PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN CASH RATIO (CR) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BAHAN BAKU YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010- 2013 Rizky Huzaefa Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 53696969, 53696999/ (021) 5300244, [email protected] Dosen Pembimbing : Dr. Fachruzzaman, S.E., M.D.M, ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the influence of Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, and Cash Ratio of the Dividend Payout Ratio on the company producing raw materials listed The Indonesia Stock Exchange. Determination of the sample based on the data balance panel period 2010-2013, a total of 44 samples. This type of research is explanatory research with a quantitative approach. The study used multiple linear regression analysis, hypothesis testing (t-test and the test statistic coefficient of determination (R2)) by using the program Eviews 6. Based on hypothesis testing result showed that : Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, and Cash Ratio effect on Dividend Payout Ratio. Keyword : Return on Assets, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio, Cash Ratio, Dividend Payout Ratio, and Indonesia Stock Exchange (IDX). ABSTRAK Tujuan penelitian ini, ialah untuk menganalisis pengaruh Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel berdasarkan data balance panel periode 2010-2013, sebanyak 44 sampel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda, uji hipotesis (uji t-statistic dan uji Koefisien Determinasi (R2)) dengan menggunakan program Eviews 6. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukan bahwa :Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, dan Cash Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Kata Kunci : Return on Assets, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio, Cash Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Bursa Efek Indonesia (BEI) PENDAHULUAN Sejalan dengan berkembangnya perekonomian dunia, banyak perusahaan yang membutuhkan dana untuk menunjang ekspansi perusahaan. Untuk menunjang hal tersebut maka perusahaan memerlukan modal. Modal tersebut dapat diperoleh baik dari internal maupun eksternal. Modal internal bisa berupa modal sendiri dari pemilik perusahaan, sedangkan modal eksternal bisa berupa hasil penjualan saham maupun hutang dari pihak luar. Modal eksternal perusahaan dapat dilakukan melalui aktivitas investasi. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang rentan terhadap berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit untuk diprediksi oleh para investor. Upaya untuk mengurangi kemungkinan munculnya resiko, investor memerlukan berbagai informasi sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut, biasanya para investor melihat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Berdasarkan laporan keuangan tersebut maka investor dapat mengetahui tingkat kinerja sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba, serta besarnya pendapatan dividen yang dihasilkan perlembar saham. Kebijakan dividen pada suatu perusahaan menjadi pusat perhatian bagi investor. Kebijakan tersebut akan membuat seorang investor memutuskan untuk membeli, mempertahankan, tidak membeli atau menjual saham tersebut. Apabila dividen yang dibagikan kepada pemegang saham telah maksimal, maka langkah yang sebaiknya diambil oleh para investor adalah mempertahankan saham perusahaan.Apabila pembagian dividen kepada para investor dinilai tidak maksimal maka yang dilakukan para investor yaitu menjual saham perusahaan dengan harapan masih memperoleh keuntungan dari capital gain pada pasar modal. Hal ini bisa menyebabkan turunnya nilai suatu perusahaan yang juga berdampak pada turunnya harga saham perusahaan. Oleh karena itu penentuan rasio pembayaran dividen merupakan keputusan penting yang nantinya akan menunjukkan presentase laba suatu perusahaan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Namun, konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent akan mengakibatkan biaya keagenan (agency cost). Biaya keagenan dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan yang terkait tersebut. Kebijakan dividen kas dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham terhadap pihak manajemen. (Suharli, 2006). Kebijakan dividen kas ini tergambar pada dividend payout ratio yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. (Marlina dan Danica, 2009). Menurut Suharli (2004) tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor dapat diprediksi melalui rasio profitabilitas, likuiditas, danleverage/hutang. Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas dan leverage/hutang. Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, yang dalam penelitian ini dapat diukur dengan return on assets dan return on equity. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO , DAN CASH RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BAHAN BAKU YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 20102013” METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penulis menampilkan hipotesis yang akan diuji dari beberapa variabel yang telah ditentukan. 2) Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada annual report di Indonesia Stock Exchange (IDX). Lingkungan dalam penelitian ini merupakan lingkungan riil. HASIL DAN BAHASAN 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan. Adapun total observasi terpilih yaitu sebanyak 44. Perincian total sampel terpilih dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 1 Pemilihan Sampel Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 37 Perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 19 1. Tidak terdaftar di BEI periode 2010-2013 (11) 2. Tidak mempublikasikan laporan keuangan tahun 2010-2013 (0) 3. Perusahaan tidak membagikan dividen secara konsisten tahun 2010-2013 (34) Total sampel per tahun 11 Total observasi 2010-2013 44 Sumber: Indonesian Capital Market Directory, laporan tahunan perusahaan, dan situs resmi BEI 2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai objek penelitian yang disajikan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan dapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Uji Statistik Deskriptif ROA Mean ROE DER CR DPR 14,94121 23,58182 0,90090 0,98848 51,91727 Maximum 38,3000 50,53000 2,46000 4,40000 210,99000 Minimum 1,39000 4,81000 0,16000 0,05000 1,61000 Std. Dev. 9,89550 11,54742 0,68708 0,38112 42,79058 44 44 44 44 44 Observations Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6, 2015 Dari Tabel 2 terlihat bahwa variabel return on assets memiliki nilai minimum sebesar 1,39000 dan nilai maksimum sebesar 38,30000 dan rata-rata dari nilai variabel return on assets adalah 14,94121 dengan standar deviasi sebesar 9,89550. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel return on assets memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel return on equity memiliki nilai minimum sebesar 4,81000 dan nilai maksimum sebesar 50,53000 dan rata-rata dari nilai variabel return on equity adalah 23,58182 dengan standar deviasi sebesar 11.54742. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel return on equity memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel debt to equity ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,16000 dan nilai maksimum sebesar 2,46000 dan Rata-rata dari variabel debt to equity ratio adalah 0,90090 dengan standar deviasi sebesar 0,68708. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel debt to equity ratio memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel cash ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,05000 dan nilai maksimum sebesar 4,40000 dan Rata-rata dari variabel cash ratio adalah 0,98848 dengan standar deviasi sebesar 0,38112. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel cash ratio memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Dan variabel dividend payout ratio sebagai variabel dependen memiliki nilai minimum sebesar 1,61000 dan nilai maksimum sebesar 210,99000 dan rata-rata dari variabel dividend payout ratio adalah 51,91727 dengan standar deviasi sebesar 42,79058. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel dividend payout ratio memiliki sebaran yang tidak begitu besar karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. 3. Uji Asumsi Klasik 3.1 Uji Normalitas Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Jarque-Bera (Gujarati 2006). Uji Jarque- Bera dilakukan dengan perumusan hipotesis yaitu H0 (data berdistribusi secara tidak normal) dan H1 (data berdistribusi secara normal). H0 ditolak apabila nilai probabilitas Jarque-Bera > α = 0.05. Gambar 4.1 Diagram Uji Normalitas 10 Series: Standardized Residuals Sample 2010 2013 Observations 44 8 6 4 2 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis -4.50e-15 0.286306 9.647863 -11.28182 4.483989 -0.168809 2.553839 Jarque-Bera Probability 0.573917 0.750543 0 -10 -5 0 5 10 Sumber : Olah data dengan Eviews 6, 2015 Hasil uji Jarque-Bera menunjukkan bahwa nilai probabilitas Jarque-Bera sebesar 0,750543. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai probabilitas Jarque-Bera > α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi syarat uji normalitas karena telah terdistribusi dengan normal. 4. Uji Hipotesis 4.1 Uji Parsial (uji t ) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Berdasarkan output hasil olah data menggunakan program Eviews 6 dapat diketahui dan dianalisis hubungan dari masing-masing variabel independen yaitu on assets (X1), return on equity (X2), debt to equity ratio (X3) dan cash ratio (X4). terhadap variabel dependen yaitu dividend payout ratio (Y). Output tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi Dependent Variable: DPR Method: Panel Least Squares Date: 06/22/15 Time: 06:43 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 15,69491 6,417970 2,445463 0,0191 ROA -0,881797 0,233866 -3,770521 0,0005 ROE -1,287953 0,337351 -3,817843 0,0005 DER 0,321758 0,164058 1,961247 0,0057 CR 33,15481 19,63133 1,688872 0,0092 R-squared 0,473671 Mean dependent var 15,73318 Adjusted R-squared 0,419688 S.D. dependent var 6,180674 S.E. of regression 4,708325 Akaike info criterion 6,043186 Sum squared resid 864,5647 Schwarz criterion 6,245935 Hannan-Quinn criter. 6,118375 Durbin-Watson stat 0,757414 Log likelihood -127,9501 F-statistic 8,774532 Prob(F-statistic) 0,000038 Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6 yang telah diolah Berdasarkan tabel 3 tersebut, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Dividend Payout Ratio = 15,69491 – 0,881797 Return On Assets – 1,287953 Return On Equity + 0,321758 Debt To Equity Ratio + 33,15481 Cash Ratio Hasil analisis regresi pada tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien konstanta sebesar 15,69491 memiliki nilai positif, ini dapat diartikan bahwa dividend payout ratio akan bernilai 15,69491 apabila masing-masing variabel return on assets (x1), return on equity (x2), debt to equity ratio (x3) dan cash ratio (x4) memiliki nilai 0. Hasil analisis regresi pada tabel 4.5 juga menunjukkan bahwa variabel independen yaitu return on assets (x1), return on equity (x2), debt to equity ratio (x3) dan cash ratio (x4) berpengaruh secara parsial terhadap dividend paymout ratio. Sementara itu, nilai akaike info criterion yaitu sebesar 6,043186. Akaike info criterion digunakan untuk menguji kelayakan model, semakin kecil nilai akaike maka semakin baik model analisis yang digunakan, positif atau negatif tidak menjadi masalah (Unit Pengembangan Fakultas Ekonomika maka Universitas Diponegoro, 2011). Semakin baik variabel independen menjelaskan variabel dependen nilai akaike akan semakin negatif (SAS Support Communities, 2012). Variabel return on assets berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hal ini dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar -3,770521 dengan signifikansi sebesar 0,0005 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa return on assets berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel return on equity berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hal ini dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar -3,817843dengan signifikansi sebesar 0,0005 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis kedua yang menyatakan bahwa return on equity berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Hal ini dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar 1,961247 dengan signifikansi sebesar 0,0057 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel cash ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Hal ini dapat dilihat dari nilai t yaitu sebesar 1,688872 dengan signifikansi sebesar 0,0092 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α=0.05). Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis keempat yang menyatakan bahwa cash ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio. 4.2 Uji Koefisien Determinasi (AdjustedR2) Koefisien determinasi (adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai adjusted R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai adjusted R2sebesar 0.419688. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan ini mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen sebesar 41.96% sedangkan sisanya sebesar 58.04% dipengaruhi oleh faktor-fator lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Tabel 4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (adjusted R2) Sumber : Hasil Olah Data Eviews 6 yang telah diolah 4. Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio Hasil pengujian terhadap variabel return on assets pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh return on assets terhadap dividend payout ratio. Hasil pengujian ini menunjukkan apabila return on assets rendah, maka dividen yang dibayarkan tinggi. Hal ini dilakukan karena perusahaan mengalami penurunan keuntungan. Sehingga untuk menjaga reputasi dimata investor, perusahaan akan membagikan dividen yang besar. Hasil penelitian ini melemahkan penelitian dari Sari (2010), Sumiadji (2011), Binastuti dan Wibowo (2011), Maskiyah dan Wahjudi (2013), namun hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian dari Marlina dan Danica (2009) dan Wicaksana (2012). Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel return on assets dengan tanda koefisien negatif dan signifikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. 5. Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio Hasil pengujian ini menunjukkan apabila return on equity rendah, maka dividen yang dibayarkan tinggi. Hal tersebut dapat menarik para investor untuk menanamkan dana investasinya pada perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tetap mendapatkan tambahan modal dari para investor. Selain itu, juga untuk menjaga reputasinya perusahaan ketika profitabilitas yang dihasilkan rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan telah memiliki banyak cadangan laba yang telah digunakan baik untuk diivestasikan kembali maupun dibagikan dalam bentuk dividen tanpa harus merubah proporsi dividen bagi pemegang saham. Hasil penelitian ini melemahkan penelitian dari Binastuti dan Wibowo (2011), dan Maskiyahdan Wahjudi (2013). Namun, hasil penelitian ini menguatkan hasil dari penelitian Suharli (2007). Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa return on equity berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel return on equity dengan tanda koefisien negatif dan signifikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. 6. Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio Hasil pengujian terhadap variabel debt to equity ratio pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. Hal ini dimaksudkan jika perusahaan merasa bahwa prospek dimasa mendatang baik, pendapatan, aliran kas meningkat, maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Hasil penelitian ini melemahkan penelitian dari Marlina dan Danica (2009) dan Wahyuni (2012). Namun, hasil penelitian ini menguatkan penelitian Indarto (2012) dan Maskiyah dan Wahjudi (2013). Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel debt to equity ratio dengan tanda koefisien positif dan signifikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. 7. Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio Hasil pengujian terhadap variabel cash ratio pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh cash ratio terhadap dividend payout ratio. Hal tersebut menunjukan, semakin besar cash ratio semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga semakin meyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan. Hasil penelitian ini melemahkan hasil penelitian dari Sumiadji (2011), dan Amah (2012). Namun, hasil penelitian ini menguatkan penelitian Bismark, Kowanda dan Nawawi (2014). Hipotesis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa cash ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Variabel cash ratio dengan tanda koefisien positif dan signifikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil olah data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 2) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 3) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 4) Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan pada Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan penghasil bahan baku yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Saran Penelitian selanjutnya diharapkan memperhatikan hal-hal berikut : 1) Untuk penelitian kedapannya penulis menyaraankan untuk memperbanyak jumlah sampel dan memperpanjang periode penelitian karena penulis menyadari minimnya sampel dan periode pada penelitian ini meyebabkan hasil penelitian kurang akurat. 2) Untuk menciptakan penelitian yang lebih bervariasi penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya dengan mengambil data selain dari industry tertentu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu seperti LQ45, Kompas100, Jakarta Islamic Index dsb 3) Melihat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio, maka penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan penambahan variabel-variabel independen lain yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio. REFERENSI Amah, Nik. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Policy Perusahaan Go Public Di Indonesia. ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober. Ayu, Novia. (2014). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Dividen. Diponegoro Journal Of Accounting Volum 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 7. Bismark, dkk. (2014). Determinan Dividend Payout Ratio Pada Emiten LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis Vol. 8, No. 1, Maret : 1-12. Brigham, Eugene dan Joel F. Houston, (2006). Manajemen Keuangan Buku 1, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Damayanti,S dan Achyani,F (2006). Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.5 No.1 April. p.51-62. Gujarati, D. (2006). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Hardinugroho, Agung And Chabachib , M (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009-2010. Kertas Kerja, UNDIP, Semarang. Kania dan Bacon. (2005). “What Factors Motivate The Corporate Dividend Decision?”. ASBBS E-Journal 1 (1): 97-107. Miller, M. and F. Modigliani. 1961. Dividend Policy, Growth and the Valuation of Shares. Journal of Business. 433-443 Marlina, L., Danica C. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Dan Return on Assets Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Bisnis, (Online), 2 (1):1-6. Martono dan Agus. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonusa. Maskiyah, I., dan Wahjudi, E (2013). Determinan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen I Volume 1, Nomor 4, Juli. Prihantoro. (2003). Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia. JEBI No.1 Jilid.8. Sartono, A. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sartono, Agus. (2010). manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Scochrul et. Al. (2011). Cara Cerdas Menguasai EVIEWS. Jakarta: Salemba Empat Suharli, M. (2006). Studi Empiris Mengenai Pengaruh Pro" tabilitas, Leverage, dan Harga Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003). Jurnal Maksi, Vol. 6 No. 2, 243-256. Suharli, Michaell. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, (Online), 9 (1): 9-17. Sumiadji. (2011). Analisis Variabel Keuangan Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 3. No. 2. 129-138. Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Perusahaan Publik di Indonesia Wicaksana, I Gede Ananditha. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.