BAB 2. LANDASAN TEORI

advertisement
BAB 2.
LANDASAN TEORI
2.1. Failover
Failover adalah teknik mem-backup koneksi internet. Jika salah satu jalur
koneksi internet mengalami kegagalan (link disconnected) atau jalur internet
terputus, jalur koneksi internet yang terputus akan digantikan dengan jalur
koneksi internet yang kedua begitu juga sebaliknya jika jalur koneksi internet
yang kedua terputus maka jalur koneksi internet yang pertama akan
menggantikannya (Dewobroto 2013) .
2.2. Load Balancing
2.2.1 Pengenalan Load Balancing
Load balancing pada Mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban
lalu lintas data pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar
berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap
dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing
tidak akan menambah besar bandwidth, tetapi hanya bertugas untuk
membagi lalu lintas data dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai
secara seimbang (Dewobroto 2013).
Dengan mempunyai banyak link maka optimalisasi utilitas sumber daya,
throughput, atau response time akan semakin baik karena mempunyai lebih
dari satu link yang bisa saling mem-backup pada saat salah satu link koneksi
down dan menjadi cepat pada saat network normal memerlukan realibilitas
tinggi yang memerlukan 100 % koneksi uptime dan yang menginginkan
upstream yang berbeda dan dibuat saling mem- backup (Setiawan,
Mengenal Wan dan Solusi Load Balancing 2009). Selama ini banyak yang
beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan load balancing dua jalur
koneksi, maka besar bandwidth yang akan didapatkan menjadi dua kali lipat
dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bandwidth tersebut). Hal ini perlu diperjelas dahulu, bahwa loadbalance
tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi hanya
bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat
terpakai secara seimbang. Bahwa dalam penggunaan load balancing
tidaklah seperti rumus matematika 1+1=2 akan tetapi 1+1=1+1.
2.2.2 Metode Load Balancing Mikrotik
Berikut adalah metode Load Balancing di Mikrotik:
1
Equal Cost Multi-Path (ECMP)
ECMP gateway dengan mengecek-gateway. Begitu satu gateway itu
tidak terjangkau, check-gateway akan menghapusnya dari daftar
gateway. ECMP ini menggunakan prinsip Round Robin yang akan
mengalirkan traffic kepada jalur yang lain jika jalur yang sedang
digunakan sudah sangat terbebani oleh traffic (Towidjojo 2013).
2 Ninth (NTH)
Salah satu teknik load balancing menggunakan Mikrotik menggunakan
fitur NTH, menggunakan dua jalur ISP untuk memaksimalkan kedua
koneksi tersebut. Load Balance dengan NTH tidak bisa membagi
bandwidth persis sama rata, tetapi dapat membagi koneksi sama rata
(berdasarkan new request). Volume dari tiap-tiap request berbeda-beda
sehingga terjadi kepincangan koneksi (Mikrotik, Nth 2013)
3 Per Connection Classifier (PCC)
PCC bisa mengelompokan lalu lintas data koneksi yang melalui atau
keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini
bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau
dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati
diawal traffic koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang
masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan pada jalur
gateway yang sama juga (Dewobroto 2013).
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3. Mikrotik
2.3.1 Pengenalan Mikrotik
Built in hardware Mikrotik merupakan Mikrotik dalam bentuk perangkat
keras jaringan di dalamnya sudah ter-install OS Mikrotik (Towidjojo 2013).
2.3.2 Lisensi Level Mikrotik
Mikrotik router dipasarkan dengan berbagai level lisensi. Masing-masing
level memiliki kemampuan yang berbeda. Semakin tinggi level, semakin
banyak fitur yang dimilikinya. Detail perbedaan masing-masing level
lisensi ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 2-1 Lisensi level Mikrotik (Towidjojo 2013a)
2.4. Mangle
Mangle adalah semacam penanda yang menandai paket yang nantinya akan
diolah dengan tanda khusus. Banyak fasilitas lain di router Mikrotik
menggunakan tanda-tanda, misalnya queue tree, NAT dan routing. Paket
diidentifikasi berdasarkan tanda dan diproses sesuai dengan tanda itu. Tanda
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mangle hanya berada di dalam router dan tidak ditransmisikan melintasi atau
keluar jaringan (Mikrotik, Mangle 2013).
2.5. Network Address Translation (NAT)
NAT adalah suatu fungsi firewall yang sebenarnya bertugas melakukan
perubahan IP address pengirim dari sebuah paket data. NAT adalah pengalihan
suatu alamat IP ke alamat yang lain. Apabila suatu paket dialihkan dengan
NAT pada suatu jalur, maka pada saat ada paket kembali dari tujuan maka jalur
ini akan mengingat darimana asal dari paket itu, sehingga komunikasi akan
berjalan seperti biasa. Pada umumya NAT dijalankan pada router-router yang
menjadi batas antara jaringan lokal dan jaringan internet. Secara teknis NAT
ini akan mengubah paket data yang berasal dari komputer pengguna seolaholah berasal dari router (Towidjojo 2013).
2.6. Throughput
Throughput adalah bandwidth yang sebenarnya (aktual) atau banyaknya data
yang dapat dikirim persatuan waktu di suatu jaringan, channel atau antarmuka.
Throughput dibatasi oleh bandwidth. Waktu download terbaik adalah ukuran
file dibagi dengan bandwidth. Sedangkan waktu aktual atau sebenarnya adalah
ukuran file dibagi dengan throughput (Kozierok 2005).
2.7. Bandwidth
Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir
dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth dapat
dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun aliran data digital.
Satuan yang digunakan untuk Bandwdth adalah bps (bit per second). Satuan
ini berarti jumlah bit yang dapat mengalir tiap detik melalui suatu media.
Seperti yang kita ketahui bit (binary digit) hanya terdiri dari dua angka yaitu 0
dan 1. Bandwidth adalah kemampuan maksimum dari pipa untuk mengalirkan
data dalam waktu satu detik. Sedangkan kecepatan, adalah jarak yang ditempuh
dari suatu satuan waktu, misalnya dalam satu detik. Semakin lebar bandwidth
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
,data yang dilewatkan akan semakin besar (Kozierok 2005). Pada sebuah
jaringan komputer Bandwidth terbagi menjadi 2 yaitu Bandwidth Digital dan
Bandwidth Analog. Berikut adalah penjelasan masing - masing Bandwidth
tersebut:
A. Bandwidth Digital adalah jumlah atau volume suatu data (dalam satuan bit
per detik/bps) yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi
tanpa adanya distorsi.
B. Bandwidth Analog merupakan perbedaan antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam
satuan Hz (hertz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat
ditransmisikan dalam suatu saat.
2.8. Bentuk Jaringan
Jaringan komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian jika dilihat dari sisi
geografis. Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
2.8.1
Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan komputer dengan ruang lingkup terbatas, meliputi
lokasi seperti gedung, kampus, kantor, atau pabrik. Tipe ini banyak
digunakan untuk perkantoran, bisnis, laboratorium, dan sebagainya dengan
skala kecil seperti warnet, rental komputer, laboratorium komputer, dan
sebagainya. Sebuah LAN dapat dibangun dengan minimal 2 (dua) komputer
dengan spesifikasi (kapasitas) komputer rendah sekalipun. Adanya LAN
akan menjadikan komputer terhubung dengan komputer lain, sehingga
komputer
tersebut
seolah
menjadi
satu kesatuan dan bisa saling
berinteraksi (Syafrizal 2007).
2.8.2
Metropolitan Area Network (MAN)
adalah sebuah jaringan yang menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN, hanya saja ukurannya biasanya lebih luas daripada LAN .Jenis
jaringan komputer ini adalah jaringan komputer yang memungkinkan jarak
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang cukup jauh. Tipe ini digunakan untuk membangun jaringan komputer
antargedung, dalam satu kota, atau antarkota
jangkauannya. Jaringan ini
yang berada pada
biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar seperti perbankan, BUMN, perusahaan penjualan motor,
dan lain-lain (Syafrizal 2007).
2.8.3
Wide Area Network (WAN)
Jaringan jenis ini merupakan jaringan terbesar karena mencakup radius
antarnegara bahkan benua tanpa batasan geografis seperti jenis jaringan
yang lain. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan mesin-mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai (Syafrizal 2007).
Berikut ini adalah tabel perbandingan LAN, MAN dan WAN.
Tabel 2-2 Perbandingan LAN, MAN, WAN
Jarak antarkomputer Lokasi/area
Jenis jaringan
1 - 10m
Ruangan
LAN
100 - <1km
Gedung perkantoran
1-10km
Kota
>10 - <100 km
Kabupaten, provinsi
≥ 100 km
Negara
≥ 1000 km
Benua
≥ 10000 km
Planet
MAN
WAN
Internet
2.9. Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan
pengabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi jaringan adalah
susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik
secara fisik (real) dan logis (virtual) (Sopandi 2008). Jaringan komputer
memiliki banyak jenis topologi, namun ada 4 (empat) jenis topologi yang
umum digunakan adalah Topologi Bus (Linier), Topologi Ring, Topologi
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tree dan Topologi Star. Namun karena penulis hanya menggunakan
Topologi Star, maka yang dijelaskan hanya topologi tersebut.
2.9.1 Topologi Star
Seperti namanya topologi ini berbentuk seperti bintang, masing-masing
komputer dalam jaringan terhubung dengan pusat (sentral). Terminal pusat
tersebut bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi
data. Terminal inilah yang menyediakan jalur komunikasi khusus pada
komputer yang akan berkomunikasi, yang berupa hub. Hub merupakan
alat yang menyediakan lokasi terpusat, di mana semua kabel UTP
terpasang (Sopandi 2008).
Kelemahan topologi star, di antaranya:
•
Kesulitan perawatan jika ukuran besar.
•
Jarak terbatas, sering terjadi tabrakan pada lalu lintas padat.
Sedangkan kelebihan dari topologi star, yakni:
•
Keamanan data tinggi.
•
Kemudahan pemasangan kabel dan penanganan masalah.
•
Penambahan terminal yang mudah.
2.10. Perangkat Jaringan
Perangkat Keras (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang
menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya
(Sopandi 2008). Secara umum, perangkat keras yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah jaringan komputer yaitu : Komputer, Network Internet
Card (NIC), Switch, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi
jaringan seperti: Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses
transformasi data di dalam jaringan.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10.1 Personal Computer (PC)
Personal computer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu
jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses
data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk
kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang
dilakukan pun akan semakin cepat (Sugeng 2006).
2.10.2 Network Internet Card (NIC)
Kartu jaringan merupakan perangkat yang menyediakan media untuk
menghubungkan antarkomputer. Kebanyakan kartu jaringan adalah kartu
internal, yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi di dalam
komputer. Kartu Jaringan umumnya telah menyediakan port koneksi untuk
kabel koaksial ataupun kabel twisted pair (Sugeng 2006).
2.10.3 Switch
Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan
(penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan
MAC Address). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung
komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada
lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch
memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multiport bridge
(Sugeng 2006).
2.10.4 Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Network Layer seperti Internet Protocol) dari tujuh lapisan OSI. Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router dapat
digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi
sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan
kinerja dan juga mempermudah manajemennya (Sugeng 2006).
2.10.5 Cable Modem
Modem
Kabel
(Cable
Modem),
adalah
perangkat
keras
yang
menyambungkan PC dengan sambungan TV kabel. Jaringan TV kabel ini
dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan maksimum
27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps
upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan
modem kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet
card).
2.11. Packet Header
Packet header berisi berbagai informasi, informasi tersebut digunakan untuk
mentransmisikan data dari host satu ke host lainnya (Mikrotik, TCP/IP
(Bagian -1) : Pengenalan OSI Layer 2013). Sebuah paket data yang
ditransmisikan menggunakan ipv4, isi dari paket data tersebut adalah
sebagai berikut :
Gambar 2-1 Packet Header
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
A. IPVer : Menyimpan informasi versi IP yang digunakan (IPv4 atau
IPv6).
B. IHL (IP Header Leght) : Informasi panjang keseluruhan header paket
data. Minimum panjang IP header adalah 20 bits, dan maximum
panjang adalah 24 bits.
C. TOS : Adalah sebuah field dalam header IPv4 yang memiliki panjang
8 bit dan digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service (QoS)
yang digunakan oleh datagram yang bersangkutan untuk disampaikan
ke router-router internetwork. Implementasi TOS ini biasanya saat kita
melakukan limitasi HIT di web proxy mikrotik atau service VOIP.
D. 16 Bit Total Length : Isian 16 bits ini memberikan informasi ukuran
keseluruhan paket(fragment)termasuk header dan data. Informasi
ditampilkan dalam format bytes
E. 16 Bit Identification, Fragment Offset Flag/Length : Pada saat ip packet
berjalan di internet, paket ini mungkin akan melewati beberapa router
yang tidak bisa menghandle ukuran packet, misalnya nilai Maximum
transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan
ukuran datagram IP, maka paket akan di pecah atau di fragmentasi
menjadi paket - paket yang lebih kecil untuk kemudian akan disusun
kembali setelahnya. Parameter ini yang akan digunakan untuk
fragmentasi dan penyusunan kembali.
F. TTL : Ada kemungkinan sebuah IP packet berjalan tanpa tujuan di
jaringan Internet. Contoh kasus misalnya adanya kesalahan routing atau
routing loop. Agar paket ini tidak berputar-putar di jaringan internet
selamanya, nilai TTL ini akan dikurangi setiap kali paket data melewati
router. Ketika nilai TTL sebuah paket data sudah habis atau memiliki
nilai 0, maka paket tersebut akan di drop atau dibuang.
G. Protocol : Berisi informasi protokol apa yang digunakan untuk
melakukan transmisi data.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
H. 16 Bit Header Checksum : informasi nilai yang dihitung berdasarkan
kalkulasi content IP header. Digunakan untuk menentukan apakah ada
error pada saat dilakukannya transmissi data.
I. 32 Bit Source IP Address : 32 bits informasi sumber IP paket data.
J. 32 Bit Destination IP Address : 32 bits informasi IP yang dituju paket
data.
K. Options (if any) : Parameter ini termasuk jarang digunakan, memiliki
panjang yang bervariasi, dari 0 sampai kelipatan 32 bits. Parameter ini
bisa digunakan untuk menyimpan sebuah nilai untuk opsi security,
Record Route, Time Stamp, dll.
L. Data : Berisi data yang ditransmisikan.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download