ABSTRAK Hatmiah: Konsepsi Sistem Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hasan Langgulung, di bawah bimbingan I: Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, MA dan bimbingan II: Dr. Wahyudin, M.Si, pada Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin tahun 2016. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Perspektif, Hasan Langgulung Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa pendidikan Islam hingga saat ini nampak sering terlambat memposisikan diri dalam merespon perubahan dan kecenderungan perkembangan budaya masyarakat. Ketika pendidikan Islam mencoba menawarkan sistem pembelajaran secara integrated untuk memenuhi kekosongan salah satu di antara materi pendidikan umum dan materi pendidikan Islam, malah kebijakan ini seakan menjadi beban bagi peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk melakukan pembaruan pada sistem pendidikan Islam. Sehubungan dengan hal ini, maka konsep pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Hasan Langgulung sungguh masih sangat relevan dan diperlukan dalam dunia pendidikan sekarang ini. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari konsep sistem pendidikan Islam dalam perspektif Hasan Langgulung. Adapun penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan hermeneutik. Dengan kata lain, penelitian ini hanya membahas tentang pemikiran suatu tokoh mengenai suatu hal dalam hal ini adalah tentang sistem pendidikan Islam. Dari penelitian ini maka penulis temukan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Alquran dan Hadis, fungsinya untuk mengembangkan potensi (fitrah) yang ada pada diri manusia dan tujuannya adalah untuk membentuk manusia menjadi Abdullah dan Khalifatullah. Kemudian Ilmu yang diwahyukan, ilmu kemanusiaan, dan sains harus ada dalam kandungan kurikulum pendidikan Islam tersebut. Pengetahuan tersebut harus mencerminkan pengetahuan itu sendiri dan harus memiliki kadar waktu yang sesuai. Tidak ada kandungan kurikulum yang bersifat universal. Kandungan kurikulum tersebut juga harus dipadukan agar membuat peserta didik mempunyai kepribadian dan pengamatan yang terpadu mengenai realitas. Tidak ada yang namanya dualisme pengetahuan. Selanjutnya aspek spiritual, psikologis dan sosial juga harus ada dalam kandungan (isi) kurikulum. Pada sekolah menengah digunakan “Interdisciplinary Approach” sedangkan pada sekolah dasar digunakan “Basic Skills”. Pendidik juga harus menggunakan metode yang tepat dalam proses mengajar dan dalam memberikan penilaian beliau menekankan aspek kebijaksanaan (wisdom) dan budi mulia (virtues) disamping aspek memilih dan peneguhan (ganjaran). Selanjutnya peran guru dalam pendidikan Islam adalah sebagai transmitter, motivator dan fasilitator. Pendanaan merupakan tanggung jawab bersama dan menggabungkan sistem densentralisasi dan sentralisasi. Dalam hal pengelolaan (administrasi), ada terdapat beberapa prinsip admistrasi dalam Islam antara lain menekankan Iman dan akhlak dalam bekerja; keadilan dan persamaan; musyawarah; pembagian xii kerja dan tugas; berpegang pada perencanaan, organisasi, supervisi, pengawasan dan follow up; penghargaan, pergaulan baik dan hubungan baik dengan pekerja; menekankan kemampuan, pengalaman, dan keikhlasan dalam pencalonan, pelantikan, penaikan pangkat dan pemberian mandat dalam pekerjaan. xiii ABSTRACT Hatmiah: The Concept of Islamic Education System in The Perpective Of Hasan Langgulung, Advisor I : Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, MA and advisor II: Dr. Wahyudin, M.Si, Pascasarjana Program in IAIN Antasari Banjarmasin 2016. Keywords : Islamic Education, Perspective, Hasan Langgulung. The background of this research is about Islamic educational system in this era which is apparently often late in adjusting to respond a change and a development of socio-cultural in a sociecy. When the Islamic education tries to offer an integrated educational system to fulfill the blank space of general material and Islamic material, this policy will become as if a load for learners. Then, there is a need an effort to do a modernisation of Islamic education system. So, the concept of Islamic educational system from the perspective of Hasan Langgulung is very relevant and needed in education of this era. Therefore, this research finds out the concept of Islamic educational system in the perspective of Hasan Langgulung and the relevancy with the educational sytem in this era. This is a library research with using hermeneutic approach. In the other words, this research just discuss about something in a perspective of a person, in this case about Islamic educational system. Based on the research, the writer finds out that the basics of Islamic education are the Holy Koran and the Hadith. The function is to develop the potential (nature) which exist in human beings. Furthermore, the aim of Islamic education is to make human beings become Abdullah and Khalifatullah. Revealed knowledge, social and natural sciences must exist in curriculum of Islamic education. In addition, the knowledges must reflect the knowledges itself and have the appropriate time for each knowledge. There is no any universal curriculum content. In addition, the content should also be integrated to the learners have integrated personality and observation of reality. There is no dualism of knowledge. Furtermore, aspect spritual, psychological and social also must exist in the curriculum content. At the middle school used "Interdisciplinary Approach" while in elementary school used "Basic Skills". Teachers also have to use appropriate methods in the teaching process. In doing evaluation, they have to emphasize the aspect of wisdom and nobility (virtues) in addition to aspects of selecting and affirmation (reward). Furthermore, the roles of teachers in Islamic education are as a transmitter, a motivator and a facilitator. Educational funding is a shared responsibility. It also incorporates decentralization and centralization sytems. In terms of management (administration), there are some principles in the administration of Islam, among others emphasize faith and morals in the works; justice and equality; discussion; division of labor and tasks; adhering to the planning, organization, supervision, monitoring and follow-up; awards, good relationships and good relations with employees; emphasizes the ability, experience and sincerity in the nomination, appointment, promotion and enhancement of the mandate in the work. xiv