trauma kapitis

advertisement
PENDAHULUAN
Kasus trauma kapitis cukup banyak terjadi di hampir semua tempat, khususnya di kota
besar, dimana kecelakaan lalu lintas relatif lebih sering terjadi.
Jenis cedera kepala bisa dibagi menjadi cedera kepala terbuka dan tertutup. Berdasarkan
jenis cederanya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Cedera kepala sederhana
2. Komosio cerebri (geger otak)
3. Kontusio cerebri (memar otak)
4. Perdarahan epidural
5. Perdarahan subdural
1. Cedera kepala sederhana
Adalah akibat yang paling ringan dari trauma kapitis, dimana tidak terjadi
penurunan kesadaran, amnesia maupun muntah. Dengan analgetika atau bahkan tanpa
pengobatan pun keluhan akan membaik, bila tanpa deficit neurologis.
2. Komosio cerebri
Pada keadaan ini, terjadi guncangan terhadap otak yang mengakibatkan pingsan
sementara.
Diagnosis :

Adanya riwayat benturan pada kepala.

Penurunan kesadaran ≤ 10 menit.

Sering disertai muntah, sakit kepala dan amnesia.

Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai adanya defisit neurologis.

Pemeriksaan penunjang yang biasanya diperlukan adalah foto
rontgen kepala untuk melihat ada tidaknya fractur tulang
tengkorak.
1
Pengobatan dan penatalaksanaan :
o Tirah baring di tempat tidur sampai keluhan hilang
o Terapi cairan bila muntah terlalu banyak
o Pengobatan bersifat simptomatis, antara lain Analgetik, anti emetik dsb.
Prognosis :
Dubia ad bonam
3. Kontusio cerebri
Pada cedera kepala ini, terjadi kerusakan jaringan otak berupa terputusnya
kontinuitas jaringan. Pembuluh-pembuluh darah kecil juga ikut rusak sehingga akan
terjadi perdarahan di dalam jaringan otak.
Diagnosis :

Adanya riwayat benturan pada kepala.

Penurunan kesadaran > 10 menit.

Pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya defisit neurologist, berupa
paresis saraf cranial atau ekstremitas.

Dapat disertai kejang.

Pemeriksaan penunjang yang biasanya diperlukan adalah foto
rontgen kepala atau CT-Scan.
Pengobatan dan penatalaksanaan :
o Pertolongan pertama yang diberikan mencakup :
•
Bersihkan jalan napas
•
Lepaskan pakaian yang terlalu ketat
•
Miringkan penderita dan beri bantal pada kepala
•
Hentikan perdarahan eksternal bila ada
•
Fiksasi fraktur dengan bidai
o Pertolongan di rumah sakit :
•
Bersihkan jalan napas dengan suction
•
Berikan oksigen
2
•
Pemberian cairan per infuse (larutan Ringer, glukosa 10 % atau NaCl
0,9%)
•
Prognosis :
Pemberian kortikosteroid untuk mengatasi udem cerebri
Dubia . Tergantung GCS pada hari pertama kejadian, semakin kecil GCS,
prognosa makin jelek.
4. Perdarahan Epidural
Perdarahan terjadi diantara tulang tengkorak dan duramater, berasal dari arteri.
Karena arteri berdenyut, maka darah terpompa semakin bertambah besar dan
mengakibatkan penekanan terhadap jaringan otak sehingga dapat mengakibatkan defisit
neurologis.
Diagnosis :

Ketika kepala terbentur, mungkin penderita mengalami penurunan kesadaran
sesaat dan akan segera sadar kembali.

Dalam waktu beberapa jam, penderita akan merasakan nyeri kepala yang
progresif dan berat, kemudian kesadaran berangsur menurun.

Pada pemeriksaan kepala ditemukan tempat benturan yang membengkak dan
nyeri.

Pupil pada sisi lesi lebih lebar.

Pada sisi kontra lateral timbul gejala-gejala terganggunya traktus kortikospinalis,
misalnya hiperrefleksi, refleks patologis (+), dll.

Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan adalah foto rontgen kepala posisi
AP dan lateral.
Diagnosis harus ditegakkan secepatnya dan pasien harus segera dioperasi untuk
mengeluarkan bekuan darah diikuti dengan pengikatan cabang arteri yang robek. Bila
tidak mendapat pertolongan, pasien akan meninggal dalam beberapa hari akibat
peningkatan tekanan intra cranial.
5. Perdarahan Subdural
3
Perdarahan terjadi diantara duramater dan arachnoid. Peradarahan dapat terjadi
akibat robeknya vena jembatan (bridging vein) yang menghubungkan vena di permukaan
otak dengan sinus venosus di dalam duramater. Perdarahan yang besar akan
menimbulkan gejala-gejala yang menyerupai perdarahan epidural.
Perdarahan yang tidak terlalu besar akan membeku dan disekitarnya akan tumbuh
jaringan ikat yang membentuk kapsula. Gumpalan darah lambat laun mecair dan menarik
cairan dari sekitarnya dan mengembung, memberikan gejala-gejala seperi tumor cerebri.
Pemeriksaan tambahan : Foto tengkorak posisi AP dan lateral.
Terapi :
Operasi pada perdarahan subdural yang akut dan kronik yang memberikan
gejala yang berat dan progresif.
~ Julys Giscard Kroons ~
4
5
Download