BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas : Budaya organisasi 2. Variabel Terikat : Pemberdayaan B. Definisi Variabel Penelitian Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan adalah suatu proses motivasi intrinsik dimana individu memunyai kekuasaan untuk berpartisipasi secara langsung untuk mengendalikan dan memengaruhi suatu kejadian yang memiliki efek langsung terhadap kehidupannya. Variabel ini diungkap dengan skala pemberdayaan yang disusun berdasarkan dimensi dari Spreitzer (1995), yaitu meaning, competence, self determination, dan impact. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi pemberdayaan karyawan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah pula pemberdayaan karyawan. 2. Budaya organisasi adalah bagian dari pola-pola keyakinan, simbol, ritual, dan mitos yang berkembang 36 37 seiring dengan waktu dan bekerja sebagai perekat yang menyatukan organisasi bersama-sama. Budaya organisasi diungkap dengan menggunakan skala dari Glaser (1987) yaitu kerjasama, moral, arus informasi, keterlibatan karyawan, pengawas, dan pertemuan. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin kuat budaya organisasi, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin lemah pula budaya organisasinya. C. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sample. Teknik purposive sample merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara menentukan standar-standar tertentu yang dimiliki oleh sampel. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang merupakan pegawai tetap Perusahaan Daerah Air Minum dan minimal telah bekerja selama 1 tahun. Hal ini didasari pemikiran bahwa karyawan yang telah bekerja selama minimal 1 tahun telah mengenal situasi dan kondisi organisasi serta mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan kerja. Standar atau kriteria berikutnya adalah pendidikan karyawan tersebut minimal SMA atau sederajad, standar ini diajukan karena menurut Kram (dalam Nugroho,2004) mengatakan bahwa pendidikan dan tekanan organisasi berpengaruh terhadap persepsi orang 38 diberdayakan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang adalah tipe karir dan orientasi profesi sehingga mobilitas karirnya akan tinggi dan suka mengembangkan identitas kepribadiannya. Dalam penelitian ini seluruh karyawan PDAM Salatiga diberikan sebaran angket untuk diisi. Setelah itu, peneliti mengecek kembali sampel yang sesuai kriteria yaitu memasukkan data yang sesuai kriteria kedalam perhitungan dan membuang atau tidak mengikutsertakan sampel yang tidak memenuhi kriteria. D. Metode Pengumpulan Data Menurut Arikunto (1998) metode pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan skala. Penskalaan adalah prosedur untuk memberikan bilangan (atau simbol lain) pada suatu obyek sehingga bilangan tersebut menunjukkan karakteristik obyek tersebut. Karakteritik tersebut lebih tepatnya diwakili oleh sejumlah indikator atau item. Jenis penskalaan yang dipakai adalah metode menilai (rating), yaitu Subjek menilai stimulus berdasarkan kesesuaiannya dengan kondisi dirinya dan 39 dipandang dari bentuknya, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. Skala yang digunakan adalah berupa skala likert. Skala likert adalah skala yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala ini disusun berdasarkan dua jenis item yang seiring dengan pernyataan (favorable) dan yang tidak seiring pernyataan (unfavorable), setiap item memiliki 4 alternatif jawaban yaitu : 1. Untuk item Favorable : skor 4 jika jawaban responden sangat sesuai, skor 3 jika jawaban responden sesuai, skor 2 jika jawaban responden tidak sesuai, dan skor 1 jika jawaban responden sangat tidak sesuai. 2. Untuk item Unfavorable : skor 1 jika jawaban responden sangat sesuai, skor 2 jika jawaban responden sesuai, skor 3 jika jawaban responden tidak sesuai, dan skor 4 jika jawaban responden sangat tidak sesuai. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu : 1. Skala Pemberdayaan Skala pemberdayaan ini diukur berdasarkan dimensi pemberdayaan menurut, Spreitzer (1995). Spreitzer mengungkapkan bahwa dimensi pemberdayaan meliputi empat hal, yaitu : 40 a. Meaning (pemaknaan), merupakan nilai dari tujuan dan maksud kerja yang dinilai dari dalam hubungannya dengan standar-standar dan ideal-ideal pada diri individu itu sendiri. Pemaknaan merupakan kesempatan bagi karyawan merasakan bahwa mereka melakukan tugas yang berharga, karena merasa menjadi bagian dari misi yang penting dalam skema organisasi yang lebih besar. Karyawan merasa dirinya berarti dengan melakukan tugas- tugas yang berharga. Perasaan kebermaknaan adalah perasaan karyawan yang merasakan bahwa tugasnya sebanding dengan waktu dan energi yang telah dikeluarkan. Pemaknaan melibatkan kepastian antara persyaratan peran kerja dan keyakinan, nilai–nilai, dan perilaku-perilaku. b. Competence (kompetensi), mengacu pada keyakinan individu yang berarti karyawan mempunyai keyakinan secara individual pada kemampuannya untuk menampilkan aktivitas-aktivitas dengan menggunakan ketrampilan atau keahlian yang dimilikinya. Ada perasaan bahwa dirinya mampu dan percaya diri untuk belajar dan berkembang mengatasi tandangan baru. kompetensi mewakili keyakinan, penguasaan personal, atau usaha-kinerja. c. Self-Determination (determinasi diri), merupakan perasaan yang ada pada diri individu untuk memilih 41 berinisiatif dan mengatur tindakan-tindakan. Karyawan memiliki perasaan bahwa dirinya memiliki pilihan. Pilihan berarti dapat melakukan pekerjaan secara bijaksana dengan suatu pendekatan kerja tertentu. Dengan kata lain, karyawan dapat mengatakan penilaiannya sendiri dan bertindak sesuai dengan pemahamannya dalam menyelesaikan tugasnya. Determinasi diri mencerminkan permulaan dan kelanjutan proses-proses dan perilaku kerja seperti membuat keputusan tentang metode-metode , langkahlangkah dan upaya-upaya kerja. d. Impact (dampak), merupakan tingkat yang dirasakan individu dimana perilaku mereka membawa suatu perbedaan. Karyawan dengan sense of impact berarti percaya bahwa mereka dapat mempengaruhi unit kerjanya dan gagasan-gagasanya didengar orang lain. Tabel 3.1 Blue Print Skala Pemberdayaan No 1 2 Dimensi Pemaknaan (Meaning) Indikator Fav 1. Tugas berharga baginya 5 2. Bagian dari misi penting dalam organisasi. 3. Berarti dengan melakukan tugas yang berharga 4. Tugas sebanding dengan energi dan waktu yang dikeluarkan. Kompetensi 1. Mampu menyelesaikan 5 (Competence) pekerjaan dengan baik. Unfav Jumlah 1 6 1 6 42 No Dimensi Indikator Fav 2. Mampu berkembang dengan tantangan baru 3. Berusaha meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki. 3 Determinasi 1. Memiliki perasaan bahwa 5 diri (Selfdirinya memiliki pilihan. determination) 2. Dapat menilai diri sendiri dan bertindak sesuai pemahamannya dalam menyelesaikan tugas. 3. Memiliki kebebasan untuk menentukan lagkah dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 4 Dampak 1. Percaya bahwa mereka 6 (Impact) dapat mempengaruhi unit kerja. 2. Mampu membuat gagasan mereka di dengar orang lain Jumlah Unfav Jumlah 1 6 1 7 25 2. Budaya Organisasi Skala budaya organisasi disusun berdasarkan enam dimensi yang dipaparkan oleh Glaser (2003) : a. Teamwork (kerjasama) Karyawan memandang kelompok kerja mereka beroperasi sebagai sebuah tim di mana kepercayaan tinggi dan orang-orang diperlakukan secara adil dan konsisten. Manajemen dan karyawan dianggap memiliki hubungan kerja yang produktif. 43 Mendengarkan satu sama lain, konstruktif menghadapi masalah bersama-sama. b. Morale (moral) Karyawan merasa termotivasi untuk menjadi efisien dan produktif, dan mengeluarkan upaya terbaik mereka. Karyawan merasa dihormati oleh orang-orang dalam kelompok kerja mereka dan seluruh organisasi c. Information Flow (arus informasi) Karyawan mendapatkan cukup informasi agar menjadi efisien dan produktif, jika mereka tahu mengapa perubahan dibuat, dan sejauh mana mereka tahu apa yang terjadi di luar bagian pekerjaan mereka. d. Employe Involvement (keterlibatan karyawan) Karyawan merasa bahwa mereka memiliki suara dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka, mereka menganggap bahwa ide-ide mereka meminta dan dihargai. Karyawan merasa bahwa masukan mereka penting dan ditindaklanjuti. e. Supervision (atasan) Mengacu pada persyaratan dalam pekerjaan yang dibuat jelas, seberapa baik atasan mendengarkan karyawan, atasan membiarkan karyawan tahu kapan mereka telah melakukan pekerjaan yang baik dan memberikan kritik dengan cara yang positif. Seberapa baik pengawas mendelegasikan tanggung jawab. 44 f. Meetings (pertemuan) Melihat efektivitas dan efisiensi pertemuan. Keputusan yang dibuat pada pertemuan bisa dimasukkan ke dalam tindakan, setiap orang mengambil bagian dalam diskusi pada pertemuan dan melakukan diskusidiskusi sesuai jalur, Pertemuan dipandang sebagai waktu yang dihabiskan dengan baik. Tabel 3.2 Blue Print Skala Budaya Organisasi No 1 Dimensi Teamwork 2 Morale 3 Information Flow Indikator Fav 1. Kelompok kerja beroperasi 5 sebagai sebuah tim 2. Kepercayaan tinggi dan orang-orang diperlakukan secara adil dan konsisten. 3. Manajemen dan karyawan memiliki hubungan kerja yang produktif. 4. Mendengarkan satu sama lain, 5. Konstruktif menghadapi masalah bersama-sama. 1. Merasa termotivasi untuk 6 menjadi efisien dan produktif, serta mengeluarkan upaya terbaik mereka. 2. Merasa dihormati oleh orang-orang dalam kelompok kerja mereka dan seluruh organisasi 1. Mendapat cukup informasi 4 agar menjadi efisien dan produktif. Unfav Jumlah 5 6 4 45 No Dimensi 4 Employee Involvement 5 Supervision 6 Meeting Indikator Fav 2. Mengetahui mengapa perubahan dibuat 3. Mengetahuiu apa yang terjadi di luar bagian pekerjaan mereka. 1. Merasa memiliki suara 4 dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka 2. Ide-ide mereka diminta dan dihargai. Merasa bahwa masukan mereka penting dan ditindaklanjuti 1. Persyaratan dalam 7 pekerjaan yang dibuat jelas 2. Atasan mendengarkan karyawan 3. Atasan membiarkan karyawan tahu kapan mereka telah melakukan pekerjaan yang baik 4. Atasan memberikan kritik dengan cara yang positif. 5. Atasan mendelegasikan tanggung jawab. 1. Pertemuan yang efektivitas 5 dan efisien 2. Keputusan yang dibuat pada pertemuan bisa dimasukkan ke dalam tindakan, 3. Setiap orang mengambil bagian dalam diskusi pada pertemuan 4. Diskusi dalam pertemuan sesuai jalur pembicaraan 5. Merasa bahwa pertemuan adalah waktu yang dihabiskan dengan baik Jumlah Unfav Jumlah 4 7 5 31 46 E. Seleksi Item dan Reliabilitas 1. Seleksi Item Prosedur seleksi item dilakukan dengan melihat konsistensi item total, yaitu dengan mengukur keselarasan atau konsistensi antara item dengan tes secara keseluruhan. Azwar (1999) menyatakan bahwa daya diskriminasi item adalah kemampuan item untuk membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Lebih lanjut Azwar (1999) menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam pemahaman dalam beberapa penelitian, dimana daya diskriminan item dianggap sebagai validitas item. Perlu diingat bahwa koefisien korelasi item total (rit) tidak memberikan informasi mengenai validitas item tetapi konsistensi antara apa yang diukur item dengan apa yang diukur oleh tes. Pengujian konsistensi item dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada item yang bersangkutan dengan skor total tes (korelasi item tes). Azwar (1999) menyatakan bahwa batas kriteria pemilihan item berdasar korelasi item total yang dianggap memuaskan dan memberikan kontribusi yang baik yaitu sebesar ≥ 0,30. Selain itu, pada prinsipnya item yang nilai koefisien korelasi semakin mendekati nilai 1,00 memiliki arti bahwa item tersebut semakin bagus. 47 Widhiarso (2010) menyatakan bahwa batas koefisien korelasi item total memiliki batas yang berbedabeda dan dapat diturunkan menjadi 0,275 dengan pertimbangan jumlah item yang lolos tidak mencukupi atau jauh dari jumlah yang diinginkan dan nilai koefisien reliabilitas pengukuran masih memuaskan. 2. Uji Reliabilitas Alat Ukur Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Azwar (2005) mengatakan bahwa hasil penelitian dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Azwar (2005) juga mengemukakan bahwa formula statistika yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan Alfa Cronbach, dengan rumus sebagai berikut : =( )( ) Keterangan: α = koefisien alpha N = jumlah item dan skala S2 = varian total dari skor tes = varian dari setiap item skala 48 Berikut adalah kriteria yang digunakan dalam menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas menurut George dan Mallery dalam Azwar (2003) sebagai berikut : Tabel 3.3 Kriteria tinggi rendah koefisien reabilitas Kategori α > 0,9 : kategori baik sekali 0,8 < α < 0,9 : kategori baik 0,7 < α < 0,8 : kategori dapat diterima 0,6 < α < 0,7 : kategori dipertanyakan 0,5 < α < 0,6 : kategori jelek α < 0,5 : kategori ditolak F. Metode Analisis Data Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Kisaran koefisien korelasinya antara -1 sampai dengan 1. apabila koefisien korelasi adalah positif berarti korelasi searah, sedangkan apabila negatif berarti korelasi berlawanan arah. Apabila diperoleh koefisien korelasi adalah 0,000, maka hal tersebut berarti tidak ada korelasi. 49 Selanjutnya untuk menentukan signifikansi koefisien korelasi peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Adapun rumus korelasi Product Moment sebagai berikut : ( √[( ( )( ) )( Keterangan: rxy = koefisien korelasi N = jumlah subyek x = skor setiap item y = skor total ( X)² = kuadrat jumlah skor item X² = jumlah kuadrat skor item Y² = jumlah kuadrat skor total ( Y)² = kuadrat jumlah skor total xy = jumlah hasil kali dari x dan y ) ( ) )]