Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyuluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan mengembangkan hirarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan (Coulter and Stephen, 1999, p200). Perencanaan merupakan prosedur dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan cara pencapaiannya. Setiap rencana akan memberi sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi (Sabardi, 2001, p54). 2.1.2 Definisi Strategi Strategi dapat di definisikan sebagai suatu rangkaian tindakantindakan terpadu yng menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka panjang suatu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward and Peppard, 2002, p69). Menurut Chandler (Rangkuti, 2004, p4) strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. 8 9 2.1.3 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi (SI) adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam suatu organisasi (Laudon and Laudon, 2002, p7). Sistem informasi adalah bagaimana organisasi mengubah dan mengatur data yang ada untuk menghasilkan informasi yang berguna, untuk mendukung organisasi dan pekerjanya, pelanggan, suppliers dan partner (Whitten etal, 2001, p12). Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komputer dan data yang mengumpulkan, mengubah dan mendistribusikan informasi pada suatu organisasi (O’Brien, 2003, p10). 2.1.4 Definisi Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) adalah kumpulan dari komponen teknologi yang terorganisir kedalam suatu sistem informasi berbasis komputer (Turban etal, 2003, p3). Teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan, manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet (O’Brien, 2003, p9). 10 Menurut Ward dan Pepard (2002, p3), teknologi informasi menunjuk pada spesifikasi mengenai teknologi, khususnya hardware, software dan jaringan telekomunikasi. 2.2 Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI 2.2.1 Definisi Strategi Bisnis Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategistrategi yang berhubungan dengan keuangan (Rangkuti, 2004, p7). Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan persaingan didalam setiap bisnis utamanya (Grant, 2002, p14). Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi kompetitor. Dan suatu strategi bisnis biasanya meliputi bebrapa hal sebagai berikut : - Mission, adalah pertanyaan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya. - Vision, adalah pencapaian dar suatu misi atau dapat diartikan sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah perusahaan. 11 - Bussines Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahaan yang dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga sehinga dapat memenuhi sasarannya. - Objective, adalah sasaran-sasaran yang di tetapkan dan harus di penuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan. - Strategi, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang di pilih perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya. - Critical Success Factor (CSFs), adalah bebrapa area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai. - Bussiness Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan. 2.2.2 Definisi Strategi Sistem Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. 2.2.3 Definisi Strategi Teknologi Informasi Strategi TI adalah strategi yang berfokus pada penetepan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah organisasi (Ward and Peppard, 2002, p44). 12 2.2.4 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI Hubungan di antara strategi tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut : a. Strategi Bisnis Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang di hadapi secara alternatif solusinya. b. Strategi SI Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perussahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. c. Strategi TI Untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, maka kita perlu menyeleksi dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut. 13 Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI (Sumber : Ward and Peppard, 2002, p41) Gambar di atas mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI dalam suatu pendekatan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi yang berdasar dan terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. 14 2.2.5 Definisi Perancanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan pada subbabsubbab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan atas pengertian dan Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yaitu suatu proses analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan serta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan perusahaan suatu keunggulan jangka panjang dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. 15 Analisa TI/SI External Analisa TI/SI Internal Analisa Bisnis External Analisa Bisnis Internal Proses Strategi TI/SI Strategi Bisnis SI Strategi Manajemen IT/SI Aplikasi Portfolio masa sekarang Strategi TI Aplikasi Portfolio masa mendatang Gambar 2.2 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi (Sumber: Ward and Peppard, 2002, p341) Model dari suatu perusahaan strategi sistem dan teknologi informasi dapat di lihat pada gambar 2.2, lebih jelasnya sebagai berikut : 16 1. Inputs, sebagai masukan dalam perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi, terdiri atas : a. The Internal Bussiness Environment: Merupakan strategi bisnis yang di gunakan pada masa sekarang, tujuan, sumber daya, proses dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri. b. The External Bussiness Environment: Sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri dan iklim kompetisi dimana perusahaan tersebut beroperasi. c. The Internal IS/IT Environment: Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman perudahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, da kontribusi terhadap pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang di gunakan. Aplikasi portfolio saat ini dari system yang berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan atau belum di kembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan. d. The External IS/IT Environment: Perkembangan teknologi dan peluang yang ada serta SI/TI yang di gunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing, dan pemasok. 2. Proses perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang diperoleh serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs. 17 3. Outputs, merupakan hasil dari proses yang mencakup : a. Bussiness IS Strategis Bagaimana setiap unit memanfaatkan SI/TI dalam mencapai sasaran bisnisnya. Mencakup portfolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk setiap unit dan model bisnis. Menjelaskan arsitektur informasi setiap unit. b. IT Strategy Strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli. c. IS/IT Management Strategy Elemen umum dari strategi yang akan di aplikasikan pada organsasi secara menyeluruh, memastikan konsistensi kebijakan berdasarkan kebutuhan. 4. Future Application Portfolio, rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk menginterasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan. 5. Current Application Portfolio, rincian mengenai aplikasi system informasi yang diterapklan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang di peroleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi 18 informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini. 2.3 Teknik analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.3.1 Analisis Lingkungan External Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat baik di gunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi setiap peluang yang ada dan membantu dalam menghasilkan solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi segala ancaman yang dihadapi perusahaan. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami situasi dan kondisi pada lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah Lima (5) faktor persaingan Porter dan PEST. 2.3.1.1 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Menurut Porter (Ward and Peppard,2002,p94), persaingan dalam suatu industri tergantung pada 5 kekuatan bersaing. Kumpulan kekuatankekuatan ini menentukan potensi profit dalam indurstri yang di ukur berdasarkan pengembalian jangka panjang terhadap modal yang diinvestasikan. Lima kekuatan pesaing yang meliputi masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok serta persaingan konvensional diantara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa pesaing dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada. Pelanggan, pemasok, 19 produk pengganti serta pendatang baru potensial semuanya merupakan ”pesaing” bagi perusahaan-perusahaan dalam industri. Kelima kekuatan pesaing ersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan yang paling besar anak sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang paling penting dari sudut pandang perumusan strategi. Gambar 2.3 Lima Daya Porter (Sumber: Ward and Peppard, 2002, p95) Lima faktor kekuatan Porter dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Persaingan Intra Industri Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh suatu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk 20 menandingi gerakan tersebut. Dalam arti, perusahaan-perusahaan tersebut saling tergantung satu sama lain (mutually dependent). Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti : 2. • Adanya beberapa pesaing yang seimbang • Pertumbuhan industri yang lambat • Kurangnya deferensiasi dan switching cost • Pertambahan kapasitas yang tinggi • Pesaing yang berbeda-beda • Hambatan pengunduran diri yang tinggi Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang ada. Hal ini disebabkan karena pendatang baru sering kali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali juga memiliki sumber daya yang besar. Kemungkinan suatu perusahaan akan memasuki suatu industri adalah fungsi dari dua faktor, yaitu hambatan memasuki industri dan reaksi dari perusahaan yang sudah ada. Terdapat beberapa hambatan untuk memasuki industri (entry barriers), antara lain : skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralihan pemasok (switching cost), akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. 21 3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam satu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang di jualnya. Jika perusahaan tidak dapat menutupi kenaikan biaya melalui struktur harganya, maka kemampulabaan perusahaan tersebut dapat menurun karena tindakan pemasok tadi. Pemasok memiliki tawar menawar jika : 4. • Didominasi oleh sedikit perusahaan • Produknya unik • Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok • Pemasok memperlihatkan ancaman yang melakukan integrasi hilir Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Para pembeli biasanya akan membeli barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya. Untuk mengurangi biaya mereka, biasanya pembeli meminta kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta yang penting harga yang lebih murah. Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut : • Pembeli membeli dalam jumlah besar • Produk yang dibeli adalah produk terdeferensiasi • Pembeli memperoleh laba yang rendah standart dan tidak 22 • Produk industri adalah tidak terlalu penting untuk produk atau jasa pembeli • Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri. 5. Ancaman Produk Pengganti Ancaman dari produk substitusi akan kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya perbandingan harga (switching cost) dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. 2.3.1.2 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) Menurut Ward and Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. a. Faktor Politik Faktor politik meliputi berbagai tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis perusahaan, masalahmasalah hukum serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatannya. Misalnya, kebijakan tentang pajak, peraturan tenaga kerja, peraturan daerah, peraturan perdagangan, dan stabilitas politik. 23 b. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi tingkat biaya perusahaan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, dan tingkat inflasi. c. Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Misalnya, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja serta keselamatan dan kesejahteraan sosial. d. Faktor Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. 2.3.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis Analisis lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan serta membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan serta membantu dalam mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan informasi, kebutuhan sistem dan teknologi yang dihubungkan dengan strategi bisnis dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan dalam memahami 24 kondisi situasi pada lingkungan internal bisnis diantaranya adalah value chain analysis, SWOT, CSF, KPI. 2.3.2.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis) Menurut Porter (Ward and Peppard, 2002, p244) value chain analysis adalah kegiatan menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa. Pendekatan rantai nilai dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis. Aktivitas utama merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam membawa atau menghasilkan produk agar lebih mudah terjangkau oleh konsumen, sedangkan aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang mendukung aktivitas utama. Aktivitas nilai utama dan pendukung diintegrasikan oleh beberapa pendukung untuk membentuk rantai nilai (value chain). Aktivitas dalam analisis rantai nilai terdiri dari : Aktivitas utama (Primary Activities) • Aktivitas logistik kedalam (Inbound Logistic) Meliputi proses pemesanan, penerimaan dan stock warehouse barang yang akan dijual kepada pelanggan. 25 • Aktivitas Operasi (Operation) Merubah bahan baku menjadi produk akhir (misalnya : menyediakan dan memelihara mesin produksi, menyediakan perlengkapan produksi serta menguji hasil produksi) • Aktivitas Logistik Keluar (Outbound Logistic) Mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur jadwal pemesanan dan pengangkutannya. • Aktivitas pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales) Mendorong, membujuk, dan membantu konsumen untuk membeli (misalnya, iklan promosi, pemilihan distributor dan penentuan harga). • Aktivitas Jasa (Service) Memelihara dan mempertinggi nilai produk sesudah masa penjualan (misalnya : pemasangan, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian produk). Aktivitas Pendukung • Aktivitas pembelian (Procurement) Pembelian bahan baku dan peralatan pendukung termasuk aset perusahaan. • Aktivitas pengembangan teknologi (Technology Development) Menyediakan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas. • Aktivitas sumber daya manusia (Human Resource Management) Penyeleksian, promosi, penempatan, penghargaan, dan pengembangan karyawan serta menjaga hubungan antar karyawan. 26 • Aktivitas infrastruktur perusahaan (Firm Infrastucture) Mengelolah masalah perencanaan, keuangan, manajemen umum, akuntansi, hukum, dan hubungan dengan pemerintah. Infrastruktur Perusahaan Manajemen Sumber Daya Manusia Pengembangan Teknologi Pengadaan Barang Logistik dalam Operasi Logistik keluar Penjualan dan Pemasaran Pelayanan Gambar 2.4 Value Chain (Sumber : Ward and Peppard, 2002, p266) 2.3.2.2 Analisis Strenghs-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Analisis untuk mengidentifikasi Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) berkaitan dengan sistem yang telah ada dalam suatu perusahaan. Berdasarkan analisis itu maka tim perencanaan perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada dan merumuskan masalah yang harus dibahas, untuk nantinya akan mendasari penentuan strategi alternatif dan rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut Rangkuti (2004,p18) analisis SWOT adalah pengidentifikasian dari faktor-faktor yang ada secara sistematis, untuk 27 merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini. Gambar 2.5 Analisis SWOT (Rangkuti, 2004, p19) 2.3.2.2.1 Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti, 2004, p31). 28 IFAS Strength ( S ) Weakness ( W ) Faktor-faktor kekuatan Faktor-faktor kelemahan EFAS internal internal Opportunies ( O ) Strategi SO Strategi WO Faktor peluang Strategi yang menggunakan Strategi yang meminimalkan eksternal kekuatan untuk kelemahan untuk memanfaatkan peluang. memanfaatkan peluang. Threats ( T ) Strategi ST Strategi WT Faktor ancaman Strategi yang menggunakan Strategi yang meminimalkan eksternal kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman. ancaman. Gambar 2.6 Matriks SWOT (Sumber : Rangkuti, 2004, p31) Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi bisnis, yaitu : 1. Strategi Strengths Opportunities (SO) Strategi Strengths Opportunities memanfaatkan seluruh kekuatan internal perusahaan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi Strengths Threats (ST) Strategi Strengths Threats merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengatasi ancaman eksternal. 29 3. Strategi Weaknesses Opportunities (WO) Strategi Weaknesses Opportunities diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi Weaknesses Threats (WT) Strategi Weaknesses Threats didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.3.2.2.2 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut Rangkuti (2004, p22), penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah untuk membuat matriks strategi eksternal kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor strategi eksternal itu apa saja, faktor tersebut dapat diketahui setelah dilakukan analisis pada perusahaan. Tahapan-tahapan faktor strategi eksternal adalah sebagai berikut : a. Tentukan faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang 30 termasuk kategori peluang) diberi dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika ancaman perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya 1, sedangkan jika ancaman perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 0,0 (poor). e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan lagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam kelompok yang sejenis. 2.3.2.2.3 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2004, p24-25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategisi internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : 31 a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 2.3.2.3 Analisis Critical Success Factor (CSF) Rockart (Ward and Peppard, 2002, p209) mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah kunci dimana ’sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang. 32 Manfaat dari analisis CSF menurut Ward and Peppard (2002, p209) adalah sebagai berikut : 1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kristis. 2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. 3. Dalam wawancara terhadap manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu. 4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara tujuan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial. 5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis. 6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling 33 kristis serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan. 2.3.2.4 Key Performance Indicator (KPI) Key performance indicator merupakan hal-hal yang mungkin dipilih untuk menilai, memberitahu bagaimana kinerja seseorang dalam mencapai sebuah tujuan maupun mengatur CSF (Ward dan Peppard, 2002, p212). 2.3.3 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang keadaan dan perkembangan SI/TI diluar lingkungan perusahaan yang memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang peluang-peluang baru dalam penggunaan SI/TI dan ini tidak terbatas hanya pada peluang untuk mengimplementasikan teknologi yang termutakhir namun juga dapat berupa peluang untuk menggunakan teknologi yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan tepat dalam penggunaannya atau peluang untuk menggunakan teknologi dengan cara lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI yang digunakan oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok atau perusahaan lain yang mempunyai hubungan dan mempengaruhi bisnis perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk dapat mengategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari teknologi 34 untuk dapat dievaluasi dan di manfaatkan oleh perusahaan. Inti dari analisis ini adalah untuk dapat menyediakan informasi yang menyeluruh tentang lingkungan eksternal SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI (Ward and Peppard,2002, p203-204). 2.3.4 Analisis Lingkungan Internal SI/TI Untuk dapat mengetahui keadaan dari lingkungan internal SI/TI yang ada pada perusahaan saat ini, maka digunakan teknis analisis lingkungan internal SI/TI. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan tentang jarak antara kondisi SI/TI yang ada saat ini dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis dari lingkungan internal SI/TI meliputi beberapa hal sebagai berikut : a. Evaluasi terhadap portfolio aplikasi saat ini b. Evaluasi terhadap sumber daya informasi saat ini c. Evaluasi terhadap infrastruktur, pelayanan dan sumber daya TI saat ini. Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh tentang lingkungan internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam proses perencanaan SI/TI (Ward and Peppard, 2002, p198). 35 2.4 Portfolio Aplikasi Berikut ini adalah gambar dari portfolio aplikasi yang menampilkan sebuah analisis dari keseluruhan aplikasi perusahaan, baik yang saat ini, potensial maupun yang masih direncanakan. Strategis Berpotensi tinggi Aplikasi yang kritikal untuk Aplikasi yang mungkin berkelanjutan strategi bisnis penting dalam mencapai di masa depan kesuksesan di masa depan Aplikasi yang pada saat ini Aplikasi yang berharga tapi digunakan enterprise untuk tidak kritikal untuk kesuksean kesuksesan Kunci operasional Pendukung Gambar 2.7 Portfolio Aplikasi McFarlan Sumber (Ward and Peppard, 2002, p42) Dalam portfolio aplikasi, sebuah aplikasi dapat dikategorikan sebagai strategic, high potential, key operational, atau support tergantung dari perannya dalam mendukung strategibisnis perusahaan, baik pada saat ini maupun dimasa mendatang. 36 Keempat kuadaran portfolio aplikasi pada gambar 2.6 diatas mengategorikan sistem informasi berdasarkan kontribusi bisnisnya. Dibawah ini akan dirinci masing-masing portfolio menurut Ward and Peppard (2002, p43) yaitu sebagai berikut : - Strategic, adalah aplikasi yang mempunyai pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan dimasa mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah suatu aplikasi strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis perusahaanlah yang menentukan. - Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak dapat beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan. - Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas manajemen, namun tidak memberikan keungulan bersaing. - High Potensial, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan di masa mendatang, tetapi masih belum terbukti.