DAFTAR PUSTAKA Amelia, M. R., D. Nina, A. Trisno, S. W. Julyanty, N. F. Rafika, H. A. Yuni, M. Q. A. Wijaya, dan R. M. Miftachur. 2014. Penetapan kadar abu (AOAC 2005). Fakultas Ekologi Manusia. IPB, Bogor. Anandika, D. D. 2011. Ekstrak bawang putih (allium sativum) menurunkan jumlah leukosit pada mencit model sepsis akibat paparan Staphylococcus aureus. Jurnal Hasil Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 32 (8) : 97-100. AOAC. 1995.Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemist Inc., Washington, D.C. Arizka, A. A., dan J. Daryatmo. 2015. Perubahan kelembaban dan kadar air teh selama penyimpanan pada suhu dan kemasan yang berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 4(4) : 124-129. Arpah. 2001. Penentuan Kedaluwarsa Produk Pangan. Program Studi Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data. Bagian Geometri. Fakultas Pertanian. USU, Medan. Badan Standarisasi Nasional. I996. SNI 01-4305-1996. Uji Kadar Asam Lemak Bebas. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta Indah H. D. 2011. Pendugaan Umur Simpan Produk Cone Es Krim dengan Metode Akselerasi Model Kadar Air Kritis. Departemen Teknologi Hasil Perairan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Deki, Idmar,. 2010. Optimasi formula permen jelly rumput laut (kappaphycus alvarezii) dan pendugaan umur simpannya dengan model pendekatan kadar air kritis yang dimodifikasi. Skripsi Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor. Dinar, F. 2010. Teknik pengolahan kentang menjadi dodol kentang untuk meningkatkan penghasilan keluarga di desa garingging kec. merak kabupaten tanah karo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 16(59) : 15-19. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1989. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata. Jakarta. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1997. Pedoman Gizi Pada Bahan PanganDirektorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi masyarakat,Jakarta. 85 Universitas Sumatera Utara Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2004. Daftar Komposisi Bahan Makanan.Bhratara, Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1998. Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Makanan dan Minuman, Departemen Kesehatan RI. Djatmiko, Bambang, Goutara, dan Irawadi. 1985. Pengolahan Kelapa I. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor. Ebook Pangan. 2006. Khasiat Dan Pengolahan Bawang (Teori Dan Praktek).http://www.ebookpangan.com (30 Oktober 2015). Ebook Pangan. 2009. Pengolahan Aneka Kerupuk.http://www.ebookpangan.com (30 Oktober 2015). Fiardy, A. 2013. Penentuan umur simpan keripik ubi jalar dankeripik talas dalam kemasan plastik danaluminium foil. Skripsi Dep. Teknik Mesin dan Biosistem. Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Fitria, M. 2007. Pendugaan umur simpanproduk biskuit dengan metode akselerasiberdasarkan pendekatan kadar air kritis. Skripsi Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor. Fitriani, P. P. E., I. M. A. S. Wijaya, dan I. B. W. Gunam. 2015. Pendugaan masa kadaluarsa ubi kayu (manihot esculenta crantz) instan pada beberapa bahan kemasan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 2(1) : Hal 58-68. Gunawan, M., M. A. Triatno, dan A. Rahayu. 2003. Analisis pangan: penentuan angka peroksida dan asam lemak bebas pada minyak kedelaidengan variasi menggoreng. Jurnal Sains Kimia Analitik. 6(3). Hambali, E., dan A. Suryani. 2002. Teknologi Emulsi. Departmen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Herawati, H. 2008. Penentuan umur simpan pada produk pangan. Jurnal Litbang Pertanian. 27(4) : Hal 124- 130. Hutasoid, N. 2009. Penentuan umur simpan fish snack (produksi ekstrusi) menggunakan metode akselerasi dengan pendekatan kadar air keritis dan metode konvensional. Skripsi Departemen Teknologi Hasil Perikanan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor. Istanti, I. 2005. Pengaruh lama penyimpanan terhadap karakteristik kerupuk ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis). Skripsi Departemen Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor. Universitas Sumatera Utara Keliat, Y. O. 2013. Pemanfaatan ikan pora-pora sebagai bahan baku tambahan pembuatan kerupuk dandaya terimanya. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. USU, Medan. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press, Jakarta. Labuza, T.P. 1982. Shelf Life Dating of Food. Food and Nutrition Press, Inc., Westport Connecticut. Labuza T. P., A. Kaanane, dan J. Y. Chen. 1985. Effect of temperature on the moisture sorption isotherms and water activity shift of two dehydrate foods. J Food Science 50 : 385-391. Latifah, I. 2010. Pendugaan umur simpan keripik wortel dalam kemasan polypropylene. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Marissa, D. 2010. Formulasi cookies jagung dan pendugaan umur simpan produk dengan pendekatan kadar air kritis. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Matz, S. A. 1997. Snack Food Technology. Connecticut: AVI Publishing Co. Inc., Westport. Nugroho A. 2007. Kajian Metode penentuan umur simpan produk flat wafer dengan metode akselerasi berdasarkan pendekatan model kadar air kritis. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pertiwi, C. A. L. P. 2009. Mutu dan umur simpan ubi jalar putih (Ipomoea Batatas L.) dalam kemasan plastik pada berbagai suhu penyimpanan. Skripsi Fakultas Teknologi PertanianInstitut Pertanian Bogor. Bogor. Purawisastra, S. dan H. Yunianti. 2010. Studi penerimaan konsumen terhadap naniura ikan mas (Cyprinus carpio) dengan asam jungga (Citrus hytrix DC) berbeda. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. Purwanti, H. 2011. Inovasi Pembuatan Kerupuk Bawang dengan Substitusi Tepung Kentang Hitam. Skripsi Jurusan Teknologi Jasa Dan Produksi Fakultas Teknik. UNES, Semarang. Septianingrum, Elis, 2008. Perkiraan umur simpan tepung gaplek yang dikemas dalam berbagai kemasan plastik berdasarkan kurva isoterm sorpsi lembab. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Universitas Sumatera Utara Soekarto. S. T., 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB. Bogor. Shahidi, F., P.K.J.P.D. Wanasundara, dan U.N. Wanasundara. 1997. Changes in edible fat and oils during processing. Journal of Food Lipid 4(1): 199-231. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1984. Prosedur Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. UGM, Yogyakarta. Suprapti, L. 2005. Tepung Tapioka. Kanisius, Yogyakarta. Supriadi C. 2004. Suplementasi tepung rumput laut euchema cottonii pada pembuatan roti tawar dan cookies. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Syarief, R, S. Santausa, dan B. Isyana. 1989. Buku dan Manograf TeknologiPengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor. Syarief, R. dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan, Bandung. Taoukis, P.S., A. E. Meskine dan T. P. Labuza. 1988. Moisture Transfer and Shelf Life of Packaged Foods. American Chemical Society. Tofan, 2008. Sifat fisik dan organoleptik kerupuk yangdiberi penambahan tepung daging sapiselama penyimpanan. Skripsi Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor. Walpole, R. E. 1992. Pengantar Statistik Edisi ke-3. Bambang S, penerjemah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Introduction to Statistics 3rd Edition. Wijaya, F. D. 2011. Pengaruh Proporsi Terigu Dan Tapioka Terhadap Sifat Fisikokimia Dan OrganoleptikKerupuk Bandeng. Skripsi Program Studi Teknologi Pangan. Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Wikipedia. 2015. Seledri.http://wikipedia.org(30 Oktober 2015). Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winarno, F. G. 1997. Naskah Akademis Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Universitas Sumatera Utara