VII-1 BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian

advertisement
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
BAB VII
MANAJEMEN KONSTRUKSI
7.1
Pengertian Manajemen Konstruksi
Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakantindakan, diantaranya adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan
aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi
juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan
konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Sehingga manajemen konstruksi merupakan cara agar bagaimana sumberdaya yang
terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek
konstruksi dikelompokkan dalam man power, material, machines, money dan
method.
Untuk mencapai keberhasilan pada suatu proyek konstruksi bangunan
bertingkat tinggi tentunya semua pihak yang terlibat di dalamnya, dimana
keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh banyak aspek dalam perencanaan maupun
pelaksanaannya. Salah satu aspek penting dalam penentu keberhasilan suatu proyek
adalah scheduling proyek, yang di dalamnya terdapat durasi yang memegang peranan
dalam menentukan tenggang waktu berlangsungnya suatu aktivitas pekerjaan dalam
suatu proyek konstruksi.
Manajemen konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan
waktu. Dimana manajemen tenaga kerja atau sumber daya manusia dan manajemen
material lebih ditekankan dan digunakan. Karena pada manajemen konstruksi, dua
puluh persen dari manajemen perencanaan berperan dan sisanya, yaitu manajemen
pelaksanaan termasuk di dalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek
mendapatkan bagian yang lebih besar.
VII-1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
7.2
Aspek-Aspek Manajemen Konstruksi
Sebagaimana diketahui
bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi
didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan
menyelesaikan proyek tersebut dalam bentuk bangunan fisik secara efisien dan
efektif. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek
teknis pelaksanaan manajemen konstruksi itu sendiri dalam penyelenggaraannya.
Proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan
serah terima. Selama proses berlangsung, beberapa aspek teknis yang berkaitan
dengan proses, perlu diketahui. Aspek teknis yang umum dilakukan terdistribusi
dalam :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penjadwalan (Scheduling)
3. Pengendalian (Controling)
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik
yang mempunyai variabel biaya, mutu, waktu yang optional. Sebagaimana diketahui
secara tradisional ahwa ketiga variabel tersebut saling berkaitan dan saling
mempengaruhi.
Gambar 7.1 Segitiga Variabel Utama dalam Manajemen Konstruksi
Ketiga variabel tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas Mutu
berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum
menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan yang sama dengan
spesifikasi yang sama pula. Demikian dengan waktu pelaksanaan, tinggi
pelaksanaan, mutu yang tinggi membutuhkan kehati-hatian dan pengawasan mutu
VII -2
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
lebih intensif, sehingga jelas akan menggunakan waktu yang lebih lama daripada
waktu normal. Dari waktu yang lebih lama, maka secara otomatis akan menambah
biaya pelaksanaan. Bentuk saling ketergantungan ini memberikan beberapa
kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi.
7.3
Fungsi Manajemen Kontruksi
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
tujuan sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai
suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Manajemen proyek konstruksi
adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan
penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya
yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
1. Perencanaan (Planning)
2. Mnegorganisasi (Organizing)
3. Penempatan Orang (Staffing)
4. Mengarahkan (Directing)
5. Mengontrol (Controlling)
Fungsi ini dijalankan untuk menjamin bahwa perencanaan bias diwujudkan
secara pasti. Ada banyak alat-alat analisa untuk suatu proses yang efektiv. Proses
control pada dasarnya sulalumemuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa
atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan menentukan
langkah-langkah yang perlu dikoreksi.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu.
Manajemen material dan manajemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal
itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya
manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu.
Manajemen Konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan. Manajemen Konstruksi merupakan wakil dari pemberi
tugas dalam mengendalikan proses pembangunan.
VII -3
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
2. Mengantisipasi terjadinya perubahan konsdisi lapangan yang tidak pasti
dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan.
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu
dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan.
4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap
masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
5. Fungsi manajerial dan manajemen merupakan system informasi yang baik
untuk menganalisis performa di lapangan.
7.4
Tujuan Manajemen Konstruksi
Tujuan manajemen konstruksi pada proyek SOHO@Pancoran adalah
mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan. Untuk keperluan
pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang
digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu
diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (Quality Control), pengawasan biaya
(Cost Control) dan pengawasan waktu pelaksanaan (Time Control).
Sedangkan tujuan akhir dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi
adalah untuk mendapatkan hasil akhir pembangunan dengan mutu yang maksimal,
hemat biaya, hemat waktu dan tertib administrasi, untuk itu tujuan diadakannya
Konsultan Manajemen Konstruksi adalah untuk melakukan pengendalian sebagai
berikut :
1. Pengendalian Mutu

Menyediakan dan memberikan layanan konsultasi pada tahap
perencanaan sehingga hasil perencanaan bisa mencapai sasaran mutu
yang diinginkan.

Mengawasi dan
menyetujui
pemakaian
bahan, peralatan
dan
metode pelaksanaan konstruksi termasuk merekomendasi perubahan
atau subsitusi material apabila diperlukan tanpa merubah inlai
kontrak pemborongan.

Menyelenggarakan dan
memimpin
rapat
persiapan pelaksanaan
pekerjaan (pre-operation meeting/kick off meeting), rapat berkala
VII -4
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
dan
rapat-rapat khusus
dalam
rangka
pengendalian
mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.

Meneliti, memeriksa dan menyetujui gambar kerja/shop drawing
yang
dibuat
oleh
kontraktor
sebelum
pekerjaan
mulai
dilaksanakan di lapangan.

Menyusun daftar cacat (defect list) sebelum serah terima pertama
pekerjaan
dan mengawasi/mengontrol pelaksanaan perbaikannya
selama masa pemeliharaan.

Meneliti dan memeriksa gambar (as built drawing) yang dibuat oleh
kontraktor sebelum serah terima pertama.
2. Pengendalian Waktu

Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju
pencapaian
volume/realita fisik
berdasarkan jadwal
yang
sudah disepakati sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai.

Menyusun updating time schedule pelaksanaan apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule
dalam
rangka
pencapaian
target
yang
sudah
disepakati
sebelumnya.
3. Pengendalian Biaya

Menyetujui
dan
merekomendasikan
pekerjaan tambah
kurang
disertai dengan pertimbangan teknis dan harga kepada Pengguna
Anggaran sebelum dilaksanakan di lapangan.

Menyusun Berita Acara persetujuan kemajuan/progres prestasi
pekerjaan untuk pembayaran angsuran/termijn.
4. Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan

Membantu kontraktor dalam menyusun laporan Harian, mingguan,
bulanan dan laporan pekerjaan berdasarkan pemantauan progres
pelaksanaan konstruksi.

Menyusun Berita Acara persetujuan
kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

Membantu Konsultan Perencana menyusun
Operasional
dan
Pemeliharaan/Perawatan
Manual
Petunjuk
Bangunan
Gedung
VII -5
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
termasuk fasilitas pendukungnya serta petunjuk yang menyangkut
peralatan dan perlengkapan Mekanikal-Elektrikalnya.
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap
perencanaan, namun dapat juga pada tahap-tahap lain sesuai dengan tujuan dan
kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap-tahap
proyek sebagai berikut :
1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek.
Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan
teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan-masukan dan atau
keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi,
yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan,
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan
dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak
atau feasible mulai dari tahap disain.
3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau
keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
7.5
Peranan Manajemen Konstruksi
Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan
yang
sangat
baik
yang
disediakan
untuk
mengkoordinasikan
dan
mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagaimana manajer proyek
konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi proyek.
Pada proyek SOHO@Pancoran PT. Nusapratama Dwikharisma sebagai
Manajemen Konstruksi memiliki peranan sebagai Agency Construction Manajement
(ACM) atau pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari
pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara
perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor dan mulai dilibatkan mulai
dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total
serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan
beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
VII -6
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
Sebagai pemilik sekaligus konsultan manajemen proyek, konsultan MK
mempunyai wewenang yang meliputi:
1. Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan oekerjaan kepada
pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam pelaksanaan
menyimpang dari spek yang telah ditentukan.
3. Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun
pekerjaan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
5. Mengarahkan,
mengelola,
serta
mengkoordinasikan
pelaksanaan
kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam
pekerjaan.
6. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan perencana
dan kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali.
7. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).
8. Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan
Adapun struktur organisasi owner/konsultan MK seperti pada lampiran
laporan. Dalam proyek ini, sesuai dengan struktur organisasi yang terlampir,
konsultan MK terdiri dari:
1. Pengawas struktur, dengan uraian tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang
struktur.
b. Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor
pada pekerjaan struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
c. Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/
pengetesan
material, schedule kerja dan berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor dibidang struktur, jika sudah sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
VII -7
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK SOHO @ PANCORAN
JL.MT.HARYONO KAV 2-3,JAKARTA SELATAN
d. Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.
e. Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam
bidang struktur.
f. Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor pada pekerjaan
struktur bila terjadi penyimpangan pekerjaan struktur.
2. Pengawas arsitek, dengan uraian tugas sebagai berikut :
a. Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan
dengan rancangan arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor
di lapangan.
b. Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang
tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
c. Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor
dalam bidang arsitek.
d. Memerintahkan
supervisor kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek yang telah
ditentukan bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar
dan spesifikasi.
3. Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada
pekerjaan M/E.
b. Mengawasi dan mengontrol supervisor kontraktor M/E dalam
pelaksanaan tugas.
c. Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.
d. Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam
bidang M/E.
e. Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor M/E ataupun sub
kontraktor bila terjadi penyimpangan pekerjaan di bidang M/E
VII -8
Download