PROTEIN G dan Second Messenger Banyak liganligan ekstraseluler bekerja dengan meningkatkan konsentrasi second messenger intraseluler seperti siklik adenosine, monofosfat siklik AMP, ion kalsium, atau fosfoinositida. Dalam kebanyakan kasus mereka menggunakan penanda transmembran dengan tiga komponen terpisah. Pertama, ligan ekstraseluler tersebut ditemukan secara khusus oleh reseptor permukaan sel. Kemudian reseptor tersebut mencetuskan aktifasi protein G yang terletak pada permukaan sitoplasmik membrane plasma. Protein G yang aktif tersebut kemudian mengubah aktifasi elemen efektor, biasanya berupa suatu enzim atau ion kanal. Elemen ini kemudian mengubah konsentrasi second messenger intra selular. Untuk siklik AMP, Enzim efektor adalah Adenilil siklase, suatu transmembran protein yang mengubah ATP intar selular menjadi siklik AMP. Protein G yang sama disebut Gs , merangsang adenelil siklase setelah diaktifkan oleh hormone inang atau neurotransmitter inang , masingmasing bekerja melalui reseptor yang spesifik. Gs dan Protein G lainnya menggunakan suatu mekanisme molecular yang melibatkan peningkatan dan hidrolisa GTP. Secara bermakna, mekanisme ini memisahkan reseptor ligan tereksitasi dari aktifasi efektor Protein G, dengan demikian memungkinkan sinyal yang ditransduksi tersebut dapat diperbesar. Misalnya, suatu Neurotransmitter seperti norepinefrin dapat menemukan membrane reseptornya dengan waktu yang singkat, hanya dalam beberapa mili detik. Namun ketika pertemuan norepinefrin, reseptor ini menghasilkan suatu GTPbound Gs molekuler, lamanya aktivitas adenilil siklase lebih bergantung pada lamanya GTP berikatan dengan Gs daripada afinitas reseptor pada norepinefrin. Sesungguhnya, seperti protein G yang lainGTP bound Gs tetap aktif untuk beberapa puluh detik yang lebih lagi memperbesar sinyal aslinya. Mekanisme ini menerangkan bagaimana penandaan yang dilakukan protein G menghasilkan fenomena reseptor cadangan. Walaupun satu molekulreseptor yang diaktifkan oleh ligan diperlukan untuk memulai pengikatan GTP oleh satu protein G, hidrolisa GTP yang lambat menyebabkan protein G aktif lebih lama setelah reseptor sudah diisosiasi dari molekul agonisnya. Jadi, pada konsentrasi agonis yang rendah, prporsi reseptor yang diikat agonis mungkin jauh lebih rendah dari proporsi protein G yang aktif terikat GTP jika proporsi protein G aktif berkorelasi dengan respon pharmakologik maka reseptorreseptor akan bersifat cadangan yaitu , suatu fraksi kecil dari reseptor yang diduduki oleh agonis pada waktu tertentu, akan menghasilkan respon yang lebih besar secara proporsional. Golongan protein G cukup brbedabeda selain Gs, stimulasi terhadap adenilil siklase, terdapat juga subgolongan yang lain dari protein G. anggotaanggota dari subgolongan GI Iinhibitory berangkaian dengan reseptro untuk menghambat adenilil siklase protein Gi juga menjadi mediator rangsangan reseptor terhadap second messenger phospoinositida pada selsel tertentu dan pengaturan saluran K dan Ca. Subgolongan Gi tersebut meliputi juga protein GGt dan Gt, disebut transducins, yang menjadi mediator fototransduksi di dalam batang retinadan selsel konus. serotonin Adenilil siklasesiklik AMP Belum jelas Fosfolipase C IP. diasilgliserol. asetilkolin. menunjukkan bahwa semuanya berasal dari precursor yang umum. termasuk asetilkolin. Terminal amino dan karboksil dari masingmasing reseptor jenis ini terletak pada sisi ekstraseluler dan sisi sitoplasmik membrane secara berturutturut. dan hormonehormon lainnya Adenilil siklase siklikAMP Gi. . Sehubungan dengan kemiripan struktur ini. histamine. muskarinik. Adenilil siklasesiklikAMP serotonin. Beberapa. yang juga terletak dalam sitoplasma. Reseptor serpentine yang berlainan mirip satu sama lain dalam rangkaian asam amino dan letak bagian hidrofobik transmembran serta bagian melingkar hidrofobik ekstra dan intraseluler. opioid. terdiri atas jenis reseptor yang disebut serpentine receptor.Tidaklah mengherankan. banyak hormonehormon peptide. atau foton yang mengaktiifkan kromofon dan fotoreseptor retina. tampaknya reseptorreseptor serpentine melakukan transduksi sinyalsinyal melewati membrane plasma dengan cara yang sama. Gi Adrenergik amina. dan banyak lainnya Pembukaan kanal frekuensi jantung K jantung Golf Go Gq Odoran epitel olfaktori Neorotransmitter di otak Asetilkolin. bukan nikotinik. Reseptorreseptor untuk amina adrenergic. Tabel Protein G beserta reseptornya dan efektornya Protein G Reseptor untuk Efektor/Jalan Penandaan Gs Adrenergik amina. glucagon. asetilkolin muskarinik. serotonin. dapat mengatur kemampuan reseptor untuk berinteraksi dengan protein. bahkan reseptor visual dalam sel batang konus dan retina semuanya termasuk dalam golongan serpentine. disebut demikian karena protein polipeptida ini melintasi membran plasma sebanyak tujuh kali. reseptorreseptor yang diikat pada protein G mempunyai struktur yang mirip atau sama lainnya. diikat dalam suatu kantong yang dikelilingi oleh bagian transmembran reseptor. Ekorekor terminal karboksil reseptor ini. bombesin. Perubahan konfirmasi yang dihasilkan pada bagian ini ditransmisikan ke lingkaran sitoplasmik pada reseptor. Gi. odorant. serotonin. Bukti biokimia menunjukkan bahwa protein G tersebut berinteraksi dengan asam amino pada lingkaran ketiga sitoplasmik dari polipeptoda reseptor. yang mengubah aktifitas protein G yang tepat dengan menaikkan penempatan GDP oleh GTP. Seringkali ligan agonis seperti katekolamin. penyimpanan air oleh ginjal yang diperantarai oleh vasopressin. dan peningkatan kecepatan serta kekuatan kontraksi otot jantung katekolamin adrenomimetik. relaksasi otot polos. meskipun. rantai C yang aktif dilepas. Keberadaan fosfoserin meningkatkan kemampuan reseptor untuk berikatan dengan protein ketiga arestin. dan banyak prosesproses endokrin dan saraf lainnya. pada betaadrenoreseptorpengikatan agonis menginduksi perubahan konformasi pada reseptor ujung terminal karboksil. Desensitisasi ini biasanya bersifat reversible. SiklikAMP juga mengatur produksi dari adrenal dan sexsteroid. respon tersebut misalnya akumulasi siklikAMP seluler. pemaparan kedua dari agonis akan menghasilkan respons yang sama dengan sebelumnya. Setelah mencapai suatu level yang tinggi.sitoplasma Ca Gt. influx Na. membuatnya menjadi substrat yang baik untuk fosforilasi residu serin dan treonin oleh suatu kinase khusus yang disebut adrenoreseptor kinase. meskipun agonisnya masih ada. kontraktilitas. SiklikAMP Bekerja sebagai second messenger intraseluler. Saat siklikAMP berikatan dengan R dimer. Gt Fotonfoton rodopsin dan opsin SiklikGMP fosfodiesterase siklikberwarna dalam sel batang retina GMP fototrasnduksi dan selsel konus DESENSITISASI RESEPTOR Responrespon terhadap obatobat dan hormonehormon agonis sering desensitize dengan waktu. sehingga mengurangi respons agonis. Pengikatan arrestin pada lingkaran sitoplasmik dari reseptor mengurangi kemampuan reseptor berinteraksi dengan Gs. siklikAMP memperantarai responrespon hormonal seperti mobilisasi energy cadangan pemecahan karbohidrat dalam hati atau trigliserida dalam selsel lemak yang distimulasi oleh katekolamin adrenomimetik. menit setelah agonis dihilangkan dari reseptor. homeostatis Ca diatur oleh hormone paratiroid. dengan penghilangan agonis. Namun. yang kemudian akan berdifusi melalui sitoplasma . Tetramerik kinase ini dibentuk oleh sebuah siklikAMP yang berikatan dengan regulatory dimer dan dua rantai katalitik C. SiklikAMP menggunakan efekefeknya dengan merangsang cAMPdependent protein kinase. SECOND MESSENGER SUDAH DIKENAL A. Walaunpun banyak macam reseptor yang mengalami desensitisasi. Mekanisme molecular desensitasi oleh agonis telah dikerjakan dengan detail. fosfatase seluler menghilangkan fosfatfosfat dari reseptor ARK dan tidak mengembalikannya lagi dengan demikian reseptor dan juga respons agonis kembali ke normal. dll perlahanlahan berkurang dalam beberapa detik atau menit. Jadi. mekanisme pada kebanyakan kasus tidak jelas. yang secara khusus menghidrolisa komponen minor fosfolipid membrane plasma disebut fosfatidilinositol. Beberapa hormone. langkah yang penting adalah perangsangan terhadap enzim membrane. yang disebut fosfolipase C. PIP ini diuraikan menjadi dua second messenger yaitu diasilgliserol DAG dan inositol.bifosfat. yang tergantung pada siklikAMP. termasuk protein kinase yang tergantung pada kalsium. Kalsium dan Fosfoinositida Suatu system second messenger yang telah dikenal baik terlibat dalam perangsangan hormonal terhadap hidrolisa fosfoinositida. teofilin.dan nucleus. Misalnya. jalur penandaan fosfoinositida ini jauh laebih kompleks daripada jalur siklikAMP. Konsentrasi Ca sitoplasma yang meningkat akan mempercepat peningkatan Ca pada protein pengikat kalsiumyang disebut kalmodulin.trifosfatIP. Kekhususan dari efekefek pengaturan oleh siklikAMP terletak pada protein kinase yang berbeda dalam selsel yang berlainan pula. Sedangkan IP bersifat larut dalam air dan berdifusi melalui sitoplasma. dan metilxantin lainnya B. dimana mereka memindahkan fosfat dari ATP ke substrat protein yang cocok. dan factorfaktor pertumbuhan yang memicu cara ini mengikat reseptor yang berhubungan dengan protein G. yang disebut protein kinase C. yang mengatur aktivitas enzimenzim lainnya. Ketika rangsangan hormonal berhenti. meskipun. yang tergantung pada siklikAMP. SiklikAMP sendiri akan dipecah menjadi AMP oleh beberapa nuklotida siklik fosfodiesterase. seringkali berupa enzimenzim. Misalnya selsel yang berbeda dapat mengandung satu atau lebih kinase khusus yang kerjanya sangat bergantung pada kalsium dan kalmodulin dengan spesifitas substrat yang terbatas pula. Dengan banyaknya second messenger dan protein kinase. Responrespons spesifik lainnya terhadap siklikAMP sebagai suatu second messenger juga tergantung pada enzimenzim yang tersedia untuk pengaturan dengan cara fosforilase. dimana second messenger ini akan mengaktifkan suatu protein kinase yang peka terhadap fosfolipid dan kalsium. fosforilase kinase yang spesifik untuk rantai terang dari myosin yang perlu untuk relaksasi otot polos adrenomimetik amina. hati yang kaya dengan fosforilase kinasedan glikogen sintase. Dalam semua kasus. Fosforilase enzim yang dipengaruhi oleh siklikAMP secara cepat dikembalikan seperti semula oleh sekelompok fosfatase yang spesifik dan tidak spesifik. Peranan biologic second messenger fosfoinositida dating dari penggunaan obatobat farmakologik yyang mengaktifkan baik jalur ion Ca ataupun jalur protein kinase C. Juga telah dikenal sedikitnya Sembilan tipe protein kinase C. sedangkan yang lainnya berikatan dengan reseptor tirosin kinase. neurotransmitter. Inhibisi kompetitif pada degradasi siklikAMP ini adalah suatu cara dimana kafein. Serupa juga. memperantarai asam lemak bebas supaya lepas dari selsel lemak. . maka kerja intraseluler siklikAMP diakhiri oleh rangkaian enzimenzim yang rumit. DAG hanya terbatas pada membrane saja. menentukan penempatan dan pelepasan karbohidrat. . dimana IP akan mencetuskan pelepasan Ca dari vesikelvesikel simpanan internal. selsel adiposity yang kaya dengan enzim lipase memerlukan fosforilase. enzim yang mempunyai pengaturan secara bolak balik oleh fosforilase. Di dalam mukosa usus dan otot polos vascular. NO mengikat dan mengaktifkan guanilil siklase sitoplasma. Konsentrasi siklikGMP yang meningkat menyebabkan relaksasi otot polos vascular oleh mekanisme yang memperantarai kinase. dengan dua penggunaan guanilil siklase yang berbeda. nitric oksida NO. sebagai respons terhadap vasodilator akami seperti asetilkolin dan histamine. atau DAG ini mengalami deasilasi menjadi asam arakhidonat. Setelah memasuki sel. terdapat juga mekanisme multiple untuk mengurangi atau mengakhiri penandaan jalur ini. Sejumlah obat vasodilator yang berguna bekerja dengan cara menghasilkan atau menirukan nitrogen oksida . sedangkan protein kinase C secara langsung dirangsang oleh phorbol esters atau diasegliserol sintetik. Jalur penandaan kalsium fosfoinositida ini sekarang menjadi target untuk pengembangan obat. Kerja siklikGMP ini diakhiri oleh degradasi enzimatik nukleotida siklik dan defosforilasi substrat kinase. Di dalam sel otot polos ini. yang menghasilkan defosforilasi myosin light chain.Konsentrasi Ca sitoplasmik dapat ditingkatkan oleh kalsium ionofor. Factor arterial natriuretik ANF. Mekanisme lainnya mengambil keuntungan berdasarkan kenyataan bahwa membrane sel adalah permeable terhadap stimulasi ligan. Ca secara aktif dikeluarkan dari sitoplasma melalui pompa Ca. SiklikGMP Tidak seperti siklikAMP. dan siklik tersebut bekerja dengan merangsang protein kinase yang kerjanya tergantung pada siklikGMP. merangsang suatu reseptor transmembran dengan cara berikatan pada daerah eksta selulernya. IP dengan cepat diinaktifkan dengan cara defosforilasi. Seperti pada system siklikAMP. mungkin diperantarai oleh efeknya pada metabolism fosfoinositida. C. Salah satu atau kedua kelompok obat tersebut bisa menghasilkan respons biologic yang dicetuskan oleh sinyal fisiologik dengan menggunakan jalur fosfoinositida. NO ini dihasilkan dalam suatu sel endotel vaskuler. Liganligan yang ditangkap oleh reseptor permukaan sel akan merangsang guanililsiklase pada membrane sel untuk menghasilkan siklikGMP. sedangkan DAG mengalami fosforilasi menjadi asam fosfatidat yang selanjutnya diubah kembali menjadi fosfolipid. sintesa siklikGMP dapat ditingkatkan oleh dua mekanismepenandaan yang berlainan. Sebagai contoh. mekanisme transduksi yang diperantarai oleh siklikGMP sangat mirip pada mekanisme penandaan yang diperantarai oleh siklikAMP. efek terapetik ion litium yang dipakai pada pengobatan penyakit manik depresif. siklikGMP hanya dikenal pada penandaan beberapa jenis sel saja. suatu hormone peptide darah.