Pasar Efisien (Efficient Securities Market) (Scott

advertisement
Pasar Efisien (Efficient Securities Market) (Scott, 2000:98).
Teori pasar sekuritas efisien dapat memberikan prediksi bahwa harga-harga sekuritas
yang merupakan hasil interaksi memiliki beberapa karakteristik menarik. Pada dasarnya,
harga-harga tersebut mencerminkan secara tepat (properly reflect) pengetahuan kolektif dan
kemampuan memproses informasi yang dimiliki investor. Sesungguhnya proses yang terjadi
terhadap harga sekuritas cukup kompleks dan tidak mudah dimengerti. Namun, secara umum
gambaran tentang proses tersebut mudah untuk dilihat dan hal tersebut merupakan inti
pembahasan di tulisan ini.
Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang penting di dalam akuntansi
keuangan. Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas membawa implikasi secara
langsung terhadap konsep full disclosure. Efisiensi berimplikasi bahwa informasi
mengandung disclosure, bukan dalam bentuk disclosure itu sendiri, tetapi yang bermanfaat
bagi pasar. Sehingga, informasi dapat di sampaikan dengan mudah dalam bentuk catatan kaki
(footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary disclosure) seperti halnya yang
terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri.
Sesungguhnya, di dalam teori pasar efisien informasi akuntansi berada pada posisi
bersaing (competition) dengan sumber-sumber informasi lainnya seperti berita-berita dalam
media (new media), analis keuangan (financial analysts), dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan imformasi kepada infestor, informasi
akuntansi akan bermanfaat hanya apabila infomarmasi tersebut relevan (relevant), dapat di
percaya (reliabel), tepat waktu (timely), dan hemat (cost-effective), relatif dibandingkan
dengan sumber informasi lainnya.
Teori pasar sekuritas efisien juga memberikan petunjuk penting mengenai alasan
teoritis utama tentang keberadaan akuntansi yang disebut information asymmetry. Ketika
beberapa partisipan pasar mengetahui lebih banyak dibandingkan partisipan yang lain, maka
akan terjadi tekanan untuk menemukan mekanisme dalam rangka mendapatkan informasi
yang lebih baik, ada pihak-pihak tertentu yang akan melakukan dengan lebih cepat, dan ada
pihak-pihak tertentu yang dengan kredibel mengkomunikasi informasi yang cukup untuk
dapat melindungi diri mereka sendiri kemungkinan eksploitasi untuk mendapatkan informasi
yang lebih baik. Insider trading merupakan contoh mengenai terjadinya eksploitasi.
Berdasarkan penjelasaan di atas, selanjutnya dapat di simpulkan bahwa akuntansi
merupakan suatu mekanisme untuk memungkinkan terjadinya komunikasi mengenai
informasi relevan dari pihak yang ada di dalam (inside) kepada pihak di luar perusahaan
(outside). Selain itu dengan adanya akuntansi juga memungkinkan untuk dapat dilakukan
pengambilan keputusan yang lebih baik, karena akuntasi memiliki manfaat yang dapat
digunakan untuk memperbaiki kegiatan operasi pasar sekuritas.
Situasi sesungguhnya yang terjadi di dalam kenyataan adalah tidak sederhana, karena
adanya anomalies yang terjadi di dalam pasar sekuritas yang tidak konsisten dengan teori.
Dalam bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan
anomalies dan alasan-alasan yang mendukung keberadaan anomalies tersebut.(Scott, 2000 :
98-99).
1. Pasar Efisien
Arti dari efisiensi
Menurut Scott, 2000 : 99 jika terdapat informasi gratis dalam kondisi ideal, maka
semua investor akan memanfaatkannya dan nilai pasar perusahaan menyesuaikan untuk
mencerminkan ekspektasi aliran kas revisian. Dengan kata lain, semua informasi yang
didapat tersebut benar benar terlihat pada keadaan di pasar perusahaan tersebut, dan semua
investor akan mendapatkan informasi yang sama dan return yang normal. Sebagai misal, di
dalam kondisi yang ideal, setiap investor akan berusaha untuk mengetahui bagaimana cara
melakukan realisasi terhadap aliran kas dan dividen yang akan datang. Dalam asumsi
tersebut, informasi adalah bersifat bebas dan dalam kondisi yang ideal, sehingga publik dapat
dengan sungguh-sungguh melakukan kegiatan observasi. Dalam keadaan demikian, semua
investor akan menggunakan informasi tersebut dan proses arbitrasi akan dapat memberikan
jaminan bahwa nilai pasar perusahaan secara otomatis akan mengalami penyesuaian yang
mencerminkan tentang harapan atau ekspektasi atas aliran kas yang telah direvisi.
Sayangnya dalam kenyataan, informasi tidak bersifat bebas atau dalam kondisi yang
tidak ideal. Setiap investor harus melakukan estimasi subjektif sendiri-sendiri dalam
melakukan penilaian terhadap profitabilitas (profitability), aliran kas (cash flows), dan
dividen (dividend) perusahaan yang akan datang. Selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut akan
selalu mengalami revisi (penyempurnaan) apabila ditemukan informasi baru. Dalam
menghadapi situasi tersebut, biasanya setiap investor akan menggunakan pertimbangan costbenefit dalam menentukan pertimbangan seberpa besar pengorbanan(biaya) yang akan
dilakukan dan seberapa besar manfaat (informasi) dapat diperoleh.
Terdapat sejumlah sumber-sumber informasi yang relevan, misalnya: financial press,
masukan informasi dari teman dan asosiasi, perubahan kondisi ekonomi, saran analis dan
pialang, dan lain-lain. Pada umumnya investor secara terus menerus akan melakukan revisi
atau penyempurnaan terhadap pertimbangan probabilitas subjektif yang mereka gunakan
setelah menerima berbagai macam informasi. Dari berbagai kemungkinan informasi tersebut,
yang pada umumnya dipertimbangkan sebagai sumber utama informasi yang bersifat costeffective adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.
Terdapat sejumlah investor yang menghabiskan waktu dan uang mereka untuk
menggunakan berbagai sumber infomasi tersebut sebagai dasar yang memberikan pedoman
di dalam pemilihan pengambilan keputusan. Investor yang mempunyai informasi lebih
banyak (informed) biasanya akan bergerak lebih cepat setelah menerima informasi baru.
Apabila mereka tidak bertindak demikian, maka investor lain akan mendahuluinya dan nilai
pasar sekuritas akan segera mengalami penyesuaian dalam mengeliminasi manfaat informasi
baru.
Apabila investor dalam jumlah yang cukup signifikan berperilaku dengan cara seperti
di atas, maka pasar akan menjadi efisien. Terdapat beberapa definisi pasar sekuritas efisien.
Definisi yang digunakan di sini adalah pasar sekuritas efisien dalam bentuk semi-strong form,
yaitu:
Suatu pasar sekuritas efisien adalah apabila harga-harga sekuritas yang diperdagangkan di
dalam pasar pada setiap waktu benar-benar mencerminkan (properly reflect) semua informasi
yang terpublikasi mengenai sekuritas tersebut.
Implikasi yang jelas mengenai keberadaan pasar sekuritas akan berfluktuasi secara acak
(fiuctuate rondomly) sepanjang waktu.
(Scott, 2000:99-101)
Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi Yang Tersedia?
Berjalannya proses tersebut tidak begitu jelas atau tidak transparan. Sebagaimana
dikemukakan di atas bahwa investor yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan
berusaha untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai sekuritas yang
diperdagangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa seseorang (individu) akan dengan tepat
menginterpretasi informasi tersebut (Scott, 2000: 102). Suatu model mengenai teori
pengambilan keputusan akan memberikan suatu cara untuk memproses informasi, tetapi tidak
ada jaminan bahwa pemprosesannya akan berjalan dengan benar. Sebagai akibatnya, untuk
investor yang berbeda akan bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap informasi yang
sama, meskipun mereka semua menerima informasi secara rasional. Hal tersebut
dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki keyakinan dasar awal yang berbeda
(different prior beliefs).
Dengan demikian di dalam pasar sekuritas efisien, harga-harga dengan cepat dan tepat
mencerminkan semua informasi yang tersedia dan harga pasar sekuritas yang terdapat di
dalam pasar tersebut akan berfluktuasi secara random pada setiap saat. Efisiensi didefinisi
secara relatif terhadap sejumlah informasi, artinya jika kumpulan informasi yang tersedia
tidak lengkap, sehingga dapat di katakan terdapat adanya inside information atau informasi
yang salah (wrong), maka harga-harga sekuritas yang terjadi juga akan mengalami kesalahan.
Sehingga, efisiensi pasar tidak dapat memberikan jaminan bahwa harga sekuritas adalah
akurat. Namun, investor individual mungkin memiliki keyakinan awal yang berbeda,
sehingga mereka akan menginterpretasi dengan cara yang berbeda terhadap informasi yang
sama. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia secara publik dapat ditingkatkan melalui
pelaporan yang cepat (prompt) dan penuh (full), (Scott, 2009 : 101-106)
2. Model CAPM
Capital Market Theory : Overview
CAPM merupakan kelanjutan dari teori portofolio Markowitz (diversifikasi pada asetaset berisiko). Dalam Capital asset pricing model (CAPM) investor juga diberikan pilihan
investasi pada aset bebas risiko. CAPM ; model yang menghubungkan tingkat return yang
diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko aset tersebut pada kondisi pasar seimbang.
Asumsi CAPM
1. Semua investor melakukan divesifikasi untuk memilih portofolio optimal dengan target
garis efisiensi Markowitz.
2. Investors dapat meminjam dan meminjamkan sejumlah uang pada tingkat return bebas
risiko - the risk-free rate of return (RFR)
3. Semua investor mempunyai ekspektasi yang homogen ; mereka mempunyai estimasi
akan return dengan distribusi probabilitas yang identik ( informasi akan return dan
varians yang sama ).
4. Semua investors mempunyai periode holding/time horizon yang sama misalkan satu
tahun atau satu bulan dll.
5. Terdapat banyak sekali investor yang tidak satupun dapat mempengaruhi harga (price
taker )
6. Tidak ada biaya transaksi dan pajak pendapatan dalam membeli dan menjual aset.
7. Tidak ada perubahan tingkat harga ( inflasi ) atau tingkat suku bunga.
8. Pasar modal berada dalam keseimbangan.
Beberapa asumsi terlihat tidak realistis.
Model CAPM digunakan untuk melihat dengan sederhana bagaimana hubungan
antara return dan risiko dalam dunia nyata yang komplek. CAPM dilihat dari kemampuannya
menjelaskan perilaku investor dalam menentukan aset optimal dan bukan dari kebenaran
asumsi. Dalam kondisi kesimbangan maka tidak ada investor yang akan medapatkan
abnormal return karena alokasi aset yang efisien hanyalah portofolio pasar.
Capital Market Line (CML)
Garis yang menghubungkan return yang diharapkan dengan risiko dari portofolio
pada kondisi pasar seimbang. Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M ditentukan oleh
proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam portofolio M dan Rf. CML menggambarkan
kemiringan seberapa besar tambahan risiko yang harus dihadapi untuk setiap tambahan return
yang diharapkan. CML merupakan kombinasi aset berisiko (M=portofolio pasar) dengan aset
bebas risiko (Rf). Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M merupakan garis efisien yang
ditentukan oleh proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam portofolio M dan Rf.
- Slope CML cenderung positif _ investor bersifat Risk Averse
- Slope CML bisa negatif, jika Rm < Rf (walaupun Rm > 0)
- Penentuan tingkat return pada tingkat risiko berbeda.
- Tidak ada orang akan berinvestasi pada portofolio pasar M.
- Portofolio M merupakan portofolio model untuk menjawab perilaku investor.
Security Market Line (SML)
Jika investor memilih portofolio selain M maka kontribusi CAPM adalah untuk
menilai apakah portofolio tersebut efisien atau tidak, dilihat dari apakah risikonya sebanding
dengan risiko portofolio pasar M (kemiringan garis return-risiko sama). Risiko yang relevan
untuk membandingkan risiko aset berisiko individu/portofolio non-M adalah covariance
terhadap portofolio pasar (Covi,m). Risiko dinilai seperti perhitungan portofolio Markowitz.
Untuk portofolio pasar, return-nya akan konsisten
Expected Rate of Return Aset Berisiko
Tingkat return yang diharapkan dari sebuah aset bersiko diperoleh dari penjumlahan
tingkat return bebas risiko dengan premi risiko dari aset yang bersangkutan. Premi risiko
merupakan systematic risk dari sebuah aset (beta) dan premi risiko pasar yang terjadi (RMRf)
Expected Rate of Return Aset Berisiko. Dalam kesimbangan, semua aset dan
portofolio harus berada pada garis SML jika dia efisien. Semua aset/portofolio yang estimasi
return-nya berada di atas garis SML berada dalam kondisi underpriced. Semua
aset/portofolio yang estimasi return-nya berada di bawah garis SML berada dalam kondisi
overpriced.
Estimasi Security Market Line
Tingkat return bebas risiko (Rf). Tingkat return yang disyaratkan investor/return pasar
(Rm). Beta masing-masing sekuritas. Estimasi Beta (Caracteristic Line) Data historis.
Menggunakan market model (single index model). Market model dalam bentuk excess return.
Pengujian CAPM
Return dan risiko berhubungan positif. Pengukuran risiko yang relevan adalah ukuran
kontribusi risiko aset terhadap risiko portofolio. Pengujian dengan data empiris _ apakah
sesuai dengan teori.
Arbitrage Pricing Theory (APT)
CAPM dikritik karena kesulitan dalam memilih apa yang menjadi proxy portofolio
pasar. Beta ditentukan dengan data pergerakan harga historis
Arbitrage Pricing Theory (APT). Asumsi Dalam APT
1. Pasar modal berada dalam kondisi persaingan sempurna.
2. Investor bersifat risk averse dimana selalu lebih suka dengan return yang lebih tinggi
dengan tingkat ketdakpastian yang rendah.
3. Return aset dipengaruhi oleh beberapa faktor
4. Investor bersifat homogen.
(Tandelilin, 2001 : 90-109)
3. Anomali Pasar Modal Efisien
Teori efisiensi pasar modal menyatakan bahwa harga sekuritas akan bereaksi cepat
terhadap informasi baru. Konsekuensinya, apabila harga tidak bereaksi cepat terhadap
informasi baru tetapi membutuhkan waktu lebih lama, maka keuntungan abnormal dapat
terjadi.
Dalam hal ini investor tidak berperilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal.
Investor yang tidak berperilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal disebut anomali
pasar modal efisien.
Teori Prospek (Prospect Theory) (Kahneman dan Tversky,1979):
1. Investor akan risk averse berkaitan dengan keuntungan dan risk taking berkaitan dengan
kerugian. Penilaian terpisah antara prospek keuntungan dan kerugian menunjukkan
perilaku yang irrasional.
2. Apabila nilai investasi mulai meningkat, tingkat utilitas investor menurun dan investor
berperilaku risk averse. Dalam menghadapi berita baik, investor memiliki probabilitas
rendah akan semakin baiknya harga atau probabilitas tinggi harga akan semakin menurun
karenanya investor merealisasi keuntungan. Dalam hal ini investor menghindari risiko.
Apabila nilai investasi mulai menurun, tingkat utilitas investor meningkat dan
investor berperilaku risk taking. Dalam menghadapi berita buruk, investor menahan sekuritas
dan tidak mau merealisasi kerugian, bahkan membeli lebih banyak saham yang menurun
karena investor memiliki probabilitas tinggi akan membaiknya sekuritas. Dalam hal ini
investor menambah risiko.
Post-Announcement Drift:
1. Sekali laba perusahaan diketahui, kandungan informasi tersebut seharusnya digunakan
oleh investor sesuai dengan teori efisiensi pasar modal. Namun, telah diketahui lama
bahwa hal ini tidak terjadi seperti itu.
2. Bagi perusahaan yang melaporkan berita baik pada laporan kuartalan, keuntungan
abnormalnya cenderung tertunda (drift) hingga pada sekitar 60 hari setelah
pengumuman. Begitu juga bagi perusahaan dengan pengumuman berita buruk,
keuntungan abnormalnya cenderung juga tertunda sekitar 60 hari kemudian.
3. Fenomena ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien yang disebut dengan istilah
post-announcement drift. Fenomena merupakan tantangan serius dan penting dalam
pasar modal efisien.
Rasio Keuangan:
1. Berdasarkan teori pasar modal efisien, strategi investasi seharusnya didasarkan pada
informasi yang tersedia bagi investor, yaitu informasi tentang rasio keuangan.
2. Rasio keuangan seharusnya terkait dengan harga sekuritas. Karena itu, harga sekuritas
sudah merefleksikan informasi rasio keuangan.
3. Namun demikian, Ou dan Penman (1989) menemukan bukti bahwa rasio keuangan tidak
segera digunakan oleh investor dan tidak segera terrefleksi dalam harga sekuritas. Hal ini
merupakan suatu anomali pasar modal efisien.
Accrual:
1. Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya pasar bereaksi lebih kuat
terhadap berita baik tentang arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang
accrual.
2. Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih mungkin terulang kembali
periode yang akan datang dibandingkan dengan accrual.
Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar bereaksi lebih kuat terhadap
accrual daripada terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah panjang
adanya anomali pasar modal efisien.
4. Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan Keuangan
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
1. Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain. Manajer tidak seharusnya perlu
direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali kebijakan
akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas. Banyak alternatif
kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya sepanjang :
a) Tidak memiliki efek terhadap aliran kas,
b) Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain diungkap,
c) Info yang memadai diungkap, maka harga saham tidak akan berubah.
Konsekuensinya: Pelaporan Keuangan harus berisi penjelasan tentang kebijakan
akuntansi yang digunakan.
2. Efisiensi Securities Market berjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh.
Perusahaan harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Jika managemen
memiliki info relevan dan bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka
managemen harus mengungkapkan dengan segera. Hal ini dikarenakan, semua informasi
yang tersedia dan relevan untuk memperbaiki prediksi digunakan oleh investor, selain itu
semakin banyak info yang dipublikasi maka akan semakin banyak yang tersedia di pasar
tentang perusahaan tersebut. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk
pengungkapan melainkan kandungan informasinya. Selain itu, pasar modal efisien lebih
mengutamakan media pengungkapan yang cost-effective.
3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut investor
yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan.
Karena :
a. Jika ada cukup banyak investor yang memahami informasi yang telah diungkapkan, maka
itu sudah cukup menjamin bahwa harga pasar sebuah saham telah sama dengan jika
seluruh investor memahaminya.
b. Investor yang naif bisa :
1. Menyewa orang lain untuk menginterpretasi info, atau
2. Meniru keputusan orang lain yang lebih paham.
c. Investor cukup dilindungi oleh harga.
4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak
hanya dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber
informasi bagi pasar modal.
5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain. Jika tidak menyediakan info
yang bermanfaat dan efektif-kos, maka kegunaan info akuntansi akan menurun.
Asimetris Informasi
Konsep Asimetri Informasi
Seorang partisipan di pasar akan mengetahui sesuatu tentang sebuah aset yang
diperdagangkan yang tidak diketahui oleh partisipan lain. Dua jenis asimetri informasi:
1. Adverse selection
2. Moral hazard Penjelasan adalah sebagai berikut:
Adverse selection yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seorang atau
sekelompok orang memperoleh keuntungan atau manfaat lebih dari informasi dibanding
yang lain.
b. Moral hazard yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seseorang dapat
memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukan. Salah satu alasan mengapa
informasi asimetri berperan penting dalam teori akuntansi bahwa pasar sekuritas adalah
subjek pada permasalahan informasi asimetri.
Dalam kondisi yang ideal, nilai pasar perusahaan sepenuhnya mencerminkan semua
informasi.yaitu, harga sama dengan nilai fundamental. Ketika kondisi tidak ideal, nilai pasar
sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik, jika pasar modal dalam kondisi efisien.
Kemampuan orang dalam untuk mendapatkan keuntungan dari keuntungan informasi
mereka adalah sebagai contoh dari masalah adverse selection, kemungkinan adverse
selection menciptakan risiko estimasi bagi investor, yang dapat meningkatkan biaya
perusahaan terhadap modal di atas nilai-nilai CAPM mereka. Pengungkapan penuh dan tepat
waktu akan mengurangi masalah ini, dengan demikian meningkatkan kerja pasar sekuritas.
Sejak pelaporan semua informasi di dalamnya terlalu mahal, tapi bagaimanapun, masalah
adverse selection masih akan hadir.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara
principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri.
Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu:
a. Manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest),
b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan
c. Manusia selalu menghindari resiko (risk adverse).
Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang
dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat
dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.
a.
Contoh asimetri information (moral hazard)
Akerlof (1970) tentang pasar mobil bekas. Pasar mobil bekas tidak berjalan baik
karena salah satu merk mobil yang diakui sebagai mobil bagus. Kasus ekstrem, asimetri info
bisa menghancurkan pasar. Contoh membeli asuransi kemungkinan gagal bayar, nasabah
pura-pura sakit ketika dalam menyelesaikan pendidikan agar bisa mengklaim polis asuransi
dan tidak jadi menamatkan pendidikan.
Contoh asimetri info (adverse selesction)
Jika semua orang yang sakit berbondong-bondong mendaftar ke universitas dengan
harapan akan bisa mendapat haknya klaim asuransinya. Kondidisi ini disebut dengan adverse
selection/pilihan yang berlawan atau merugikan. Menjadi “pilihan yang berlawanan atau
merugikan” karena orang yang kondisi kesehatannya berlawanan dengan kepentingan
perusahaan memilih untuk membeli asuransi kesehatan. Efeknya, perusahaan asuransi bisa
tidak mau memberikan jaminan pada pasar asuransi.
Asimetri info adalah salah satu sumber ketidaksempurnaan pasar. Sumber lain adalah
pasar yang kendati ada namun tidak berjalan dengan baik. Jika harga tidak dengan sempurna
mencerminkan harga, orang tidak bisa membeli kualitas komoditas yang ia inginkan,
sehingga ia menanggung risiko melebihi apa yang ia mau. Akuntansi keuangan punya peran
untuk meningkatkan kesempurnaan pasar. Pasar modal tidak bisa lepas dari masalah asimetri
info karena adanya info orang dalam dan perdagangan orang dalam.
Akuntan vs. adverse selection
Pengungkapan penuh Info yang lebih luas diberikan kepada publik. Pelaporan tepat
waktu/segera dan mengurangi kemampuan orang dalam untuk mengambil untung dari
keunggulan informasi mereka.(Scott, 2009 :114-117)
DAFTAR PUSTAKA
Scott, William R.2000.Financial Accounting Theory. Prentice Hall Canada Inc', Scarborough,
Ontorio.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
BPFE.
http://yulimel-s.blogspot.co.id/2012/09/chapter-4-pasar-efisienefficient.html di akses 3
Februari 2016.
Download