BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bencana alam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bencana alam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, kasus bencana alam yang
sering terjadi akhir-akhir ini adalah kasus longsor. Pada dasarnya kondisi tanah di
sebagian wilayah Indonesia memang tergolong rawan longsor.
Seperti diketahui peristiwa tanah longsor dikenal sebagai gerakan massa tanah,
batuan atau kombinasinya. Sebenarnya merupakan fenomena alam dalam mencari
keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau faktor yang mempengaruhinya dan
menyebabkan terjadinya pengurangan kuat geser serta peningkatan tegangan geser
tanah. Kejadian ini seringkali menimbulkan korban baik jiwa ataupun materi seperti
kerusakan pada sarana dan prasarana yang cukup serius. Oleh karena itu perlu dikaji
alternative penanggulangan bencana baik dari aspek pencegahan (preventif),
pengurangan (mitigasi) maupun penanggulangan (rehabilitasi). Perlu dikaji secara
mendalam guna mengurangi faktor-faktor kerugian yang ditimbulkan oleh tanah
longsor tersebut.
Para ilmuan mengkategorikan tanah longsor sebagai salah satu bencana
geologis yang paling bisa diperkirakan. Hal ini memungkinkan untuk alternative
penanggulangan tanah longsor dari aspek pencegahan (preventif).Salah satu
alternative penanggulangan dari aspek pencegahan adalah pemantauan daerah rawan
longsor yang dilakukan secara terus-menerus dengan tujuan untuk mengetahui
mekanisme gerakan tanah dan faktor penyebabnya serta mengamati gejala
kemungkinan akan terjadinya longsoran
Pada saat sekarang ini telah banyak dikembangkan sensor longsor (landslide)
yang berfungsi untuk memantau serta mendeteksi kapan terjadinya tanah longsor dan
mengetahui bagaimana sifat pergerakannya. Salah satunya yaitu sensor longsor
(landslide) yang pengkurannya didasarkan pada pergeseran tanah. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
pengalaman-pengalaman yang telah terjadi, gerakan tanah selalu menyebabkan
rekahan yang sangat berpotensi longsor.
Sekarang ini Extensometer sudah banyak dikembangkan, yang mana fungsi
utamanya yaitu untuk mendeteksi perubahan tanah akibat pergeseran. Rujukan
utamanya adalah seberapa besar rekahan dan patahan di tanah pascagempa yang
sewaktu-waktu dapat berdampak pada bencana longsor.Jenis tanah longsor akibat
pergeseran tanah sendiri ada beberapa macam. Yaitu flow (longsor dengan tanah jatuh
seperti mengalir), topple (tanah jatuh dalam bentuk balok-balok besar), slump (tanah
jatuh akibat tekanan sehingga turun melandai), slide (tanah longsor dengan pergerakan
meluncur),creep (pergerakan material tanah sedikit-sedikit di bawah pengaruh tekanan
jangka panjang, entah karena panas atau gempa), dan fall (tanah jatuh secara langsung
dalam bongkahan besar).
Adapaun fungsi dari extensometer yaitu mampu mengidentifikasikan adanya
pergerakan tanah yang mungkin berpotensi menyebabkan longsor, yaitu jenis
pergerakan diagonal.Namun pada penelitian ini hanya dilakukan study awal untuk
melakukan pembuatan akuisisi data extensometer, dimana alat ini membutuhkan
sebuah pengontrolan, yang mana peranan ini dipegang penuh oleh mikrokontroler.
Mikrokontroler telah banyak digunakan dan diaplikasikan pada perangkat elektronika
atau peralatan yang memerlukan pengendali secara otomatis. Bentuk penerapan
tersebut juga dapat dibuat antarmuka perangkat keras dengan perangkat lunak
menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 pada komputer Data yang terekam oleh
komputer dapat tersimpan pada Microsoft Access sebagai bahan analisa berapa besar
pergeseran yang sering muncul pada saat waktu pengambilan data, dan berapa ratarata data yang terdeteksi.
Universitas Sumatera Utara
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Membuat data logger dari extensometer beserta sistem antarmukanya dengan
menggunakan komunikasi serial UART yang diakses melalui bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0
2.
Mengetahui perlakuan dari alat yang dibuat.
1.3
Batasan Masalah
Pada penelitian ini permasalahan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1.
Menggunakan sensor pergeseran tanah (extensometer) yang sudah ada
sebelumnya.
2.
Masih mempergunakan multimeter sebagai pembanding sementara untuk
menguji ketelitian data logger yang akan di buat
3.
Mengirim dan menyimpan data pada komputer melalui protokol komunikasi
serial UART DB9 kemudian diakses menggunakan bahasa pemorograman
Visual basic 6.0 dan datanya disimpan dalam database
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.
Meningkatkan kemampuan terhadap teknologi serta mengaplikasikannya,
seperti penggunaan mikrokontroler sebagai pengendali otomatis dalam
perangkat elektronika
2.
Dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk pengembangan akuisisi data sensor
pergeseran tanah (extensometer) dan juga sistem antarmukanya.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah :
Bab I
Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan
masalah dalam penulisan, tujuan penulisan metodologi penulisan dan
sistematika penulisan
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pada bab ini
dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan
untuk pembahasan dan cara kerja dari sebuah sensor pergeseran
tanah.Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler ATMega
8535 (hardware dan software),display LCD dan komunikasi serial
UART.
Bab III
Perancangan Sistem
Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok
dari rangkaian dan diagram alir dari perintah program yang telah
diisikan ke mikrokontroler Atmega 8535
Bab IV
Pengujian Alat Dan Pembahasan
Merupakan penjelasan tentang langkah-langkah pengujian,
pengambilan data dan pengoperasian alat.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan yang didapat dari penelitian dan saran sebagai hasil
dari pembahasan tugas akhir ini untuk pengembangan penelitian lebih
lanjut
Universitas Sumatera Utara
Download