VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi berzakat, rutinitas berinfak dan pemilihan tempat zakat di tiga kecamatan Kabupaten Brebes, maka dapat disimpulkan sebagi berikut : 1. Faktor yang berpengaruh signifikan berdasarkan analisis diskriminan dalam memengaruhi partisipasi individu dalam berzakat adalah faktor keimanan, faktor penghargaan, faktor althurism, faktor organisasi dan faktor pendapatan. 2. Faktor yang memengaruhi partidipasi individu dalam berinfak secara rutin secara signifikan berdasarkan analisis diskriminan adalah faktor keimanan, faktor althurism, faktor kepuasan, faktor pendidikan, dan faktor frekuensi infak 3. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat membayar zakat di organisasi pengelola zakat adalah faktor ketersedian organisasi pengelola zakat di daerah sekitar tempat tinggal dan faktor tingkat pendidikan. 6.2 Saran 1. Peningkatan jumlah yang berpartisipasi dalam membayar zakat sehingga dana yang terkumpul bisa lebih banyak dapat dilakukan dengan cara memberikan pemahaman zakat itu wajib, harta yang menjadi objek zakat, cara penghitungan zakat dan kepercayaan terhadap semua balasan atas perbuatan kita di hari akhir sebagai faktor keimanan. Dari sisi penghargaan, berikan sambutan yang baik saat sesorang melakukan zakat dan mendoakan agar mendapat kemudahan rezeki setelah membayar zakat. Faktor althurism atau kepekaan sosial juga dapat digunakan untuk mendorong meningkatnya partisipasi berzakat seperti berzakat sebagai ungkapan syukur kepada Allah, harta yang bersih setelah berzakat, rasa bersalah ketika tidak mengeluarkan zakat, dan senang bisa membantu fakir miskin. Di samping itu kinerja organisasi lembaga amil zakat formal juga 73 harus ditingkatkan seperti bekerja secara profesional, laporan keuangan yang transparan serta melakukan sosialisasi di media massa dan sosialisasi langsung kepada masyarakat. 2. Kebiasaan membayar infak secara rutin memiliki banyak manfaat untuk membantu pemberdayaan ekonomi kaum miskin sehingga perlu dilakukan berbagai cara agar semakin banyak orang yang memiliki kebiasaan ini. Cara yang bisa dilakukan adalah ajakan untuk rutin hadir majelis ilmu, menyadarkan kembali untuk membatu fakir miskin, ada hak orang lain dalam harta yang dimiliki, 3. Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes dan organisasi pengelola zakat di Kabupaten Brebes dapat meningkatkan dana zakat yang terkumpul dari penduduk yang memiliki tingkat pendidikan tinggi seperti SMA, D3, sarjana, master dan doktor. Kalangan ini sebagian besar lebih mudah untuk diberikan pemahaman tentang pentingnya membayar zakat dan pengelolaan zakat melalui organisasi pengelola zakat. Sementara untuk wajib zakat yang memiliki tingkat pendidikan SD dan SMP dapat dilakukan pendekatan kultural dan pemuka agama setempat dengan sosialisasi yang bertahap dan berkelanjutan. 4. Ketersediaan organisasi pengelola zakat di sekitar tempat tinggal dan mudah diakses merupakan faktor penting yang memengaruhi wajib zakat memilih tempat membayar zakat. Dengan demikian perlu diaktifkan kembali Badan Amil Zakat di tingkat desa, kecamatan yang luang lingkupnya lebih kecil dibanding badan amil zakat di kabupaten dan keberadaannya mudah dijangkau masyarakat. Badan Amil Zakat di Kabupaten Brebes juga perlu memiliki tim kerja yang selalu ada di kantor dan melakukan berbagai macam program sosialisasi, strategi pengumpulan dana zakat dan pendayagunaan zakat agar dapat bekerja secara optimal.