Implementasi Subnetting Di tiap perusahaan yang mempunyai jaringan pasti memiliki komputer lebih dari satu mungkin 100 atau 200 komputer. Agar Komputer tersebut dapat berhubungan dengan lancar maka harus kita harus menggunakan subnetting. Fungsi dari subnetting ini yaitu: 1. 1. 2. 3. 4. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan Pengelolaan yang disederhanakan Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh, contoh WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. Tabel Subnet : Class Subnet Mask Default A 255.0.0.0 B 255.255.0.0 C 255.255.255.0 Untuk IP adress kelas A tidak dapat memakai subnet kelas B demikian pula sebaliknya. Jika kalian pernah menemukan istilah 255.0.0.0/8 maksud dari istilah tersebut adalah, subnet mask 255.0.0.0 mempunyai bit yang aktif (angka 1) sebanyak 8. Angka 8 setelah karakter ‘/’ menunjukkan banyaknya angka 1. Sebenarnya subnet mask terdiri dari bilangan – bilangan biner, misalnya 255.0.0.0 jika dikonversi ke biner maka menjadi 11111111.00000000.00000000.00000000. Oleh karena itu penulisannya menjadi 255.0.0.0/8. Contoh lainnya adalah 255.255.255.224/27 jika dikonversi ke biner maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000. Melakukan Subnetting Untuk melakukan subnetting terdiri dari beberapa proses, yaitu: Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask Yaitu dengan cara memakai rumus 2x – 2 = jumlah subnet, x adalah bit 1 pada subnet mask. Misalnya 11000000, maka x adalah 2 (dilihat dari jumlah angka 1 yang ada di situ), 22 – 2 = 2 subnet. 1. Menentukan jumlah host per subnet Yaitu dengan memakai rumus 2y – 2 = jumlah host per subnet, y adalah jumlah bit dibagian host atau yang bernilai nol ‘0’. Misalnya 11000000, maka y adalah 6 (dilihat dari angka 0 yang ada disitu), 26 – 2 = 62 host 2. Menentukan subnet yang valid Yaitu dengan mengurangi 256 dengan angka yang ada dibelakang subnet mask, misalnya 255.255.255.224/27, maka untuk menentukan subnet yang valid 256 – 224 = 32. Hasil dari pengurangan ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka belakang subnet mask. 32 + 32 =64, 64 + 32 = 96, 96 + 32 = 128, 128 + 32 = 160, 160 + 32 = 192, 192 + 32 = 224. maka jumlah host yang valid adalah 32, 64, 96, 128, 160, 192. 3. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet Yaitu mengambil alamat ip address yang terletak paling akhir 4. Menetukan host-host yang valid untuk tiap subnet Yaitu mengambil nomor diantara subnet-subnet dengan menghilangkan angka 0 dan angka 1. Contoh Kasus Misalnya 255.255.255.192/26, kita akan melakukan subnetting IP address 192.168.10.0. Maka langkah yang harus dilakukan. Alamat network : 192.168.10.0 Subnet mask : 255.255.255.192 1. Menentukan subnet yang dihasilkan subnet mask Konversi 192 ke biner yaitu 11000000. Ambil jumlah angka 1 untuk menentukan x, sehingga x = 2. pakai rumus 2 x – 2 = jumlah subnet, sehingga 22 – 2 = 2. 2. Menentukan jumlah host Ambil jumlah angka 0 dari konversi 192 untuk memberi nilai y. 11000000. Sehingga y = 6. Pakai rumus 2x – 2 = jumlah host, maka 26 – 2 = 62. 3. Menentukan subnet yang valid. Kurangi 256 dengan 192, 256 – 192 = 64. Tambahkan 64 sampai sejumlah 192. 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Maka subnet yang valid 64, 128 4. Menentukan broadcast Terletak tepat sebelum subnet berikutnya yaitu 127 dan 191 5. Menentukan host yang valid Dapat dilihat keterangannya di tabel berikut Nama Host I Host II IP address asli Host I IP address asli Host Subnet 64 128 -Host Pertama 65 129 192.168.10.65 192.168.10.129 Host terakhir 126 190 192.168.10.126 192.168.10.190 Alamat Broadcast 127 191 - Nah dilihat ditabel ini kita dapat menghitung berapa jumlah host nya yaitu (12665) + (190-129) = 122 host dalam 1 jaringan tersebut.