Kepuasan Kerja Sangat Dipengaruhi Budaya Organisasi Dikirim oleh prasetya1 pada 06 September 2006 | Komentar : 0 | Dilihat : 2784 Komitmen organisasi merupakan faktor penting bagi perilaku inovatif khususnya untuk karyawan industri kecil. Komitmen menjadi dasar dalam pengembangan industri kecil secara internal. Sementara budaya organisasi dan kepuasan kerja merupakan dua faktor yang sangat penting dalam membentuk karyawan industri kecil yang bekerja di dalamnya. Ujian terbuka disertasi Jusuf Irianto dilaksanakan untuk pertama kalinya oleh Fakultas Ilmu Administrasi, Kamis 6/9, dengan komisi pembimbing yang diketuai Prof Dr Umar Nimran MA serta Prof Dr Bambang Swasto ME dan Prof Dr Armanu Thoyib SE MSc sebagai anggota. Sementara Tim dosen penguji terdiri dari Prof Dr Taher Alhabsyi, Prof Drs Achmad Fauzi Dh, dan Dr Ir Solimun MS. Ujian tertutup sudah dilaksanakan 11 Agustus 2006 silam. Penelitian disertasi Jusuf Irianto dilakukan di Sentra Industri Kecil Sepatu di Mojokerto. Variabel yang diteliti, di antaranya: budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan perilaku inovatif. Analisa statistik yang dilakukan, menghasilkan temuan: variabel karakteristik individu berpengaruh signifikan positif terhadap budaya organisasi. Menurut Jusuf hal ini menunjukkan bahwa karyawan dengan karakteristik individu yang baik akan menghasilkan budaya organisasi yang kondusif bagi pelaksanaan pekerjaan. Pada variabel budaya organisasi ternyata berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja. Pimpinan serta situasi kerja kondusif yang merepresentasikan gambaran utama budaya organisasi menjadi rangsangan untuk direspon individu. Kepuasan kerja merupakan respon individu terhadap semua peristiwa yang merangsang dirinya. Sehingga budaya organisasi sebagai rangsangan yang positif dan akan direspon positif dalam bentuk kepuasan kerja. Variabel karakteristik individu ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan karyawan. ”Temuan ini mengindikasikan kepuasan kerja dalam perusahaan kecil bersifat ekstrinsik. Faktor eksternal individu (budaya organisasi) lebih berperan daripada faktor internal,” jelas Jusuf. Temuan lain yang menarik adalah fakta bahwa variabel karakteristik individu tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Karakteristik individu bukanlah variabel dengan fungsi sebagai rangsangan yang harus direspon individu. Komitmen organisasi merupakan salah satu bentuk respon individu terhadap semua hal yang merangsang dirinya. Hasil penelitian Jusuf Rianto menegaskan, respon individu tidak terjadi pada faktor internal. Sementara itu variabel budaya organisasi dengan komitmen perusahan berpengaruh positif. Sejalan dengan dengan respon individu, komitmen organisasi hanya terjadi pada faktor eksternal merangsang individu. Dalam disertasinya Jusuf Rianto menyarankan agar pengelola industri kecil memusatkan perhatiannya pada perbaikan kondisi internal dengan membangun budaya organisasi yang kondusif, dan merancang program-program yang dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Pada saat yudisium, Jusuf Irianto dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude (IPK 3,91) dan berhak menyandang gelar doktor dalam bidang ilmu administrasi (kekhususan administrasi bisnis). Dr. Jusuf Irianto MCom, pria kelahiran Sorong 6 Mei 1965, sarjana sosial politik dari Universitas Airlangga (1989), master dalam bidang advanced human resource management dari School of Economic and Commerce, The University of New South Wales, Sydney (1999), adalah staf pengajar S1 Jurusan Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (sejak 1992 hingga sekarang), dan Program Magister (S2) Program Studi Ilmu Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga (sejak 2000 hingga sekarang). [vty]