya berusaha untuk mendapat keuntungan (berlanjut ke halaman berikut) 40 4 pelajaran 9 Lembar Kerja 3 Mengampuni dan Melupakan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll dari padanya. Yusuf kemudian dimasukkan ke dalam penjara. Yusuf seperti seorang yang terjatuh lagi dan berusaha untuk bangun kembali. Pada mulanya, saudara-saudara Yusuf menjatuhkan dirinya. Kedua kalinya, ia terjatuh oleh rasa takutnya kepada Allah. Tampaknya seperti semakin sulit dalam bekerja, semakin buruk situasi yang ia alami. Ia menjadi seorang budak tanpa melakukan kesalahan apapun. Tetapi sekarang, ia dimasukkan ke dalam penjara karena suatu kesalahan yang tidak perbuatnya. Bagaimanapun, cerita ini menyatakan kembali bahwa Tuhan menyertai Yusuf (Kej. 39:20). Yusuf tidak memahami, tetapi ia menerima situasinya. Ia menjadi teladan bagi narapidana lainnya, sehingga dapat mengatasi situasinya yang tidak menyenangkan itu. Suatu hari, Yusuf memperhatikan dua narapidana, yaitu juru roti dan juru minuman raja, yang terlihat sedang sedih. Ia harus dapat mengatasi kesulitannya sendiri, agar dapat menunjukkan perhatiannya bagi persoalan yang lain. Sebagai contoh, bila kalian baru saja kehilangan 100 milyar rupiah, sepertinya kalian tidak akan memperhatikan penderitaan yang lainnya. Tetapi Yusuf memperhatikan penderitaan dari dua narapidana ini, menunjukkan perhatiannya dan membantu mereka dengan mengartikan mimpi mereka. Yusuf mengartikan mimpi juru minuman dan memberitahukan bahwa ia akan dikembalikan ke posisinya semula. Yusuf meminta kepada juru minuman agar ‘mengingat kepada dirinya, apabila keadaannya telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hakaal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini’ (Kej. 40:14). Perhatikanlah berapa banyak Yusuf menyebutkan kata ‘aku’ di dalam permintaannya itu. Ia begitu ingin keluar dari penjara dan kembali ke rumahnya; ia tidak merasa bahagia di sana. Setelah itu, Yusuf seharusnya beranggapan bahwa ini adalah suatu kesempatan dari Allah bagi dirinya untuk segera meninggalkan penjara. Karena hanya Allahlah yang dapat memberikan hikmat untuk mengartikan mimpi, ia mungkin beranggapan bahwa Allah ingin menolong dirinya dari penjara. Juru minuman menyuguhkan piala anggur kepada Firaun setiap harinya dan akan dapat menyampaikan permintaan Yusuf ke hadapannya. Juru minuman adalah satu-satunya harapan bagi Yusuf untuk bebas. Tetapi setelah juru minuman dikeluarkan dan dipulihkan posisi asalnya, ia tidak mengingat Yusuf sama sekali, bahkan melupakannya (Kej. 40:23). Tetapi sesungguhnya, hal ini menunjukkan kehendak Allah. Adalah mustahil bahwa juru minuman dapat melupakan Yusuf! Setiap hari, saat ia menyuguhkan piala anggur ke hadapan Firaun, ia pasti teringat bagaimana dirinya dapat keluar dari penjara dan bagaimana Yusuf mengartikan mimpinya itu. Bagaimana mungkin ia melupakan sesuatu seperti itu? Tetapi ia melupakannya. Yusuf menanti dua tahun di dalam penjara, mengharapkan setiap kali pintu penjara dibukakan. Itu mungkin akan menjadi kesempatan bagi dirinya. Yusuf sebagai Penguasa di Mesir Satu hari, dua hari, satu bulan, satu tahun, dua tahun berlalu. Juru minuman melupakan Yusuf genap dua tahun lamanya (Kej. 41:1), hingga Firaun memiliki suatu mimpi yang menggelisahkan dirinya. Lalu, juru minuman mengatakan bahwa ia teringat akan Yusuf dan bahwa ia merasa bersalah (Kej. 41:9). Perkataan dari juru minuman ini menunjukkan bahwa ia tidak sengaja melupakan Yusuf. Ia segera memanggil Yusuf keluar dari dalam penjara untuk mengartikan mimpi Firaun. Kemudian, Firaun menjadikan Yusuf sebagai penguasa untuk mengatur semua urusan di Mesir, sebagai orang kedua di bawah Firaun. Yusuf berusia 30 tahun saat ia menjadi seorang yang berkuasa di Mesir (Kej. 41:46). Bila kita beranggapan bahwa Yusuf berusia 17 tahun saat ia dijual ke Mesir (Kej. 37:2), berarti ia menderita 13 tahun lamanya. Seberapa banyakkah ‘13 tahun’ itu yang kita dapat lakukan di dalam kehidupan? Pernahkan kita menghabiskan waktu 13 tahun sebagai seorang budak atau narapidana? Macam pribadi apakah kita akan menjadi setelah melewati pengalaman itu? Sangat sedikit orang yang mau pergi ke penjara selama 13 tahufnf, bila mereka dapat menjadi seorang yang berkuasa pada akhirnya. Berusaha untuk Melupakan Lalu, Yusuf menikah. Pernikahan merupakan suatu kesempatan yang besar bagi kehidupan seseorang, apalagi hingga memiliki anak-anak. Sekarang, Yusuf memiliki dua anak. Anak yang pertama dinamai Manasye, yang berarti ‘Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku’ (Kej. 41:51). Tetapi apakah ia benar-benar lupa? Saat Yusuf mengatakan ‘lupa,’ sesungguhnya, ia lebih mengingat semuanya. Makin berusaha melupakan tentang suatu kejadian di dalam kehidupan kita, justru semakin mengingatnya. Sekalipun tidak merasa dendam terhadap kejadian itu, kita tetap tidak akan melupakannya. Kita dapat melupakan yang lainnya, tetapi belum tentu dapat melupakan kejadian itu. Bila Yusuf benar-benar telah melupakan semua kesengsaraannya, ia belum tentu akan dapat melupakannya. Ia menamai anak yang kedua adalah (berlanjut ke halaman berikut) 41 9 pelajaran 9 Lembar Kerja 4 Mengampuni dan Melupakan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Efraim, yang berarti ‘subur’. Ia ingin melupakan masa lalunya dan mengawali suatu permulaan yang baru, tetapi itu tidak menyelesaikan segala sesuatunya. Sekalipun memiliki beragam penyelesaian, Yusuf tetap tidak dapat melupakan perbuatan jahat dari saudara-saudara dan penderitaannya selama tiga belas tahun yang lalu itu? Tidak, Yusuf tidak dapat melupakannya. Langkah Yusuf untuk Bersedia Mengampuni Dari Dendam Saat Yusuf menjadi seorang yang berkuasa di Mesir, kelaparan yang begitu dahsyat menimpa seluruh dunia. Saudara-saudara Yusuf datang untuk membeli makanan dari padanya. Yusuf berkuasa di sana sebagai seorang mangkubumi (perdana menteri) dan saudara-saudara Yusuf sujud di hadapannya. Yusuf mengenang dua mimpi yang telah diimpikan sebelumnya. Setelah 13 tahun, ia sekarang mengenakan jubah yang megah, sementara saudara-saudaranya masih para penggembala. “Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya” (Kej. 42:7). Sebagai seorang mangkubumi (perdana menteri), banyak orang yang datang kepadanya untuk membeli makanan setiap harinya. Bila Yusuf tidak melihat dengan seksama, bagaimana ia dapat mengenali mereka? Sebaliknya, Yusuf justru mengenali mereka, karena ia tidak melupakan mereka. Yusuf berbicara kepada saudara-saudaranya dengan kasar, katanya, “Dari mana kamu?” Tentu saja, Yusuf mengetahui dari mana asal mereka. Lalu, Yusuf mengenang masa lalunya, apakah ia melupakannya? Tentu tidak, hal-hal itu belumlah dapat dilupakannya. Yusuf masih mendendam terhadap saudara-saudaranya. Ia berkata kepada mereka, “Kamu ini pengintai! (Kej. 42:9). Dalam beberapa hari, para pengintai digantung mati. Muka berhadapan muka – saudara-saudara Yusuf ingin membunuh dia sebelumnya. Yusuf memasukkan mereka ke penjara tiga hari lamanya. Tiga hari itu mungkin merupakan harihari yang paling mengerikan bagi saudara-saudara Yusuf, sebab mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan diri mereka. Dalam tiga hari itu, Yusuf pun mungkin bergumul dengan hebatnya. Tetapi pada hari yang ketiga, Yusuf mengeluarkan saudara-saudaranya dari dalam penjara dan mengatakan kepada mereka, “Aku takut akan Allah” (Kej. 42:18). Yusuf memang takut akan Allah. Tetapi bukan berarti bahwa seorang yang takut akan Allah tidak akan pernah marah. Seorang yang takut akan Allah justru akan mengendalikan dirinya dan tidak akan melukai orang banyak karena kemarahannya itu. Bergumul Saat ini terjadi, hati nurani dari saudarasaudara Yusuf menuduh mereka. Mereka segera mengingat dosa mereka karena telah menjual Yusuf (Kej. 42:21). Setelah 22 tahun lamanya, mereka masih dihantui oleh rasa bersalah itu. Saudara-saudara Yusuf berbicara dalam bahasa Ibrani dan mereka mengira Yusuf tidak memahaminya. Tetapi Yusuf justru memahami perkataan mereka itu. Saat Yusuf mendengar bahwa saudara-saudaranya diserang oleh rasa bersalah karena apa yang mereka telah perbuat terhadap dirinya, iapun sangat terharu, sebab Yusuf takut akan Allah. Bila Yusuf adalah seorang yang tidak bersimpati, ia tentu akan membalas saudara-saudaranya dengan banyak kesengsaraan. Yusuf ‘mengundurkan diri dan menangis.’ Manusia menangis biasanya disebabkan mereka tidak seimbang secara emosional – terlalu senang, terlalu sedih, terlalu tertekan dan lain sebagainya. Yusuf melepaskan beban beratnya dengan menangis. Bagaimanapun, ia tidak dapat menghapus segala sesuatunya. Ia masih belum dapat menghadapi saudara-saudaranya. Ia mengundurkan diri dari hadapan mereka untuk menangis dan setelah itu, ia kembali ke hadapan mereka, menyediakan makanan dan melepas mereka pulang ke rumah. Melepaskan Beban Saat kedua kalinya, saudara-saudara Yusuf membawa Benyamin, adik bungsunya. Saat Yusuf melihat Benyamin, ia segera masuk ke dalam kamarnya untuk menangis. Saat itu, ia lebih terharu lagi dan harus segera menahan dirinya. Setelah menangis, ia membasuh mukanya. Setiap kali Yusuf menangis, ia melepaskan sedikit rasa kemarahan terhadap saudara-saudaranya. Bila kalian tidak dapat mengampuni seseorang, kalian sebenarnya sedang membebani diri sendiri. Saat ketiga kalinya, Yusuf menunjukkan siapa dirinya kepada saudara-saudaranya. Saat itu, Yusuf tidak dapat menghindar lagi dan tidak dapat menahan dirinya di hadapan semua orang, sehingga ia menyuruh semua pegawainya untuk keluar dari tempat itu. Ia tidak dapat lari ke suatu tempat untuk menangis lagi, sehingga menyuruh semua pegawainya untuk keluar. ‘Dan ia menangis keras-keras’ – Yusuf menangisi saat-saat perbudakan dan penderitaannya. Ia tidak ingin pegawainya mendengarkan tangisan itu, tetapi semua orang akhirnya mendengarnya pula. Orang-orang Mesir dan seisi rumah Firaun pun mendengarnya, karena ia menangis begitu kerasnya. (berlanjut ke halaman berikut) 42 4 pelajaran 9 Lembar Kerja 5 Mengampuni dan Melupakan Penerapan Kehidupan lllllllllllllllllllllllllllll Yusuf telah berusaha untuk melupakannya, tetapi ia tidak dapat. Akhirnya, Yusuf mengampuni kesalahan saudara-saudaranya, karena ia adalah seorang yang takut akan Allah. Ia berkata, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Saudara-saudaranya ketakutan, tetapi Yusuf berkata kepada mereka, “Janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu” (Kej. 45:5). Bagaimana kita dapat mengampuni sesama? Kita perlu memahaminya secara bertahap dan mengerti kehendak Allah yang mengizinkan situasi-situasi itu terjadi. Saat itu, Yusuf memahami bahwa ada sebuah rencana Allah yang terbaik bagi dirinya. Tetapi perwujudan itu belumlah muncul hingga tiga atau empat kali Yusuf menangis dan dua puluh tahun lamanya ia menderita. Ini memang tidak mudah bagi diri Yusuf untuk melewati semuanya itu. Yusuf menangis saat ia bertemu dengan ayahnya dan saat sang ayah mati. Yusuf banyak menangis dan melalui tangisannya itu, ia mengampuni kesalahan dari saudara-saudaranya. Tetapi saudara-saudara Yusuf belum memahami benar bahwa Yusuf telah mengampuni mereka. Setelah sang ayah mati, mereka menjadi merasa takut. Mereka beranggapan bahwa Yusuf tidak melukai mereka, karena sang ayah masihlah hidup. Jadi mereka mengirim suatu pesan kepada Yusuf atas nama sang ayah mengatakan, “Aku memohon kepadamu. Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu” (Kej. 50:17). Yusufpun menangis kembali. Setelah itu, ia mengatakan kata-kata penghiburan kepada saudarasaudaranya. Demikian lamanya, mereka memikul beban itu. Kalian harus melepaskan sesama, agar melepaskan diri kalian sendiri. Kalian tidak dapat melupakan kesalahan-kesalahan yang orang lain telah perbuat kepada kalian, tetapi kalian haruslah mengampuni dan melepaskan mereka dari rasa bersalah itu. Bila tidak, mereka pun akan menjadi suatu beban bagi diri kalian sendiri. Ketika kalian mengampuni mereka, Allah pun akan mengampuni kalian. Ketika melepaskan rasa bersalah orang lain, kalian pun akan dilepaskan. Inilah mengapa Yusuf menangis. Sekarang, pikirkan pertanyaan berikut: tentang berbagai 1. Siapakah yang melukai hati kalian demikian mendalam? 2. Apakah kalian menyimpan rasa benci? 3. Bila kalian terluka hati demikian mendalam atau tersinggung oleh seseorang, kalian perlu membuat suatu daftar dari semua manfaat yang telah dihasilkan dari persoalan yang kalian pikul selama ini. Ketika fokus pada beberapa manfaat itu, kalian perlu memohon agar Allah mengubah hati kalian dengan kuasa Roh Kudus. Mohonlah agar Allah mengubah hati kalian dari yang penuh kebencian menjadi penuh dengan pengampunan atas mereka yang telah melukai hati kalian. Setelah itu, akankah kalian menjadi bebas untuk mengalami dan menikmati suatu hidup yang bahagia dan yang berkelimpahan. (Oleh Pendeta H.H. Ko Manna/Oktober-Desember 2002) 43 9 pelajaran 10 Lembar Kerja 1 Mengatasi Pencobaan Pemahaman llllllllllllllllllllllllll Pemanasan 1. Apakah kalian mengetahui bahwa pencobaan itu merupakan bagian dari kehidupan seseorang? 2. Mengapa berpikir bahwa hidup kalian itu begitu dipenuhi dengan pencobaan? 3. Tidak seorangpun yang menyukai pencobaan. Manfaat apakah yang mungkin kita dapati dari pencobaan di dalam kehidupan kita? Kita menghadapi pencobaan setiap harinya, sehingga menjadi pribadi yang tegar. Pelajaran hari ini berbicara tentang tiga pencobaan berat, yang Yesus Kristus harus hadapi dan bagaimana Ia mengatasi semuanya itu. 1. Apakah tiga pencobaan Iblis yang diajukan kepada Tuhan Yesus? 2. Iblis pun mempergunakan firman Allah saat ia mencobai Tuhan Yesus – bagaimana ia mengubah arah firman Allah ke dalam suatu pencobaan? 3. Tuhan Yesus mengatasi berbagai pencobaan dengan mempergunakan firman Allah pula. Apakah ini mengajarkan kita tentang bagaimana melawan pencobaan? 44 4 Menguji Bacalah Matius 4:1-11 satu ayat satu murid. 1.Taruhlah garis yang berlekuk-lekuk di bawah tiga pencobaan Iblis yang dipergunakan terhadap Yesus Kristus. 2. Taruhlah sebuah segitiga pada tempat setiap pencobaan itu terjadi. 3. Lingkarilah tanggapan yang Yesus Kristus buat terhadap pencobaan Iblis itu. 4. Berilah garis bawah pada segala sesuatu yang memberitahukan bahwa Yesus Kristus mengetahui firman Allah dengan baik. Pertanyaan Diskusi: 1. Mengapa kalian berpikir bahwa Iblis menanti hingga Yesus Kristus telah berpuasa 40 hari lamanya untuk menyerangNya? Apakah yang kalian dapat pelajari dari hal ini? 2. Iblis tidak benar-benar menginginkan roti yang berasal dari batu. Apakah yang ia inginkan dari pencobaan pertamanya terhadap Tuhan Yesus? 3. Memang mudah mengetahui alasan pencobaan pertama dari Iblis itu terhadap Tuhan Yesus. Tetapi macam pencobaan jasmani apakah yang kalian hadapi hari ini? 4. Iblis tidak ingin melihat sebuah pertolongan yang ajaib dalam pencobaan yang kedua. Apakah yang ia benarbenar inginkan? 5. Sebutkan pencobaan kedua yang berkaitan dengan diri kalian pada hari ini. 6. Sekilas, pencobaan ketiga dari Iblis itu tidak berkaitan dengan kita. Tetapi bila para remaja Kristen mau jujur, hal apa sajakah yang kalian kira mereka lebih utamakan daripada Allah dan di manakah mereka menaruh semuanya itu di hadapan-Nya? 7. Pencobaan manakah menurut kalian merupakan yang paling berat bagi Yesus Kristus? Jelaskan. 8. Apakah yang akan terjadi bila Yesus Kristus telah menyerah terhadap pencobaan Iblis itu? 9. Bagaimana Yesus Kristus memberikan tanggapan atas ketiga pencobaan Iblis itu? 10. Iblis mengakhiri tiap-tiap pencobaan saat Yesus Kristus mempergunakan firman Allah. Mengapa menurut kalian ini terjadi? Apakah yang kita dapat pelajari dari hal ini? Allah daripada mengalah terhadap pencobaan.) 11. Bagaimana cara Yesus Kristus pergunakan firman Allah berbeda dari cara Iblis? 12. Yesus Kristus mempergunakan firman Allah untuk membantu diri-Nya mengatasi tantangan dari pencobaan Iblis. Apakah ini memberitahukan kalian tentang pemahaman Alkitab dan penghafalan? pelajaran 10 Lembar Kerja 2 Mengatasi Pencobaan Penerapan Kehidupan llllllllllllllllllllllllll Skenario 1 Jenny sedang menuju ke sebuah acara pesta teman-teman sekolahnya. Jenny tidak menyangka apapun sebelumnya, tetapi hal pertama yang ia lihat ketika memasuki ruang pesta adalah mencium aroma dari minuman beralkohol. “Kamu minum minuman beralkohol?” “Tentu,” jawab teman-temannya. Skenario 2 Renee bepergian hingga larut malam dan menguatirkan akan apa yang orangtuanya akan katakan. Teman sekolah Renee telah mengatakan agar ia memberitahu orangtuanya bahwa mereka mengalami kemacetan lalu lintas, karena ada suatu kecelakaan di jalan raya. Apakah yang seharusnya Renee katakan? Skenario 3 Nathan sedang berjalan menuju ke pertandingan sepak bola bersama dengan kedua temannya. Seorang dari antara mereka melihat sebuah mobil yang kuncinya masih menempel pada lubang kontak untuk menyalakan mobil. “Hey,” katanya. “Marilah kita kendarai mobil ini.” Teman yang lain menyetujuinya dan segera masuk ke dalam mobil itu. “Masuklah, Nathan,” kata temantemannya. Ada empat alasan mengapa Kitab Suci merupakan sesuatu yang berharga untuk mengatasi pencobaan. 1. Kitab Suci memberikan kita berbagai contoh dari tokoh-tokoh yang mengatasi pencobaan seperti yang kita dapat ikuti dari teladan mereka. 2. Kitab Suci memberitahukan batasanbatasan bagi tindakan kita. Membiarkan kita mengetahui apa yang benar dan apa yang salah. 3. Kitab Suci memberikan kita petunjuk bagaimana mengatasi pencobaan, sebagaimana menjauhkan diri dari yang jahat dan berdoa, sehingga tidak jatuh ke dalam pencobaan. 4. Kitab Suci memberikan kita berbagai nilai dan sikap yang saleh, sehingga dengan bersandar pada kuasa Roh Kudus, kita tidak menginginkan banyak hal yang dapat mencobai diri kita. Mengapa kalian beranggapan bahwa Kitab Suci adalah sesuatu yang berharga untuk mengatasi pencobaan? Pertanyaan Diskusi: 1. Bagaimana menurut kalian perasaan para remaja pada saatsaat seperti itu? 2. Apakah yang membuat situasi-situasi itu menjadi sulit? 3. Bagaimana menurut kalian para remaja itu dapat mengatasi situasi-situasi seperti itu? 4. Tidak mengalah terhadap pencobaan menunjukkan kekuatan yang sesungguhnya. Cara apa sajakah yang dapat dipersiapkan, agar kita tidak mengalah terhadap tantangan pencobaan yang akan dihadapi pada masa depan? Pada hari-hari mendatang, kalian akan dihadapi dengan beberapa tantangan pencobaan yang lebih berat, tanyakan beberapa pertanyaan kepada diri kalian sendiri: 1. Apakah sepanjang hari? 2. Di manakah kalian? 3. Siapakah di sekitar kalian? 4. Bagaimana kalian pernah menanggapi situasi-situasi seperti itu pada masa yang lalu? 5. Apakah mungkin untuk meninggalkan situasi-situasi seperti itu dan menghindarkan diri dari pencobaan? 6. Bila tidak dapat meningalkan situasi-situasi seperti itu, bagaimana kalian akan menanggapinya? 45 9 pelajaran 11 Lembar Kerja 1 Bersumpah, Mengutuk dan Berkata-kata yang Tidak Senonoh Menguji Pemahaman llllllllllllllllllllllllll Di tempat kita hidup sekarang ini, ada banyak sumpah di sekeliling kita. Mungkin bukan kata-kata sumpah yang secara sengaja terucapkan kepada seseorang selama terjadinya suatu pertengkaran. Faktanya, bila kita mundur dan mengamati, kita akan menemukan bahwa banyak orang justru sering menggunakan katakata sumpah tanpa seorangpun merasa terhina oleh karenanya. Sebagai umat Kristen, kita mungkin menyadari bahwa kita seharusnya menghindar dari berselisih dengan setiap orang. Tetapi, apakah kita mengintrospeksi diri dalam menggunakan katakata sumpah pada perkataan sehari-hari? Bagaimana pentingnya perkataan dalam hubungan kita dengan Allah dan sesama? Bacalah Yakobus 3:2-12 dan diskusikan beberapa pertanyaan berikut: 1. Orang yang sempurna (ayat 2) – Apakah yang bagian ini katakan tentang orang yang sempurna? – Bagaimana lidah berkaitan dengan semua aspek lainnya dari pemeliharaan kerohanian kita? Sebagai contoh, bagaimana seseorang yang dapat mengendalikan lidahnya, dapat pula mengendalikan seluruh tubuhnya? – Apakah menurut kalian mungkin menjadi sempurna dengan pemahaman ini? – Bila tidak, apakah menurut kalian mungkin untuk mendekati pada standar ini? 2. Beberapa ilustrasi yang digunakan untuk menggambarkan lidah (ayat 3-5) – Yakobus menggunakan ilustrasi yang berbeda untuk menggambarkan lidah. – Apakah beberapa ilustrasi ini tepat digunakan? Suatu hari, seorang anak yang berusia 7 tahun pulang ke rumahnya dan bertanya kepada ibunya, “Ibu, beritahukan apa itu ‘B-word’ dan ‘F-word’ (kata-kata umpatan yang kebanyakan orang pergunakan pada umumnya). Semua temanteman menertawakanku, sebab aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan kata-kata itu.” Sang ibu tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, kecuali memberitahukan bahwa kata-kata itu adalah katakata yang buruk dan jangan pernah menggunakannya. Kejadian ini memberitahukan bahwa menggunakan kata-kata sumpah (bahkan ketika tidak bersumpah pada kondisi perselisihan) adalah hal yang biasa. Tetapi sebagai umat Kristen, kita harus menjaga diri sendiri untuk tidak mengikuti kebiasaan ini. – Bagaimana lidah seperti tiap-tiap ilustrasi ini dapat diperbandingkan? 3. Lidah adalah racun yang mematikan (ayat 8) – Bagaimana cara lidah dapat merusak dan mematikan sesamanya? – Pernahkah kalian sebelumnya merusak sesama dengan lidah? – Apakah akibatnya? – Bagaimana perasaan kalian setelah kejadian itu? – Apakah menurut kalian telah dapat melakukan yang lebih baik di dalam situasi yang serupa? 4. Kita menggunakan lidah untuk memuji dan mengutuk (ayat 9-12) – Apakah lidah kalian bagaikan mata air yang memancarkan air yang segar dan air yang pahit pula? – Selain untuk memuji Allah, apakah yang kita dapat lakukan dengaan lidah bagi manfaat yang positif? – Sebutkan beberapa contoh dari kata-kata yang ramah atau berkat, yang kita dapat pergunakan dengan lidah. 1. Sebutkan tiga ilustrasi yang dipergunakan oleh Yakobus untuk menggambarkan lidah. 2. Dalam cara apakah lidah dapat mematikan sesama? 3. Dalam cara apakah lidah dapat dipergunakan untuk memberkati? 46 4 pelajaran 11 Lembar Kerja 2 Me n Bersumpah, Mengutuk dan Berkata-kata yang Tidak Senonoh Kehidupan llllllllllllllllllllllllll gendalikan Lidah Kita 1. Amsal 10:19 Wajarlah untuk beranggapan bahwa makin banyak kita berbicara, semakin besar pula kemungkinan untuk mengatakan hal-hal yang salah. Saya terpikir satu cerita ketika menghabiskan waktu bersama dengan temanteman. Komunikasi yang terjalin lebih sering menyinggung topik-topik yang berkaitan dengan sesama daripada kejadian atau hal lainnya. Dan dalam suatu kelompok, satu orang biasanya akan mengatakan tentang satu hal dan yang lainnya akan melengkapi rinciannya. Dengan demikian, dapatlah secara mudah menjadi tidak terkendali dan akhirnya, terjerumus ke dalam gosip. Suatu kali, saya bersama seorang teman, yang benar-benar mengidoalakan sesuatu dari seseorang. Ia mulai membicarakan tentang semua hal yang orang itu telah perbuat pada masa yang lampau (yang tidak berkaitan dengan kejadian masa kini). Pertama, saya menyetujui dengan hal-hal yang ia katakan. Lalu, saya mendapati diri ini tergabung dalam kata-kata yang menghakimi orang itu tanpa sepengetahuannya. Itu timbul dengan sendirinya. Sulit untuk mengintrospeksi diri sendiri, ketika kita berada di dalam suatu kelompok. Jadi, cara terbaik untuk menguasai diri adalah berapa banyakkah kita berbicara. Makin sedikit kita berbicara, semakin kecil pula kesempatan untuk mengatakan hal-hal yang salah. 4.Amsal 2. Pengkhotbah 15:1 5:1-2 3. Amsal 25:11 Penerapan Untuk ayat-ayat berikut, tuliskan contoh di dalam hidup yang kalian dapat terapkan dari pengajaran Alkitab itu. Lalu, bagikan contoh kalian itu kepada murid-murid lainnya. Contoh pertama telah diberikan bagi murid-murid sebagai suatu gambaran dari pekerjaan contoh lainnya. 4. Pengkhotbah 5:1-2 4. Matius 5. Pengkhotbah 5:33-375:1-2 6. Matius 12:36-37 7. Efesus 5:4 4. Kolose 8. Pengkhotbah 4:6 5:1-2 47 9 pelajaran 11 Lembar Kerja 3 Bersumpah, Mengutuk dan Berkata-kata yang Tidak Senonoh Penerapan Kehidupan llllllllllllllllllllllllll Berbagai Kesaksian Kesaksian Jean bekerja sebagai seorang asisten administrasi di suatu departemen dari perusahaan kerabatnya. Pekerjaan Jean perlu berhadapan dengan banyak pekerja dengan tingkatan yang berbeda-beda. Seperti halnya, ia harus menangani semua macam orang setiap harinya. Ada beberapa pekerja yang biasanya bersikap baik dan ramah. Tetapi ada pula yang sering kurang sabar, sehingga membuat keinginankeinginan yang tidak masuk akal. Kadang, ketika tekanan pekerjaan meningkat di tempat kerjanya, para pekerja itu menjadi cepat marah dan berkata-kata yang tidak menyenangkan. Jean memahami bahwa sebagai seorang Kristen, ia harus memuliakan Allah di dalam hidupnya. Ini berarti bahwa ia harus memancarkan terang bagi Allah dan mengagungkan nama-Nya di atas kebanggaan dan perasaannya sendiri. Untuk menjadi ramah di dalam perkataan dan tabah di tengah segala macam tekanan merupakan doa Jean dengan tekun. Di kantornya, tidak masalah dengan siapa berhadapan, ia berusaha sebaikbaiknya untuk senantiasa menjadi sopan dan lemah lembut di dalam perkataannya. Inilah kewajiban dasar dari seorang Kristen. Sedikit demi sedikit ia menyadari bahwa cara-cara yang ramah telah menyentuh hati dari salah seorang pekerjanya. Suatu hari, pekerja ini datang ke hadapannya dan bertanya, “Gereja manakah kamu biasa datangi? Bolehkah aku pergi bersamamu ke gereja untuk beribadah?” Jean sungguh terkejut. Ia tidak pernah memberitakan Injil kepada pekerja ini sebelumnya. Mengapa pekerja ini ingin pergi bersama Jean ke gerejanya? Ketika Jean menanyakan mengapa, pekerja ini memberitahukan bahwa ia telah mengamati perbuatan Jean yang luar biasa dan meyakini bahwa Jean berasal dari sebuah gereja yang benar. erkata-kata B i a mengen Pertanyaan Diskusi: 1. Macam orang apakah yang tokoh ini harus hadapi? 2. Tentang kejadian apakah atau macam situasi apakah yang terjadi? 3. Bagaimana menurut kalian menghadapi pikiran dari tokoh ini ketika terjadi suatu kejadian? 4. Apakah yang tokoh ini perbuat? 5. Bagaimana tanggapan dari sesama pada masa sekarang ini? 6. Bila merupakan suatu kesaksian yang buruk, apakah menurut kalian tokoh ini telah dapat melakukannya secara berbeda? Menuliskan kesaksian kalian sendiri Inilah kesaksian singkat yang menunjukkan bahwa pentingnya perkataan dan perbuatan di dalam kehidupan sehari-hari kita. Biarlah murid-murid membaca kesaksian ini dan sekarang, adalah giliran kalian untuk berbagi sebuah kesaksian. Bila merupakan kesaksian yang bagus, kita dapat meneladani dari padanya. Sebaliknya, bila merupakan kesaksian yang memuat beberapa kesalahan atau kejadian yang tidak memuliakan nama Allah, kita pun dapat belajar dari padanya, agar tidak mengikuti jejak yang sama. Saat kalian menuliskan kesaksian pribadi atau dari orang lain, perhatikanlah kepada beberapa pertanyaan berikut. Kalian seharusnya tidak menyebutkan nama orang yang terlibat dalam kesaksian itu. Kemudian, diskusikan bersama dengan murid-murid lainnya mengenai apa yang dapat dipelajari. 48 4 pelajaran 12 Lembar Kerja 1 Dusta, Gosip dan Kebenaran Pemahaman Alkitab llllllllllllllllllllllllll Berdusta – adalah suatu kejijikan bagi Allah Kita senantiasa mendengar bahwa umat Kristen seharusnya jangan berdusta. Apakah kalian mengetahui ayat-ayat dari Alkitab yang memberitahukan secara langsung bahwa kita seharusnya jangan berdusta atau berdusta itu merupakan suatu kejijikan di hadapan Allah? Marilah kita melihat beberapa ayat Alkitab yang menjadi peringatan agar kita jangan berdusta. Lalu, kita akan melihat pula beberapa kejadian di Alkitab yang melibatkan dusta dan pelajarilah apa akibatnya. Peringatan Alkitab untuk Tidak Berdusta 1. “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” (Kel. 20:16) Apakah yang dimaksud dengan ‘mengucapkan saksi dusta’ tentang seseorang? ______________________________________________________ Mengapa menurut kalian Allah memasukkan peringatan ini sebagai salah satu dari Sepuluh Perintah? ______________________________________________________ Sering dikatakan bahwa enam perintah terakhir dari Sepuluh Perintah haruslah dilakukan dalam hubungan kita terhadap sesama. Bagaimana kalian beranggapan bahwa perintah ini berkaitan antara interaksi umat Kristen dengan sesamanya? ______________________________________________________ 2. “Enam perkara ini yang dibenci Tuhan...seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.” (Ams. 6:16-19) Dalam bagian ini, enam perkara telah disebutkan. Faktanya, tujuh kejijikan terhadap Allah tidaklah terpisahkan sama sekali. Diskusikan bagaimana semua perkara ini berkaitan satu dengan yang lainnya. ____________________________________ Selain dari maksud ‘roti’ dari ayat ini, hal apalagi yang kalian dapat pikirkan yang dapat diperoleh melalui penipuan? ____________________________________ Bila kita memandang ke sekeliling dunia sekarang ini, apakah kita melihat orang-orang yang telah beroleh keuntungan dari hasil penipuannya? Dapatkah kalian memberikan beberapa contoh? 3. “Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.” (Ams. 20:17) _____________________________________ Pernahkah kalian melihat mulut orang-orang ini ‘dipenuhi dengan kerikil’, yaitu menderita karena akibat buruk dari penipuan mereka? ____________________________________ Bacalah Pengkhotbah 12:14. Apakah yang ayat ini katakan tentang memperoleh sesuatu dari hasil penipuan? ____________________________________ Apakah yang dimaksud dengan ‘tipu daya pendusta-pendusta’ dan ‘yang hati nuraninya memakai cap mereka’? ____________________________________ Dapatkah kalian memikirkan beberapa contoh yang menggambarkan hal itu? ____________________________________ 4. “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad, lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendustapendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1 Tim. 4:1-2) 49 9 pelajaran 12 Dusta, Gosip dan Kebenaran Menguji Pemahaman llllllllllllllllllllllllll Lembar Kerja 2 Kejadian Dusta di Alkitab Izebel menjebak Nabot Bacalah 1 Raja-Raja 21:1-24 Ular yang berdusta – permulaan dari dosa Bacalah Wahyu 12:9, Kejadian 3:1-7 dan Yohanes 8:44 Apakah menurut kalian hubungan Apakah motivasi di balik dusta dari Izebel? Bagaimana sikap Allah terhadap dusta yang dilakukan oleh Izebel? antara para pendusta dengan ‘si ular tua, yang disebut Iblis’? Anannias dan Safira – mendustai para rasul dan Roh Kudus Apakah hal ini membicarakan tentang kepelikan dari berdusta? Bacalah Kisah Para Rasul 5:1-10 Gehazi Mendustai Elisa Bacalah 2 Raja-Raja 5:14-27 Mengapa menurut kalian Elisa menolak pemberian dari Naaman? Apakah hukuman bagi Gehazi? Apakah akibat yang diderita oleh Gehazi sebanding dengan pemberian yang ia terima dari Naaman? Diperingatkan u ntu Tidak Bergosip k Bacalah beberapa Alkitab berikut da ayat bagaimana kita dan diskusikan menerapkan peng pat Alkitab ini ke dala ajaran m kehidupan sehari-hari. 1. Efesus 4:15 2. Matius 12:36- 37 3. 2 Korintus 1: 18 4. Amsal 29:11 50 4 -19 Karena bukanlah suatu ketentuan bahwa para jemaat harus mempersembahkan semua yang mereka miliki (ayat 4), mengapa menurut kalian Ananias dan Safira berdusta? Dalam ayat 3 dan 9, dengan apakah Petrus menyetarakan berdusta di hadapan para rasul itu? Apakah yang dapat disetarakan pada sekarang ini dengan macam-macam dusta yang Ananias dan Safira katakan? 1. Bagaimana perintah ke sembilan berkaitan dengan Sepuluh Perintah lainnya? Apakah menurut kalian akar atau penyebab dari timbulnya dusta/kesaksian palsu? 2. Apakah yang Izebel perbuat untuk memperoleh kebun anggur Nabot? Selain mengada-ada suatu fakta, apakah lagi kesalahan yang diperbuat oleh Izebel? 3. Mengapa Gehazi berdusta? Adakah perumpamaan di dalam Alkitab atau orang-orang di sekitar kalian, yang berdusta untuk memperoleh sesuatu seperti Gehazi? 4. Siapakah yang berdusta kepada Roh Kudus? Dalam situasi sekarang ini, apakah yang akan dianggap berdusta kepada Roh Kudus? 5. Apakah maksud dari ‘mengatakan kebenaran di dalam kasih’ (Ef. 4:15)? pelajaran 12 Lembar Kerja 3 Dusta, Gosip dan Kebenaran Penerapan Kehidupan llllllllllllllllllllllllll Kita akan melihat tiga kasus situasi dari kehidupan nyata yang saudara-saudari seiman di gereja telah temukan. 1. Bacalah tentang situasi-situasi yang ada. 2. Lalu, jawablah beberapa pertanyaan yang ada. 3. Selanjutnya, Anda akan memberitahukan murid-murid apa yang saudara-saudari sebenarnya perbuat dan apakah yang terjadi pada akhirnya. 4. Diskusikan jawaban kalian (2) dengan murid lainnya. Kasus A Ann bekerja di suatu lembaga riset. Ia harus melakukan penelitian dan mengolah banyak data di dalam pekerjaannya itu. Suatu hari, atasan Ann memberikan suatu pekerjaan yang sangat penting kepadanya. Bila Ann mengerjakan pekerjaan itu dengan baik, ia pasti akan beroleh pujian dari atasannya. Ia pun akan makin memiliki kesempatan pada masa depannya untuk memperoleh pekerjaan yang lebih penting lagi dan akan mendapatkan kenaikan gaji. Suatu petang, ia menemukan kesalahan yang tidak terpantau pada tahapan sebelumnya dari pekerjaannya itu. Kesalahan itu diperbuat oleh asistennya. Bila Ann dan asistennya berdiam diri, tidak seorangpun yang akan mengetahui kesalahan itu. Ann berada di dalam suatu dilema yang besar. Bila ia melaporkan kesalahan itu kepada atasannya, ia harus menanggungnya dan tidak akan beroleh suatu posisi yang menyenangkan dari atasannya. Tetapi ia mengetahui bahwa menyembunyikan kesalahan yang ada bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Pertanyaan Diskusi: Kasus B Ketika John berada di suatu Sekolah Menengah Atas, ia banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman sekolahnya. Mereka sering berada di suatu mal untuk menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di sana. Ia bahkan berkali-kali tidak masuk sekolah bersama dengan mereka untuk pergi ke mal dan menghabiskan waktu di sana. Suatu hari, ketika pulang ke rumah dengan terlambat, John akan memberitahu orangtuanya bahwa ia tadi berdiskusi dengan teman-teman tentang tugas sekolah mereka. Ketika mendapat nilai buruk, orangtua John benar-benar menguatirkannya. Pada mulanya, John berdusta kepada mereka bahwa ulangan yang diadakan sekolah begitu sulitnya dan murid-murid lainnya pun memperoleh nilai yang buruk. Tetapi, ketika nilai buruk terulang kembali beberapa kali, orangtua John mulai mencurigai sesuatu. Akhirnya, mereka mengetahui bahwa John sering tidak masuk sekolah dan merekapun marah sekali. Ini menyebabkan terjadinya keributan, bahkan beberapa kali, John meninggalkan rumahnya. Kadang, ketika terjadi keributan dapat menimbulkan pula sesuatu yang benar-benar buruk adanya. John pergi ke rumah temannya dan bermalam di sana. Orangtua John begitu menguatirkannya, tetapi selain mendoakan John, mereka tidak mengetahui lagi bagaimana harus membantunya. Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah menurut kalian cara terbaik untuk menasihati John? 2. Bila kalian adalah seorang teman John dan mengetahuinya situasinya, nasihat apakah yang kalian akan berikan kepadanya? 1. Kemungkinan tanggapan apakah dari atasan Ann, bila ia melaporkan kesalahannya itu? 3. Bila John berada di kelas Pendidikan Agama kalian, apakah yang kalian akan perbuat untuk membantunya? 2. Apakah yang kalian akan lakukan, bila berada dalam posisi Ann? 51 9 pelajaran 12 Lembar Kerja 4 Dusta, Gosip dan Kebenaran Penerapan Kehidupan llllllllllllllllllllllllll Kasus C Selama pertemuan di antara rekan sekerja di gereja, suatu perselisihan terjadi. Setelah pertemuan itu, salah seorang dari dua orang yang sempat berselisih mulai memberitahukan kepada banyak jemaat bahwa saudari itu mengatakan sesuatu yang benar-benar tidak pantas kepada dirinya, bahkan menggunakan kata-kata yang kasar. Jemaat yang mendengarkan dari satu sisi berita itu dikejutkan oleh saudari yang mengatakan hal-hal itu. Mereka mulai memberitahukan kepada yang lainnya, tanpa memastikan terlebih dahulu apakah yang mereka dengar itu adalah sesuatu yang benar. Jadi pada akhirnya, semakin banyaklah jemaat yang mengetahui kejadian itu. Ketika suatu kabar telah tersebar, biasanya banyak orang yang terlibat di dalamnya. Saudari yang mendengar hal-hal yang dikatakan kepada dirinya, mengetahui bahwa kabar itu tidaklah benar. Tetapi bagaimana ia membela dirinya sendiri? Kabar itu telah tersebar ke banyak jemaat, bahkan kepada mereka yang belum menjadi jemaat di gereja itu. Ia merasa sakit hati. Untuk jangka panjang, ia tidak tahu bagaimana menghadapi jemaat di gerejanya. Ia merasa bahwa mereka pun pemfitnah dan mudah terkecoh untuk mempercayai hanya dari satu sisi berita. Ia mulai meninggalkan pelayanan gereja, karena ingin menghindari mereka semua. Pertanyaan Diskusi 1. Bila kalian adalah salah seorang yang berada pada pertemuan itu dan mendengar gosip yang beredar, apakah yang kalian akan lakukan? _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ 2. Bila kalian adalah salah seorang yang mendengar satu sisi dari berita itu, apakah yang kalian akan lakukan? _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ 4. Bagaimana kalian akan memotivasi saudari, yang merasa ia telah disalahpahami dan dijadikan korban? _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ 3. Bagaimana kalian akan memotivasi saudara, yang menyebarkan satu sisi dari beritanya saja? _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ 52 4 pelajaran 13 Ujia n Lembar Kerja 1 at y A Ulasan llllllllllllllllllllllllll lan Hafa Untuk beberapa ayat Alkitab berikut, tuliskan ayat-ayat hafalannya dan jelaskan bagaimana tiap-tiap ayat hafalan itu berkaitan dengan kehidupan kalian sehari-hari. Beberapa bagian dari ayat-ayat telah diberikan sebagai petunjuk untuk membantu kalian. Seberapa banyakkah dari 12 pelajaran yang kalian masih ingat? Apakah topik utama yang kalian dapati? Pelajaran manakah yang paling berkesan bagi kalian? Apakah kalian mengingat ayat hafalan? Kolose 1:10 (Pelajaran 2) “Sehingga hidupmu layak di hadapanNya, serta ____________________ kepada-Nya _____________________ dan kamu memberi buah dalam segala ____________________ dan bertumbuh dalam ____________________ tentang Allah.” Pengkhotbah 12:1 (Pelajaran 3) Kaitan dengan kehidupanku sekarang: “Ingatkan akan ____________________ pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: _______________ _____ bagiku di dalamnya.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: Roma 12:2 (Pelajaran 4) “Janganlah kamu menjadi ____________________, tetapi berubahlah oleh ____________________, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: _____________________, ______________________ dan ______________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: (berlanjut ke halaman berikut) 53 9 pelajaran 13 Lembar Kerja 2 Ulasan llllllllllllllllllllllllll Matius 6:19,21 (Pelajaran 6) “Janganlah kamu mengumpulkan ____________________; di bumi ______________________ dan ____________________ merusakkannya dan ______________________ membongkar serta mencurinya.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: Kolose 3:13 (Pelajaran 9) “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ____________________ seorang Efesus 4:29 (Pelajaran 11) akan yang lain apabila yang seorang “Janganlah ada ____________________ menaruh ____________________ keluar dari mulutmu, tetapi terhadap yang lain, sama seperti Tuhan pakailah perkataan yang baik untuk ____________________ kamu, kamu membangun, di mana perlu, supaya perbuat jugalah demikian.” yang mendengarkannya, beroleh _____________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: 54 4 Kaitan dengan kehidupanku sekarang: Berbuat Kesalahan Hanya Membawa kepada Lebih Banyak Dosa (Januari/Februari/Maret) “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya/ Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.” (Yakobus 1:14-15) ÿ Diterbitkan oleh Majelis Pusat Gereja Yesus Sejati Indonesia Pendidikan Agama REMAJA Tahun 1 Buku 3 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16) True Jesus Church General Assembly, USA (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2012