pengembangan tanaman arachis sebagai bahan pakan ternak

advertisement
Lokakarya Fungsional Non Peneliri 1997
PENGEMBANGAN TANAMAN ARACHIS SEBAGAI
BAHAN PAKAN TERNAK
Hadi Budiman', Syamsimar D . 1 , dan Suryana 2
2
' Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,
Jalan Raya Pajajaran Bogor
Balai Penelitian Ternak Ciawi, P .O . Box 221, Bogor 16002
PENDAHULUAN
Arachis termasuk leguminosa tanaman tahunan . Tanaman ini berbeda
dengan tanaman kacang tanah (Arachis hipogea), arachis merupakan
tanaman serba guna terutama untuk makanan ternak, pelindung tanah erosi,
tanaman penutup tanah di perkebunan-perkebunan, dan sebagai tanaman
hias yang bunganya sangat indah berwarna kuning .
Tanaman arachis berasal dari Florida dan dapat tumbuh di berbagai
tipe tanah, misalnya tanah gambut, tanah bercadas, berbatu, tanah irigasi
maupun tanah tadah hujan . Arachis memiliki akar yang kuat sehingga
penyebarannya sangat cepat dan mudah, dan tahan terhadap kekeringan,
tahan terhadap perubahan iklim serta tahan terhadap pemangkasan berulangulang . Dengan keunggulan dan keistimewaan tanaman tersebut, maka
tanaman ini cocok ditanam di daerah kering, terutama pada tanah yang
kurang produktif, bahkan tanaman ini kemungkinan dapat menghambat pertumbuhan tanaman pengganggu seperti alang-alang karena tanaman arachis
mempunyai akar yang kuat dan banyak di dalam tanah .
Jenis tanaman arachis juga disebut tanaman ganda karena dapat ditanam sebagai tanaman tunggal, campuran maupun sebagai tanaman turnpangsari dengan rumput, tumpangsari dengan tanaman pangan, sebagai penutup tanah di perkebunan-perkebunan dan sangat baik sebagai tanaman
pakan ternak . Untuk pakan ternak arachis merupakan hijauan yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 13 - 25% .
Tanaman arachis sebagai pakan ternak terutama untuk ternak kambing,
domba dan sapi perah . Di Amerika Serikat tanaman ini diberikan dalam
bentuk keying maupun segar dengan kecernaan in vitro di atas 70% . Produksi
tanaman arachis relatif masih rendah dibandingkan dengan hijauan Iainnya
yaitu berkisar 15 - 20 ton per hektar per tahun atau 4-7 ton per hektar per
tahun bahan kering, produksi tersebut relatif masih rendah karena belum
diberikan pemupukan secara optimal . Oleh karena itu tanaman arachis
diharapkan dapat meningkatkan peruuasan dan perkembangan hijauan yang
berkualitas dan tersedia sepanjang tahun .
116
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
PENANAMAN
Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman . Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman arachis antara lain
pemilihan bibit yang baik, pengolahan tanah, pemberian pupuk yang cukup,
memperhatikan pH tanah yaitu antara 5,5-6, menghindari genangan air dan
pemeliharaan tanaman yang teratur . Setelah pengolahan tanah dengan
dicangkul atau dibajak, kemudian dibuatkan bedengan dan selokan seperti
menanam kacang tanah . Bedengan dan selokan berfungsi sebagai drainase
untuk menghindari genangan air dan berfungsi sebagai jalan pada waktu
pemeliharaan dan pemangkasan tanaman .
Panjang dan lebar bedengan disemaikan dengan kondisi lahan, yaitu
masing-masing panjang 4-6 m, lebar 3-4 meter dan tinggi bedengan 20-30cm,
sedangkan lebar dan dalamnya saluran atau selokan berkisar antara 25-30 cm
dan dalamnya saluran 15-20 cm .
Penanaman tanaman arachis umumnya menggunakan stek batang
pucuk, atau sobekan anakan (rhizoma) . Penanaman menggunakan biji masih
sulit dilakukan karena tanaman arachis kemampuan dalam menghasilkan biji
sangat sedikit . Oleh karena itu dianjurkan penanaman dengan menggunakan
stek batang yang tidak terlalu muda atau tua, atau dengan sobekan anakan .
Penanaman dengan stek batang diusahakan berasal dari jenis yang
mempunyai produksi hijauan cukup tinggi . Penggunaan stek pucuk yang
panjangnya antara 10-20 cm harus terlebih dahulu disemaikan di dalam
bedengan persemai9n atau di dalam polybag . Setelah tanaman berumur lebih
dari dua bulan kemudian dapat dipindahkan ke bedengan yang telah tersedia .
Kebutuhan bibit berkisar antara 150 .000-200 .000 stek/ha dengan jarak tanam
30 x 30 cm .
Penanaman menggunakan sobekan anakan, penanaman dapat langsung ke bedengan dengan jarak tanam 50 x 50 cm pada tanah dadar dan
pada tanah miring 30 x 30 cm dengan jarak antar dalam barisan 50 cm
Penanaman pada tanah miring dianjurkan agar mengikuti kontur tanah yang
ada sehingga berfungsi juga sebagai pengendali erosi tanah .
JENIS TANAMAN ARACHIS SEBAGAI PAKAN TERNAK
Jenis tanaman arachis yang dapat dikembangkan sebagai pakan ternak
dan mempunyai produktivitas hijauan dan kandungan nilai gizinya lebih baik
ada lima jenis dari 21 jenis arachis . Kelima jenis arachis tersebut yang dapat
dikembangkan adalah Arachis hybrid, Arachis glabrata cv Florigraze, Arachis
Species IRFL 3064, Arachis 3053 dan Arachis 3059 . Jenis-jenis arachis
tersebut umumnya berbunga yang sangat indah . Ada beberapa jenis arachis
lokal seperti di Sulawesi Selatan, Bali dan Manado, kemungkinannya dapat
11 7
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
dikembangkan terutama di perkebunan-perkebunan kelapa . Jenis-jenis arachis
tersebut yaitu Arachis pintoi, A . repens, dan A marginata . Jenis-jenis lokal
tersebut pada umumnya masih belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan
secara otimal, namun dimanfaatkan sebagai penutup tanah di perkebunanperkebunan atau merupakan tanaman liar .
PEMUPUKAN
Tanaman arachis memerlukan pemupukan yang teratur, seperti pupuk
yang dibutuhkan adalah pupuk kandang, pupuk buatan seperti Urea, TSP,
KCL atau NPK . Pupuk kandang diberikan sebelum penanaman atau pada
waktu pembuatan bedengan .Kebutuhan pupuk urea lebih sedikit dibandingkan
dengan pupuk P dan K . Pupuk urea tidak banyak diperlukan oleh tanaman
arachis karena tanaman inl mempunyai bintil-bintil akar yang dapat mengikat
N dan dapat menyuburkan tanah kritis . Dosis yang digunakan berkisar antara
300-550 kg/ha NPK (0-10-30), pupuk kandang 3-5 ton per ha . Apabila kondisi
tanah pH-nya rendah, maka perlu dilakukan pemberian kapur sebanyak 1 ton
per ha . Pemberian pupuk kandang cukup diberikan satu kali dalam setahun
sedangkan pupuk buatan cukup diberikan 2 kali dalam setahun, hal ini
tentunya tergantung kondisi pemilikan modal .
PRODUKSI HIJAUAN SEGAR
Produksi hijauan akan meningkat apabila pemeliharaan tanaman
teratur, pemberian pupuk yang cukup, kesuburan tanah dan penggunaan bibit
yang balk pula . Di bawah ini produksi hijauan segar relatif masih rendah
karena budidaya tersebut merupakan introduksi dan pemupukannya pun
sangat terbatas . Dalam tabel berikut produksi kelima jenis arachis adalah
sebagai berikut .
Tabel 1 . Produksi kelima jenis Arachis
Jenis
Produksi (ton/ha/tahun)
Segar
Kering
Arachis hybrid
19,3
6,1
A . glabrata cv. Florigaze
13,0
4,2
Arachis sp. IRFL 3064
12,9
3,5
Arachis sp. IRFL 3053
12,2
3,4
Arachis sp. IRFL 3059
12,0
3,1
Sumber : Yuhaeni (1989)
Pada Tabel 1 tersebut di atas terlihat tanpa pemupukan, produksi
hijauan masih sangat rendah dibandingkan dengan tanaman lainnya .
118
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
Diharapkan dengan pemupukan yang optimal clan manajemen pemeliharaan
produksi hijauan segar akan meningkat dua kali lipat bahkan lebih .
Komposisi kandungan zat makanan dari lima jenis arachis adalah
sebagai berikut .
Tabel 2 . Kandungan zat makanan ke lima jenis Arachis
Jenis Arachis
Kandungan Protein Kasar (%)
Arachis hybrid
19,2
A . glabrata cv. Florigaze
16,5
Arachis sp. IRFL 3064
16,1
Arachis sp . IRFL 3053
15,9
Arachis sp . IRFL 3059
13,4
Sumber : Yuhaeni (1989)
Tabel 3 . Susunan zat makanan beberapa bahan pakan
Bahan pakan
BK (%)
PK (%)
SK (%)
Energi
ME
(Mcal/kg)
TDN
(%)
Ca (%)
P (%)
Leguminosa
Daun lamtoro
29
22,3
14,4
2,99
79
2,1
0,01
Daun Gamal
27
19,1
18,0
2,62
69
0,7
0,19
Daun Turi
16
29,6
15,4
2,76
72
1,4
0,43
Jerami Kacang
Tanah
86
14,7
30,6
1,94
54
1,5
0,20
Kaliandra
39
24,0
1,6
0,20
Rumput Gajah
18
9,1
0,5
0,30
Rumput Raja •)
10,2
13,5
0,37
0,35
Brachiaria
25
8,3
32,2
0,3
0,60
Rumput
lapangan
35
6,7
34,2
Setaria
21
5,2
37,5
Rumput
38,2
1,96
2,10
54
57
1,96
54
0,7
0,60
Sumber : Wayan Mathius dkk. (1991), ') ME Siregar (1989)
Sebagai data pembanding beberapa jenis hijauan leguminosa mempunyai kandungang protein kasar tidak berbeda jauh dengan arachis (Tabel 3) .
Oleh karena itu arachis potensial mempunyai kandungan zat-zat nutrisi yang
11 9
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
cukup balk sehingga diharapkan akan dapat membantu tanaman leguminosa
Iainnya . dan dikembangkan terutama pada lahan-lahan kritis .
KESIMPULAN
Diharapkan khususnya tanaman arachis dapat meningkatkan keanekaragaman tanaman pakan ternak dan dapat membantu meningkatkan produksi
hijauan ternak terutama pada musim kemarau panjang . Karena tanaman ini
mempunyai keistimewaan tersendiri yang mempunyai manfaat ganda selain
pakan ternak, juga sebagai tanaman yang dapat membantu mengatasi
kesuburan tanah, menjaga erosi, sebagai tanaman pelindung atau penutup
tanah di perkebunan-perkebunan, dan tanaman ini sebagai tanaman hias
terutama di pinggir-pinggir jalan protokol atau sebagai tanaman hias di
perumahan-perumahan mewah .
Disamping itu kandungan proteinnya cukup tinggi sebagai makanan
ternak sehingga dapat membantu dan mengatasi kekurangan protein terutama
pada rumput atau hijauan Iainnya yang rendah kandungan zat makanannya .
Produktivitas hijauan relatif masih rendah, tetapi bila diusahakan
dengan pemberian pupuk kandang atau pupuk buatan serta dengan
pemeliharaan yang balk, maka produksi hijauan diharapkan akan Iebih
meningkat .
DAFTAR BACAAN
Yuhaeni, Siti . 1989 . Adaptasi Beberapa Jenis Leguminosa Arachis Sebagai
Hijauan Pakan di Daerah Ciawi-Bogor . Prosiding Pertemuan Ilmiah
Ruminansia . Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan .
Siregar, M .E ., Ambar Roesyat dan Hadi Budiman . 1989 . Teknik Budidaya King
Grass . Direktorat Bina Produksi Peternakan, Direktorat Jenderal
Peternakan, Jakarta .
Wina, E . 1992 . Nilai Gizi Kaliandra, Gamal, dan Lamtoro sebagai Suplemen
untuk Domba yang Diberi Pakan Rumput Gajah . Prosiding Pengolahan
dan Komunikasi Hasil-Hasil Penelitian . "Teknologi Pakan dan Tanaman
Pakan" . Balai Penelitian Ternak .
Mathius W ., B . Haryanto dan M .E . Siregar. 1991 . Pedoman Praktis Beternak
Domba Sebagai Ternak Potong . Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan . Bogor.
1 20
Download