1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aliran multi-fase adalah aliran simultan beberapa fase yang mungkin gas, cair atau padat. Aliran dua fase adalah kasus yang paling sederhana dari aliran multifase. Kedua fase yang berbeda bisa menjadi kombinasi dari cair-cair, gas-padat, padat-cair atau gas-cair yang bergerak bersama dalam sebuah aliran. Selain dilihat dari wujud fasenya, aliran dua fase juga dibedakan berdasarkan arah aliran dan posisi saluran. Jika dilihat dari arah aliran, aliran dua fase dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aliran searah (co-current flow) dan aliran berlawanan arah (counter-current flow). Sedangkan jika dilihat dari posisi saluran, maka aliran dua fase dapat dibedakan menjadi aliran pada saluran horizontal, aliran pada saluran vertikal, dan aliran pada saluran miring. Kompleksitas dalam aliran dua fase terutama disebabkan oleh pencampuran secara turbulen dua fase, sifat kompresibel alami fase gas dan juga dapat dikaitkan dengan faktor-faktor lain seperti laju aliran massa masing-masing fase, sifat termo fisik fluida, geometri saluran, dan posisi saluran. Peta pola aliran merupakan konfigurasi geometris suatu pola aliran tertentu terhadap debit air dan debit udara masuk, dan tekanan udara dalam aliran dua fase. Pola aliran dua fase gas-cair sangat dipengaruhi oleh kecepatan superfisial aliran dua fase. Kecepatan superfisial merupakan kecepatan dari tiap fase pada aliran dua fase, yaitu kecepatan superfisial gas (UG) dan kecepatan superfisial cairan (UL). Berikut adalah salah satu penelitian yang menggambarkan pola aliran dua fase cairan-gas searah ke bawah pada pipa vertikal terdiri dari pola aliran bubbles, slug atau plug, falling film, bubbly falling film, churn, dispersed annular yang telah dilakukan oleh Oshinowo dan Charles (1974), pola aliran dua fase searah ke bawah pada saluran vertikal telah diklasifikasikan seperti pada Gambar 1.1. 2 1 2 3 4 5 6 Gambar 1.1 Konfigurasi aliran searah ke bawah; 1.bubbles, 2.slug atau plug, 3.falling film, 4.bubbly falling film, 5.churn, 6.dispersed annular, (Oshinowo dan Charles, 1974) Dari keenam pola aliran pada Gambar 1.1, pola aliran annular merupakan pola aliran yang diamati dalam penelitian ini. Aliran dua fase annular adalah pola aliran yang paling banyak ditemui dalam sistem perpindahan panas pendidihan seperti boiler dan heat exchanger dalam banyak pembangkit listrik salah satunya pembangkit tenaga nuklir. Karakteristik aliran film cairan pada aliran dua fase annular memainkan peran penting dalam perpindahan panas dan massa. Fenomena ini berkaitan erat dengan proses transisi menuju dryout film cairan, yang mana dapat menyebabkan masalah fatal bagi keselamatan instalasi dan efisiensi operasi. Pengetahuan yang akurat tentang struktur interfasial film cairan pada aliran annular sedemikian penting untuk desain termal-hidraulika dan analisis keselamatan. Penelitian mengenai aliran dua fase gas-cairan pada pipa vertikal banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Namun sebagian besar penelitian mengenai aliran dua fase pada pipa vertikal membahas tentang aliran searah ke atas, masih jarang peneliti yang melakukan riset tentang aliran dua fase searah ke bawah. 3 1.2 Rumusan Masalah Karakteristik aliran dua fase searah ke bawah dipengaruhi oleh berbagai parameter penting seperti ketebalan lapisan film cairan, interfasial kecepatan dan frekuensi gelombang, gradien tekanan, bilangan Reynolds, dan geometri saluran aliran dua fase. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan mengenai hubungan parameter tersebut terhadap karakteristik pola annular aliran dua fase. Dengan perubahan variasi bilangan Reynolds gas dan cairan pada aliran dua fase air-udara searah ke bawah diharapkan akan mendapatkan karakteristik interfasial struktur film cairan pada aliran annular. Selain itu, perlu juga dilakukan validasi secara numerik menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) terhadap hasil eksperimen karakteristik pola aliran dua fase annular. 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Aliran steady state. 2. Kuat arus dan tegangan yang masuk ke dalam pompa dan kompresor dianggap konstan pada setiap pengukuran sehingga putaran kerja dari pompa dan kompresor tidak berubah . 3. Permukaan pipa uji yang digunakan dalam penelitian ini bersifat licin. 4. Suhu udara dan air dianggap konstan. 5. Tidak ada perpindahan kalor yang terjadi pada saat pengujian. 6. Viskositas fluida yang mengalir selama pengujian dianggap konstan. 7. Gas yang mengalir pada pipa uji dianggap gas ideal. 4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik interfasial pola aliran annular yang terbentuk pada aliran dua fase air-udara searah ke bawah pipa vertikal dengan diameter pipa 19,1 mm dan panjang pipa 8 m dalam hubungan bilangan Reynolds gas dan cairan terhadap: 1. Ketebalan film cairan rata-rata. 2. Kecepatan gelombang cairan. 3. Frekuensi gelombang cairan. 4. Gradien tekanan. 5. Validasi ketebalan film rata-rata secara numerik dengan CFD menggunakan model dua fase Volume of Fluid (VOF). 1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan nantinya penelitian ini dapat melengkapi data-data untuk aliran dua fase annular searah ke bawah pada pipa vertikal. Selain itu juga manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai landasan awal bagi pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya tentang aliran dua fase di negeri ini.