Pemberdayaan Karyawan - E

advertisement
Kompetensi….. (Mongi)
353
Kompetensi & Pemberdayaan Perawat Di Kota Manado Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Milianithya Stisifina Mongi
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
([email protected] )
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur Kompetensi dan Pemberdayaan Perawat
di kota Manado dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif yang membahas tentang lima domain dari kompetensi inti
umum keperawatan ASEAN danteori pemberdayaan. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui wawancara dengan 6 informan inti yang memberdayakan perawat secara
langsung.Temuan dari penelitian ini adalah kesiapan perawat di Manado sudah cukup
memadai menghadapi persaingan dalam skala nasional, namunbelum bisa bersaing dengan
perawat dari negara-negara ASEAN lainnya secara langsung.Selain itu, melalui penelitian
ini ditemukan bahwa kompetensi dan pemberdayaan bisa mendorong kesiapan masingmasing perawat untuk dapat meningkatkan kualitas diri mereka dalam menghadapi MEA
Kata Kunci: Pemberdayaan Karyawan, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Keperawatan.
Abstract
The purpose of this research to measure the Competency and Empowerment of Nurses in
Manado city in facing the ASEAN Economic Community (AEC). This research uses
qualitative method which discusses about five domains of the ASEAN Nursing common core
competencies agreed by AJCCN and employee empowerment theory. Data in this research is
obtained through interview to 6 informants who empower nurses directly. The findings of this
research are the readiness of nurses in Manado is sufficient dealing competition in national
scale, but can’t compete with nurses from other ASEAN countries directly. Furthermore,
through this research discovered the competency and empowerment could encourage the
readiness of each nurse to improve their personal quality dealing with AEC
Keywords: Employee Empowerment, ASEAN Economic Community, Nursing
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368
354
6 bulan di sana dan mengikuti pendidikan
Latar Belakang
Kompetensi profesi perawat yang
(Tempo, 27/01/2016).
ada masih belum mendapat pengakuan
Sekarang ini, peluang kerja perawat
sesuai dengan standar internasional karena
bukan hanya di perlukan secara nasional
berdaya
rendah.Sejak
namun secara global. Banyak tenaga
diberlakukanASEAN Economic Community
perawat Indonesia yang di kirim keluar
(AEC) atau yang lebih kita kenal dengan
negeri untuk memenuhi kurangnya tenaga
sebutan
ekonomi
kesehatan di negara tersebut antara lain,
ASEAN) pada desember 2015lalu dengan
Jepang, Qatar, Taiwan, dan Amerika
liberalisasi sektor jasa kesehatan, perawat
Serikat.
Indonesia termasuk yang di Manado sudah
permintaan,
harus bersaing dengan tenaga kesehatan
memutuskan untuk tidak mengirim tenaga
negara lain. Namun faktanya kualitas
perawat ke luar negeri sebelum ada
sumber daya manusia (SDM) masih belum
peningkatan kualitas (Tempo, 27/01/2016).
siap
saing
MEA
bersaing
(Masyarakat
di
era
MEA.MEA
Walaupun
kesehatan
(Single
banyaknya
Market).BlueprintMEA
akan
namun
Rendahnya
merupakan Implementasi Pasar Tunggal
menerima
yang
banyak
pemerintah
daya
saing
ada,
perawat
terbukti
Indonesia
telah
tenaga
dari
yang
mengubah ASEAN menjadi pasar dan
dipulangkan dari Jepang. Sejak tahun 2008
basis produksi tunggal, kawasan ekonomi
sampai 2014, Jumlah perawat Indonesia
yang
yang diberangkatkan ke Jepang sekitar
sangat
pembangunan
kompetitif,
ekonomi
yang
wilayah
adil,
1.273 orang, tetapi
yang dinyatakan
danwilayah sepenuhnya terintegrasi ke
memenuhi kualifikasi hanya 165 orang.
dalam ekonomi global (ASEAN, 2008)
Mayoritas
Memiliki lisensi merupakan bagian
dari persyaratan perawat
perawat
Indonesia
hanya
lulusan diploma tiga (D-3).Dari 300
yang ingin
program studi keperawatan Indonesia, baru
bermigrasi ke negara-negara lain sebagai
50-60 persen yang menggelar pendidikan
perawat terampil. Namun, sertifikasi yang
keperawatan
ada di Indonesia sendiri belum diakui oleh
(Kompas, 20/3/2015).
profesional
atau
ners
negara-negara lain. untuk mendapatkan
Selain itu, yang menjadi kendala
sertifikat yang diakui secara global, tenaga
sumber daya manusia di Sulawesi Utara
kesehatan Indonesia harus memperolehnya
khususnya
di
di Filipina. Mereka harus menetap selama
kurangnya
penguasaan
Kota
Manado
adalah
bahasa
asing,
(BeritaManado, 10/12/2014).
Kompetensi….. (Mongi) 355
Dalam era MEA semua dituntut
Manajemen Sumber Daya Manusia
harus mampu bersaing.Karyawan harus
Manajemen Sumber Daya Manusia
ikut serta berpartisipasi dalam membangun
menurut Hasibuan (2013:10) adalah “ilmu
organisasi dan dituntut lebih kreatif serta
dan seni mengatur hubungan dan peranan
Inovatif di mana penuh dengan inisiatif
tenaga kerja agar efektif dan efesien
dalam
mengambil
membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
keputusan, dan penuh tanggung jawab.
karyawan, dan masyarakat”. Di mana
Keterlibatan itulah yang dapat membuat
Murtie (2012:1) juga menyatakan hal yang
organisasi akan tetap stabil dan eksis
hampir sama. Mendefinisikan MSDM
dalam keadan pasar yang selalu dinamis.
adalah sebuah bagian dari ilmu manajemen
Pemimpin perlu memandang karyawan
yang mempelajari hubungan antar manusia
sebagai sumber daya yang secara optimum
sebagai asset dan sumber daya perusahaan
mampu memberikan kontribusi di dalam
serta bagaimana mengelolanya agar benar-
perwujudan misi dan visi organisasi.
benar
Dalam
wewenang masing-masing dengan baik
bekerja
mampu
pencapaian
karyawan
yang
dapat
demikian maka diperlukan pemberdayaan
dan
(empowerment).Sumber
manusia
daya
manusia
menjalankan
benar.Manajemen
adalah
tugas
Sumber
bagaimana
dan
daya
mengatur
dalam hal ini perawat sangat diharapkan
sumber daya manusia yang ada sesuai
untuk dapat memiliki daya saing serta
dengan kemampuan yang dimiliki dan
bertanggung jawab terhadap kerjanya.
kemudian memberikan kontribusi dalam
.
tercapainya tujuan organisasi secara efektif
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
dan efisien
Penelitian ini mengukur kompetensi
dan pemberdayaan perawat menggunakan
Pemberdayaan
kompetensi yang disetujui oleh ASEAN
empowerment)
Joint Coordinating Committee on Nursing
Karyawan
Pemberdayaan
di
tempat
merupakan
Khan (1997).Selain itu penelitian ini juga
disalahpahami. pemberdayaan karyawan
disesuaikan dengan event yang sedang
adalah istilah yang banyak manajer dan
berlangsung
organisasi berpikir mereka mengerti, tetapi
MEA
Ekonomi ASEAN)
(Masyarakat
sedikit
yang
yang
kerja
(AJCCN) dan model pemberdayaan dari
yaitu
konsep
(employee
sering
benar-benar
mempraktekkannya (Credit Union Times,
Kajian Teoritik dan Empiris
02/15/2012).Fernandez,
S
dan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 356
Moldogaziev, T (2013) mendefinisikan,
Khan (1997) mengemukakan sebuah
“An employee empowerment approach
model
composed of practices aimed at sharing
dikembangkan dalam sebuah organisasi.
information,
job-related
Model pemberdayaan inilah yang akan
knowledge, and authority with employees
digunakan untuk mengukur kompetensi
is expected to be positively related to
dan pemberdayaan perawat menghadapi
performance.”
menurut
MEA. Model pemberdayaan tersebut yaitu,
menjelaskan bahwa
Desire (keinginan), Trust (kepercayaan),
rewards,
Sedangkan
Meyerson (2012),
“employee
empowerment
is
pemberdayaan
yang
dapat
a
Confident (kepercayaan diri), Creadibility
motivational technique that is designed
(kredibilitas), Accountability (wewenang),
to improve performance if managed
Communication (komunikasi).
properly through increased levels of
employee’s
participation
and
self-
determination”.
Adapun
Dengan demikian, pemberdayaan
karyawan
Kompetensi Perawat
(employee
empowerment)
dalam
Coordinating
ASEAN
Committee
Keparawatan
kekuasaan
(http://www.asean.org)
motivasi
terhadap
Nursing
(AJCCN) menyetujui 5 Kompetensi Inti
merupakan suatu pemberian kepercayaan,
dan
on
Joint
di
dan
lima
karyawan dan memungkinkan mereka
kompetensi
berpikir, bersikap, bertindak, bereaksi dan
digunakan untuk mengukur dan melihat
mengendalikan pekerjaan. Yang dapat
sejauh
didasarkan pada gagasan bahwa pimpinan
Indonesia dalam menghadapi MEA. Lima
atau organisasi memberikan karyawan
kompetensi tersebut adalah Ethics and
keterampilan,
Legal
peluang,
sumber
Practice,
kompetensi
Professional
akan
Perawat
Nursing
Practice, Leadership and management,
jawab
dan
Education and Research, Professional,
mempertanggungjawabkan
hasil
dari
Personal and Quality Development
tindakan
memberikan
suatu
serta
otoritas,
mana
yang
memberikan
mereka
motivasi,
daya,
tersebutlah
ASEAN
tanggung
mereka,
akan
kontribusi untuk kompetensi dan kepuasan
mereka sendiri.
Kajian Empiris
Sumber daya manusia merupakan
pelaku utama organisasi, di mana inovasi,
Model Pemberdayaan Karyawan
kualitas dan kepuasan pelanggan, sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang
Kompetensi….. (Mongi) 357
kompeten
(Kreitner
Kinicki
Newly Graduated Nurses' Competence and
2009).Sumber daya manusia merupakan
Individual and Organizational Factors: A
modal utama yang dimiliki organisasi dan
Multivariate Analysis. Menemukan adanya
harus terus belajar untuk menjadi lebih
hubungan
kreatif, inovatif, dan lebih bertanggung
profesional dan pemberdayaan yaitu 20%.
jawab atas tugas yang diemban. Untuk itu
Lebih
organisasi
kompetensi dengan lingkungan praktik,
harus
&
memberdayakan
kuat
antara
lemah
dibandingkanhubungan
(empowerment) sumber daya manusia
iklim
yang
ini
komitmenkerja, serta asosiasi kompetensi
Karyawan
dengan keinginan berpindah, kepuasan
merupakan pemberian wewenang kepada
kerja, dan usia, secara statistik signifikan
karyawan tanpa harus mendapat otorisasi
tapi jauh lebih lemah.Kim dan Kim
secara eksplisit dari manajer diatasnya
(2014),
(Mulyadi, 2007). Seiring perkembangan
Experienced by Hospital Nurses in a
zaman, Rumah Sakit pun ikut mengalami
Clinical
reformasi. Seperti yang dikemukakan oleh
menggunakan metode deskriptif Colaizzi
Trisnantoro
untuk
dimiliki
dalam
hal
perawat.Pemberdayaan
(2009)
bahwa
globalisasi
etika
kompetensi
dari
Nursing
Nursing
unit
kerja,
dan
Competency
Unit.Penelitian
memahami
sifat
dan
as
ini
makna
ekonomi memicu terjadinya perluasan
kompetensi keperawatan di unit perawatan
persaingan di bidang pelayanan kesehatan
klinis.Hasilnya
sehingga rumah sakit juga ikut bersaing
keperawatan dan organisasi rumah sakit
dengan pengobatan tradisional.
Adapun
perlu untuk secara tepat memahami makna
beberapa penelitian yang digunakan untuk
dan tingkat kompetensi keperawatan dan
mendukung penelitian ini. Aungsuoch dan
memberikan dukungan program untuk
Gunawan
meningkatkan kinerja perawat
(2015)
Nurse
Preparation
adalah
manajer
towards ASEAN Economic Community
2015,
di
mana
AEC
memberikan
kontribusi pada negara yang kekurangan
perawat
trampil.
Fondasi
mobilisasiperawatadalah
dasar
latar
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif untuk menganalisis data
dan
mengumpulkan data dari berbagai sumber.
belakangpendidikan,pengalaman
Meliputi observasi, menganalisis teks dan
profesional, dan lisensi perawat. tetapi
dokumen,
juga perlu sadar tentang budaya dari
menulis.
Jumlah
negara ASEAN.Numminen,et al (2015),
penting,
tetapi
wawancara,merekam
informan
penelitian
serta
memang
ini
lebih
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 358
menekankan
pada
proses
wawancara
besar perawat yang ada di Manado sudah
sebagai data penting dalam melakukan
mengerti serta memahami tentang etika,
penelitian
kode-kode
kualitatif.
Penelitian
ini
etik
yang
perawat,
teknik
dengan
prinsip-prinsip umum yang diterapkan
(Sugiyono,
disetiap rumah sakit yang ada. Karena para
sample
pertimbangan
tertentu
2015:53).
dalam
Jadi
penelitian
hak
pasien,
para
menggunakan Purposife Sampling, yaitu
penentuan
kemudian
mengatur
dan
ini
perawat sudah melalui jenjang pendidikan
pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri
keperawatan yang ada sehingga mereka
atau kriteria yang dipandang mempunyai
memiliki latar belakang yang cukup terkait
sangkut paut erat dengan populasi yang
hal-hal tersebut.
ada.Yaitu atasan atau kepala perawat, dan
secara langsung memberikan tugas pada
b) Professional Nursing Practice
perawat di rumah sakit Bhayangkara,
Ketika MEA terbuka, perawat akan
Siloam, dan Advent. Wawancara akan
memiliki gerakan bebas untuk bekerja di
terus dilakukan sampai penelitian ini
antara negara-negara ASEAN. Beberapa
mendapat informasi yang sempurna dan
perawat mungkin berpikir bahwa itu
cocok untuk penelitian. Proses wawancara
adalah kesempatan bagi mereka untuk
akan berhenti jika sudah terlalu banyak
memiliki tidak hanya pengalaman yang
pengulangan
yang
lebih, tetapi juga keuntungan transisi dari
dikumpulkan dan ketika penelitian ini
gaji rendah ke negara-negara gaji yang
merasa bahwa informasi yang diberikan
lebih tinggi. Jika tidak, beberapa perawat
sudah
untuk
mungkin berpikir bahwa itu akan menjadi
analisis lanjutan. Sumber data utama untuk
kerugian karena persaingan dalam hal
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
keterampilan dan kompetensi. Ini berarti
tindakan, dan sisanya merupakan data
bagi mereka yang memiliki kompetensi
tambahan seperti; dokumen dan peraturan
rendah
pemerintah
efektivitas kerja dapat dilakukan dengan
dalam
memenuhi
informasi
persyaratan
akan
tertinggal.
Perbaikan
cara memperbaiki pengetahuan karyawan,
Pembahasan
keterampilan karyawan maupun sikap
Kompetensi Perawat Menghadapi MEA
karyawan itu sendiri terhadap tugas-
a) Ethics and Legal Practice
tugasnya
Bedasarkan hasil wawancara yang
dilakukan
dengan
informan,
sebagian
(Heidjrachman
dan
Husnan,
2004:74). Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya perawat sudah menyelesaikan
359
Kompetensi….. (Mongi)
pendidikan keperawatan, sehingga perawat
pendidikan keperawatan, MEA membuka
sudah
gerbang untuk mahasiswa keperawatan
memiliki
pengetahuan
pelayanan
terkait
keperawatan.Dengan
pengetahuan
yang
ingin
belajar
di
negara-negara
tersebut
ASEAN. Beberapa siswa mungkin berpikir
mendukung tanggung jawab pelayanan
itu adalah kesempatan bagi mereka untuk
kesehatan
oleh
belajar dari negara lain, tetapi beberapa
juga
mungkin tidak. Hal ini karena program
mendorong perawat bekerja dengan lebih
atau kurikulum pendidikan keperawatan,
profesional.Hasil wawancara menunjukan
misalnya yang berbeda Indonesia dan
bahwa profesionalitas perawat di Manado
Vietnam
terkait praktek keperawatan dan kebidanan
program keperawatan, seperti diploma,
rata-rata sudah sesuai dengan standar
sarjana, dan gelar master.Sementara di
aturan kompetensi yang ada di masing-
Thailand hanya memiliki gelar sarjana
masing rumah sakit yang menjadi lokasi
sebagai standar tingkat yang lebih rendah
penelitian.
dari
yang
dimiliki
yang
diemban
perawat.Wawasan
yang
ada
memiliki
pendidikan
banyak
tingkatan
keperawatan.Beberapa
negara juga memiliki
program
yang
c) Leadership and management
menjembatani, dan beberapa tidak.Selain
Informan menyatakan bahwa dalam hal
itu,
manajemen rumah sakit-rumah sakit di
menyebutkan
Manado sudah mampu mengorganisir
pendidikan keperawatan tumbuh pesat, hal
setiap tugas dan kerja dari masing-masing
ini belum mampu menjamin ketersediaan
perawat
tenaga perawat yang memadai karena dua
karena
memiliki
setiap
system
rumah
bahwa
walau
DIKTI
insititusi
banyak
menajeman mereka salah satunya yaitu
keperawatan
tidak
dengan pembagian shift. Contohnya rumah
bidangnya. Kedua, menjamurnya insititusi
sakit Siloam memiliki pelatihan excellent
pendidikan keperawatan tidak diikuti oleh
service
kemampuan
peningkatan kualitas institusi yang akan
menajemen, kepemimpinan dan bahkan
berkorelasi scara langsung dan tidak
caraberkomunikasi para perawat.
langsung terhadap lulusan. Dengan kata
melatih
mengatur
penelitian
alasan.Pertama,
untuk
yang
sakit
laporan
yang
lulusan
beekerja
di
lain, kualitas tenaga perawat yang rendah
d) Education and Research
Berdasarkan
informasi-informasi
menjadi bagian dari persoalan ketersediaan
yang
didapatkan lewat penelitian terkait dengan
tenaga perawat yang kompeten (keliat et
al, 2013).
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 360
Informan menjelaskan bahwa perawat
f) Communication
yang ada mampu memberikan pelayanan
keperawatan
dan
kesehatan
Komunikasi dalam hal ini terkait
serta
dengan penguasaan bahasa perawat di
pendidikan kesehatan kepada klien.Dan
Manado. Gambaran keseluruhan perawat
mampu juga saling memberikan informasi
yang ada di Manado masih kurang dalam
terkait pelayanan keperawatan kepada
hal bahasa, karena masih banyak perawat
rekan
yang
sesama
perawat.Berdasarkan
belum
fasih
berkomunikasi
pengalaman dan jenjang pendidikan yang
menggunakan bahasa asing dan bahkan
diambil
bahasa
oleh
masing-masing
Indonesia
sekalipun.
ini
perawat.Berdasarkan wawancara dengan
dikarenakan
informan, rumah sakit siloam memiliki
Manado,
program pembelajaran e-learning bagi
terbiasa dan nyaman menggunakan dialeg
setiap perawat dan staff manajemen yang
Manado.Berdasarkan
ada.Pengetahuan yang disediakan dapat
respoden, kebiasaan perawat menggunakan
disesuaikan
para
dialeg Manado tidak begitu mempengaruhi
karyawan yang ada.Selain itu juga pihak
pelayanan yang diberikan.Hal tersebut
rumah sakit menerapkan system absensi
dikarenakan mayoritas pasien yang datang
sehingga
staff
ke Rumah Sakit adalah berasal dari daerah
manajemen yang ada terdorong agar harus
Manado dan sekitarnya. Namun seiring
melakukan pembelajaran setiap hari.
dengan
dengan
setiap
minat
perawat
dari
dan
masih
Hal
sehingga
kuatnya
dialeg
masyarakat
lebih
pernyataan
perkembangan
memasuki
dari
era
MEA, hampir pasti akan timbul masalah
e) Professional, Personal and Quality
Development
terkait
pelayanan
kesehatan
perawat
dikarenakan masih minimnya penguasaan
Pada bagian ini terkait perawat yang dapat
bahasa Indonesia dan bahasa asing, ketika
dipercaya
perawat
jawab,
(berkualitas),
serta
kemauan
bertanggung
disiplin
untuk
kemampuan
secara
langsung
diri.Memiliki
dengan pasien atau calon pasien yang
belajardan
berasal dari luar Kota Manado serta pasien
sealu
mengembangankan
berhadapan
diri.Memiliki
presentasi,
Bukan hanya di Kota Manado, di
efektif,
antara negara-negara Asia, keragaman
hubungan interpersonal, dan hubungan
bahasa merupakan masalah serius yang
profesional.
salah
pertukaran
komunikasi,
atau calon pasien asing.
informasi
yang
satu
mempertimbangkan
kebutuhan
ketika
untuk
membahas
Kompetensi….. (Mongi) 361
pergerakan
perawat.Kemampuan
pemeriksaan terpisah untuk perawat asing
berbahasa sangat penting bagi perawat dan
dan
pekerjaan mereka karena dua alasan.Salah
Keperawatan
satunya
pemeriksaan lisensi untuk perawat asing
adalah
dengan
untuk
profesional
berkomunikasi
medis
dalam
atau
asing
terlatih.Dewan
Singapura
melakukan
dalam bahasa Inggris.Pada tahun 2005
memberikan pelayanan kesehatan yang
Dewan
berkualitas
tersebut tidak hanya di Singapura, tetapi
tanpa
kesalahpahaman.Hal
kegagalan
atau
lainnya
yaitu
juga
melakukan
di
12
Filipina,
pemeriksaan
China
dan
kebutuhan dan harapan pasien terhadap
India.pengaturan ini telah memfasilitasi
perawat jauh lebih dari sekedar mampu
gerakan halus dari perawat ke Singapura.
berbicara, tapi memberikan "pelayanan"
Selama lima tahun terakhir telah terjadi
bagi mereka.Yang terakhir ini terkait erat
tren peningkatan jumlah perawat asing
dengan nilai-nilai budaya, yang sangat
yang
mempengaruhi interaksi mereka dengan
Malaysia, Keperawatan Dewan Malaysia
pasien.Hanya dengan penggunaan satu
menyediakan Praktek Sertifikat Sementara
bahasa saja yaitu bahasa inggris adalah
(Temporary Practice Certificate) untuk
keuntungan luar biasa dalam memfasilitasi
perawat asing dari tujuh negara yang
pergerakan perawat.Di Asia hanya di
memenuhi persyaratan yang ditetapkan
kalangan negara-negara seperti Singapura,
oleh Dewan. Terlepas dari TPC, ujian
India, dan Malaysia yang menggunakan
lisensi nasional untuk Malaysia dilatih
bahasa Inggris sebagai bahasa resmi atau
diadakan dalam dua bahasa - Inggris dan
sebagai bahasa yang banyak digunakan.
Melayu.Sistem
telah
duduk
ini
untuk
ujian.
memfasilitasi
Di
arus
keluar perawat migrasi dari Malaysia ke
negara-negara lain sebagai siswa dapat
Ujian Lisensi Nasional
Sehubungan
dengan
persyaratan
belajar keperawatan dalam bahasa Inggris
bahasa, sebagian besar negara-negara Asia
dan
seperti Jepang, Korea, Thailand dan China
nasional dalam bahasa Inggris. Dalam
melakukan ujian lisensi nasional dalam
kebanyakan
bahasa nasional saja.Meskipun negara-
mempelajari keperawatan dalam bahasa
negara
batasan
Inggris masih harus lulus ujian lisensi
kebangsaan, persyaratan bahasa menjadi
nasional dalam bahasa nasional mereka
keharusan untuk perawat asing.Hanya
.Hal ini menambah beban bagi mereka
Singapura dan Malaysia memperkenalkan
yang menerima pendidikan keperawatan
ini
tidak
memiliki
menerima
lisensi
kasus,
keperawatan
perawat
yang
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 362
dalam bahasa Inggris di negara-negara
Pemberdayaan Karyawan
berbahasa non-Inggris.Oleh karena itu,
a)
dalam kondisi ini, manajer keperawatan
Desire
Berdasarkan
hasil
penelitian
atau pemimpin dapat mempertimbangkan
menunjukan bahwa semua respoden selalu
standar pemeriksaan terhadap perawat di
memberlakukan
Kota Manado.Karena MRA tidak hanya
karyawan dengan memberikan tanggung
bagi perawat yang bermigrasi secara fisik,
jawab
tetapi juga terkait transfer pengetahuan dan
mengemban suatu tugas dan tanggung
informasi
jawab. Hasil tersebut didukung teori yg
untuk
Pengembangan
praktek
kualitas
terbaik.
Selain
itu,
agar
konsep
perawat
dikemukakan
pemberdayaan
lebih
oleh
terbiasa
Sedarmayanti
ditemukan bahwa setiap rumah sakit
(2000:123) di mana Pemberdayaan sumber
memiliki pelatihan yang digunakan dalam
daya manusia merupakan salah satu upaya
membantu
skill
yang wajib dilakukan agar terciptanya
pofesional maupun tingkah laku masing-
sumber daya manusia yang berkualitas,
masing
memiliki
mengembangkan
perawat.Memasuki
pengembangan
sumber
era
daya
MEA,
manusia
kemampuan
memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai ilmu
mengambil peran penting dalam penyiapan
pengetahuan
individu untuk memikul tanggung jawab
kemampuan menajemen. Namun hasil
yang berbeda atau yang lebih tinggi di
wawancara juga menemukan keinginan
dalam
memberikan tanggung jawab tersebut akan
organisasi
2006:273).Pengembangan
(Simamora,
diri
yang
diberikan bagi para perawat merupakan
dan
tekhnologi
serta
muncul jika perawat menunjukan potensi
kerja yang baik.
suatu cara efektif untuk mengembangkan
kemampuan mereka dalam menghadapi
b) Trust
persaingan. Karena itu tujuan umum dari
Dalam
membangun
kepercayaan
pada pelatihan yang dilakukan di Rumah
antar respoden dan perawat yang ada,
Sakit
meningkatkan
masing-masing respoden menerapkan cara
kemampuan kerja perawat tapi juga untuk
yang tidak terlalu jauh berbeda. Dimana
mengembangkan sikap, sehingga bisa
menjaga
berkerja sama dengan rekan perawat dan
memberikan tanggung jawab yang lebih
pimpinan.
menjadi hal yang utama dalam menjaga
bukan
hanya
komunikasi
yang
baik
dan
rasa kepercayaan anatara satu dengan yang
lain.
Kompetensi….. (Mongi) 363
c)
Confident
lingkungan kerja yang memiliki kinerja
Berdasarkan hasil penelitian tahap
ini merupakan tahap memunculkan rasa
yang tinggi karena memiliki kompetisi
yang sehat.
percaya diri perawat dengan menghargai
kemampuan
yang
dimiliki
perawat.Dengan
memberikan
dan
kepada
motivasi
oleh
e)
semangat
Secara
garis
besar
respoden
para
menjelaskan bahwa evaluasi, observasi,
dapat
dan dokumentasi atau pengarsipan file
meningkatkan rasa percaya diri setap
rutin dilakukan sebagai penilaian kinerja
perawat
diri
perawat. Untuk menilai sejauh mana
ditemukan merupakan salah satu faktor
kemampuan mengemban wewenang yang
penting yang dibutuhkan sumber daya
diberikan,
manusia dalam hal ini perawat untuk dapat
keperawatan,
secara
bekerja sesuai dengan Standar operasional
respoden
perawat
Accountability
mengharapkan
di
rumah
mandiri
sakit.Percaya
menjalankan
tugas
tanggung jawab mereka dan meningkatkan
dan
penyelesaian
tugas
apakah mereka sudah
prosedur (SOP) keperawatan atau belum.
kualitas diri mereka untuk dapat bersaing
dan menjadi perawat yang unggul.Karena
perawat yang percaya diri berarti yakin
f)
Communication
Untuk
mendukung
pemberdayaan
pelaksanaan
dengan kemampuan yang dimilikinya,
program
dalam
suatu
sehingga mendorong menghasilkan hasil
lingkungan organisasi maka dibutuhkan
kerja yang optimal.
lingkungan kerja yang terbuka, saling
percaya dan memahami antara perawat dan
d)
Credibility
Berdasarkan
pimpinan.Keterbukaan
dapat
wawancara
diwujudkan dengan adanya kritik, saran
informan memiliki cara yang relative sama
terhadap hasil dan prestasi yang dilakukan
dalam hal menjaga kredibilitas mereka.
pekerja. Upaya menciptakan rasa saling
Para respoden berusaha untuk dapat
terbuka antara respoden dan perawat yaitu
menjadi role model yang baik, menjadi
dengan membangun komunikasi yang baik
panutan dan melakukan tanggung jawab
dalam lingkungan kerja.Untuk itu berbagai
sebaik mungkin.dengan demikian para
jenis komunikasi sering dilakukan oleh
perawat akan terdorong juga melaksanakan
respoden baik komunikasi secara verbal
tugas dan tanggung jawab mereka secara
maupun nonverbal, melakukan briefing,
optimal.
pertemuan yang bersifat terbuka untuk
Dengan
hasil
ini
demikian
tercipta
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 364
saling memberikan masukan bukan hanya
dukungan dan dorongan dari pemerintah
dari atasan ke bawahan namun juga
terkait hal tersebut.Ketika memasuki era
sebaliknya.
MEA perawat tidak hanya perlu latar
Ada beberpa hal yang ditemukan
belakang
pendidikan,
perlu
sadar
pengalaman;
sangat mengambil peran besar baik dalam
tentang budaya sepuluh negara, dalam hal
pengimplementasian
pemberdayaan
agama, kebangsaan, dan etnis.Perawat
kepada perawat serta komunikasi, dalam
perlu memiliki pengetahuan tentang latar
hal ini penguasaan bahasa para perawat
belakang pasien untuk memberikan asuhan
yang ada masih minim, sehingga akan sulit
keperawatan
bagi
keperawatan.
menjalankan
praktek
kesehatan kepada pasien atau calon pasien
asing.
juga
dan
saat melakukan penelitian ini.Komunikasi
perawat
tetapi
lisensi,
terbaik
Selanjutnya
dalam
praktek
ditemukan
bahwa
perawat sudah bekerja menjalankan tugas
Dalam hal pemberdayaan melalui
sesuai dengan kebijakan rumah sakit, dan
komunikasi yang baik dan saling terbuka
berdasarkan hasil wawancara secara garis
akan mendukung terbentuknya rasa saling
besar ditemukan bahwa rumah sakit akan
percaya antara pemimpin kepada perawat
menerima atau mempekerjakan perawat
dan sebaliknya, munculnya rasa percaya
yang memiliki latar belakang pendidikan
diri perawat sehingga mandiri dalam
terkait
melaksanakan tugas ataupun mengambil
keperawatan.
keputusan terkait pekerjaannya. Dengan
dipertanyakan
demikian
kompetensi yang bagaimana dan apakah
perawat
akan
merasa
diberdayakan.
dan
lulus
uji
Namun
kompetensi
yang
adalah
masih
mengenai
kebijakan serta aturan yang ada di rumah
Kemudian
terkait
kompetensi
sakit
sudah
sesuai
dengan
standar
perawat bersaing di era MEA, masih perlu
ketetapan tenaga kerja perawat ASEAN
pembenahan.Dalam hal kualitas, harus
atau tidak
diakui bahwa tenaga perawat Manado
memiliki
kelemahan
penggunaan
bahasa.Hal tersebut disebabkan masih
kurangnya dorongan rumah sakit dan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat
kemauan perawat sendiri untuk mau
diambil;
belajar dan meningkatkan ketrampilan
penelitian yang dilakukan kompetensi para
berbahasa.Lebih
perawat sudah bisa dikatakan cukup
jauh,
kurangnya
adalah
:
(1)
Berdasarkan
Kompetensi….. (Mongi) 365
memadai dalam menghadapi persaingan
(2) Selanjutnya penerapan pemberdayaan
secara
secara
perawat di rumah sakit di Manado sudah
langsung dapat bersaing dengan Negara
cukup baik. Ketiga Rumah sakit sudah
ASEAN lainnya. Setiap rumah sakit
menerapkan pemberdayaan dalam aktifitas
memiliki upaya-upaya yang tidak jauh
kerja sehari-hari dan pasti akan selalu
berbeda dalam menghadapi MEA, Hasil
menerapkannya.
wawancara dengan salah satu staff Rumah
mempercayai di mana dengan adanya
Sakit Bhayangkara diperoleh informasi
penerapan pemberdayaan karyawan dapat
bahwa untuk saat ini para perawat sudah
meningkatkan
bekerja relative baik karena memiliki latar
dalam
belakang pendidikan yang sesuai dengan
dapat meningkatkan kinerja yang ada.
standar rumah sakit. Begitu juga dengan
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik
perawat yang ada Rumah Sakit Advent,
kesimpulan bahwa peran pemberdayaan
walaupun
karyawan
Nasional
tapi
mayoritas
belum
perawat
masih
Para
kemauan
mengembangkan
dalam
informan
para
perawat
diri
sehingga
menghadapi
MEA
menggunakan dialeg Manado yang masih
sangatlah penting, di mana penerapan
kental, Namun dalam hal pelayanan
pemberdayaan
kesehatan informan menjelaskan sudah
pemberian tanggung jawab kepada setiap
sesuai dengan aturan yang ada.Pihak
perawat yang ada akan mendorong rasa
Rumah Sakit Siloam pun selalu berupaya
percayaan diri karena para perawat merasa
memberikan yang terbaik bagi pasien dan
lebih dipercaya oleh atasan, mendorong
keluarga pasien karena selalu dilakukan
perawat lebih mandiri karena terbiasa
evaluasi kinerja setiap menangani pasien,
mengemban
sehingga para perawat terdorong untuk
membantu
melakukan segala tugas yang diberikan
setiap individu dalam menghadapi MEA.
dengan
juga
Dengan begitu daya saing perawat akan
macam pelatihan
meningkat karena kualitas diri perawat
sebaik
mungkin.Mereka
melakukan berbagai
terkait
kemampuan
berkomunikasi,
ketrampilan
kepemimpinan
dan
karyawan
tanggung
berupa
jawab,
meningkatkan
dan
kompetensi
semakin baik. Kinerja perawat akan lebih
optimal
serta
secara
tidak
langsung
manajemen yang dilaksanakan baik dari
meningkatkan produktivitas kerja Rumah
dalam dan luar rumah sakit dengan
Sakit di mana perawat tersebut berada.
harapan meningkatkan pelayanan yang
ada.
Rekomendasi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368
366
Untuk rekomendasi yang diberikan
dengan menyediakan standar pengukuran
adalah bahwa (1) Rumah Sakit (a.)
keberhasilan sebagai tolak ukur kinerja
Berdasarkan hasil wawancara komunikasi
perawat. (f) Adanya dukungan dari pihak
merupakan
pemberdayaan
manajemen Rumah Sakit yang lebih nyata
karyawan berjalan dengan baik, sehingga
dengan memberikan penilaian yang baik.
ada
Sakit
Selalu berupaya memberikan penghargaan
menyelengarakan suatu kegiatan saling
kepada perawat yang ada sebagai reward
terbuka dengan perawat berupa sharing
atas kerja keras mereka. Baik secara materi
setidaknya sebulan sekali terkait semua isu
ataupun
non-materi,
yang ada di rumah sakit. (b) Menetapkan
karyawan
selalu
standar
pendidikan
prestasi yang ia capai. Hal tersebut akan
keperawatan berdasarkan ketetapan yang
menjadi motivasi untuk para perawat
diakui ASEAN.Memeriksa dengan cermat
bekerja lebih optimal.
kunci
baiknya
agar
pihak
kompetensi
Rumah
dan
latar belakang pendidikan perawat sebelum
mempekerjakan
dihargai
atas
Untuk Pemerintah: (a) Lebih aktif
mensosialisasikan mengenai professional
kualitas perawat meningkat dan rumah
nurse dengan profesi medis lainnya agar
sakit memiliki daya saing di era MEA. (c)
tidak terjadi kesalahpahaman mengenai
Disarankan juga dari pihak Rumah Sakit
profesi perawat. (b) Bersama dengan
untuk mendorong para perawat agar dapat
Kementerian
lebih mengembangkan kualitas diri yaitu
Pendidikan dan Kebudayaan, dan asosiasi
mau terus belajar dan menggunakan
perawat terkait melakukan sinkronisasi
berbagai
mengenai
pembelajaran
serta
untuk
agar
ingin
setiap
standar
cara
perwat
karena
metode
dalam
Kesehatan,
kurikulum
Kementerian
pendidikan
meningkatkan
keperawatan, baik pada level sekolah
kemapuan yang ada pada perawat. (d)
menengah atas sederajat hingga perguruan
Menyediakan
tinggi. (c) Mendorong perawat yang belum
program
pelatihan
dan
pengembangan yang bersifat berkelanjutan
tersertifikasi
agar
segera
serta memiliki standart keperawatan yang
sertifikasi profesi perawat.
melakukan
diakui ASEAN baik untuk meningkatkan
kemampuan skill pelayanan kesehatan,
Daftar Pustaka
skill kepemimpinan dan manajemen, serta
ASEAN.
2008.
Asean
skill berkomunikasi para perawat, sehingga
Community
menghasilkan kinerja yang lebih optimal. €
http://asean.org/wp-
Selalu mengukur hasil kinerja perawat
Economic
Blueprint.
Kompetensi….. (Mongi) 367
content/uploads/archive/5187-
Khan, S, 1997.The Key to Being a Leader
10.pdf. 28 Maret 2016
Company: Empowerment, Journal
ASEAN.Nursing
Services
(AJCCN).http://asean.org/asean-
for Quality and Participatio.44-50.
Kim, H. dan M, Kim. 2014. Nursing
economic-community/sectoral-
Competency
bodies-under-the-purview-of-
Hospital
aem/services/healthcare-
Nursing Unit.Vol.6, No.4 (2014),
services/nursing-services-ajccn/. 10
pp.235-244
Juni 2016
http://dx.doi.org/10.14257/ijbsbt.201
Aungsuroch, Y. dan J, Gunawan. 2015.
Nurse Preparation Towards ASEAN
as
Nurses
Experienced
in
a
by
Clinical
4.6.4.22
Kreitner,
R.,
&
Kinicki,
A.
Economic Community. Int J Health
2009. Organizational
Sci Res. 5(3):365-372.
Behaviour (seventh ed). arizona state
Emerson, A. (2012, february15). The
Benefits
of
Employee
university: McGraw-Hill/ Irwin.
Nashrillah, F. (2016, Januari 27).Diminati
Empowerment.http://www.cutimes.c
Banyak
om/2012/02/15/the-benefits-of-
Indonesia
employee-empowerment
http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01
Hasibuan,
Malayu.
Sumber
Daya
2013.
Manajemen
Manusia.
Bumi
Aksara. Jakarta.
Personalia.
Kualitas
Perawat
Rendah.
/27/173739670/diminati-banyak-negarakualitas-perawat-indonesia-rendah.
28
Maret 2016
Heidjrachman, dan S, Husnan. 2004.
Manajemen
Negara,
Cetakan
kesebelas.BPFE. Yogyakarta
Numminen, O., H. Leino-Kilpi, H. Isoaho,
&
R.
Meretoja.
2015.
Newly
Graduated Nurses' Competence and
Keliat, M., et al. 2013.Pemetaan Pekerja
Individual
and
Organizational
Terampil Indonesia dan Liberalisasi
Factors: A Multivariate Analysis. J
Jasa
Nurs Scholarsh. 47(5):446-57. doi:
ASEAN.
40-50.
http://www.kemlu.go.id/Documents/
Penelitian%20BPPK%202014/Lapor
10.1111/jnu.12153.
Rachmawati.E. dan Sinombor, S. (2015,
an%20Akhir%20Liberalisasi%20Jas
Maret
20).Memacu
a.pdf. 28 Maret 2016
Perawat.
Daya
Saing
http://print.kompas.com/baca/opini/d
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 353-368 368
uduk-perkara/2015/03/20/MemacuDaya-Saing-Perawat. 28 Maret 2016
Sedarmayanti. 2000. Restrukturisasi dan
Pemberdayaan
Organisasi
Untuk
Menghadapi Dinamika Perubahan
Lingkungan. Mandar Maju. Bandung
Simamora,
Henry.
2006,
Manajemen
Sumber Daya Manusia.edisi ketiga,
cetakan kedua. penerbit : YKPN,
Yogyakarta.
Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian
Kualitatif. Alfabeta. Bandung
Tanauma.R. (2014, Desember 10).Teddy
Kumaat: Kalo Bicara Jo So Susah,
Mo
Pake
Bahasa
Yaki.
http://beritaManado.com/teddykumaat-kalo-bicara-jo-so-susah-mopake-bahasa-yaki/. 28 Maret 2016
Trisnantoro,
L.
2009. Memahami
Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam
Manajemen Rumahsakit (edisi ke4.).Gadjah Mada University Press.
Yoyakarta, Indonesia
Download