BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

advertisement
■",''■ .[>" ■J'.V ■ ' " '
BAB 4
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
4.1 Informasi Alat Pemanggil Telpon
•
Tegangan jala-jala
= 220 Volt
•
Tegangan catu daya
= 12 Volt
•
Tegangan saluran terpakai
= 5 Volt
•
Pengontrol
= Mikrokonrroler AT89C51
•
Sistem dial
= Tone
•
Tampilan seven segmen
4.2 Percobaan Panggilan
Tabel 4. Data Percobaan Panggilan
Kondisi
Kondisi Speaker
Keterangan
Display
Trtik
-
-
-
-
Alat Aktif
R
-
-
-
-
Ada Panggilan
-
-
-
Panggilan Tanpa Ext
-
-
-
Panggilan Ext 1
-
-
Panggilan Ext 2
-
Panggilan Ext 3
Nol
Satu
-
Dua
-
-
Tiga
-
-
Em pat
-
-
-
28
Panggilan Ext 4
Keterangan:
• = Aktif
- = Tidak aktif
•
Pada saat alat diaktifkan , ditunjukkan oleh display dengan tanda titik. Saat
ada panggilan masuk, sinyal
panggil tersebut akan dideteksi oleh ring
detektor, aktifnya ring detector ini, pada si penelpon akan mendengarkan tiga
kali nada panggil. Selanjutnya ring detektor akan memberikan input ke
mikrokontroler
pada
P20.
Setelah
mendapat
input
dari
ring
detector,
mikrokontroler akan mengaktifkan mgkaian simulator off hook dengan terlebih
dahulu mengaktifkan relay pada simulator hook, disini relay bisa aktif setelah
mendapatkan tegangan input 5 Volt dari mikrokontroler sehingga relay aktif
dan rangkaian simulator terhubung ke line telpon. Dengan terhubungnya
simulator ke line telpon, maka nada panggil yang akan berhenti. Dengan
waktu yang hampir bersamaan, mikrokontroler juga mengaktifkan rangkaian
generator tone,, aktifnya rangkaian gnerator tone ini, juga menghasilkan suatu
nada panggil yang bisa didengar oleh penelpon. Setelah nada panggil ini
selesai, maka mikrokontroler akan memberi
input ke rangkaian display,
sehingga tampil tanda "R" pada display, seperti yang ditunjukkan pada table
4.1
diatas. Pada saat "R" ini tampil, adalah waktu untuk menekan kode
ekstension yang dituju, disini semua speaker belum ada yang aktif, tanda ini
mempunyai durasi waktu selama 15 detik. Jika kode ekstension tidak ditekan,
maka setelah 15 detik, maka mikrokontroler akan menstop tampilnya tanda
tersebut dan akan diubah menjadi angka "0", bersamaan dengan aktifnya
rangkaian
speaker operator,
rangkaian
29
skpeaker
ini
bisa
aktif setelah
mendapat supply sebesar 5 volt dari mikrokontroler, sehingga transistor pada
rangkaian speaker aktif(saklar tertutup) sehingga speaker tersebut bisa aktif.
Ini berarti panggilan yang masuk tidak menekan nomor ekstension yang
dituju, sehingga secara otomatis akan terhubung ke telpion operator.
Sedangkan jika pada saat generator tone aktif, yang ditandai dengan huruf "R"
pada display, penelpon menekan
nomor ekstension yang dituju, seperti
terlihat pada table 4.1 diatas. Saat ekstension satu yang dituju, maka display
akan menampilkan angka "1" dan speaker satu akan berbunyi. Ini bisa terjadi
karena pada saat tombol keypad telpon pada penelpon ditekan angka
satufuntuk ekstension satu), maka sinyal DTMF yang masuk ke rangkaian
akan dideteksi oleh IC DTMF MT8870. Pada IC ini sinyal tersebut akan diolah,
dan akan mengeluarkan output berupakombinasi logika yang sesuai, yaitu
0001, melalui pin Q1-Q4, dimana Q4 sebagai MSB dan Q1 adalah LSB.
Sehingga output yang berupa sandi biner ini yang masuk ke mikrokontroler
P04-P07. Dan dengan program yang sudah diatur, jika input dari DTMF 0001
maka mikrokontroler akan mengaktifkan display, yang akan menampilkan
angka satu sebagai desimalnya, dan juga speaker satu akan dfiaktifkan oleh
mikrokontroler.
Demikian juga
halnya jika
kode ekstension
2,
3 dan 4,
mikrokontroler akan mengaktifkan display dan speaker sesuai dengan kode
yang dikirimkan oleh DTMF detector.
30
4.3 Pengukuran Alat
Tabel 4.5. Pengukuran Tegangan Speaker dan Relay
Panggiian
Panggiian
Panggiian
Panggiian
Panggiian
Tanpa
Ekstension 1
Ekstension 2
Ekstension 3
Ekstension 4
Ekstension
Speaker
Relay
Speaker
Relay
Speaker
Relay
Speaker
Relay
Speaker
Relay
Opr
Opr
1
1
2
2
3
3
4
4
4,8 V
4,9 V
4,8 V
4,8 V
4,9 V
4,8 V
4,9 V
4,9 V
4,9 V
4,9 V
•
Pada pengukuran alat, dalam hal ini' diambil pengukuran tegangan pada
speaker dan relay. Pada pengukuran untuk tanpa menekan kode ekstension,
diukur pada speaker operator dan relay bloking operator. Tegangan pada saat
ada panggiian masuk tanpa menekan kode ekstension maka mikrokontroler
akan mengaktifkan relay bloking operator dan didapatkan tegangan yang
diukur sebesar 4,9 volt pada relay, dan juga mikrokontroler mengaktifkan
rangkaian speaker yang menandakan adanya panggiian untuk operator, pada
speaker operator yang sedang berbunyi pada saat ada panggiian, didapat
tegangan sebesar 4,8 Volt. Disini menunjukkan bahwa berdasarkan teori yang
dipakai, dimana speaker pada operator dan relay pada opertor dapat aktif juka
mendapatkan tegangan sebesar 5 volt, nilai tegangan dari hasil pengukuran
hampir mendekati dari teori yang dipakai. Tegangan yang didapat ini bisa
disebabkan oleh tidak stabilnya arus pada keluaran mikrokontroler yang
mengatur kerja atau memberikan input pada rangkaian speaker dan relay
bloking sehingga tegangan yang didapat tidak sepenuhnya 5 volt, tapi masih
31
bisa mengaktifkan speaker dan relay, karena perbedaan tegangan yang tidak
terlalu jauh. Begitu juga pada pengukuran untuk panggilan ekstension satu
sampai empat, dimana didapat tegangan yang berkisar dari 4,8 Volt sampai
4,9 Volt pada saat relay dan speaker aktif.
Tabel 6. Pengukuran Rangkaian
Titik Pengukuran
Tegangan
Input dari Line Telpon
39,6 Volt
Handset Telpon On Hook
4,1 Volt
Handset Telpon Off Hook
39,8 Volt
Output IC Regulator 7805
5 Volt
Ring On
4,9 Volt
TrafoTFI DTMF Detektor
4,8 Volt
relay Sim Loop
4,9 Volt
Loop OH Opr
4,9 Volt
Loop OH 1
4,9 volt
Loop OH 2
4,8 Volt
Loop OH 3
4,9 Volt
Loop OH 4
4,9 volt
Dengan input dari Line telpon yang sangat besar tegangannya, yaitu 39,6
Volt, sedangkan pada rangkaian alat seperti pada Ring detector dengan
tegangan 4,9 Volt, pada Simulator off Hook Operator sampai Simulator Off
Hook 4 dengan tegangan yang berkisar 4,8 Volt sampai 4,9 Volt, sehingga
pada
rangkaian
Ring
Detektor,
Simulator
32
Off
Hook
Operator
sampai
Simulatyor Off Hook 4 digunakan komponen Opto Coupler TLP521, untuk
dapat menghubungkan rangkaian dari line telpon ke rangkaian alat yang
mempunyai tegangn yang sangat berbeda jauh.
Pada saat Handset dalam keadaan tidak terangkat (On Hook) didapat
tegangan sebesar 4,1 volt. Sedangkan pada saat terangkat menjadi lebih
besar yaitu 39,8 Volt, Ini disebabkan karena sudah terhubungnya telpon
dengan line telpon.
Pada Catu daya menggunakan trafo CT 12 Volt, dijadikan input untuk Ic
regulato untuk dijadikan menjadi 5 Volt.
Tegangan pada trafo TF1 ini adalah 4,8 Volt, disini trafo ini sebagai jalur
keluar masuk sinyal dari line telpon dan dari generator tone. Sebagai input
pada saat ada kode DTMF yang dikirim penelpon, lalu masuk ke DTMF
Detektor, dan sebagai output dari generator tone untuk mengirimkan tanda ke
penelpon.
33
Download