Kompetensi….. (Mongi) 353 Kompetensi & Pemberdayaan Perawat Di Kota Manado Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Milianithya Stisifina Mongi Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected] ) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur Kompetensi dan Pemberdayaan Perawat di kota Manado dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang membahas tentang lima domain dari kompetensi inti umum keperawatan ASEAN danteori pemberdayaan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan 6 informan inti yang memberdayakan perawat secara langsung.Temuan dari penelitian ini adalah kesiapan perawat di Manado sudah cukup memadai menghadapi persaingan dalam skala nasional, namunbelum bisa bersaing dengan perawat dari negara-negara ASEAN lainnya secara langsung.Selain itu, melalui penelitian ini ditemukan bahwa kompetensi dan pemberdayaan bisa mendorong kesiapan masingmasing perawat untuk dapat meningkatkan kualitas diri mereka dalam menghadapi MEA Kata Kunci: Pemberdayaan Karyawan, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Keperawatan. Abstract The purpose of this research to measure the Competency and Empowerment of Nurses in Manado city in facing the ASEAN Economic Community (AEC). This research uses qualitative method which discusses about five domains of the ASEAN Nursing common core competencies agreed by AJCCN and employee empowerment theory. Data in this research is obtained through interview to 6 informants who empower nurses directly. The findings of this research are the readiness of nurses in Manado is sufficient dealing competition in national scale, but can’t compete with nurses from other ASEAN countries directly. Furthermore, through this research discovered the competency and empowerment could encourage the readiness of each nurse to improve their personal quality dealing with AEC Keywords: Employee Empowerment, ASEAN Economic Community, Nursing Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 354 6 bulan di sana dan mengikuti pendidikan Latar Belakang Kompetensi profesi perawat yang (Tempo, 27/01/2016). ada masih belum mendapat pengakuan Sekarang ini, peluang kerja perawat sesuai dengan standar internasional karena bukan hanya di perlukan secara nasional berdaya rendah.Sejak namun secara global. Banyak tenaga diberlakukanASEAN Economic Community perawat Indonesia yang di kirim keluar (AEC) atau yang lebih kita kenal dengan negeri untuk memenuhi kurangnya tenaga sebutan ekonomi kesehatan di negara tersebut antara lain, ASEAN) pada desember 2015lalu dengan Jepang, Qatar, Taiwan, dan Amerika liberalisasi sektor jasa kesehatan, perawat Serikat. Indonesia termasuk yang di Manado sudah permintaan, harus bersaing dengan tenaga kesehatan memutuskan untuk tidak mengirim tenaga negara lain. Namun faktanya kualitas perawat ke luar negeri sebelum ada sumber daya manusia (SDM) masih belum peningkatan kualitas (Tempo, 27/01/2016). siap saing MEA bersaing (Masyarakat di era MEA.MEA Walaupun kesehatan (Single banyaknya Market).BlueprintMEA akan namun Rendahnya merupakan Implementasi Pasar Tunggal menerima yang banyak pemerintah daya saing ada, perawat terbukti Indonesia telah tenaga dari yang mengubah ASEAN menjadi pasar dan dipulangkan dari Jepang. Sejak tahun 2008 basis produksi tunggal, kawasan ekonomi sampai 2014, Jumlah perawat Indonesia yang yang diberangkatkan ke Jepang sekitar sangat pembangunan kompetitif, ekonomi yang wilayah adil, 1.273 orang, tetapi yang dinyatakan danwilayah sepenuhnya terintegrasi ke memenuhi kualifikasi hanya 165 orang. dalam ekonomi global (ASEAN, 2008) Mayoritas Memiliki lisensi merupakan bagian dari persyaratan perawat perawat Indonesia hanya lulusan diploma tiga (D-3).Dari 300 yang ingin program studi keperawatan Indonesia, baru bermigrasi ke negara-negara lain sebagai 50-60 persen yang menggelar pendidikan perawat terampil. Namun, sertifikasi yang keperawatan ada di Indonesia sendiri belum diakui oleh (Kompas, 20/3/2015). profesional atau ners negara-negara lain. untuk mendapatkan Selain itu, yang menjadi kendala sertifikat yang diakui secara global, tenaga sumber daya manusia di Sulawesi Utara kesehatan Indonesia harus memperolehnya khususnya di di Filipina. Mereka harus menetap selama kurangnya penguasaan Kota Manado adalah bahasa asing, (BeritaManado, 10/12/2014). Kompetensi….. (Mongi) 355 Dalam era MEA semua dituntut Manajemen Sumber Daya Manusia harus mampu bersaing.Karyawan harus Manajemen Sumber Daya Manusia ikut serta berpartisipasi dalam membangun menurut Hasibuan (2013:10) adalah “ilmu organisasi dan dituntut lebih kreatif serta dan seni mengatur hubungan dan peranan Inovatif di mana penuh dengan inisiatif tenaga kerja agar efektif dan efesien dalam mengambil membantu terwujudnya tujuan perusahaan, keputusan, dan penuh tanggung jawab. karyawan, dan masyarakat”. Di mana Keterlibatan itulah yang dapat membuat Murtie (2012:1) juga menyatakan hal yang organisasi akan tetap stabil dan eksis hampir sama. Mendefinisikan MSDM dalam keadan pasar yang selalu dinamis. adalah sebuah bagian dari ilmu manajemen Pemimpin perlu memandang karyawan yang mempelajari hubungan antar manusia sebagai sumber daya yang secara optimum sebagai asset dan sumber daya perusahaan mampu memberikan kontribusi di dalam serta bagaimana mengelolanya agar benar- perwujudan misi dan visi organisasi. benar Dalam wewenang masing-masing dengan baik bekerja mampu pencapaian karyawan yang dapat demikian maka diperlukan pemberdayaan dan (empowerment).Sumber manusia daya manusia menjalankan benar.Manajemen adalah tugas Sumber bagaimana dan daya mengatur dalam hal ini perawat sangat diharapkan sumber daya manusia yang ada sesuai untuk dapat memiliki daya saing serta dengan kemampuan yang dimiliki dan bertanggung jawab terhadap kerjanya. kemudian memberikan kontribusi dalam . tercapainya tujuan organisasi secara efektif Argumen Orisinalitas / Kebaruan dan efisien Penelitian ini mengukur kompetensi dan pemberdayaan perawat menggunakan Pemberdayaan kompetensi yang disetujui oleh ASEAN empowerment) Joint Coordinating Committee on Nursing Karyawan Pemberdayaan di tempat merupakan Khan (1997).Selain itu penelitian ini juga disalahpahami. pemberdayaan karyawan disesuaikan dengan event yang sedang adalah istilah yang banyak manajer dan berlangsung organisasi berpikir mereka mengerti, tetapi MEA Ekonomi ASEAN) (Masyarakat sedikit yang yang kerja (AJCCN) dan model pemberdayaan dari yaitu konsep (employee sering benar-benar mempraktekkannya (Credit Union Times, Kajian Teoritik dan Empiris 02/15/2012).Fernandez, S dan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 356 Moldogaziev, T (2013) mendefinisikan, Khan (1997) mengemukakan sebuah “An employee empowerment approach model composed of practices aimed at sharing dikembangkan dalam sebuah organisasi. information, job-related Model pemberdayaan inilah yang akan knowledge, and authority with employees digunakan untuk mengukur kompetensi is expected to be positively related to dan pemberdayaan perawat menghadapi performance.” menurut MEA. Model pemberdayaan tersebut yaitu, menjelaskan bahwa Desire (keinginan), Trust (kepercayaan), rewards, Sedangkan Meyerson (2012), “employee empowerment is pemberdayaan yang dapat a Confident (kepercayaan diri), Creadibility motivational technique that is designed (kredibilitas), Accountability (wewenang), to improve performance if managed Communication (komunikasi). properly through increased levels of employee’s participation and self- determination”. Adapun Dengan demikian, pemberdayaan karyawan Kompetensi Perawat (employee empowerment) dalam Coordinating ASEAN Committee Keparawatan kekuasaan (http://www.asean.org) motivasi terhadap Nursing (AJCCN) menyetujui 5 Kompetensi Inti merupakan suatu pemberian kepercayaan, dan on Joint di dan lima karyawan dan memungkinkan mereka kompetensi berpikir, bersikap, bertindak, bereaksi dan digunakan untuk mengukur dan melihat mengendalikan pekerjaan. Yang dapat sejauh didasarkan pada gagasan bahwa pimpinan Indonesia dalam menghadapi MEA. Lima atau organisasi memberikan karyawan kompetensi tersebut adalah Ethics and keterampilan, Legal peluang, sumber Practice, kompetensi Professional akan Perawat Nursing Practice, Leadership and management, jawab dan Education and Research, Professional, mempertanggungjawabkan hasil dari Personal and Quality Development tindakan memberikan suatu serta otoritas, mana yang memberikan mereka motivasi, daya, tersebutlah ASEAN tanggung mereka, akan kontribusi untuk kompetensi dan kepuasan mereka sendiri. Kajian Empiris Sumber daya manusia merupakan pelaku utama organisasi, di mana inovasi, Model Pemberdayaan Karyawan kualitas dan kepuasan pelanggan, sangat membutuhkan sumber daya manusia yang Kompetensi….. (Mongi) 357 kompeten (Kreitner Kinicki Newly Graduated Nurses' Competence and 2009).Sumber daya manusia merupakan Individual and Organizational Factors: A modal utama yang dimiliki organisasi dan Multivariate Analysis. Menemukan adanya harus terus belajar untuk menjadi lebih hubungan kreatif, inovatif, dan lebih bertanggung profesional dan pemberdayaan yaitu 20%. jawab atas tugas yang diemban. Untuk itu Lebih organisasi kompetensi dengan lingkungan praktik, harus & memberdayakan kuat antara lemah dibandingkanhubungan (empowerment) sumber daya manusia iklim yang ini komitmenkerja, serta asosiasi kompetensi Karyawan dengan keinginan berpindah, kepuasan merupakan pemberian wewenang kepada kerja, dan usia, secara statistik signifikan karyawan tanpa harus mendapat otorisasi tapi jauh lebih lemah.Kim dan Kim secara eksplisit dari manajer diatasnya (2014), (Mulyadi, 2007). Seiring perkembangan Experienced by Hospital Nurses in a zaman, Rumah Sakit pun ikut mengalami Clinical reformasi. Seperti yang dikemukakan oleh menggunakan metode deskriptif Colaizzi Trisnantoro untuk dimiliki dalam hal perawat.Pemberdayaan (2009) bahwa globalisasi etika kompetensi dari Nursing Nursing unit kerja, dan Competency Unit.Penelitian memahami sifat dan as ini makna ekonomi memicu terjadinya perluasan kompetensi keperawatan di unit perawatan persaingan di bidang pelayanan kesehatan klinis.Hasilnya sehingga rumah sakit juga ikut bersaing keperawatan dan organisasi rumah sakit dengan pengobatan tradisional. Adapun perlu untuk secara tepat memahami makna beberapa penelitian yang digunakan untuk dan tingkat kompetensi keperawatan dan mendukung penelitian ini. Aungsuoch dan memberikan dukungan program untuk Gunawan meningkatkan kinerja perawat (2015) Nurse Preparation adalah manajer towards ASEAN Economic Community 2015, di mana AEC memberikan kontribusi pada negara yang kekurangan perawat trampil. Fondasi mobilisasiperawatadalah dasar latar Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk menganalisis data dan mengumpulkan data dari berbagai sumber. belakangpendidikan,pengalaman Meliputi observasi, menganalisis teks dan profesional, dan lisensi perawat. tetapi dokumen, juga perlu sadar tentang budaya dari menulis. Jumlah negara ASEAN.Numminen,et al (2015), penting, tetapi wawancara,merekam informan penelitian serta memang ini lebih Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 358 menekankan pada proses wawancara besar perawat yang ada di Manado sudah sebagai data penting dalam melakukan mengerti serta memahami tentang etika, penelitian kode-kode kualitatif. Penelitian ini etik yang perawat, teknik dengan prinsip-prinsip umum yang diterapkan (Sugiyono, disetiap rumah sakit yang ada. Karena para sample pertimbangan tertentu 2015:53). dalam Jadi penelitian hak pasien, para menggunakan Purposife Sampling, yaitu penentuan kemudian mengatur dan ini perawat sudah melalui jenjang pendidikan pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri keperawatan yang ada sehingga mereka atau kriteria yang dipandang mempunyai memiliki latar belakang yang cukup terkait sangkut paut erat dengan populasi yang hal-hal tersebut. ada.Yaitu atasan atau kepala perawat, dan secara langsung memberikan tugas pada b) Professional Nursing Practice perawat di rumah sakit Bhayangkara, Ketika MEA terbuka, perawat akan Siloam, dan Advent. Wawancara akan memiliki gerakan bebas untuk bekerja di terus dilakukan sampai penelitian ini antara negara-negara ASEAN. Beberapa mendapat informasi yang sempurna dan perawat mungkin berpikir bahwa itu cocok untuk penelitian. Proses wawancara adalah kesempatan bagi mereka untuk akan berhenti jika sudah terlalu banyak memiliki tidak hanya pengalaman yang pengulangan yang lebih, tetapi juga keuntungan transisi dari dikumpulkan dan ketika penelitian ini gaji rendah ke negara-negara gaji yang merasa bahwa informasi yang diberikan lebih tinggi. Jika tidak, beberapa perawat sudah untuk mungkin berpikir bahwa itu akan menjadi analisis lanjutan. Sumber data utama untuk kerugian karena persaingan dalam hal penelitian kualitatif adalah kata-kata dan keterampilan dan kompetensi. Ini berarti tindakan, dan sisanya merupakan data bagi mereka yang memiliki kompetensi tambahan seperti; dokumen dan peraturan rendah pemerintah efektivitas kerja dapat dilakukan dengan dalam memenuhi informasi persyaratan akan tertinggal. Perbaikan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, Pembahasan keterampilan karyawan maupun sikap Kompetensi Perawat Menghadapi MEA karyawan itu sendiri terhadap tugas- a) Ethics and Legal Practice tugasnya Bedasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan, sebagian (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya perawat sudah menyelesaikan 359 Kompetensi….. (Mongi) pendidikan keperawatan, sehingga perawat pendidikan keperawatan, MEA membuka sudah gerbang untuk mahasiswa keperawatan memiliki pengetahuan pelayanan terkait keperawatan.Dengan pengetahuan yang ingin belajar di negara-negara tersebut ASEAN. Beberapa siswa mungkin berpikir mendukung tanggung jawab pelayanan itu adalah kesempatan bagi mereka untuk kesehatan oleh belajar dari negara lain, tetapi beberapa juga mungkin tidak. Hal ini karena program mendorong perawat bekerja dengan lebih atau kurikulum pendidikan keperawatan, profesional.Hasil wawancara menunjukan misalnya yang berbeda Indonesia dan bahwa profesionalitas perawat di Manado Vietnam terkait praktek keperawatan dan kebidanan program keperawatan, seperti diploma, rata-rata sudah sesuai dengan standar sarjana, dan gelar master.Sementara di aturan kompetensi yang ada di masing- Thailand hanya memiliki gelar sarjana masing rumah sakit yang menjadi lokasi sebagai standar tingkat yang lebih rendah penelitian. dari yang dimiliki yang diemban perawat.Wawasan yang ada memiliki pendidikan banyak tingkatan keperawatan.Beberapa negara juga memiliki program yang c) Leadership and management menjembatani, dan beberapa tidak.Selain Informan menyatakan bahwa dalam hal itu, manajemen rumah sakit-rumah sakit di menyebutkan Manado sudah mampu mengorganisir pendidikan keperawatan tumbuh pesat, hal setiap tugas dan kerja dari masing-masing ini belum mampu menjamin ketersediaan perawat tenaga perawat yang memadai karena dua karena memiliki setiap system rumah bahwa walau DIKTI insititusi banyak menajeman mereka salah satunya yaitu keperawatan tidak dengan pembagian shift. Contohnya rumah bidangnya. Kedua, menjamurnya insititusi sakit Siloam memiliki pelatihan excellent pendidikan keperawatan tidak diikuti oleh service kemampuan peningkatan kualitas institusi yang akan menajemen, kepemimpinan dan bahkan berkorelasi scara langsung dan tidak caraberkomunikasi para perawat. langsung terhadap lulusan. Dengan kata melatih mengatur penelitian alasan.Pertama, untuk yang sakit laporan yang lulusan beekerja di lain, kualitas tenaga perawat yang rendah d) Education and Research Berdasarkan informasi-informasi menjadi bagian dari persoalan ketersediaan yang didapatkan lewat penelitian terkait dengan tenaga perawat yang kompeten (keliat et al, 2013). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 360 Informan menjelaskan bahwa perawat f) Communication yang ada mampu memberikan pelayanan keperawatan dan kesehatan Komunikasi dalam hal ini terkait serta dengan penguasaan bahasa perawat di pendidikan kesehatan kepada klien.Dan Manado. Gambaran keseluruhan perawat mampu juga saling memberikan informasi yang ada di Manado masih kurang dalam terkait pelayanan keperawatan kepada hal bahasa, karena masih banyak perawat rekan yang sesama perawat.Berdasarkan belum fasih berkomunikasi pengalaman dan jenjang pendidikan yang menggunakan bahasa asing dan bahkan diambil bahasa oleh masing-masing Indonesia sekalipun. ini perawat.Berdasarkan wawancara dengan dikarenakan informan, rumah sakit siloam memiliki Manado, program pembelajaran e-learning bagi terbiasa dan nyaman menggunakan dialeg setiap perawat dan staff manajemen yang Manado.Berdasarkan ada.Pengetahuan yang disediakan dapat respoden, kebiasaan perawat menggunakan disesuaikan para dialeg Manado tidak begitu mempengaruhi karyawan yang ada.Selain itu juga pihak pelayanan yang diberikan.Hal tersebut rumah sakit menerapkan system absensi dikarenakan mayoritas pasien yang datang sehingga staff ke Rumah Sakit adalah berasal dari daerah manajemen yang ada terdorong agar harus Manado dan sekitarnya. Namun seiring melakukan pembelajaran setiap hari. dengan dengan setiap minat perawat dari dan masih Hal sehingga kuatnya dialeg masyarakat lebih pernyataan perkembangan memasuki dari era MEA, hampir pasti akan timbul masalah e) Professional, Personal and Quality Development terkait pelayanan kesehatan perawat dikarenakan masih minimnya penguasaan Pada bagian ini terkait perawat yang dapat bahasa Indonesia dan bahasa asing, ketika dipercaya perawat jawab, (berkualitas), serta kemauan bertanggung disiplin untuk kemampuan secara langsung diri.Memiliki dengan pasien atau calon pasien yang belajardan berasal dari luar Kota Manado serta pasien sealu mengembangankan berhadapan diri.Memiliki presentasi, Bukan hanya di Kota Manado, di efektif, antara negara-negara Asia, keragaman hubungan interpersonal, dan hubungan bahasa merupakan masalah serius yang profesional. salah pertukaran komunikasi, atau calon pasien asing. informasi yang satu mempertimbangkan kebutuhan ketika untuk membahas Kompetensi….. (Mongi) 361 pergerakan perawat.Kemampuan pemeriksaan terpisah untuk perawat asing berbahasa sangat penting bagi perawat dan dan pekerjaan mereka karena dua alasan.Salah Keperawatan satunya pemeriksaan lisensi untuk perawat asing adalah dengan untuk profesional berkomunikasi medis dalam atau asing terlatih.Dewan Singapura melakukan dalam bahasa Inggris.Pada tahun 2005 memberikan pelayanan kesehatan yang Dewan berkualitas tersebut tidak hanya di Singapura, tetapi tanpa kesalahpahaman.Hal kegagalan atau lainnya yaitu juga melakukan di 12 Filipina, pemeriksaan China dan kebutuhan dan harapan pasien terhadap India.pengaturan ini telah memfasilitasi perawat jauh lebih dari sekedar mampu gerakan halus dari perawat ke Singapura. berbicara, tapi memberikan "pelayanan" Selama lima tahun terakhir telah terjadi bagi mereka.Yang terakhir ini terkait erat tren peningkatan jumlah perawat asing dengan nilai-nilai budaya, yang sangat yang mempengaruhi interaksi mereka dengan Malaysia, Keperawatan Dewan Malaysia pasien.Hanya dengan penggunaan satu menyediakan Praktek Sertifikat Sementara bahasa saja yaitu bahasa inggris adalah (Temporary Practice Certificate) untuk keuntungan luar biasa dalam memfasilitasi perawat asing dari tujuh negara yang pergerakan perawat.Di Asia hanya di memenuhi persyaratan yang ditetapkan kalangan negara-negara seperti Singapura, oleh Dewan. Terlepas dari TPC, ujian India, dan Malaysia yang menggunakan lisensi nasional untuk Malaysia dilatih bahasa Inggris sebagai bahasa resmi atau diadakan dalam dua bahasa - Inggris dan sebagai bahasa yang banyak digunakan. Melayu.Sistem telah duduk ini untuk ujian. memfasilitasi Di arus keluar perawat migrasi dari Malaysia ke negara-negara lain sebagai siswa dapat Ujian Lisensi Nasional Sehubungan dengan persyaratan belajar keperawatan dalam bahasa Inggris bahasa, sebagian besar negara-negara Asia dan seperti Jepang, Korea, Thailand dan China nasional dalam bahasa Inggris. Dalam melakukan ujian lisensi nasional dalam kebanyakan bahasa nasional saja.Meskipun negara- mempelajari keperawatan dalam bahasa negara batasan Inggris masih harus lulus ujian lisensi kebangsaan, persyaratan bahasa menjadi nasional dalam bahasa nasional mereka keharusan untuk perawat asing.Hanya .Hal ini menambah beban bagi mereka Singapura dan Malaysia memperkenalkan yang menerima pendidikan keperawatan ini tidak memiliki menerima lisensi kasus, keperawatan perawat yang Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 362 dalam bahasa Inggris di negara-negara Pemberdayaan Karyawan berbahasa non-Inggris.Oleh karena itu, a) dalam kondisi ini, manajer keperawatan Desire Berdasarkan hasil penelitian atau pemimpin dapat mempertimbangkan menunjukan bahwa semua respoden selalu standar pemeriksaan terhadap perawat di memberlakukan Kota Manado.Karena MRA tidak hanya karyawan dengan memberikan tanggung bagi perawat yang bermigrasi secara fisik, jawab tetapi juga terkait transfer pengetahuan dan mengemban suatu tugas dan tanggung informasi jawab. Hasil tersebut didukung teori yg untuk Pengembangan praktek kualitas terbaik. Selain itu, agar konsep perawat dikemukakan pemberdayaan lebih oleh terbiasa Sedarmayanti ditemukan bahwa setiap rumah sakit (2000:123) di mana Pemberdayaan sumber memiliki pelatihan yang digunakan dalam daya manusia merupakan salah satu upaya membantu skill yang wajib dilakukan agar terciptanya pofesional maupun tingkah laku masing- sumber daya manusia yang berkualitas, masing memiliki mengembangkan perawat.Memasuki pengembangan sumber era daya MEA, manusia kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu mengambil peran penting dalam penyiapan pengetahuan individu untuk memikul tanggung jawab kemampuan menajemen. Namun hasil yang berbeda atau yang lebih tinggi di wawancara juga menemukan keinginan dalam memberikan tanggung jawab tersebut akan organisasi 2006:273).Pengembangan (Simamora, diri yang diberikan bagi para perawat merupakan dan tekhnologi serta muncul jika perawat menunjukan potensi kerja yang baik. suatu cara efektif untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menghadapi b) Trust persaingan. Karena itu tujuan umum dari Dalam membangun kepercayaan pada pelatihan yang dilakukan di Rumah antar respoden dan perawat yang ada, Sakit meningkatkan masing-masing respoden menerapkan cara kemampuan kerja perawat tapi juga untuk yang tidak terlalu jauh berbeda. Dimana mengembangkan sikap, sehingga bisa menjaga berkerja sama dengan rekan perawat dan memberikan tanggung jawab yang lebih pimpinan. menjadi hal yang utama dalam menjaga bukan hanya komunikasi yang baik dan rasa kepercayaan anatara satu dengan yang lain. Kompetensi….. (Mongi) 363 c) Confident lingkungan kerja yang memiliki kinerja Berdasarkan hasil penelitian tahap ini merupakan tahap memunculkan rasa yang tinggi karena memiliki kompetisi yang sehat. percaya diri perawat dengan menghargai kemampuan yang dimiliki perawat.Dengan memberikan dan kepada motivasi oleh e) semangat Secara garis besar respoden para menjelaskan bahwa evaluasi, observasi, dapat dan dokumentasi atau pengarsipan file meningkatkan rasa percaya diri setap rutin dilakukan sebagai penilaian kinerja perawat diri perawat. Untuk menilai sejauh mana ditemukan merupakan salah satu faktor kemampuan mengemban wewenang yang penting yang dibutuhkan sumber daya diberikan, manusia dalam hal ini perawat untuk dapat keperawatan, secara bekerja sesuai dengan Standar operasional respoden perawat Accountability mengharapkan di rumah mandiri sakit.Percaya menjalankan tugas tanggung jawab mereka dan meningkatkan dan penyelesaian tugas apakah mereka sudah prosedur (SOP) keperawatan atau belum. kualitas diri mereka untuk dapat bersaing dan menjadi perawat yang unggul.Karena perawat yang percaya diri berarti yakin f) Communication Untuk mendukung pemberdayaan pelaksanaan dengan kemampuan yang dimilikinya, program dalam suatu sehingga mendorong menghasilkan hasil lingkungan organisasi maka dibutuhkan kerja yang optimal. lingkungan kerja yang terbuka, saling percaya dan memahami antara perawat dan d) Credibility Berdasarkan pimpinan.Keterbukaan dapat wawancara diwujudkan dengan adanya kritik, saran informan memiliki cara yang relative sama terhadap hasil dan prestasi yang dilakukan dalam hal menjaga kredibilitas mereka. pekerja. Upaya menciptakan rasa saling Para respoden berusaha untuk dapat terbuka antara respoden dan perawat yaitu menjadi role model yang baik, menjadi dengan membangun komunikasi yang baik panutan dan melakukan tanggung jawab dalam lingkungan kerja.Untuk itu berbagai sebaik mungkin.dengan demikian para jenis komunikasi sering dilakukan oleh perawat akan terdorong juga melaksanakan respoden baik komunikasi secara verbal tugas dan tanggung jawab mereka secara maupun nonverbal, melakukan briefing, optimal. pertemuan yang bersifat terbuka untuk Dengan hasil ini demikian tercipta Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 364 saling memberikan masukan bukan hanya dukungan dan dorongan dari pemerintah dari atasan ke bawahan namun juga terkait hal tersebut.Ketika memasuki era sebaliknya. MEA perawat tidak hanya perlu latar Ada beberpa hal yang ditemukan belakang pendidikan, perlu sadar pengalaman; sangat mengambil peran besar baik dalam tentang budaya sepuluh negara, dalam hal pengimplementasian pemberdayaan agama, kebangsaan, dan etnis.Perawat kepada perawat serta komunikasi, dalam perlu memiliki pengetahuan tentang latar hal ini penguasaan bahasa para perawat belakang pasien untuk memberikan asuhan yang ada masih minim, sehingga akan sulit keperawatan bagi keperawatan. menjalankan praktek kesehatan kepada pasien atau calon pasien asing. juga dan saat melakukan penelitian ini.Komunikasi perawat tetapi lisensi, terbaik Selanjutnya dalam praktek ditemukan bahwa perawat sudah bekerja menjalankan tugas Dalam hal pemberdayaan melalui sesuai dengan kebijakan rumah sakit, dan komunikasi yang baik dan saling terbuka berdasarkan hasil wawancara secara garis akan mendukung terbentuknya rasa saling besar ditemukan bahwa rumah sakit akan percaya antara pemimpin kepada perawat menerima atau mempekerjakan perawat dan sebaliknya, munculnya rasa percaya yang memiliki latar belakang pendidikan diri perawat sehingga mandiri dalam terkait melaksanakan tugas ataupun mengambil keperawatan. keputusan terkait pekerjaannya. Dengan dipertanyakan demikian kompetensi yang bagaimana dan apakah perawat akan merasa diberdayakan. dan lulus uji Namun kompetensi yang adalah masih mengenai kebijakan serta aturan yang ada di rumah Kemudian terkait kompetensi sakit sudah sesuai dengan standar perawat bersaing di era MEA, masih perlu ketetapan tenaga kerja perawat ASEAN pembenahan.Dalam hal kualitas, harus atau tidak diakui bahwa tenaga perawat Manado memiliki kelemahan penggunaan bahasa.Hal tersebut disebabkan masih kurangnya dorongan rumah sakit dan Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat kemauan perawat sendiri untuk mau diambil; belajar dan meningkatkan ketrampilan penelitian yang dilakukan kompetensi para berbahasa.Lebih perawat sudah bisa dikatakan cukup jauh, kurangnya adalah : (1) Berdasarkan Kompetensi….. (Mongi) 365 memadai dalam menghadapi persaingan (2) Selanjutnya penerapan pemberdayaan secara secara perawat di rumah sakit di Manado sudah langsung dapat bersaing dengan Negara cukup baik. Ketiga Rumah sakit sudah ASEAN lainnya. Setiap rumah sakit menerapkan pemberdayaan dalam aktifitas memiliki upaya-upaya yang tidak jauh kerja sehari-hari dan pasti akan selalu berbeda dalam menghadapi MEA, Hasil menerapkannya. wawancara dengan salah satu staff Rumah mempercayai di mana dengan adanya Sakit Bhayangkara diperoleh informasi penerapan pemberdayaan karyawan dapat bahwa untuk saat ini para perawat sudah meningkatkan bekerja relative baik karena memiliki latar dalam belakang pendidikan yang sesuai dengan dapat meningkatkan kinerja yang ada. standar rumah sakit. Begitu juga dengan Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik perawat yang ada Rumah Sakit Advent, kesimpulan bahwa peran pemberdayaan walaupun karyawan Nasional tapi mayoritas belum perawat masih Para kemauan mengembangkan dalam informan para perawat diri sehingga menghadapi MEA menggunakan dialeg Manado yang masih sangatlah penting, di mana penerapan kental, Namun dalam hal pelayanan pemberdayaan kesehatan informan menjelaskan sudah pemberian tanggung jawab kepada setiap sesuai dengan aturan yang ada.Pihak perawat yang ada akan mendorong rasa Rumah Sakit Siloam pun selalu berupaya percayaan diri karena para perawat merasa memberikan yang terbaik bagi pasien dan lebih dipercaya oleh atasan, mendorong keluarga pasien karena selalu dilakukan perawat lebih mandiri karena terbiasa evaluasi kinerja setiap menangani pasien, mengemban sehingga para perawat terdorong untuk membantu melakukan segala tugas yang diberikan setiap individu dalam menghadapi MEA. dengan juga Dengan begitu daya saing perawat akan macam pelatihan meningkat karena kualitas diri perawat sebaik mungkin.Mereka melakukan berbagai terkait kemampuan berkomunikasi, ketrampilan kepemimpinan dan karyawan tanggung berupa jawab, meningkatkan dan kompetensi semakin baik. Kinerja perawat akan lebih optimal serta secara tidak langsung manajemen yang dilaksanakan baik dari meningkatkan produktivitas kerja Rumah dalam dan luar rumah sakit dengan Sakit di mana perawat tersebut berada. harapan meningkatkan pelayanan yang ada. Rekomendasi Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 366 Untuk rekomendasi yang diberikan dengan menyediakan standar pengukuran adalah bahwa (1) Rumah Sakit (a.) keberhasilan sebagai tolak ukur kinerja Berdasarkan hasil wawancara komunikasi perawat. (f) Adanya dukungan dari pihak merupakan pemberdayaan manajemen Rumah Sakit yang lebih nyata karyawan berjalan dengan baik, sehingga dengan memberikan penilaian yang baik. ada Sakit Selalu berupaya memberikan penghargaan menyelengarakan suatu kegiatan saling kepada perawat yang ada sebagai reward terbuka dengan perawat berupa sharing atas kerja keras mereka. Baik secara materi setidaknya sebulan sekali terkait semua isu ataupun non-materi, yang ada di rumah sakit. (b) Menetapkan karyawan selalu standar pendidikan prestasi yang ia capai. Hal tersebut akan keperawatan berdasarkan ketetapan yang menjadi motivasi untuk para perawat diakui ASEAN.Memeriksa dengan cermat bekerja lebih optimal. kunci baiknya agar pihak kompetensi Rumah dan latar belakang pendidikan perawat sebelum mempekerjakan dihargai atas Untuk Pemerintah: (a) Lebih aktif mensosialisasikan mengenai professional kualitas perawat meningkat dan rumah nurse dengan profesi medis lainnya agar sakit memiliki daya saing di era MEA. (c) tidak terjadi kesalahpahaman mengenai Disarankan juga dari pihak Rumah Sakit profesi perawat. (b) Bersama dengan untuk mendorong para perawat agar dapat Kementerian lebih mengembangkan kualitas diri yaitu Pendidikan dan Kebudayaan, dan asosiasi mau terus belajar dan menggunakan perawat terkait melakukan sinkronisasi berbagai mengenai pembelajaran serta untuk agar ingin setiap standar cara perwat karena metode dalam Kesehatan, kurikulum Kementerian pendidikan meningkatkan keperawatan, baik pada level sekolah kemapuan yang ada pada perawat. (d) menengah atas sederajat hingga perguruan Menyediakan tinggi. (c) Mendorong perawat yang belum program pelatihan dan pengembangan yang bersifat berkelanjutan tersertifikasi agar segera serta memiliki standart keperawatan yang sertifikasi profesi perawat. melakukan diakui ASEAN baik untuk meningkatkan kemampuan skill pelayanan kesehatan, Daftar Pustaka skill kepemimpinan dan manajemen, serta ASEAN. 2008. Asean skill berkomunikasi para perawat, sehingga Community menghasilkan kinerja yang lebih optimal. € http://asean.org/wp- Selalu mengukur hasil kinerja perawat Economic Blueprint. Kompetensi….. (Mongi) 367 content/uploads/archive/5187- Khan, S, 1997.The Key to Being a Leader 10.pdf. 28 Maret 2016 Company: Empowerment, Journal ASEAN.Nursing Services (AJCCN).http://asean.org/asean- for Quality and Participatio.44-50. Kim, H. dan M, Kim. 2014. Nursing economic-community/sectoral- Competency bodies-under-the-purview-of- Hospital aem/services/healthcare- Nursing Unit.Vol.6, No.4 (2014), services/nursing-services-ajccn/. 10 pp.235-244 Juni 2016 http://dx.doi.org/10.14257/ijbsbt.201 Aungsuroch, Y. dan J, Gunawan. 2015. Nurse Preparation Towards ASEAN as Nurses Experienced in a by Clinical 4.6.4.22 Kreitner, R., & Kinicki, A. Economic Community. Int J Health 2009. Organizational Sci Res. 5(3):365-372. Behaviour (seventh ed). arizona state Emerson, A. (2012, february15). The Benefits of Employee university: McGraw-Hill/ Irwin. Nashrillah, F. (2016, Januari 27).Diminati Empowerment.http://www.cutimes.c Banyak om/2012/02/15/the-benefits-of- Indonesia employee-empowerment http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01 Hasibuan, Malayu. Sumber Daya 2013. Manajemen Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Personalia. Kualitas Perawat Rendah. /27/173739670/diminati-banyak-negarakualitas-perawat-indonesia-rendah. 28 Maret 2016 Heidjrachman, dan S, Husnan. 2004. Manajemen Negara, Cetakan kesebelas.BPFE. Yogyakarta Numminen, O., H. Leino-Kilpi, H. Isoaho, & R. Meretoja. 2015. Newly Graduated Nurses' Competence and Keliat, M., et al. 2013.Pemetaan Pekerja Individual and Organizational Terampil Indonesia dan Liberalisasi Factors: A Multivariate Analysis. J Jasa Nurs Scholarsh. 47(5):446-57. doi: ASEAN. 40-50. http://www.kemlu.go.id/Documents/ Penelitian%20BPPK%202014/Lapor 10.1111/jnu.12153. Rachmawati.E. dan Sinombor, S. (2015, an%20Akhir%20Liberalisasi%20Jas Maret 20).Memacu a.pdf. 28 Maret 2016 Perawat. Daya Saing http://print.kompas.com/baca/opini/d Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 368 uduk-perkara/2015/03/20/MemacuDaya-Saing-Perawat. 28 Maret 2016 Sedarmayanti. 2000. Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan. Mandar Maju. Bandung Simamora, Henry. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia.edisi ketiga, cetakan kedua. penerbit : YKPN, Yogyakarta. Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung Tanauma.R. (2014, Desember 10).Teddy Kumaat: Kalo Bicara Jo So Susah, Mo Pake Bahasa Yaki. http://beritaManado.com/teddykumaat-kalo-bicara-jo-so-susah-mopake-bahasa-yaki/. 28 Maret 2016 Trisnantoro, L. 2009. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumahsakit (edisi ke4.).Gadjah Mada University Press. Yoyakarta, Indonesia