Nada adalah bunyi yang beraturan, dan memiliki frekuensi

advertisement
NAMA
: AKMALIYAH
NIM
: 2015082025/KELAS PEP TEMON
Nada adalah bunyi yang beraturan, dan memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori musik,
setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak
relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada dasar suatu karya musik
menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang
berbeda-beda. Istilah "nada" sering dipertukarkan penggunaannya dengan "not", walaupun kedua
istilah tersebut memiliki perbedaan arti.Nada dalam not dibedakan bentuknya menjadi 3 yaitu
not angka , not huruf , dan not balok . Not angka dibedakan menjadi 3 yaitu : oktaf tinggi , oktaf
sedang , dan oktaf rendah . sedangkan notasi huruf dibedakan menjadi 5 yaitu oktaf kecil , oktaf
bergaris 1 , oktaf besar , oktaf kontra , dan sub kontra .
Nada dasar adalah nada yang menjadi patokan dalam sebuah lagu, kalau tidak ditentukan nada
dasarnya, pasti tidak pas nantinya.
Teori Musik Dasar : Tangga Nada
Tangga nada ditulis dengan abjad “A” sampai “G”, selain abjad itu ga tau deh tangga yang mana.
Ada yang disebut dengan “Tangga nada dasar” dan ada yang disebut dengan “tangga nada #
(baca: kruis/kres) atau b (baca: mol)”. Mol ini kayak huruf ‘b’ rada-rada miring dikit. Nantinya
baik tangga nada kres atau mol mulai dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol.
Tangga Nada Dasar
Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Kenapa tangga nada
ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah
semua perhitungan kres/mol dimulai.
Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi (kayak lagunya Kuburan).
Dengan menulis tangga nada yg ditulis “do sama dengan” bisa diartikan sebagai tangga nada
mayor. Kalau tangga nada minor ditulis bukan dengan “do sama dengan”, melainkan umumnya
“la sama dengan”.
Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum jarak yaitu : tu-tu-ngatu-tu-tu-nga (ini kata guru gw waktu smp) artinya: satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah.
Dari mana jarak satu atau setengah ini. Bila dijabarkan yang tutungatututunga tadi menjadi :
jarak C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi
= 1/2. jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C.
Kalau tangga nada mayor rumusnya tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, kalau yang minor rumusnya: tu-ngatu-tu-nga-tu-tu. Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A
Gimana penerapan soal jarak di alat musik? Kalau di gitar jarak dari satu fret ke fret berikutnya
adalah setengah. Jadi kalau mau naikin satu nada tinggal digeser aja 2 fret. Kalau di orgen,
keyboard, atau piano jarak setengah adalah jarak dari tuts putih ke tuts hitam
sesudah/sebelumnya, namun bila di antara 2 tuts putih tidak ada tuts hitam (B ke C dan E ke F)
maka dihitung sebagai satu jarak.
Tangga Nada Kres/Mol
Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, kalau mol digunakan untuk menurunkan nada
setengah. Contoh C# adalah C naik setengah. Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah
nada D turun setengah. Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari tangga nada 1# sampai
7#. Rumusnya adalah: untuk menentukan nada dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima
tangga nada dasar. UNtuk menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima
tangga nada 1#, dst. Sehingga bila diurutkan menjadi :
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G
Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus tutungatututunga di atas.
Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F#
ke G = 1/2.
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Terhenti sampai 7# gan, karena semua nadanya udah jadi #, sebenernya masih bisa dilanjutin,
cuma nanti ada nada yang ## (dobel kres).
Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada
sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga (tutungatututunga). Sehingga urutannya
begini:
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb
sama seperti di atas juga, masih bisa dilanjutkan tapi jadi ribet nanti.
Untuk tangga nada minor baik kres maupun mol berlaku rumus yang sama untuk penentuan nada
dasarnya, hanya yang berbeda rumus jaraknya memakai formula tungatutungatutu.
Tentang Chord/Kord/Akor/Akord
Chord bisa dibilang tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan. Jadi kalau 4 atau 5
nada dibunyikan bersamaan bisa juga dibilang chord. Menurut ilmunya yg pernah gw baca, ada
yang namanya chord tonika, sub tonika, median, dominan, subdominan, sub median, dan satu
lagi yg gw lupa namanya. Hehehe. Introduktor kalo ga salah. Tapi kayaknya ribet kalo kita
persoalkan nama2 resminya. Mending kita langsung praktisnya aja.
Jadi ada yang namanya chord I sampe VII
Chord I terdiri dari nada pertama, ketiga, dan kelima dari suatu tangga nada.
Misalnya: kalau tangga nada C, chord I-nya terdiri dari nada C,E, dan G. Jadi jangan disebut do,
mi, sol, tapi C,E,G.
Chord II terdiri dari nada ke-2, ke-4, dan ke-6
Chord III terdiri dari nada ke-3, ke-5, dan ke-7
Chord IV terdiri dari nada ke-4, ke-6, dan ke-1 (mestinya sih nada ke-8, tapi karena setelah nada
ke-7 balik lagi ke-1 jadi kita sebut aja nada ke-1)
Chord V terdiri dari nada ke-5, ke-7, dan ke-2
Chord VI terdiri dari nada ke-6, ke-1, dan ke-3
Chord VII terdiri dari nada ke-7, ke-2, dan ke-4
Pada setiap chord I-VII ini juga berlaku rumus jarak (penjelasannya nyusul yak! J)
Chord I rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord II rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord III rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord IV rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord V rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord VI rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord VII rumus jaraknya 1,5 – 1,5
Jadi jika kita gunakan tangga nada C (do=C) aturan ini menjadi :
Chord I terdiri dari C,E,G (jarak dari C ke E = 2, dan dari E ke G = 1,5)
Chord II terdiri dari D,F,A
Chord III terdiri dari E,G,B
Chord IV tediri dari F,A,C
Chord V terdiri dari G,B,D
Chord VI terdiri dari A,C,E
Chord VII terdiri dari B,D,F
Nah misalnya kita pake tangga nada D (do=D) jadinya :
Chord I : D,F#,A
Chord II : E,G,B
Chord III : F#,A,C#
Chord IV : G,B,D
Chord V : A, C#, E
Chord VI : B, D, F#
Chord VII : C#, E, G
Nah sekarang secara garis besar chord terdiri dari 4 macam dan ada rumus jaraknya :
Chord Mayor (biasanya dilambangkan huruf romawi besar) rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord Minor (lambangnya huruf kecil) rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord Augmented (lambangnya +, atau suka disingkat aug) rumus jaraknya 2 – 2
Chord Diminished (lambang nya huruf o kecil kayak lambang derajat atau suka disingkat dim)
rumus jaraknya 1,5 – 1,5
Jadi bila kita kembali ke bahasan di atas soal chord I-VII tadi bisa disimpulkan kalo chord I,IV,
dan V adalah chord mayor. Chord II,III, dan VI adalah chord minor. Dan chord VII adalah chord
diminished.
Pengembangan selanjutnya macam2 chord di atas ini jadi buanyak banget, semisal chord 7,
mayor 7, minor 7, sus 4 , chord 9, chord 11, dll. Coba kita bahas satu persatu, biar praktis n
gampang kita pake aja chord C….
Chord C dasar : C,E,G (jarak 2 – 1,5)
C7 : C,E,G, dan Bb (B mol), rumus jaraknya 2 – 1,5 – 1,5. chord 7 ini sering dipake di lagu2
country.
C maj7(ada yang nyebut juga seventh chord) : C,E,G,B, rumus jaraknya 2 – 1,5 – 2. chord maj7
ini biasanya banyak digunakan di lagu2 jazz. CMIIW
Cmin (kadang2 ditulis “c”, chord minor suka dilambangkan dengan huruf kecil) : C,Eb,G
rumusnya 1,5 – 2.
C min7 : C,Eb,G,Bb, rumusnya 1,5 – 2 – 1,5.
Caug : C,E,G#, rumusnya 2 – 2
Cdim : C,Eb,F# (kadang ditambahin A), rumusnya 1,5 – 1,5 – 1,5
Csus4 (sus=suspended) : C,F,G rumusnya 2,5 – 1. Biasanya setelah chord sus disambung dengan
chord dasarnya, misal setelah Csus4 dilanjutkan dengan chord C. Kalo berdiri sendiri tidak
ditulis dengan Csus4 melainkan “C11” (Ce sebelas). Kenapa sebelas? Karena nada F kalau diurut
merupakan nada ke-11.
Begitu juga dengan Csus2 biasanya disambung dengan C. Kalo berdiri sendiri ditulis C9.
Juga ada C5 yang terdiri dari nada C,G, dan C.
Adalagi C6 dimana chord C dasar ditambah nada A (nada ke-6 diitung dari C)
ane share dikit deh masalah picking dan fingering, keliatannya sepele dan memang banyak bgt
yg menyepelekan
banyak bgt manfaatnya klo kita mainin scale dg baik dan benar
GITAR
-main scale dg picking yg bener (alternate up-down up-down)
-fingering tangan kiri sesuai/pas pada posisi-nya
PIANO
nada : C D E F G A B C
jari tangan kiri : 1 2 3 4 5 3 4 5
jari tangan kanan : 1 2 3 1 2 3 4 5
nambah lagi
stlh mainin scale jgn lupa sekalian aja mainin triad-nya
misal scale C Maj : C D E F G A B C
Triad C Maj : C E G – E G C – G C E dst
arpegio = nada2 pembentuk chord yg di mainnin satu satu…
Cth Chord A diminished = A C Es
|———–5-8-5————||
|———4——-4———-||
|——-5———–5——–||
|—–7—————7——||
|—6——————-6—-||
|-5———————–5–||
atau bs jg kita mainkan
|—————5-8—————-||
|———–4———4————||
|——-5—–5—–5—–5——–||
|—7—–7————-7—–7—-||
|—–6———————6——||
|-5—————————–5–||
Download