1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan
kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus
menjalankan fungsi-fungsi bisnis dalam manajerialnya, salah satunya adalah
bagaimana menghasilkan suatu produk jasa yang bermutu atau berkualitas.
Dalam industri pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan, hal yang sangat penting
dalam mewujudkan kepuasan pelanggan, apalagi hal ini berhubungan dengan
hidup mati seseorang. Di dalam lingkungan yang semakin penuh dengan
persaingan, rumah sakit mesti semakin sadar tentang perlunya memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya (Setyaningsih, 2013).
Rumah sakit adalah organisasi dengan kompleksitas yang sangat tinggi.
Sering kali rumah sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, padat
sumber daya manusia, padat teknologi, padat ilmu pengetahuan dan padat
regulasi. Kondisi yang demikian membuat rumah sakit membutuhkan sistem
manajemen dan pelayanan yang baik untuk bisa berkembang menjadi institusi
yang memiliki daya saing dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien sebagai
konsumen terbesar di rumah sakit.
Pelayanan yang adil dan merata akan dapat menimbulkan kepuasan
karena masyarakat pada saat ini sudah mulai kritis dalam menilai pelayanan
khususnya dibidang kesehatan. Kepuasan merupakan ungkapan perasaan
1
2
masyarakat yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap
kinerja suatu produk (Kotler, 2007).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapana Standar Pelayanan Minimal, Bab I ayat 6
menyebutkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimum (SPM) akan menjadikan jaminan bagi masyarakat
dalam memperoleh pelayanan yang baik dari pemerintah sesuai dengan
kebutuhannya. Salah satu penyedia pelayanan kesehatan adalah rumah sakit,
sehingga rumah sakit tersebut harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu (Depkes RI, 2008).
Kepuasan merupakan pernyataan psikologi yang dihasilkan dari terpenuhi
atau tidaknya harapan dengan pelayanan yang diterima secara nyata. Industri jasa
merupakan sebuah sektor yang berbeda dibanding dengan sektor manufaktur.
Salah satu contoh daripada sektor jasa ialah industri pelayanan kesehatan rumah
sakit. Dalam industri perawatan kesehatan, rumah sakit menyediakan jenis-jenis
pelayanan yang sama, tetapi mereka tidak menyediakan kualitas pelayanan yang
sama. Kepuasan pasien juga merupakan ukuran yang penting tentang efektivitas
pemberi pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pasien,
sehingga kepuasan pasien dapat membantu dalam memberikan gambaran tentang
mutu pelayanan kesehatan serta keinginan pasien untuk kembali memperoleh
pelayanan kesehatan di tempat yang sama (Kotler, 2007).
Mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin
sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Menurut
3
Parasuraman (2005) lima faktor dimensi mutu yang berhubungan dengan dimensi
kepuasan terdiri: Reliability (kehandalan) merupakan kemampuan untuk
melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan
memuaskan. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta
sifatnya yang dapat dipercaya sehinnga pelanggan dapat terbebas dari risiko.
Tangible (bukti fisik) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan, dan sarana
komunikasi. Emphaty yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara
individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan
untuk dihubungi. Responsivenses (daya tanggap) yaitu kemampuan untuk
menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wira tahun 2014 yang
menyatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan adalah
bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati.
Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam menilai suatu kualitas
pelayanan kesehatan, karena berdasarkan persepsi yang baik dari pasien terhadap
mutu pelayanan di rumah sakit akan dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan
menimbulkan image yang positif kepada rumah sakit tersebut ( Kotler, 2007).
Rumah Sakit Balimed Karangasem adalah rumah sakit swasta pertama yang
diresmikan oleh Bupati Karangasem pada tanggal 10 Januari 2015. Rumah sakit
ini menjadi salah satu alternatif baru bagi masyarakat Karangasem untuk bisa
memilih layanan kesehatan yang sebelumnya kabupaten Karangasem hanya
memiliki satu rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Karangasem. Rumah sakit
yang beralamat di Jalan Nenas Bungaya Karangasem ini memiliki gedung 3 lantai,
memiliki layanan sebagai berikut : UGD (Unit Gawat Darurat), Laboratorium,
4
Radiologi USG, Ruang Bersalin, Ruang Operasi, Ambulance, Farmasi, Poliklinik
Spesialis, Dokter Gigi. Bangsal yang dibuka dari tahun 2015 adalah ruang rawat
inap Sandat terdiri dari 19 buah tempat tidur, ruang rawat inap Jepun teridir dari
14 buah tempat tidur dan ruang rawat inap Tunjung terdiri dari 5 tempat tidur.
Rumah Sakit Balimed Karangasem tergolong rumah sakit yang baru berdiri dan
beroperasi selama satu tahun. Rumah sakit Balimed Karangasem memiliki motto
Care With Integrity and Safe. Visi rumah sakit Balimed Karangasem adalah
menjadi rumah sakit keluarga pilihan dan terdepan dalam pelayanan medis yang
berkualitas, cepat, profesional, rasional dan aman. Beberapa misi dari rumah sakit
ini adalah memberikan layanan yang prima di seluruh elemen rumah sakit,
menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis dan inovatif antar elemen
rumah sakit, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit dan menjadikan rumah sakit sebagai pusat kajian ilmiah di
bidang kesehatan.
Rumah sakit Balimed Karangasem dalam mewujudkan visi dan misi maka
berusaha meberikan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan
rumah sakit pemerintah di Kabupaten Karangasem. Sejak diresmikan bulan
Januari 2015 sampai Desember 2015 jumlah pasien yang dirawat diruang rawat
inap mencapai total sebesar 940 orang. Jumlah pasien tertinggi berada di ruang
rawat inap Sandat yaitu sebesar 489 dan jumlah pasien terendah berada di ruang
Tunjung yaitu sebanyak 134. Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit
ini sebanyak 147 orang. Jumlah dokter umum sebanyak 9 orang, dokter spesialis
22 orang, perawat 35 orang dan bidan sebanyak 20 orang.
5
Indikator untuk mengetahui mutu efisiensi rumah sakit dapat dilihat dari
pemanfaatan tenaga, pemanfaatan penunjang medik, pemanfaatan tempat tidur,
dan keuangan. Indikator pemanfaatan tempat tidur sendiri yang mudah kita lihat
dan kita ketahui adalah melalui angka BOR, ALOS, TOI, dan BTO (Sabarguna,
2006). Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed secara
keseluruhan adalah 70 TT. Sejak bulan Januari 2015 sampai Desember 2015
pemanfaatan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit Balimed Karangasem rata-rata
sebesar 25%. Jumlah BOR Rumah Sakit Balimed Karangasem belum mencapai
kondisi ideal BOR Rumah Sakit secara nasional yaitu 60%-85%. Indikator
pemanfaatan ALOS Rumah Sakit balimed karangasem hanya 3-4 hari belum
mencapai kondisi ideal yaitu 6-9 hari, sehingga hal ini dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan yang belum optimal. TOI Rumah Sakit Balimed
Karangasem sebanyal 10-11 hari dimana angka ini belum mencapai kondisi ideal
yaitu 1-3 hari, sedangkan untuk BTO Rumah Sakit Balimed Karangasem hanya 34 kali belum mencapai kondisi ideal yaitu 40-50 kali (Depkes RI, 2005).
Rumah Sakit yang baru beroperasi selama satu tahun ini sudah memiliki Tim
Pengendali Mutu namun belum beroperasi sejak rumah sakit ini diresmikan pada
bulan Januari 2015, sehingga rumah sakit Balimed Karangasem belum memiliki
laporan SPM. Pada bulan desember 2015 pihak rumah sakit Balimed Karangasem
melakukan survey singkat mengenai pelayanan rumah sakit dengan hasil 47%
pasien mengatakan puas dengan layanan rawat inap di rumah sakit, namun dari
survey yang dilakukan oleh pihak rumah sakit tidak mencakup 5 dimensi mutu
pelayanan yaitu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Jadi
diperlukan survey tingkat kepuasan yang lebih konperhensif sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
6
Peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 25 Januari 2015 pada
pukul 11.00 wita – 12.00 wita di ruang rawat inap Rumah Sakit Balimed
Karangasem dengan menggunakan 5 sampel, yang menjadi sampel dalam studi
pendahuluan ini adalah pasien dan keluarga pasien. Berdasarkan studi
pendahuluan peneliti memberikan pertanyaan terkait dengan persepsi mutu
pelayanan yang mereka dapatkan selama dirawat di ruang rawat inap Rumah Sakit
Balimed Karangasem. Hasil dari studi pendahuluan tersebut adalah 3 sampel
menyatakan ketanggapan petugas kesehatan yang masih dirasakan kurang, selain
itu 2 sampel menyatakan petugas kesehatan khususnya perawat kurang teratur
dalam menjenguk atau melihat kondisi pasien serta perhatian terhadap pasien
sehingga membuat pasien merasa kurang puas atau, dan 3 sampel menyatakan
petugas kesehatan juga kurang konsisten dalam memberikan pelayanan kesehatan
terhadap pasien sehingga pasien merasa kurang puas atau kehandalan petugas
kesehatan yang masih dirasakan kurang. Berdasarkan fenomena di atas maka perlu
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pasien.
Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Balimed Karangasem salah
satu hal yang sangat penting adalah survey tingkat kepuasan mutu pelayanan
kesehatan dari lima dimensi mutu pelayanan yaitu bukti langsung, kehandalan,
daya tanggap, jaminan dan empati. Rumah Sakit Balimed Karangasem masih
belum optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat dilihat belum
adanya laporan hasil SPM Rumah Sakit dan dari hasil studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti, dimensi mutu ketanggapan dan kehandalan yang masih
dirasakan kurang memuaskan bagi beberapa pasien di ruang rawat inap Rumah
Sakit Balimed Karangasem dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai
tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Balimed Karangasem.
7
1.2. Rumusan Masalah
Rumah sakit Balimed adalah rumah sakit swasta pertama di Kabupaten
Karangasem. Rumah Sakit Balimed baru beroperasi selama sekitar 1 tahun sejak
penelitian ini dibuat. Mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit dirasa masih
kurang, hal ini dapat dilihat dari belum adanya laporan SPM rumah sakit
sehingga rumah sakit Balimed belum optimal dalam memberikan pelayanan
kesehatan, beberapa pernyataan yang didapat dari pasien dan keluarga pasien dan
survey tentang kepuasan dengan hasil 47% yang menyatakan puas dengan
layanan rawat inap tetapi survey ini belum komperhensif karena belum
menyangkut tingkat kepuasan mengenai lima dimensi mutu pelayanan.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Bedasarkan permasalahan yang dijelaskan dalam rumusan masalah tersebut,
maka dapat diuraikan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Bagaimanakah
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Balimed Karangasem
Tahun 2016?”.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit
Balimed Karangasem Tahun 2016.
8
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui penilaian mutu layanan Rumah Sakit Balimed terhadap
tingkat kepentingan yang mencakup lima aspek dimensi mutu yaitu:
tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
2. Untuk mengetahui penilaian mutu layanan Rumah Sakit Balimed terhadap
tingkat kinerja yang mencakup lima aspek dimensi mutu yaitu: tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
3. Untuk mengetahui kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
dari lima aspek dimensi mutu yaitu: tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, dan emphaty.
4. Untuk mengetahui aspek mutu yang mendapat prioritas utama sehingga perlu
mendapatkan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan di
Rumah Sakit balimed Karangasem.
1.5. Manfaat
1.5.1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai masukan
bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan manajemen mutu pelayanan dan
sebagai dasar studi untuk melakukan penelitian mutu pelayanan di Rumah Sakit
Balimed Karangasem.
1.5.2. Manfaat Praktis
Bagi institusi rumah sakit, khususnya rumah sakit Balimed
Karangasem dapat menjadi masukan sebagai landasan atau pertimbangan dan
memberikan gambaran tentang mutu pelayanan sehingga dapat dijadikan bahan
evaluasi untuk mengembangkan mutu pelayanan yang dapat memuaskan pasien.
9
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah Administrasi Kebijakan
Kesehatan yaitu mengenai mengenai mutu layanan kesehatan. Penelitian ini
berbentuk gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Balimed
Karangasem Tahun 2016.
Download