Inilah Manfaat Serangga Necrofag dan Daun Sirsak dalam

advertisement
Inilah Manfaat Serangga Necrofag dan Daun Sirsak dalam
Dunia Medis
Sabtu, 18 Juni 2016 WIB, Oleh: Ika
Tahukah Anda, ternyata serangga bisa digunakan untuk identifikasi autopsi jenazah? Sekelompok
mahasiswa Fakultas Biologi UGM berhasil menguak potensi serangga, khususnya serangga necrofag
sebagai penanda (marker)identifikasi dalam proses autopsi jenazah.
Mereka adalah Eric Anindita, Dini Pramesti, Hanifa Hanini, Monica Bataona dan Diva Pungky
Wicaksono.
Hanifa mengatakan proses autopsi jenazah acapkali kurang mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat dikarenakan autopsi dapat merusak beberapa organ dari jenazah. Hal tersebut tak
jarang dianggap mempengaruhi kesakralan proses pemakaman. Berangkat dari hal tersebut
merekapun melakukan penelitian mengenai entoforensik
“Entomologi forensik (Entoforensik) merupakan suatu metode autopsi jenazah yang menggunakan
serangga necrofag sebagai marker identifikasi," jelasnya, Jum'at (17/6).
Serangga necrofag merupakan serangga yang bersifat pengurai.
Serangga penciri ini mampu menunjukkan perihal teknis pembunuhan yang dilakukan baik lokasi
maupun waktu dilakukannya pembunuhan. Serangga necrofag telah digunakan sebagai bio marker
identifikasi autopsi jenazah untuk membantu penyelidikan terhadap suatu kasus pembunuhan.
"Entoforensik dianggap cukup menguntungkan bila ditinjau dari segi peralatan yang dibutuhkan dan
kesesuaian etika perlakuan jasad," urainya.
Penelitian dilakukan dengan menirukan teknis pembunuhan pada umumnya memakai hewan
marmot. Hewan coba diberi perlakukan percobaan pembunuhan yaitu luka mekanik melalui
dislokasi di leher, luka terbuka, pemberian reagen kimia dengan dosis berlebih, dan pembakaran
marmot. Marmot yang sudah dibunuh tersebut diletakan di tiga ekosistem berbeda antara lain
hutan, pemukiman penduduk, dan sungai. Selanjutnya dilakukan pengamatan pada pagi, siang, sore,
dan malam hari.
Hasil penelitian menunjukkan masing-masing perlakuan percobaan pembunuhan dan lokasi
peletakan marmot menghadirkan serangga pengunjung yang berbeda-beda. Kehadiran serangga
khusus ini menunjukkan setiap perlakuan kematian dan lokasi pembunuhan yang dapat digunakan
sebagai penciri teknis kematian, lokasi pembunuhan, dan waktu dilakukannya pembunuhan
berdasarkan rearing larva serangga selama bermetamorfosis.
Potensi Daun Sirsak untuk Penyembuhan Luka Diabetes
Sejumlah mahasiswa UGM lainnya juga melakukan penelitian guna mengetahui potensi daun sirsak
untuk penyembuhan luka penderita diabetes. Mereka adalah Elsa Mukti Atmaja, Nurulita Ainun
Alma, Muhamad Rendi, Afifah Khoiru Nisa, dan I Gede Agus Brahmantya N dari Fakultas
Kedokteran.
Penelitian ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap penderita diabetes yang mengalami ulkus
diabetikum pada kaki. Penanganan yang kurang tepat dapat mengakibatkan amputasi karena
kematian jaringan yang lebih besar.
"Kaki yang tidak sembuh ini menyumbang 85% total kasus amputasi ekstremitas bawah," kata Elsa.
Sementara dari beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya diketahui daun sirsak dapat
menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi diabetes hingga 75% tanpa memberi efek
toksik bagi tikus yang sehat. Selain itu, daun ini juga dapat mempercepat pernyembuhan luka
karena kandungan antioksidan dan anti-inflamasi.
Mereka pun meneliti lebih lanjut untuk mengetahui efek ekstrak daun sirsak pada penyembuhan
luka diabetes. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif terapi terhadap
penyembuhan luka pada penderita diabetes.(Humas UGM/Astri)
Berita Terkait
●
●
●
●
●
Daun Pepaya Efektif Hambat Perkembangan Parasit Pada Ternak Kambing
Pengoleksian Data Riset Pengobatan Tradisional Perlu Lebih Diintensifkan
Sawah Surjan Organik Cocok untuk Pengendalian Hayati Serangga-Gulma
UGM Mendominasi Juara LKTMF Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia
Musuh Alami Efektif Tekan Populasi Ulat Bulu di Probolinggo
Download