BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Kesuksesan yang diraih oleh perusahaan tentunya tidak lepas dari peran karyawannya. Maju mundurnya perusahaan juga ditentukan oleh kinerja para karyawannya. Semakin baik kinerja karyawan maka semakin baik jalannya perusahaan tersebut yang dapat menjadikan perusahaan bertambah maju. Untuk mencapai kinerja yang maksimal sangat dibutuhkan tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Perusahaan dan karyawan merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling membutuhkan. Perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu memberikan hasil kerja yang maksimal dan berprestasi sedangkan karyawan juga memerlukan perhatian dari perusahaan dan penghargaan atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing–masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab (Hasibuan, 2008). Menurut Luthans (2006) “motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiologis atau psikologis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif”. Motivasi merupakan semangat bagi setiap individu yang mendasari mereka untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Karyawan tidak akan melakukan sesuatu hal secara optimal apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan hal tersebut. Mengenai kepuasan kerja menghasilkan pendapat berbeda-beda dikarenakan kepuasan kerja seseorang dalam suatu perusahaan akan sangat berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan adanya kebutuhan individu yang berbeda-beda pula atau situasi dan kondisi dalam perusahaan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi puas dalam bekerja. Mangkunegara (dalam Wibowo, 2011) juga menjelaskan bahwa “karyawan akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan karyawan terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya makin sedikit kebutuhan karyawan yang tidak terpenuhi, karyawan tersebut akan merasa tidak puas”. Karyawan yang mendapatkan kepuasaan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologi yang akan menyebabkan frustasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun, semangat kerja yang rendah, cepat bosan dan lelah, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Hasibuan (2008) Kepuasan kerja merupakan sikap secara umum yang lebih diwarnai oleh perasaan terhadap situasi dan lingkungan kerja serta merupakan pencerminan dari kepuasan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 seorang karyawan terhadap kondisi yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Ketidakpuasan karyawan dapat terjadi apabila pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang di peroleh dari perusahaan. Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya; adanya aksi mogok kerja, kemangkiran pegawai meningkat, turunnya kinerja pagawai, dan lain-lain Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Deliana (2007) hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kepuasan kerja dosen pria dan wanita. Senada dengan penelitian Fajriati (2011), hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan motivasi kerja karyawan pria dan wanita dan terdapat perbedaan disiplin kerja antara karyawan pria dan wanita dan dari hasil tersebut motivasi kerja karyawan pria lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan wanita. Terlepas dari semua itu, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat motivasi dan kepuasan yang berbeda-beda. Dalam suatu perusahaan manusia merupakan faktor produksi yang berperan untuk menunjang dalam menggerakan aktivitas perusahaan sehari-hari. Aktivitas dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan dapat memanfaatkan serta mengelola faktor manusia dengan sebaik mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan karyawannya yaitu dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan pekerjaannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ dalam melaksanakan 4 Kepuasan kerja karyawan pada perusahaan sangat penting untuk kesejahteraan para karyawan. Mereka akan merasa sangat puas selama mereka bekerja, apabila suasana lingkungan kerja yang mendukung sehingga mereka dapat bekerja sama dengan teman sekerja, sikap atasan yang penuh perhatian kepada karyawan, dan besarnya gaji yang diterima karyawan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Hasil kualitas kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu, salah satunya adalah jenis kelamin yang telah membedakan individu sebagai sifat dasar pada kodrat manusia. Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa, ketidaksetaraan gender yang disebabkan oleh diskriminasi struktural dan kelembagaan. Perbedaan hakiki yang menyangkut gender tidak dapat diganggu gugat (misalnya secara biologis wanita mengandung), perbedaan peran gender dapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Persepsi masyarakat tentang ketidakmampuan wanita memegang peran yang seimbang dengan kaum pria sangat merendahkan nilai diri dari kaum wanita. Sehingga, mereka merasa tidak percaya diri dan percaya bahwa wanita memang sudah seharusnya bekerja di dapur atau hanya mengurusi urusan rumah tangga. Penilaian dan pandangan masyarakat yang merendahkan kaum wanita sangat mempengaruhi terhadap bidang pekerjaan yang bisa didapatkan oleh mereka. Suatu studi yang dilakukan oleh Equal Women in the Workplace Agency (2006) dalam Adams dan Patricia Funk (2010) ditemukan bahwa persentase direktur wanita di Australia, Kanada, Jepang, dan Eropa diperkirakan masing-masing http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 8,7%, 10,6%, 0,4% dan 8%. Penelitian tersebut membuktikan bahwa masih sedikitnya wanita yang memegang jabatan penting di tempat kerjanya. Sewaktu pemilihan Presiden di Indonesia masyarakat kita berargumentasi tentang pantas atau tidaknya, mampu atau tidaknya seorang wanita menjadi seorang pemimpin Negara, dimana sebenarnya peranan wanita atau sisi feminine sangat penting peranannya di segala bidang. Karena kita membutuhkan keseimbangan dari sisi maskulin dan feminin untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas. PT. Hume Concrete Indonesia adalah anak perusahaan Nippon Hume Corporation Jepang bekerja untuk memperluas dan internasionalisasi bisnis mereka ke wilayah ekonomi yang dinamis di asia. PT.Hume Concrete Indonesia yang didirikan kantor pusat dan PC / PHC Spun Pile Pabrik pada tahun 1991. Sejak berdirinya, PT Hume Concrete Indonesia menghasilkan lebih dari 1,2 juta ton PC / PHC dan dikirim ke proyek di seluruh Indonesia. PT. Hume Concrete Indonesia membentuk dasar bagi banyak struktur industri, infrastruktur, gedung bertingkat, pembangkit listrik, minyak dan gas pabrik pertambangan dan banyak proyek konstruksi lainnya yang beralamat di Jababeka Industrial Estate, Jalan Jababeka V Block G, Cikarang - Bekasi, Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini peneliti lebih memfokuskan pada permasalahan adanya perbedaan tingkat motivasi dan kepuasan kerja karyawan berdasarkan perspektif gender. Women’s Studies Encyclopedia menjelaskan bahwa perbedaan gender terletak dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 wawancara yang peneliti lakukan dengan Manajer Penjualan PT. Hume Concrete Indonesia bahwasanya karyawan laki-laki cenderung selalu tidak merasa puas akan hasil penjualan yang telah dicapai,berbeda dengan karyawan wanita ketika telah mencapai target penjualan cenderung sudah merasa puas dan bersikap santai dan tidak terangsang untuk terus melakukan penjualan. Fenomena yang terjadi di dalam perusahaan ini adalah adanya tingkat perbedaan dimana hasil penjualan antara karyawan perempuan lebih rendah dibandingkan dengan karyawan lakilaki. Diperkuat dengan Data penjualan pada divisi penjualan PT.Hume Concrete Indonesia periode 2015 : Gambar 1.1 Data Penjualan PT.Hume Concrete Indonesia Periode 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Dengan melihat data penjualan periode 2015 pada PT.Hume Concrete Indonesia terlihat bahwa adanya perbedaan penjualan yang dilakukan antara karyawan laki-laki dan karyawan perempuan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi dan kepuasan kerja karyawan tersebut kedalam suatu penelitian yang berjudul : “Analisis Perbedaan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Berdasarkan Perspektif Gender Pada Divisi Marketing and Sales PT. Hume Concrete Indonesia”. B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Apakah terdapat perbedaan motivasi kerja berdasarkan perspektif gender antara karyawan laki-laki dengan karyawan perempuan ? 2. Apakah terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan perspektif gender antara karyawan laki-laki dengan karyawan perempuan ? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis perbedaan motivasi kerja berdasarkan perspektif gender antara karyawan laki-laki dengan karyawan perempuan 2. Untuk menganalisis perbedaan kepuasan kerja berdasarkan perspektif gender antara karyawan laki-laki dengan karyawan perempuan 2. Kontribusi Penelitian Adapun kontribusi penelitian ini adalah sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 a. Kontribusi Akademik Bagi akademisi,penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja yang ditinjau dari perspektif gender. Pembahasan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebagai bahan referensi untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. b. Kontribusi Praktik Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak-pihak terkait berkaitan dengan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia. Dapat diharapkan memberikan kontribusi praktik untuk PT. Hume Concrete Indonesia dalam mengelola Sumber http://digilib.mercubuana.ac.id/ Daya Manusianya.