judul paper maksimum 10 kata dan harus ditulis dengan times new

advertisement
DESIGN SKEMATIK DAN LAYOUT ANALOG 8-BIT ADC
ASYNCHRONOUS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CMOS 0,35 𝝁M
Indah Rizky Ratnalita1
Hamzah Affandi2
1,2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
1
[email protected]
2
[email protected]
Abstrak
Desain 8-bit ADC (Analog to Digital Converter) pada penelitian ini dirancang untuk
kamera kecepatan tinggi yang dapat mengkonversi sensor kamera analog ke dalam
bentuk digital. Pemelitian ini menggunakan arsitektur dan menggunakan teknologi
CMOS AMS 0,35 μm. Desain ini akan disimulasikan menggunakan software untuk
mendapatkan desain yang efektif. Pada desain asynchronous analog ADC membutuhkan
sirkuit sample and hold yang merupakan tempat konversi sampling sinyal analog untuk
menstabilkan teganga pada saat pengambilan sample. Rangkaian sakelar kapasitor untuk
umpan balik pada sinyal digital serta penyedia tegangan referensi untuk komparator,
rangkaian tersebut memerlukan 8 saklar kapasitor. Langkah pertama adalah membuat
desain skematis dari rangkaian sample and hold, lalu mensimulasikan skematiknya.
Setelah itu, buatlah skematik desain sakelar kapasitor dan mensimulasikannya. Jika
kedua rangkaian telah disimulasikan, langkah selanjutnya adalah membuat layout desain
sample and hold dan layout desain sakelar kapasitor. Pada layout desain tidak ada
simulasi desain, oleh karena itu harus diperiksa kembali supaya desain sudah sesuai
dengan skematik desain. Kemudian, diverifikasi tata letak. Hasil asynchronous analog 8
bit ini memiliki spesifikasi kecepatan 100 MHz, menghasilkan daya sebesar 215.367 pW,
area layout 92,95 μm × 188,85 μm = 17553,6 μm². ADC analog 8 bit membutuhkan 23
transistor CMOS dan 17 kapasitor.
Kata Kunci : ADC (Analog to Digital Converter), CMOS, Mentor Graphics, Sample and
Hold, Sakelar Kapasitor.
DESIGN SCHEMATIC AND ANALOG LAYOUT 8-BIT ASYNCHRONOUS ADC
USING 0.35 ΜM CMOS TECHNOLOGY
Abstract
The 8-bit ADC (Analog to Digital Converter) design of this research is designed for high speed
cameras that can convert analog camera sensors into digital form. This research uses
architecture and uses 0.35 μm AMS CMOS technology. This design will be simulated using the
software to get an effective design. In analog asynchronous design ADC requires a sample and
hold circuit that is a place for analog signal sampling conversion to stabilize teganga at the time
of sampling. The circuit of the capacitor switch for feedback on the digital signal as well as the
reference voltage provider for the comparator, the circuit requires 8 capacitor switches. The first
step is to make a schematic design of the sample and hold circuit, then simulate the schematic.
After that, make a schematic design of the capacitor switch and simulate it. If both circuits have
been simulated, the next step is to make layout of sample and hold design and layout of capacitor
switch design. In the design layout there is no design simulation, therefore it should be checked
again so that the design is in accordance with the schematic design. Then, verified the layout.
Asynchronous 8-bit analogue results have a specification speed of 100 MHz, resulting in power
Ratnalita, Affandi, Design Skematik ...
41
of 215,367 pW, layout area 92.95 μm × 188.85 μm = 17553,6 μm². 8 bit analog ADC requires 23
CMOS transistors and 17 capacitors.
Keywords: ADC (Analog to Digital Converter), CMOS, Mentor Graphics, Sample and Hold,
Capacitor Switch.
PENDAHULUAN
Mikroelektronika adalah cabang
elektronika yang berkaitan dengan miniaturisasi Integrated Circuit (IC) [Thomas
Roger, 1999]. IC (Integrated Circuit)
adalah komponen semikonduktor yang
terdiri dari ratusan atau bahkan seribu
komponen lainnya yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen seperti
resistor, kapasitor, dioda dan transistor
yang telah terintegrasi menjadi rangkaian
chip kecil yang terbentuk [Allier E.,
Goulier J., Sicard G., and Renaudin M,
2008]. Produksi rangkaian Ultralarge
Scale Integrated (ULSI) hanya dimungkinkan karena platform teknologi CMOS
(Complementary Metal Oxide Semiconductor) karena sifat bertenaga rendah.
ADC (Analog to Digital Converter)
adalah alat yang mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital. Di kamera
berkecepatan tinggi, fungsi ADC adalah
mengubah sensor kamera pixel yang
dihasilkan analog menjadi bentuk digital
data yang akan disimpan ke dalam piksel
digital [Cheongyuen B.T, 2008]. Karena
ditanam di kamera kecepatan tinggi maka
harus
memiliki
spesifikasi
untuk
kecepatan tinggi, resolusi tinggi, ukuran
kecil, dan konsumsi daya rendah.
Beberapa tipe ADC adalah flash,
pipeline, SAR dan sigma delta. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Hamzah
Afandi [Hamzah Afandi, 2009], ia
merancang pipeline ADC dengan metode
1 bit / stage. Desain ADC ini merupakan
bagian yang tertanam pada kamera yang
memiliki kecepatan sistem sensor 80
MSPS sesuai dengan spesifikasi sensor
kamera yang diciptakan oleh Jerome
Dubois. Pipeline ADC yang telah dirancang memiliki kekurangan saat konversi,
42
yaitu hasil sistem waktu delay sinkron
sehingga jumlah konversi berkurang.
Pada komponen desain menggunakan
sirkuit SHA dan DAC konvensional, yang
pada gilirannya membuat daya yang
relatif besar karena ukuran CMOS yang
besar pula.
Peneliti lainnya adalah Song B. S.,
La Jolla, dan Gilman merancang CMOS
Analog menjadi Digital Converter [Song
B. S., La Jolla, and Gilman, 2007].
Selanjutnya Yulisdin Mukhlis mendesain
4 Bit Elektrokardiograph Tertanam
dengan Peubah Analog ke Digital Tipe
Single Slope Berbasis Teknologi 0.35µm
[Yulisdin M, 2013].
Asynchronous ADC adalah modifikasi dari ADC yang ada, dimana samplingnya tidak bersamaan namun dengan
setiap clock pada masing-masing bit
individu. Pada tipe asynchronous design
diharapkan dapat memperbaiki sisi waktu
karena akan mengurangi waktu delay.
Untuk mendapatkan ADC yang bisa
diimplementasikan di area embedded
system perlu dioptimalkan pada desain
layout, dalam penelitian ini menggunakan
teknologi CMOS 0,35 μm.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian 8-bit Asynchronous
Analog ADC ini memerlukan beberapa
tahapan untuk mencapai fabrikasi. Tahap
pertama yaitu berupa skematik yang
menghasilkan simulasi prototype dengan
diberi masukan sinyal kecepatan tinggi.
Tahap selanjutnya adalah pembuatan
layout yang merupakan bentuk nyata dari
hasil skematik, kemudian diolah sesuai
teknologi CMOS dalam bentuk floor plan
atau System On Chip (SOC). Hasil dari
SOC akan diterapkan untuk fabrikasi.
Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016
Pada penelitian ini dikonsentraskan
pada skematik desain dan layout desain.
Software yang digunakan adalah Mentor
Graphic supaya menghasilkan desain
yang efektif dan bisa disimulasikan agar
terlihat output dari desain yang telah
dibuat. Berikut adalah langkah-langkah
untuk mendesain 8-bit analog Asynchronous.
Gambar 1.a : Metode Desain
ASYNCHRONOUS
ADC BLOCK
SAMPLE AND
HOLD DESIGN
LAYOUT DESIGN
CAPACITOR
SWITCH
CHECKING DRC
No
THEORITICAL
CALCULATION
APPROPRIATE
Yes
SCHEMATIC
INTEGRATION
DESIGN
CHECKING LVS
SIMULATION
APPROPRIATE
No
Yes
APPROPRIATE
No
LAYOUT END
Yes
SCHEMATIC
DESIGN RESULT
Gambar 1.b : Metode Desain
Ratnalita, Affandi, Design Skematik ...
43
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fungsi sakelar kapasitor adalah
untuk umpan balik dan sebagai DAC
yang mengubah sinyal digital dengan
tegangan. Tegangan tersebut digunakan
sebagai
tegangan
referensi
untuk
komparator yang terhubung dengan pin
INN.
Dengan frekuensi clock 100 MHz,
C0 = 0,070 pF, maka Ron yang
dibutuhkan sebagai sakelar NMOS pada
kapasitor terkecil adalah 88.9 Ω, sehingga
Ron =
1
π‘Š
𝐾𝑛 𝐿 (𝑉𝑔−𝑉𝑖𝑛− 𝑉𝑇𝐻𝑁 )
Vin = 2,55V, Vg = 𝑉𝐷𝐷 , 𝑉𝑇𝐻𝑁 = 0,46V,
πΆπ‘œπ’³ = 5,119fF πœ‡π‘š−2 . C = 0,0003pF, W/L
= 3,5/0,35. Sehingga, Ron = 5,31
Gambar 2: 8-Bit Skematik Sakelar Kapasitor
Gambar 3: Sinyal Sakelar Kapasitor
Gambar 4: Sinyal Sakelar Kapasitor
44
Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016
Input data yang diberikan untuk
kapasitor switch adalah data digital yaitu
0 dan 1 yang merupakan input D0 – D6.
Kemudian output akan ditampilkan pada
V (OUT_DAC). Masukkan data digital
berupa 0 dan 1 yang diberi variasi dengan
resolusi 4 bit, dan tegangan referensi
(Vref) = 2,55 V. Data digital diubah
kembali menjadi tegangan analog dengan
perhitungan sebagai berikut:
Desain Sample and Hold
Pada unit sirkuit sample and Hold
adalah rangkaian saklar CMOS dengan
kapasitor, sample and hold digunakan
untuk menstabilkan tegangan saat
pengambilan sampel apabila saklar dimatikan dan tegangan tidak menjadi 0
namun dipertahankan oleh kapasitor
sehingga besarnya arus akan tetap saat
pengambilan sampel. Ron = 446, Vg
=3,3 volt, Vin = 1,5 volt, V_THN =
0,46V diperoleh W/L = 10, if L = 0,35
μm then W = 3,5 μm
Gambar 5. Layout Sakelar Kapasitor
Gambar 6. Skematik Sample and Hold
Gambar 7. Clock Sinyal Sample and Hold
Ratnalita, Affandi, Design Skematik ...
45
Gambar 8. Sinus Sinyal Sampling
Sesuai dengan perhitungan perancangan arus bahwa kapasitor yang digunakan dalam rangkaian SHA = 22,75 K
dan saklar NMOS sebesar Ron = 44,6
sehingga tegangan masukan yang terdapat
pada SHA adalah
𝑅𝑋𝐢
𝑉𝑆𝐻𝐴 =
× Vinput
𝑅𝑋𝐢 + π‘…π‘œπ‘›
Maka, 𝑅𝑋𝐢 = 22.75 K, Ron = 44.6 ,
tegangan SHA (𝑉𝑆𝐻𝐴 ) diperoleh
𝑉𝑆𝐻𝐴 =
22,75βˆ™103
22,75βˆ™103
+ 44,6
× Vinput
Untuk input tegangan paling rendah yaitu
0 V.
𝑉𝑆𝐻𝐴 =
22,75βˆ™103
22,75βˆ™103 + 44,6
×0=0V
Untuk input tegangan paling tinggi yaitu
1.5 V.
𝑉𝑆𝐻𝐴 =
22,75βˆ™103
22,75βˆ™103 + 44,6
Tidak akan berpengaruh apabila
menggunakan tegangan input terendah
yaitu 0 V, sedangkan untuk pergeseran
tegangan tertinggi adalah 1,5 V, ada
gesekan sebesar 0,003 V. Tingkat
toleransi tergantung pada tingkat presisi
yang digunakan pada ADC. Pada tingkat
keakuratan 1 LSB ADC juga disebut
tegangan 1 LSB (𝑉𝐿𝑆𝐡 ), ADC 4 bit
π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
1,5
𝑉𝐿𝑆𝐡 = 𝑁 = 4 = 0.1 V. Keakuratan
2 −1
2 −1
1
ADC dirancang untuk
LSB maka
2
pergeseran tidak membolehkan lebih dari
1
1
tegangan × LSB = × 0,1 = 0,05 V.
2
2
Output ini memiliki frekuensi maksimum
sebagai berikut:
T = 200 10−9
1
f=
109 = 5 106 = 5 MHz
200
×1.5 = 1.497 V
Figure 9. SHA Layout
46
Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016
Gambar 10. Skematik Desain 8-bit Analog Asynchronous ADC
Gambar 11. Layout Desain 8-bit Analog Asynchronous ADC
8 Bit Analog Asynchronous ADC
Layout desain8 bit analog asynchronous ADC yang telah dibuat membutuhkan area seluas 92,95 μm × 188,85
μm = 17553,6 μm². Jumlah kapasitor
sedikit tapi membutuhkan banyak area
karena ukurannya yang relatif besar dari
poli. Dari perhitungan teoritis bahwa
layout area yang dibutuhkan adalah
13039,54 μm². Ada perbedaan luas di
area 4514,06 μm².
SIMPULAN
Penelitian ini membahas desain
skematik ADC asynchronous analog yang
akan diterapkan pada desain layout.
Dengan menerapkan teknologi AMS
AMS 0,35 m dan menggunakan software
Ratnalita, Affandi, Design Skematik ...
mentor grapics. Desain skematik terdiri
menjadi 3 desain yaitu desain sample,
desain sakelar dan desan asynchronous
ADC.
Desain sample and hold memiliki
frekuensi clock 100 MHz. Hal ini dapat
menahan tegangan input dengan tegangan
maksimum loss 0,005 V dimana masih
memenuhi syarat toleransi tegangan
terhadap akurasi LSB yaitu 0,005 V.
Desain sakelar capasitor memiliki nilai
kapasitor kurang dari 10 pF, yaitu
0.0003p, 0,0005p, 0,0009p, 0,002p,
0,004p, 0,009p, 0,018p, 0,035p, 0,075p.
Ini mampu menghasilkan umpan balik
tegangan residu linier dari konversi data
digital accuracy. Desain asynchronous
ADC analog memiliki spesifikasi kece-
47
patan 100 MSPS, resolusi 8 bit, 215.367
pW.
Sedangkan untuk desain layout
analog asynchronous mempunyai luas
17553.6 πœ‡π‘š2 dan desain sample and hold
design
mempunyai
area
layout
2
1314.95 πœ‡π‘š dan sesuai skematik sample
and hold. Sedangkan Desain Sakelar Kapacitor
mempunyai
area
layout
11724.59 πœ‡π‘š2 area layout dan sesuai
skematik sakelar kapasitor.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi H, 2009. “Disain Konverter
Analog ke Digital Pipeline Berbasis
Teknologi CMOS Tertanam Untuk
Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi”,
Universitas Gunadarma, Jakarta.
Allier E., Goulier J., Sicard G., and
Renaudin M, 2008. “A 120nm Low
Power Asynchronous ADC”, ISLPED.
Cao Z, Yan S, and Li Y, 2009. “A 32 mW
1,25 GS/s 6b 2b Step SAR ADC in
0,13 μm CMOS”, IEEE Journal of
Solid State Circuits, vol.44, no.3, pp
862-873.
Cheongyuen B.T, 2008. “Digitally
Calibrated
Analog-to-Digital
Converters in Deep Submicron
CMOS”, No.67 UCB/EECS.
Der Plas G. V., and Verbruggen B., 2008.
”A 150 ms/n 133 μW 7b ADC in 90
nm digital CMOS Using a comparatorbased asynchronous binary-search sub
48
ADC”, Solid state circuit conference,
IEEE International, pages 242-243.
Kristianti V.E., 2010. “Designing
Equivalent Circuit High-Pass Filter
for Circuit Broadband CMOS
Frequency Triple Using Mentor
Graphics”, Universitas Gunadarma,
Jakarta. (chapter 1)
Mukhlis Y., 2013. “Desain 4 Bit
Elektrokardiograph Tertanam dengan
Peubah Analog ke Digital Tipe Single
Slope Berbasis Teknologi 0.35µm
Proses”, Universitas Gunadarma,
Jakarta
Purnomo J, 2011. “Disain Pengubah
Analog ke Digital (ADC) Jenis
Asynchronous Berbasis Teknologi
0.35µm CMOS Proses”, Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Roger T., 1999. “Microelectric Design
and Implementation”, Printice Hill,
University of California.
Seung-Chul Lee, Young-Deuk Jeon, and
Jong-Kee Kwon, 2007. “A 9-Bit 80MS/s CMOS Pipelin Folding A/D
Converter With an Offset Canceling
Technique”, ETRI Journal, Volume
29, Number 3.
Song B. S., La Jolla, and Gilman, 2007.
“Design CMOS Analog to Digital
Converter”, ECE264C, International
Workshop in University of California,
San Diego. (bab 1)
Tulabandhula T., and Mitikiri Y., 2009.
“A 20MS/s 5.6mW 6b Asynchronous
ADC in 0.6um CMOS”, IEEE VLSI
Design, 22nd, pp. 111-116.
Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016
Download