dan cash ratio

advertisement
PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA),
RETURN ON EQUITY (ROE), DEBT TO EQUITY
RATIO (DER), DAN CASH RATIO (CR)
TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR)
PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BAHAN
BAKU YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2010- 2013
Rizky Huzaefa
Universitas Bina Nusantara
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530
(021) 53696969, 53696999/ (021) 5300244, [email protected]
Dosen Pembimbing : Dr. Fachruzzaman, S.E., M.D.M,
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the influence of Return on Assets, Return on Equity, Debt to
Equity Ratio, and Cash Ratio of the Dividend Payout Ratio on the company producing raw materials
listed The Indonesia Stock Exchange. Determination of the sample based on the data balance panel period
2010-2013, a total of 44 samples. This type of research is explanatory research with a quantitative
approach. The study used multiple linear regression analysis, hypothesis testing (t-test and the test
statistic coefficient of determination (R2)) by using the program Eviews 6. Based on hypothesis testing
result showed that : Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, and Cash Ratio effect on
Dividend Payout Ratio.
Keyword : Return on Assets, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio, Cash Ratio, Dividend Payout
Ratio, and Indonesia Stock Exchange (IDX).
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini, ialah untuk menganalisis pengaruh Return on Assets, Return on Equity, Debt to
Equity Ratio, Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel berdasarkan data balance panel periode 2010-2013,
sebanyak 44 sampel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda, uji hipotesis (uji t-statistic dan uji
Koefisien Determinasi (R2)) dengan menggunakan program Eviews 6. Berdasarkan pengujian hipotesis
menunjukan bahwa :Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, dan Cash Ratio
berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Kata Kunci : Return on Assets, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio, Cash Ratio, Dividend Payout
Ratio, dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
PENDAHULUAN
Sejalan dengan berkembangnya perekonomian dunia, banyak perusahaan yang membutuhkan
dana untuk menunjang ekspansi perusahaan. Untuk menunjang hal tersebut maka perusahaan memerlukan
modal. Modal tersebut dapat diperoleh baik dari internal maupun eksternal. Modal internal bisa berupa
modal sendiri dari pemilik perusahaan, sedangkan modal eksternal bisa berupa hasil penjualan saham
maupun hutang dari pihak luar.
Modal eksternal perusahaan dapat dilakukan melalui aktivitas investasi. Aktivitas investasi
merupakan aktivitas yang rentan terhadap berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit
untuk diprediksi oleh para investor. Upaya untuk mengurangi kemungkinan munculnya resiko, investor
memerlukan berbagai informasi sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut, biasanya para investor melihat
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu
perusahaan pada saat tertentu. Berdasarkan laporan keuangan tersebut maka investor dapat mengetahui
tingkat kinerja sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba, serta besarnya pendapatan dividen yang
dihasilkan perlembar saham.
Kebijakan dividen pada suatu perusahaan menjadi pusat perhatian bagi investor. Kebijakan
tersebut akan membuat seorang investor memutuskan untuk membeli, mempertahankan, tidak membeli
atau menjual saham tersebut. Apabila dividen yang dibagikan kepada pemegang saham telah maksimal,
maka langkah yang sebaiknya diambil oleh para investor adalah mempertahankan saham
perusahaan.Apabila pembagian dividen kepada para investor dinilai tidak maksimal maka yang dilakukan
para investor yaitu menjual saham perusahaan dengan harapan masih memperoleh keuntungan dari capital
gain pada pasar modal. Hal ini bisa menyebabkan turunnya nilai suatu perusahaan yang juga berdampak
pada turunnya harga saham perusahaan. Oleh karena itu penentuan rasio pembayaran dividen merupakan
keputusan penting yang nantinya akan menunjukkan presentase laba suatu perusahaan yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham.
Namun, konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent akan mengakibatkan biaya
keagenan (agency cost). Biaya keagenan dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang
dapat mensejajarkan kepentingan yang terkait tersebut. Kebijakan dividen kas dapat menjadi salah satu
bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham terhadap pihak manajemen. (Suharli, 2006). Kebijakan
dividen kas ini tergambar pada dividend payout ratio yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk
dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para
pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. (Marlina dan Danica,
2009).
Menurut Suharli (2004) tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor dapat
diprediksi melalui rasio profitabilitas, likuiditas, danleverage/hutang. Variabel independen dalam
penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas dan leverage/hutang. Rasio profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, yang dalam penelitian ini dapat diukur
dengan return on assets dan return on equity.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka
penelitian ini diberi judul “PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DEBT TO
EQUITY RATIO , DAN CASH RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN PENGHASIL BAHAN BAKU YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 20102013”
METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penulis menampilkan hipotesis yang
akan diuji dari beberapa variabel yang telah ditentukan.
2) Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara
mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada annual report di Indonesia Stock
Exchange (IDX). Lingkungan dalam penelitian ini merupakan lingkungan riil.
HASIL DAN BAHASAN
1.
Gambaran Umum Sampel
Perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan dapat digunakan sebagai
sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan. Adapun total observasi terpilih yaitu sebanyak 44.
Perincian total sampel terpilih dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 1 Pemilihan Sampel Penelitian
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013
37
Perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013
19
1. Tidak terdaftar di BEI periode 2010-2013
(11)
2. Tidak mempublikasikan laporan keuangan tahun 2010-2013
(0)
3. Perusahaan tidak membagikan dividen secara konsisten tahun 2010-2013
(34)
Total sampel per tahun
11
Total observasi 2010-2013
44
Sumber: Indonesian Capital Market Directory, laporan tahunan perusahaan, dan situs resmi BEI
2.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai objek penelitian yang disajikan
sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan dapat memberikan gambaran
awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis dalam
penelitian ini disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Uji Statistik Deskriptif
ROA
Mean
ROE
DER
CR
DPR
14,94121
23,58182
0,90090
0,98848
51,91727
Maximum
38,3000
50,53000
2,46000
4,40000
210,99000
Minimum
1,39000
4,81000
0,16000
0,05000
1,61000
Std. Dev.
9,89550
11,54742
0,68708
0,38112
42,79058
44
44
44
44
44
Observations
Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6, 2015
Dari Tabel 2 terlihat bahwa variabel return on assets memiliki nilai minimum sebesar 1,39000
dan nilai maksimum sebesar 38,30000 dan rata-rata dari nilai variabel return on assets adalah 14,94121
dengan standar deviasi sebesar 9,89550. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel return on assets
memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
Variabel return on equity memiliki nilai minimum sebesar
4,81000 dan nilai maksimum sebesar
50,53000 dan rata-rata dari nilai variabel return on equity adalah 23,58182 dengan standar deviasi
sebesar 11.54742. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel return on equity memiliki sebaran yang
tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
Variabel debt to equity ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,16000 dan nilai maksimum
sebesar 2,46000 dan Rata-rata dari variabel debt to equity ratio adalah 0,90090 dengan standar deviasi
sebesar 0,68708. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel debt to equity ratio memiliki sebaran
yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
Variabel cash ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,05000 dan nilai maksimum sebesar
4,40000 dan Rata-rata dari variabel cash ratio adalah 0,98848 dengan standar deviasi sebesar 0,38112.
Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel cash ratio memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena
standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
Dan variabel dividend payout ratio sebagai variabel dependen memiliki nilai minimum sebesar
1,61000 dan nilai maksimum sebesar 210,99000 dan rata-rata dari variabel dividend payout ratio adalah
51,91727 dengan standar deviasi sebesar 42,79058. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel
dividend payout ratio memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai
rata-ratanya.
3.
Uji Asumsi Klasik
3.1
Uji Normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Jarque-Bera (Gujarati 2006). Uji Jarque-
Bera dilakukan dengan perumusan hipotesis yaitu H0 (data berdistribusi secara tidak normal) dan
H1 (data berdistribusi secara normal). H0 ditolak apabila nilai probabilitas Jarque-Bera > α = 0.05.
Gambar 4.1 Diagram Uji Normalitas
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2010 2013
Observations 44
8
6
4
2
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
-4.50e-15
0.286306
9.647863
-11.28182
4.483989
-0.168809
2.553839
Jarque-Bera
Probability
0.573917
0.750543
0
-10
-5
0
5
10
Sumber : Olah data dengan Eviews 6, 2015
Hasil uji Jarque-Bera menunjukkan bahwa nilai probabilitas Jarque-Bera sebesar
0,750543. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai probabilitas Jarque-Bera > α = 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi syarat uji normalitas karena telah
terdistribusi dengan normal.
4.
Uji Hipotesis
4.1
Uji Parsial (uji t )
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Berdasarkan
output hasil olah data menggunakan program Eviews 6 dapat diketahui dan dianalisis hubungan
dari masing-masing variabel independen yaitu on assets (X1), return on equity (X2), debt to
equity ratio (X3) dan cash ratio (X4). terhadap variabel dependen yaitu dividend payout ratio
(Y). Output tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi
Dependent Variable: DPR
Method: Panel Least Squares
Date: 06/22/15 Time: 06:43
Sample: 2010 2013
Periods included: 4
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 44
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
15,69491
6,417970
2,445463
0,0191
ROA
-0,881797
0,233866
-3,770521
0,0005
ROE
-1,287953
0,337351
-3,817843
0,0005
DER
0,321758
0,164058
1,961247
0,0057
CR
33,15481
19,63133
1,688872
0,0092
R-squared
0,473671
Mean dependent var
15,73318
Adjusted R-squared
0,419688
S.D. dependent var
6,180674
S.E. of regression
4,708325
Akaike info criterion
6,043186
Sum squared resid
864,5647
Schwarz criterion
6,245935
Hannan-Quinn criter.
6,118375
Durbin-Watson stat
0,757414
Log likelihood
-127,9501
F-statistic
8,774532
Prob(F-statistic)
0,000038
Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6 yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3 tersebut, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
Dividend Payout Ratio = 15,69491 – 0,881797 Return On Assets – 1,287953 Return On Equity +
0,321758 Debt To Equity Ratio + 33,15481 Cash Ratio
Hasil analisis regresi pada tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien konstanta sebesar
15,69491 memiliki nilai positif, ini dapat diartikan bahwa dividend payout ratio akan bernilai
15,69491 apabila masing-masing variabel return on assets (x1), return on equity (x2), debt to
equity ratio (x3) dan cash ratio (x4) memiliki nilai 0. Hasil analisis regresi pada tabel 4.5 juga
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu return on assets (x1), return on equity (x2), debt
to equity ratio (x3) dan cash ratio (x4) berpengaruh secara parsial terhadap dividend paymout
ratio. Sementara itu, nilai akaike info criterion yaitu sebesar 6,043186. Akaike info criterion
digunakan untuk menguji kelayakan model, semakin kecil nilai akaike maka semakin baik model
analisis yang digunakan, positif atau negatif tidak menjadi masalah (Unit Pengembangan
Fakultas Ekonomika maka Universitas Diponegoro, 2011). Semakin baik variabel independen
menjelaskan variabel dependen nilai akaike akan semakin negatif (SAS Support Communities,
2012).
Variabel return on assets berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hal ini
dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar -3,770521 dengan signifikansi sebesar 0,0005 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa return on assets berpengaruh terhadap dividend
payout ratio.
Variabel return on equity berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hal ini
dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar -3,817843dengan signifikansi sebesar 0,0005 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa return on equity berpengaruh terhadap dividend payout
ratio.
Variabel debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Hal ini
dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar 1,961247 dengan signifikansi sebesar 0,0057 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap dividend
payout ratio.
Variabel cash ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Hal ini dapat
dilihat dari nilai t yaitu sebesar 1,688872 dengan signifikansi sebesar 0,0092 yang lebih kecil dari
tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis
keempat yang menyatakan bahwa cash ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
4.2
Uji Koefisien Determinasi (AdjustedR2)
Koefisien determinasi (adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai adjusted R2 yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai adjusted
R2sebesar 0.419688. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan ini mampu menjelaskan
variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen sebesar 41.96% sedangkan sisanya sebesar
58.04% dipengaruhi oleh faktor-fator lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Tabel 4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (adjusted R2)
Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6 yang telah diolah
4.
Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian terhadap variabel return on assets pada penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh return on assets terhadap dividend payout ratio. Hasil pengujian ini menunjukkan apabila return
on assets rendah, maka dividen yang dibayarkan tinggi. Hal ini dilakukan karena perusahaan mengalami
penurunan keuntungan. Sehingga untuk menjaga reputasi dimata investor, perusahaan akan membagikan
dividen yang besar. Hasil penelitian ini
melemahkan penelitian dari Sari (2010), Sumiadji (2011),
Binastuti dan Wibowo (2011), Maskiyah dan Wahjudi (2013), namun hasil penelitian ini menguatkan
hasil penelitian dari Marlina dan Danica (2009) dan Wicaksana (2012).
Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh terhadap
dividend payout ratio. Variabel return on assets dengan tanda koefisien negatif dan signifikan dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.
5.
Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian ini menunjukkan apabila return on equity rendah, maka dividen yang dibayarkan
tinggi. Hal tersebut dapat menarik para investor untuk menanamkan dana investasinya pada perusahaan
tersebut, sehingga perusahaan tetap mendapatkan tambahan modal dari para investor. Selain itu, juga
untuk menjaga reputasinya perusahaan ketika profitabilitas yang dihasilkan rendah. Hal ini dikarenakan
perusahaan-perusahaan telah memiliki banyak cadangan laba yang telah digunakan baik untuk
diivestasikan kembali maupun dibagikan dalam bentuk dividen tanpa harus merubah proporsi dividen bagi
pemegang saham. Hasil penelitian ini melemahkan penelitian dari Binastuti dan Wibowo (2011), dan
Maskiyahdan Wahjudi (2013). Namun, hasil penelitian ini menguatkan hasil dari penelitian Suharli
(2007).
Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa return on equity berpengaruh terhadap
dividend payout ratio. Variabel return on equity dengan tanda koefisien negatif dan signifikan dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.
6.
Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian terhadap variabel debt to equity ratio pada penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. Hal ini dimaksudkan jika perusahaan merasa
bahwa prospek dimasa mendatang baik, pendapatan, aliran kas meningkat, maka perusahaan akan
meningkatkan dividen. Hasil penelitian ini melemahkan penelitian dari Marlina dan Danica (2009) dan
Wahyuni (2012). Namun, hasil penelitian ini menguatkan penelitian Indarto (2012) dan Maskiyah dan
Wahjudi (2013).
Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh
terhadap dividend payout ratio. Variabel debt to equity ratio dengan tanda koefisien positif dan signifikan
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.
7.
Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian terhadap variabel cash ratio pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
cash ratio terhadap dividend payout ratio. Hal tersebut menunjukan, semakin besar cash ratio semakin
tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga semakin
meyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan. Hasil penelitian
ini melemahkan hasil penelitian dari Sumiadji (2011), dan Amah (2012). Namun, hasil penelitian ini
menguatkan penelitian Bismark, Kowanda dan Nawawi (2014).
Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa cash ratio berpengaruh terhadap dividend
payout ratio. Variabel cash ratio dengan tanda koefisien positif dan signifikan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil olah data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Return on Assets terhadap Dividend
Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013.
2) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Return on Equity terhadap Dividend
Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013.
3) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Debt to Equity Ratio terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2013.
4) Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan pada Cash Ratio terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013.
Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan memperhatikan hal-hal berikut :
1) Untuk penelitian kedapannya penulis menyaraankan untuk memperbanyak jumlah sampel dan
memperpanjang periode penelitian karena penulis menyadari minimnya sampel dan periode pada
penelitian ini meyebabkan hasil penelitian kurang akurat.
2) Untuk menciptakan penelitian yang lebih bervariasi penulis menyarankan untuk penelitian
selanjutnya dengan mengambil data selain dari industry tertentu yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yaitu seperti LQ45, Kompas100, Jakarta Islamic Index dsb
3) Melihat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio, maka penulis
menyarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan penambahan variabel-variabel independen
lain yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
REFERENSI
Amah, Nik. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Policy Perusahaan Go
Public Di
Indonesia. ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober.
Ayu, Novia. (2014). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Dividen. Diponegoro Journal
Of Accounting Volum 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 7.
Bismark,
dkk.
(2014).
Determinan
Dividend
Payout
Ratio
Pada
Emiten
LQ-45
Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis Vol. 8, No. 1, Maret : 1-12.
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston, (2006). Manajemen Keuangan Buku 1, Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga.
Damayanti,S dan Achyani,F (2006). Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol.5 No.1 April. p.51-62.
Gujarati, D. (2006). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
Hardinugroho, Agung And Chabachib , M (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend
Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009-2010. Kertas
Kerja, UNDIP, Semarang.
Kania dan Bacon. (2005). “What Factors Motivate The Corporate Dividend Decision?”. ASBBS E-Journal
1 (1): 97-107.
Miller, M. and F. Modigliani. 1961. Dividend Policy, Growth and the Valuation of Shares. Journal of
Business. 433-443
Marlina, L., Danica C. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Dan Return on
Assets Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Bisnis, (Online), 2 (1):1-6.
Martono dan Agus. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonusa.
Maskiyah, I., dan Wahjudi, E (2013). Determinan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen I Volume 1, Nomor 4, Juli.
Prihantoro. (2003). Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia. JEBI
No.1 Jilid.8.
Sartono, A. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. (2010). manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Scochrul et. Al. (2011). Cara Cerdas Menguasai EVIEWS. Jakarta: Salemba Empat
Suharli, M. (2006). Studi Empiris Mengenai Pengaruh Pro" tabilitas, Leverage, dan Harga Saham terhadap
Jumlah Dividen Tunai (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode
2002-2003). Jurnal Maksi, Vol. 6 No. 2, 243-256.
Suharli, Michaell. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan
Dividen Tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, (Online),
9 (1): 9-17.
Sumiadji. (2011). Analisis Variabel Keuangan Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden. Jurnal Dinamika
Akuntansi Vol. 3. No. 2. 129-138.
Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Perusahaan Publik di
Indonesia
Wicaksana, I Gede Ananditha. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset
terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis,
Universitas Udayana, Denpasar.
Download