September 24, 2005 Text untuk direnungkan Kisah Para Rasul 5: 17-42. Thema: "Jatidiri Pengikut Kristus: Ketaatan, Keberanian dan Kesungguhan dalam Penberitaan Injil." Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para Rasul dan para pengikut Yesus Kristus mempunyai dua macam akibat: Ada yang percaya kepada Tuhan Yesus; Ada yang tidak percaya, bahkan tetap menentang Tuhan Yesus. Alkitab mencatat kelompok Imam Besar dan mazab Saduki menentang, karena rasa iri dan dengki terhadap para Rasul. Namun dalam keadaan yang sulit inilah kita dapat melihat karakter yang merupakan juga jatidiri para Rasul. (1). Karakter Ketaatan. Ayat 19-21 "Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka keluar, katanya: 'Pergilah dan berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman itu kepada orang banyak.' mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam bait Allah, lalu mulai mengajar disitu." Para rasul taat akan perintah Allah yang dipesankan melalui seorang malaikat Tuhan. Ketaatan adalah karakter yang indah, yang diindahkan oleh Tuhan. cf. Filipi 2: 8. Kejatuhan manusia pertama Adam dan Hawa adalah disebabkan oleh karena ketidaktaatan mereka akan perintah Allah. Kejadian Fs.3. (2). Karakter Keberanian. Keberanian yang dimaksud adalah suatu keberanian untuk melawan musuh rohani kita; keberanian dalam hal mengahadapi kesukaranyang kita hadapi. Semenjak Yesus ditangkap hingga saat kebangkitanNya, murid-muridnya hidup dalam ketakutan. Mereka mengunci diri mereka sendiri dalam rumah tertutup. cf. Yohanes 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama Minggu itu berkumpulah murid-murid Yesus disuatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi ...". Namun pada ayat-ayat yang kita baca tadi, para rasul (murid-murid Yesus) selain mereka taat akan perintah yang Tuhan berikan melalui malaikat, mereka juga mempunyai keberanian untuk berkhotnah didepan umum (Kisah Para Rasul 5:21). Setelah mereka ditangkap lagi kemudian dilepaskan, mereka tetap saja memberitakan Injil di bait Allah. ay. 42. (3). Kesungguhan dalam Penginjilan. Kesungguhan para rasul/murid dalam hal pemberitaan Injil adalah salah satu faktor pertumbuhan gereja mula-mula. Masyarakat baik Yahudi maupun yang bukan Yahudi mendapat kesempatan untuk mendengarkan Kabar Kesukaan yang Tuhan berikan dalam Yesus Kristus. Kalau ditelaah, maka mereka mendapat pembebasan dari penjara dengan satu tujuan yaitu memberitakan Injil kepada masyarakat. Nah inilah karakter dan jati diri orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus. Kiranya kita juga akan memilikinya.