bab ii uraian teoritis - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.1.Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang
berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya.
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan
organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.
Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang
digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk
umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
Universitas Sumatera Utara
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif,
komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang
antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan
komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit
dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan
politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,
komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap.
Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
•
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
•
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
•
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat
berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
•
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
pihak lain
Universitas Sumatera Utara
•
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
pesan yang disampaikannya.
•
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti
berikut:
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan
itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang
bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke
komunikan.
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi
pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu
sendiri.
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan
yang dimaksud oleh si pengirim.
Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan
terlepas dari akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan
Universitas Sumatera Utara
nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik
Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers.
Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm.
Shannon dan Weaver adalah ahli matematika.
II.2.Komunikasi Massa
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio,
televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau
informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi
atau mengubah perilaku penerima pesan.
Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa
(communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan
menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana
komunikasi massa.
Massa sendiri artinya orang banyak atau sekumpulan orang kelompok,
kerumunan, publik.
William
R.
Rivers
dkk.
membedakan
antara
communication
dan
communications. Communication adalah proses berkomunikasi. Communications
adalah perangkat teknis yang digunakan dalam proses komunikasi, contoh:
genderang, asap, butir batu, telegram, telepon, materi cetak, siaran, dan film.
Menurut Edward Sapir: Communication adalah proses primer, terdiri dari
bahasa,
gestur/nonverbal,
peniruan
perilaku,
dan
pola
perilaku
sosial.
Communications adalah teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang
Universitas Sumatera Utara
mendukung proses komunikasi, contoh: kode morse, telegram, terompet, kertas,
pulpen, alat cetak, film, pemancar siara radio/TV.
Menurut William R. Rivers Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua
cara:
1. Komunikasi oleh media.
2. Komunikasi untuk massa.
Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang.
Pasalnya, media cenderung memilih khalayak; demikian pula, khalayak pun memilihmilih media.
Karakteristik Komunikasi Massa menurut William R. Rivers:
1. Satu arah.
1. Selalu ada proses seleksi media memilih khalayak.
2. Menjangkau khalayak luas.
3. Membidik sasaran tertentu, segmentasi.
4. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat saling
memberi pengaruh/interaksi.
Lengkapnya, karakteristik Komunikasi Massa menurut para pakar komunikasi
adalah sebagai berikut:
1. Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator
Kolektif (Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial,
bukan orang per orang.
2. Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak.
3. Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan keserentakan (instantaneos)
penerimaan oleh massa.
Universitas Sumatera Utara
4. Komunikan bersifat anonim dan heterogen, tidak saling kenal dan terdiri dari
pribadi-pribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya,
agama, usia, dan pendidikan.
5. Berlangsung satu arah (one way traffic communication).
6. Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect
Feedback); respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti pada
komunikasi antarpribadi.
Karakteristik Media Massa:
1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.
2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua
peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan
pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian
jam per hari.
4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.
5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips
baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi
kepada publik.
Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena
objek kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa.
Di bawah ini akan diuraikan faktor-faktor yang mendasar dari media massa:
1. Media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media
juga merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang
Universitas Sumatera Utara
menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di
lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi dalam
masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau sumber daya
lainnya.
3. Media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
4. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja
dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian
pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara
kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan
dengan berita dan hiburan.
II.3.Teori S-O-R
Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang
banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari StimulusOrganism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama
yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku,
kognisi afeksi dan konasi.
Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang
terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau SR theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi.
Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-
Universitas Sumatera Utara
simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.
Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; misal jika orang
tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika
tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model
inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic
Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan
model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat
tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang
memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan ( R) yang
kuat pula.
Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap
stimulus
khusus
sehingga
seseorang
dapat
mengharapkan
dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah ;
•
Pesan (stimulus, S)
•
Komunikan (organism, O)
•
Efek (Response, R)
Proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar.
Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang
terdiri dari :
•
Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak
efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus
diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif.
Universitas Sumatera Utara
•
Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia
mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
•
Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan
untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
•
Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka
stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan
perilaku).
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor
reinforcement memegang peranan penting.
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang
disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan
mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah
komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku
seseorang, kelompok atau masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki.
Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat berubahnya komponen kognisi.
Komponen kognisi itu merupakan dasar untuk memahami dan mengambil keputusan
agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan. Keseimbangan inilah yang
merupakan system dalam menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam
penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong terjadinya tingkah laku
tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.
Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini yang dapat menjadi stimulus dan
memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku seseorang.
Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan
tambahan stimulus (penguatan) agar penerima berita mau mengubah sikap. Hal ini
dapat dilakukan dalam barbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau
hukuman. Dengan cara demikian ini penerima informasi akan mempersepsikannya
sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini
dilakukan atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus dapat dimengerti, dan
diterima sebagai hal yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk
tercapainya ini perlu cara penyampaian yang efektif dan efisien.
II.4.Efektivitas Pembawa Acara
Pembawa acara atau pranatacara , atau biasa disebut Master of Ceremony,
disingkat MC adalah orang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus pemimpin
acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan, dan acara-acara sejenis.
Pembawa acara membawakan narasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan,
ataupun dalam acara televisi, radio dan film. Pembawa acara biasanya membaca
Universitas Sumatera Utara
naskah yang telah disiapkan sebelumnya, tapi sering juga mereka harus memberikan
komentar atau informasi tanpa naskah.
Dalam menjalankan tugasnya, pembawa acara berbicara di depan khalayak
umum. Berbicara di depan umum ini mudah-mudah susah. Dikatakan mudah
karena setiap hari kita berbicara. Dikatakan susah karena tidak semua orang
berani melakukannya karena dipengaruhi oleh rasa takut dan malu. Jika sudah
berpengalaman kedua rasa tersebut akan hilang sehingga tidak menjadikan demam
panggung dan acara pun berjalan lancar.
Selain itu, pembawa acara juga merupakan produk zaman elektronik yang
pekerjaannya melakukan komunikasi antar manusia. Sebagai komunikator, pembawa
acara diserahi tugas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (public
service) dengan menyampaikan informasi yang menjadi kebutuhan orang banyak.
Tugas seorang pembawa acara adalah dapat membawakan acara dengan baik
dan berharap dapat dinikmati oleh semua orang yang menonton. Salah satu hal yang
perlu diperhatikan oleh seorang pembawa acara ialah bagaimana dia dapat menggiring
penonton untuk dapat lebih tertarik lagi dan bahkan berpartisipasi dalam acara yang
sedang dipandunya. Keterampilan berkomunikasi menjadi salah satu kunci sukses dari
seorang pembawa acara agar mudah dikenal oleh masyarakat luas. Untuk itulah
wawasan seorang pembawa acara harus luas agar dapat mengetahui apa yang menjadi
ketertarikan bagi para penontonnya.
Pembawa acara juga disebut host. Yang secara umum diartikan orang sebagai
orang yang memegang sebuah acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik
dengan acara yang dibawakannya. Dengan demikian, selain jenis acara, figure host
yang bersangkutan memegang peranan penting. Kehadiran seorang host yang
berkarakter akan menjadi daya tarik suatu acara. Jika hostnya ternyata tidak
Universitas Sumatera Utara
berkarakter, maka bisa jadi acara tersebut segera ditinggalkan pemirsanya. Untuk itu,
pertimbangan pemilihan seorang host tidak didasarkan pada kecantikan dan
popularitasnya, tetapi juga integritas dan karakternya. Sering kita lihat acara di
televisi berganti-ganti host, karena masalah karakter.
II.5.Talkshow
Istilah Talkshow adalah aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di Inggris
sendiri, istilah Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian Talkshow adalah
sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul
bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius,
yang dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu
berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga,
seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow
ini biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton yang
berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain.
Sebagai sebuah proses dialog, talk show akan memperhatikan masalah
efisiensi dan akurasi, pada aspek: kontrol pembawa acara, kondisi partisipan dan even
evaluasi audiens.
Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionaryeadalah
sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli
dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala
menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar.
Acara talkshow diudarakan pertama kali pada tanggal 27 September 1954 oleh
jaringan televise NB, dengan judul acara Tonight Show. Mata acara ini dengan cepat
menjadi kegemaran khalayak pemirsa karena narasmber yang ditampilkan sangan
variatif dan dinamis. Jika suatu wawancara diselenggarakan di tengah-tengah show,
Universitas Sumatera Utara
maka acara ini dapat disebut talkshow. Pembawa acara bias juga dibantu oleh
pewawancara untuk melakukan wawancara dengan narasumber.
Perbedaan paling penting antara talkshow dan wawancara berita adalah
talkshow bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik perbincangan dan jam
tayangnya fleksibel. Dua komponen yang selalu ada dalam program tlakshow adalah
obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan.
II.6.Minat Menjadi Pembawa Acara
II.6.1.Minat
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong
untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek,
cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada
obyek tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka
ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut. Minat erat hubungannya dengan
daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan
orang, benda atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh
kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab
partisipasi dalam kegiatan itu
Minat juga erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi
emosional. Misalnya minat terhadap riset ilmiah, mekanika, atau mengajar bisa timbul
dari tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu
seseorang terhadap kegiatan tersebut.
Minat sebagai motif yang menunjukkan arah perhatian individu terhadap
obyek yang menarik atau menyenangkannya, maka ia cenderung akan berusaha aktif
dengan obyek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tanda-tanda bahwa seseorang telah sampai ke taraf ini antara lain
adalah: mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu secara
tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas inisiatif sendiri.
Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas
memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan
menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika
kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat
permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
Aiken mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan
melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang
membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan
oleh Anastasia dan Urbina. Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi
sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu
yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan
kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu
kebiasaan dalam diri seseorang. (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf).
Hidi & Derson berpendapat minat adalah bentuk dari motivasi intrinsik.
Pengaruh positif minat akan membuat seseorang mereka tertarik untuk bereksperimen
seperti merasakan kesenangan, kegembiraan, dan kesukaan. Garner menjelaskan
bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat
mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah
dasar untuk pembelajaran dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat,
bahwa minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran
yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh
ketekunan dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses
pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan
perasaan senang, suka dan gembira.
II.6.2.Pembawa Acara
Pembawa acara adalah orang pertama yang berbicara dalam suatu acara, maka
harus mampu menciptakan suasana akrab, tertib dan semarak. Seorang pembawa
acara harus berusaha agar acaranya berjalan dengan lancer dan menarik sehingga
acara tersebut dapat dinikmati dan memberikan kesenangan bagi penontonnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kunci suksesnya suatu acara berada di
tangan pembawa acara.
Membawa Acara adalah proses berbicara dengan cara mengatur susunan atau
jalannya acara agar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan tersusun sistematis.
Dalam kegiatan yang diacarakan, selalu ada orang yang bertugas memberitahu
dan mengatur pelaksanaan setiap mata acara. Pergantian dari satu mata acara ke mata
acara berikutnya selalu mengikuti perintahnya. Orang-orang yang terlibat dalam
setiap mata acara itu pun selalu mematuhinya. Lancar tidaknya suatu acara sangat
bergantung kepadanya. Dialah yang disebut pembawa acara. Pembawa acara adalah
orang yang mengatur atau memberikan narasi dan informasi mengenai susunan suatu
acara atau kegiatan (Wikipedia, 2008:1).
Menurut Wiyanto dan Astuti Pembawa Acara adalah orang pertama yang
berbicara dalam suatu acara. Sebagai pembawa acara, dia hams bisa menarik
perhatian hadirin untuk segera merasa terlibat dalam pertemuan itu. Kalau upaya ini
Universitas Sumatera Utara
gagal, jalannya acara menjadi hambar, tidak berkesan dan mengecewakan. Sebaliknya
bila pembawa acara pandai menguasai hadirin, maka acara menjadi lancar dan
menyenangkan. Dengan demikian kesuksesan sebuah acara berada di tangan
pembawa acara.
Pembawa acara adalah orang yang membawakan narasi atau informasi dalam
suatu acara atau kegiatan, ataupun dalam acara televisi, radio dan film. Pembawa
acara biasanya membaca naskah yang telah disiapkan sebelumnya, tapi sering juga
mereka harus memberikan komentar atau informasi tanpa naskah.Pembawa acara
televisi juga dilibatkan dalam penulisan naskah jika diperlukan. Tugas lain yang
sering dilakukan oleh pembawa acara antara lain adalah mewawancarau tokoh,
menjadi moderator diskusi, dan memberikan komentar pada suatu acara olahraga,
parade, dan acara-acara lainya.
Universitas Sumatera Utara
Download