BAB II LANDASAN TEORI Sebelum membuat sebuah alat, diperlukan landasan-landasan teori dari setiap komponen yang akan dipergunakan sehingga dapat diketahui karakteristik dari alat tersebut serta prinsip dari alat yang dipergunakan sehingga menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan. Pada bab ini menjelaskan teori komponen yang digunakan pada rangkaian. Namun teori tersebut tidak dijelaskan secara keseluruhan, melainkan hanya sebagian kecil yang berkaitan dengan rangkaian yang dibuat. Di bawah ini merupakan penjelasan dari beberapa komponen yang dipergunakan dalam membuat “Rancang Bangun Alat Sistem Keamanan Rumah Otomatis Dengan Identifikasi Password dan Webcam Berbasis Arduino”. 2.1 Sistem Kemanan Sistem keamanan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri. Sistem keamanan yang baik harus dimulai dari lingkungan yang terkecil kemudian berlanjut dan terintegrasi antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan lingkungan yang lebih besar. 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Sistem keamanan lingkungan yang terkecil adalah sistem keamanan pada rumah. Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik. Hal itu akan memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan tersebut, sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Sistem keamanan pada sebuah rumah terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. Sistem keamanan manual, yaitu sistem keamanan dimana proses pengamanan tidak melibatkan teknologi, seperti kegiatan ronda oleh penghuni rumah, pemasangan gembok atau rantai dan lain sebagainya. 2. Sistem keamanan otomatis, yaitu sistem keamanan dimana proses pengamanan menggunakan teknologi, seperti pemasangan sensor gerak, pemasang sensor panas, alarm, pemasangan sensor infra merah dan lain sebagainya. Tujuan-tujuan keamanan dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama, yaitu: a. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak. b. Ketersediaan, Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem. pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya. c. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat [1] dari sistem fisik yang diwakilinya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 2.2 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan sistem kendali. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mengerjakan instruksi-instruksi yang mikrokontroler adalah alat yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk programmer. melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan [2] Beberapa fitur yang umumnya ada didalam mikrokontroler adalah sebagai berikut: 1. RAM (Random Access Memory) RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya. 2. ROM (Read Only Memory) ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk penyimpanan program yang akan diberikan oleh user. 3. Register Merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 4. Special Function Register Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. 5. Input dan Output Pin Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. 6. Interrupt Interrupt bagian mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut : a. Interrput External Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt. b. Interrupt Timer Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai. c. Interrupt Serial Interrupt yang akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2.3 Pengertian Arduino Arduino merupakan platform prototyping berbasis open source elektronik yang mudah digunakan (fleksibel) baik dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunaknya (software). Arduino mempunyai input yang dapat menerima input dari berbagai sensor dan outputnya sebagai pengendali seperti lampu, buzzer, dan aktuator lainnya. Arduino board mikrokontroler dapat diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino. Arduino dapat bekerja mandiri atau dapat juga berkomunikasi dengan perangkat keras yang lain seperti komputer melalui perangkat lunak seperti (flash, pengolahan, maxMSP). Arduino memiliki beberapa jenis papan yang telah di sesuaikan dengan fungsi dan tugasnya masing- masing, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Arduino USB : (Arduino Uno, Arduino Deumilanov, dan lain-lain) b. Arduino Serial c. Arduino Mega : (Arduino Mega dan Arduino Mega2560) d. Arduino Lilypad : (Lilypad 00, Lilypad 01 dan lain-lain) e. Arduino BT f. 2.3.1 Arduino Nano : (Arduino Nano3.0, Arduino Nano2.0) Arduino Mega2560 Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan ATmega2560. Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 mendukung mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Arduino Mega2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU (Device Firmware Update). Berikut pada Gambar 2.1 akan dijelaskan tentang Arduino Mega 2560. Gambar 2.1 Arduino Mega2560 Arduino Mega2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut : Pertama adalah pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator) yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan. Kedua adalah sirkuit RESET. Ketiga adalah Chip ATmega16U2 menggantikan chip ATmega8U2. 2.3.2 Sumber Daya Arduino Mega2560 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke port listrik papan. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 Volt. Namun jika tegangan kurang dari 6 Volt kemungkinan tidak stabil pada perangkat sangat besar. Jika menggunakan lebih dari 12 V regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 Volt. Adapun pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut : VIN. Input tegangan ke papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal dapat disediakan melalui pin ini, atau jika menggunakan sumber tegangan melalui colokan listrik. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 5 V. Pin ini merupakan output 5 V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino. Papan dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7-12 V), konektor USB (5 V), atau pin VIN board (7-12 V). Jika tegangan dimasukan melalui pin 5 V atau 3.3 V secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan itu. Tegangan pada pin 3.3 V dihasilkan oleh regulator on-board. Menyediakan arus maksimum 50 mA. GND. Pin untuk ground. IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5 V atau 3.3 V. Tabel 2.1 Data Spesifikasi Arduino Mega2560 Mikrokontroler ATmega2560 Tegangan Operasi 5V Input Voltage 7-12V (Rekomendasi) Input Voltage 6-20V (limit) Pin Digital I/O 54 (15 pin output PWM) Pins Input Analog 16 Arus DC per pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA Flash Memory 256 KB (8 KB bootloader) SRAM 8 KB EEPROM 4 KB Clock Speed 16 MHz http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2.3.3 Memori Mikrokontroler ATmega2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan kode (8 KB bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan library EEPROM). 2.3.4 Input dan Output Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Arduino Mega2560 beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, antara lain: Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 : 17 (RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0 dan 1 juga terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL. Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai. SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan library SPI. Pin SPI juga http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila. LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560. LED terhubung ke pin digital 13. TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan library Wire. Arduino Mega2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang masing- masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain: AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference(). RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino. 2.3.5 Komunikasi Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. Arduino ATmega328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt). Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1). Sebuah library SoftwareSerial memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega2560. ATmega2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk library Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan library SPI. 2.3.6 Perlindungan Arus USB (Universal Serial Bus) Arduino Mega2560 memiliki polyfuse reset yang melindungi port pada USB computer dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan computer memberikan perlindungan internal sendiri, sekering menyediakan perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis bekerja. http://digilib.mercubuana.ac.id/ lapisan 17 2.3.7 Pemograman Arduino Mega dapat diprogram dengan software. (Mengenai pembahasan lebih rinci tentang perangkat lunak Arduino akan dibahas pada artikel terpisah). ATmega2560 pada Arduino Mega sudah tersedia preburned dengan bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program mikrokontroler melalui pin header ICSP (In-Circuit Serial Programming). Chip ATmega16U2 (atau 8U2 pada board Rev. 1 dan Rev. 2) source code firmware tersedia pada repositori Arduino. ATmega16U2/8U2 dapat dimuat dengan bootloader DFU, yang dapat diaktifkan melalui: Pada board Revisi 1 : Menghubungkan jumper solder di bagian belakang papan (dekat dengan peta Italia) dan kemudian akan me-reset 8U2. Pada board Revisi 2 : Ada resistor yang menghubungkan jalur HWB 8U2/16U2 ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. 2.3.8 Perangkat Lunak Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan meng-upload ke board Arduino. Hal ini dapat berjalan pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Gambar 2.2 Tampilan Framework Arduino Mega2560 2.3.9 Otomatis Software Reset Arduino Mega2560 didesain dengan cara yang memungkinkan untuk me- reset melalui perangkat lunak yang berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu jalur kontrol hardware (DTR) mengalir dari ATmega8U2/16U2 dan terhubung ke jalur reset dari ATmega2560 melalui kapasitor 100 nanofarad. Bila jalur ini di-set rendah/low, jalur reset drop cukup lama untuk me-reset chip. Perangkat lunak Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan meng-upload kode dengan hanya menekan tombol upload pada perangkat lunak Arduino. Ini berarti bahwa bootloader memiliki rentang waktu yang lebih pendek, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 seperti menurunkan DTR dapat terkoordinasi (berjalan beriringan) dengan dimulainya upload. 2.3.10 Karakteristik Fisik dan Kompabilitas Shield Maksimum panjang dan lebar PCB Mega2560 adalah 4 x 2.1 inch (10,16 x 5,3 cm), dengan konektor USB dan jack power menonjol melampaui batas dimensi. Empat lubang sekrup memungkinkan papan terpasang pada suatu permukaan atau wadah. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil (0.16”), tidak seperti pin lainnya dengan kelipatan genap berjarak 100 mil. Arduino Mega2560 dirancang agar kompatibel dengan sebagian shield yang dirancang untuk Arduino Uno, Arduino Diecimila atau Arduino Duemilanove. Pin Digital 0-13 (pin AREF berdekatan dan pin GND), input analog 0 sampai 5, header power, dan header ICSP berada di lokasi yang ekuivalen. Selanjutnya UART utama (port serial) terletak di pin yang sama (0 dan 1), seperti pin interupsi eksternal 0 dan 1 (masing-masing pada pin 2 dan 3). SPI di kedua header ICSP yaitu Mega2560 dan Duemilanove/Diecimila. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.4 GSM/GPRS Shield Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Berikut pada Gambar 2.3 akan dijelaskan tentang arsitektur jaringan pada teknologi GSM. Gambar 2.3 Arsitektur Jaringan GSM GSM Shield atau GPRS (General Packet Radio Service) Shield merupakan produk untuk keperluan wireless Arduino. Beroperasi pada frekuensi GSM/GPRS 850/900/1800/1900MHz untuk keperluan pengiriman suara, SMS, dan data dengan konsumsi data yang rendah. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Shield GPRS ini dikendalikan menggunakan AT commands (GSM 07.07 ,07.05 dan SIMCOM enhanced AT Commands). Kompatible dengan board Arduino UNO, Duemilanove, Seeeduino, dan Mega2560. Gambar 2.4 GSM/GPRS Shield Beberapa fitur tambahan pada versi terbaru GPRS shield ini adalah adanya soft reset yang memudahkan saat inisialisasi jaringan, sehingga on-off shield lebih mudah. Lalu tersedia slot baterai pada bagian belakang shield. Mohon menjadi catatan saat membuat sketch, setting baud-rate tidak kompatible pada 19200, jadi Anda dapat menggunakan pada baud-rate yang lain. [3] Perbedaan dengan versi sebelumnya adalah antenna yang dibuat compact, sehingga tidak memerlukan ruang yang besar dan konsumsi daya yang sangat rendah. Spesifikasi dari GSM Shield : 1. Kompatible dengan Arduino UNO, DFRduino UNO, Seeeduino, Arduino Mega, dll. 2. Interface dapat dipilih antara hardware serial port dan software serial port. 3. Quad band support: 850/900/1800/1900MHz. 4. Support TCP/UDP protocols. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 5. Full control via AT commands set: Standard - GSM 07.07 & 07.05 and Enhanced - SIMCOM AT Command. 6. 2-in-1 headset jack. 7. Convenient external SIM card holder. 8. Low power consumption: 1.5mA(sleep mode). 2.5 Keypad Matrix Keypad Matrix memang sangat akrab digunakan dalam aplikasi-aplikasi mikrokontroler karena arsitekturnya yang sederhana dan mudah untuk digabungkan dengan segala macam mikrokontroler. Keypad dengan metode matrix memiliki berbagai jenis tipe, ada yang 4 x 4, ada yang 3 x 4 dan lain – lain tipe tergantung dari kebutuhan pengguna. Pembuatan sebuah keypad matrix umumnya sangat mudah. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah dimana kita mempunyai tiga baris serta empat kolom sebagai tahapan awalnya. Diantara setiap persimpangan baris dan kolom disana kita tempatkan sebuah tombol. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Gambar 2.5 Konfigurasi Matrix Keypad 3x4[4] Rangkaian matrix keypad diatas terdiri dari 12 saklar push button dengan konfigurasi 3 baris dan 4 kolom. 8 line yang terdiri dari 3 baris dan 4 kolom tersebut dihubungkan dengan port mikrokontrol 8 bit. Sisi baris dari matrix keypad ditandai dengan nama Row1, Row2, Row3 dan Row4 kemudian sisi kolom ditandai dengan nama Col1, Col2 dan Col3. Sisi input atau output dari matrix keypad 3×4 ini tidak mengikat, dapat dikonfigurasikan kolom sebagi input dan baris sebagai output atau sebaliknya tergantung programernya. 2.6 Motor Servo Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Untuk melihat bentuk fisik dari motor servo yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Motor Servo Karena motor DC servo merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energy mekanik, maka magnet permanen motor DC servolah yang mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua medan magnit. Salah satu medan dihasilkan oleh magnit permanent dan yang satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motor. Resultan dari dua medan magnit tersebut menghasilkan torsi yang membangkitkan putaran motor tersebut. Saat motor berputar, arus pada kumparan motor menghasilkan torsi yang nilainya konstan. Secara umum terdapat 2 jenis motor servo. Yaitu motor servo standard dan motor servo Continous. Servo motor tipe standar hanya mampu berputar 180 derajat. Motor servo standard sering dipakai pada sistim robotika misalnya untuk membuat “ Robot Arm” ( Robot Lengan ). sedangkan Servo motor continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. Motor servo Continous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe servo yang bersangkutan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Motor servo merupakan sebuah motor DC kecil yang diberi sistim gear dan potensiometer sehingga dia dapat menempatkan Horn servo pada posisi yang dikehendaki. Karena motor ini menggunakan sistim close loop sehingga posisi Horn yang dikehendaki bisa dipertahanakan. Horn pada servo ada dua jenis. Yaitu Horn “ X” dan Horn berbentuk bulat seperti pada Gambar 2.7.[5] Gambar 2.7 Servo Dengan Horn Bulat dan Servo Dengan Horn X Pengendalian gerakan batang motor servo dapat dilakukan dengan menggunakan metode PWM (Pulse Width Modulation). Teknik ini menggunakan system lebar pulsa untuk mengemudikan putaran motor. Sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam.[6] http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 2.7 LED (Light Emiting Diode) Light Emitting Diode (dioda pemancar cahaya), yang lebih dikenal dengan kependekannya yaitu LED, menghasilkan cahaya ketika arus mengalir melewatinya. Pada awalnya LED hanya dibuat dengan warna merah, namun sekarang warna-warna jingga, kuning, hijau, biru dan putih juga tersedia di pasaran. Terdapat pula LED inframerah yang menghasilkan cahaya inframerah, alih-alih cahaya tampak. Sebuah LED yang tipikal memiliki kemasan berbentuk kubah yang terbuat dari bahan plastik, dengan pinggiran yang menonjol ( rim ) pada bagian bawah kubah, terdapat dua kubah kaki terminal di bagian bawah kubah. Biasanya, meskipun tidak selalu demikian, kaki katoda lebih pendek dari kaki anoda. Cara lain untuk membedakan kaki katoda dengan kaki anoda adalah dengan memperhatikan bagian rim (apabila LED yang bersangkutan memang memilikinya). Rim dibuat berbentuk datar pada sisi yang berdekatan dengan kaki katoda. [7] Gambar 2.8 Simbol LED http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Sebuah LED membutuhkan arus sekitar 20 mA untuk memancarkan cahaya dengan kecerahan maksimum, meskipun arus sekecil 5 mA pun masih dapat menghasilkan cahaya yang jelas tampak. Untuk dapat membedakan keterangan dari kaki LED dapat dilihat pada gambar 2.8 dan gambar 2.9. Sebuah LED rata-rata adalah 1,5 V, sehingga pasokan tegangan 2 V dapat menyalakan sebagian besar LED dengan kecerahan maksimum. Dengan level-level tegangan yang lebih tinggi, LED dapat terbakar apabila tegangan maju yang diberikan melebihi 2 V. Kita harus penting untuk menyambungkan resistor pembatas arus secara seri kesebuah LED. Gambar 2.9 Rangkaian dasar LED 2.8 Buzzer Pada Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Berdasarkan Gambar 2.10 dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Gambar 2.10 Buzzer 12 volt DC 2.9 Solenoid Door Lock Solenoid Door Lock adalah salah satu solenoid yang difungsikan khusus sebagai solenoid untuk pengunci pintu secara elektronik. Solenoid ini mempunyai dua sistem kerja, yaitu Normaly Close (NC) dan Normaly Open (NO). Cara kerja solenoid NC apabila diberi tegangan, maka solenoid akan memanjang (tertutup). Dan untuk cara kerja dari Solenoid NO adalah kebalikannya dari Solenoid NC. Biasanya kebanyakan solenoid Door Lock membutuhkan input atau tegangan kerja 12V DC. Prinsip dari solenoid sendiri akan bekerja sebagai pengunci dan akan aktif ketika diberikan tegangan sebesar 12V. Didalam solenoid terdapat kawat yang melingkar pada inti besi. Ketika arus listrik mengalir melalui kawat ini, maka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 terjadi medan magnet untuk menghasilkan energi yang akan menarik inti besi ke dalam. Gambar 2.11 Solenoid Door Lock 2.10 LCD (Liquid Crystal Display) Liquid crystal display adalah suatu alat yang dapat menampilkan karakter sehingga pengguna dapat menampilkan campuran huruf, simbol dan angka. Di dalam LCD terdapat sebuah mikroprosesor yang mengendalikan tampilan, pengguna hanya perlu membuat program untuk berkomunikasi. Untuk ukuran LCD ada berbagai macam contohnya seperti LCD 16x2 (artinya 16 kolom dan 2 baris) seperti Gambar 2.12 dan Gambar 2.13. LCD memiliki sebuah perbedaan yang terletak pada alamat karakter saja. Karakter yang ditampilkan oleh LCD beraneka ragam tergantung dari jenis LCD yang digunakan. Untuk dapat melihat karakter yang ditampilkan dan spesifikasi lebih jelas jika dapat melihat data sheetnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Gambar 2.12 LCD Display 16x2 Modul LCD mempunyai kontroler untuk menampilkan karakter, yaitu HD44780 berukuran 8 karakter x 2 baris. Berikut ini adalah inisialisasi LCD : Antarmuka 4 bit / 8 bit. Jumlah baris display (1 baris atau 2 baris). Ukuran karakter 5x7 atau 5x10 dot. Display Seperti Gambar 2.13 adalah Pin LCD M1632. Gambar 2.13 Pin LCD M1632 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 2.11 Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. Gambar 2.14 Sensor PIR Sensor gerak menggunakan modul PIR sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 6 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 6 meter memungkinkan membuat alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini dapat digunakan untuk aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal jika ingin langsung aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bisa di hubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat langsung dihubungkan ke mikrokontroler. Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR. Adapun spesifikasi dari PIR adalah sebagai berikut : 1. Working Current: 15uA 2. Input Voltage: 3.3 ~ 5V, 6V Maximum 3. Working Temperature: -20 ~ 85 ℃ 4. Output Voltage: High 3V, low 0V 5. Output Delay Time(High Level): About 2.3 to 3 Seconds 6. Detection angle: 100 ° 7. Detection distance: 7 meters 8. Output Indicator LED(When output HIGH, it will be ON) 9. Pin limit current: 100mA 10. Connection Interface: PH2.0-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 2.12 RTC (Real Time Clock) DS3231 Real-time clock disingkat RTC adalah jam di komputer yang umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai pemelihara waktu. RTC umumnya memiliki catu daya terpisah dari catu daya komputer (umumnya berupa baterai litium) sehingga dapat tetap berfungsi ketika catu daya komputer terputus. Kebanyakan RTC menggunakan oskilator kristal. Gambar 2.15 RTC DS3231 RTC tipe DS3231 merupakan jenis pewaktu yang menggunakan komunikasi serial untuk operasi tulis baca, dengan spesifikasi berikut ini: Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid. 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan. Antarmuka serial Two-wire (I2C). Sinyal keluaran gelombang kotak terprogram (Programmable squarewave). Deteksi otomatis kegagalan daya (power-fail) dan rangkaian switch. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Konsumsi daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional osilator. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C. Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau SOI. Blok diagram internal DS3231 adalah sebagai berikut :[8] Gambar 2.16 Block Diagram RTC DS3231 Power Control merupakan catu daya yang mensuplay tegangan ke DS3231, Vcc adalah daya luar sebesar 5V dan VBAT sebagai suplai input dengan 3V lithium Cell. Tegangan baterai harus berada diantara batasan minimum dan maksimum pengoperasian. Baterai lithium 48mAh atau lebih dapat mempertahankan fungsi RTC selama 10 tahun. Serial Bus Interface And Address Register merupakan jalur data serial dan pengalamatan register DS3231 dengan akses pulsa melalui SCL dan SDA. SCL (Serial Clock) berfungsi sebagai clock input I2 C dan digunakan untuk sinkronisasi data serial. SDA (Serial Data) berfungsi sebagai data input/output untuk I2 C serial, baik SCL dan SDA masih memerlukan pull up eksternal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 Control Logic merupakan pengendali data-data yang dibaca ataupun ditulis melalui SCL dan SDA dengan pewaktu dari osilator kristal. Buffer (7 bytes) adalah penyangga sementara sebelum data diterima atau dikirim, berkisar 7 bytes (7 x 8 bit) sebagai transit pengalamatan register 8 bit detik-menit-jam-hari-tanggal-bulan-tahun. Clock, Calender and Control Register atau CR berisi informasi clock dan kalender serta register pengendali untuk mengontrol pengoperasian SQW/OUT. 2.13 Webcam Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010) Webcam yaitu suatu piranti dalam perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau elektronik merekam gerakan sebuah obyek sebagai tujuan, kamera berasal dari bahasa latin yang artinya lompatan. Webcam (singkatan dari Web Camera) adalah salah satu bagian perangkat multimedia yang terdiri dalam kamera digital yang didukung guna untuk melakukan manajemen sebuah gambar serta suara sehingga mampu melaksanakan proses video view, video capture dan video save. Webcam yaitu sebutan di kamera real-time (keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya dapat diakses atau disaksikan lewat World Wide Web, program instant messaging atau aplikasi video call. Istilah webcam juga merujuk kepada jenis kamera yang digunakan untuk keperluan ini. Ada berbagai macam merek dari webcam salah satunya LogiTech. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Webcam pada umumnya, memiliki resolusi 352x288 piksel atau 640x480 piksel dan pada webcam ini memiliki video capture hingga 1024x768 pixels maupun photo hingga 5 megafixels.[9] Gambar 2.17. Webcam Logitech 2.14 Relay 1 Channel Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai menghantarkan listrik 220V 2A.[10] http://digilib.mercubuana.ac.id/ saklarnya) untuk 37 Gambar 2.18. Relay NO dan Relay NC Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu : 1. Electromagnet (Coil) 2. Armature 3. Switch Contact Point (Saklar) 4. Spring Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay : Gambar 2.19. Struktur Relay Sederhana http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu : Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup) Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka) Sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. Gambar 2.20. Relay 1 Channel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 2.15 Magnetic Door Switch Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. Electromagnetic door switch merupakan switch yang bekerja berdasarkan ada tidaknya medan magnet yang mempengaruhi switch. Switch ini didalamnya mempunyai dua buah lempengan logam yang terbuat dari nikel dan besi (NiFe) dimana secara umum keadaan electromagnetic door switch ini adalah normaly open. Ketika magnet diletakkan di dekat Electromagnetic door switch maka dua lempengan logam akan menempel dan switch ini akan tersambung sehingga keadaanya adalah normally closed. Ketika magnet dijauhkan dari switch ini, maka reed switch akan kembali ke posisi semula yaitu normally open. Gambar 2.21. Magnetic Door Switch http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 2.16 Power Supply Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter. a. Power Supply Berdasarkan Fungsi (Functional) Berdasarkan fungsinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Regulated Power Supply, Unregulated Power Supply dan Adjustable Power Supply. Regulated Power Supply Power Supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik meskipun terdapat perubahaan atau variasi pada beban atau sumber listrik (Tegangan dan Arus Input). Unregulated Power Supply Power Supply tegangan ataupun arus listriknya dapat berubah ketika beban berubah atau sumber listriknya mengalami perubahan. Adjustable Power Supply Power Supply yang tegangan atau Arusnya dapat diatur sesuai kebutuhan dengan menggunakan Knob Mekanik. Terdapat 2 jenis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Adjustable Power Supply yaitu Regulated Adjustable Power Supply dan Unregulated Adjustable Power Supply. b. Power Supply Berdasarkan Bentuknya Untuk peralatan Elektronika seperti Televisi, Monitor Komputer, Komputer Desktop maupun DVD Player, Power Supply biasanya ditempatkan di dalam atau menyatu ke dalam perangkat-perangkat tersebut sehingga kita sebagai konsumen tidak dapat melihatnya secara langsung. Jadi hanya sebuah kabel listrik yang dapat kita lihat dari luar. Power Supply ini disebut dengan Power Supply Internal (Built in). Namun ada juga Power Supply yang berdiri sendiri (stand alone) dan berada diluar perangkat elektronika yang kita gunakan seperti Charger Handphone dan Adaptor Laptop. Ada juga Power Supply stand alone yang bentuknya besar dan dapat disetel tegangannya sesuai dengan kebutuhan kita. c. Power Supply Berdasarkan Metode Konversinya Berdasarkan Metode Konversinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Power Supply Linier yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung dari Inputnya dan Power Supply Switching yang harus mengkonversi tegangan input ke pulsa AC atau DC terlebih dahulu. Selain pengklasifikasian diatas, Power Supply juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah DC Power Supply, AC Power Supply, Switch Mode Power Supply, Programmable Power Supply, Uninterruptible Power Supply, High Voltage Power Supply. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis Power Supply. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 DC Power Supply Pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. AC to DC Power Supply, yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring (Filter). AC Power Supply Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V. Switch-Mode Power Supply Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian diswitch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi. Programmable Power Supply Programmable Power Supply adalah jenis pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh http://digilib.mercubuana.ac.id/ power supply yang Remote Control melalui 43 antarmuka (interface) Input Analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB. Uninterruptible Power Supply (UPS) Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPS adalah Power Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari tegangan input AC dan Baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan Input akan secara simultan mengisi Baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi kegagalan pada sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka Baterai akan mengambil alih untuk menyediakan Tegangan untuk peralatan listrik/elektronika yang bersangkutan. High Voltage Power Supply High Voltage Power Supply adalah power supply yang dapat menghasilkan Tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High Voltage Power Supply biasanya digunakan pada mesin X-ray ataupun alatalat yang memerlukan tegangan tinggi.[11] http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 Gambar 2.22 Power Supply 12V 2.17 Processing Processing adalah bahasa pemrograman open source dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang dibangun untuk seni elektronik dan komunitas desain visual dengan tujuan mengajar dasar-dasar pemrograman komputer dalam konteks visual, dan untuk melayani sebagai landasan untuk buku sketsa elektronik. Processing adalah suatu projek terbuka yang diinisiasi oleh Ben Fry dan Casey Reas. Berkembang dari ide-ide yang dieksplorasi di Aesthetics and Computation Group (ACG) di MIT Media Lab. Projek ini kini terus diperbaiki dan dikelola oleh sejumlah kecil tim voluntir. Processing mengaitkan konsep software pada prinsip-prinsip bentuk rupa, gerak, dan interaksi. Processing mengintegrasikan suatu bahasa pemrograman, lingkungan pemrograman, dan metodologi pengajaran ke dalam sistem terpadu.[12] http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 Gambar 2.23 Tampilan Framework Processing 2.17.1 Konsep Dasar Processing Processing memiliki beberapa konsep dasar. Berikut ini dijelaskan mengenai beberapa konsep dasar processing. 1. Model pemrograman terdapat 3 model pemrograman sketch yaitu: Basic, Continous, dan Java. Basic : adalah mode yang paling sederhana, setiap perintah di tulis langsung di teks editor tampa memerlukan fungsi atau prosedure. continous : merupakan mode yang menggunakan struktur setup() dipanggil saat pertama kali program di jalankan dan draw() dipanggil berulang ulang secara internal. java : mode yang paling fleksible karena kita dapat menulis program java secara lengkap. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 2. Sistem Koordinat Processing menggunakan sistem koordinat Cartesian dengan titik (0,0) berada di pojok kiri sebelah atas. selain itu processing juga dapat menggambar 3 dimensi dengan sumbu z mengarah ke dalam layar. 3. Mode Render Mode render menentukan bagaimana processing menggambar di layar. di tentukan dengan fungsi size(), ada 3 macam mode render: Java 2D : merupakan mode default processing, size (lebar , tinggi) atau size (lebar,tinggi,javaD). Pustak P3D : merupakan mode 3 dimensi dengan mendukung 2D size(lebar, tinggi, P3D). OpnGL : memungkinkan processing untuk menggunakan kemampuan kartu grafis yang mendukung OpenGL, size(lebar,tinggi , OpenGL) 4. Model Warna Processing menyediakan 2 warna yaitu Model RGB(Red,Green,Blue). warna merupakan dari warna dasar RGB, setiap komponen warna dinyatakan dengan nilai integer dari 0-255. nilai 0 menyatakan komponen warna tidak di gunakan dan 255, menyatakan komponen warna digunakan secara penuh.contoh (255,0,0) menyatakn warna merah. Model HSB ( Hue, Saturation, Brightness) warna setiap titik ditentukan berdasarkan hue yaitu nilai dasar, saturation yaitu besarnya pengaruh warna putih, brightness yaitu tingkat kecerahan warna. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 5. Layar Layar program dalam 2D Disiapkan dengan perintah : Size (lebar , tinggi). Secara default processing menggunakan warna abu-abu sebagai latar belakang. http://digilib.mercubuana.ac.id/