BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM

advertisement
45
BAB 3
METODE PERANCANGAN SISTEM
3.1
Langkah-langkah yang dijalankan
Berikut ini ialah diagram alir yang akan menunjukkan langkahlangkah yang dilakukan yang dimulai dari tahap paling awal sekali hingga
tahap akhir beserta dengan penjelasannya.
Gambar 3.1 Diagram alir perancangan sistem
46
3.1.1
Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan mempelajari kembali dasar-dasar dari
teori mengenai kualitas dan pengendalian kualitas, metode pengendalian
kualitas seperti Statistical Process Control, dan juga mengenai tata cara
pembuatan sistem pengendalian kualitas pada suatu perusahaan dengan
mengandalkan beberapa buku yang membahas tentang hal-hal tersebut seperti
buku karangan Dale H. Besterfield berjudul Quality Control yang membahas
berbagai macam teknik pengendalian kualitas yang diantaranya Seven Tools
dalam Statistical Process Control.
Sebagai pegangan dan referensi dalam membuat Sistem Pengendalian
Kualitas pada perusahaan, digunakan buku karangan J.R. Taylor yang
berjudul Quality Control Systems yang membahas tata cara dan elemen yang
diperlukan dalam membuat sistem pengendalian kualitas baik pada
perusahaan maufaktur maupun jasa.
Selain buku-buku tersebut juga diambil kutipan-kutipan dari buku
yang lain dalam studi pustaka ini untuk lebih memahami definisi mengenai
kualitas,
pengendalian
kualitas,
dan
prosedur
perancangan
sistem
pengendalian kualitas yang benar.
Selama dalam studi pustaka ini juga dilakukan observasi lapangan
dimana obyek perusahaan yang dipilih ialah pada PT. Fajarindo Faliman
Zipper.
47
3.1.2
Observasi Lapangan
Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper, dilakukan observasi lapangan
dengan awal mulanya melakukan observasi mengenai perusahaan secara
keseluruhan untuk mendapatkan gambaran mengenai PT. FFZ, produk-produk
apa saja yang dihasilkan, bagaimana cara dan tahapan proses produksi dalam
membuat produk, sistem yang mereka terapkan, dan lainnya.
Selama dalam observasi di lapangan juga dilihat sistem yang mereka
jalankan khususnya pada bagian inspeksi barang baik bahan baku, barang ½
jadi maupun barang jadi, bagaimana cara mereka melakukan inspeksi barang,
serta prosedur yang dijalankan dalam inspeksi. Setelah melihat dan mengerti
sistem yang mereka jalankan, dapat ditarik kesimpulan bahwa masih terdapat
beberapa kekurangan yang berdampak negatif bagi perusahaan.
Produk PT. FFZ memiliki standar ISO 9001 : 2000 dimana produk
yang dihasilkannya memiliki mutu yang sesuai dengan standar internasional
tetapi bagaimana keadaan dalam internal perusahaan dalam menghasilkan
produk yang berstandar mutu menghadapi suatu permasalahan umum yang
dialami setiap hari yakni produk cacat. Temuan tersebut akan diangkat
sebagai alasan utama dalam menentukan permasalahan dengan mengambil
Sistem Quality Control pada PT. FFZ sebagai obyek utama yang akan diteliti
dan diperbaiki.
48
3.1.3
Identifikasi Masalah
Temuan dalam banyaknya jumlah produk cacat menjadi masalah yang
akan dibahas, kemudian ditelusuri lebih jauh bagaimana bisa terjadi produk
cacat tiap harinya apalagi jika produk yang cacat tersebut tidak dapat
diperbaiki lagi tentu saja merugikan perusahaan.
Masalah tersebut tidak terlepas dari peran departemen Quality control
yang membuat dan menerapkan prosedur pengendalian kualitas. Apakah
Sistem Pengendalian Kualitas yang mereka terapkan saat ini yang
menyebabkan banyaknya produk cacat?.
Untuk itulah perlu dilakukan analisa pada Sistem Quality control yang
dijalankan PT. FFZ saat ini dan melakukan perbaikan di bagian-bagian sistem
Quality control tersebut agar permasalahan tersebut dapat dihindari dan
diharapkan tidak terjadi lagi
3.1.4
Pengumpulan Data
Dalam hal pengumpulan data, diambil data berupa manual mutu pada
dokumen yang terdapat pada perusahaan yang didalamnya terdapat prosedurprosedur dalam menjalankan aktivitas pengendalian kualitas. Selain itu, juga
dilakukan pemantauan ke lapangan di line produksi untuk mengetahui
bagaimana cara kerja inspeksi yang dilakukan oleh pemeriksa dan
49
menanyakan secara langsung hal-hal yang tidak terdapat pada manual mutu
perusahaan.
Kemudian dilakukan kunjungan ke Departemen Quality Control untuk
mengumpulkan data mengenai laporan produk cacat yang diterima dari bagian
inspeksi, laporan keluhan dan return pelanggan untuk melihat alasan para
pelanggan melakukan return, dan data mengenai tata cara pengendalian alat
ukur / timbang atau yang biasa disebut kalibrasi alat ukur.
3.1.5
Analisa Data
Setelah memiliki gambaran pada pengumpulan data tersebut maka
dapat dilakukan analisa terhadap sistem tersebut apakah sudah baik atau
terdapat kekurangan atau kesalahan dilihat dari studi pustaka yang dilakukan
pada tahap awal.
Dalam analisa data ini akan dijabarkan apa saja yang menjadi
kekurangan pada sistem QC-nya dilihat dari keseluruhan mulai dari Inspeksi
bahan baku, barang ½ jadi hingga barang jadi, prosedur kalibrasi peralatan
ukur/uji, penyesuaian warna, hingga layanan terhadap pelanggan. Selain itu
juga akan dianalisa apa penyebab produk yang dihasilkan tidak sesuai
keinginan.
50
3.1.6
Usulan Perbaikan Sistem Berjalan Saat Ini
Disini akan dijabarkan mengenai sistem yang diusulkan untuk
memperbaiki sistem yang sudah ada saat ini. Dengan berpedoman pada
prosedur dan syarat pembuatan sistem QC sesuai dengan studi kepustakaan
yang telah dijalankan pada langkah awal tadi akan dibuat sistem yang baru
sehingga diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan dapat
bermanfaat bagi PT. FFZ.
3.1.7
Kesimpulan dan Saran
Tahap akhir dalam penelitian ini yakni membuat kesimpulan terhadap
hasil-hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian dan memberikan
saran bagi sistem dan manajemen QC pada PT. FFZ agar lebih baik lagi
dalam melakukan pengendalian kualitas dan diharapkan dapat menghasilkan
produk yang lebih bermutu bagi perusahaan dan pelanggan.
Download